Makalah Ginekologi Hymen Imperforata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH GINEKOLOGI HYMEN IMPERFORATA Dosen Pengampu : Masini, S.Kep, Ns, S.Tr.Keb, M.Kes



Disusun Oleh: 1. Nuha Afifah K



(P1337424519001)



2. Nadila Annisa H



(P1337424519011)



3. Ulya Rahmawati



(P1337424519021)



4. Inggita Larasati



(P1337424519031)



5. Indah Maya Sri R (P1337424519040) 6. Raisya Dyah Y



(P1337424519093)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridha-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun. Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut serta mendukung atas pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah masih banyak kekurangan dan juga jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat memberikan ilmu, informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat, guna untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Aamiin.



Magelang, 3 Agustus 2021



Penyusun



2



DAFTAR ISI Kata Pengantar.................................................................................................................................2 Daftar Isi..........................................................................................................................................3 Bab I Pendahuluan...........................................................................................................................4 A. Latar Belakang.....................................................................................................................4 B. Rumusan Masalah................................................................................................................5 C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................5 Bab II Pembahasan..........................................................................................................................6 A. Definisi Hymen Imperforata...............................................................................................6 B. Penyebab Hymen Imperforata.............................................................................................6 C. Gejala Klinis Hymen Imperforata.......................................................................................7 D. Gambaran Klinis Hymen Imperforata................................................................................8 E. Penanganan Hymen Imperforata.......................................................................................10 Bab III Penutup..............................................................................................................................12 A. Kesimpulan........................................................................................................................12 B. B. Saran..............................................................................................................................12 Daftar Pustaka................................................................................................................................13



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selaput dara Imperforata adalah bentuk bawaan gynatresia. Seorang  gadis berusia 15 tahun,  tanpa gejala, datang ke dokter karena dia belum memiliki periode menstruasi. Himen  Imperforata adalah kondisi bawaan yang sangat jarang terjadi yang disebabkan oleh



perkembangan



abnormal



urogenitalis



sinus,



dengan



kejadian



0,02



%



(Takayama,2001). Angka kejadian yang sering terjadi biasanya berupa satu jenis kelainan saja atau dapat pula berupa beberapa kelainan kongenital secara bersamaan sebagai kelainan kongenital multipel.salah satu kelainan kongenital adalah himen imperforata. Himen  imperforata merupakan kelainan bawaan yang paling sering terjadi pada saluran alat kelamin perempuan, tetapi biasanya tidak menunjukkan gejala sampai pubertas. Selaput dara imperforata jarang berhubungan dengan komplikasi jika terdeteksi dini. Angka kejadian kelainan kongenital yang lain berkisar 15 per 1000 kelahiran, angka kejadian ini akan menjadi 4-5% bila bayi diikuti terus sampai berumur 1 tahun. Sehingga hal ini dapat dihindari dengan pemeriksaan lengkap bayi saat lahir (marie,1995). Sebuah penelitian di Afrika mengungkapkan bahwa kelainan himen imerforata sering terlambat diketahui. Walaupun kelainan tersebut  dapat dideteksi pada umur berapa saja melalui inspeksi genitalia eksternal, hymen imperforata sering luput dari diagnosa. Para peneliti melakukan review selama periode 13 tahun atas 23 anak perempuan yang didiagnosa mengalami hymen imperforata. Setengah dari jumlah anak perempuan tersebut tidak mengalami gejala dan didiagnosis setelah dilakukan pemeriksaan fisik seluruhnya (Postner,2005) B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Hymen Imperforata? 2. Bagaimana penyebab terjadinya Hymen Imperforata? 3. Apa gejala klinis Hymen Imperforata?



4



4. Apa gambaran klinik yang dapat didirikan untuk mendiagnosa Hymen Imperforata? 5. Apa penanganan yang dapat diberikan pada kasus Hymen Imperforata? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hymen Imperforata. 2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Hymen Imperforata. 3. Untuk mengetahui gejala klinis Hymen Imperforata. 4. Untuk mengetahui gambaran klinik yang dapat didirikan untuk mendiagnosa Hymen Imperforata. 5. Untuk mengetahui penanganan yang dapat diberikan pada kasus Hymen Imperforata.



