Makalah Budidaya Tanaman Hias Bunga Delapan Dewa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Budidaya Tanaman Hias Bunga Delapan Dewa Atau Bunga Euphorbia



Disusun oleh : kelompok 5 Nama



: - Vera Anggraeni - Yoga Ilham Mahendra - Rahayu Margi Agung .N - Irfan Abdul Basar - Aditiya Prasetyo .N.



DAFTAR ISI SAMPUL .................................................................................................................................. 1 KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2 DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3 BAB I



PENDAHULUAN (UMUM)............................................................................... 4



-Paragraf 1 Pengertian Dan Jenis – Jenis Tanaman Hias............................................... 4 -



Paragraf 2 Cara – Cara Budidaya Tanaman Hias........................................................... 4



- Paragraf 3 Masalah Tentang Tanaman Hias Bunga Delapan Dewa..........................4 BAB II ISI (KHUSUS).................................................................................................. 5 A. Tanaman hias bunga delapan dwea................................................................................. 5 * ciri – ciri....................................................................................................................5 * klasifikasi tanaman ..................................................................................................5 * jenis – jenis tanaman hias delapan dewa.................................................................5 B. cara membudidayakan tanaman hias bunga delapan dewa.......................................... 6 BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 7 A. Kesimpulan ................................................................................................ .... 7 B. Saran .......................................................................................................... .... 7



BAB 1 PENDAHULUAN



1.Pengertian Dan Jenis – Jenis Tanaman Hias Bunga Delapan Dewa Euphorbia adalah tanaman yang berasal dari daerah Madagaskar yang beriklim tropis. Selanjutnya menyebar ke asia dan afrika. Di beberapa daerah tertentu, masyarakatnya mengenal tanaman ini yang diyakini sebagai tanaman pembawa keberuntungan dan rejeki. Euphorbia adalah tanaman dengan batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Sebagian dari jenis euphorbia tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang tumbuh tinggi dan besar. Bunga euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal juga sebagai bunga delapan dewa.Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri yang berkelompok. Daun yang sehat agak tebal, dengan permukaan halus, dan tulang daun yang menonjol. Bentuk daun ada yang berujung lancip, oval, ada juga yang membulat, dan ada pula yang berbentuk hati.Euphorbia juga ada yang berupa species, ada juga yang varietas (biasa disebut jenis hibrida atau hasil persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping. - Teknik Budidaya 1.Pemilihan Pot Untuk bunga delapan dewa, pot yang dipilih sebaiknya berasal dari bahan platik karena tidak lembab. Pot tanah liat mudah menyerap air sehingga menambah kelembaban media. Pot keramik atau tanah liat dapat digunakan sebagai pot luar agar tanaman tampil cantik dan dapat diganti sesuai selera pemiliknya. Pot yang dipilih hendaknya memiliki lubang untuk mengeluarkan air yang berlebih saat penyiraman. Bila tidak ada lubang pengeluaran air, air dapat menggenang di dalam pot. Ukuran pot harus disesuaikan dengan sosok tanaman. Semakin besar tanaman, semakin luas pula perakaran sehingga dibutuhkan pot yang berukuran lebih besar. Ukuran pot yang tidak sesuai menyebabkan tanaman terganggu pertumbuhannya. Pot yang terlalu kecil akan membuat perakaran tanaman tidak berkembang secara maksimal. Hal ini berakibat buruk terhadap pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Sementara, pot yang terlalu besar membuat media cenderung mengumpul di bagian pinggir karena perakaran belum menyebar. Selain tidak menarik dipandang mata, ibarat orang memakai baju kedodoran, juga boros dalam penggunaan media dan pupuk.



