Makalah HCN Ibu Grace Tugas I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH HOME CARE NURSING MANAJEMEN KASUS & STRATEGI KEPEMIMPINAN PADA PELAYANAN HOME CARE NURSES Dosen Pengampu: Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep, Sp. Kep Mat



Disusun oleh : Amalia Rosida



P07220117042



Hanifah Fauziah Amalia



P07220117050



Dwi Rizky Fauzi



P07220116089



Rantau Gigih Dwi Arsa



P07220117067



Susi Indrieni



P07220117075



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR D-III KEPERAWATAN BALIKPAPAN TAHUN AJARAN 2018/2019



KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karuniannya makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan,terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang menunjang. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Makalah ini berasal dari berbagai sumber. Dari makalah ini insyaallah yang lain akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dan lebih mudah mengingatnya. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin. Salam.



Balikpapan, 15 Agustus 2019



Page 1



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1 DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2 BAB I ....................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3 A.



LATAR BELAKANG ................................................................................................. 3



B.



RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 3



C.



TUJUAN ...................................................................................................................... 4



BAB II...................................................................................................................................... 5 TINJAUAN TEORI ................................................................................................................. 5 I.



MANAJEMEN & STRATEGI KEPEMIMPINAN..................................................... 5



II.



TREND MANAJEMEN KASUS ................................................................................ 5 A.



MANAJEMEN DALAM PELAYANAN HOME CARE NURSING .................... 6



B.



MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING ..................................... 7



C.



TAHAPAN MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING ................. 9



D.



MEKANISME PENYELESAIAN ADMINISTRASI ........................................... 10



III.



TREND KEPEMIMPINAN ( PEMBERDAYAAN ) ........................................... 12



A.



MODEL PRAKTIK KOLABORASI PERAWAT DOKTER ............................... 12



B.



INDIKATOR PRAKTIK KOLABORASI ............................................................ 13



C.



ELEMEN KOLABORASI DALAM PRAKTIK HOME CARE NURSING ........ 14



D. PENTINGNYA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) DALAM PRAKTIK HOMECARE NURSING. ........................................................................... 15 IV.



CLINICAL APPLICATION Of LEADERSHIP ( Committe Work)..................... 15



A.



UNSUR ORGANISASI DALAM PELAYANAN HOME CARE NURSING ..... 15



B.



STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS ......................................... 17



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 21



Page 2



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah. Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau Home Care. Berbagai faktor yang mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah. Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerluka ijin oprasional. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah atara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.Home care ini sangat cocok jika diberikan kepada pasien dengan penyakit kronis yang tak kunjung sembuh. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu Manajemen dan Strategi Kepemimpinan ? 2. Apa itu Trend Manajemen Kasus ? 3. Apa itu Trend Kepemimpinan ? 4. Apa itu Clinical Application of Leadership ?



Page 3



C. TUJUAN 1. Dapat mengetahui Manajemen dan Strategi Kepemimpinan 2. Dapat mengetahui Trend Manajemen Kasus 3. Dapat mengetahui Trend Kepemimpinan 4. Dapat mengetahui Clinical Apllication of Leadership



Page 4



BAB II TINJAUAN TEORI



I.



MANAJEMEN & STRATEGI KEPEMIMPINAN Manajemen keperawatan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan (Kelly & Heidenthal, 2004). Menurut Swanburg (2000), manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses di mana perawat manajer menjalankan profesi mereka. Strategi kepemimpinan dalam keperawatan merupakan langkah langkah yang cermat yang dimiliki untuk mencapai sutau tujuan secara efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. Strategi kepemimpinan juga bagian dari system manajemen keperawatan, dimana bagian dari sistem tersebut meliputi pengumpulan data, perencanaan, pengaturan kepegawaian, kepemimpinan dan pengawasan. Fungsi kepemimpinan yang berkualitas dalam manajemen pada umumnya diartikan hanya berfungsi pada kegiatan supervisi, tetapi dalam keperawatan Fungsi tersebut sangatlah luas, apabila posisi sebagai ketua tim, kepala ruangan atau perawat pelaksana dalam suatu ruang, maka diperlukan pemahaman tentang bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas (Sriyanti, 2003).



