Makalah Infeksi Dan Peradangan Nadiya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Pengertian Infeksi Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Meski beberapa jenis organisme terdapat di tubuh dan tergolong tidak berbahaya, pada kondisi tertentu, organisme-organisme tersebut dapat menyerang dan menimbulkan gangguan kesehatan, yang bahkan berpotensi menyebabkan kematian.  Jenis dan Penyebab Penyakit Infeksi Infeksi dapat disebabkan oleh 4 organisme berbeda, yakni virus, bakteri, parasit, dan jamur. Masing-masing organisme dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbeda. Berikut adalah contoh penyakit berdasarkan organisme yang menyebabkannya:    



Virus. Organisme ini menyerang sel dalam tubuh. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah salah satu contoh jenis virus yang menyebabkan penyakit HIV/AIDS. Bakteri. Organisme ini dapat melepaskan racun penyebab penyakit. E. coli adalah salah satu contoh jenis bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih. Jamur. Dermatophytes adalah salah satu contoh jenis jamur yang juga menjadi penyebab kutu air. Jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat di lingkungan bersuhu hangat dan lembap. Parasit. Parasit hidup dengan bergantung pada organisme lain. Plasmodium adalah salah satu contoh jenis parasit yang bergantung hidup di nyamuk dan menjadi penyebab malaria.



Penyebaran organisme penyebab infeksi dapat terjadi dengan berbagai cara, baik secara kontak langsung, melalui hewan atau benda yang terkontaminasi. Diare, demam, dan badan terasa lemas adalah gejala umum penyakit infeksi. Jika mengalami gejala tersebut, akan lebih baik untuk segera berkonsultasi dengan dokter.  Pengobatan Infeksi Penanganan infeksi disesuaikan dengan organisme yang menyebabkannya dan bagian tubuh yang terinfeksi. Umumnya penanganan infeksi dilakukan dengan pemberian obat atau operasi. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk menangani infeksi meliputi:    



Antivirus, seperti zanamivir dan acyclovir. Antibakteri, seperti amoxicillin dan doxycycline. Antijamur, seperti clotrimazole dan fluconazole. Antiparasit, seperti albendazole dan artesunate.



Obat untuk menangani infeksi tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet, kaplet, salep, krim, hingga suntik. Dosis dan jenis masing-masing obat perlu disesuaikan dengan kondisi dan riwayat pasien. Hindari menggunakan obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.



Selain pemberian obat, beberapa jenis infeksi juga perlu ditangani dengan operasi. Operasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi yang diderita, organisme penyebab, dan riwayat kesehatan pasien. Misalnya, pada penyakit katup jantung akibat infeksi, maka perlu dilakukan operasi untuk mengganti katup jantung.  Pencegahan Infeksi Semua jenis penyakit infeksi pada dasarnya dapat dicegah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya infeksi adalah:       



Melakukan pemeriksaan secara rutin. Menghindari kontak dengan hewan liar. Melakukan vaksinasi sesuai jadwal. Menerapkan kehidupan seks yang sehat. Menjaga kebersihan. Tidak berbagi pakai barang pribadi, seperti sikat gigi, handuk, atau sepatu. Tidak jajan sembarangan.



B. Pengertian Peradangan Peradangan adalah reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan,zat-zat yang terlarutdan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Peradangan adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis, dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati/rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal. Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks karena berbagai kegiatan bio-seluler, biokimia terjadi berkesinambungan. Penggabungan respon vaskuler, aktivitas seluler dan terbentuknya bahan kimia sebagai substansi mediator di daearah luka merupakan komponen yang saling terkait pada proses penyembuhan luka. Besar perbedaan mengenai penelitian dasar mekanisme penyembuhan luka dan aplikasiklinik dan saat ini telah dapat di perkecil dengan pemahaman dan penelitian yang berhubungan dengan proses penyembuhan luka dan pemakaian bahan pengobatan yang telah berhasil memberikan kesembuhan.  Fungsi Peradangan Adapun fungungsi peradangan antara lain sebaagai berikut: a. Netralisasi dan pembuangan agen penyerang b. Penghancuran jaringannekrosis c. Membantu mempersiapkan proses perbaikan dan pemulihan



