Makalah Kecelakaan Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KAJIAN TERHADAP KECELAKAAN KERJA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kesehatan dan keselamatan kerja Dosen Pengampu: Ariviana L. Kakerissa, S.T., M.T., IPM.



Disusun oleh : Restu Agung N (2009036019)



PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2021



Kata Pengantar



Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah perorangan yang berjudul “Kajian Terhadap Kecelakaan Kerja” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah perorangan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan K3. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ariviana L. Kakerissa, S.T., M.T., IPM selaku dosen mata kuliah K3 yang telah memberikan tugas makalah perorangan ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai bidang yang ditekuni. Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada kerabat dan teman-teman yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan makalah perorangan ini. Penulis menyadari makalah yang penulis buat ini tidaklah sempurna sehingga kritik dan saran yang membangun penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Samarinda, 18 September 2021



Penulis



i



Daftar Isi



Kata Pengantar............................................................................................................................i Daftar Isi....................................................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii BAB I.........................................................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.............................................................................................................1



1.2



Kejadian Kecelakaan...................................................................................................2



1.3



Penyebab Kecelakaan..................................................................................................2



1.4



Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja.............................................................................4



BAB II........................................................................................................................................6 2.1



Solusi dan Pencegahan Kecelakaan Kerja...................................................................6



BAB III.......................................................................................................................................9 3.1



Kesimpulan..................................................................................................................9



DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10



ii



DAFTAR GAMBAR



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Perkembangan industri jasa konstruksi di Indonesia telah mengalami kemajuan dan



mendapat porsi yang seimbang dengan perkembangan sektor industri yang lain. Keseimbangan tersebut diindikasikan oleh peran serta sektor konstruksi dalam aktivitas pembangunan di Indonesia. Semakin berkembangnya industri konstruksi juga menunjukkan tantangan yang semakin ketat dan kompleks di bidang konstruksi. Industri konstruksi memberikan kontribusi yang esensial terhadap proses pembangunan di Indonesia. Hasil pembangunan dapat dilihat dari semakin banyaknya gedung bertingkat, sarana infrastruktur jalan dan jembatan, sarana irigasi dan bendungan, perhotelan, perumahan dan sarana prasarana lain. Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah hal-hal yang berhubungan dengan karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, lokasi kerja yang berbeda-beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Ditambah dengan manajemen keselamatan kerja yang sangat lemah, akibatnya para pekerja bekerja dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang berisiko tinggi. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang mengganggu proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda. Pada proyek konstruksi, kecelakaan kerja yang terjadi dapat menimbulkan kerugian terhadap pekerja dan kontraktor, baik secara langsung maupun tidak langsung.Selain itu, kecelakaan kerja berdampak pada ekonomi yang cukup signifikan, mengakibatkan korban jiwa, biaya-biaya lainnya untuk biaya pengobatan, kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja, premi asuransi, dan perbaikan fasilitas kerja. Terdapat biaya-biaya tidak langsung yang merupakan akibat dari suatu kecelakaan kerja yaitu mencakup kerugian waktu kerja (pemberhentian sementara), terganggunya kelancaran pekerjaan (penurunan produktivitas), pengaruh psikologis yang negatif pada pekerja, memburuknya reputasi perusahaan, denda dari



1



pemerintah, serta kemungkinan berkurangnya kesempatan usaha (kehilangan pelanggan pengguna jasa).



1.2



Kejadian Kecelakaan Tingginya kecelakaan kerja yang banyak terjadi pada proyek konstruksi bisa



menyebabkan dampak secara langsung terhadap perusahaan dan penyedia jasa. Berikut ini adalah bentuk kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi : • Jatuh dari ketinggian (fall from above) Kecelakaan ini banyak terjadi, yaitu jatuh dari tingkat yang lebih tinggike tingkat yang lebih rendah. Misalnya “ 3 Pekerja Tewas Terjatuh dari Lantai 25 Proyek Apartemen di Pademangan “ Jakarta - Tiga orang pekerja tewas setelah terjatuh dari lantai 25 proyek pembangunan apartemen North Land Ancol, Pademangan Barat, Jakarta Utara. Saat ini polisi masih



melakukan



penyelidikan



kasus



jatuhnya



para



pekerja



ini.



