Makalah Konsep Dasar E-Learning [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSEP DASAR E-LEARNING Dosen Pengampu : Eline Charla Sabatina. B. SST., M.Kes



Disusun oleh: Nama : Dea Aprilia Nim



: PO.62.24.2.17.357



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN REGULER IV 2020



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, sebagai bentuk tugas individu pada Mata Kuliah “Teknologi Informasi” dengan judul makalah “Konsep Dasar E-Learning”. Dalam makalah ini akan disajikan materi yang diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalam penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Akhirnya penyusun mohon maaf atas segala kekurangannya dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.



Palangkaraya, 24 Maret 2020



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. A. Latar Belakang.................................................................................................... B. Rumusan Masalah............................................................................................... C. Tujuan Penulisan................................................................................................. D. Manfaat Penulisan............................................................................................... BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... A. Definisi e-Learning............................................................................................. B. Fungsi dan Tujuan e-Learning............................................................................ C. Model-Model e-Learning.................................................................................... D. Kelebihan dan Kekurangan e-Learning.............................................................. E. Proses Pengembangan e-Learning...................................................................... F. Pemanfaatan e-Learning dalam Pembelajaran.................................................... G. Penerapan e-Learning dalam Pembelajaran........................................................ BAB III PENUTUP....................................................................................................... A. Kesimpulan......................................................................................................... B. Saran.................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kualitas pendidikan itu sendiri perlu ditingkatkan. Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan, termasuk kurikulum, pendidik, metode pembelajaran, materi dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta didik. Pesan akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan memahami isi pesan tersebut. Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika peserta didik diajak untuk melibatkan semua alat inderanya, karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah pesan semakin banyak pula pesan yang dapat dimengerti dan bertahan lama dalam ingatan peserta didik. Dengan menggunakan media dalam penyampaian pesan, maka peluang untuk menggunakan semua alat indera peserta didik lebih banyak, sehingga penggunaan media sangat membantu dalam proses pembelajaran agar berjalan dengan efektif dan efesian sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media yang berbasis komputer berupa internet. Dengan internet peserta didik dapat mengakses materi yang diinginkan dengan cepat. Proses pembelajaran dengan menggunakan media yang berbasis internet ini dapat dikenal sebagai model pembelajaran e-Learning.  Model pembelajaran elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-Learning, peserta didik tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. ELearning merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat



student centered. Pemanfaatan E-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Dari E-Learning? 2. Apa Fungsi dan Tujuan E-Learning? 3. Apa Saja Jenis E-Learning? 4. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan E-Learning? 5. Bagaimana Proses Pengembangan E-Learning? 6. Bagaimana Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran? 7. Bagaimana Penerapan E-Learning Pada Pembelajaran? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Pengertian E-Learning? 2. Untuk Mengetahui Fungsi dan Tujuan E-Learning? 3. Untuk Mengetahui Jenis E-Learning 4. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan E-Learning? 5. Untuk Mengetahui Proses Pengembangan E-Learning? 6. Untuk Mengetahui Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran? 7. Untuk Mengetahui Penerapan E-Learning Dalam Pembelajaran D. Manfaat Penulisan 1. Secara teoritis. Memberikan tambahan pengalaman dan khasanah keilmuan tentang media E-Learning. 2. Secara praktis. Dari hasil tambahan pengetahuan tentang E-Learning ini dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan langkah-langkah praktis.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian E-Learning  E-Learning atau pembelajaran elektronik, merupakan salah satu bentuk dari aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Adapun definisi e-Learning menurut ahli : “A broad combination of processes, content, and infrastructure to use computers and networks to scale and/or improve one or more significant parts of a learning value chain, including management and delivery.” (Adrich dalam Clark : 2010) Clark Adrich dalam bukunya yang berjudul “Simulations and the Future of Learning” menekankan definisi e-Learning pada kerangka berpikir penggunaan jaringan komputer. Ia menyatakan bahwa e-Learning merupakan sebuah kombinasi antara proses, materi dan infrastruktur dalam penggunaan komputer dan jaringannya dalam rangka meningkatkan kualitas pada satu atau lebih bagian signifikan dari aspek-aspek rangkaian kegiatan pembelajaran, termasuk di antaranya adalah aspek manajemen dan aspek pendistribusian materi pelajaran E-Learning atau electronic learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Media komputer yang dimaksud di sini lebih berorientasi pada penggunaan teknologi komputer dan internet. “E-Learning is a broad set of applications and processes which include web-based learning, computer-based learning, virtual and digital classrooms. Much of this is delivered via the Internet, intranets, audio and videotape, satellite broadcast, interactive TV, and CD-ROM. The definition of e-Learning varies depending on the organization and how it is used but basically it is involves electronic means of communication, education, and training.” (The American Society for Training and Development/ASTD: 2009) Organisasi Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for Training and Development/ASTD) memberikan definisi umum yang lebih spesifik terhadap metode maupun media yang digunakan dalam proses e-Learning. Definisi ini dimuat dalam situs web about-elearning.com. Definisi tersebut



