Makalah Kelompok 6 GTP Prasarana Sarana Permukiman. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“MENGANALISIS PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN” GEOGRAFI TRANSPORTASI DAN PERMUKIMAN OLEH : KELOMPOK 6 ANGELA MERICI SINAGA DWI JESISCCA SILALAHI INTAN YULANDA BINTANG MIRANDA AYU LESTARI SINAGA DOSEN PENGAMPU : Drs. MBINA PINEM, M.Si



JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



Kata Pengantar Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Sehingga makalah ini dapat berhasil untuk disusun. Adapun pembahasan makalah ini berisi tentang Proses Terbentuknya Pemukiman. Tugas ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas presentasi mata kuliah Gografi Transportasi dan Permukiman. Penulis berharap makalah ini menjadi bahan referensi dan juga bermanfaat bagi teman-teman yang ingin membahas mengenai topik yang sama dengan penulis bahas berikut. Semoga makalah yang sederhana ini ada manfaatnya dan penulis tahu banyak kelemahan dari pembuatan makalah ini, sehingga penulis mohon kritik dan sarannya untuk perbaikin makalah ini selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.



Medan, November 2020



KELOMPOK 4



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. A. Latar belakang..................................................................................................... B. Rumusan masalah............................................................................................... C. Tujuan................................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... A. ............................................................................................................................. Perumahan, Permukiman dan Prasarana Perumahan......................................... B. Bagaimana Prasarana dan Sarana Permukiman.................................................. C. Kendala dalam Prasarana dan Pemukiman......................................................... BAB III PENUTUP....................................................................................................... A. Kesimpulan......................................................................................................... B. Saran................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah di Indonesia adalah masalah permukiman. Peningkatan konsentrasi lingkungan per-mukiman sering tidak diikuti dengan peningkatan prasarana dan sarana permukiman. Sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk, maka bertambah pula kebutuhan terhadap prasarana dan sarana lingkungan. Ketersediaan prasarana dan sarana merupakan suatu kelengkapan fasilitas lingkungan yang dapat menunjang setiap kegiatan yang terjadi di dalam lingkungan perumahan. Fasilitas yang tersedia berupa prasarana lingkungan meliputi jaringan jalan, air bersih, listrik, drainase, persampahan dan telepon serta sarana lingkungan berupa fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan, pemerintahan dan pelayanan umum, serta olahraga dan rekreasi. Permukiman merupakan lingkungan tempat tinggal dengan prasarana dan sarana dasar yang sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat yang memiliki pekerjaan apapun. Kawasan permukiman haruslah memenuhi prinsip-prinsip layak huni yaitu memenuhi persyaratan teknis, persyaratan administrasi maupun persyaratan lingkungan. Dari berbagai parameter tentang permukiman dan karakteristik dapat dirumuskan bahwa permukiman merupakan suatu lingkungan masyarakat dengan prasarana dan sarana yang harusnya mendukung serta mempunyai keterkaitan dengan sumber mata pencaharian masyarakat. B. Rumusan Masalah a. Bagaimana Perumahan, Permukiman dan Prasarana Perumahan ? b. Bagaimana prasarana dan sarana permukiman ? c. Bagaimana Kendala yang dihadapi untuk Sarana dan prasarana ? C. Tujuan Makalah ini dibuat bertujuan agar pembuat dan pembaca dapat lebih mengetahui mengenai masalah prasarana dan sarana permukiman yang ada di Indonesia. Makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Transportasi dan Permukiman.



BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Perumahan, Permukiman dan Prasarana Perumahan Menurut Yudohusodo (1991) pembangunan perumahan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan kehidupan, memberi arah kepada pertumbuhan wilayah dan memperluas lapangan kerja serta menggerakkan kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan dan pemeratan kesejahteraan rakyat. Sujarto dkk (1993) menyebutkan permukiman sebagai produk tata ruang, mengandung arti tidak sekedar fisik saja tetapi menyangkut hal-hal kehidupan non- fisik. Jadi suatu permukiman pada dasarnya merupakan suatu bagian wilayah, tempat dimana penduduk tinggal, berkiprah dalam kegiatan kerja dan kegiatan usaha berhub- ungan dengan sesama pemukiman sebagai suatu masyarakat serta memenuhi berbagai kegiatan kehidupannya. Pemukiman adalah bagian dari ling- kungan hidup di luar kawasan lindung, berupa perkotaan maupun perdesaan, ber- fungsi sebagai lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU.Nomor 4.Tahun 1992). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Rumah adalah bangunan yang ber- fungsi sebagai tempat tinggal atau hu- nian atau sarana pembinaan keluarga. b. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan hu- nian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. c. Suatu lingkungan permukuman adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan dalam ruang, sarana dan prasarana lingkungan yang berstruktur. d. Sarana lingkungan adalah fasilitas lingkungan yang berfungsi menyelenggarakan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. e. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik yang memungkinkan ling- kungan permukiman dapat berfungsi se- bagaimana mestinya. f. Utilitas umum adalah sarana penunjang yang berfungsi sebagai penyelenggaraan dan pengembangan ekonomi, sosial dan budaya.



