13 0 624 KB
MAKALAH PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT “BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)”
Disusun Oleh:
Angesti Atiqah Ranasatri
J500160074
Zainurrahmah Aniskurlillah
J500160075
Aviola Syania Putri
J500160078
Ratna Luthfia
J500160079
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA 2019
PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT Berikut data prioritas masalah yang didapatkan dari analisis data PIS-PK Desa Tempel NO
MASALAH
U
S
G
TOTAL
1
Bab tidak dijamban
3
4
5
12
2
Merokok
2
4
4
10
3
TB minum obat tidak teratur
5
5
5
15
4
Hipertensi minum obat tidak
3
4
4
11
teratur Keterangan: U: urgensi dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan S: seriousness, dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak. G: seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Berdasarkan skala Likert 1-5 (5= sangat besar, 4= besar, 3= sedang, 2= kecil, 1= sangat kecil). Jadi urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut: 1. TB minum obat tidak teratur 2. BAB tidak di jamban 3. Hipertensi minum obat tidak teratur 4. Merokok Prioritas masalah yang dibahas penulis dalam makalah ini adalah buang air besar sembarangan.
PENDAHULUAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) World health organization (WHO) telah melaporkan kematian yang disebabkan oleh water borne disease mencapai 3.400.000 jiwa/tahun. Diare adalah penyebab kematian terbesar (1.400.000 jiwa/tahun) (1). Masalah pembangunan sanitasi merupakan tantangan sosial budaya. Penyebab adalah perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarangan tempat. UNICEF melaporkan 44,5% total penduduk Indonesia belum memiliki akses pembuangan tinja yang layak dan 24% masyarakat Indonesia BAB sembarangan. Masalah krusial di desa adalah kebiasaan BAB sembarangan. Berbagai alasan digunakan oleh masyarakat untuk buang air besar sembarangan, antara lain anggapan bahwa membangun jamban itu mahal, lebih enak BAB di sungai, tinja dapat untuk pakan ikan, dan lain-lain. Hal-hal ini yang akhirnya dibungkus sebagai alasan karena kebiasaan sejak dulu, sejak anak-anak, sejak nenek moyang, dan sampai saat ini tidak mengalami gangguan kesehatan. Alasan dan kebiasaan tersebut harus diluruskan dan dirubah karena akibat kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup bersih dan sehat jelas akan memperbesar masalah kesehatan. Dipihak lain bilamana masyarakat berperilaku higienis, dengan membuang air besar pada tempat yang benar, sesuai dengan kaidah kesehatan, hal tersebut akan dapat mencegah dan menurunkan kasus-kasus penyakit menular. Dalam kejadian diare misalnya, dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, dalam hal ini meningkatkan jamban keluarga, akan dapat menurunkan kejadian diare dengan Perilaku CTPS. Pencegahan Primer Pencegahan primer meliputi segala kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum terjadi penyakit ketika seseorang sudah terpapar faktor risiko. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) atau dikenal juga dengan nama Community Led Total Sanitation (CLTS) merupakan program pemerintah dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah
penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar berkesinambungan. STBM terdiri dari 5 pilar yaitu stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum Dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga (PALRT). Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Program Stop BABS Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) yang merupakan salah satu kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu program
pemberdayaan
masyarakat
dalam
bidang
sanitasi
dimana
kegiatannya diarahkan pada perubahan perilaku dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) menuju pada suatu tempat tertentu (jamban/kakus) sekalipun hanya dalam bentuk yang paling sederhana berupa lubang atau galian yang diberi tempat jongkokan sampai kepada WC yang mewah yang dapat mencegah terhadap bau yang tidak sedap, pencemaran terhadap sumbersumber air bersih serta keterjangkauan alat yang dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan misalnya saja penyakit diare. Pencegahan Sekunder Pencegahan sekunder merupakan upaya yang dilakukan terhadap orang yang sakit agar lekas sembuh dan menghambat progresifitas penyakit melalui diagnosis
dini
dan
pengobatan
yang
tepat.
