Makalah Kel. 2 MODUL 3 KEPMANKEP 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN ORGANISASI DALAM UNIT PELAYANAN KEPERAWATAN diajukan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah KepManKep 2 Dosen Pengampu: Herwinda Sinaga S.Kep., Ners., M.Kep



Disusun oleh : Anius Wandik



432051420117004



Cindy Meliniar



1420118024



Fransiska Anastasia SM



1420118063



Grescya Septiana



1420118001



Mia Odelya Nababan



1420118047



Putri Adya Hutami



1420118007



Rafli Gunawan



1420118019



Tasya putriliady



1420118036



Vina Yunitami Astuty



432051420117040



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG Jl. Raya Kopo No.161, Situsaeur, Kec. Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40232 Telepon: (022) 5212326 BANDUNG 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa tercurah ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis pada tingkat perkuliahan semester V (lima), dalam mata ajar Kepemimpinan Manajemen Keperawatan 2. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya dan penghargaan setinggi – tingginya kepada : 1) Herwinda Sinaga S.Kep., Ners., M.Kep selaku Dosen dalam mata ajar Kepemimpinan Manajemen Keperawatan 2. 2) Kedua orang tua dan para sahabat yang selalu memberi dukungan dan motivasi kepada kami. Penyusun berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat baik untuk dunia keilmuwan maupun untuk kegiatan praktek. Namun demikian, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik isi maupun bahasannya, sehingga saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan makalah ini sangat penyusun harapkan.



Bandung, 31 Oktober 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................ii BAB I............................................................................................................................1 PENDAHULUAN........................................................................................................1 A.



Latar Belakang..............................................................................................1



B.



Rumusan Masalah........................................................................................2



C.



Tujuan Penulisan..........................................................................................3



D.



Manfaat Penulisan........................................................................................3



BAB II...........................................................................................................................4 TIJAUAN TEORITIS.................................................................................................4 A.



DEFINISI PENGORGANISASIAN DALAM KEPERAWATAN..........4



B.



KONSEP PENGORGANISASIAN DALAM KEPERAWATAN............4



C.



DEFINISI MANAJEMEN...........................................................................7



D.



TINGKAT MANAJEMEN KEPERAWATAN SECARA UMUM........8



E.



FUNGSI MENEJER DALAM KEPERAWATAN....................................8



BAB III.......................................................................................................................11 TINJAUAN KASUS..................................................................................................11 BAB IV........................................................................................................................12 Pembahasan Kasus....................................................................................................12 A.



Tingkat Manajemen....................................................................................12 ii



B.



Peran dan Fungsi Manajer Perawat.........................................................13



BAB V.........................................................................................................................15 KESIMPULAN..........................................................................................................15 A.



Kesimpulan..................................................................................................15



B.



Saran............................................................................................................16



DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17



iii



BAB I



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pengorganisasian adalah langkah kedua dalam manajemen yang sangat penting dilakukan oleh setiap unit kerja / unit organisasi dan dalam keperawatan dimaksudkan untuk mengelompokan aktifitas-aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penugasan masingmasing kelompok diberikan kepada pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi sekaligus koordinasi dengan unit lain secara horizontal maupun vertical. Pengorganisasian meliputi proses memutuskan tingkat operasional yang diperlukan untuk objektif divisi keperawatan, departemen, pelayanan atau unit. Setiap unit harus melalui tipe pekerjaan, yang langsung dilakukan terhadap klien, macam perawat sesuai dengan pekerjaan, serta jumlah pengelola atau supervise yang di perlukan. (Swanburg, 2000) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tidak dapat bekerja sendiri, tetapi harus bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang di hadapi klien. Kerjasama tersebut harus ditata sehingga menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkkualitas, penataan yang dimaksud adalah pengorganisasian segala sumber yang dimanfaatkan untuk mencapai Dalam menganalisa pengaruh pola organisasi dan sifat dasar komunikasi antara para pekerja, perlu untuk mengerti konsep yaitu : peran, kekuasaan, status, wewenang, keputusan, komunikasi.