"Para korban jatuh dari lantai 25 dari Apartemen North Land dan bekerja sebagai buruh kontrak," kata Kapolres Jakarta Utara, Kombes Muhammad Iqbal kepada wartawan, Jumat (20/12/2013). Kasus kecelakaan kerja yang menewaskan 3 orang ini terjadi pada pukul 15.15 WIB. Tiga orang korban tersebut diantaranya bernama Jhoni, Febri dan Yoto. Saat itu ketiganya sedang memindahkan material dari atas truk ke lantai 25 dengan crane. Saat itu ketiganya terperosok kemudian terjatuh dari lantai 25 apartemen itu. "Para korban jatuh beserta matrial dari lantai 25 ke lantai dasar," jelasnya. Semua korban tewas meninggal dalam keadaan yang mengenaskan. "Korban ditemukan tewas dengan kondisi patah tulang dan luka di sekujur tubuhnya,"



1.3



Penyebab Kecelakaan Kasus-kasus kecelakaan yang terjadi di luar negeri umumnya adalah metode



pelaksanaan konstruksi yang kurang tepat mengakibatkan gedung runtuh yang menewaskan banyak korban. Sedangkan kasus yang terjadi di Indonesia umumnya terjadi karena lemah nya pengawasan pada proyek konstruksi. Kurang disiplin nya tenaga kerja dalam mematuhi ketentuan K3 dan kurang memadainya kuantitas dan kualitas alat perlindungan diri di proyek konstruksi. Faktor faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kerja pada proyek “ 3 Pekerja Tewas Terjatuh dari Lantai 25 Proyek Apartemen di Pademangan “ adalah 1. Faktor Manusia 2



o Latar Belakang Pendidikan             Latar belakang pendidikan banyak mempengaruhi tindakan seseorang dalam bekerja. Orang yang  memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung berpikir lebih panjang atau dalam memandang sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi keamanan alat atau dari segi keamanan diri, sedangkan orang yang berpendidikan lebih rendah, cenderung akan berpikir lebih pendek atau bisa dikatakan ceroboh dalam bertindak. Dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa pekerja adalah pekerja kontrak dengan pendidikan rendah, sehingga pekerja tersebut lalai dalam bekerja. o Psikologis           Faktor Psikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan ketika bekerja. Contoh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah : -Masalah-masalah dirumah yang terbawa ke tempat kerja. -Suasana kerja yang tidak kondusif. -Adanya pertengkaran dengan teman sekerja. o Ketidaktahuan Dalam kasus tersebut pekerja menggunakan alat berta yaitu crane, dimana dalam menjalankan mesin-mesin dan peralatan otomotif diperlukan pengetahuan yang cukup oleh teknisi. Apabila tidak maka dapat menjadi penyebab kecelakaan kerja. o Bekerja tanpa peralatan keselamatan Pekerjaan tertentu, mengharuskan pekerja menggunakan peralatan keselamatan kerja.Peralatan keselamatan kerja dirancang untuk melindungi pekerja dari bahaya yang diakibatkan dari pekerjaan yang baru dilaksanakan. Dalam kasus tersebut pekerja bekerja di ketinggian dan pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri yang lengkap seperti helm pengaman, sarung tangan, sepatu kerja, masker penutup debu, tali pengaman untuk pekerja di ketinggian. 2. Faktor mekanik dan lingkungan Faktor mekanis dan lingkungan dapat pula dikelompokkan menurut keperluan dengan suatu maksud tertentu. Misalnya di perusahaan penyebab kecelakaan dapat disusun menurut kelompok pengolahan bahan, mesin penggerak dan pengangkat, terjatuh di lantai dan tertimpa benda jatuh, pemakaian alat atau perkakas yang dipegang dengan manual (tangan), 3