II.



TREND MANAJEMEN KASUS Manajemen kasus merupakan sistem pemberian asuhan keperawatan secara multidisiplin yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi berbagai anggota tim kesehatan (kolaborasi) dan sumber-sumber yang ada sehingga dapat dicapai hasil akhir asuhan keperawatan yang optimal. Manajemen kasus merupakan proses pemberian asuhan keperawatan, mengurangi fragmentasi, meningkatkan kualitas hidup klien dan efisiensi pembiayaan (Marquis & Huston, 2000). Bentuk manajemen asuhan keperawatan yang diterapkan dalam pelayanan Home Care Nursing yaitu manajemen kasus. Dengan metode manajemen



Page 5



kasus, setiap pasien akan mendapatkan pelayanan yang khusus oleh tenaga Home Care yang memiliki kemampuan sesuai kondisi pasien. Perawat dengan metode kasus akan tahu lebih jelas tentang segala hal yang terkait masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga secaralangsung tindakan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien. A. MANAJEMEN DALAM PELAYANAN HOME CARE NURSING Dalam melaksanakan manajemen kasus, koordinator kasus dari perawat bertindak sebagai case manajer yang akan melakukan koordinasi dengan tim kesehatan home care yang sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya dalam melakukan pelayanan home care nursing. 1. Perawat memiliki otonomi dalam pelayanan. 2. Tanggung jawab dan tanggung gugat sebagai manajer kasus sesuai dengan otoritas yang dimiliki. 3. Fragmentasi dalam pelayanan bisa dikurangi. 4. Evaluasi terhadap outcome dapat dibandingkan dari proses penerimaan hingga akhir dan bisa dibandingkan dengan mudah dengan kasus yang hampir sama. 5. Kepuasan pasien, keluarga dan team home care akan lebih optimal. 6. Penggunaan sumber daya akan lebih efektif. 7. Kerjasama dengan team lain yang memiliki latar belakang yang sama akan lebih optimal. 8. Pengkajian akan lebih fokus dan komprehensif. 9. Pendidikan kepada pasien dan keluarga akan lebih baik. 10. Kontinuitas layanan akan lebih baik (Suardana, 2013). Bentuk pelayanan home care dibagi menjadi dua, yaitu: a. Home visit Pelayanan home visit melibatkan berbagai tenaga kesehatan yang berkompeten guna meningkatkan kesehatan pasien. Tenaga kesehatan ini terdiri dari perawat home care, dokter, fisioterapi, tenaga gizi, dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan pelayanan keperawatan paling lama dua jam atau sesual dengan kebutuhan pasien.



Page 6



b. Home stay Pelayanan home stay dilakukan oleh perawat home cares Perawat memberikan



asuhan



keperawatan



pada



klien



secara



berkesinambungan selama 24 jam yang terdiri dari 3 shift yaitu: 1) Shift pagi yaitu mulai pukul 7.30 sampai 14.30. 2) Shift siang yaitu mulai 14.30 sampai 21.30 3) 3) Shift malam yaitu mulai 21.30 sampai 7.30 (Parellangi, 2015). B. MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING Klien yang akan memperoleh pelayanan home care nursing merupakan rujukan dari rumah sakit, puskesmas, klinik rawat jalan, namun klien dapat langsung menghubungi agen pelayanan keperawatan di rumah atau praktik keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan. Adapun mekanisme pelayanan home care nursing yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pasien pascarawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter, untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di rumah atau tidak. 2. Setelah dokter menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah,maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan di rumah, kemudian bersamasama klien dan keluarga akan menentukan masalahnya dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien. Kesepakatan juga peralatan,dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan. mencakup jenis pelayanan 3. Klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan di rumah, baik dari pelaksana yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinasi dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harue pelayanan diketahui oleh koordinator kasus. 4. Secara periodik, koordinator kasus akan melakulkan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan (Ode, 2012). Page 7