1



Manajemen merupakan proses penatalaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan yang dilaksanakan oleh para perawat dalam upaya memberikan pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diajukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi top manager, middle manager dan lower manager. Top manager tugas tugasnya lebih banyak dari pada fungsi organizing, karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir”, merencanakan, mengambil keputusan dll. Middle manager tugasnya terhadap planning dan dengan kerja fisiknya, karena itu harus mampu menjabarkan keputusan tetapi harus bias mengerjakan serta menjelaskan. Lower manager tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi directing dan controlling dari pada ke fungsi organizing. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari pengorganisasian dalam keperawatan? 2. Bagaimana konsep dari pengorganisasian dalam keperawatan? 3. Apa definisi dari manajemen ? 4. Apa saja tingkatan manajemen secara umum dan secara keperawatan ? 5. Bagaimana fungsi manajer dalam keperawatan ?



2



C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Tujuan umum penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan 2 pada program studi S1 Keperawatan di STIKES Immanuel Bandung. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu mengidentifikasika pengertian pengorganisasian dalam keperawatan, konsep dari pengorganisasian dalam keperawatan, penegrtian dari manajemen, tingkatan manajemen secara umum dan secara keperawatan dan fungsi manajer dalam keperawatan. b. Mahasiswa mengetahui tentang pengertian pengorganisasian dalam keperawatan, konsep dari pengorganisasian dalam keperawatan, penegrtian dari manajemen, tingkatan manajemen secara umum dan secara keperawatan dan fungsi manajer dalam keperawatan. D. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis Menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang manajemen pengertian



pengorganisasian



dalam



keperawatan,



konsep



dari



pengorganisasian dalam keperawatan, penegrtian dari manajemen, tingkatan manajemen secara umum dan secara keperawatan dan fungsi manajer dalam keperawatan. 2. Manfaat Praktis Bagi Instansi Pendidik dapat menambah referensi yang valid terkait dengan pengertian pengorganisasian dalam keperawatan, konsep dari pengorganisasian dalam keperawatan, penegrtian dari manajemen,



3



tingkatan manajemen secara umum dan secara keperawatan dan fungsi manajer dalam keperawatan.



4



BAB II



TIJAUAN TEORITIS A. DEFINISI PENGORGANISASIAN DALAM KEPERAWATAN Pengorganisasian



adalah



pengelompokan/pengaturan



kegiatan



yang



dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, melalui supervisi, komunikasi dan koordinasi dengan unit kerja lain secara vertikal/atasan dan horizontal/bawahan ( Depkes RI, 2002). Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan yang bukan manusia) akan di atur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan definisi tersebut,



fungsi



pengorganisasian



merupakan



alat



untuk



memadukan



(sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, material dan tatacara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama B. KONSEP PENGORGANISASIAN DALAM KEPERAWATAN Pengorganisasian



(organizing)



Pengorganisasian



adalah



sebagai



pengelompokan orang, alat, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga aspek penting dalam pengorganisasian yaitu pola struktur organisasi, penataan kegiatan, dan struktur kerja organisasi (Siagian, 2012).



5



Menurut Sarwoto (2010) kepala ruangan bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap yang meliputi : 1. Struktur organisasi Struktur organisasi diruang rawat inap meliputi struktur, bentuk dan bagan. Berdasarkan keputusan Direktur rumah sakit dapat



ditetapkan



struktur



organisasi



ruang



rawat



inap



untuk



menggambarkan pola hubungan antar bagia atau staf atasan baik vertikal maupun horizontal. Dan juga dapat dilihat posisi tiap bagian, wewenang dan tanggung jawab serta jalur tanggung gugat. Bentuk organisasi disesuaikan dengan pengelompokan kegiatan atau sistem penugasan. 2. Pengelompokan kegiatan Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Kegiatan perlu dikelompokkan sesuai dengan spesifikasi tertentu. Pengelompokan kegiatan dilakukan untuk mempermudah pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki serta disesuaikan dengan kebutuhan pasien. 3. Koordinasi kegiatan Kepala ruang sebagai koordinator kegiatan harus menciptakan kerjasama yang selaras satu sama lain dan saling mendukung untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif. Selain itu perlu adanyan pendelegasian tugas kepada ketua tim atau perawat pelaksana dalam asuha keperawatan diruang rawat inap. 4. Evaluasi kegiatan Evaluasi Kegiatan yang telah dikerjakan perlu dievaluasi untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kepala ruangan berkewajiban dalam memberi pengerahan yang jelas tentang kegiatan yang akan dilakukan. Oleh karena itu diperlukan uraian tugas yang jelas dari masing-masing staf dan standar penampilan kerja.