menyatakan bahwa E-Learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), pendidikan virtual (virtual education) dan/atau kolaborasi digital (digital collaboration). Materi-materi



dalam



kegiatan



pembelajaran



elektronik



tersebut



kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif dan CD-ROM. Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-Learning bisa bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan eLearning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya. E-Learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. Secara formal misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola E-Learning. Dengan E-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di layarnya biasa dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya perusahaan konsultan yang bergerak dibidang penyedia jasa e-Learning untuk umum. Sedang secara informal misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan perusahaan yang mensosialisasikan untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti ini gratis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (E-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, MAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar elektronik lain. B. Fungsi dan Tujuan E-Learning 1) Fungsi E-Learning a. E-Learning sebagai suatu model pembelajaran yang baru memiliki beberapa fungsi terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction). Siahaan dalam Kamil (2010), memaparkan fungsi e-Learning tersebut sebagai



berikut: Suplemen; Dikatakan berfungsi sebagai suplemen atau tambahan apabila



peserta



didik



mempunyai



kebebasan



memilih,



apakah



akan



memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran. b. Komplemen; Dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis: 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. c. Substitusi; Beberapa perguruan tinggi di negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. 2) Tujuan E-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan,



meningkatkan



partisipasi



aktif



dari



para



pembelajar,



meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. E-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan E-Learning yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya



pembelajaran yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai peluang tersebut diatas rnasih menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi, masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan E-Learning. Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tangangan media E-Learning, seperti pada media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education, videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast television. C. Model-Model E-Learning Berdasarkan definisi dari ASTD, E-Learning bisa dibagi ke dalam empat model, yaitu: 1. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web) Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web” (Munir 2009:231). Dalam pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut. 2. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer) Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer merupakan “program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.” 3. Virtual Education (Pendidikan Virtual) Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk kepada suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar di



mana pengajar dan peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sama. 4. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital) Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang berasal dari kelompok yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan teknologi internet. D. Kelebihan Dan Kekurangan E-Learning 1) Kelebihan E-Learning E-Learning memiliki kelebihan tersendiri bila dipandang sebagai sebuah alternatif untuk model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut, Riyana (2007: 22) menyebutkan kelebihan-kelebihan tersebut sebagai berikut: a. Interactivity (Interaktifitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchronous), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchronous), seperti forum, mailing list atau buku tamu. b. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning). c. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan Internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional. d. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi. 2) Kekurangan E-Learning



a. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-Learning ini b. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. c. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-Learning. d. Bagi orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan. e. Materi tidak sesuai dengan umur pebelajar. f. Pemanfaatan hak cipta untuk tugas-tugas sekolah. g. Perkembangan yang tidak terprediksikan. h. Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan. i. Kecepatan mengakses yang tidak stabil. j. Kurangnya pengontrolan kualitas.  E. Proses Pengembangan E-Learning pengembangan sebuah aplikasi E-Learning hendaknya juga diarahkan agar mampu memenuhi empat filosofi e-Learning seperti yang dikemukakan Cisco dalam Rusman (2009: 198) sebagai berikut: 1) E-Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara online; 2) E-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CDROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi; 3) E-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan; 4) Kapasitas peserta didik amat bervariasi tergantung pada bentuk, isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas peserta didik yang pada gilirannya akan memberikan hasil yang baik.



