Makalah Kel 7 Anggaran Parsial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANGGARAN PARSIAL Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan Dosen Pengampu: M. Mas’ud, S.Ag, M.M.Pd.



Disusun oleh: Kelompok 7 Abdul Thalib



1209240004



Abyan Dzakwan Qobus 1209240005 Ari Firmansyah



1209240032



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2023 SEMESTER GANJIL



KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayat-Nya sehingga kami kelompok 7 dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman. Sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan ilmu yang dimiliki, maka bila penulisan dalam makalah ini terdapat kesalahan atau kekeliruan, mohon kiranya dapat memberikan kritik serta saran yang dapat membawa kepada kebaikan. Pada kesempatan ini, kami ucapkan terimakasih atas bantuan serta bimbingan dari semua pihak, khususnya kepada Bapak M. Mas’ud, S.Ag, M.M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Penganggaran Perusahaan. Semoga Allah SWT akan membalasnya dengan pahala yang setimpal, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin. Bandung, 17 April 2023



Kelompok 7



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 1.1. Latar Belakang..............................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1 1.3. Tujuan Pembahasan.......................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2 2.1. Anggaran Parsial...........................................................................................2 2.2. Tujuan Anggaran Parsial...............................................................................2 2.3. Proses Penyusunan Anggaran Perusahaan....................................................3 BAB III PENUTUP.................................................................................................7 3.1. Kesimpulan....................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran tentunya akan membutuhkan anggaran dalam melaksanakan kegiatan demi mencapai suatu tujuan namun ketika para pengusaha melihat anggaran yang disusun oleh sebuah perusahaan maka anggaran tersebut bisa disebut anggaran parsial. Dalam menjalankan bisnis tentunya kita sebagai pemilik perusahaan atau pegawai yang memegang tanggung jawab yang sesuai dengan tugasnya masingmasing misalnya anggaran biaya produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya penjualan dan anggaran pembelian bahan baku namun pada perusahaan terdapat anggaran parsial, ini hanya terdiri dari satu jenis atau kelompok kegiatan tertentu saja sebab anggaran parsial pada perusahaan maupun organisasi disusun dengan ruang lingkup yang terbatas dan sempit dan menyusun anggaran secara sendiri-sendiri. 1.2. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang yang sudah kami paparkan, maka kami akan mengambil beberapa masalah yang akan dibahas, sebagai berikut: a) Apa yang dimaksud dengan Anggaran Parsial? b) Apa tujuan Anggaran Parsial? 1.3. Tujuan Pembahasan Adapun tujuan dari pembahasan yang telah disusun sebagai berikut: a) Mengetahui konsep Anggaran Parsial b) Mengetahui tujuan Anggaran Parsial



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Anggaran Parsial Anggaran parsial merupakan anggaran yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas atau dalam ruang lingkup yang sempit. Misalnya perusahaan hanya menyusun anggaran produksi saja, penjualan atau keuangan saja. Dalam anggaran parsial, masing-masing bagian menyusun anggaran secara sendiri-sendiri, sehingga rencana tersebut disusun tidak terpadu, dibandingkan dengan anggaran komprehensif, anggaran parsial lebih mudah disusun karena belum begitu kompleks.  Ada beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan menyusun anggaran secara parsial: 1. Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat anggaran secara keseluruhan karena tidak adanya skill sehingga anggaran dibuat sebagian yang diperlukan saja. 2. Tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam perusahaan. Penyusunan anggaran mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tersedia atau tidaknya data serta ketepatan data. 3. Kekurangan biaya untuk membuat anggaran yang lengkap sehingga disusun anggaran yang perlu saja. 2.2. Tujuan Anggaran Parsial Anggaran parsial (performance budget) yaitu anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan organisasi atau perusahaan, misalnya untuk menilai apakah biaya atau beban yang dikeluarkan oleh masingmasing aktivitas tidak melampaui batas.



2



2.3. Proses Penyusunan Anggaran Perusahaan Berikut ini adalah tahapan proses penyusunan Anggaran Perusahaan: 1. Identifikasi dan Evaluasi Variabel Eksternal (Trendwatching) Trendwatcing merupakan pengamatan terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri untuk mengidentifikasi peluang yang dapat diraih dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan dalam setiap lingkungan tersebut. Ada 2 (dua) jenis lingkungan yang berpengaruh besar pada perusahaan, yaitu: a) Lingkungan Makro Lingkungan makro terdiri dari empat kekuatan pokok antara lain politik dan hukum, ekonomi, teknologi, dan sosial. b) Lingkungan Industri Selain analisis lingkungan makro, perusahaan perlu melakukan analisis trend perubahan yang terjadi dalam industri. Variabel ini tidak dapat dikendalikan perusahaan namun dapat dipengaruhi oleh perusahaan. Terdapat 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi industri, antara lain: 1) Ancaman organisasi baru yang memasuki industri; 2) Kekuatan pemasok; 3) Kekuatan pembeli; 4) Dampak produk subsitusi; 5) Persaingan dalam industri. Identifikasi variabel eksternal ini mencakup suatu pertimbangan umtuk memilih variabel yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan., sehingga manajemen dapat mengambil manfaat dari akibat yang menguntungkan dan meminimalkan akibat yang merugikan bagi perusahaan. Tahap penting dalam analisis ini adalah evaluasi dari kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini (analisis SWOT). Analisis SWOT dilakukan dalam dua tahap, yaitu: a. Analisis Ekstern Bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. b. Analisis Intern Bertujuan untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan intern perusahaa



