Makalah E-Learning Pada Masa Pandemi Covid-19 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PEMANFAATAN E-LEARNING



ELIABAS TIRAN 043561976



PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pemanfaatan E-learning”.



Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.



Penulis jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.



Jakarta, 28 November 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ............................................................................................................ 1



1.2



Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2



1.3



Tujuan.......................................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3 2.1



Pengertian E-learning ................................................................................................. 3



2.2



Manfaat E-learning ..................................................................................................... 3



2.3



Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pemanfaatan E-Learning ............................... 5



2.3.1



Dampak terhadap Mahasiswa .............................................................................. 5



3.3.2



Dampak Terhadap Dosen..................................................................................... 6



BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8 3.1



Kesimpulan ................................................................................................................. 8



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Sejak Pandemi Coronavirus Disiase 2019 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 masuk ke Indonesia dengan temuan kasus positif pertama pada 2 Maret 2020 lalu, sejumlah kebijakan atau langkah-langkah terkait dengan penanganan dan pencegahan wabah mematikan ini, diterapkan Pemerintah Indonesia. Mulai dari penerapan Social Distancing, Physical Distancing, Pembatasan Selektif, hingga penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dilakukan. Tujuannya tak lain, agar mata rantai penyebaran Covid-19 ini dapat segera diputus. Khusus di Dunia Pendidikan, terutama untuk tingkat Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri sudah meminta kepada seluruh Perguruan Tinggi Beri Kemudahan Pembelajaran Di Masa Darurat Covid-19. Membantu Pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pembelajaran dari rumah, bekerja dari rumah, serta melakukan pembatasan sosial untuk memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), juga mengimbau agar perguruan tinggi dengan otonomi yang dimilikinya dapat memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa darurat Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan sistem Home Learning atau belajar dirumah. Beragam metode tidak konvensional bisa dijadikan pilihan, seperti dalam bentuk penugasan, esai, kajian pustaka, analisa data, proyek mandiri, dan lain-lain dengan memanfaatkan berbagai macam media pembelajaran seperti e-learning, google zoom dan aplikasi lainnya. Media pembelajaran elektronik (E-learning) adalah bukti kemajuan luar biasa dari peradaban manusia. Dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini, sistem pembelajaran jarak jauh dapat lebih mudah diakses tanpa harus keluar rumah, dimasa pandemi Covid-19 seperti ini yang sering berubah-ubah situasi dan kondisinya, seperti adanya pembatasan-pembatasan dari pemerintah, dengan adanya pembatasan tersebut ruang gerak menjadi terbatas. Dengan demikian khususnya sistem yang seharusnya dilakukan tatap muka dari sekolah dasar sampai universitas terganggu dengan adanya pembatasan tersebut. Akan tetapi dengan adanya pembelajaran jarak jauh (E-learning) proses kegiatan belajar mengajar cukup terbantu di pandemi Covid-19. E-learning adalah Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa situs web yang dapat diakses di mana saja. E-learning juga merupakan dasar dan 1



konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan dan dapat mengakses bahanbahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dengan kondisi yang demikian, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya, 2016). Dengan demikian pembelajaran jarak juah sangat membantu kaum terpelajar yang ada di Indonesia saat ini dengan adanya pembatasan-pembatasan dari pemerintah. Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti masalah mengenai “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap pemanfaatan E-learning”.



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan E-learning? 2. Apa manfaat dari E-learning? 3. Bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap pemanfaatan E-learning?



1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini, yaitu : 1. Mengetahui pengertian dari E-learning 2. Mengetahui manfaat dari E-learning 3. Mengetahui bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap pemanfaatan E-learning



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian E-learning E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pada dasarnya E-learning merupakan konsep atau metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi digital. Di samping itu, para pakar pendidikan mendefinisikan E-learning sebagai proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip pembelajaran yang dipadu dengan teknologi. Atau dengan kata lain, sistem pembelajaran tidak menitikberatkan pada pertemuan tatap muka langsung antara peserta pelatihan dan pengajar di dalam kelas. Melainkan, melalui proses digital yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Istilah E-learning banyak memiliki arti karena bermacam penggunaan E-learning saat ini. Pada dasarnya, E-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous. Synchronous berarti pada waktu yang sama. Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik mengakses internet secara bersamaan. Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi secara langsung melalui internet. Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun melalui chat window. Synchronous training merupakan gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui internet. Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual classroom. Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Peserta didik dapat mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi. Asynchronous training popular dalam E-learning karena peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang jadwal yang sudah ditentukan. Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi, simulasi, permainan edukatif, tes, quis dan pengumpulan tugas. Jadi E-learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar (Setiawardhani, 2013).