 Penyebab Peradangan Sebab-sebab dari peradangan adalah sebagai berikut: a.Infeksidarimikroorganismedalamjaringan b. Trauma fisik c. Cedera kimiawi, radiasi, mekanik atau termal d. Reaksi imun (menimbulkan respon hipersensitiff dalam jaringan)  Tanda-tanda Peradangan Beberapa tanda pokok peradangan antara lain : a) Rubor (kemerahan) Rubor merupakan hal pertama yang terlihant pada daerah peradangan. Waktu. reaksi peradangan mulai timbul maka anteriol yangg mensuplai daerah tersebut melebar, dengan lebih banyak darah mengalir kedalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini dinamakan hyperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut. b) Kalor (panas) Pada daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab daerah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak dari pada yang disalurkan kedaerah normal. c) Dolor (rasa sakit) perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit. d) Tumor (pembengkakan) pembemkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah kejaringan-jaringan iterstitial. Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi peradangan sebagian besar eksudat adalah cair,seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan.  Jenis-jenis Peradangan Jenis-jenis peradangan antara lain sebagai berikut: a) Radang kataral terbentuk diatas permukaan membran mukosa yang terdapat sel-sel yang dapat mensekresi musin. Eksudat musin yang paling banyak di kenal adalah puck yang menyertai banyak infeksi pernafasan bagian atas. b) Radang pseudomembran terbentuk di atas permukaan selaput lendir yang ditandai dengan pembentukan eksudat berupa lapisan selaput superficial, mengandung agen penyebab,



c) d)



e) f) g)



endapan fibrin, sel-sel nekrotik aktif dan sel-sel darah putih radang. Radang membranosa sering dijumpai dalaam orofaring, trakea, bronkus, dan traktus gastro intestinal. Ulkus terjadi apalagi sebagian permukaan jaringan hilang sedangkan jaringan sekitarnya meradang. Abses Lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah lesi yang sulit untuk diatasi oleh tubuh karene kecenderungannya untuk meluas dengan pencairan, kecenderungan untuk membentuk lubang dan resistensinya terhadap penyembuhan. Jika terbentuk abses, maka obbat-obatan seperti antibiotik dalam darah sulit masuk ke dalam abses. Radang purulen Terjadi akibat infeksi bakteri. Terdapat pada cedera aseptik dan dapat terjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi nekrotik. Flegmon Radang purulen yang meluas secara defuse pada jaringan. Radang supuratif Infeksi supuratif lokal disebabkan oleh banyak macam bakteri yang secara kollektif diberi nama piogen (pembentukan nanah). Yang termmasuk piogen adalah stafilokokkus, banyak basil gram negative.



 Mekanisme Peradangan Pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler. Mulamula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes keluar. elanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi. Pada proses inflamasi juga terjadi inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akann keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit. Setelah itu makrofak mononuklear besar akan tiba dilokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit. Dan akhirnya terjadi pencairan (resolusi) hasil proses inflamasi lokal.  Macam-macam Penyakit Radang Ada beberapa macam contoh penyakit peradangan yakni sebagai berikut: 1. Penyakit Radang Usus Buntu (Appendicitis) 2. Radang Tenggorokan 3. Radang Lambung (Gastritis)