2.Penyiapan Media Tanam Media tumbuh merupakan tempat berdiri tegaknya tanaman, akar-akar tanaman dapat melekat erat sehingga memperkokoh tanaman. Selain itu, media tumbuh juga berperan untuk menyimpan air dan hara, serta menjaga kelembabannya. Persyaratan media tumbuh yang baik adalah : a. Mampu mengikat dan menyimpan air dan hara dengan baik. b. Memiliki aerasi dan drainase yang baik. c. Tidak menjadi sumber penyakit. d. Tahan lama. e. Mudah diperoleh. Media tanam merupakan kunci utama penanaman Euphorbia. Bila media tanam tidak sesuai maka tanaman mudah mati. Media tanaman ibarat dapur bagi berbagai hara esensial sebelum diserap akar untuk disalurkan ke batang, daun dan bunga, Media tanam yang disukai Euphorbia adalah media yang cukup porous. Mempunyai drainase yang baik dan cukup seimbang dengan besar tanaman. Jika semakin besar dan memerlukan pot yang lebih besar, lakukan repotting dengan baik dan benar. Jangan lupa di dasar pot diberikan potongan styrofoam untuk mencegah menggenangnya air di dasar pot. Karena jika terjadi genangan air di dasar pot, maka resiko akar membusuk semakin besar yang artinya Euphorbia tidak sehat dan mendekati kematian. 3.Perbanyakan Tanaman Euphorbia termasuk tanaman yang sangat mudah diperbanyak. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif (dengan biji) ataupun secara vegetatif (dengan bagian tanaman itu sendiri) yang dalam hal ini dilakukan secara setek dan sambung pucuk. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui biji. Secara alami, sifat keturunan yang diperoleh biasanya berbeda dengan induknya. Perbedaan sifat ini terjadi karena perpaduan sifat yang berbeda dari kedua induknya akibat penyerbukan oleh serangga. Pembibitan dengan biji dilakukan untuk mendapatkan variasi baru. Sedangkan untuk perkembangan secara vegetatif bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang sifatnya sama dengan induknya. Perbanyakan vegetatif seperti ini dilakukan melalui stek atau cangkok. Tujuan kedua cara tersebut untuk mempertahankan sifat dan karakteristik induk dalam anakan yang dihasilkan. Untuk perbanyakan vegetatif pun juga dapat digunakan untuk mendapatkan tanaman bersifat lebih unggul dari induknya, yaitu dengan teknik sambung. Teknik sambung memerlukan ketrampilan khusus agar tingkat keberhasilan yang diperoleh tinngi. d. Pemeliharaan a. Penyiraman



Air adalah komponen terpenting untuk makhkluk hidup. Tanpa air, semua makhluk hidup di bumi tidak akan bertahan hidup. Demikian pula untuk tanaman. Air akan diserap bersama unsur pupuk, untuk keperluan hidupnya. Tanaman euphorbia yang kekurangan air, daunnya akan layu, kemudian menguning dan rontok. Selanjutnya batang akan mengering dan mati. Namun demikian, air juga tidak boleh diberikan dalam jumlah berlebih. Karena air dalam jumlah banyak dan terlalu lama berada di daerah perakaran akan menyebabkan akar tidak bisa bernafas, sehingga akar akan mati. Air yang berlebihan juga akan menyebabkan kelembaban tinggi, sehingga mempermudah tumbuhnya penyakit yang menyerang tanaman. Oleh karena itu, air harus disediakan dalam jumlah yang seimbang. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyiraman tanaman euphorbia adalah sebagai berikut : 1. Umur Tanaman Euphorbia yang masih kecil (seedling, setek) membutuhkan air lebih sedikit. Euphorbia remaja yang sel-selnya masih terus aktif membelah membutuhkan air dalam jumlah lebih banyak, untuk mengisi sel-sel tersebut. Sementara, euphorbia dewasa yang sedang berbunga membutuhkan air lebih sedikit. Pada masa ini tanaman cukup disiram dengan menggunakan sprayer. 2. Media Kemampuan menyimpan air setiap jenis media berbeda-beda. Oleh karena itu, frekuensi penyiraman setiap jenis media pun juga berbeda-beda. Coco peat lebih banyak menyimpan air dibandingkan dengan media pasir. Demikian juga, media dengan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang dan kompos dalam jumlah lebih banyak akan bisa menyimpan air lebih banyak dibandingkan dengan arang sekam. 3. Cuaca Cuaca panas dengan kelembaban rendah dan lingkungan kering menyebabkan air lebih banyak ditranspirasikan. Pada cuaca seperti ini penyiraman dapat dilakukan setiap hari. Sebaliknya, apabila cuaca mendung, frekuensi penyiraman dikurangi. 4.Pemupukan Euphorbia membutuhkan unsur hara untuk tumbuh dan berbunga. Oleh karena itu, dibutuhkan tambahan berupa pupuk. Pemberian pupuk harus rutin dan tepat dosisnya. Pemberian pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Sebaliknya, pemberian yang terlalu sedikit membuat tanaman merana, bahkan mati. Dalam pemupukan harus memperhatikan pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, jenis