2.2 Manfaat E-learning Dampak dan manfaat e-learning dapat dirasakan oleh semua pihak. Terlebih lagi untuk organisasi besar dan perusahaan. Di antaranya adalah memberikan kemudahan bagi para 3



peserta pelatihan dalam mendapatkan materi yang optimal. Sementara bagi para pengelola pembelajaran, manfaat e-learning dapat memantau perkembangan peserta dengan mudah dan cepat. a) Menunjang proses pembelajaran Peserta pelatihan dapat mengakses materi e-learning dengan mudah, semua materi yang dibagikan tersebut berbentuk digital. Hal ini akan memberikan dampak yang sangat positif bagi para peserta. Mereka bisa mengakses materi dengan mudah, di mana saja dan kapan saja dan memilih materi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing individu. b) Waktu belajar yang lebih fleksibel Para peserta pelatihan juga seringkali kesulitan dalam menentukan waktu belajar yang tepat. Terlebih jika mereka harus memilah-milah materi apa yang harus dipelajari dengan cara konvensional. Dengan adanya E-learning, maka peserta dapat dengan fleksibel menentukan waktu belajar mereka. Sebab, metode E-learning dilengkapi dengan berbagai ragam fitur yang bisa digunakan. Kemudian, E-learning memberikan kemudahan pula dalam hal akses. Di sini baik para pengajar maupun peserta dapat berinteraksi secara intens di mana saja dan kapan saja. Peserta bahkan dengan mudah mengulang materi pembelajaran ketika mereka belum memahaminya dengan baik. c) Dapat memonitor performa Bagi para pengajar, keberadaan E-learning juga bisa digunakan dalam melacak atau memonitor perkembangan peserta pelatihan. Khususnya dalam pencapaian terhadap materi yang diberikan. Di sini baik para pengajar maupun pengelola pembelajaran dapat menemukan sebuah solusi bersama terjadi masalah dalam proses belajar mengajar. Misalnya saja, ketika ada peserta yang tidak berhasil dalam satu ujian, maka di sini pengajar bisa menawarkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta tersebut. Pada E-learning juga tersedia fitur pelaporan dan analisa mengenai apa kesulitan yang dihadapi para peserta. Dari sinilah nantinya para pengajar dapat mengevaluasi apa saja yang perlu diperbaiki dan diterapkan kepada para peserta mengenai metode yang tepat. d) Menghemat biaya pembelajaran Manfaat terakhir yang bisa didapatkan ketika menggunakan E-learning adalah menghemat dari segi biaya. Bagi institusi atau perusahaan, manfaat yang bisa dirasakan adalah dapat mengurangi biaya pelatihan. Sebab semuanya dilakukan secara online sehingga dapat meminimalisir biaya tambahan lainnya yang diperlukan seperti layaknya kelas konvensional. Contohnya seperti biaya sewa ruang kelas, akomodasi maupun mencetak materi pembelajaran, karena semua materi tersedia dalam bentuk digital. 4



Beberapa manfaat dari E-learning diantaranya menurut Rohmah (2016) (1) dengan adanya E-learning maka dapatmempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis (2) E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan materi, (3) Pesertadidik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajarsetiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didikdapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran, (4) Dengan E-learning proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadidi dalam ruangan kelas saja, tetapi dengan bantuan peralatan komputer danjaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar. Dengan demikian penerapan E-learning di perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain (1)Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen (2) Tersedianya sumbersumber pembelajaran yang tidak terbatas (3) E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi (4) Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi (5) Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas (Wijaya dkk, 2020).



