Makalah Nilai Pancasila Dalam Sosial Budaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya



kami



dapat



menyelesaikan



Makalah



kami



yang



berjudul



“PELAKSANAAN PANCASILA DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA” Makalah ini



guna memenuhi tugas PTI Universitas Negeri Jenderal Soedirman tahun ajaran 2017/2018. Dalam pembuatan Makalah ini kami menyadari bahwa Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati kami menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Suwarno selaku Dosen Pancasila UNSOED 2. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar di masa mendatang karya tulis ini bisa lebih baik. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



Purbalingga, 10 Oktober 2017



Penulis



1



DAFTAR ISI  Kata Pengantar ........................................................................................... 1  Daftar Isi .................................................................................................... 2  Bab I Pendahuluan ..................................................................................... 3 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4 1.3 Tujuan .................................................................................................. 4



 Bab II Pembahasan .................................................................................... 5 2.1 Maksud dari Pelaksanaan Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya .........................................................................



5



2.2 Prinsip-Prinsip Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya .........................................................................



6



2.3 Langkah Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya .......



6



2.4 Kendala Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya ........



9



2.5 Cara mengatasi kendala Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya .......................................................................... 10







Bab III Penutup .......................................................................................... 11 3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 11 3.2 Saran .................................................................................................... 12







Daftar Pustaka ............................................................................................ 13



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap bangsa seluruh dunia pasti memiliki satu ideologi sebagai dasar Negara begitu juga Indonesia sebagai bangsa yang beradab juga memiliki satu ideologi sebagai dasar negara yaitu, pancasila. penetapan pancasila sebagai dasar Negara bukan berasal dari pemikiran seseorang seperti halnya ideologi-ideologi di negara lain seperti sosialis dan liberalisme. pembentukan dan penetapan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sebenarnya adalah suatu proses panjang sejarah bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan nilainilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari adat istiadat , kebudayaan dan nilai religius bangsa Indonesia. Inti dari kedudukan dan fungsi pancasila adalah pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia. Tetapi perlu diketahui bahwa asal muasal pancasila berasal dari unsur-unsur yang berasal dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga kedudukan pancasila dapat dikembangkan menjadi dasar pandangan hidup.oleh karena itu setiap warga Negara wajib menghayati serta mengamalkan nilai-nilai atau esensi-esensi yang terkandung dalam pancasila tersebut. Secara



yuridis-konstitusional



kedudukan



Pancasila



sudah



jelas,



bahwaPancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dansebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu,maka perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus, serta dilakukan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasilaoleh setiap warga negara Indonesia dan setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun didaerah. 3



Pelaksanaan ataupun implementasi pancasila juga dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Salah satu bentuk pelaksanaan pancasila adalah dalam bidang sosial budaya. Perjalanan pancasila dapat secara jelas dilihat di tengah-tengah kultur ataupun budaya yang berkembang dalam masyarakat Indonesia.



1.2 Rumusan Masalah a) Apa yang dimaksud pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya? b) Apakah prinsip-prinsip pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya? c) Bagaimana langkah pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya? d) Apakah kendala pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya? e) Bagaimana cara mengatasi kendala pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya?



1.3 Tujuan a) Mengetahui maksud pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya. b) Mengetahui prinsip-prinsip pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya. c) Mengetahui langkah pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya. d) Mengetahui kendala pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya. e) Mengetahui cara mengatasi kendala pelaksanaan pancasila dalam bidang sosial budaya.



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Maksud dari Pelaksanaan Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya Secara sederhana implementasi bisa diartikan sebagai pelaksanaan ataupenerapan.



Majone



dan



Wildavsky



(dalam



Nurdin



dan



Usman,



2002),mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalahperluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdindan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.” Pengertian-pengertian tersebut memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara



pada



aktivitas,



adanya



aksi,



tindakan,



atau



mekanisme



suatu



sistem.Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguhsungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Sedangkan pengertian dari sosial budaya adalah salah satu bidang kehidupan manusia dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkaitan dengan pemenuhan hajat hidup manusia khususnya dalam memenuhi kepuasan batiniah, material dan sosial. Maka, implementasi Pancasila dalam bidang sosial budaya dapat diartikan sebagai aktivitas ataupun tindakan dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada nilainilai yang terkandung dalam Pancasila. Seluruh aktivitas pengembangan sosial budaya berlandaskan norma-norma luhur yang ada pada Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari adat istiadat , kebudayaan dan nilai religius bangsa Indonesia.



