Makalah Aqidah Akhlak Menjenguk Orang Sakit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH AKIDAH AKHLAK MENJENGUK ORANG SAKIT Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akidah Akhlak di MA Dosen pengampu: Mayana Ratih Permatasari M.Pd.I.



Di susun oleh: Arita agustina



(143111253)



Adnan Jadi Al-Islam (163111022) Safira Isnaini



(163111167)



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT melalui rasul terakhirnya, Nabi Muhammad SAW menjelaskan mengenai segala sesuatu yang dapat meringankan problematika jaman sekarang. Dengan kecanggihan teknologi, mendorong manusia memiliki sifat individual dan terkesan acuh dengan keadaan sekitar. Padahal jelas bahwa Islam merupakan agama yang mengajarkan saling asih kepada saudaranya. Konsep dari saudara sering kali salah kaprah di kalangan masyarakat. Saudara bukan hanya mereka yang sekandung ayah atau ibu, melainkan mereka yang memiliki persamaan entah suku atau agama. Untuk dapat hidup harmonis dengan sesama, manusia harus memiliki etika dalam bersaudara, satu diantaranya adalah menjenguk jika ada saudara yang tengah sakit. Menjenguk saudara yang sakit merupakan tindakan mulia yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan tujuan untuk mendoakan kesembuhannya. Banyak hadis yang menjelaskan tentang akhlak mulia tersebut. Selain hadis, keutamaan yang akan didapatkan pun sangat melimpah. Rasulullah SAW mempraktikkan sendiri bagaimana beliau menjenguk saudara yang sakit. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah diantaranya : a. Apa pengertian menjenguk saudara yang sakit ? b. Bagaimana dasar hukum menjenguk saudara yang sakit ? c. Bagaimana adab menjenguk saudara yang sakit ? d. Adakah keutamaan menjenguk saudara yang sakit ? e. Bagaimana doa-doa menjenguk saudara yang sakit ?



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Menjenguk Saudara yang Sakit (Iyadatul Maridh) Menurut KBBI, menjenguk berarti menengok, mengunjungi dan mendatangi. Sedangkan arti saudara (ukhuwah) menurut M. Quraish Shihab yaitu setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan dari segi ibu, bapak atau keduanya, maupun dari persusuan, juga mencakup persamaan salah satunya dari unsur seperti suku, agama, profesi dan perasaan1. Dari kedua arti kata tersebut, dapat diketahui bahwa menjenguk saudara yang sakit adalah kegiatan mengunjungi kerabat yang sedang sakit dengan didasari rasa ikhlas dan dengan tujuan mendoakan. Menjenguk saudara yang sakit merupakan salah satu kewajiban seorang muslim dalam hubungan ukhuwah insaniyah atau basyariyyah (persaudaraan sesama umat manusia), diantaranya mengucap salam, memenuhi undangan, memberi nasihat, menjawab hamdalah saat bersin dan mengantarkan jenazah2.



Salah satu pendidikan berkarakter islami adalah dengan menciptakan keharmonisan semesta dan kebersamaan dengan sesama. Selain dapat mewujudkan keharmonisan dengan sesama, seorang yang menjenguk orang sakit seperti menceburkan diri ke dalam genangan rahmat Allah SWT 3. Muslim hendaknya memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi saudaranya, salah satunya dengan memberi dukungan moril atas saudara yang difabel (penyandang cacat fisik seperti tunanetra, tunarungu dan sebagainya).



1



IK Muzakki,Landasan Teori tentang Persaudaraan, (Surabaya : UIN Surabaya, 2016) hlm. 15 Ibid, hlm. 21-25 3 Ibnu Burdah, Pendidikan Karakter Islami, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2013) hlm. 65 2



3



Pembiasaan diri dengan nilai-nilai yang mulia dalam keseharian, akan membuatnya tertanam kuat dan menjadi jati diri4. B. Dasar Hukum Menjenguk Saudara yang Sakit Islam merupakan agama yang penuh dengan kasih sayang. Terbukti bahwa Islam menekankan dan menjanjikan bagi mereka yang menjenguk orang sakit dengan ganjaran yang besar 5. Berikut merupakan dasar hukum menjenguk saudara yang sakit.



1.



Sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Bara‟ bin Azid ra, beliau mengatakan :



‫َأ َم َرَنَ امنَّ ِ ُِّب صىل هللا عليه وسمل ب َِس ْبع ٍ َوَنَ َاَنَ َع ْن َس ْبع ٍ َأ َم َرَنَ ِبتِ ّ َباعِ امْ َجنَائِ ِز َو ِع َيا َد ِة امْ َم ِر ِض‬ ‫امس َ ِمل َوت َ ْش ِم ْي ِت امْ َعا ِط ِس‬ ِ ْ ‫َو ِأ َجاب َ ِة ادلَّ ا ِعي َوه‬ ِّ ‫َْص امْ َمضْ لُو ِم وا ْب َرا ِر امْ َق َس ِم َو َر ِ ّد‬ ِ ]‫[أخرجه امبخري ومسمل‬ “Rasulullah SAW menyuruh kami untuk mengerjakan tujuh perkara:’Beliau memerintahkan kami supaya mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang terdhalimi, membantu melepas (kafarat) sumpah, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin.”(H.R. Bukhori no: 1239. Muslim no: 2066)



4



Aminuddin, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006) hlm. 99 5 Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, Adab Menjenguk Orang Sakit diterjemahkan oleh Abu Umamah Arif Hidayatullah, (Indonesia : IslamHouse, 2013) hlm. 3



4



2. Dalam riwayat Bukhori disebutkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :



‫اِن‬ َ ِ ‫ أ ْط ِع ُموا امْ َجا ئِ َع َوعُو ُدوا امْ َم ِر َيض َوفُكُّ ْوا امْ َع‬: ‫قَ َل رسول هللا صىل هللا عليه وسمل‬ ]‫[أخرجه امبخاري‬ “Berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sedang sakit dan bebaskanlah saudara (muslim) yang tertawan.” (H.R. Bukhori no: 5373. Dari sahabat Abu Musa al-Asy‟ari ra) 3. Dan dari Abu Hurairah radhiallahu „anhu dia berkata : rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallambersabda : "sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat : wahai anak cucu Adam saya sakit dan kalian tidak menjengukku, anak cucu Adam berkata : wahai rabb bagaimana kami menjenguk engkau sedangkan engkaulah rabb semesta alam? Allah berfirman : tidakkah kamu tahu bahwa hambaku fulan sakit dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah kamu tahu kalau saja kamu mengunjunginya niscaya kamu akan mendapatiku berada di sisinya.”6



C. Hikmah Sakit Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan musibah sakit, sebab akan mengganggu segala aktifitas hidup manusia. Namun apabila Allah menghendaki manusia untuk sakit, maka tak seorangpun yang dapat menolaknya. Ada pun hikmah dari sakit antara lain: 1. Penghapus dosa Sakit merupakan penghapus dosa bagi seorang muslim. Ia ibarat pohon yang meggugurkan daunnya pada waktu-waktu tertentu. Hal ini sebagai mana sabda Rasulullah:



6



HR. Muslim (2569) dan lafazh hadits ini miliknya, dan Ahmad (8989).



5



“Tidaklah seorang Muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain, kecuali Allah hapuskan darinya kejelekan-kejelekannya (dosadosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.” (HR. Muslim) 7



2. Agar istiqamah dan kembali ke jalan Allah Allah SWT berfirman,



‫۝‬ ۴۸ ‫َو َأخ َْذَنَ ُ ُْه ِِبمْ َع َذ ِاب مَ َعلَّهُ ْم يَ ْرجِ ُع ْو َن‬ “Dan kami timpakan kepada mereka azab supaya mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS. Az-Zukhruf: 48) Banyak kita saksikan orang-orang kembali ke jalan yang benar lantaran menderita suatu penyakit. Bisa jadi ketika badannya sehat mereka lupa diri. Sampai merasa bahwa dirinya bisa berbuat apa saja. Tapi, begitu Allah mengujinya dengan suatu penyakit, mereka pun sadar bahwa mereka sebenarnya hanylah hamba yang dha‟if, yang selalu membutuhkan Allah. Sehingga mereka pun kembali ke jalan Allah dan istiqamah berpegang pada agama-Nya. 8