kandungan pupuk akan menentukan pupuk yang diberikan efektif atau tidak bagi tanaman. Kita bisa memberikan pupuk dengan kandungan nitrat tinggi bila menginginkan partumbuhan daun lebih subur. 5.Syarat Tumbuh Euphorbia milii dapat tumbuh pada kisaran temperatur 4-40° Celsius. dihabitat aslinya, tanaman ini tumbuh dilahan terbuka (full sun) dan cukup toleran berada dilokasi sedikit ternaung (part shade location). Namun, tanaman ini relatif tidak tahan jika ditempatkan dalam ruangan. Meskipun toleran terhadap kondisi ternaung, tapi pertumbuhan Euphorbia akan lebih optimal bila ditanam dilahan terbuka. Kondisi ternaung akan memengaruhi pertumbuhan tanaman terutama pertumbuhan tunas aksilar dan pembungaan. Pada kondisi ternaung, kecepatan tumbuh vegetatifnya relatif cepat, tetapi tunas yang terbentuk lebih sedikit dan lemas.



Euphorbia milii menyukai



mikroklimat yang kering (Rh 70 %) dan membutuhkan media tanam yang lebih lembab dibandingkan dengan jenis euphorbia lainnya. Pada kelembapan rendah,tajuk tanaman dapat tumbuh dengan baik bila disertai dengan penyiraman yang memadai. Sementara itu, kelembapan udara yang terlalu tinggi akan menurunkan aktivitas metabolisme tanaman, sehingga tanaman peka terhadap serangan penyaki. Namun, E. Milii masih bisa ditanam didataran tinggi asal pencahayaannya cukup dan curah hujan rendah. - PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU. Hama adalah makhluk hidup yang memakan bagian-bagian tanaman atau menghisap cairan dari jaringan tanaman (daun, batang maupun akar). Secara umum, sebagian besar hama adalah makhluk dari golongan serangga, namun ada juga beberapa golongan lain seperti siput, tikus dll. Sedangkan penyakit adalah makhluk hidup yang masuk dan tinggal didalam tanaman, dan aktifitasnya menimbulkan kerusakan tanaman. Makhluk hidup yang dapat digolongkan menjadi penyakit tanaman adalah dari golongan cendawan, bakteri serta virus. Pengendalian hama dan penyakit terpadu adalah suatu cara untuk mengendalikan (tidak sama dengan pemusnahan atau pemberantasan), yang memadukan berbagai macam kegiatan sehingga hama dan penyakit dapat diminimalisir tidak melampaui ambang ekonomi atau tidak merugikan harga jual. Berbagai macam kegiatan pengendalian, dimulai dari tata cara budidaya pertanian (contohnya adalah menggunakan benih yang tahan hama dan penyakit, penyiraman, pemupukan, dan perawatan tanaman yang baik), sanitasi atau menjaga kebersihan lingkungan tempat tumbuh tanaman (contohnya menjaga kelembaban tidak terlalu tinggi, tidak banyak gulma disekitar tanaman, serta menjaga drainase agar tidak ada air tergenang), pengendalian secara mekanik dengan membuang hama secara manual dengan tangan, pengendalian secara biologi dengan memanfaatkan organisme yang memakan hama maupun penyebab penyakit, serta pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan obat-obatan pertanian atau biasa disebut pestidida. Secara umum, pengendalian hama dan penyakit terpadu dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut: - Kebersihan lahan dan tanaman (sanitasi). Kebersihan tanaman dan kebersihan areal penanaman harus diperhatikan, karena hama dan penyakit dapat bermula dan hidup dari sampah, serta rerumputan disekitar tanaman. - Kesehatan tanaman. Tanaman yang dipupuk secara baik dan seimbang akan lebih tahan terhadap serangan Hama maupun penyakit. Tanaman bunga Euphorbia juga memerlukan cahaya matahari penuh agar pertumbuhannya lebih baik. - Mengendalikan kelembaban media tanam, serta kelembaban lingkungan. Media yang terlalu lembab menyebabkan penyakit mudah masuk. Lingkungan yang terlalu lembab juga demikian. Setiap tanaman harus memiliki jarak yang sesuai, tidak terlalu rapat sehingga setiap daun