5



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Hymen Imperforata Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang melingkari orifisium vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang memungkinkan keluarnya aliran darah menstruasi. Bentuk dan ukuran lubang himen bervariasi, tetapi umumnya robek pada waktu koitus pertama. Himen yang “intak” danggap suatu tanda keperawanan, tetapi ini tidak dapat diandalkan karena beberapa kasus koitus tidak berhasil menimbulkan robekan dan pada orang lain himen dapat robek akibat manipulasi digital.(Manuaba,Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC) Hymen Imperforata ialah selaput dara yang tidak menunjukan lubang (Hiatus Himenalis) sama sekali, suatu kelainan yang ringan dan yang cukup sering dijumpai. Kemungkinan besar kelainan ini tidak dikenal sebelum menarche. Sesudah itu molimina menstrualia dialami tiap bulan, tetapi darah haid tidak keluar.  Darah itu terkumpul di dalam vagina dan menyebabkan hymen tampak kebiru-biruan dan menonjol keluar (Hematokolpos). Bila keadaan ini dibiarkan, maka uterus akan terisi juga dengan darah haid dan akan membesar (Hematometra).  B. Penyebab Hymen Imperforata Hymen imperforata merupakan suatu malformasi kongenital tetapi dapat juga terjadi akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi cedera atau infeksi. Secara embriologi, hymen merupakan sambungan antara bulbus sinovaginal dengan sinus urogenital, berbentuk membrane mukosa yang tipis. Hymen berasal dari endoderm epitel sinus urogenital, dan bukan berasal dari duktus mullerian. Hymen mengalami perforasi selama masa embrional untuk mempertahankan hubungan antara lumen vagina dan vestibulum. Hymen merupakan lipatan membrane irregular dengan berbagai jenis ketebalan yang menutupi sebagian orifisium vagina, terletak mulai dari dinding bawah uretra sampai ke fossa navikularis.



6



Hymen Imperforata terbentuk karena ada bagian yang persisten dari membrane urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak yang abnormal terbagi menjadi bagian urogenital dari membran cloacal. Hymen Imperforata tanpa mukokolpos yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan lunak antara labium minora sulit dibedakan dengan tidak adanya vagina. Aplasia dan atresia vagina terjadi karena kegagalan perkembangan duktus mullerian, sehingga vagina tidak terbentuk dan lubang vagina hanya berupa lekukan kloaka. C. Gejala Klinis Hymen Imperforata Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu akan terjadi molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap bulan.Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus atau anak kecil. Vagina terisi cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila diketahui sebelum pubertas, dan segera diberi penanganan asimptomatik, serta dilakukan hymenektomi, maka dari vagina akan keluar cairan mukoid yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks. Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana gejala mulai tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi pertama atau kedua yang terkumpul di vagina belum menyebabkan peregangan vagina dan belum menimbulkan gejala. 



Hymen Buldging Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos) menyebabkan hymen



tampak



kebiru-biruan



dan



menonjol



(hymen



buldging)



akibat



meregangnya membran mukosa hymen. Keluhan yang timbul pada pasien adalah rasa nyeri, kram pada perut selama menstruasi dan haid tidak keluar. 



Hematometra dan Hematokolpos dengan ultrasonografi Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka darah haid akan mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga terjadi dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri (Hematometra). Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga dapat memasuki tubafallopi dan menyebabkan hemotosalfing karena terbentuknya adhesi (perlengketan) pada fimbriae dan ujung tuba, sehingga darah tidak masuk



7



atau hanya sedikit yang dapat masuk ke kavum peritoneum membentuk hematoperitoneum. Gejala yang paling sering terjadi akibat over distensi vagina, diantaranya rasa sakit perut bagian bawah, nyeri pelvis dan sakit di punggung bagian belakang. Gangguan buang air kecil terjadi karena penekanan dari vagina yang distensi ke uretra dan menghambat pengosongan kandung kemih. Rasa sakit pada daerah supra pubik bersamaan dengan gangguan air kecil menimbulkan disuria, urgensi, inkontinensia overflow, selain itu juga dapat disertai penekanan pada rectum yang menimbulkan gangguan defekasi. Gejala teraba massa di daerah supra pubik karena terjadinya pembesaran uterus, hematometra, distensi kandung kemih, hematoperitoneum, bahkan dapat terjadi iritasi menyebabkan peritonitis. D. Gambaran Klinis Hymen Imperforata Kejadian pasien dengan himen imperforata menyajikan dengan gejala AUR, mulai dari 3% menjadi 46% . Mekanisme himen imperforata menyebabkan AUR mungkin karena ditahan hematoma di vagina menekan uretra atau menyebabkan iritasi pada pleksus sakral. Selain itu,efek mekanik hematoma di vagina bisa mengubah sudut antara leher kandung kemih dan uretra, mengakibatkan obstruksi kemih keluar. Konservatif sifat budaya lokal di Taiwan membuat sebagian besar dokter enggan untuk melakukan pemeriksaan genital rutin. retensi urin selalu diobati dengan kateterisasi.Hal ini nyaman dan mudah untuk mengamati selaput dara pada saat kateterisasi. Sebuah tonjolan sepanjang posterior aspek introitus yang khas. Gambaran klinik himen imperforata merupakan manivestasi dari tidak tersalurnya darah menstruasi sehingga terjadi timbunan yang dapat mencapai ruangan abdomen. Gambaran klinik dapat dijumpai sebagai berikut : 1) Hematokolpos