MANUSIA
LINGKUNGAN
Punya jamban tapi dialirkan ke kolam/sungai
Masyarakat : - Masih adanya sebagian masyarakat yang tidak mempunyai jamban dan septic tank - Pengetahuan sebagian masyarakat masih rendah
Kurang pedulinya masyarakat dengan lingkungan, sungai, dan manfaat jamban sehat
Petugas Puskesmas : Tenaga penyuluh aktif terbatas Buang air besar sembarangan Koordinasi lintas sektor tidak bekerja dengan baik
Kurangnya media promotif tentang kesehatan lingkungan saat penyuluhan (Leaflet, pamphlet, poster, dll)
Pengadaan jamban dari pemerintah kurang terdistribusi dengan baik
MATERIAL
Perekonomian lemah dan anggaran bantuan masih kurang
Hanya melakukan penyuluhan door to door
Kurangnya penyuluhan kesling khususnya tentang jamban sehat
METODE
Dana hanya tersedia untuk penyuluhan door to door
DANA
Berdasarkan Fishbone di atas, maka dirumuskan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut : No. Aspek Masalah 1.
Lingkungan
2.
Manusia
Penyebab Masalah
a. Rendahnya kesadara masyarakat terutama yang tinggal di daerah pinggiran sungai, punya jamban tapi dialirkan ke kolam/sungai
Masyarakat : a. Pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat masih rendah
Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
a. Memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat dengan melakukan door to door/ home visit, terutama di daerah masyarakat yang belum memiliki jamban sehat b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas program dalam meningkatkan pentingnya jamban sehat melalui home visit, terutama masyarakat yang belum memiliki jamban sehat
Memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat dengan melakukan door to door/ home visit, terutama di daerah masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran
a. Memberikan informasi dan edukasi melalui penyuluhan di dalam gedung tentang dampak dari BABS b. Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit yang ditimbulkan akibat Buang Air Besar Sembarangan melalui penyuluhan di luar gedung, seperti: pertemuan kader, PKK, door
Melakukan promosi kesehatan dalam bentuk gambar/ foto yang mendeskripsikan tentang penyakit yang ditimbulkan oleh BABS melalui alat visual (poster, leaflet, pamflet, spanduk, flipchart dll) dapat disebarluaskan ke tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi masyarakat setempat
to door/ home visit, acara masyarakat (arisan, majelis taklim, dll) c. Melakukan promosi kesehatan dalam bentuk gambar/ foto yang mendeskripsikan tentang penyakit penyakit yang ditimbulkan oleh BABS melalui alat visual (poster, leaflet, pamflet, spanduk, flipchart dll) dapat disebarluaskan ke tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi masyarakat setempat b. Masyarakat sudah a. Memberikan terbiasa dengan informasi dan kondisi jamban yang motivasi melalui tidak memenuhi penyuluhan di sarat yang mereka dalam gedung miliki, sehingga tentang jamban sulit untuk merubah sehat dan murah. kebiasaan tersebut b. Memberikan informasi dan motivasi tentang cara pembuatan jamban sehat dan murah melalui penyuluhan di luar gedung, seperti: pertemuan kader, PKK, door to door/ home visit, acara masyarakat (arisan, majelis taklim, dll)
Memberikan informasi dan motivasi tentang cara membuat jamban sehat dan murah melalui penyuluhan di luar gedung, seperti: pertemuan kader, PKK, door to door/ home visit, acara masyarakat (arisan, majelis taklim, dll)
Petugas Puskesmas: a.Keterbatasan jumlah petugas puskesmas dalam melakukan penyuluhan aktif jamban sehat ke pada masyarakat
a.Menambahkan jumlah petugas puskesmas dalam melakukan penyuluhan dan penjaringan ke rumahrumah yang masih mempunyai jamban yang belum memenuhi syarat.
