Makalah CEA (Carcinoembryonic-Antigen) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IMMUNOSEROLOGI II Pemeriksaan CEA (Carcinoembryonic Antigen)



Disuun oleh : Kelompok



:6



Nama Kelompok



:



1. Amima Nurlaely (1811E2060) 2. Ari Senfrilia Ardiyanti(1811E2063) 3. Dwi Lestari (1811E2072) 4. Moch Ramdhan (1811E2089) 5. Raka Achmad (1811E2100) 6. Ria Rohila (1811E2103) 7. Rijal A Ismail (1811E2107) 8. Seto Hadi Santoso (1811E2108) 9. Tubagus Ahmad (1811C2028) 10. Founa Putri (1811C2011)



SEKOLAH TINGGI ANALIS KESEHATAN BAKTI ASIH BANDUNG 2019



KATA PENGANTAR 1



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Pemeriksaan CEA (Carcinoembryonic antigen)”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita untuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Bandung, Januari 2020



Penyusun



2



DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................



ii



Daftar Isi .................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................



1



1.2 Rumusan Masalah ................................................................



1



1.3 Tujuan ...................................................................................



1



BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Petanda Tumor Maker ..........................................................



2



2.4 Carcinoembryonic antigen (CEA).........................................



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...........................................................................



21



Daftar Pustaka ......................................................................................



22



BAB I 3



PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor marker adalah substansi yang dihasilkan oleh sel tumor atau oleh sel lain di dalam tubuh akibat respon dari adanya sel kanker.(National Cancer Institute). Substansi tersebut dapat ditemukan pada bermacam cairan tubuh atau spesimen jaringan. Tumor marker merupakan substansi protein ; hormon, enzim, atau antigen yang dapat timbul dan meningkat secara signifikan pada berbagai tipe dari kanker. Tumor marker sangat penting untuk memperkuat diagnosa, follow up, dan melihat efektifitas pengobatan kanker.Setiap tumor marker memiliki profil yang berbeda. Tumor marker dapat dideteksi melalui serum penderita atau melalui spesimen jaringan tumornya secara radioimmunoassai, immunoradiometric assay dan enzyme-linked immunosorbent. Pendeteksian melalui spesimen jaringan tumornya adalah melalui pemeriksaan imunohistokimia 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan tumor marker ? 2. Apa yang dimaksud dengan CEA beserta fungsinya ? 3. Bagaimana prosedur pemeriksaan CEA ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari tumor marker dan CEA 2. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CEA



BAB II 4



TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Petanda Tumor Maker Pentanda tumor adalah substansi biologi yang diproduksi oleh sel sel tumor, masuk dalam aliran darah, dan dapat dideteksi jumlah/nilainya dengan pemerikaan. Petanda-petanda



tumor,



idealnya



mempunyai



potensi



untuk



membantu ahli klinik dengan cara memberi sinyal aktivitas penyakit dalam keadaan tidak adanya manifestasi klinik, sehingga dengan demikian memberikan suatu metode skrining untuk penyakit pre-klinik, memantau status tumor selama pengobatan, dan mendeteksi kekambuhan dini. Karena kemajuan dalam teknologi antibodi monoklonal, banyak petanda tumor sekarang dapat terdeteksi dalam sampel cairan tubuh yang sedikit misalnya serum, urin, atau asites. Untuk dapat dipakai secara klinik maka petanda tumor harus memiliki sensitivitas dan spesifitas tertentu, tetapi yang menjadi masalah pada pemakaian klinis suatu petanda tumor adalah spesifitas. Dalam teori, petanda tumor yang “ideal” harus mempunyai beberapa atribut: 1. Petanda tumor harus dibuat oleh tumor tersebut dan tidak terdapat pada individu sehat atau pada individu yang mengalami kelainan non neoplastik. 2. Petanda tumor disekresikan kedalam sirkulasi dalam jumlah banyak sehingga kadar dalam serum meningkat dalam keadaan adanya sejumlah relatif kecil sel-sel yang bersifat kanker.Kadar petanda tumor akan seusuai dengan volume dan luasnya neoplasia sehingga kadar serialnya secara akurat akan mencerminkan perkembangan klinis penyakit dan regresi ke kadar normal akan terkait dengan kesembuhan.



