Makalah Instrumen Supervisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH INSTRUMEN SUPERVISI Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : EC Supervision Dosen pengampu : Omah Rochmah, M.M.Pd



Disusun oleh : Futiya Mustaftya Nurl (2020.4.8.1.01215) Haiqa Secha Noor (2020.4.8.1.01219) Saepul Mujab ( S1-PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON 2022



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim AlhamdulillahiRabbil’ Alamin Puji syukur bagi Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Instrumen Supervisi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini di Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Omah Rochmah, M.M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah EC Supervision karena tugas yang diberikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang membangun akan penulis terima. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



Cirebon, Januari 2023



Penulis



2



DAFTAR ISI DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2 DAFTAR ISI..................................................................................................................................3 BAB I..............................................................................................................................................4 A.



Latar Belakang...................................................................................................................4



B.



Rumusan Masalah.............................................................................................................4



BAB II.............................................................................................................................................5 A.



Konsep Instrumen Supervisi.............................................................................................5



B.



Definisi Instrumen Supervisi Akademik atau Pembelajaran.........................................9



BAB III.........................................................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membangun suatu kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan membangun kualitas pembelajaran. Sementara itu kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh seorang guru (tenaga pendidik). Walaupun guru bukan satu- satunya instrument dalam dunia pendidikan, tapi gurulah yang memegang peranan penting serta sebagai ujung tombak berhasil atau gagalnya suatu pendidikan. Dalam hal ini sangat perlu peran kepala sekolah dan seorang pengawas sekolah yang memiliki kemampuan untuk mensupervisi, sehingga bisa tercipta seorang guru yang berkualitas dalam bidangnya. Peran kepala sekolah dan pengawas ini sangat erat kaitannya dalam keberhasilan terselenggaranya pendidikan sekolah yang bermutu dan berkualitas. Dalam hal ini pengawas memiliki peran yang jauh lebih besar di bandingkan seorang kepala sekolah dalam mutu pendidikan di Indonesia, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa peran kepala sekolah yang berkualitas juga akan mendukung terciptanya proses tersebut. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan instrumen supervisi? 2. Apa yang dimaksud supervisi dalam pembelajaran ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian instrumen supervisi 2. Untuk mengetahui pengertian supervisi dalam pembelajaran



4



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Instrumen Supervisi Konsep dasar instrumen merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang pengawas satuan pendidikan, di mana hal ini juga tertuang dalam kebijakan pemerintah melalui: a.



Permendiknas RI Nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepada sekolah/madrasah,



bahwa pada kompetensi supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan teknik supervisi yang tepat, serta meninjaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesional guru. b.



Pengertian instrument menurut Arikunto (1988: 51) menyatakan bahwa instrumen



adalah alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan sesuatu. Pengertian Supervisi a. Berdasarkan pedoman supervisi dari Depdikbud, supervisi merupakan pembinaan yang diberikan pada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. b. Menurut Prof. Dr. Piet Sahertian, supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guruguru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Menurut beliau kata kunci supervisi adalah pemberian layanan dan bantuan. Berdasarkan pengertian di atas maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan instrumen supervisi pendidikan adalah sebuah alat berupa tes, angket dan sebagainya yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berfungsi untuk memudahkan



5



pelaksanaan supervisi atau pengawasan terhadap satuan pendidikan sehingga bisa tercapai pendidikan yang berkualitas. Dalam melakukan Instrumen supervisi perlu dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data supervisi, agar memperoleh hal yang lebih baik dan pelaksanaannya lebih mudah apalagi metode dan teknik tersebut dibantu dengan alat dan instrument tertentu. Misalnya dengan metode wawancara, supervisor dapat saja menggunakan alat menurut apa yang diingat. Beberapa metode untuk pengumpulan data supervisi yang dapat disarankan adalah : Kuesioner atau angket, Wawancara atau interview, Pengamatan atau observasi, Dokumentasi, test, Diskusi, Kunjungan rumah, Seminar dan lokakarya. Suatu metode yang kiranya juga efektif digunakan adalah diskusi informal dengan