2. Jenis-Jenis Prasarana dan Sarana Permukiman Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa. Melalui pembangunan infrastruktur yang ditempuh dengan pembangunan sumber daya air, transportasi, perumahan dan permukiman, energi dan ketenagalistrikan serta jaringan komunikasi dan informatika, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dapat dicapai dan daya saing ekonomi nasional secara global dapat ditingkatkan. Berdasarkan UURI No. 4/1992 (tentang Perumahan dan Permukiman) dapatdiketahui berbagai jenis prasarana permukiman seperti yang tercantum dalamPasal 5 - 7, meliputi: 1. Sarana dasar yang utama bagi berfungsinya suatu lingkungan permukiman adalah (Pasal 5): a. Jaringan jalan untuk mobilitas manusia dan angkutan barang, pencegahan perambatan kebakaran, serta untuk menciptakan ruang dan bangunan yang teratur; b. Jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah untuk kesehatan lingkungan; dan c. Jaringan saluran air hujan untuk pengatusan/drainase, dan pencegahan banjir setempat. Dalam keadaan tidak terdapat air tanah sebagai sumber air bersih, jaringan air bersih merupakan sarana dasar. 2. Fasilitas penunjang dimaksud dapat meliputi aspek ekonomi yang antara lain berupa bangunan perniagaan/perbelanjaan yang tidak mencemari lingkungan. Sedangkan fasilitas penunjang yang meliputi aspek sosial-budaya, antara lain berupa bangunan pelayanan umum dan pemerintahan, pendidikan dan kesehatan, peribadatan, rekreasi dan olah raga, pemakaman dan pertamanan (Pasal 6). 3. Utilitas umum meliputi antara lain: jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telefon, jaringan gas, jaringan transportasi, dan pemadam kebakaran. Fasilitas umum membutuhkan pengelolaan secara berkelanjutan dan profesional oleh badan usaha agar dapat memberikan pelayanan yang memadai kepada masyarakat (Pasal 7).



Conyers, D. dan P. Hills (1984) merinci sarana/fasilitas permukiman dapat meliputi diantaranya: 1. Fasilitas pelayanan ekonomi dan perdagangan, meliputi: a. Warung/kios, merupakan unit usaha ekonomi skala terkecil; b. Pertokoan, merupakan unit usaha ekonomi skala sedang - besar; c. Pusat perbelanjaan skala lingkungan (toko dan pasar); dan d. Pusat perbelanjaan dan niaga (toko + pasar + bank + kantor-kantor + industri kecil). 2. Fasilitas pelayanan sosial, meliputi: a. Fasilitas pendidikan, terdiri dari: b. Taman Kanak-Kanak (TK); c. Sekolah Dasar (SD); d. Sekolah Lanjutan Pertama (SLP); dan e. Sekolah Lanjutan Atas (SLA). f. Fasilitas kesehatan, terdiri dari: g. Balai pengobatan; h. BKIA + Rumah bersalin; i. Puskesmas dan Balai pengobatan; j. Rumah sakit daerah/wilayah; k. Tempat praktek dokter; l. Dokter; dan Apotek/toko obat. 3. Fasilitas pelayanan kesejahteraan sosial, meliputi: a. Tempat ibadah; b. Balai pertemuan; dan c.Tempat hiburan.