Adapun mekanisme pelayanan home care menurut Parellangi (2015), adalah sebagai berikut: Rujukan dari sarana kesehatan



Inisiatif pasien



Case manager



Kuratif



Preventif/promotif/rehabilitati f



Mandiri perawat



NURSING PLAN



Kolaborasi dengan dokter



SCHEDUL



EVALUATION



PP



Mekanisme Pelayanan Home Care Nursing : 1. Klien rujukan dari sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik rawat jalan dan tempat praktik dokter) atau inisiatif pasien. 2. Diperiksa oleh dokter untuk menentukan secara medis layak untuk di rawat atau tidak (khusus untuk rujukan). 3. Dikaji oleh kordinator kasus di rumah klien, bersama klien dan keluarga merencanakan dan menyepakati pelayanan apa saja yang akan diterima oleh pasien termasuk kesedian pasien dirawat di rumah, persetujuan dilakukan tindakan keperawatan/medis, dan administrasi pembiayaan. 4. Pasien menerima pelayanan dari perawat pelaksana yang dikordinasi oleh kordinator kasus. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana harus diketahui oleh kordinator kasus. 5. Secara periodik kordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi (kunjungan keperawatan). Page 8



6. Pasien menerima pelayanan dari perawat pelaksana yang dikordinasi oleh kordinator kasus. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana harus diketahui oleh kordinator kasus. 7. Secara periodik, kordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi (kunjungan keperawatan). C. TAHAPAN MEKANISME PELAYANAN HOME CARE NURSING 1. Proses penerimaan kasus a. Home care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas, sarana lain, keluarga. b. Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola kasus. c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus. 2. Proses pelayanan home care a. Persiapan 1) Pastikan identitas pasien. 2) Bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien. 3) Lengkapi kartu identitas unit tempat kerja. 4) Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah. 5) Siapkan file asuhan keperawatan. 6) Siapkan alat bantu media untuk pendidikan. b. Pelaksanaan 1) Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan. 2) Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat. 3) Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien. 4) Membuat rencana pelayanan. 5) Lakukan perawatan langsung. 6) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dan lainlain. 7) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktivitas yang akan dilakukan. 8) Dokumentasikan kegiatan. c. Monitoring dan evaluasi 1) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal. 2) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan. Page 9



3) Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanaan. d. Proses penghentian pelayanan home care dengan kriteria: 1) Tercapai sesuai tujuan. 2) Kondisi pasien stabil. 3) Program rehabilitasi tercapai secara maksimal. 4) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien. 5) Pasien dirujuk. 6) Pasien menolak pelayanan lanjutan. 7) Pasien meninggal dunia (Ode, 2012). D. MEKANISME PENYELESAIAN ADMINISTRASI Mekanisme penyelesaian administrasi dalam pelayanan home care nursing yaitu: 1. Bagian administrasi home care nursing melakukan rekapitulasi terkait jasa pelayanan home care nursing, pemakaian dan peralatan pemeriksaan penunjang. kesehatan, obat-obatan 2. Bagian administrasi home care melakukan penagihan pembayaran pelayanan home care nursing kepada yang bertanggung jawab pada pasien yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian administrasi pembayaran (Parellangi, 2015c). 3. Jasa pelayanan home care nursing terdiri dari: a. Jasa pelayanan 1) Visit Dokter Spesialis. 2) Visit Dokter Umum. 3) Visit Gizi, Fisioterapi. 4) Visit Keperawatan. 5) Piket Keperawatan/Shift. 6) Konsul Dokter. 7) Home Visite/Shift. 8) Administrasi. 9) Dokumentasi. b. Jasa tindakan keperawatan c. Perawatan Luka: 1) Luka Besar. 2) Luka Sedang. Page 10



