Makalah Jenis Jenis Konflik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH JENIS-JENIS KONFLIK DOSEN PENGAMPU : AGUS SALIM, S.HI, M.Pd.I



Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Konflik



OLEH :



ANUR RIDHO MAINA PRICILLIA HELMAWATI DEWI ASMARA



SEMESTER V PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AR-RIDHO BAGANSIAPIAPI ROKAN HILIR RIAU 1444 H / 2023 M



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah konflik akan membawa suatu kesan dalam pikiran seseorang bahwa dalam hal tertentu terdapat suatu pertikaian, pertentangan antara beberapa orang atau kelompok orangorang , tidak adanya kerja sama , perjuangan satu pihak untuk melawan pihak lainnya, atau suatu proses yang berlawanan. Fenomena interaksi dan interelasi sosial antar individu maupun antar kelompok, terjadinya konflik sebenarnya merupakan hal yang wajar. Pada awalnya konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala alamiah yang dapat berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengelolanya. Oleh sebab itu, persoalan konflik tidak perlu dihilangkan tetapi perlu dikembangkan karena merupakan sebagai bagian dari kodrat manusia yang menjadikan seseorang lebih dinamis dalam menjalani kehidupan. Adanya konflik terjadi akibat komunikasi yang tidak lancar, tidak adanya kepercayaan serta tidak adanya sifat keterbukaan dari pihak-pihak yang saling berhubungan. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Konflik 2. Jenis-Jenis Konflik



BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Konflik Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Robbins menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihakpihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Menurut Luthans konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan. 1 Konflik adalah pertentangan antara dua atau lebih terhadap suatu hal atau lebih dengan sesama anggota organisasi atau dengan organisasi lain, dan pertentangan dengan diri sendiri.2 2. Jenis-Jenis Konflik Dalam aktivitas organisasi, dijumpai bermacam-macam konflik yang melibatkan individu-individu



maupun



kelompok-kelompok.



Beberapa



kejadian



konflik



telah



diidentifikasi menurut jenis dan macamnya oleh sebagian penulis buku manajemen , perilaku organisasi , psikologi maupun sosiologi.3 Polak, M. (1982) membedakan konflik menjadi 4 jenis yaitu: 1. Konflik antar kelompok, 2. Konflik intern dalam kelompok, 3. Konflik antar individu untuk mempertahankan hak dan kekayaan , dan 4. Konflik individu untuk untuk mencapai cita-cita. Pada dasarnya konflik organisasi (intraorganizational conflict) terdiri dari: konflik pada diri seseorang, konflik antar pribadi, konflik antar kelompok, dan konflik antara diri pribadi dengan kelompok.4 Adapun jenis-jenis konflik menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagalaya yaitu sebagai berikut: 1



Sumaryanto, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-sumaryanto-mkes/6-manajemenkonflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah.pdf di akses pada 9 Maret 2017 2 J. Winardi, Manajemen Prilaku Organisai, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012) , hlm. 504 3 Wahyudi, Manajemen Konflik dalam Organisasi, (Alfabeta, 2008), hlm. 30 4 Ibid., hlm 31



1. Konflik dalam diri seseorang Seseorang dapat mengalami konflik internal dalam dirinya karena ia harus memilih tujuan yang saling bertentangan. Ia merasa bimbang mana yang harus dipilih atau dilakukan. Konflik dalam diri seseorang juga dapat terjadi karena tuntutan tugas yang melebihi kemampuannya. 2. Konflik antarindividu Konflik antarindividu terjadi seringkali disebabkan oleh adanya perbedaan tentang isu tertentu, tindakan, dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentukan. 3. Konflik antaraggota kelompok Suatu kelompok dapat mengalami konflik substantif atau konflik afektif. 4. Konflik antarkelompok Konflik antarkelompok terjadi karena masing-masing kelompok ingin mengejar kepentingan atau tujuan kelompoknya masing-masing. 5. Konflik intraperusahaan Konflik intraperusahaan meliputi empat subjenis, yaitu konflik vertikal, horizontal, lini-staff, dan konflik peran. Konflik vertikal terjadi antara manjer dengan bawahan yang tidak sependapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan suatu tugas. Konflik horizontal terjadi antara karyawan atau departemen yang memiliki hierarki yang sama dalam organisasi. Konflik lini-staff yang sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang keterlibatan staff (staf ahli) dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer lini. 6. Konflik antar perusahaan Konflik juga bisa terjadi antarorganisasi karena mereka memiliki saling ketergantungan satu sama lain terhadap pemasok, pelanggan, maupun distributor.5 Konflik bisa terjadi karena perbedaan antara individu, konflik antar kepentingan , dan konflik organisasi. Konflik organisasi adalah pertentangan antara dua orang atau lebih pada anggota-anggota atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena adanya pernyataan bahwa pembagian sumber daya yang terbatas , atau kegiatan-kegiatan yang bertentangan karena masalah status , tujuan , nilai atau persepsi. Ada beberapa jenis konflik seperti dijelaskan di bawah ini: 1. Konflik dalam Diri Individu 5



Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 1001-1002



Yaitu sesuatu yang dihadapi penuh dengan ketidakpastian (kurang percaya diri). Contoh: seseorang menerima tugas yang tidak sesuai dengan kemampuannya. 2. Konflik antar Individu dalam Organisasi yang Sama Yaitu konflik yang diakibatkan oleh perbedaan-berbedaan kepribadian. Contoh: antara manajer dan bawahan. 3. Konflik antar Individu dalam Kelompok Yaitu konflik yang ditimbulkan karena adanya tekanan dari kelompok kerja mereka terhadap individu. Contoh: seseorang yang dihukum atau di asingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma-norma kelompoknya. 4. Konflik antar Kelompok dalam Organisasi yang Sama Yaitu konflik ini terjadi karena adanya pertentangan kepentingan antarkelompok. Contoh: pertentangan kelompok produksi dengan kelompok pemasaran. 5. Konflik antar Organisasi Yaitu konflik yang ditimbulkan karena adanya persaingan yang tajam dalam hal perekonomian suatu negara. Contoh: Negara Jepang dengan Negara Amerika Serikat.6 Sementara itu, Cummings mengidentifikasi jenis-jenis konflik di dalam organisasi yaitu: konflik manajer lini dengan manajer menengah (middle manager), konflik manajer menengah dengan manajer menengah , konflik manajer perorangan dengan organisasi, dan konflik batin pada diri manajer. Konflik tidak terbatas pada anggota organisasingkat pelaksana akan tetapi terjadi juga pada tingkatan manajer lini (supervisor) , manajer menengah, dan manajer puncak. (top manager). Konflik antar manajer berkaitan dengan pelanggaran batas wilayah kerja dan kekuasaan. Masalah lain yang terjadi persoalan antar manajer adalah kurangnya kerjasama dan tidak terpelihara perorangan dengan organisasi disebabkan organisasi membatasi inisiatif , kreativitas, dan gagasan yang muncul dari para manajer karena dianggap tidak sesuai dengan program yang di rencanakan. Timbulnya ide atau gagasan dianggap menghambat kinerja organisasi. Konflik pada diri manajer terjadi ketika putusan-putusan dan kebijakna tidak dilaksanakan oleh anggota organisasi. Sedangkan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki manajer tidak ingin digunakan sementara keadaan tidak sesuai dengan harapan manajer.7



6 7



Usman Effendi, Asas Manajemen, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), hlm. 199 Wahyudi, Op. Cit., hlm. 32



BAB II PENUTUP KESIMPULAN Konflik adalah pertentangan antara dua atau lebih terhadap suatu hal atau lebih dengan sesama anggota organisasi atau dengan organisasi lain, dan pertentangan dengan diri sendiri. Pada dasarnya konflik organisasi (intraorganizational conflict) terdiri dari: konflik pada diri seseorang, konflik antar pribadi, konflik antar kelompok, dan konflik antara diri pribadi dengan kelompok. Ada beberapa jenis konflik diantaranya yaitu: 1.



Konflik dalam Diri Individu



2.



Konflik antar Individu dalam Organisasi yang Sama



3.



Konflik antar Individu dalam Kelompok



4.



Konflik antar Kelompok dalam Organisasi yang Sama



5.



Konflik antar Organisasi



DAFTAR PUSTAKA Ahmad Thontowi. (t.thn.). Dipetik Maret 9, 2017, dari Manajemen Konflik: https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/dokumen/manajemenkonflik.pdf Miftah Thoha. (2010). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Novitasari, Imaniatin;. (t.thn.). Manajemen Konflik. Dipetik Maret 14, 2017, dari



http://imaniatin.blogspot.co.id/2013/11/manajemen-konflik-definisi-ciri-



sumber.html?m=1 Rivai, Veithzal; Sagala, Ella Jauvani;. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sumaryanto. (t.thn.). Dipetik Maret 9, 2017, dari Manajemen Konflik Sebagai Salah



Satu



Solusi



dalam



Pemecahan



Masalah



:



,



http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-sumaryanto-mkes/6manajemen-konflik-sebagai-salah-satu-solusi-dalam-pemecahan-masalah.pdf Usman Effendi. (2014). Asas Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wahyudi. (2008). Manajemen Konflik dalam Organisasi. Alfabeta. Winardi, J. (2012). Manajemen Prilaku Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.