2.3 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pemanfaatan E-Learning 2.3.1 Dampak terhadap Mahasiswa Berapa dampak yang dirasakan mahasiswa diantaranya: Mahasiswa diharuskan belajar mandiri dan saat ada kesulitan dalam pemahaman sebuah materi dan adanya keinginan untuk bertanya langsung kepada dosen yang bersangkutan menjadi terkendala karena sebahagian matakuliah tidak ada disediakan chat di E-learning tersebut untuk sesi tanya jawab. Padahal, di E-learning kampus sudah disediakan semua fitur yang dibutuhkan dalam proses daring. Dosen tinggal menambahkan fitur chat atau diskusi pada setiap pertemuan daring yang dilakukan. Dampak yang dirasakan mahasiswa berupa Akses informasi yang terkendala oleh sinyal. Hal ini dikarenakan sebagian mahaiswa berada di daerah dengan kekuatan sinyal yang lemah. Hal ini menyebabkan lambatnya mahasiswa dalam mengakses informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi yang disampaikan oleh dosen. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh dosen. Dampak yang dirasakan mahasiswa berupa akses informasi yang terkendala oleh sinyal. Hal ini dikarenakan sebagian mahasiswa berada di daerah dengan kekuatan sinyal yang lemah. Untuk mengatasinya 5



mahasiswa harus keluar atau ketempat tertentu yang memungkinkan sinyal cukup kuat agar bisa mengikuti perkuliahan di E-learning. Tentu saja hal ini menyebabkan lambatnya mahasiswa dalam mengakses informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi yang disampaikan oleh dosen bahkan terpaksa tidak mengikuti perkuliahan di E-learning. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh dosen. Pada matakuliah yang tak perlu memerlukan praktek langsung diantara mahasiswa hanya memahami beberapa persen dari seluruh total materi yang diberikan oleh dosen melalui E-learning. Tetapi, untuk mata kuliah yang membutuhkan praktek langsung seperti praktikum java atau simbad mahasiswa tidak dapat memahami teori yang diberikan dosen karena tidak adanya sarana untuk mempraktekkan teori tersebut secara langsung. Kendala berikutnya, terkadang saat mahasiswa mengakses E-learning server langsung down. Hal ini disebabkan mahasiswa log-in secara bersamaan untuk mengirimkan tugas. Hal ini membuat mahasiswa kesulitan untuk mengirimkan tugas melalui E-learning. Adanya pemanfaatan E-learning di saat pandemic Covid-19 mahasiswa tetap dituntut untuk selalu siap di setiap jam kuliah untuk absen dan mengerjakan tugas, tanpa sarana dan prasarana memadai bagi semua mahasiswa, baik itu ekonomi, jaringan, kuota, dan laptop. Hal ini disebabkan mahasiswa datang dari kalangan ekonomi yang berbeda. Mahasiswa harus tetap menerima tugas-tugas yang diberikan dan harus mengumpulkan tepat waktu, meskipun kadang terkendala oleh berbagai hal yang menyebabkan mahasiswa minta bantuan kepada temannya baik dalam mengerjakan tugas mapun saat pengiriman tugas. Dampak berikutnya yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu mahasiswa sudah merasakan kejenuhan dalam perkuliahan daring karena beberapa dosen hanya melakukan daring dengan mengupload materi dan memberikan tugas tanpa menjelaskan materi yang diberikan. Sehingga materi yang diberikan oleh dosen hanya sebagian kecil yang dapat dipahami oleh mahasiswa. Sedangkan materi yang yang memerlukan praktek mahasiswa tidak dapat menguasai materi sama sekali. Tidak adanya interaksi sosial seperti perkuliahan tatap muka, membuat minat mahasiswa dalam belajar jadi menurun. Berikutnya, pengeluaran mahasiswa mejadi lebih meningkat untuk pembelian kuota internet. Terkadang mahasiswa jadi absen atau telat mengumpulkan tugas saat kuota internet mereka habis.



3.3.2 Dampak Terhadap Dosen Berapa dampak yang dirasakan dosen diantaranya peran E-learning tentu menjadi sangat dibutuhkan. Walaupun sebenarnya proses tatap muka tidak bisa digantikan dengan Elearning, tapi peran tersebut menjadi sentral saat wabah menyerang. Adanya E-learning 6



