MAKALAH BAHASA INDONESIA Penulisan Kata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIA EYD PENULISAN KATA Disusun untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen pengampu : Lyswidia Andriarsih, M.pd



Oleh : Kelompok 6 Rahmatika



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA (IBN) TEGAL TAHUN AKADEMIK 2023 – 2024



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah bahasa indoesia yang berjudul “EYD PENULISAN KATA” Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah bahasa indonesia, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang penulisan dalam bahasa Indonesia bagi para pembaca dan bagi pemakalah Kami mengucapkan terima kasih kepada bu. selaku dosen Lyswidia Andriarsih, M.pd mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahua dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah mendatang. Harapan kami semoga makalahi ni bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.



Babakan, 20 Februari 2023



Penulis



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesiayang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar.



B. Rumusan Masalah Bagaimana cara penggunaan EYD yang benar pada penulisan kata ? C. Tujuan makalah Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui cara penggunaan EYD yang benar pada penulisaan kata



BAB II PENULISAN KATA



A. Kata Dasar Kata dasar merupakan kata yang masih asli atau belum tercampur dengan imbuhan atau kata tambahan lainnya. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan kata dasar adalah kata yang menjadi dasar bentukan dari kata yang lebih besar. Kata dasar berbeda dengan bentuk dasar. Karena bentuk dasar merupakan satuan, baik tunggal maupun kompleks, yang menjadi dasar bentukan dari satuan yang lebih besar. Contoh kata dasar: 1. Makan 2. Pukul 3. Kerja 4. Lari 5. Minum 6. Pulang 7. Jauh 1. Najwa makan nasi rames 2. Indah lari mengejar ayam yang kabur 3. Cika minum susu 4. Ayah kerja di pabrik sepatu



B. Kata turunan Kata turunan atau kata berimbuhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kata yang terbentuk sebagai hasil dari proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan. kata turunan terdiri dari: 1. Afiks (Imbuhan) Afiks adalah suatu bentuk linguistik yang keberadaannya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk-bentuk lain, sehingga mampu menimbulkan makna baru



terhadap bentukbentuk kata yang dilekatinya tadi, Bentuk-bentuk kata yang dilekati bisa terdiri atas pokok kata, kata dasar, atau bentuk kompleks. 



Kata yang mendapat imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan imbuhannya. Contoh: berjalan, mempermudah, menulis, dijual, pembaca, pembeli







Kata yang mendapat bentuk terikat ditulis serangkai jika mengacu pada konsep keilmuan tertentu. Contoh: adibusana, lokakarya, purnawirawan, aerodinamika, mancanegara, saptakrida, antargolongan, makroekonomi, semiprofesiona







Kata yang diawali dengan huruf kapital dan mendapat bentuk terikat dirangkaikan dengan tanda hubung (-). Contoh: non-Indonesia, non-ASEAN, pro-Barat, anti-PKI







Kata yang ditulis dengan huruf miring dan mendapat bentuk terikat dirangkaikan dengan tanda hubung (-). Contoh: anti-mainstream, pascareshuffle, pra-Aufklaerung, pra-kemerdekaan







Bentuk terikat maha- dan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan 6 Contoh: Yang Maha Esa Tuhan, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih



2. Reduplikasi / Kata Ulang kata ulang adalah pengulangan bentuk atas suatu bentuk dasar. dalam KBBI memiliki arti proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata. Ciri-ciri kata ulang: 



Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antaraunsurunsurnya. Contoh: anak-anak, mencari-cari, berjalan-jalan, mondar-mandir, biri-biri, porakporanda, buku-buku, ramah-tamah







Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama. Contoh: barang mewah → barang-barang mewah kereta api cepat → kereta-kereta api cepat baju murah → baju-baju murah



pedagang kecil → pedagang-pedagang kecil 3. Gabungan Kata  Unsur gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya: Contoh: cedera mata, kambing hitam, meja hijau, meja tulis, mata hijau, kutu buku  Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Contoh: buku-sejarah baru “buku sejarah yang baru, bukan buku bekas” buku sejarah-baru “buku tentang sejarah baru”  Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Contoh: menitikberatkan memutarbalikan penghancurleburan - Gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran ditulis terpisah. Contoh: bertepuk tangan berjalan kaki menganak sungai C. Pemenggalan kata 1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan karena sebab berikut: 



Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Contoh: ma-in, bu-ah, ni-at







Monoftog eu tidak dipenggal Contoh : leu-ki-mia seu-da-ti ci-teh-reup







Diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal. Contoh : sur-vei kau-ka-soid pe-ra-ngai mem-ban-tai







Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Contoh : sa-lam, pa-di, pi-ring, la-par, pe-dagang, ga-yung, me-lon, je-ruk







Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Contoh : ban-tal, kur-si, man-di, som-bong, ter-bang







Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang masingmasing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Contoh : ber-diri, ben-trok, in-fra, ul-tra, jong-kok, kur-si



2. Pemenggalan kata pada kata berimbuhan dilakukan sebagai berikut. 



Pemenggalan kata berimbuhan dilakukan di antara bentuk dasar dan unsur pembentuknya







Contoh : di-ambil



swa-foto



ke-kasih



swa-daya



maju-lah



di-lempar



Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan seperti pemenggalan pada kata dasar.