3) Luka Kecil. 4) Heating Otot/Jahitan. 5) Heating Kulit/jahitan. 6) Pemasangan Bidai:  Kaki.  Tangan. d. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi: 1) Pemasangan NGT 2) Pemberian Makan via NGT. 3) Kumbah Lambung. e. Pemenuhan Kebutuhan Eliminisi: 1) BAB  Enema Container.  Huknah Rendah/Tinggi.  Evakuasi Feses. 2) BAK:  Dower Kateter.  Kondom Keteter. f. Pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi : 1) Sectioning.  Chest Fisioterapi & Postural Drainase.  Nebulizer. g. Pemenuhan Kebutuhan Cairan:  Pemasangan Infus.  Transfusi Darah. h. Tindakan Kolaboratif. i. Injeksi ( SC, IC, IM, IV). j. Tindakan darurat. k. Ambil Darah. l. EKG. m. ROM.  Skala Besar.  Skala Kecil. n. Personal Hygiene Page 11



III.



TREND KEPEMIMPINAN ( PEMBERDAYAAN ) Kemampuan seorang pemimpin untuk mengenali waktu untuk melakukan perubahan, mengenali kebutuhan untuk perubahan, mengidentifikasi arah perubahan, mengkomunikasikan strategi perubahan kepada orang- orang yang di dalam organisasi- terutama yang mendukung terjadinya perubahan-, dan memberdayakan mereka untuk melakukan perubahan dan memfasilitasi upaya pencapaian tujuan perubahan. Ada dua alasan penting, mengapa kepemimpinan menjadi topik utama dalam manajemen home care yaitu: 1. Bahwa sumberdaya yang utama adalah SDM. SDM akan bekerja lebih baik jika bekerja dalam team. Team tersebut akan bekerja dengan optimal jika ada pemimpin. Dan pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki leadership. 2. Home Care adalah organisasi yang dinamis, selalu mengalami perubahan. Dalam melakukan perubahan diperlukan leadership, karena leadership adalah modal untuk mengelola perubahan. Core business Home Care adalah pelayanan klinis. Pasien dan keluarganya datang untuk mendapatkan pelayanan klinis dari tenaga kesehatan yang bekerja di dalamnya. Tenaga kesehatan yang bekerja terdiri dari berbagai profesi dan masing- masing profesi memiliki hirarki kompetensi yang beragam. Kolaborasi perawat dan dokter digambarkan sebagai suatu hubungan kerja sama yang dibangun berdasarkan rasa saling percaya, rasa hormat dan kekuasaan, serta memahami pentingnya peran masing-masing anggota tim untuk mampu bertindak dalam situasi kesehatan stress tinggi, kolegialti dan komunikasi. Kolaborasi interprofesional adalah bekerja bersama dengan profesi kesehatan lain dalam melakukan kolaborasi dan komunikasi untuk memastikan bahwa perawatan yang diberikan kepada pasien reliable dan berkelanjutan sesuai dengan kewenangan dan kompetensi, (Parellangi,2015). A. MODEL PRAKTIK KOLABORASI PERAWAT DOKTER Model praktik kolaborasi antara perawat dan dokter palam pelayanan kesehatan yaitu :



Page 12



a. Model Praktik Kolaborasi Tipe I DOKTER



Registered Nurse



Pemberi Pelayanan Lain



PASIEN



Model praktik kolaborasi tipe I menunjukkan penekanan komunikasi dua arah, tapi tetap menempatkan dokter pada posisiutama dan membatasi hubungan antara dokter dan pasien. b. Model Praktik Keperawatan Tipe II