 Terjadi timbunan darah di vagina  Himen berwarna kebiruan dan menonjol karena timbunan darah



8



2) Hematometra 



Timbunan di dalam rahim







Terasa sesak, tekan bagian bawah,nyeri terutama saat menstruasi







Dapat diraba di atas sympisis berupa tumor padat dan teraba nyeri



3) Hematosalping 



Timbunan darah pada tuba fallopi







Darah ini dapat mencapai ruangan abdomen



Pada neonatus dengan himen imperforata biasanya menyajikan dengan membran menggembung diantara labia, membran mungkin menjadi putih karena buncit dari bahan berlendir terjebak disekresikan sebagai akibat dari stimulasi oleh hormon estrogen ibu. Pada neonatus atau gadis kecil mungkin vagina terisi oleh suatu cairan lendir disebut hidrokolpos. Dalam kasus berat, distensi berada dalam saluran vaginal distal dan proksimal meluas ke dalam rahim. Massa garis tengah bawah perut biasa terlihat pada pemeriksaan fisik karena panggul dangkal neonatus memungkinkan rahim akan teraba di atas simfisis pubis. Mucocolpos ini dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih atau obstruksi kandung kemih. Fakta bahwa kebanyakan pasien dengan selaput dara imperforata hadir selama masa remaja awal menunjukkan bahwa dianogsis sering diabaikan selama pemeriksaan neonatal. Pada anak sebelum pubertas, sebuah selaput imperforata bisa keliru didiagnosis sebagai aglutinasi labial atau vagina congenitally absen. Perbedaan pada pemeriksaan fisik kotor sering sulit karena kurangnya estrogenization perineum. Ketika remaja dengan amenore primer, pemeriksaan fisik dengan teliti adalah penting. Ada atau tidak adanya karakteristik seksual sekunder harus diperhatikan. Presentasi klinis yang paling umum termasuk amenore primer. Remaja dengan selaput dara imperforata biasanya menyajikan dengan gejala sakit perut atau panggul lebih rendah yang awalnya mungkin siklus. Sejarah menyeluruh harus diperoleh, dan pasien dan keluarganya harus ditanya tentang nyeri pasien perut atau panggul. Mereka harus bertanya tentang rasa sakit siklis, riwayat perdarahan vagina (yang menunjukkan



9



amenore sekunder), sejarah keluarga kelainan genitourinari termasuk selaput dara imperforata, dan faktor lain untuk menentukan apakah setiap masalah yang mendasari endocrinologic hadir. Selama interogasi, pasien dan keluarga biasanya mengakui pola siklus dengan gejala perut pasien. Gejala menyajikan Tambahan selaput dara imperforata termasuk sakit punggung, retensi urin (37% -60% dari pasien), dan sembelit (Robert,2000). Selain itu juga menunjukkan gejala berupa benjolan di perut bagian bawah. Gejalanya biasanya tidak diketahui sampai menarche, amenore dengan nyeri kram abdomen bawah yang bersifat siklis. Tandanya pada pemeriksaan fisik mungkin ditemukan massa di abdomen



bawah yang nyeri tekan dan massa kistik di pelvis.



Keluhan miksi mungkin polakisuri sebab kapasitas buli – buli menjadi kecil, sedangkan keluhan defekasi umumnya tidak menonjol. Pada inspeksi vulva kelihatan atresia himen berwarna kebiru – biruan biasanya menonjol. E. Penanganan Hymen Imperforata 



Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin, dan urinalisa.







Pemeriksaan Imaging 1) Foto abdomen (BNO-IVP), USG abdomen serta MRI Abdominal dan pelvis dapatmemberikan gambaran imaging untuk uterovaginal anomali. 2) Dengan



USG



dapat



segera



didiagnosis



hematokolpos



atau



hematometrokolpos, Selain itu, transrectal ultrasonography dalam membantu delineating complex anatomy.Apabila dengan USG tidak jelas, diperlukan pemeriksaan MRI. 3) USG dan MRI sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada kongenital anomali traktus urinaria yang menyertai. 