Contoh : me-ma-kai



me-nyi-ram



me-nge-pel



pe-nga-rang



me-nu-tup



pe-nu-lis



Pemenggalan kata yang mendapat sisipan dilakukan seperti pada kata dasar. Contoh: ge-lem-bung ge-mu-ruh







si-nam-bung ge-ri-gi



Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir baris tidak dilakukan. Contoh: Walaupun makanan itu gratis, mereka tidak ma-u mengambilnya. Penerapan protokol kesehatan adalah cara termudah mengakhir-i pandemi ini. Penulisan yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut: Walaupun makanan itu gratis, mereka tidak mau mengambilnya. Penerapan protokol kesehatan adalah cara termudah meng-akhiri pandemi ini.



3. Jika kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Contoh : : biografi → bio-grafi



fotografi → foto-grafi



biodata → bio-data



fotokopi → foto-kopi



4. Nama orang yang terdiri atas dua kata atau lebih pada akhir baris dipenggal di antara kata tersebut. Contoh: Pendiri perusahaan Microsoft adalah Bill Gates. Pencetus sistem tanam paksa adalah Johannes van den Bosch. Pabrik Gula Jatibarang didirikan tahun 1842 oleh Otto Carel Holmbreg 5. Singkatan tapi di penggal Contoh: Semua pengguna kendaraan bermotor wajib membawa ST-NK. Bagus telah mengabdi selama sepuluh tahun di BKK-BN. Penulisan yang seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut. Semua pengguna kendaraan bermotor wajib membawa STNK. Bagus telah mengabdi selama sepuluh tahun di BKKBN. D. Kata depan di, ke dan dari Kata depan ke, di, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai suatu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: Kain itu ada di dalam lemari. Mari kita berangkat ke pasar. Ia datang dari Bandunng kemarin. E. Partikel 



Partikel -lah, -kah dan -tah ditulis serangkaian dengan kata yang mendahuluinya Misalnya: Bacalah buku itu dengan teliti ! Siapakah pengarang buku itu ? Apatah gunanya bersedih hati ?







Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Jika kau pergi, aku pun ikut pergi. Satu kali pun kau belum pernah pariwisata?



Apa pun masalahnya, minumya Aqua 



Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut ditulis serangkai. Misalnya: adapun



meskipun



Kendatipun



ataupun



Andaipun



bagaimanapun



Contoh kalimat : Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Adapun penyebab kebakaran itu belum diketahui. 



Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Misalnya: Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 april. Buku itu disusun ke lemari satu per satu. Harga kain itu Rp 50.000 per helai.



F. Singkatan dan akronim  Singkatan ialah bentuk kata/kalimat yang dipendekan yang terdiri dari satu huruf atau lebih. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: : A.H. Nasution



Abdul Haris Nasution



M.B.A.



master of business administration



Ph.D.



philosophiae doctor (doctor of philosophy)



S.Kom.



sarjana komputer



S.K.M.



sarjana kesehatan masyarakat



Dra.



doktoranda



 Singkatan nama orang dalam bentuk inisial ditulis tanpa tanda titik. Contoh: AR



Ahmad Ramadani



FAN



Fahmi Anas Nurzama



RE



Ridwan Efendi



 Singkatan termasuk akronim yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.



Contoh : SIM



Surat Izin Mengemudi



OKI



Organisasi Kerjasama Islam



NISN



Nomor Induk Siswa Nasional



NIM



Nomor Induk Mahasiswa



LSF



Lembaga Sensor Film



OPEC



Organization of the Petroleum Exporting Countries



 Singkatan yang terdiri atas lebih dari dua huruf yang lazim digunakan dalam dokumen atau surat-menyurat diikuti dengan tanda titik. Contoh : : ttd.



tertanda



dst.



dan seterusnya



dsb.



dan sebagainya



dkk.



dan kawan-kawan



dll.



dan lain lain



 Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim digunakan dalam dokumen atau surat-menyurat diikuti tanda titik pada setiap huruf. Contoh : a.n.



atas nama



d.a.



dengan alamat



s.d.



sampai dengan



 Singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan alamat dapat ditulis dengan dua huruf atau lebih dan diakhiri tanda titik. Contoh : Kav.7



Kaveling 7



Km. 35



Kilometer 35



Lt. 5



Lantai 5



Gg. Arjuna



Gang Arjuna



 Singkatan satuan ukuran, takaran, dan timbangan; lambang kimia; dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Contoh : km



kilometer



cm



centimeter



kg



kilogram



1. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang disingkat.



Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI



Angkatan Bersenjata Republik Indonesia



UPI



Universitas Pendidikan Indonesia



SIM



Surat Izin Mengemudi.



2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya: Akabri



Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia



Kowani



Kongres Wanita Indonesia.



