Makalah k3 Bab I, Bab II, Bab III [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan industri konstruksi memiliki catatan yang buruk dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Situasi di lokasi proyek mencerminkan karakter yang keras dan kegiatannya terlihat sangat kompleks serta sulit dilaksanakan sehingga dibutuhkan stamina yang prima dari pekerja. Kelelahan akan mengurangi konsentrasi pekerja dalam bekerja. Hal ini berakibat mudah terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, keselamatan kerja merupakan aspek yang senantiasa harus dibenahi karena masalah keselamatan kerja merupakan masalah yang sangat kompleks yang mencakup aspek perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, legal, dan organisasi. Adanya manajemen proyek yang baik akan meminimalkan risiko kegagalan proyek Dalam perkembangannya kegagalan proyek yang dimaksud tidak hanya mencakup pembengkakan biaya, keterlambatan waktu penyelesaian, namun halhal seperti kecelakaan kerja juga menjadi faktor yang berpengaruh pada keberhasilan proyek sehingga diperlukan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu proyek konstruksi. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup sekitar 7-8% dari jumlah tenaga kerja di seluruh sektor, dan menyumbang 6.45% dari PDB di Indonesia. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan. Jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi yang mencapai sekitar 4.5 juta orang, 53% di antaranya hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal apapun. Sebagian besar dari mereka juga berstatus tenaga kerja harian lepas atau borongan yang tidak memiliki ikatan kerja yang formal dengan perusahaan. Kenyataan ini 1



tentunya mempersulit penanganan masalah K3 yang biasanya dilakukan dengan metoda pelatihan dan penjelasan-penjelasan mengenai Sistem Manajemen K3 yang diterapkan pada perusahaan konstruksi. Seperti yang kita ketahui , berdasarkan data statistik, kasus kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dalam pekerjaan konstruksi sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena masih banyak pengurus maupun tenaga kerja belum mengenal dan memahami peraturan K3 yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Dengan demikian perlu adanya upaya pengendalian, pembinaan, penyuluhan dan pelatihan tentang K3 dalam bidang konstruksi sehingga dapat dicapai kondisi dan lingkungan kerja yang aman. Melalui topic-topik yang dibahas dalam modul ini diharapkan dapat membantu para calon ahli K3 dalam pemahaman peraturan K3 di bidang konstruksi. 1.2 Rumusan Masalah



a. b. c. d.



Apa saja cakupan masalah konstuksi bangunan ? Apa saja pedoman dasar hukum K3 konstruksi ? Apa saja Istilah dalam K3 konstruksig ? Bagaimana Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Konstruksi dan Sarana Bangunan ?



e. Bagaimana Pengawasan K3 Konstruksi dan Sarana Bangunan? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : a. Mengetahui seberapakah pengetahuan buruh konstruksi bangunan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di proyek konstruksi bangunan.



b. Apakah ada perhatian yang khusus dari pemilik proyeek tentang pentingnya Manajemen K3 di lingkungan kerja proyek.



BAB II 2



LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan K3L merupakan ilmu penhetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pekerjaan kontruksi bangunan merupakan pekerjaan yang mengandung potensi bahaya, sehingga dalam memberi perlindungan keselamatan kerja kepad pekerja diperlukan syarat-syarat keslamatan dan kesehatan kerja yang sangat tinggi. Tahapan dalam konstruksi bangunan berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan di tempat kerja. Diantara tahapan yang ada yakitu pekerjaan penggalian, pekerjaan pondasi, pekerjaan beton, pekerjaan baja, dan pembongkaran.



3