siswa. Pengawas, kepala



sekolah, atau guru dapat secara tidak terlalu formal menjumpai siswa yang baru keluar dari kelas ketika jam istirahat, baik secara individual atau kelompok. Dalam kesempatan tersebut dapat digali banyak sekali informasi tentang tentang pembelajaran yang baru saja berlangsung dikelas. Dengan cara yang kelihatannya tersebut akan keluarlah semua ganjalan yang dirasakan oleh siswa dan informasi itulah yang kiranya dapat digunakan bahan pembinaan. Meskipun kegiatan supervisi bukan dimaksudkan untuk menilai tetapi untuk memberikan bantuan dan pembinaan berdasarkan data yang benar, rinci, tepat. Namun pekerjaan tersebut tidak terlepas dari menilai. Standar tolak ukur adalah suatu kondisi tertentu dan optimal yang harus diharapkan untuk dicapai oleh suatu subjek yang diukur dan dinilai. Dari optimal di sini bahwa kondisi yang menjadi perbandingan bagi kondisi nyata suatu objek dengan kondisi pembanding. Dengan adanya standar penilaian maka mereka akan hadir dari unsur yang berbau subjektivitas penilaian. Manfaat dari standar penilaian adalah: 6



1.



Memberikan keputusan yang sama untuk penilai yang berbeda, agar dapat



memberikan hasil yang sama 2.



Memberikan pedoman untuk seorang penilai yang melakukan penilaian dalam waktu



yang berbeda, agar dapat memberikan hasil yang sama. 3.



Untuk menjaga agar tidak penilaian tidak terpengaruh oleh fisik dan emosi yang



berbeda, misalnya penilai pada waktu badan sedang tidak terlalu sehat ataupun susah. Untuk menyusun sebuah standar, ini dilakukan oleh pengawas secara bersama- sama atau mengajak kepala sekolah dan guru yang sudah sangat berpengalaman maka harus mengacu pada lima cara, yaitu: 1.



Mengacu pada peraturan yang berlaku atau ketentuan yang berlaku, misalnya undang-



undang, peraturan. 2.



Mendasarkan dari pada teori atau konsep yang sudah diakui kebenarannya dengan



menerapkan dalil- dalil atau teori yang terdapat dibuku- buku pengetahuan. Dalam hal ini penyusun standar dimungkinkan menggabung dua teori atau lebih. 3.



Menggunakan hasil yang sudah dipublikasikan sendiri oleh penelitinya misalnya lewat



perpustakaan. 4.



Mendiskusikan dengan kelompok yang mempunyai kemampuan atau keahlian sejenis,



yang diperkirakan sanggup memberikan pendapat atau pandangan tajam tentang objek yang bersangkutan atau disebut dengan “kesepakatan bersama” . 5.



Memikirkan dan membuat pertimbangan sendiri



berdasarkan pemikiran dan



penalaran yang benar dan runtut, yang dapat diterima oleh akal sehat. Langkah-langkah Penyusunan Instrumen



7



Setidaknya ada dua cara dalam mengembangkan instrumen (alat ukur), yaitu: dengan mengembangkan sendiri dan dengan cara menyadur (adaptation). Sehubungan dengan pengembangan instrumen pengawasan sekolah, untuk mengawasi bidang-bidang garapan manajemen sekolah, seorang pengawas dapat mengembangkan sendiri instrumen pengawasannya. Di samping itu, ia pun dapat menggunakan instrumen yang sudah ada, baik instrumen yang telah digunakan dalam pengawasan sekolah sebelumnya maupun berupa instrumen baku dalam bahasa asing. Sebenarnya kegiatan pengawasan identik dengan kegiatan penelitian. Setidaknya, dalam langkah langkah penyusunan instrumen. Seperti diketahui, menurut Natawidjaja (Komala, 2003: 59) ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam mengembangkan sendiri instrumen pengawasan sekolah. Langkah-langkah tersebut dapat mengikuti tahapan berikut: 1. Menentukan masalah penelitian (bidang yang akan diawasi) 2. Menentukan variabel (yang diawasi) 3. Menentukan instrumen yang akan digunakan. 4. Menjabarkan bangun setiap variabel. 5. Menyusun kisi-kisi. 6. Penulisan butir-butir insrtrumen. 7. Mengkaji ulang instrumen tersebut yang dilakukan oleh peneliti (pengawas) sendiri dan oleh ahli ahli (melalui judgement). 8. Penyusunan perangkat instrumen sementara.