memperoleh cahaya matahari yang optimal, sehingga dapat tumbuh dengan baik. Tanaman terlalu rapat juga menyebabkan penyakit mudah masuk. - Penyemprotan dengan pestisida. Setiap hama dan penyakit, disemprot dengan pestisida yang sesuai. Cara penyemprotan juga harus diperhatikan, karena harus langsung mengenai sasarannya. Contohnya apabila hamanya spider mite yang bersembunyi di permukaan daun bagian bawah, maka penyemprotan harus diarahkan ke bagian bawah daun. Demikian pula untuk hama yang ada di pucuk daun, maka penyemprotan harus dari atas daun dengan jarak ketinggian minimal 50 cm dari ujung daun. Penyemprotan dapat dilakukan dengan menggunakan Knapsack sprayer (sprayer pompa yang digendong), atau menggunakan hand sprayer (sprayer tangan kapastias 1 atau 2 liter).



Bab 2 Isi (khusus)



A. tanaman hias bunga delapan dewa



–ciri – cirinya Ciri khas Euphorbia adalah batangnya yang diselimuti duri. Bagi orang Thailand, duri-duri itu "dianggap" mampu mengusir roh-roh jahat. Sementara, yang disebut bunga, biasanya mahkota bunga yang membentuk sebuah dompolan sehingga bisa menutupi sekujur batangnya. Di Thailand ada mitos yang meyakini Euphorbia sebagai bunga keberuntungan karena jumlah bunganya yang selalu kelipatan delapan. Angka delapan bagi mereka adalah angka keberuntungan. DARI TEDUH KE PANAS Euphorbia dikatakan indah jika batangnya perkasa dan bunganya lebat. Agar tercapai hal tersebut, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Misalnya, memerhatikan media tanamnya, jangan terlalu tergenang atau terlalu lembap, dan letakkan di tempat yang teduh. Selanjutnya, lakukan pemupukan setiap 2 minggu dan rutin disiram. Euphorbia juga butuh intensitas sinar matahari 70 persen dan lama penyinaran 8 jam sehari. Setelah itu, ikuti dengan pemberian pupuk lengkap, misalnya Super Bionik, setiap 2 minggu sekali. Setelah 1,5 bulan, bunga dijamin muncul serempak dan bermekaran susul-menyusul. LAKUKAN GRAFTING Agar bunga Euphorbia berwarna-warni, lakukan seni grafting atau sambung. Siapkan satu batang bawah dengan cabang-cabang primernya (sebaiknya dari Euphorbia "lokal") dan beberapa batang atas (dari Euphorbia hibrid). Setelah itu, dengan pisau tajam (pisau grafting) sayatlah beberapa cabang batang bawah dan atas dengan bentuk V dan kedalaman 2 cm (duri di seputar sayatan dibuang). Satu per satu batang atas dimasukkan ke dalam cabang batang bawah. Ikat dengan tali rafia atau selotip. Setelah tunas-tunas bermunculan, pindahkan ke tempat terbuka dan sedikit terkena sinar matahari. Geser lagi ke tempat yang lebih terbuka dengan intensitas sinar matahari semakin tinggi.