3. Allah mencintai orang yang sakit Bukti Allah mencintai seorang hamba adalah Dia akan menimpakan cobaan kepadanya. Semakin besar cobaan, semakin besar pula pahala yang akan didapatkan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah: “Sesungguhnya, besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya, jika Allah mencintai seorang kaum, maka Dia akan 7 8



Fahrur Mu‟iz, La Tahzan For The Sick, (Kartasura: Aisar Publishing, 2014), hlm. 44 Ibid., hlm. 46



6



menguji mereka. Barangsiapa yang ridha dengan musibah tersebut maka baginya keridhaan Allah. Dan barangsiapa yang marah (tidak ridha) dengan musibah itu, maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. Tirmidzi) 9



4. Mendapat pahala amal shalih yang biasa dilakukan ketika sehat Sudah selayaknya bagi orang yang sakit itu bergembira, bukan bersedih lagi. Karena banyaknya keutamaan yang akan kita dapatkan di kala sakit. Salah satuunya adalah kita akan tetap mendapatkan pahala amal shalih yang biasa kita kerjakan ketika sehat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah: “Jika seorang hamba sakit atau sedang melakukan perjalanan maka dituliskan baginya pahala sebagaimana ketika ia melakukan pada saat tidak bepergian dan sehat.” (HR. Bukhari).10



5. Pahala pada hari kiamat bertambah Di antara kabar gembira bagi orang sakit adalah ia akan mendapatkan tambahan pahala pada hari kiamat. Hari di mana seluruh jin dan manusia tidak lagi bisa beramal untuk mendapatkan pahala. Bahkan, orang-orang yang sehat pun menginginkan pahala sakit ketika mengetahui pahala yang diberikan Allah kepada oran yang sakit. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang duruwayatkan oleh Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al-Albani: “Orang-orang yang sehat sangat menginginkan nanti pada hari kiamat ketita orang-orang yang mendapat musibah diberi pahala, seandainya kulit mereka dipotong di dunia.”11



9



Ibid., hlm. 46 Ibid., hlm. 47 11 Ibid., hlm. 48 10



7



6. Sarana mencapai tingkat yang tinggi di surga Terkadang penyakit yang diderita seseorang bisa menjadi sebab untuk mencapai tingkat yang tinggi di surga. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits: “Sesungguhnya seorang hamba jika sudah ditetapka oleh Allah dengan sebuah kedudukan di sisi-Nya yang tidak akan pernah bisa dicapai dengan perbutannya, maka Allah akan mengujinya dengan ujian yang menimpa dirinya. Hartanya, atau anak-anaknya. Kemudian hamba tersebut bersabar atas ujian tersebut sehingga mencapai sebuah kedudukan yang telah ditetapkan Allah Ta’ala kepadanya.” (HR. Abu Dawud dan disahihkan oleh Al-Albani). 12



D. Adab Menjenguk Saudara yang Sakit Menjenguk orang yang sakit seperti berada pada petikan buah kurma di dalam surga sampai dia pulang. Maksudnya, dirinya senantiasa berada di taman buah-buahan surga selama dirinya duduk di sisi orang yang sedang dijenguknya13. Untuk mendapatkan keutamaan menjenguk saudara yang sakit, hendaknya kita mengetahui adab-adabnya, yaitu : 1. Menasihati atau mengingatkan orang yang sedang sakit untuk selalu bersabar agar mereka tidak berputus asa dengan mengingatkan bahwa orang yang sakit dapat mengurangi atau mengampuni dosa si sakit dan memperoleh pahala yang berlipat dari Allah SWT 14. Sebab, sekronis apapun penyakitnya mereka tidak diperbolehkan untuk berangan-angan mati atau memperlambat pengobatannya. 2. Menjenguk orang sakit dapat dilakukan kapan saja selama tidak menyulitkan. Al-Marwazi rahimahullah berkata: “Aku pergi pada



12



Ibid., hlm. 50 Ibid, hlm. 6 14 Buku Siswa Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X, (Jakarta : Kementerian Agama, 2014) hlm. 197 13



