MAKALAH Kelompok 2 TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PSIKOLOGI PENDIDIKAN “TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN”



Nama Kelompok 2 :



1.Dehan Nilvani Gusti ( 19231014 ) 2.Fira Farizka (18031061 ) 3.Pitri karismanda (17018146) 4. Sandra Melany (19023104 )



Dosen



: Triave Nuzila Zahri, M.Pd.



MATA KULIAH UMUM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021



KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang



telah



memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Tahap-tahap dan tugas-tugas Perkembangan” tepat pada waktunya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna. Dalam penyusunan makalah, kita banyak mendapat tantangan dan hambatan tetapi dengan semangat, dan kerja sama sesama anggota kelompok kami dan berbagai cara, tantangan itu bisa teratasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.



Padang, Februari 2021 (Kelompok 2)



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG................................................................................3 B. RUMUSAN MASALAH............................................................................5 C. TUJUAN......................................................................................................5 D. MANFAAT..................................................................................................5



BAB II. PEMBAHASAN A. Tahap-tahap Perkembangan Pada Manusia...........................................6 B. Tugas tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-kanak / Anak.......7 C. Tugas Perkembangan Masa Remaja.....................................................14 D. Tugas Perkembangan Masa Dewasa.....................................................15 E. Tugas Perkembangan Dan Implementasinya dalam Pembelajaran...16



BAB III. PENUTUP SIMPULAN............................................................................................................19 SARAN...................................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Salah satu kajian dalam psikologi perkembangan adalah isu perkembangan, yakni pertama perubahan kualitatif yang sering disebut dengan perkembangan, sedangkan



perubahan



kuantitatif



sering



disebut



dengan



pertumbuhan.



Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai meninggal. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah). Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process) artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi artinya setiap aspek perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun sosial saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak ada. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat), Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas tertentu. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase perkembangan.Perkembangan psikis pada manusia akan mengalami perubahan secara terus menerus (change over time), diantaranya perubahan aspek kognitif, sosial, moral, emosi, bahasa, intelektual, seni, dan agama. Perubahan aspek psikis ini terus mengalami perkembangan mulai dari di dalam kandungan, infancy, bayi, kanak-kanak, remaja, sampai usia dewasa. Setiap individu adalah cerminan dari kehidupan yang dijalaninya, karena perkembangan yang positif yang dialami seseorang akan berdampak yang positif pada



perilaku



seseorang



mulai



dari 3



dalam



kandungan



sampai



usia



meninggal.Perubahan fisik maupun psikis tidak mudah tampak oleh pengamatan kita, misalnya perubahan fisik dapat kita amati dengan mudah, contoh: bagaimana perubahan seorang anak, tinggi anak, berat anak, warna kulit anak, jenis rambut anak, yang tidak berdaya menjadi seorang anak yang lincah, kemudian menjadi remaja yang aktif, selanjutnya menjadi seorang yang dewasa. Sebaliknya perubahan psikis tidak mudah diamati dan dijelaskan, namun bisa dipelajari dan didalami, misalnya untuk mengukur salah satu aspek psikis anak yakni aspek kognitif, bisa dengan melihat hasil rapor di sekolah, atau dengan mengukur tingkat IQ (Intelligence Qoetion) anak yakni dengan menggunakan standar-standar tes yang digunakan dalam kajian ilmu psikologi. Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah. Menurut Havighurst (1961) mengartikan tugastugas perkembangan sebagai “tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitankesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Setiap perkembangan kehidupan manusia, individu itu dituntut untuk menguasai kemampuan berperilaku yang menjadi ciri bahwa perkembangannya berhasil dan normal. Jika pada tahap itu individu tidak mempunyai kemampuan berperilaku sepatutnya sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya, maka situasi individu itu mengalami



kelambatan perkembangannya



atau



penyimpangan



perkembangan.



Pencapaian tugas-tugas perkembangan bukan hal penting untuk fase perkembangan dimana tugas-tugas perkembangan itu seharusnya muncul, tetapi juga penting untuk rapor tugas-tugas perkembangan selanjutnya.



4



B. Rumusan Masalah Soal masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan tahap perkembangan manusia? 2. Apakah tugas-tugas perkembangan masa kanak-kanak / anak? 3. Apakah tugas perkembangan masa remaja ? 4. Apakah tugas perkembangan masa dewasa? 5. Apakah Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran?