4. Fasilitas pelayanan pendukung lainnya, meliputi: a. Taman/tempat bermain (park/play ground); b. Jalur hijau; dan c. Tempat pejalan kaki/pedestrian. 3. Kendala yang dihadapi untuk Sarana dan prasarana Prasarana dan sarana masih menghadapi kendala belum memadainya aksesibilitas dan jangkauan pelayanan terhadap sarana dan prasarana infrastruktur antar daerah, seperti listrik yang murah, transportasi, telekomunikasi, irigasi, serta perumahan dan permukiman. Kondisi tersebut menjadi tantangan serius dalam upaya pencapaian target MDG’s pada tahun 2015, yakni untuk mengurangi separuh penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak, serta pengurangan separuh penduduk miskin yang menghuni permukiman kumuh. Pada sisi lain, kurangnya dukungan sistem jaringan infrastruktur yang mampu menghubungkan antarwilayah (domestic connectivity) karena saat ini masih didominasi wireless broadband. Dalam upaya untuk melaksanakan prioritas pembangunan infrastruktur sesuai dengan substansi inti program aksi bidang infrastruktur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, pelaksanaan pembangunan infrastruktur masih menghadapi beberapa kendala dengan karakteristik permasalahan yang berbeda-beda sesuai dengan substansi inti program aksi bidang infrastruktur. A. Sumber Daya Air. Pengembangan dan pengelolaan sumber daya air masih menghadapi permasalahan dan tantangan, antara lain: (1) masih rendahnya tingkat keandalan tampungan air dalam rangka konservasi, dan memberikan jaminan penyediaan bagi kebutuhan air irigasi dan non-irigasi; (2) belum optimalnya layanan jaringan irigasi akibat bencana alam, dan rendahnya tingkat operasi dan pemeliharaan berkala, serta masih banyak daerah pertanian yang belum terlayani akibat minimnya kapasitas air permukaan terutama di bagian timur Indonesia;



(3) tantangan peningkatan produksi pertanian dalam rangka pencapaian ketahanan pangan nasional dan untuk mengimbangi alih fungsi lahan pertanian menuntut adanya pembukaan areal irigasi baru dan memaksimalkan fungsi rawa sebagai alternatif area pertanian beririgasi; (4) masih rendahnya kapasitas air baku dalam mendukung pencapaian target MDGs; (5) semakin meningkatnya kondisi kerawanan banjir dan erosi pantai di pusat pertumbuhan ekonomi, perkotaan, industri, dan kawasan permukiman; dan (6) masih belum optimalnya keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air sesuai dengan amanat UU Nomor 7/2004 tentang Sumber Daya Air akibat dinamika institusi dan kewenangan. B. Transportasi. Permasalahan yang masih menjadi kendala dalam pembangunan transportasi, antara lain: (1) belum optimalnya pelaksanaan program pembangunan prasarana jalan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional; (2) masih terjadinya kelebihan beban kendaraan (overloading vehicles), terutama di lintas timur Sumatera, pantai utara Jawa, dan lintas selatan Kalimantan, yang mengakibatkan pada peningkatan biaya pemeliharaan jalan; (3) terhambatnya penyelesaian beberapa proyek jalan tol Trans Jawa dan Sumatera akibat dari belum tuntasnya permasalahan pembebasan lahan; (4) kemacetan lalu lintas pada ruas-ruas perkotaan terutama pada kota-kota metropolitan dan ruas Pantura Jawa; (5) terbatasnya aksesibilitas pelayanan transportasi perintis baik untuk angkutan penyeberangan, angkutan laut, maupun transportasi udara bagi kawasan perbatasan, daerah terpencil dan pulaupulau terluar, baik dari ketersediaan prasarana maupun sarananya; (6) terjadinya backlog perawatan prasarana kereta api akibat dari keterbatasan pendanaan dan sistem perawatan yang kurang efisien; serta (7) masih lemahnya dukungan lembaga keuangan dan perbankan nasional dalam industri pelayaran dan perkapalan nasional



C. Perumahan dan Permukiman. Pembangunan perumahan dan permukiman masih dihadapkan pada tiga permasalahan pokok yaitu: (1) keterbatasan penyediaan rumah, hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan penduduk dan rumah tangga menyebabkan kebutuhan akan perumahan baru semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu, dari sisi penyediaan, jumlah rumah yang terbangun belum mampu memenuhi pertumbuhan itu sendiri. Kekurangan rumah (backlog) diperkirakan sebesar 7,4 juta pada akhir tahun 2009; (2) meningkatnya jumlah rumah tangga yang menempati rumah tidak layak huni dan tidak didukung oleh prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum yang memadai. Pada tahun 2009, sekitar 4,8 juta unit rumah diperkirakan dalam kondisi rusak yakni rumah dengan dua dari tiga struktur dasarnya (dinding, lantai, dan atap).



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa. Melalui pembangunan infrastruktur yang ditempuh dengan pembangunan sumber daya air, transportasi, perumahan dan permukiman, energi dan ketenagalistrikan serta jaringan komunikasi dan informatika, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dapat dicapai dan daya saing ekonomi nasional secara global dapat ditingkatkan. B. Saran Semoga prasarana dan srana permukiman di Indonesia semakin baik kedepannya dan juga perlu peningkatan agar lebih maju. Selain itu banyaknya permukiman juga berdampak buruk bagi lingkungan sehingga butuh banyak pengawasan. .



DAFTAR PUSTAKA https://id.wikibooks.org/wiki/prasarana_dan _sarana_ permukiman. Jurnal_geogradi_prasana_sarana_permukiman