8



9. Melakukan uji coba dengan tujuan untuk mengetahui: apakah instrumen itu dapat diadministrasikan, apakah setiap butir instrumen itu dapat dan dipahami oleh subjek penelitian (pengawasan) 10. Perbaikan instrumen sesuai hasil uji coba. 11. Penataan kembali perangkat instrumen yang terpakai untuk memperoleh data B. Definisi Instrumen Supervisi Akademik atau Pembelajaran Instrumen supervisi akademik merupakan alat yang digunakan oleh supervisor (kepala sekolah) untuk mengidentifikasi profil kemampuan guru dalam pembuatan rencana dan pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik sangat tergantung pada kemampuannya dalam memilih, menyusun, dan menggunakan instrumen yang tepat. Macam-macam Instrumen Supervisi Akademik 1. Pedoman Observasi Pedoman observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk mengamati proses pembelajaran. Untuk memudahkan pengolahan data, sebaiknya pedoman observasi menggunakan skala penilaian, antara lain; skala angka, skala grafik, skala grafik deskriptif, atau kartu nilai. 2. Pedoman Wawancara Wawancara termasuk salah satu alat dalam pengumpulan data yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi tambahan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Untuk kelancaran dan efektifitas proses wawancara diperlukan intrumen dan pedoman wawancara. 3. Daftar Cek/Kendali Daftar kendali termasuk suatu instrumen untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi situasi kondisi nyata dari suatu kegiatan yang terjadi di dalam kelas secara rinci. 9



Dalam



memilih



instrumen



yang



tepat,



kepala



sekolah



hendaknya



mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1) fokus supervisi, 2) tujuan supervisi, 3) teknik supervisi, dan 4) waktu yang tersedia. Sebagai contoh, supervisi akademik dengan teknik individual kunjungan kelas menggunakan instrumen perencanaan pembelajaran, instrumen observasi pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penilaian pembelajaran.



Dalam beberapa kasus, instrumen supervisi penilaian pembelajaran



dijadikan satu dengan instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan supervisi klinis, instrumen dapat dikembangkan bersama antara supervisor dan supervisi. Banyak Instrumen yang dapat digunakan dalam supervisi akademik. Kepala sekolah selaku supervisor dapat mengembangkan sendiri instrumen supervisi ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah masing masing, atau memilih instrumen yang sudah sesuai dengan kebutuhan. Pemantapan Instrumen Supervisi Kegiatan untuk memantapkan instrumen supervisi dapat dilakukan dengan cara diskusi kelompok antara supervisor dengan guru. Dengan kegiatan kajian bersama ini, akan diperoleh instrumen yang lebih baik, dengan cara menambah, mengurangi komponen atau aspek pada instrumen, atau memperbaiki deskripsinya. Selain itu bisa juga dengan memperbaiki bentuk instrumennya. Dalam memantapkan instrumen supervisi, dikelompokkan menjadi: 1. Instrumen persiapan mengajar guru meliputi: program tahunan, program semester, Silabus, RPP, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. 2. Instrumen supervisi pembelajaran, lembar pengamatan, dan suplemen observasi (keterampilan mengajar, karakteristik mata pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya). 10



3. Penggandaan instrumen dan informasi kepada guru bidang studi binaan atau kepada karyawan untuk instrumen non akademik.