menginjak atau terbentur barang, luka bakar oleh benda pijar dan transportasi. Kira-kira sepertiga dari kecelakaan yang menyebabkan kematian dikarenakan terjatuh, baik dari tempat yang tinggi maupun di tempat datar. 3. Faktor Peralatan Keselamatan Kerja Peralatan keselamatan kerja berfungsi untuk mencegah dan melindungi pekerja dari kemungkinan mendapatkan kecelakaan kerja. Macam-macam dan jenis peralatan keselamatam kerja dapat berupa: a. Helm pengaman (safety helmet) b. Sepatu (safety shoes) c. Pelindung mata (eye protection) d. Pelindung telinga (ear plugs) e. Penutup lubang (hole cover ) 4. Faktor kelemahan sistem manajemen Berkaitan dengan kurang adanya kesadaran dan pengetahuan dari pimpinan terhadap pentingnya peran keselamatan dan kesehatan kerja, faktornya yang meliputi : a. Sifat manajemen yang tidak memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. b. Organisasi yang buruk dan tidak adanya pembagian tanggung jawab, serta pelimpahan wewenang bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) secara jelas. c. Sistem dan prosedur kerja yang lunak, atau penerapannya tidak tegas. d. Tidak adanya standar atau kode Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dapat diandalkan. e. Prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakaan atau kejadian yang kurang baik



1.4



Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja Korban kecelakaan kerja mengeluh dan menderita, sedangkan sesama pekerja ikut



bersedih dan berduka cita. Kecelakaan seringkali disertai terjadinya luka, kelainan tubuh, cacat bahkan juga kematian. Gangguan terhadap pekerja demikian adalah suatu kerugian besar bagi pekerja dan juga keluarganya serta perusahaan tempat ia bekerja. Tiap kecelakaan merupakan suatu kerugian yang antara lain tergambar dari pengeluaran dan besarnya biaya kecelakaan. Biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya kecelakaan seringkali sangat besar, padahal biaya tersebut bukan semata-mata beban suatu perusahaan melainkan juga beban masyarakat dan negara secara keseluruhan. Biaya ini dapat dibagi menjadi biaya langsung 4



meliputi biaya atas P3K, pengobatan, perawatan, biaya angkutan, upah selama tidak mampu bekerja, kompensasi cacat, biaya atas kerusakan bahan, perlengkapan, peralatan, mesin dan biaya tersembunyi meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu dan beberapa waktu pasca kecelakaan terjadi, seperti berhentinya operasi perusahaan oleh karena pekerja lainnya menolong korban, biaya yang harus diperhitungkan untuk mengganti orang yang ditimpa kecelakaan dan sedang sakit serta berada dalam perawatan dengan orang baru yang belum biasa bekerja pada pekerjaan di tempat terjadinya kecelakaan. Selain itu, kecelakaan kerja berdampak pada pekerja yang mengalami kecelakaan. Kerugian juga terjadi pada keberlangsungan proyek konstruksi, yaitu mencakup kerugian waktu kerja (pemberhentian sementara), terganggunya kelancaran pekerjaan (penurunan produktivitas), pengaruh psikologis yang negatif pada pekerja, memburuknya reputasi perusahaan, denda dari pemerintah, serta kemungkinan berkurangnya kesempatan usaha (kehilangan pelanggan pengguna jasa).



5



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Solusi dan Pencegahan Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja pada suatu proyek konstruksi mempunyai dampak atau kerugian



yang sangat besar bagi semua pihak yang bersangkutan, seperti kontraktor, konsultan, dan para pekerja. Seperti mengakibatkan korban jiwa dan meningkatnya biaya produksi suatu proyek. Kecelakaan kerja pada suatu proyek konstruksi dapat dilakukan pencegahan dalam beebagai bidang, yaitu 1. Lingkungan Syarat lingkungan kerja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a. Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara ruang kerja b. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin keselamatan c. Memenuhi penyelenggaraan ketatarumahtanggaan, meliputi pengaturan penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan. 2. Mesin dan peralatan kerja Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak, antara lain bagian yang berputar. Bila pagar atau tutup pengaman telah terpasang, harus diketahui dengan pasti efektif tidaknya pagar atau tutup pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang sesuai terhadap mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi. 3. Perlengkapan kerja Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan kenyamanan dalam penggunaannya. 4. Faktor manusia