C. Jenis Pemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Infeksi Pemeriksaan darah lengkap adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh Anda. Jumlah sel darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda sehingga bisa membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan pengobatan. Masih banyak orang yang enggan disuntik untuk diambil darahnya. Padahal, pemeriksaan darah sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang dan penyakit yang sedang dideritanya. Bukan hanya itu, pemeriksaan darah juga dapat membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai.  Tujuan Dilakukannya Pemeriksaan Darah Lengkap Pemeriksaan darah lengkap biasanya dilakukan bila dokter membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut setelah menanyakan gejala, riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini juga sering dilakukan saat medical check-up. Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan, sekaligus mendeteksi lebih awal penyakit yang mungkin terjadi. Pemeriksaan darah lengkap juga bisa dilakukan untuk memantau kondisi Anda, jika Anda sedang dalam pengobatan atau menderita penyakit yang bisa memengaruhi jumlah sel darah, misalnya demam berdarah.  Prosedur Pemeriksaan Darah Lengkap Pemeriksaan darah dilakukan dengan cara mengambil darah dari pembuluh darah vena yang terletak dekat dengan permukaan kulit. Daerah yang paling sering dipilih adalah lipatan siku. Pengerjaan tes ini cukup mudah dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh perawat atau petugas laboratorium saat mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap: 1. Membersihkan area kulit di lokasi pengambilan darah, menggunakan larutan antiseptik. 2. Mengikatkan tali elastis pada bagian atas lokasi pengambilan darah, agar aliran darah terbendung di area tersebut. 3. Memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena dan menyedot darah sejumlah yang dibutuhkan, lalu menampungnya di dalam tabung kecil. 4. Menutup luka bekas tusukan jarum dengan perban. 5. Menempelkan label berisi nama dan waktu pengambilan darah pada tabung penampung darah, lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa. Prosedur ini memang bisa terasa sedikit tidak nyaman, terutama ketika jarum menusuk kulit. Setelahnya, mungkin akan muncul sedikit memar di lokasi pengambilan darah.



 Penjelasan Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap Dalam pemeriksaan darah lengkap, ada tiga jenis sel darah yang akan dihitung oleh petugas laboratorium, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Batas normal untuk kadar masing-masing sel darah ini tergantung pada usia dan jenis kelamin. Jumlah sel darah yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menandakan adanya gangguan atau kondisi medis tertentu. Berikut adalah rinciannya: 



Sel darah merah (eritrosit) Proporsi sel darah merah tergambar dalam dua komponen, yaitu kadar hemoglobin dan hematokrit. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen, sedangkan hematokrit menggambarkan perbandingan sel darah merah terhadap total darah Anda. Kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal menandakan anemia yang bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit.  Sel darah putih (leukosit) Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi. Kadar leukosit yang tinggi disebut leukositosis, sedangkan kadar yang rendah disebut leukopenia. Kadar sel darah putih yang tidak normal ini bisa menandakan adanya berbagai macam penyakit, seperti infeksi, stres, atau penyakit autoimun.  Trombosit Trombosit berperan dalam menghentikan perdarahan dan menyembuhkan luka. Kadar trombosit yang tidak normal, baik itu terlalu tinggi maupun terlalu rendah, menggambarkan adanya gangguan pada proses pembekuan darah. Pemeriksaan darah lengkap dapat membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit yang Anda derita. Namun, bukan berarti pemeriksaan ini perlu dilakukan setiap kali Anda sakit. Adakalanya, dokter sudah bisa mendiagnosis penyakit Anda hanya dengan menanyakan keluhan dan melakukan pemeriksaan fisik. Bila dokter meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan darah lengkap, sebaiknya tanyakan dengan jelas kepada dokter mengenai persiapan apa saja yang perlu Anda lakukan sebelum pengambilan darah. Pemeriksaan darah lengkap memang umumnya tidak memerlukan persiapan apa pun, termasuk puasa. Namun, pemeriksaan ini kadang dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan darah lainnya yang memerlukan persiapan khusus.



Daftar Pustaka https://www.scribd.com/makalah+tentang+perbedaan+infeksi+dan+peradangan&oq=makalah+te ntang+perbedaan+infeksi+dan+peradangan



PERBEDAAN INFEKSI DAN PERADANGAN JENIS PEMERIKSAAN LABORATURIUM PADA PENYAKIT INFEKSI



Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahan Patofisiologi



Disusun oleh : Nadiya Putri Alista 191FK01079 1A KEPERAWATAN



PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG 2020