Registered Nurse



DOKTER



PASIEN



Pemberi Pelayanan Lain Model praktik kolaborasi tipe II menunjukkan di mana model ini lebih berpusat pada pasien, dan semua pemberi layanan harus saling bekerja sama dengan pasien. Model ini tetap melingkar dengan menekankan kontinuitas, kondisi timbal balik satu dengan yang lain dan tak ada satu pemberi pelayanan yang mendominasi secara terus menerus. B. INDIKATOR PRAKTIK KOLABORASI 1. Kontrol – Kekuasaan Berbagi kekuasaan bersama atau kontrol kekuasaan bersama dapat terbina apabila dokter maupun perawat mendapat kesempatan yang sama untuk Page 13



mendiskusikan pasien. Sebelumnya kedua profesi ini harus tahu apa yang menjadi kewenangan profesinya masing-masing. Kekuasaan atau kewenangan profesi dokter adalah dalam hal mendiagnosis, mengobati dan mencegah penyakit serta melakukan prosedur pembedahan. Dalam hal inidokter juga sering berkonsultasi dengan tim kesehatan lainnya dalam pemberian pengobatan. Dukungan perawat dalam memberi informasi yang akurat tentang keadaan pasien sangat membantu dokter dalam menjalani kewenangan ini ( Siegler & Whitney, 2000). 2. Lingkup Praktik Lingkup praktik merupakan bagian yang menunjukkan kegiatan dan tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam membangun tanggung jawab bersama, perawat dan dokter harus dapat merencanakan dan mempraktikkan bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktik dengan nilai-nilai dan pengetahuan serta menghargai orang lain yang berkontribusi terhadap perawatan individu, keluarga dan masyarakat. 3. Kepentingan Bersama Perawat dan dokter harus menyadari bahwa kolaborasi bisa berhasil bila mereka punya satu visi dan tujuan. Untuk itu kebutuhan untuk mengembangkan kembali tujuan awal dan motivasi lebih penting dari sebelumnya ( Lindeke & Sieckert, 2005). 4. Tujuan Bersama Tujuan manajemen penyembuhan sifatnya lebih terorientasi kepada pasien dan dapat membantu mentukan bidang tanggung jawab yang erat kaitannya dengan prognosis pasien. Kontinuitas, kolaborasi dan koordinasi dalam perawatan berkontribusi untuk keamanan klien dan hubungan antara penyedia layanan kesehatan dan sistem perawatan (Walker & Elberson, 2005). C. ELEMEN KOLABORASI DALAM PRAKTIK HOME CARE NURSING Elemen kolaborasi dalam pelayanan home care nursing terdiri dari 3 elemen, yaitu : 1. Multiple Provider Kerja sama yang meliputi satu atau lebih pemberi pelayanan kesehatan dan dapat lebih dari satu jenis grup profesi. Page 14



2. Service Koordinasi Pendekatan umum yang digunakan untuk menjamin asuhan dan pelayanan dalam disiplin ilmu yang sama dan beberapa disiplin ilmu dalam bidang kesehatan. 3. Communcation Berkomitmen untuk saling memberikan informasi pada tim pemberi pelayanan kesehatan. D. PENTINGNYA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) DALAM PRAKTIK HOMECARE NURSING. Dalam praktek home care nursing sangat penting adanya kolaborasi antar tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan home care guna meningkatkan kesehatan pasien. Dalam meningkatkan kolaborasi yang efektif dalam pelayanan home care, maka perlu adanya MOU yang mengatur perjanjian kerja sama antar pihak home care dengan tim tenaga kesehatan.



IV.



CLINICAL APPLICATION Of LEADERSHIP ( Committe Work) Kepemimpinan Klinis merupakan pendorong upaya pengembangan visi pelayanan klinis. National Halth System (NHS) Inggris, pada tahun 2009, telah mengembangkan Medical Leadership Competency Frame Work. Frame work ini dibuat atas dasar konsep kepemimpinan bersama di mana kepemimpinan tidak terbatas hanya pada pemimpin saja, dan di mana ada rasa tanggung jawab bersama bagi keberhasilan organisasi dan layanannya. Tindakan kepemimpinan dapat datang dari siapa saja dalam organisasi, dan terfokus pada pencapaian kelompok daripada individu. Oleh karena itu konsep



kepemimpinan



yang



dikembangkan



merupakan



konsep



kepemimpinan bersama secara aktif untuk mendukung kerja sama tim yang efektif.