6



Pencegahan



kecelakaan



terhadap



faktor



manusia



meliputi



peraturan



kerja,



mempertimbangkan batas kemampuan dan ketrampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja, menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental. 5. Faktor Managemen Perusahaan dan Pemerintah Perusahaan harus melakukan berbagai cara untuk dapat mewujudkan terlaksananya keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja. Perusahaan harus membekali para pekerja dengan melakukan berbagai pelatihan dan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja seperti a. Membuat daftar resiko kecelakaan yang mungkin terjadi disetiap item pekerjaan misalnya pada pekerjaan galian tanah akan memungkinkan terjadi kelongsoran tanah, pekerja terkena cangkul, sehingga diketahui upaya pencegahanya seperti pembuatan tembok sementara dari bamboo untuk menahan tanah serta memasang rambu-rambu hat-hati pada lokasi galian tanah b. Melakukan penyuluhan kepada pekerja dengan cara membuat jadwal sebelumnya seperti waktu pagi hari sebelum bekerja dapat dibunyikan suara speaker “Selamat bekerja, gunakan alat pelindung diri, hat-hati dalam bekerja karena keluarga menunggu dirumah atau kata-kata lain yang dapat mengingatkan setiap pekerja proyek untuk berhati-hati dalam bekerja. c. Membuat rambu-rambu kecelakaan kerja, memasang pagar pengaman pada void yang memungkinkan adanya resiko jatuh, memasang tabung pemadam kebakaran pada area rawan kebakaran. d. Menjaga kebersihan proyek dapat membuat lingkungan kerja nyaman sehingga emosi negatif yang mungkin timbul saat bekerja dapat dikurangi karena hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan proyek akibat pikiran sedang tidak fokus terhadap pekerjaan. e. Menjalin kerjasama dengan pelayan kesehatan atau rumah sakit terdekat dari lokasi proyek sehingga sewaktu-waktu terjadi kecelakaan dapat ditangani secara cepat untuk mencegah hal-hal selanjutnya yang tidak diinginkan. f. Penyediaan perangkat pengaman kecelakaan kerja dari mulai personil sampai peralatan mungkin terlihat mahal namun biaya tersebut akan lebih murah jika tidak mengadakanya sehingga terjadi kecelakaan sehingga dapat menghentikan jalannya pekerjaan atau pengalihan aktifitas pekerjaan pada upaya menyelamatkan korban kecelakaan.



7



Selain itu, peran pemerintah melalui peraturan – peraturan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja dan lembaga-lembaga yang berwenang dalam mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja sangat diperlukan. Lembaga-lembaga seperti DK3N, P2K3, PJK3, Lembaga Hiperkes, PJ Diklat K3, Asosiasi K3 harus mampu melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing lembaga secara adil, transparan dan bertanggung jawab. Lembaga-lembaga tersebut harus bekerjasama dengan pihak –pihak yang bersangkutan agar terjadinya kecelakaan kerja dapat di minimalisir.



8



BAB III PENUTUP



3.1



Kesimpulan Salah satu akibat dari perkembangan teknologi yang merugikan adalah kecelakaan.



Kecelakaan kerja ialah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. Keselamatan kerja bisa terwujud bilamana tempat kerja itu aman dan dalam kondisi sehat, sehingga terbebas dari risiko terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan si pekerja cedera atau bahkan mati dan terbebas dari risiko terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit (occupational diseases) sebagai akibat kondisi kurang baik di tempat kerja. Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi : pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.



9



DAFTAR PUSTAKA https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/19961/05.1%20bab%201.pdf? sequence=5&isAllowed https://media.neliti.com/media/publications/143236-ID-solusi-pencegahan-kecelakaan-kerjadalam



10