6



5. Pengarahan atau (directing) adalah suatu usaha untuk penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam melakukan pengarahan, kegiatan yang dilakukan kepala ruangan diantaranya adalah saling memberi motivasi, membantu pemecahan masalah, melakukan pendelegasian melakukan komunikasi yang efektif, melakukan kolaborasi dan koordinasi (Siagian, 2012) Memberi motivasi merupakan unsur unsur yang penting dalam pelaksanaan tugas pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam membangun iklim motivasi diantaranya adalah : 1) Pemberian reinforcement positif yaitu menguatkan perilaku positif dengan



memberikan



reward.



Reward yang dimaksud



adalah



membudayakan dalam tim untuk membudayakan pemberian pujian yang tulus antar karyawan. 2) Membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah setiap personil dengan cara kepala ruangan mampu untuk berkomunikasi intensif dengan semua staf baik ketua tim maupun perawat pelaksana untuk mempererat hubungan. 3) Melakukan pengembangan jenjang karier dan kompetensi para staf. 4) Melakukan sistem reward yang adil sesuai dengan kinerja yang telah dilakukan staf. 6. Pengawasan (supervisi) Supervisi adalah kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh manajer. Sedangkan orang yang melakukan fungsi supervisi disebut supevisior yang biasanya dilakukan oleh kepala ruangan, pengawas keperawatan, kepala bidang wakil direktur keperawatan. Tanggung jawab supervisior dalam manajemen pelayanan keperawatan yaitu menetapkan dan 7



mempertahankan standar praktek keperawatan, menilai kualitas pelayanan asuhan keperawatan, mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, memantapkan kemampuan perawat, dan memastikan praktek keperawatan profesional dilakukan dengan benar. Supervisi dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. 7. Pengendalian (controlling) Pengendalian adalah penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat dengan mengukur dan mengkaji struktur, proses, dan hasil pelayanan asuhan keperawatan sesuai standar dan keadaan institusi untuk mencapai



dan



mempertahankan



kualitas.



pengendalian



sebagai



pemeriksaan mengenai apakah segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip yang telah ditentukan yang bertujuan menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi. C. DEFINISI MANAJEMEN Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melaluai orng lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkugan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumbersumber dalam mencapai tujuan (melaluai kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi (Nursalam 2015). Manajemen dedefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain,sedangkan menajemen keperewatan adalah suatu proses bekerja melaluai anggota staf keperawatan untuk memberikan Asuhan keperawatan secara profesional (Arwani,2011). Berdasarkan pengertian parah ahli diatas dapat disimpulakan bahwa manajemen dapat di definisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orng lain untuk mencapai tujuan orgnisasi dalam suatu lingkugan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan organisasi sumber-sumber 8



dalam mencapai tujuan(melalui pekerjaan orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi. D. TINGKAT MANAJEMEN KEPERAWATAN SECARA UMUM Di tatanan unit keperawatan sistem manajerial meliputi tiga tingkatan diantaranya adalah Top manajer, middle manajer dan lower manajer. 1. Top Menejer Untuk Top Manajer menentukan kebijakan keperawatan ditingkat atas, menerjemahkan kebijakan dan aturan organisasi yang ada di institusi,serta mengelola manajer pada tingkat middle manager, sebagai contohnya adalah direktur keperawatan. 2. Middle menejer Middle manajer merupakan sistem manajerial di keperawatan yang berada pada posisi tengah. Manajer ini bertugas menerjemahkan dan meneruskan kebijakan dari top manager, mengelola manager pada tingkat front line seperti kepala ruang, kepala seksi, koordinator penanggung jawab unit perawatan, serta penanggung jawab unit. 3. Lower Menejer Lower manajer adalah manajer yang berada pada tingkatan yang paling rendah yang bertugas mengelola staf perawatan (provider) yang memberikan pelayanan keperawatan pada pasien ( customer), yang termasuk dalam jajaran lower manajer tersebut adalah kepala ruang dan , ketua tim perawatan. E. FUNGSI MENEJER DALAM KEPERAWATAN Kepala