Contoh Instrumen Supervisi dalam Kegiatan Pembelajaran INSTRUMEN SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Sekolah



: ………………………………………



2. Nama Guru : ……………………………………… 3. Mata Pelajaran



: ………………………………………



4. Kelas/Semester



: ………………………………………



5. Hari/Tanggal



: ………………………………………



6. Kompetensi Dasar : ……………………………………… 7. Indikator



: ………………………………………



……………………………………… SKOR N



ASPEK YANG DINILAI



O I



PRA



1



2



3



4



5



PEMBELAJARAN



(KEGIATAN AWAL) 11



1



Memeriksa kesiapan siswa



2



Melakukan kegiatan apersepsi



I



KEGIATAN



I



PEMBELAJARAN



A



Penguasaan Materi Pembelajaran



3



Menunjukkan penguasaan materi



INTI



pembelajaran 4



Mengaitkan



materi



dengan



pengetahuan lain yang relevan 5



Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar



6



Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan



B



Pendekatan/Strategi Pembelajaran



7



Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi



(tujuan)



yang



akan



dicapai 8



Melaksanakan pembelajaran secara runtut



9



Menguasai kelas 12



1



Melaksanakan



0



kontekstual



pembelajaran



yang



13



1



Melaksanakan pembelajaran yang



1



memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif



1



Melaksanakan pembelajaran sesuai



2



dengan alokasi waktu yang direncanakan



C



Pemanfaatan



Sumber



Belajar/Media Belajar 1



Menggunakan media secara efektif



3



dan efisien



1



Menghasilkan pesan yang menarik



4 1



Melibatkan siswa dalam pemanfaatan



5



media



1



Menumbuhkan partisipasi aktif siswa



6



dalam pembelajaran



1



Menunjukkan sikap terbuka terhadap



7



respon siswa



www.tukangketik.web.id



1



Menumbuhkan keceriaan dan antusias



8



siswa dalam belajar



E



Penilaian proses dan hasil belajar



1



Memantau kemajuan belajar selama



9



pembelajaran



2



Melakukan penilaian akhir sesuai



0



dengan tujuan



F



Penggunaan Bahasa



2



Menggunakan bahasa lisan dan tulis



1



secara jelas, baik dan benar



2



Menyampaikan pesan dengan gaya



2



yang sesuai



G



KEGIATAN AKHIR (PENUTUP)



2



Melakukan refleksi atau membuat



3



rangkuman dengan melibatkan siswa Melakukan



2



tindak



lanjut



dengan



memberikan



4 www.tukangketik.web.id



arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi/pengayaan TOTAL SKOR KUALIFIKASI Saran Pembinaan : ...................................................................................................... ......................................................................................................



www.tukangketik.web.id



Catatan : Skor Maksimal (120) A. Baik Sekali : 86% ≤ B. Baik: 70% - 85% C. Cukup



: 55% - 69% D. Kurang : di bawah 55%



Rubrik Penilaian: Skor 86-100 : apabila dapat merumuskan instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran secara logis, runtut, dan sistematis serta dapat memantau seluruh aktivitas pembelajaran Skor 76-85,99 : apabila dapat merumuskan instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran secara cukup logis, runtut, dan sistematis serta memantau seluruh aktivitas pembelajaran Skor 66-75,99 : apabila dapat merumuskan instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran secara kurang logis, runtut, dan sistematis serta memantau seluruh aktivitas pembelajaran Skor 0-65,99 : apabila dapat merumuskan instrumen supervisi pelaksanaan pembelajaran secara kurang logis dan sistematis namun kurang dapat memantau seluruh aktivitas pembelajaran



BAB III KESIMPULAN Instrumen supervisi merupakan sebuah alat berupa tes, angket dan sebagainya yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan supervisi atau pengawasan terhadaap satuan pendidikan sehingga bisa tercapai pendidikan yang berkualitas.



18



DAFTAR PUSTAKA Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: Depdikbud (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Harjono, K. (2002). Kamus Populer Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia. Sahertian A, piet. 1994. Profil Pendidik Prefesional. Yogyakarta: Andi offset



19