Menambahkan jumlah petugas puskesmas dalam melakukan penjaringan aktif rumah-rumah yang masih mempunyai jamban tidak sehat
b.Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor dan kader yang telah dilatih dalam melakukan penyuluhan pada masyarakat
3.
Metode
Masyarakat : a. Melakukan promosi a. Kurangnya kesehatan dalam antusias bentuk gambar/ foto masyarakat yang dalam mendeskripsikan mengikuti tentang petningnya kegiatan jamban sehat penyuluhan melalui alat sehingga audiovisual jumlah (powerpoint), masyarakat ataupun alat visual yang hadir (poster, leaflet, dalam kegiatan pamflet, spanduk, tersebut hanya flipchart dll) pada sedikit acara yang diadakan masyarakat setempat, seperti: arisan, PKK, majelis taklim, posyandu, senam binaan, dll b. Meningkatkan
Melakukan promosi kesehatan dalam bentuk gambar/ foto yang mendeskripsikan tentang pentingnya jamban sehat melalui alat audiovisual (powerpoint), ataupun alat visual (poster, leaflet, pamflet, spanduk, flipchart dll) pada acara yang diadakan masyarakat setempat, seperti: arisan, PKK, majelis taklim, posyandu, senam binaan, dll
kerjasama dan koordinasi dengan lintas sektor untuk melakukan penyuluhan dalam setiap acara kegiatan rutin masyarakat setempat 4.
Material
Kurangnya media romotif ( leaflet, poster,) saat melakukan penyuluhan , penyuluhan hanya sekedar pemberitahuan dari mulut ke mulut
Melakukan promosi kesehatan dalam bentuk gambar/ foto yang mendeskripsikan tentang petningnya jamban sehat melalui alat audiovisual (powerpoint), ataupun alat visual (poster, leaflet, pamflet, spanduk, flipchart dll) pada acara yang diadakan masyarakat setempat, seperti: arisan, PKK, majelis taklim, posyandu, senam binaan, dll
Melakukan promosi kesehatan dalam bentuk gambar/ foto yang mendeskripsikan tentang pentingnya jamban sehat melalui alat audiovisual (powerpoint), ataupun alat visual (poster, leaflet, pamflet, spanduk, flipchart dll) pada acara yang diadakan masyarakat setempat, seperti: arisan, PKK, majelis taklim, posyandu, senam binaan, dll
5.
Dana
Dana yang tersedia hanya sebatan dana untuk turun melakukan penyuluhan
Mengajukan proposal atau permohonan sponsorship kepada pihak ketiga untuk pencetakan media promotif
Mengajukan proposal atau permohonan sponsorship kepada pihak ketiga untuk pencetakan media promotif
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) No.
1
2
Masalah
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Target Sasaran
Penanggung
Sumber
Jawab
Daya PJ Kesling, Alat : infokus, audiovisua l, pamlet dll
Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun jamban bersih dan sehat
Penyuluhan a. Memberikan edukasi dan di dalam informasi gedung kepada masyarakat tentang pentingnya membangun jamban sehat yang memenuhi syarat b. Memberikan motivasi dan mengubah jalan fikiran masyarakat tentang pentingnya membangun jamban yang sehat
a. Karang Seluruh taruna di masyarakat wilayah di wilayah Desa Desa Tempel Tempel b. Majelis Ta’lim Masyarakat yang berada di bawah naungan puskesmas Gatak c. Ibu- Ibu PKK yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gatak
PJ Kesling
Masih kurangnya
Pelatiahan
Kader di wilayah
PJ Kesling
Memberikan informasi
Warga RT disekitar
PJ Kesling,
Mitra Kerja
Waktu
Anggaran