Jateng



Jawa Tengah



3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun ganbungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: Pemilu



pemilihan umum



Rudal



peluru kendali



Tilang



bukti pelanggaran



Iptek



ilmu pengetahuan dan teknologi



G. Angka dan Bilangan -



Angka dipakai untuk menyatakan lambing bilangan atau nomor. Didalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Conroh : Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5… Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X …



-



Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu kata ditulis dengan huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan seperti dalam perincian. Contoh:



Sasha menonton drama korea sampai tiga kali. Di antara 67 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju



-



Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, seperti ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu, serta (b) nilai, seperti nilai uang dan persentase. Contoh: 5 kilogram 10 hektare 1



jam 35 menit



-



Bilangan berupa angka pada awal kalimat yang terdiri atas lebih dari satu kata didahului kata seperti sebanyak, sejumlah, dan sebesar atau diubah susunan kalimatnya. Contoh: Sebanyak 500 orang peserta lomba agustusan diundang panitia. Sejumlah 100 naskah kuno tersimpan di lemari itu. Panitia mengundang 500 orang peserta lomba agustusan. Di lemari itu tersimpan 100 naskah kuno.



-



Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Contoh: Dani mendapatkan hadiah 100 juta rupiah dari acara family 100 MNCTV. Perusahaan Toyota baru saja memperoleh tambahan pendapatan 70 milyar.



-



Angka digunakan sebagai bagian dari alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar. Contoh: Jalan Rambutan I No. 3 Jalan Raya Mangga Kav. 17



-



Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau bagian kitab suci. Contoh: Bab III, Pasal 3, halaman 15



Penulisan bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut. 1. Bilangan utuh ditullis secara mandiri Misalnya: Dua belas



12



Dua puluh dua



22



Dua ratus dua puluh dua



222



2. Bilangan pecahan ditulis dengan per- yang dilekatkan pada bilangan penyebut yang mengikutinya. Misalnya: Tiga perempat



(¾)



setengah atau seperdua



(½)



Satu persen



(1%)



3. Penulisan bilangan tingkat dapat menggunakan angka Romawi, gabungan awalan ke- dan angka Arab, atau huruf Misalnya:



abad VIII abad ke-8 abad kedelapan 4. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an dirangkaikan dengan tanda hubung (-). Misalnya: Uang 5000-an. Lima uang 10000-an Tahun 2000-an 5. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf secara serangkai. Contoh: Simpanglima Tigaraksa Salatiga 6. Bilangan seperti yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, akta, atau kuitansi dapat ditulis dengan angka dan diikuti oleh huruf. Contoh: - Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen). -Pada hari ini, Rabu, tanggal 13-10-2021 (tiga belas Oktober dua ribu dua puluh satu) telah hadir di hadapan saya, Noviansyah, notaris yang berkedudukan di Kota Batam. H. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya -



Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh:



Rumah itu telah kujual. Novel ini boleh kaubaca. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.



-



Kata ganti kau yang bukan bentuk terikat ditulis terpisah dengan kata yang lain. Contoh:



Aku ingin kau bersungguh-sungguh dengan apa yang kaukatakan. Kau masih muda, Bung. Sebaiknya kau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraihnya



I. Kata Sandang si dan sang -



Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh:



Paket itu di antar kepada si pengirim. Dalam cerita itu si Pitung berhasil menolong penduduk. Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.



-



Kata sang ditulis dengan huruf awal kapital jika merupakan unsur nama Tuhan. Contoh:



Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta. Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari uraian singkat di atas maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa perkembangan ejaan bahasa Indonesia terus mengalami perubahan. Sekarang di tahun 2022 ejaan bahasa Indonesia kembali menggunakan EYD, sebelumnya ejaan bahasa Indonesia menggunakan PUEBI. Namun EYD revisi tahun 2022 ini agak berbeda dengan EYD tahun sebelumya yang sudah lewat. EYD tahun ini ada beberapa pembaruan, salah satunya di monoftong dan diftong. Monoftong atau vokal murni (pure vowels) ialah bunyi vokal tunggal yang terbentuk dengan kualitas alat bicara (lidah) tidak berubah dari awal hingga akhir artikulasinya dalam sebuah suku kata, sedangkan diftong adalah dua vokal yang diucapkan sekaligus. Gabungan vokal disebut diftong apabila menghasilkan satu bunyi saja. Edisi terbaru EYD tahun ini memuat sejumlah perubahan signifikan. Dalam laman Kemdikbud.go.id, dijelaskan ada sebanyak lebih dari 50% perubahan dalam EYD Edisi V. Secara umum, perubahan dalam EYD Edisi V mencakup penambahan kaidah baru dan perubahan pada kaidah yang telah ada. Tak hanya itu, terdapat pula perubahan redaksi, contoh, dan tata cara penyajian



DAFTAR PUSTAKA Puput Alviani. 2015. Panduan Lengkap Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pusat Kajian Bahasa. https://ejaan.kemdikbud.go.id/ https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-saja-perubahan-dalam-eyd-edisi-v-inidaftarnyayang-perlu-disimak-1yiVp5tqpwr. https://www.kompas.tv/article/320266/badan-bahasa-perbarui-kaidah-eyd-di-edisi-v-ada-7perubahan-besar. https://www.sonora.id/read/423434910/ejaan-bahasa-indonesia-yang-disempurnakan-eydedisiv-diluncurka