3



2. Pengembangan Tujuan Umum Perusahaan Suatu perusahaan harus merumuskan tujuan umum yang ingin dicapai oleh perusahaan sebelum merumuskan strategi. Tujuan umum ini berisi tentang: a) Visi b) Misi c) Keyakinan dasar d) Nilai dasar 3. Pengembangan Sasaran Khusus Bagi Perusahaan Tujuan dari tahap sasaran dalam proses anggaran ini adalah untuk mengarahkan pernyataan tujuan umum ke fokus yang lebih tajam dan untuk mentransformasikan informasi umum kepada informasi perencanaan yang lebih spesifik. 4. Pengembangan dan Evaluasi Strategi Perusahaan Tujuan dari pengembangan dan penyebaran strategi adalah menemukan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan umum yang direncanakan dan sasaran spesifik. 5. Instruksi Perencanaan Manajemen Eksekutif Instruksi perencanaan eksekutif yang dikeluarkan manajemen tingkat atas, mengkomunikasikan materi perencanaan yang diperlukan semua tingkatan manajemen untuk berpartisipasi dalam pengembangan perencanaan laba strategis dan taktis untuk tahun anggaran mendatang. Tahap ini merupakan tahap komunikasi dari rencana substantif kepada manajemen tingkat menengah dan tingkat bawah. Tahap ini juga menjelaskan tujuan umum, sasaran spesifik, strategi perusahaan dan segala macam instruksi manajemen eksekutif yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana laba yang strategis dan taktis.



4



6. Persiapan dan Evaluasi Perencanaan Proyek Setiap manajemen perlu mengembangkan tabel/grafik berdimensi waktu untuk keperluan pengambilan keputusan dan perencanaan pada sub unitnya. Dalam tabel/grafik berdimensi waktu, biasanya terdapat dua rencana, yaitu: a) Rencana proyek Rencana ini meliputi horizon waktu yang berbeda-beda kerana setiap proyek mempunyai dimensi waktu yang unik, misalnya: rencana untuk memperbaiki produk yang ada, fasilitas fisik yang baru. b) Rencana periodik Merupakan kebutuhan manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan operasi dalam jangka waktu yang relatif singkat dan konsisten secara interim. 7. Pengembangan dan Persetujuan Rencana Laba Strategis dan Taktis Setelah manajer dari berbagai pusat tanggung jawab menerima instruksi perencanaan manajemen eksekutif dan rencana proyek, maka manajer dari berbagai pusat tanggung jawab dapat memulai aktivitas intensifnya untuk mengembangkan rencana laba secara strategis maupun taktis yang disusun secara bersamaan. 8. Pelaksanaan Rencana Laba Rencana, strategi, dan kebijakan yang dibuat melalui partisipasi yang besar menetapkan dasar bagi komunikasi yang efektif. 9. Penggunaan Laporan Kinerja Periodik Setelah rencana laba diimplementasikan selama periode tertentu, maka diperlukan laporan kinerja periodik yang dibuat berdasarkan laporan bulanan. Laporan kinerja ini mencakup: a) Laporan kinerja aktual periodik; b) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan; c) Memperlihatkan



setiap



perbedaan



sebagai



menguntungkan atau tidak menguntungkan.



5



varians



kinerja



yang



10. Penggunaan Anggaran Biaya Fleksibel Konsep anggaran fleksibel hanya digunakan pada biaya yang terpisah dari rencana laba, sehingga anggaran variabel hanya bersifat tambahan. Anggaran fleksibel memberikan informasi yang realistik mengenai biaya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah anggaran untuk berbagai macam volume output atau tingkat aktivitas dari setiap pusat tanggung jawab. 11. Penerapan Tindak Lanjut Dalam hal ini perlu pemisahan yang jelas antara sebab dan akibat. Variasi kinerja adalah sebuah akibat (hasil), manajemen harus dapat menentukan sebab yang mendasarinya. Identifikasi sebab adalah tanggung jawab manajemen lini. Analisis untuk menentukan sebab akibat ini harus diprioritaskan untuk menentukan variasi kinerja yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Pada kasus yang tidak menguntungkan maka setelah berhasil mengidentifikasi sebab yang mendasari, maka suatu alternatif tindakan perbaikan perlu dipilih dan kemudian diterapkan.



6



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Anggaran parsial adalah anggaran yang terdiri dari satu jenis atau kelompok kegiatan tertentu saja, misalnya anggaran penjualan saja, anggaran biaya pemasaran saja dan sebagainya. Beberapa alasan mengapa perusahaan hanya membuat anggaran parsial saja diantaranya seperti tidak ada skill, tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam perusahaan dan kekurangan biaya. Anggaran parsial dibuat untuk menilai apakah biaya atau beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.



7



DAFTAR PUSTAKA Gunawan Adisaputro & Marwan Asri, ANGGARAN PERUSAHAAN, NPFE., YOGYAKARTA, 1995 M Narafin, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat. Poerwanto H, Anggaran Komprehensif dan Anggaran Parsial, diakses dari https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisimanfaat-tujuan-anggaran/anggaran-komprehensif-parsialal



8