ruang



merupakan



manajer



keperawatan



yang



langsung



berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan pada pasien. Kepala ruang sebagai lower manager dalam keperawatan harus mampu menjalankan fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. 9



Fungsi manajemen yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol : 1. Planning Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan



tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan. 2. Organizing



Organizing atau pengorganisasian ini meliputi: a. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg



dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi. b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja



yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. c. Penugasan tanggung jawab tertentu d. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk



melaksanakan tugasnya. 3. Staffing



Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif. 4. Directing



Directing atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan. 5. Controlling Controlling atau pengawasan adl penemuan dan penerapan



cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah ditetapkan. Manajemen keperawatan adalah proses mengelola sumber daya manusia keperawatan dari top manajer, middle manajer, sampai lower manajer untuk 10



melaksanakan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga, serta kelompok masyarakat oleh staf perawat (Gillies, 1996; Marquis & Huston, 2015). Tanggung jawab manajer Keperawatan adalah : 1. Mencapai goal atau tujuan rumah sakit sebagai institusi dan atau bagian bidang keperawatan 2. Mempertahankan kualitas asuhan keperawatan dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada 3. Mendorong motivasi staf perawatan dan pasien, sehingga menurunkan angka absen kerja dan memperbaiki produktivitas 4. Meningkatkan kemampuan staff, peer dan bawahan untuk malakukan perubahan dalam rangka mencapai kualitas 5. Mengembangkan kekuatan, spirit, dan tanggung jawab moral dari tim 6. Mengembangkan profesional staf,yang menjadi tanggung jawabnya 7. Mencari kesempatan untuk meningkatkan kemajuan dan pengembangan hal-hal baru di bidang keperawatan( enterprenir ) 8. Mengambil tindakan untuk memperbaiki dan menghadapi gangguan masalah yang tidak diharapkan(penanganan gangguan ) 9. Menentukan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan (pengalokasi sumber daya) 10. Mewakili bagian atau institusi dalam melakukan tawar menawar atau sebagai penengah ( penegosiasi)



11



BAB III



TINJAUAN KASUS Rumas sakit umum daerah ditetapkan sebagai tempat penanganan pasien terinfeksi corona virus disease. Selama 3 bulan didapatkan banyak perawat diruang rawat inap terinfeksi, hal ini sangat mengganggu pelayanan kesehatan pada pasien. Direktur RSUD menginstruksikan manajer perawat untuk membuat perencanaan rekruitmen perawat baru dengan status tenaga kontrak, magang dan relawan serta memastikan bahwa perawat yang direkrut memiliki kompetensi dalam merawat pasien terinfeksi corona virus disease.



12



BAB IV



Pembahasan Kasus



A. Tingkat Manajemen Menurut kami, berdasarkan kasus diatas merupakan salah satu contoh bentuk manajemen tingkat atas, hal tersebut di dukung dengan adanya pernyataan dikasus ‘Direktur RSUD menginstruksikan manajer perawat untuk memuat perencanaan rekruitment’. Dimana hal tersebut direktur sama halnya seperti yang dituliskan oleh Muizu dan Sule (2017), dalam jurnal yaitu keahlian yang dimiliki para manager tingkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkat manajer dibawahnya. Seorang manajer dituntut untuk memiliki keterampilan khusus yang bersifat manajerial sesuai dengan tingkatan dan kedudukannya dalam organisasi. Di dalam organisasi yang besar kedudukan manajer akan dibedakan ke dalam tiga tingkatan, yaitu; manajer tingkat tinggi (top level manager) , manajer tingkat menengah (middle level manager) dan manajer tingkat bawah (low level manager). Manajemen puncak/ top management, Menurut Ginanjar, 05 adalah yang bertugas untuk membuat rencana – rencana strategis dan berjangka panjang, menetapkan tujuan perusahan, misi dan strategi yang akan digunakan, sehingga mereka sering juga disebut strategic manager. Selain itu menurut kami juga dalam kasus tersebut salah satu contoh bentuk manajemen tingkat menengah, hal tersebut dapat dilihat dari peran manajer perawat yang akan melaksanakan kebijakan sesuai dari direktur.