Tindakan Pembedahan Apabila hymen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran hymen dilakukaninsisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan melakukan insisi silang (gambar 1)atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10 arah jarum jam disebut insisi stellate.



10



Pendapat lain mengatakan, bila dijumpai hymen imperforata pada anak kecil/ balita tanpa menimbulkan gejala, maka keadaan diawasi sampai anak lebih besar dan keadaan anatomi lebih jelas, dengan demikian dapat diketahui apakah yang terjadi hymen imperforata atau aplasia vagina. Pada insisi silang tidak dilakukan eksisi membrane hymen, sementara pada insisistellate setelah insisi dilakukan eksisi pada kuadran hymen dan pinggir mukosa hymendi aproksimasi dengan jahitan mempergunakan benang delayedabsorbable. Tindakan insisi saja tanpa disertai eksisi dapat mengakibatkan membrane hymen menyatu kembali dan obstruksi membrane hymen terjadi kembali. Untuk



mencegah



terjadinya



jaringan



parut



dan



stenosis



yang



mengakibatkan dispareunia, eksisi jaringan jangan dilakukan terlalu dekat dengan mukosa vagina.Setelah dilakukan insisi akan keluar darah berwarna merah tua kehitaman yang kental.Sebaiknya posisi pasien dibaringkan dengan posisi fowler. Selama 2-3 hari darah tetap akan mengalir, disertai dengan pengecilan vagina dan uterus. Selain itu, pemberian antibiotik profilaksis juga diperlukan. Evaluasi vagina dan uterus perlu dilakukan sampai 4-6 minggu paska pembedahan, bila uterus tidak mengecil, perlu dilakukan pemeriksaan inspeksi dan dilatasi serviks untuk memastikan drainase uterus berjalan dengan lancar. Bila hematokolpos belum keluar, instrumen intrauterine jangan dipergunakan karena bahaya perforasi dapat terjadi akibat peregangan uterus yang berlebihan.



11



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kelainan kongenital merupakan manifestasi penyimpangan pertumbuhan dan pembentukan organ tubuh. Penyebab kelainan kongenital tidak diketahui dengan pasti, tetapi dapat diduga karena penyimpangan kromosom, pengaruh hormonal, lingkunganendometrium yang kurang subur, kelainan metabolisme, pengaruh obat teratogenik, dan infeksi khususnya infeksi virus. Salah satunya adalah himen imperforata. Himen adalah suatu membran tipis tidak utuh yang melingkari orifisium vagina dan mempunyai satu atau beberapa lubang yang memungkinkan keluarnya aliran darah menstruasi. Sedangkan kelainan himen imperforata adalah kelainan kongenital ringan sering dijumpai, yaitu tidak terbentuk lubang himen (hiatus himenalis). Sehingga tidak mungkin terjadi aliran darah pada saat menstruasi, molimina menstruasi (rasa sakit saat waktunya menstruasi tanpa diikuti pengeluaran darah) terjadi tiap bulan. Suatu kegagalan perkembangan vagina untuk membuat suatu saluran pada lingkaran himen. Kelainan ini tidak diketahui sebelum menarche. Gambaran klinik himen imperforata merupakan manivestasi dari tidak tersalurnya darah menstruasi sehingga terjadi timbunan yang dapat mencapai ruangan abdomen yaitu hematokolpos,hematometra dan hematosalping. Penanganan untuk kasus himen imperforata adalah dengan dilakukan insisi berbentuk silang. B. Saran Kelainan konginetal ini dapat diketahui secara dini. Maka harus segera dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan teliti pada bayi baru lahir. Meski kelainan ini baru dapat didiagnosis saat seorang wanita telah menarche. Sehingga saat seorang gadis telah masuk menarche, dan mengalami tanda – tanda seperti nyeri perut bawah setiap bulan, tetapi tidak mengalami menstruasi. Maka harus segera dilakukan pemeriksaan dan segera mendapatkan penanganan medis.



12



DAFTAR PUSTAKA Wim,de Jong dan Sjamsuhidayat.1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC Chin Med Assoc Journal: Tahun: 2007/volume70/edisi(12)/ halaman559–561 Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. 2005. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Manuaba,Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. Scrock,Theodore.1995.Ilmu bedah.Edisi 7.Jakarta: EGC



13