5



2.2 Prinsip-Prinsip Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya Pelaksanaan pancasila merupakan salah satu bentuk perwujudan pancasila dalam tindakan dan kegiatan praktis dalam kehidupan manusia. Pelaksanaan pancasila dapat diusahakan dan terjadi dalam kehidupan disetiap orang yang mendukungnya; dan menurut Notonagoro jenis pelaksanaan semacam ini diistilahkan subjektifikasi subjektif. Sedangkan sebagai yang didukung dan diusahakan oleh bangsa Indonesia, Pancasila tentu saja akan dilaksanakan secara bersama-sama dalam seluruh segi kehidupan bangsa Indonesia. Dalam kehidupan bersama Pancasila dapat dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam menyusun lembaga-lembaga kemasyarakatan, kenegaraan maupun pemerintahan; dalam membuat kaidah-kaidah atau norma-norma bagi kehidupan bersama; serta dalam menentukan arah tujuan bagi kehidupan bersama. Dan pelaksanaan pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bersama ini disebut subjektifitas objektif.



2.3 Langkah Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya Sebagai perbuatan khas manusiawi, segala tindakan yang dilakukan oleh manusia didasarkan oleh pemikiran dan pemahaman. Hasil pemikiran dan pemahaman tersebut secara langsung ataupun tidak langsung digunakan sebagai landasan untuk bertindak. sebab dengan pemikiran dan pemahaman yang dimilikinya manusia dapat memahami keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain, dan berdasarkan pemahaman akan keberadaan dirinya manusia akan memilih untuk menentukan langkah bagi keberadaan dirinya lebih lanjut. Menurut Bakker (1972), manusia merupakan makhluk yang sebagai subjek mampu memahami diri, memilih dan menentukan diri, serta mampu mengusahakan untuk menempatkan dan menjadikan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain. Dari pemahaman akan diri, lingkungan, hubungannya dengan yang lain, dan berdasarkan pengalaman hidupnya, manusia dapat menghayati serta merasakan keberadaan dirinya, untuk selanjutnya memilih dari berbagai kemungkinan yang ada untuk menyelenggarakan serta menempatkan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain. Pemilihan itu terjadi atas berbagai situasi yang menawarkan berbagai hal yang bernilai sesuai dengan kecenderungan yang dimilikinya. Hal-hal yang dirasa bernilai itu akan memberikan daya tarik serta kecenderungan akan dipilih untuk



6



diusahakan. Demikian pula dalam malaksanakan Pancasila, kita perlu memahami Pancasila dengan benar, yang meliputi fungsi dan kedudukannya dalam kehidupan kita. Bangsa yang berbudaya Pancasila adalah bangsa yang berpegang pada prinsip religiositas, pengakuan bahwa manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan,maka manusia hendaknya mampu menempatkan diri secara tepat dalam hubungan dengan Tuhannya. Pertama ia harus yakin akan adanya Tuhan sebagai kekuatan gaib, yang menjadikan alam semesta termasuk manusia,yang mengatur dan mengelolanya sehingga terjadi keteraturan, ketertibandan keharmonian dalam alam semesta. Kedua, sebagai akibat darikeyakinannya itu, maka manusia wajib beriman dan bertakwa kepada-Nya,yakni mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Bangsa yang berbudaya Pancasila berpandangan bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan dikaruniai berbagai kemampuan dasar, dengan kapasitas rasional dan memiliki hati nurani, yang membedakan manusia dari makhluk lain ciptaan Tuhan. Kemampuan dasar tersebut adalah cipta, rasa, karsa,karya dan budi luhur. Di samping itu manusia juga dikarunia kebebasan untuk memanfaatkan potensi tersebut. Dengan kemampuan ini manusia dapat memahami segala hal yang berkembang di sekitar dunianya, mampu menangkap maknanya, mampu memberikan penilaian dan selanjutnya menentukan pilihan terhadap hal-hal yang akan dilaksanakan atau dihindarinya, yang harus dipertanggung jawabkan. Bangsa yang berbudaya Pancasila menghendaki berlangsungnya segala sesuatu dalam suasana yang selaras, serasi dan seimbang. Hal ini hanya mungkin terjadi apabila setiap warga masyarakat menyadari akan hak dankewajibannya, menyadari akan peran, fungsi dan kedudukannya sesuaidengan amanah Tuhan Yang Maha Esa. Dalam menunjang hidup manusia, Tuhan menciptakan makhluk lain seperti makhluk nabati, dan makhluk hewani baik di darat, laut maupun udara, untuk dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan penuh kearifan. Segala makhluk tersebut perlu didudukkan sesuai dengan peruntukannya, sesuai dengan fungsinya, peran dan kedudukannya dalam menciptakan harmoni, dan kelestarian ciptaan-Nya.