kegiatan perkuliahan tetap bisa dijalankan walaupun dengan berbagai kendala, mulai dari sinyal, server yang down, hingga mahasiswa yang tidak full mengikuti perkuliahan daring dengan E-learning. Berikutnya, dosen yang biasanya jarang menggunakan E-learning. Saat Covid-19 menjadi pandemi penggunaan E-learning semakin meningkat, karena semua dosen menggunakan fasilitas E-learning dalam perkulihan dan dosen sudah mulai terbiasa buat materi di e –learning dan lebih memudahkan dosen dalam melakukan pemutakhiran bahan ajar. Selain itu dosen tidak hanya memanfaatkan E-learning kampus untuk perkuliahan online. Saat Elearning kampus bermasalah, dosen beralih memanfaatkan E-learning dengan berbagai aplikasi yang ada selain itu, mengingat adanya keterbatasan dari mahasiswa dalam hal membeli paket internet. Selain itu, memudahkan dosen dalam mengontrol kegiatan belajar mahasiswa, mengecek dan memeriksa jawaban tugas mahasiswa dan memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa. Adanya E-learning memang sangat membantu dosen dalam perkuliahan online. Tetapi, pada matakuliah yang sifatnya praktek, biasanya dilakukan tatap muka dilabor komputer dengan menggunakan E-learning perkuliahan menjadi kurang efektif. Sebab, mahasiswa hanya diberikan tugas tanpa ada arahan dan bimbingan langsung dari dosen. Sehingga mahasiswa menjadi bingung dalam memahami materi dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Perkuliahan tatap muka yang sudah ditentukan beban sks setiap dosen dalam mengajar pada setiap mata kuliah. Saat memanfaatkan E-learning jam mengajar dosen menjadi tidak terbatas, walaupun daring dilakukan pada jam yang sama saat perkulian tatap muka. Sebab, untuk matakuliah yang berhubungan dengan perhitungan setiap mahasiswa punya kemampuan berbeda-beda. Jadi, saat ada kesulitan atau ragu dalam memahami materi dan membuat tugas, mahasiswa akan menghubungi dosen langsung tidak hanya lewat E-learning tetapi media online lain seperti Facebook dan WhatsApp sehingga jam ngajar dosen menjadi tak terbatas. Positifnya dapat mengurangi biaya (ongkos) bagi dosen luar kota dan waktu ngajar menjadi fleksibilitas. Dampak yang lain yaitu dosen sudah merasakan kejenuhan dengan daring, karena dosen kebanyakan terbiasa dengan perkuliahan tatap muka yang langsung berinteraksi dengan mahasiswa dan melihat pencapaian pembelajaran setiap materi terhadap mahasiswa (Wijaya, 2020).



7



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keberhasilan E-learning ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara pendidik dan peserta didik, antara peserta didik dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara peserta didik dengan pengan peserta didik lainnya, dan adanya pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut. Apabila pembelajaran bebasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan peserta didik, interaksi antar kelompok, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, dan materi online. Dari sisi teknologi informasi, internet memungkinkan perombakan total konsep-konsep pembelajaran yang selama ini berlaku. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan E-learning masih mengalami beberapa kendala. Beberapa dampak yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu mahasiswa diharuskan belajar mandiri dalam memahami sebuah materi dimana beberapa dosen memanfaatkan E-learning hanya untuk upload materi dan tugas tanpa ada sesi tanya jawab dalam bentuk chat. Selanjutnya mahasiswa hanya memahami beberapa persen dari matakuliah non praktek. Pada matakuliah praktek mahaiswa tidak dapat memahami teori yang disampaikan dosen di tambah lagi masalah server yang sering down saat diakses untuk pengiriman tugas. Mahasiswa merasakan kejenuhan dengan daring karena mahasiswa tetap dituntut untuk selalu siap di setiap jam kuliah untuk absen dan mengerjakan tugas, tanpa sarana dan prasarana memadai bagi semua mahasiswa. Hal ini menyebabkan kualitas dan motivai belajar mahasiswa menurun. Bertolak belakang dengan penelitian (Dorris Yadewani, 2016) yaitu adanya pengaruh pemanfaatan e-learning terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa AMIK jayanusa Padang. Selain itu akses informasi yang terkendala oleh sinyal. Hal ini dikarenakan sebagian mahasiswa berada di daerah dengan kekuatan sinyal yang lemah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Pratiwi, 2020). Sementara itu beberapa dampak yang dirasakan oleh dosen yaitu dosen yang terbiasa melalukan perkuliahan tatap muka saat pandemi memanfaatkan E-learning merasakan perkuliahan tatap muka tidak bisa digantikan dengan E-learning, tapi peran tersebut menjadi sangat dibutukan. Dampak berikutnya penggunaan E-learning semakin meningkat, karena semua dosen menggunakan fasilitas E-learning dalam perkulihan dan dosen sudah mulai terbiasa buat materi di e –learning dan lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan ajar. Kemudian, dosen tidak hanya memanfaatkan E-learning kampus untuk perkuliahan online. Saat E-learning kampus bermasalah, dosen beralih memanfaatkan E-learning dengan berbagai aplikasi yang ada selain itu, memudahkan dosen dalam mengontrol kegiatan belajar 8



mahasiswa, mengecek dan memeriksa jawaban tugas mahasiswa dan memberitahukan Sementara itu beberapa dampak yang dirasakan oleh dosen yaitu dosen yang terbiasa melalukan perkuliahan tatap muka saat pandemi memanfaatkan