8



waktu malam bersama Abu Abdullah untuk menjenguk seorang yang sedang sakit, bulan itu adalah bulan Ramadhan.” 15 3. Tidak menjenguk terlalu lama. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu orang yang sakit untuk beristirahat. Namun, hal tersebut diperbolehkan jika orang yang sakit menghendakinya. 4. Duduk di sisi kepala orang yang sedang sakit, sebab Nabi juga demikian. Dan dari Ibnu Abbas ra dia berkata bahwa Nabi saat menjenguk orang yang sakit beliau duduk di sisi kepalanya. 5. Menanyakan bagaimana keadaannya. 6. Diperbolehkan menangisi orang



yang



sedang



sakit,



namun



diutamakan pada orang yang telah meninggal. Dengan catatan tidak meratapinya. 7. Berdoa demi kesembuhan orang yang sakit karena para malaikat mengaminkan atas ucapannya. 8. Meletakkan tangan diatas tubuh orang yang sedang sakit dengan membaca “Bismillah”. 9. Meruqyah



orang



yang



sedang



sakit



dengan



membaca



al-



Mu‟awwidzat (surat Al-Falaq, An-Nass dan Al-Ikhlas). 10. Menjenguk orang yang sakit meskipun dia tidak sadar atau dalam keadaan pingsan. 11. Tidak memberi bunga kepada orang yang sakit karena menyerupai orang Yahudi dan Nasrani. 12. Mengajarkan syahadat bagi orang yang sakit, saat ajal menjemput dan menutup matanya serta mendoakannya. 13. Menjenguk pada permulaan sakitnya. Sebab Rasulullah SAW bersabda :”Apabila dia sakit maka jenguklah dia.” 14. Tidak dianjurkan memaksa orang yang sedang sakit untuk makan atau minum dengan makanan atau minuman tertentu16. 15



Majid bin Su‟ud al-„Ausyan, Adab Menjenguk Orang Sakit diterjemahkan oleh Muzafar Sahidu bin Mahsun, (Indonesia : IslamHouse, 2009) hlm. 4



9



E. Fadhilah/Keutamaan Menjenguk Saudara yang Sakit Salah satu karakteristik akhlak Islam adalah dengan ringan tangan untuk melakukan hal-hal posistif17. Menjenguk saudara yang sakit merupakan hal positif yang memiliki banyak keutamaan atau manfaat, diantaranya : 1. Merupakan jalan yang mengantarkan ke surga sebagaimana dalam hadis: "Sesungguhnya seorang muslim jika menjenguk saudaranya muslim (yang sedang sakit) maka dirinya senantiasa berada khurfah surga hingga dirinya kembali". Di katakan: "Wahai Rasulullah Muhammad Shalallahu „alaihi wa sallam, apa khurfah surga itu? Beliau menjelaskan: "Buah-buahan surga". (HR Muslim no: 2568). 2. Akan didoakan oleh para malaikat, Seperti diberitakan oleh sahabat



Ali radhiyallahu 'anhu, sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dalam sunannya. Sahabat Ali menceritakan: "Aku pernah mendengar langsung dari Rasulullah Muhammad Shalallahu „alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang menjenguk saudaranya muslim dipagi hari melainkan dirinya akan dido'akan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga petang. Dan jika dirinya menjenguk disore hari maka dirinya akan dido'akan oleh tujuh puluh ribu malaikat hingga pagi. Dan baginya kebun ditengah surga". (HR at-Tirmidzi no: 969. Beliau berkata hadits hasan gharib. Dinyatakan shahih oleh Ibnu Hiban dan al-Albani dalam shahih sunan atTirmidzi 1/286 no: 775). 3. Akan menguatkan kondisi saudara yang sakit dikarenakan dikunjungi oleh orang yang dicintainya. 4. Mengingatkan bagi penjenguk untuk selalu bersyukur atas nikmat sehat yang telah Allah berikan 5. Dapat menyarankan kepada saudara yang sakit dengan obat tertentu yang mungkin dulu dirinya pernah mengalami sakit yang sama 16 17



Majid bin Su‟ud al-„Ausyan, Adab Menjenguk Orang Sakit... hlm. 7 Khozin, Khazanah Pendidikan Islam, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013) hlm. 146



10



6. Akan menumbuhkan rasa saling mencintai, menyayangi dan mengasihi di lingkungan muslim.



F. Doa Menjenguk Saudara yang Sakit Salah satu hak orang yang sakit adalah diringankan bebannya, salah satunya dengan mendoakannya 18. Orang yang menjenguk, hendaknya memilih doa-doa yang lengkap dan memberikan semangat kepada saudara yang sakit yang datang dari Rasulullah SAW. Sesungguhnya doa-doa tersebut adalah doa yang penuh berkah dan mengumpulkan seluruh kebaikan serta terpelihara dari kesalahan dan kekeliruan, seperti mengucapkan19 :