12



B. Peran dan Fungsi Manajer Perawat Dalam kasus tersebut, menurut kami, manajer keperawatan melakukan peran dan fungsinya yaitu melakukan perencanaan dan pengelolaan staff/staffing. Dimana hal tersebut dilakukan sesuai dengan instruksi dari direktur RSUD. Pengelolaan staff juga merupakan salah satu fungsi dari pengorganisasian. Hal tersebut juga, didukung dengan adanya fungsi manjemen, yakni Fungsi manajemen yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol: 1. Planning Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan. Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yangdimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secarakeseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternative sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan keperawatan. 2. Organizing Organizing atau pengorganisasian ini meliputi: a. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi. b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. c. Penugasan tanggung jawab tertentu



13



d. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya. 3. Staffing Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif. 4. Directing Directing atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan. Dari hal diatas manajer mengevaluasi berbagai rencana alternative sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan keperawatan.



14



BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Pengorganisasian adalah langkah kedua dalam manajemen yang sangat penting dilakukan oleh setiap unit kerja / unit organisasi dan dalam keperawatan dimaksudkan untuk mengelompokan aktifitas-aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penugasan masing-masing kelompok diberikan kepada pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi sekaligus koordinasi dengan unit lain secara horizontal maupun vertical. Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melaluai orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkugan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumbersumber dalam mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi (Nursalam 2015). Kepala ruang merupakan manajer keperawatan yang langsung berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan pada pasien. Kepala ruang sebagai lower manager dalam keperawatan harus mampu menjalankan fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Manajemen keperawatan merupakan rangkaian fungsi dan aktivitas yang secara simultan saling berhubungan dalam menyelesaikan pekerjaan melalui anggota staf keperawatan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan yang berkualitas (Gillies, 1996; Marquis & Huston, 2015). Menurut kami, berdasarkan kasus diatas merupakan salah satu contoh bentuk manajemen tingkat atas, hal tersebut di dukung dengan adanya pernyataan dikasus ‘ Direktur RSUD menginstruksikan manajer perawat untuk memuat perencanaan rekruitment’.



15



Dimana hal tersebut direktur sebagai manajer tingkat atas melakukan fungsinya atau perannya yaitu, membuat kerangka rencana dan kebijakan serta mengumpulkan dan mengatur sumber tenaga kerja untuk melakukan kegiatan sehari – hari dalam organisasi. Dalam kasus tersebut, menurut kami, manajer keperawatan melakukan peran dan fungsinya sebagai pengelolaan staff / staffing. Dimana hal tersebut dilakukan sesuai dengan instruksi dari direktur RSUD. Pengelolaan staff juga merupakan salah satu fungsi dari pengorganisasian. B. Saran Untuk Pengembangan lebih lanjut, maka kami memberikan saran yang sangat bermanfaat dan dapat membantu yaitu kepada mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung diharapkan dapat mempelajari lebih lanjut tentang Manajemen Organisasi dalam Unit Pelayanan Keperawatan.



16



DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. (2002). Standar Tenaga Keperawatan Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Muninjaya, A. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC. Muizi dan Sule. (2017). Manajer dan Perangkat Manajemen Baru. Pekbis Jurnal 9. (2).151 - 160. Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Selemba Medika. Nursalam. 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konse p dan Praktik ed.2. Jakarta: Salemba Medika Swanburg. C Russel. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.



17