E-learning merasakan



perkuliahan tatap muka tidak bisa digantikan dengan E-learning, tapi peran tersebut menjadi sangat dibutukan. Dampak berikutnya penggunaan E-learning semakin meningkat, karena semua dosen menggunakan fasilitas E-learning dalam perkulihan dan dosen sudah mulai terbiasa buat materi di e –learning dan lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan ajar.. Kemudian, dosen tidak hanya memanfaatkan E-learning kampus untuk perkuliahan online. Saat E-learning kampus bermasalah, dosen beralih memanfaatkan E-learning dengan berbagai aplikasi yang ada selain itu, memudahkan dosen dalam mengontrol kegiatan belajar mahasiswa, mengecek dan memeriksa jawaban tugas mahasiswa dan memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa.. Dampak berikutnya yang dirasakan yaitu dosen yang mengajar pada mata kuliah yang sifatnya praktek dengan menggunakan E-learning perkuliahan menjadi kurang efektif sebab, mahasiswa hanya diberikan tugas tanpa ada arahan dan bimbingan langsung dari dosen di tambah lagi dosen yang belum terbiasa menggunakan E-learning, membuat dosen tersebut kebingungan diawal penggunaanya. Dampak berikutnya jam mengajar dosen menjadi tidak terbatas, walaupun daring dilakukan pada jam yang sama saat perkulian tatap muka. Sebab, untuk matakuliah yang berhubungan dengan perhitungan setiap mahasiswa punya kemampuan berbeda-beda. Jadi, saat ada kesulitan atau ragu dalam memahami materi dan membuat tugas, mahasiswa akan menghubungi dosen langsung sehingga jam ngajar dosen menjadi tak terbatas. Positifnya dapat mengurangi biaya (ongkos) bagi dosen luar kota dan waktu ngajar menjadi fleksibilitas. Dampak lainya dosen sudah merasakan kejenuhan dengan daring, karena dosen kebanyakan terbiasa dengan perkuliahan tatap muka yang langsung berinteraksi dengan mahasiswa dan bisa melihat pencapaian pembelajaran setiap materi terhadap mahasiswa. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanto dkk (2020) yaitu terdapat beberapa kendala yang dialami oleh murid, guru dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar online yaitu penguasaan teknologi masih kurang, penambahan biaya kuota internet, adanya pekerjan tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru dan orang tua menjadi berkurang dan jam kerja yang menjadi tidak terbatas bagi guru karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.



9



DAFTAR PUSTAKA Dahiya, S., Jaggi, S., Chaturvedi, K.K., Bhardwaj, A., Goyal, R.C. and Varghese, C., (2016). An eLearning System for Agricultural Education. Indian Research Journal of Extension Education, 12(3), 132-135 Dorris Yadewani, E. P. S. B. (2016). Pengaruh Pemanfaatan E-Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Amik Jayanusa Padang (Studi Kasus : AMIK Jayanusa Padang). Jurnal J-Click, 3. Kesehatan, K. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID19). Pratiwi, E. W. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran Online Di Sebuah Perguruan Tinggi Kristen Di Indonesia. Perspektif Ilmu Pendidikan, 34(1), 1–8. https://doi.org/http://doi.org/10.21009/PIP.341.1 DOI: Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Hyun, C. C., & Putri, R. S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal of Education, Psychology, and Counseling,



2,



1–12.



https://www.researchgate.net/publication/340661871_Studi_Eksploratif_Dampak_Pa nde mi_COVID-19_Terhadap_Proses_Pembelajaran_Online_di_Sekolah_Dasar Rohmah, L., (2016). Konsep E-Learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam. An-Nur, 3(2). Setiawardhani, R. T. (2013). Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa. Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, 1(2), 82-96. Wijaya, R., Mustika L., Dorris Y. (2020). Dampak Pandemi Covid19 Terhadap Pemanfaatan E-learning. Dimensi, 9(2), 307-322.



10