َ‫انله َُّم ْاا ِ فُ ََن‬ “Ya Allah, sembuhkan si Fulan.” Atau mengucapkan,



‫َ ب َ ْأ َ َطه ُْو ٌر َاوْشَ َاء هللا‬ “Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosa-dosamubersih,insya Allah.” (HR. Bukhari). Atau mengucapkan,



َ َ ِ ‫هللا امْ َع ِ ْ َ َر َّب امْ َع ْر ِ امْ َع ِ ْ ِ َأ ْن َْش‬ َ ‫َأ ْس َ ُل‬ “Aku mohon kepada Allah, Pemilik „Arsy yang besar untuk menyenbuhkanmu.”



18



Syaikh Abdurrazaq al-Badr, Doa-doa Bagi Orang Sakit dan yang Tertimpa Musibah diterjemahkan oleh Supriyadi, (Maktabah Malik Fadh) hlm. 22 19 Syaikh Abdurrazaq al-Badr, Doa-doa Bagi Orang Sakit... hlm. 28-30



11



‫ ِا َ ًاء َ يُغَا ِد ُر َس َق ًما‬, َ ‫ َ ِا َ َاء ا َّ ِا َ ُاا‬,‫ َو ْا ِ ِه َأه َْت امشَّ ِاا‬, َ ‫ َأ ْ ِ ِ امْب ْأ‬, ِ ‫َأنله َُّم َر َّب امنَّا‬ ِ “Ya Allah Rabb sekalian mamnusia, hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah dia Engkaulah Dzat Yang Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.”



12



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menjenguk saudara yang sakit merupakan kegiatan mendatangi saudara yang tengah sakit dengan ikhlas dan bertujuan untuk mendoakan. Menjenguk saudara yang sakit merupakan salah satu bentuk kepedulian seorang muslim terhadap saudara lain. Dalam beberapa hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa menjenguk orang sakit merupakan kegiatan yang sangat mulia dan banyak kerahmatan yang akan didapatkan. Etika atau adab dalam menjenguk tentu saja sangat perlu diperhatikan. Orang yang sakit dapat merasa bahagia dan termotivasi karena merasa diperdulikan oleh orang-orang yang menyayanginya. Untuk itu, sebisa mungkin hindari tindakan-tindakan yang dapat membuat saudara yang sakit merasa tidak nyaman saat kita jenguk. Keutamaan dalam menjenguk orang sakit sangatlah baik. Bahkan, orang yang sakitpun memiliki hikmah salah satunya dengan digugurkan dosa-dosanya oleh Allah SWT. Untuk meringankan beban saudara yang sakit, hendaknya kita doakan mereka saat menjenguk dengan doa-doa yang tentu saja telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. B. Saran Makalah ini kami susun dengan tujuan semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi siapapun yang membaca, terkhusus pada pembahasan menjenguk saudara yang sakit. Untuk itu, kami sangat membutuhkan saran demi perbaikan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA IK Muzakki. 2016. Landasan Teori tentang Persaudaraan. Surabaya : UIN Surabaya Ibnu Burdah. 2013. Pendidikan Karakter Islami. Jakarta : Penerbit Erlangga



Aminuddin. 2006. Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta : Graha Ilmu Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi. 2013.Adab Menjenguk Orang Sakit diterjemahkan oleh Abu Umamah Arif Hidayatullah. Indonesia : IslamHouse Buku Siswa Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X. 2014. Jakarta : Kementerian Agama Majid bin Su‟ud al-„Ausyan. 2009.Adab Menjenguk Orang Sakit diterjemahkan oleh Muzafar Sahidu bin Mahsun. Indonesia : IslamHouse Mu‟is, Fahrur. 2014. La Tahzan for The Sick. Kartasura: Aisar Publishing Khozin. 2013.Khazanah Pendidikan Islam. Bandung : PT Remaja Rosdakarya



Syaikh Abdurrazaq al-Badr. Doa-doa Bagi Orang Sakit dan yang Tertimpa Musibah diterjemahkan oleh Supriyadi. Maktabah Malik Fadh