A. UNSUR ORGANISASI DALAM PELAYANAN HOME CARE NURSING Unsur organisasi dalam pelayanan home care nursing berdasarkan SK Direktorat Yan Medik NO HK01.01.311.2001 Home care nursing terdiri dari 3 (tiga) unsur, yaitu pengelola pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan klien.



Page 15



Pengelola



Klien



Pelaksana Pelayanan



Dari gambar di atas tampak bahwa home care nursing bisa terlaksana apabila ada kerjasama antara pengelola home care nursing (PKR), klien dan pelaksana home care nursing (Suardana, 2013c). a. Pengelola Pelayanan Home Care Nursing Pengelola pelayanan adalah agensi atau unit yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan perawatan kesehatan di rumah baik penyediaan tenaga sarana, dan peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai 107 standar yang ditetapkan. Pengelola dapat berkedudukan sebgai salah satu bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit/klinik/puskesmas, atau dapat pula berkedudukan terpisah secara mandiri. b. Pelaksana Pelayanan Pelaksana pelayanan terdiri dari tenaga keperawatan profesional dibantu dengan tenaga profesional lain terkait dan tenaga nonprofesional. Pelaksana pelayanan tersebut terdiri dari koordinator kasus dan pelaksana pelayanan. c. Klien Klien adalah penerima perawatan kesehatan di rumah dengan melibatkan salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili klien. Apabila diperlukan keluarga juga dapat menunjuk seseorang yang akan menjadi pengasuh (care giver) yang melayani kebutuhan sehari-hari dari klien.



Ketiga unsur tersebut merupakan syarat minimal yang harus ada dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah.Ketiga unsur tersebut berinteraksi secara proporsional dan saling memengaruhi dalam proses keperawatan kesehatan di rumah. Jika salah satu dari komponen tersebut tidak Page 16



berfungsi dengan baik, maka pelayanan yang diberikan akan sulit memberikan hasil yang optimal. Dalam sistem ini setiap komponen mempunyai hak dan kewajiban masing-masing yang dapat diukur, sehingga diharapkan mana pun karena tidak akan merugikan salah satu pihak pelayanan yang diberikan dapat dikendalikan oleh masing-masing pihak (Parellangi, 2015c). B. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS Struktur Organisasi dan Uraian Tugas dalam Pelayanan Home Care Nursing adalah sebagai berikut 1. Struktur organisasi Struktur organisasi dalam pelayanan home care secara umum sebagai berikut: Pimpinan PKR



Manager administrasi



Manager pelayanan



Koordinator kasus



Pelaksana layanan



Koordinator kasus



Pelaksana layanan



Struktur Organisasi Home Care



Page 17



Berikut struktur organisasi dalam pelayanan home care yang diaplikasikan di Home Care Cahaya Husada Kaltim sebagai berikut :



Pimpinan home care nurshing Administrasi umum



Humas



Keuangan



Bid. Pelayanan umum



Koor. Kasus medikal bedah



Pelaksana layanan (MoU)



Koor. Kasus anak



Pelaksana layanan (MoU)



Koor. Kasus jiwa



Koor. Kasus maternitas



Pelaksana layanan (MoU)



Pelaksana layanan (MoU)



2. Uraian tugas a. Pimpinan home care nursing 1) Kompetensi  Identifikasi kebutuhan keperawatan.  Menyusun Unit Praktik Keperawatan.  Mengorganisasi unit Praktik.  Melaksanakan fungsi ketenagaan.  Melaksanakan fungsi pengarahan.  Melaksanakan fungsi pengawasan. 2) Hak  Menerima imbalan jasa (biaya sesuai standar).  Mempunyai akses ke pemerintah.  Dukungan pelaksana dan klien atas pengelolaan pelayanan.  Menetapkan mitra kerja. 3) Kewajiban  Menjamin pelayanan profesional dan bermutu  Mematuhi kontrak kerja. pengetahuan/keterampilan  Perlakuan baik terhadap pelaksana pelayanan dan klien.  Meningkatkan pelaksana