F. Pemanfaatan E-Learning dalam Pembelajaran 1) Media berbasis computer Teknologi komputer mengalami kemajuan pesat dan luar biasa, baik dari segi hardware maupu softwarenya. Seiring berkembanganya program-program serta aplikasi yang dapat dipasang, komputer memberikan kelebihan dalam berbagai bidang kegiatan pembelajaran seperti untuk produksi media slide, media gerak dan media audio visual. Kiranya dalam era sekarang ini seorang pendidik haruslah mampu menguasai teknologi komputer, meski masih dalam taraf sederhana. Teknologi komputer sangat membantu dalam menciptakan berbagai kreatifitas produksi media pembelajaran, baik berupa gerak, audio maupun visual. Berbagai macam software yang dapat digunakan antara lain Power Point, Macromedia Flash, Movie dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan dalam berbagai materi pembelajaran baik eksak, sosial maupun materi agama selama seorang pendidik bisa menyusunnya sesuai kebutuhan dan target-target materi dan pembelajaran yang hendak dicapai, dan tentu tetap didasarkan pada pencapaian tiga ranah peserta didik berikut ini: a. Ranah Kognitif Dalam pencapaian ranah kognitif komputer dapat digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. b. Ranah Afektif Ranah afektif bisa dicapai dengan menggunakan clip, film, suara atau video yang isinya menggugah perasaan. Peserta didik diajak untuk menghayati desain yang dibuat serta mengenalisis baik gambar atau suara. c. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik dapat dicapai dengan komputer dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.



2) Media berbasis internet a. E-Mail Elekktronic Mail atau yang lebih dikenal dengan E-Mail yang dapat diartikan



“Surat



Elektronik”,



merupakan



surat



yang



pengirimannya



menggunakan sarana elektronik yakni dengan menggunakan jaringan internet. Perlu diketahui bahwa pesan yang dikirim berbentuk suatu dokumen atau teks bahkan gambar, tentunya yang dapat diterima oleh komputer lain dengan sarana internet. Peserta didik dapat menggunakan e-mail untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan tugas, dapat mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada pendidik di luar kegiatan belajar mengajar, dan dapat berkomunikasi lewat e-mail dengan teman-teman, guru, maupun yang lainnya. b. Blog Istilah blog merupakan kependekan dari web blog. Jika diidentifikasi dari penggalan katanya web dan log dapat diartikan sebagai “catatan perjalanan” yang tersimpan dalam website. Blog dapat dijadikan website yang berisikan materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan foto, maupun coretan warna warni yang membuatnya lebih menarik. Blog sebagai media pembelajaran setidaknya ada tiga metode yang bisa diupayakan yaitu: 1. Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menulis materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi di blognya kemudian murid bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut. 2. Blog guru dan murid yang saling berinteraksi. Guru dan murid harus memiliki blog masing-masing sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. 3. Komunitas bloger pembelajar. Sebuah blog sebagai pusat pembelajaran dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pembelajar tersebut. c. Mesin Pencarian (Search Engine)



Search Engine adalah sebuah program yang dapat diakses melalui internet yang berfungsi untuk membantu para pengguna dalam mencari apa yang diinginkan, dengan kata lain search engine dirancang khusus untuk menyimpan katalog dan menyusun daftar alamat berdasarkan topik tertentu. Mesin pencarian ini dapat digunakan untuk mengakses berbagai bahan belajar dan informasi melalui media internet. Telah tersedia banyak situs search engine yang dapat digunakan untuk mencari informasi di internet, diantaranya Yahoo, bing, amazon.com, eBay, Wikipedia, Babylon, dan google. Tetapi yang sering kita gunakan adalah google, yang dapat diakses melalui http://www.google.com. Untuk melakukan pencarian informasi yang diinginkan, kita harus memasukkan kata kunci (keyword) pada kotak pencarian. G. Penerapan e-Learning dalam Pembelajaran Pembelajaran elektronik (E-Learning) telah dimulai pada tahun 1970-an. Kegiatan belajar yang bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai E-Learning? Apakah seseorang yang menggunakan komputer dalam kegiatan belajarnya dan melakukan akses berbagai informasi (materi pembelajaran) dari internet dapat dikatakan telah dikatakan ELearning? Setidaknya ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (E-Learning), yaitu : 1) kegiatan