2.2 Klasifikasi Lain dari Petanda Tumor



5



2.2.1 Produk yang dihasilkan oleh sel Tumor itu sendiri (tumor-derived product) Berupa antigen onkofetal, yang terdiri dari senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh sel embrio dan sel tumor. Senyawa ini juga dihasilkan oleh sel normal yang ”undifferentiated” tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Kadar senyawa ini akan meningkat secara bermakna pada penderita kanker. Contoh : Carcinoembryonic Antigen (CEA) 2.2.3 Produk yang menyertai proses keganasan (tumor – associated product) Produk ini merupakan senyawa yang dibentuk secara sekunder sebagai akibat dari proses keganasan, dan kadarnya juga akan meningkat secara bermakna pada penderita kanker. Contoh: Carbohydrate Antigen 19-9 (CA 19-9), Cancer Antigen 125 (CA 125), Ferritin, B2-microglobulin. Nilai “Cut-Off values” Penentuan batas (Cut-Off) pada penggunaan petanda tumor, baik untuk diagnosis uji saring, prognosis maupun pemantauan terapi sangat mempengaruhi interpretasi hasil pemeriksaan. Karena penentuan cut-off akan menentukan sensitivitas dan spesifisitas diagnosis yang kita kehendaki. Sebagai contoh bila kita menggunakan nilai cut-off 35 U/ml pada pemeriksaan CA 125 untuk kanker ovarium (35 U/ml = rata-rata wanita normal + 3 SD). Peningkatan kadar di atas 35 U/ml ini akan terlihat pada 82% penderita dengan kanker ovarium, 1% pada wanita normal dan 6% pada penyakit yang bukan keganasan.



2.3 Carcinoembryonic antigen (CEA) Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah protein yang dihasilkan oleh epitel saluran cerna janin yang juga dapat diekstraksi dari tumor saluran cerna orang dewasa. Ditemukan tahun 1965 oleh Gold & Freedman. Glikoprotein dengan BM 180.000 dalton. CEA di bentuk di saluran gastro-intertinal dan 6



pancreas sebagai antigen pada permukaan sel yang selanjutnya disekresikan ke dalam cairan tubuh. CEA sebagai petanda tumor untuk kanker kolorektal, oesofagus, pankreas, lambung, hati, payudara, ovarium dan paru-paru. Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mengetahui adanya kanker usus besar,



khususnya



ardenocarcinoma.



Pemeriksaan



CEA



merupakan



uji



laboratorium yang tidak spesifik karena hanya 70% kasus didapatkan peningkatan CEA pada kanker usus besar dan pankreas. Peningkatan kadar CEA dilaporkan pula pada keganasan esophagus, lambung, usus halus, dubur, kanker payudara, kanker serviks, sirosis hati, pneumonia, pankreatitis akut, gagal ginjal, penyakit inflamasi dan trauma pasca operasi. Yang penting diketahui pula bahwa kadar CEA dapat meningkat pada perokok. Petunjuk ASCO tidak menganjurkan CEA untuk pemeriksaan penapisan, diagnosis, penentuan stadium, atau surveilans rutin pada pasien dengan kanker payudara setelah terapi awal, juga tidak untuk memantau respon penyakit metastasis terhadap pengobatan. Namun, peningkatan kadar CEA dapat digunakan untuk mendeteksi rekurensi apabila tidak ada parameter penyakit yang lain (Sacher, 2004).



2.4.1 Manfaat Carcinoembryonic Antigen (CEA) Carcinoembryonic Antigen (CEA) merupakan penanda berbagai jenis kanker yang dikombinasikan dengan penanda tumor lainnya. Memiliki manfaat pemeriksaan diantaranya : 1. Bersama dengan penanda tumor lain untuk mendeteksi karsinoma saluran cerna (CA 19-9), kanker payudara (CA 15-3), kanker ovarium (CA 125), kanker paru (NSE), kanker pankreas, kanker usus halus, dan kanker lambung, 2. Prognosis dan follow up kanker kolorektal, 3. Pemeriksaan pasca operasi dan pemantauan prognosis kanker.



7



Yang paling sering diperbincangkan petanda tumor adalah CEA. Sebagai ilustrasi CEA berguna untuk diagnosis kanker stadium menengah hingga lanjut dengan sensitifitas yang berbeda pada kanker pankreas 88-91%, kanker paru 76%, kanker usus besar 73%, kanker payudara dan indung telur 73%. CEA yang tinggi juga didapatkan pada kanker kandung kecing, leher rahim, endometrium, lambung, dll. Karena CEA meningkat secara mencolok hanya pada kanker stadium menengah dan lanjut, juga tidak terbatas pada jenis tumor tertentu , maka CEA tidak membantu dalam diagnosa dini kanker tertentu. Perubahan kadar CEA meningkat sesuai progresi kankernya. Petanda tumor CEA memberi nilai yang baik untuk prognosa dan pemantauan hasil pengobatan. Bila sebelum pengobatan CEA tinggi dan setelah pengobatan turun atau normal ,maka pengobatan itu mempunyai nilai respon yang baik. Yang juga harus dinilai adalah progres kenaikan kadar CEA, bila kadar meningkat dibanding pemeriksaan sebelumnya tentunya menunjukan bahwa sel kanker juga makin aktif dan makin berkembang.