Page 18



 Melaksanakan kewajiban pada pelaksanaan dan klien.  Mematuhi peraturan.  Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan.  Menyediakan administrasi EueIes pelayanan.  Menerapkan sanksi (Parellangi, 2015c). sistem penghargaan uep b. Administrasi Umum 1) Mengoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home Care Nursing. 2) Melakukan



perlakuan



yang



baik



terhadap



administrasi



pengelolaan Home Care Nursing. 3) Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang administrasi dan keuangan Home Care Nursing. 4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses administrasi keuangan Home Care Nursing. 5) Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care Nursing (Suardana, 2013c). c. Bidang Pelayanan 1) Mengoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan. 2) Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care Nursing. 3) Meningkatkan



kemampuan



pengetahuan



dan



keterampilan



terhadap sumber daya manusia keperawatan. 4) Melaksanakan



pengawasan,



pengendalian



dan



pembinaan



pelatihan Home Care Nursing. 5) Menyusun laporan kegiatan pelayanan



keperawatan di rumah



(Suardana, 2013c). d. Koordinator kasus 1) Kompetensi  Bekerja dalam tim dan hubungan kolaborasi.  Mengoordinasikan asuhan dan rencana mobilisasi klien serta sumber lain.  Memaksimalkan akses klien dengan sumber Yankes.  Melakukan negosiasi dan mengembangkan jaringan kerja. Page 19



2) Hak  Mengetahui hak dan kewajiban secara tertulis.  Imbalan jasa sesuai kontrak.  Perlakuan yang layak sesuai norma.  Menolak tugas prosedur atau tindakan medis di luar job description.  Informasi perubahan pelayanan, tarif, dan kontrak kerja.  Akses pada pemerintah.  Mengemukakan pendapat dalam peningkatan mutu serta perlindungan klien.  Mendapat perlindungan hukum.  Memperoleh dukungan dari pengelolaan klien serta keluarga. 3) Kewajiban  Mentaati peraturan.  Memberikan pelayanan profesional dan bermutu.  Menjaga privacy klien.  Melaksanakan tugas sesuai rencana.  Bekerja sama dan saling mendukung dengan pelaksana layanan.  Mematuhi kontrak kerja.  Menghargai hak-hak klien.  Membuat laporan rutin ke manajer sesuai aturan.  Memberikan bimbingan/arahan pada staf.  Melakukan monitoring (Parellangi, 2015c). e. Pelaksana layanan 1) Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosis keperawatan. 2) Menyusun



rencana



keperawatan



sesuai



denga



diagnosis



keperawatan. 3) Melaksanakan intervensi/tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan. 4) Mengevaluasi



kegiatan/tindakan



yang



diberikan



dengan



berpedoman pada rencana yang telah disusun. 5) Membuat dokumentasi tertulis pada dokumentasi home care setiap selesai melaksanakan tugas (Suardana, 2013c). Page 20



DAFTAR PUSTAKA Buku Home Care Nursing, Ns.Andi Parellangi,S.Kep.,M.Kep., M.H http://zillyannurse.blogspot.com/2011/11/home-care.html https://docplayer.info/29589943-Clinical-leadership-modul-program-pendidikandokter-spesialis-fakultas-kedokteran-ugm-tim-fasilitator-prof-dr-laksono-trisnantoromsc.html ( Diakes tanggal 15 agustus 2019) https://www.academia.edu/33086285/KONSEP_TEORI_DAN_PRINSIP_KEPEMI MPINAN_DALAM_KEPERAWATAN (Diakes tanggal 15 Agustus 2019)



Page 21