pembelajaran



dilakukan



melalui



pemanfaatan



jaringan



(misalnya



penggunaan internet) 2) tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya CD-Room, atau bahan cetak 3) tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan. Di samping ketiga persyaratan tersebut masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya : 1) Lembaga yang mengelola kegiatan E-Learning 2) Sikap positif dari peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet. 3) Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari oleh setiap peserta didik.



4) Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta didik,. 5) Mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara. Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan E-Learning dewasa ini, antara lain: 1) Harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah). 2) Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar. 3) Memperluas akses atau jaringan komunikasi. 4) Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi. 5) Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi serta desakan kompetisi global, E-Learning saat ini dirasakan tidak saja sebagai media alternatif untuk melaksanakan proses belajar mengajar tetapi telah diposisikan sebagai alat dalam mencapai pembentukan kompetitif yang global. Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat, jumlah institusi penyelenggara E-Learning dan peserta didik yang mengikutinya juga bertambah. E-Learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Yang dapat dikembangkan dengan langkah yang pertama analisis kebutuhan, kedua kompetensi yang ingin dicapai, ketiga menetapkan metode dan media pembelajaran, dan yang terakhir menentukan jenis evaluasi. E-Learning ini adalah media elektronik, yang dalam hal ini komputer dan internet yang meliputi, power point, macromedia flash, email, search engine, dan blog. Pembelajaran dengan E-Learning memungkinkan pengajar dan pembelajar untuk tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan pembelajaran. Pengajar mengunggah bahan-bahan pelajaran pada situs E-Learning, dan pembelajar dapat mengaksesnya kapan pun dan dimana pun. E-Learning tidak bergantung pada waktu dan ruang. Namun demikian, dengan interaktifitas dan fleksibiltas yang ditawarkannya, E-Learningjustru mampu memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajarnya. Pengajar dan pembelajar dalam E-Learning sama-sama berperan sebagai subjek, yakni memiliki peran aktif yang menentukan keberhasilan E-Learning. Selain dengan kemampuan dan kemauan dari semua pihak, keberhasilan penggunaan ELearning sangat dipengaruhi oleh daya beli pengajar dan pembelajar terhadap fasilitasfasilitas teknologi yang dibutuhkan. Hal demikan bisa dipahami karena E-Learning merupakan suatu aplikasi yang memerlukan dukungan infrastruktur yang berkaitan dengan lembaga pendidikan, pengajar, dan pembelajarnya.



B. Saran Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kualitas pendidikan itu sendiri perlu ditingkatkan. Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan, termasuk kurikulum, pendidik, metode pembelajaran, materi dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta didik. Pesan akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan memahami isi pesan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA 



Andi. Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Alfabeta.







Clark, D. (2010). Defining eLearning. (diunduh 24 Maret 2020)







Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. 







Kamil, M. (2010). e-Learning Sebuah Prospek Pembelajaran. (diunduh 24 Maret 2020)







Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.







Riyana, C. (2007). Konsep Dasar e-Learning. Dokumen presentasi pada perkuliahan elearning di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.







Rusman. (2009). “Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran”, dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.







The American Society for Training and Development (ASTD). (2012). Definition of eLearning. (diunduh 24 Maret 2020)



Soal;  Sebutlah dan berikan contoh tentang sumber belajar berbasis E-Learning (Internet)? Jawab: 1) Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web), Contoh: Vilep 2) Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer), Contoh: Google classroom 3) Virtual Education (Pendidikan Virtual) Contoh: Slidesnack 4) Digital Collaboration (Kolaborasi Digital) Contoh: Media social