Indikator Kerja
Sumber Dana
-
a.Terlaksan anya penyuluhan
BOK
Pelaksanaan -
Minimal 1x sebulan
b.Meningk atnya masyarakat yang membangu n jamban sehat
Minimal 1x
Terlaksana nya
APBD (Dari
3
tenaga penyuluh aktif untuk memberika n penyuluhan tentang jamban sehat
kader
tentang cara mewujudkan hidup bersih sehingga kader bisa membantu mengedukasi masyarakat
kerja Puskesmas
wilayah pinggiran sungai
Kondisi Ekonomi dan tingkat pendidikan rata-rata menengah kebawah sehingga pengetahua n tentang kriteria jamban sehat masih rendah
Penyuluhan difokuskan pada rumah atau wilayah dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah
a. Meningka tka n pengetahu an dengan tujuan mengubah anggapan masyaraka t agar lebih peduli dengan hidup bersih salah satunya dalam aspek jamban sehat b. Memberik an informasi
Seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Warga RT di sekitar wilayah pinggiran sungai
PJ Kesling
Alat : infokus, audiovisua l, pamflet, dll
sebulan
pelatihan kader
Dinkes)
PJ Kesling ( beserta perawat), Alat : infokus, audiovisua l, pamlet, laptop, sound system, dll
1x3bulan
Terlaksana nya penyuluhan
BOK
4
5
Kurangnya media promotif yang menjelaska n tentang kriteria jamban yang sehat (pamflet, leaflet, poster)
Pembuatan dan peletakkan media promotif seperti pamflet, leaflet, poster, banner dll.
Alokasi dana minim
Pengajuan atau
tentang cara mewujudk an hidup bersih sehingga kader bisa membantu mengeduk asi masyaraka t Memberikan informasi yang lebih menarik dan kreatif dalam bentuk media promotif kepada masyarakat tentang cara membangun jamban sehat dan murah
Mendapatka n dana atau
Peletakkan media promotif di instansi instansi dan tempat tempat umum yang sering dikunjungi oleh masyarakat wilayah kerja puskesmas
Peletakkan media promotif di instansi instansi dan tempat tempat umum yang sering dikunjungi oleh masyarakat wilayah kerja puskesmas
PJ Kesling
Pengiriman proposal ke
50% pengiriman
Pj kesling, Pimpinan
PJ Kesling (beserta perawat) Alat : infokus, audiovisua l, pamflet , laptop , sound system. dll
PJ kesling, dan
PJ Kesli ng, PJ Prom kes
1x2 bulan
Tercetak dan tertempeln ya media promotif di instansi instansi dan tempat – tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
3x1tahun
Diterimany a media
BOK
6
untuk pencetakan media promotif , dana hanya untuk melakukan penyuluhan
permohona n dana (sponsorshi p) pada pihak ketiga
media untuk membantu penyaluran informasi di wilayah kerja puskesmas
instansi kerja sama untuk membantu pengadaan dana media promotif
proposal ke instansiinstan si terkait
Puskesmas
Pimpinan
Masih rendah nya kesadaran masyrakat untuk hidup bersih dan sehat punya jamban tapi tidak memenuhi syarat, tidak punya jamban, BABS di sembarang tempat
Koordinasi dan kerjasama dengan lintas program
Meningkatka n koordinasi lintas program dan lintas sektor tentang pentingnya berperilaku hidup bersih
Penanggun g jawab masing masing program di puskesmas
Penanggung jawab masing masing program di puskesmas
PJ Kesling
PJ Kesling
preventif baik berupa dana ataupun yang lainnya
1x2 bulan
Terlaksana nya kordinasi yang baik
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) No.
Upaya Kesehatan
Kegiatan
1.
Konseling jamban bersih sehat
Penyuluhan di dalam gedung
2.
Kader Kesehatan
Pelatihan kader
Tujuan
Memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya membangun jamban sehat yang memenuhi syarat c. Memberikan motivasi dan mengubah jalan fikiran masyarakat tentang pentingnya membangun jamban yang sehat
Memberikan informasi tentang cara mewujudkan
Penanggung Jawab
Volume Kegiatan
Jadwal
Rincian Pelaksanaan
Lokasi Pelaksanaan
Biaya
a. Karang Seluruh taruna di masyarakat wilayah di wilayah Desa Desa Tempel Tempel b. Majelis Ta’lim Masyarak at yang berada di bawah naungan puskesma s Gatak c. Ibu- Ibu PKK yang ada di wilayah kerja puskesma s Gatak
PJ Kesling
PJ Kesling, Alat : infokus, audiovis ual, pamflet, dll
1 hari
Tiap bulan
Tempat berkumpul tiap target
BOK (Rp 500.00 0)
Kader di wilayah kerja
PJ Kesling
PJ Kesling, Alat : infokus,
1 hari
Tiap bulan
Aula Puskesmas
APBD (Dari Dinkes) (Rp 500.00
Sasaran
Target Sasaran
Warga RT disekitar wilayah pinggiran
3.
Konseling kesehatan
Penyuluhan difokuskan pada rumah atau wilayah dengan tingkat ekonomi menengah kebawah
hidup bersih sehingga kader bisa membantu mengedukasi masyarakat
puskesmas
sungai
a. Meningkatk an pengetahuan dengan tujuan mengubah anggapan masyarakat agar lebih peduli dengan hidup bersih salah satunya dalam aspek jamban sehat b. Memberika n informasi tentang cara mewujudka n hidup bersih sehingga kader bisa membantu mengeduka
Seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Warga RT di sekitar wilayang pinggiran sungai
0)
audiovis ual, pamflet, dll
PJ Kesling
PJ Kesling ( beserta perawat), Alat : infokus, audiovis ual, pamflet, laptop, sound system, dll
4 hari
Tiap 3 bulan
Tiap rumah
BOK (Rp 450.00 0)
si masyarakat
4.
5.
Media promotif
Alokasi dana
Pembuatan dan peletakan media promotif seperti pamflet, leaflet, poster, banner dll.
Memberikan informasi yang lebih menarik dan kreatif dalam bentuk media promotif kepada masyarakat tentang cara membangun jamban sehat dan murah
Peletakan media promotif di instansi instansi dan tempat tempat umum yang sering dikunjungi oleh masyarakat wilayah kerja puskesmas
Peletakan media promotif di instansi instansi dan tempat tempat umum yang sering dikunjungi oleh masyarakat wilayah kerja puskesmas
PJ Kesling
Pengajuan atau permohona n dana (sponsorshi p) pada pihak ketiga
Mendapatka n dana atau media untuk membantu penyaluran informasi di wilayah kerja puskesmas
Pengirima n proposal ke instansi kerja sama untuk membantu pengadaan dana media
50% pengiriman proposal ke instansiinstansi terkait
Pj kesling, Pimpinan Puskesmas
PJ Kesling (beserta perawat)
1 kali
Tiap 2 bulan
Lingkungan Desa Tempel
BOK (Rp 1.000.0 00)
3 kali
Tiap 1 tahun
Pemilik usaha
BOK (200.00 0)
Alat : infokus, audiovis ual, pamflet, laptop, sound system, dll
PJ kesling, dan Pimpinan
promotif 6.
Promkes
Koordinasi dan kerjasama dengan lintas program
Meningkatka n koordinasi lintas program dan lintas sektor tentang pentingnya berperilaku hidup bersih
Penanggun g jawab masing masing program di puskesmas
Penanggung jawab masing masing program di puskesmas
PJ Kesling
PJ Kesling
1 kali
Tiap 2 bulan
Aula Puskesmas
BOK (Rp 200.00 0)
DAFTAR PUSTAKA Yusran, Yosef. 2017. Pelaksanaan Program STBM Stop BABS di Desa Lembur Timur dan Desa Luba Kecamatan Lembur Kabupaten Alor Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9 (2): 163-171. Apriatman, Nur. 2011. Stop Buang Air Besar Sembarangan. Jakarta.