C. Tujuan 1. Membantu siswa untuk bisa paham dan menegrti dengan materi yang disampaikan 2. Sebagai media informasi dan acuan untuk bisa belajar 3. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang perkembangan dan tugasnya



D. Manfaat 1. Untuk Mengetahui tahap perkembangan pada manusia 2. Untuk Mengetahui tugas – tugas perkembangan masa kanak – kanak / anak 3. Untuk tugas perkembangan masa remaja  4. Untuk Mengetahui tugas perkembangan masa dewasa 5. UntukMengetahui Tugas perkembangan dan implementasinya dalam pembelajaran



5



BAB II PEMBAHASAN



A. Tahap-tahap Perkembangan Pada Manusia



Tahap-Tahap Perkembangan tugas Manusia periode perkembangan merujuk pada suatu kerangka waktu dalam kehidupan seseorang yang ditandai oleh ciri-ciri tertentu. 1. Periode kelahiran adalah masa dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku. Periode ini berlangsung kurang lebih sembilan bulan. 2. Masa bayi (infacy), adalah periode perkembangan yang dimulai sejak lahir hingga usia 18



atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat



bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial. 3. Masa kanak-kanak awal (early chidhood), adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prsekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman-teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak-anak. 4. Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir (middle and late childhood), adalah periode perkembangan yang berlangsung antara usia 6 hingga 11 tahun, kurang lebih bersamaan dengan masa sekolah dasar. Periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar. Keterampilanketerampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat. 6



5. Masa remaja (adolescence), adalah periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, hingga masa awal dewasa, yang dimulai pada sekitar usia 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. 6. Masa dewasa awal (early adulthood), adalah periode perkembangan yang dimulai pada awal usia 20-an sampai usia 30-an. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak. 7. Masa dewasa menengah (middle adulthood) adalah periode perkembangan yang berlangsung pada usia 40-an hingga usia 60. Ini merupakan masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir. 8. Masa dewasa akhir (late adulthood), adalah periode perkembangan yang bermula pada usia 60-an atau 70-an dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru



B. Tugas tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-kanak / Anak Menurut Web edukasi kompasiana bahwa tugas-tugas perkembangan masa anak-anak meliputi: 1. Belajar Berjalan Belajar berjalan terjadi pada usia antara 9 sampai 15 bulan, pada usia ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan. 2. Belajar Memakan Makanan Padat Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat pencernaan makanan dan 7



alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal tersebut. 3.



Belajar Berbicara Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada orang lain dengan perantaraan suara itu, diperlukan kematangan otot-otot dan syarat dari alat-alat bicara. Ada dua pendapat mengenai cara permulaan anak dalam belajar berbicara, yaitu: 1. Pendapat pertama, mengemukakan bahwa bayi mulai belajar bicara dengan jalan mengeluarkan macam-macam suara yang tidak berarti (meraban). Kemudian orang disekitarnya mengajarkan kepadanya nama-nama atau kata-kata tentang sesuatu secara teratur dalam situasi tertentu sampai anak belajar mengasosiasikan (menghubunghubungkan) suara-suara tertentu dengan benda atau situasi (prilaku) tertentu. Misalnya, suara “bapak” yang diucapkan anak secara kebetulan, kemudian oleh orang di sekitarnya diulanginya apabila sang ayah hadir di dekatnya, maka terjadilah asosiasi antara “bapak” dengan orangnya. 2.



Pendapat kedua, justru sebaliknya, menurut teori ini suara bayi tidaklah searah kebetulan tetapi mempunyai arti baginya karena suara-suara



itu



mengekspresikan



(menyatakan)



perasaan-



perasaannya. Perkembangan selanjutnya dari belajar bahasa ini terjadi dengan jalan meniru (imitasi).



4. Belajar Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Tugas ini dilakukan pada tempat dan waktu yang sesuai dengan norma masyarakat. Sebelum usia 4 tahun, anak pada umumnya belum dapat mengatasi (menahan) ngompol karena perkembangan syaraf yang mengatur pembuangan belum sempurna. Untuk memberikan pendidikan kebersihan terhadap anak usia di bawah 4 tahun, cukup dengan pembiasaan saja, yaitu setiap kali mau buang air, bawalah anak ke WC tanpa banyak memberikan penerangan kepadanya.



5.