2.4.2 Pemeriksaan Carcinoembryonic Antigen (CEA) Persyaratan dan jenis sampel yaitu 0,25-0,50 ml Serum, dengan stabilitas sampel berada pada 2-8ºC selama 48 jam, ≤ -20ºC selama > 48 jam. Prosedur pemeriksaan yaitu sebagai berikut: 



Ambil 10 ml darah vena dan masukkan ke dalam tabung tertutup merah







atau jingga muda. Hindari hemolisis Heparin sebaiknya tidak diberikan selama 2 hari sebelum pemeriksaan







karena mempengaruhi hasil Tidak perlu pembatasan makan dan cairan



Berdasarkan kit untuk CEA serum rapid test (sumber dari kit ams, Carcinoembryonic Antigen (CEA) Device (2-30ºC)): 



Prinsip : 8



Perangkat CEA Rapid Test mendeteksi antigen Carcinoembryonic manusia (CEA) melalui interpretasi visual pembangunan warna pada strip internal. Antibodi CEA bergerak diwilayah uji membran. Selama pengujian, spesimen berekasi dengan natibodi CEA konjungasi partiker berwarna



dan



precoated



ke



sampel



test.



Setelah



tercampur



bermigrasi/berpindah melalui membran dengan tindakan kapiler, dan berinteraksi dengan reagen pada membran. Jika ada antigen CEA cukup dalam spesimen, sebuah band berwarna akan terbentuk di wilayah uji membran. Kehadiran pita berwarna menunjukkan hasil yang positif, sementara ketiadaan menunjukkan hasil negatif. Penampilan band berwarna di wilayah kontrol berfungsi sebagai kontrol prosedural, menunjukkan bahwa volume tepat dari spesimen telah ditambahkan dan 



wicking membran telah terjadi. Pengumpulan dan penyimpanan sampel : 1. CEA rapid Test menggunakan spesimen darah manusia, serum, plasma, 2. Tidak hemolisis baik darah, serum, dan plasma 3. Spesimen serum dan plasma sebaiknya tetap diseimpan di 2-8ºC untuk selama 3 hari. Untuk penyimpanan yanglama, sebaiknya spesimen disimpan di bawah di -20ºC. Whole Blood dari venipuncture sebaiknya disimpan di 2-8ºC jika pemeriksaan dilakukan dengan 2 hari. Spesimen Whole Blood jangan disimpan pada freezer. Dapat menggunakan Whole Blood yang berasal dari kapiler (Fingerstick). 4. Antikoagulan yang dapat digunakan berupa EDTA, sitrat, atau heparin 5. Sebelum pengujian letakkan pada suhu kamar, saat spesimen beku harus di cairkan dan di campur terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pengujian. 6. Jika spesimen untuk dikirim, pacs kan sampel sesuai dengan semua peraturan yang berlaku untuk transportasi. 7. Sampel yang ikterik, lipemik, hemolisis dapat menyebabkan hasil yang salah. 9



8. Catatan kriteria penolakan sampel Hemolisis : Mutlak; Beku ulang : Mutlak. Sampel tidak boleh mengandung fibrin, sel darah merah atau partikel lain. Prosedur : 1. Dibuka rapid test dari segelnya dan diletakkan pada permukaan yang







bersih, diberi label pasien dan uji kontrol. 2. Diteteskan 3 tetes darah/serum/plasma



untuk



spesimen



menggunakan pipet sekali pakai yang telah disediakan, dan mulai timer 3. Jika pengujian gagal untuk bermigrasi atau berpindah melintasi membran setelah 1 menit, tambahkan 1 tetes buffer untuk spesimen dengan baik (S). 4. Tunggu band berwarna (s) muncul. Hasilnya harus dibaca pada 15 menit. Jangan menginterpertasika hasil setelah 20 menit. Interpretasi hasil :  Positif : dua band berwarna muncul pada membran. Salah satu band







yang muncul di daerah kontrol (C) dan band lain muncul di wilayah 



uji (T). Negatif : hanya satu band/pita berwarna muncul, di daerah kontrol







(C). Tidak ada pita/band berwarna jelas muncul di wilayah uji (T). Invalid : kontrol band/pita gagal untuk muncul. Hasil dari setiap tes yang belum menghasilkan band/pita kontrol pada saat membaca



ditentukan harus dibuang. Harap tinjau prosedur dan ulangi pemeriksaan baru. Jika terjadi masalah terus-menerus, hentikan menggunakan alat/kit segera hubungi distributor. Nilai Rujukan : 



Dewasa: o Tidak merokok o Merokok



: