Makalah Kerajinan Gerabah Dan Pemasaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KERAJINAN GERABAH DAN PEMASARAN



Disusun oleh : Nama



: Bagas Wicaksana



Kelas



: IX C



No absen



: 06



SMP N 2 GODEAN Karangmalang, Sidomoyo, Godean, Sleman, Yogyakarta



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya. sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul " KERAJINAN GERABAH DAN PEMASARAN" Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai gerabah. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang gerabah Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha saya. Amin.



Sleman, 07 Februari 2015



v



DAFTAR ISI Halaman judul.............................................................................................................................................i Halaman pengesahan..................................................................................................................................ii Halaman motto...........................................................................................................................................iii halaman persembahan................................................................................................................................iv Kata pengantar ………………………………………………………………………………………….. v Daftar Isi ………………………………………………………………………………………….....…. vi BAB 1: PENDAHULUAN........................................................................................................................vii BAB 2:PEMBAHASAN………………………………………………………………………………… viii 1. Pengertian Gerabah ………………. ………………………………………………………............ ....1 2. Tehnik Pembuatan Gerabah .………………………………......................................................... ….. 2 3. Sejarah gerabah ………………………………………………………………................................... 3 4. Fungsi Gerabah ……………………………………………………………………....……............ …3 5. Proses pembuatan Gerabah ……………………………………………………………..................... 4 6. pemasaran.............................................................................................................................................4



BAB 3: PENUTUP 1. Kesimpulan............................................................................................................................................. 5 2. Saran........................................................................................................................................................5 3. Daftar Pustaka..........................................................................................................................................6 4. Lampiran..................................................................................................................................................7



vi



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang



Gerabah adalah peralatan yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Contoh gerabah antara lain kendi, belanga (alat-alat untuk masak), dan lain-lain. Genting dan batu bata juga termasuk gerabah. Gerabah pada umumnya mempunyai ciri, yaitu bentuknya menggambarkan daerah asalnya dan sangat ditentukan oleh alat yang digunakan.. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Gerabah ? 2. Tehnik Pembuatan Gerabah ? 3. Sejarah gerabah? 4. Fungsi Gerabah ? 5. Proses pembuatan Gerabah ? 6. Contoh Gambar Gerabah ? 7. Bagaimana Strategi Pemasaran Gerabah? C. 1. 2. 3. D.



Tujuan Menjelaskan tentang gerabah Mengenal lebih jauh tentang tata cara pembuatan gerabah Mengetahui proses gerabah Manfaat



1. Memberikan wawasan tentang kerajinan gerabah



2. Memberikan wawasan dan ilmu yang bijak



E.



Metode penelitian



1. Menggunakan buku yang mendukung 2. Menggunakan beberapa sumber dari internet



viii 1



BAB II 1.



Pengertian Gerabah Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat kualitas bahannya. Namun masyarakat ada mengartikan terpisah antara gerabah dan keramik. Ada pendapat gerabah bukan termasuk keramik, karena benda-benda keramik adalah benda-benda pecah belah permukaannya halus dan mengkilap seperti porselin dalam wujud vas bunga, guci, tegel lantai dan lain-lain. Sedangkan gerabah adalah barang-barang dari tanah liat dalam wujud seperti periuk, belanga, tempat air, dll. Untuk memperjelas hal tersebut dapat ditinjau dari beberapa sumber berikut ini. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia, Copyright ã 1995, kata ‘keramik’ berasal dari Bahasa Yunani (Greek) ‘keramikos’ menunjuk pada pengertian gerabah; ‘keramos’ menunjuk pada pengertian tanah liat¬. ‘Keramikos’ terbuat dari mineral non metal, yaitu tanah lihat yang dibentuk, kemudian secara permanen menjadi keras setelah melalui proses pembakaran pada suhu tinggi. Usia keramik tertua dikenal dari zaman Paleolitikum 27.000 tahun lalu. Sedangkan menurut Malcolm G. McLaren dalam Encyclopedia Americana 1996 disebutkan keramik adalah suatu istilah yang sejak semula diterapkan pada karya yang terbuat dari tanah liat alami dan telah melalui perlakukan pemanasan pada suhu tinggi. Beberapa teori lain tentang ditemukannya keramik pertama kali, salah satunya terkenal dengan ‘teori keranjang’. Teori ini menyebutkan pada zaman prasejarah, keranjang anyaman digunakan orang untuk menyimpan bahan makanan. Agar tak bocor keranjang tersebut dilapisi dengan tanah liat di bagian dalamnya. Setelah tak terpakai keranjang dibuang keperapian. Kemudian keranjang itu musnah tetapi tanah liatnya yang berbentuk wadah itu ternyata menjadi keras. Teori ini dihubungkan dengan ditemukannya keramik prasejarah, bentuk dan motif hiasnya di bagian luar berupa relief cap tangan keranjang (Nelson, 1984 : 20). Dari teori keranjang dan teori lainnya di atas dapat dimengerti bahwa benda-benda keras dari tanah liat dari awal ditemukan sudah dinamakan benda keramik, walaupun sifatnya masih



sangat sederhana seperti halnya gerabah dewasa ini. Pengertian ini menunjukkan bahwa gerabah adalah salah satu bagian dari benda-benda keramik.



2 2. Teknik Pembuatan Gerabah 1. Teknik lempeng (slabing) Teknik lempeng atau slabing merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis atau kubus dengan permukaan yang rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas. Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, kamu dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang akan diinginkan. Selanjutnya, kamu dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering. 2. Teknik pijat (pinching) Teknik pijat atau pinching merupakan teknik membuat keramik dengan cara memijat tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidakmudah mengelupas sehingga hasilnya akan menjadi tahan lama. Proses pijat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Ambil segumpal tanah liat plastis b. Tanah liat tersebut diulet – ulet dan dipijit – pijit dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang diinginkan. c. Haluskan menggunakan kuas atau pun kain halus. 3. Teknik pilin (coiling) Teknik pilin atau coiling adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua belah telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat disusun secara melingkar sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Jangan lupa setiap susunan ditekan dan tambahkan air supaya menempel. 4. Teknik putar (throwing) Untuk membuat gerabah dengan teknik putar atau throwing, kamu memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik. Cara melakukan teknik ini adalah dengan



mengambil segumpal tanah liat yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat dib again tengah – tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua belah tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai yang diinginkan. Teknik putar pada umumnya menghasilkan benda dengan bentuk bulat atau pun silindris (silinder). 5. Teknik cetak tekan (press) Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengancetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang singkat atau cepat.



3.



3 Sejarah Gerabah



Pada masa perundagian, pembuatan barang-barang gerabah makin maju dan kegunaan gerabah semakin meningkat. Meskipun barang-barang dari perunggu dan besi memiliki peranan sangat penting, akan tetapi gerabah pun masih sangat penting dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh alat-alat yang terbuat dari logam. Pada umumnya gerabah dibuat untuk kepentingan rumah tangga sehari-hari, selain itu gerabah seperti tempayan digunakan sebagai tempat bekal kubur, tempat sesaji, tempat untuk menempatkan tulang-tulang, tempat untuk menyimpan ari-ari bayi yang baru lahir. Cara pembuatan gerabah pada masa perundagian lebih maju jika dibandingkan pada masa bercocok tanam. Dengan adanya kebiasaan ini menunjukan bahwa teknik pembuatan gerabah lebih tinggi. Bukti-bukti peninggalan bendabenda gerabah ditemukan di Kendenglembu (Banyuwangi), Klapadua (Bogor), Serpong (Tangerang), Kalumpang dan Minanga Sapakka (Sulawesi Tengah) dan sekitar bekas danau Bandung. Di Indonesia penggunaan roda putar dan tatap batu dalam pembuatan barang gerabah berkembang lebih pesat dalam masa perundagian (logam), bahkan di beberapa tempat masih dilanjutkan sampai sekarang. Dari temuan benda-benda gerabah di Kendenglembu dapat diketahui tentang bentuk-bentuk periuk yang kebulat-bulatan dengan bibir yang melipat ke luar. Menurut dugaan para ahli, gerabah semacam itu dibuat oleh kelompok petani yang selalu terikat dalam hubungan sosial ekonomi dan kegiatan ritual. Karena teknik pembuatan gerabah lebih mudah memberi bentuk maupun seni hias. Selain ditemukan barang-barang gerabah, di Kalimantan Tenggara (Ampah) dan Sulawesi Tengah (Kalumpang, Minanga Sipakka) ditemukan pula alat pemukul kulit kayu dari batu. Kagunaan alat ini ialah untuk menyiapkan bahan pakaian dengan cara memukul-mukul kulit kayu sampai halus. Alat pemukul kulit kayu sekarang masih digunakan di Sulawesi. Di desa Buni, Bekasi, Jawa Barat ditemukan gerabah dari masa perundagian, bersama-sama dengan tulangtulang manusia. Selain gerabah, ditemukan pula beliung persegi, barang-barang dari logam dan besi. Warna gerabah yang ditemukan adalah kemerah-merahan dan keabu-abuan. Gerabah juga ditemukan di Bogor (Jawa Barat), Gilimanuk (ujung barat pulau Bali), Kalumpang (Sulawesi Tengah), Melolo (Sumba), dan Anyer. 4. Fungsi gerabah Fungsi Gerabah Berdasarkan fungsinya, gerabah dapat digolongan menjadi : a. Fungsional : gerabah yang dapat memberikan manfaat secara langsung kepada penggunanya. Bentuk gerabah fungsional antara lain : pot bunga, tempat payung, tempayan,



kendi, asbak, tempat lilin dan peralatan dapur. b. Non Fungsional : gerabah dengan golongan ini lebih diutamakan sebagai barang-barang hiasan ruang, seperti guci



4 5. Poses pembuatan Gerabah 1. Proses Pencarian tanah liat Butuh inspeksi yang teliti untuk mendapatkan tanah liat terbaik yang sesuai dengan kualitas standart. Tanah liat yang bagus tidak harus berasal dari desa penghasil gerabah namun berasal dari desa terdekat. Tanah liat tidak serta merta langsung digunakan tapi butuh ketelitian yang mendalam dan memastikan kalau tanah liat tidak bercampur batu-batu kecil dan kotoran. 2. Proses Pengeringan Setelah inspeksi, tanah liat dipotong-potong seperti kubus dan dijemur di bawah sinar matahari, butuh sekitar 3 atau 4 hari. Bila potongan kubus-kubus tersebut sudah kering, kemudian ditumbuk jadi seperti adonan tepung yang lembut dan disimpan sebelum digunakan sebagai adonan. Yang paling menarik untuk disaksikan tidak ada alat-alat modern yang mendukung dalam pembuatan gerabah, tapi lapisa-lapisan tanah liat terus ditambahkan dari jumlah adonan asli sementara para pengrajin gerabah memutar benda/alat yang digunakan sampai terbentuk benda yang diinginkan, kendati bentuknya seperti sudah jadi namun sebenarnya belum selesai, lalu ada juga pengrajin yang ditugaskan khusus untuk mendekorasi 3. setelah itu benda/pot yang dimaksudkan dibiarkan kering di tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari. 4. Proses Mempernis dengan minyak kelapa Benda/pot yang sudah dipernis adalah kombinasi minyak kelapa dan dibiarkan kering sebelum di kerik/digosok dengan batu hitam atau alat-alat tradisisonal lainnya karena itu permukaannya kelihatan mengkilat dan lagi dikeringkan diterik sinar matahari dan itu butuh satu hari bahkan juga digosok halus di pertengahan siang hari untuk menambah kilauannya. 5. Proses Pembakaran Benda/pot siap untuk dibakar and dikumpulkan kedalam oven terbuka yang ditutupi jerami padi yang dibakar selama lebih dari 4 jam dan temperature produksinya sekitar 400 sampai 800 derajat Celsius. 6. Proses Pewarnaan Pekerjaan terakhir adalah memilih warna yang tepat , bila warna merah tua yang dikehendaki dilapisi dengan sari biji asam dan bila warna merah jentik yang dikehendaki, cukup jentikkan dengan sekam.



6.Strategi Pemasaran 1. Penjualan langsung di outlet souvenir gerabah



2. Mengirimkan produk ke pasar luar negeri 3. Mempromosikan produk pada media online seperti iklan radio, website, dsb. Maupun media offline seperti iklan di koran, brosur, leaflet, dsb.



`



7



LAMPIRAN



HALAMAN MOTO 1. Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan yang di inginkan 2. Orang hidup tanpa ilmu bagai orang hidup tanpa nyawa 3. Carilah sukses walaupun sampai ke negeri Cina 4. Sukses tidak pernah datang kepada orang yang malas



iii



HALAMAN PENGESAHAN Makalah yang berjudul"Kerajinan Gerabah dan Pemasaran" ini diajukan sebagai syarat untuk melengkapi tugas bahasa indonesia tahun 2014/2015 di SMP NEGERI 2 GODEAN dan dinyatakan mendapat persetujuan sebagai makalah



Sleman,07 Februari 2015



Penulis



Bagas Wicaksana



Wali kelas



Guru pembimbing



Haryanti



Bekti Ismirawati, S.Pd



NIP.19591018 198403 2006



NIP.19620712 198302 2003



ii



HALAMAN PERSEMBAHAN Karya tulis ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari pihak pembimbing materi maupun pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bekti Ismirawati, S.Pd selaku guru bidang study bahasa indonesia 2. Orang tua yang senantiasa memberikan dorongan dan bantuan material maupun spiritual 3. Teman-teman yang selalu setia menemani maupun membantu dalam membuat karya tulis ini 4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini



v 5



BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Dari pembahasan masalah diatas didapat kesimpulan bahwa kerajinan gerabah melalui berbagai proses dari Pencarian tanah liat, pengeringan, mempernis dengan minyak kelapa. Dan gerabah memiliki 2 fungsi yaitu Fungsional : gerabah yang dapat memberikan manfaat secara langsung kepada penggunanya. Bentuk gerabah fungsional antara lain: pot bunga, tempat payung,tempayan,kendi,dll. b. Non Fungsional : gerabah dengan golongan ini lebih diutamakan sebagai barang-barang hiasan ruang, seperti guci B. Saran Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan saya ini, meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal saya mengerjakan tulisan ini dengan baik. Masih banyak kesalahan dari penulisan saya, karena saya manusia yang adalah tempat salah dan dosa, dan kami juga butuh saran/kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebik baik



6



DAFTAR PUSTAKA



Bustam, Sumpeno. Pemasyarakatan Industri Keramik,



1990.



Proses Pembuatan Gerabah Pendidikan dan Latihan Hasil Industri Keramik dan Bahan Bangunan, Balai Besar Bandung.



Sukarsa, Beni. 1984. Nerikomi Salah Satu Teknik Dekorasi Keramik, Majalah Informasi Teknologi Keramik dan Gelas No 20 Th V April. Balai Besar Industri Keramik, Bandung Widodo, Sri. 1991. Penuntun Praktik Pembuatan Keramik Hias Diklat Pembuatan Keramik Hias Sebagai Kreasi Seni, Balai Besar Industri Keramik, Bandung.