Belajar Mengenal Perbedaan Jenis Kelamin Melalui observasi (pengamatan) anak dapat melihat tingkah laku, bentuk



fisik dan pakaian yang berbeda antara jenis kelamin yang satu dengan yang 8



lainnya. Dengan cara tersebut, anak dapat mengenal perbedaan anatomis pria dan wanita, anak menaruh perhatian besar terhadap jenis kelamin (sex) itu berjalan normal, maka orang tua perlu memperlakukan anaknya, baik dalam memberikan alat mainan, pakaian, maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis kelamin anak. 6.



Mencapai Kesetabilan Jasmaniah Fisiologis Keadaan jasmani anak sangat labil apabila dibandingkan dengan orang



dewasa, anak cepat sekali merasakan perubahan suhu sehingga temperatur badannya mudah berubah. Perbedaan variasi makanan yang diberikan dapat merubah kadar garam dan gula dalam darah dan air di dalam tubuh. Untuk mencapai kesetabilan jasmaniah, bagi anak diperlukan waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses mencapai kesetabilan jasmaniah ini, orang tua perlu memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan. 7.



Membentuk Konsep-Konsep (Pengertian) Sederhana Kenyataan Sosial dan Alam Pada mulanya dunia ini bagi anak merupakan suatu keadaan yang kompleks



dan membingungkan. Lama kelamaan anak dapat mengamati benda-benda atau orang-orang di sekitarnya. Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan keteraturan dan dapat membentuk generalisasi (kesimpulan) dari berbagai benda yang pada umumnya mempunyai ciri yang sama. Anak belajar bahwa bayangan



tertentu



dengan



suara



tertentu



yang



nyaring



memenuhi



kebutuhannya disebut “orang”, ”ibu”, “ayah”. Anak belajar bahwa benda-benda khusus dapat dikelompokan dan diberi satu nama, seperti kucing, ayam, kambing, burung dapat disebut binatang. Untuk mencapai kemampuan tersebut (mengenal pengertian-pengertian) diperlukan kematangan sistem syaraf, pengalaman dan bimbingan dari orang dewasa. 8.



Belajar Mengadakan Hubungan Emosional Dengan Orang Tua, Saudara, dan Orang Lain. Anak mengadakan hubungan dengan orang-orang yang ada disekitarnya



menggunakan berbagai cara yaitu isyarat, menirukan dan menggunakan bahasa. Cara yang diperoleh dalam belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang lain, sedikit banyaknya akan menentukan sikapnya di kemudian hari. Apakah ia bersikap bersahabat, bersikap dingin, introvert, extrovert dan 9



sebagainya. Misalnya, apabila anak memperoleh pergaulan dengan orang tuanya itu menyenangkan, maka cenderung akan bersikap ramah dan ceria. 9.



Belajar Mengadakan Hubungan Baik dan Buruk, Yang Berarti Mengembangkan Kata Hati Anak kecil dikuasai oleh hedonisme naif, dimana kenikmatan dianggapnya



baik, sedangkan penderitaan dianggapnya buruk (hedonisme adalah aliran yang menyatakan bahwa manusia dalam hidupnya bertujuan mencari kenikmatan dan kebahagiaan). Apabila anak bertambah besar ia harus belajar pengertian tentang baik dan buruk, benar dan salah, sebab sebagai makhluk sosial



(bermasyarakat),



manusia



tidak



hanya



memperhatikan



kepentingan/kenikmatan sendiri saja, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan orang lain. Anak mengenal pengertian baik dan buruk, benar dan salah ini dipengaruhi oleh pendidikan yang diperolehnya. Pada mulanya anak belajar apa yang dilarang itu berarti buruk atau salah dan apa yang diperbolehkan itu berarti baik atau benar. Pengalaman ini merupakan permulaan pembentukan kata hati anak. Perkembangan selanjutnya terjadi melalui nasihat, bimbingan, buku-buku bacaan dan analisis pikiran sendiri. Sesuatu yang penting dalam mengembangkan kata hati anak adalah suri teladan dari orang tua dan bimbingannya. Hal ini lebih baik daripada penggunaan hukuman dan ganjaran, meskipun dalam situasi tertentu masih tetap diperlukan.



10. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainanpermainan yang umum. 11. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh. 12. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat. 13. Mengembangkan



keterampilan-keterampilan



dasar



untuk



manulis, dan berhitung. 14. Mengembangkan sikap terhadap kelompok social. 15. Mencapai keberhasilan pribadi.