- Klasifikasi tanaman hias bunga delapan dewa Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Euphorbiales Famili: Euphorbiaceae Genus: Euphorbia Spesies: Euphorbia milii Ch.Des Moulins



- Jenis – jenis tanaman hias bunga delapan dewa Euphorbia juga ada yang berupa species, ada juga yang varietas (biasa disebut jenis hibrida atau hasil persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping.



B.



Cara membudidayakan tanaman hias bunga delapan dewa 



Penanaman



Euphorbia



Bibit euphorbia juga dapat secara generative muncul dari bakal buah. Semula buah berwarna hijau lama-kelamaan berubah kecoklatan pertandah buah sudah tua. Sebelum buah pecah sebaiknya dipetik. Bijinya berwarna cokelat tua atau kehitaman berbentuk seperti tanda koma. Setelah itu biji dapat segera disemaikan. Sedangan untuk cara vegetative biasanya dengan cara stek dan grafting. Tetapi untuk mempermudah kita bisa mendapatkan bibit euphorbia di took-toko tanaman. • Penanaman Euphorbia Euphorbia sebenarnya dapat ditanam secara langsung di tanah. Tetapi, umumnya di tanam di pot sebab dengan ditanam di pot waktu euphorbia berselimut bunga dapat diletakan di tempat yang dikehendaki. Gunakan pot yang berdiameter sekitar 15 cm. Dengan ukuran itu, volume media tanam memadai untuk menampung perakaran. Media tanam untuk euphorbia yang penting tanah yang porous dan mengandung banyak unsure hara. Jadi, dapat direkayasa sendiri dari berbagai jenis bahan yang jika dicampur memiliki sifat tersebut. Misalnya, mencampur kan tanah merah, pupuk kandang, humus bamboo, dan sekam bakar dengan perbandingan 2 : 3 : 3 : 2 atau campuran dan komposisi yang lainnya. Selanjutnya masukan media tanam ke dalam pot sampai setengah kedalaman pot. Masukan euphorbia kedalam pot dan atur letaknya sehingga berdiri tegak. Setelah itu, timbun dengan media tanam sampai bibir pot. Siram hingga air keluar melalui lubang dasar pot kemudian tempatkan euphorbia di tempat yang teduh.



BAB 3 PENUTUP A.



Kesimpulan



Hal-hal yang harus di perhatikan dalam budidaya tanaman hias adalah: 1. Media Tanam: yang terdiri dari wadah atau pot tanaman dan juga tanah yang merupakan unsur pokok dalam penanaman. Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap tanaman, jadi sebaiknya perhatikan kesesuaian antara media tanam dengan jenis tanaman yang yang akan di tanam. 2. Pemilihan tanaman: Pilihlah tanaman yang cukup mudah dalam perawatannya agar memudahkan pekerjaan anda. Setiap tanaman memiliki karakterisik yang berbeda dalam perawatan dan juga bisa sangat sensitife. 3. Perawatan: perawatan tanaman hias terdiri dari penyiraman dan pemupukan tanaman. Siram tanaman secukupnya untuk menhindari pembusukan pada akar tanaman. Gunakan pupuk kompos untuk pemupukan, bila sulit anda juga bisa menggunakan pupuk buatan pabrik. 4. Tempat: Usahakan tanaman tidak terlalu seing terkena sinar matahari, buatlah semacam peneduh dari jaring -jaring untuk atap tanaman anda.  Air juga sangat berperan penting terhadap tanaman, karena air berguna untuk mengontrol suhu saat udara panas. Oleh karena itu penyiraman sangat berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, kekurangan dan bahkan terlambat menyiram tanaman berdampak layu pada daun



B.SARAN



Sebagai mana mestinya kita harus merawat tanaman hias agar lingkungan kita terlihat indah,bersih,segar dan lain lain .Tidak seharusnya berbuat sebaliknya sehingga tidak ada tempat yang indah dipandang.