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tugas Perkembangan Anak 10



membaca,



Pada Web Karim71.Blogspot menyebutkan bahwa masa pekembangan, yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak-anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam-jam untuk bermain dengan teman-teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan, yang merajuk pada aliran psikologi diantaranya: 1.    Aliran nativisme (pembawaan/hereditas) Pada aliran nativisme di kemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik karena berasal dari keturunan orang tuanya maupun karena di takdirkan seperti itu. Artinya bahwa dalam perkembangan seseorang hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan saja sedangkan factor pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh dalam perkembangan tersebut. Misalnya apabila seorang anak yang kedua orang tuanya memiliki potensi kecerdasan di sekolahnya maka anak tersebutpun juga akan mempunyai potensi kecerdasan seperti yang di miliki oleh orang tuanya juga. Sebagai contoh apabila di sekolah sewaktu di beri pelajaran oleh gurunya, anak tersebut akan lebih cepat menangkap pelajaran tersebut. Jadi faktor ini sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. 2. Aliran Empirisme (Lingkungan) Aliran empirisme merupakan aliran yang mengemukakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan seseorang sedangkan faktor bakat tidak ada pengaruhnya. Pengalaman dan lingkungan hidup sangat berperan penting dalam perkembangan anak karena semua ini dapat mempengaruhinya. Misalnya seorang anak dari keluarga baik-baik namun dalam bergaul di lingkungan sekolah anak tesebut berteman dengan anak-anak yang nakal maka secara perlahan-perlahan anak tersebut akan ikut menjadi anak yang nakal, apabila tidak ada pengawasan atau pengarahan dari orang tuanya.



11



3. Aliran Konvergensi (persesuaian) Aliran kovergensi merupakan aliran yang mengemukakan bahwa dalam perkembangan factor hereditas (pembawaan) dan limgkungan sama-sama penting. Antara factor hereditas dan lingkungan saling mempengaruhi perkembangan anak. Misalnya Apabila seorang anak mempunyai keturunan potensi kecerdasan yang baik dalam lingkungan sekolah dan apabila kecerdasan ini tidak dilatih dan di dalam lingkungan sekolahnya anak tersebut bergaul dengan teman-teman yang pemalas maka lama-kelamaan anak tersebut akan menjadi malas belajar sehingga kecerdasannya pun juga akan menurun. Jadi factor lingkungan juga berperan penting dalam perkembangan anak. Faktor pembawaan dan lingkungan menjadi sumber timbulnya setiap perkembangan tingkah laku dan kedua factor ini tidak berfungsi secara terpisah melainkan saling berhubungan. 4.    Aliran Konstruktivisme Pada aliran ini merupakan suatu aliran yang menekankan bahwa pengetahuan yang di peroleh merupakan bentukan atau konstruksi dari diri sendiri. Artinya bahwa pengetahuan tersebut bukan dari hasil seseorang meniru dari realitas dan bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Adapun implikasi pembelajaran teori implikasi sebagai berikut : 1)      Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. 2)      Kurikulum



dirancang



sedemikian



rupa



sehingga



terjadi



situasi



yang



memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu, latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari. 3)      Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik. 5. Aliran Behaviorisme 12



Pada aliran ini menekankan bahwa tingkah laku seseorang terbentuk karena hasil dari pengalaman. Pengalaman ini merupakan sebagai hasil dari belajar karena seseorang dianggap telah belajar apabila seseorang tersebut telah menunjukan perubahan perilakunya. Misalnya implikasi dalam pembelajaran yaitu, apabila guru memberikan pelajaran kepada siswanya maka siswa tersebut akan memberikan respon yang berupa reaksi atau tanggapan siswa terhahap pelajaran yang di berikan oleh guru tersebut. Artinya bahwa anak dalam bertindak berdasarkan pengalaman-pengalaman yang mereka peroleh. 6. Aliran Humanistik Pada aliran ini menekankan pada pentinngnya kesadaran aktualisasi pada diri dan hal-hal yang bersifat positif pada seseorang.Aliran ini selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaan terhadap potensi-potensi yang ada. Misalnya dalam sekolah apabila ada suatu anak yang pintar, rajin dan baik maka anak tersebut akan memperoleh penghargaan dari gurunya akibat dari tingkah lakunya. 7. Aliran Kognitif Pada teori kognitif menekankan proses belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Teori ini menyebutkan bahwa seseorang yang mempunyai suatu pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya dan pengalaman dan pengetahuan itersebut tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara bersama-sama dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa. Adapun implikasi pembelajaran dalam aliran kognitif sebagai berikut : 1.    Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu 2.    Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks 3.    Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada dengan hanya menghafal tanpa pengertian penyajian



C. TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA 13



Seorang remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dapat mengakses kedalam tiga tahap secara berurutan (Kimmel, 1995: 16):Tahap yang pertama adalah remaja awal, di mana tugas-tugas perkembangan yang harus harusnya sebagai remaja adalah seperti pertumbuhan tubuh yang termasuk tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk fisikseperti tumbuhnya rambut, payudara, panggul, dan sebagainya. Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang utama dalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua, yang terlibat dalam perluasan hubungandengan kelompok baya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan belajarhubungan hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas. Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana perkembangan tugas utama bagi individu adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja



madya,



namun 



benar terlepas dari orang tua



angka



 pada 



persiapan 



diri 



untuk



, membentuk pribadi yang bertanggung



 benarjawab,



mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadiyang di dalamnya juga termasuk termasuk penerimaan nilai dan sistem etik. Tugas Perkembangan Masa Remaja:  



Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.







Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.







Menerima keadaan fisik dan efektif.







Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.







Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.







Memilih dan menempatkan karier.







Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.







Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.







Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.







Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk / pembimbing dalam berperilaku.



D. TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA 14



Tugas perkembangan masa dewasa dibagi tiga tahap, yaitu: 1) Tugas perkembangan masa dewasa awal. 



Belajar hidup dengan pasangan atau istri







Memilih pasangan hidup







Memulai kehidupan berkeluarga







Membimbing dan merawat anak







Mengolah rumah tangga







Memulai suatu jabatan







Menerima tanggung jawab sebagai warga negara







Temukan kelompok sosial yang cocok dan menarik



2) Tugas perkembangan masa dewasa setengah baya. 



Memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara







Membangun dan memperthankan standar ekonomi







Anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang membantu bertanggung jawab dan bahagia







Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa







Membina hubungan dengan pasanga hidup sebagai pribadi







Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik itu sendiri







Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur



3) Tugas perkembangan masa dewasa akhir. 



Menyesuaikan diri dengan menurunya kesehatan dan fisik fisik







Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan menurunya pendapatan







Menyesuaikan diri yterhadap meninggalnya suami / istri







Menjalin hubuingan dengan perkumpulan manusia usia lanjut







Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara







Membangun kehidupan fisik yang memuaskan Menurut Havighurst setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainya, yaitu fisik, psikis serta emosional, moral dan sosial. Adapun tugas perkembangan dewasa lainnya adalah 15







Memilih pasangan.







Belajar hidup dengan pasangan.







Memulai hidup dengan pasangan.







Memelihara anak.







Mengelola rumah tangga.







Mulai bekerja.







Tanggung jawab sebagai warga negara.







Menemukan suatu kelompok yang serasi



E. TUGAS PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELARAN Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah dalam membantu perkembangan peserta didik : 1. Menciptakan iklim religius yang dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran beragama, akhlak mulia, etika atau karakter 2. Membangun suasana sosioemosional yang kondusif bagi perkembangan keterampilan sosial dan kematanagan emosi peserta didik 3. Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berfikir, nalar, dan kemampuan mengambil keputusan yang baik 4. Mengoptimalkan program bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik



BAB III 16



PENUTUP KESIMPULAN Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar periode tertentu dalam kehidupan  individu ,pencapaian  (tugas perkembangan) yang sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapaian tugas-tugas selanjutnya,sedangkan



kegagalan



(pencapaian



tugas-tugas



perkembangan)



mengarah timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu,dan sulit untuk mencapai tugas perkembangan selanjutnya. Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya. Saran Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat menelaah dan menerapkan bagaimana tahan dan tugas dari perkembangan itu semestinya digunakan. Tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan karena banyak kelemahan atau bahkan kekeliruan, baik dalam kepenulisan ataupun penyajian. Oleh karena itu, penulis berharap adanya masukan dari para pembaca sehingga kedepan mampu lebih baik dalam penyelesaiannya.



17



DAFTAR PUSTAKA



Yusuf LN, Syamsu, H., Dr., M.pd. 2006. Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex, Drs., M.si. 2003. Psikologi umum. Bandung : Pustaka Setia.



Syamsu, Nani. 2011.Perkembangan Peserta Didik..  PT RajaGrafindo Persada: Jakarta Mudjiran, dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. padang: Unp press https://www.slideshare.net/LutfiKoto/lutfi-koto