7



Di samping kemampuan dasar tersebut di atas, manusia juga dikaruniai olehTuhan dengan nafsu, akal dan kalbu yang merupakan pendorong dalammenentukan pilihan dan tindakan. Tanpa nafsu, akal dan kalbu tersebut makamanusia sekedar sebagai makhluk nabati, yang tidak memiliki semangatuntuk maju, mencari perbaikan dan kesempurnaan dalam hidupnya. Dalammemanifestasikan nafsu tersebut maka perlu dipandu oleh akal dan budi luhur, sehingga pilihan tindakan akan menjadi arif dan bijaksana. Di sini letak martabat seorang manusia dalam menentukan pilihannya; dapat saja yang berkuasa dalam menentukan pilihan ini adalah hawa nafsu, sehingga pilihan tindakannya menjadi bermutu rendah; dapat pula pilihan ini didasarkan oleh pertimbangan akal sehat dan dilandasi oleh budi luhur dan bimbingan keyakinan agama, sehingga pilihan tindakannya menjadi berbudaya dan beradab. Bangsa yang berbudaya Pancasila menciptakan



masyarakat yang



demokratis, suatu masyarakat yang pluralistik, menghargai segala perbedaan yang dialami manusia, menghargai perbedaan pendapat, sportif, yang pada akhirnya bermuara pada suatu masyarakat yang selalu mengutamakan kesepakatan dalam menentukan keputusan bersama, dan selalu mematuhinya. Keputusan bersama ini dapat berupa kesepakatan yang bersifat informal, sosial maupun kultural oleh masyarakat, dapat pula bersifat formal maupun yuridis, seperti peraturan perundangundangan yang dikeluarkan oleh negara. Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang anggotanya menjunjung tinggi kesepakatan bersama dan menjunjung tinggi peraturan hukum. Hal ini berarti bahwa penegak hukum dan warga masyarakat sama-sama mematuhi hukum sesuai dengan peran dankedudukan masingmasing. Bangsa yang berbudaya Pancasila menghargai harkat dan martabat manusia. Dengan kata lain hak asasi manusia dijunjung tinggi. Manusia didudukkan dan ditempatkan sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak-hak sipil dan politik warga masyarakat dihormati, demikian pula hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Dalam masyarakat yang demokratis yang menjunjung tinggi hakasasi warganya maka akan tercipta keadilan, kesetaraan gender, kebenarandan keutamaan hidup, nilai yang sangat didambakan. Dengan demikian akantercipta masyarakat yang berbudaya dan beradab.



8



Bangsa yang berbudaya Pancasila menuntut berlangsungnya disiplin, transparansi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial dalam segala penyelenggaraan kehidupan. Dengan nilai-nilai tersebut akan tercipta keteraturan, ketertiban, ketentraman, kelugasan, saling percaya mempercayai, kebersamaan, anti kekerasan dan kondisi lainnya yang memperkuat kesatuan dan persatuan masyarakat sehingga terhindar dari berbagai penyimpangan termasuk korupsi, kolusi dan nepotisme dalam berbagai penyelenggaraan kehidupan, termasuk penyelenggaraan pemerintahan. Bangsa yang berbudaya Pancasila mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, tanpa mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok masyarakat. Berbagai kepentingan ini perlu diatur begitu rupa sehingga tercipta ke-harmonian.



2.4 Kendala Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya a) Kebudayaan Indonesia Kebudayaan Indonesia terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan lain seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha. Dari waktu ke waktu budaya barat semakin marak dan diserap dengan mudah oleh masyarakat Indonesia, tanpa mempedulikan apakah budaya itu merusak atau tidak. Namun secar tidak langsung masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya luar dari pada budaya sendiri yang masih lekat dengan nilai-nilai Pancasila. Bebrapa contoh budaya asing yang sangat negative namun marak di Indonesia yaitu seks bebas, pengkonsumsian narkoba dan obat-obat terlarang, dan gaya berpakaian. b) Keberagaman Budaya Indonesia Keberagaman budaya sering menjadi pemicu timbulnya konflik di Indonesia. Kesalahpahaman atau konflik yang timbul akibat adanya keanekaragaman budaya di Indonesia antara lain konflik Ambon, Poso, Timor- Timor dan konflik Sambas. Masyarakat Ambon umumnya adalah kelompok masyarakat yang statis. Mereka lebih suka memjadi pegawai negeri, menguasai lahan tempat kelahirannya, juga memiliki lading dan pengolahan sagu. Berbeda dengan masyarakat Bugis, yang merupakan kaum pendatang dan tidak memiliki lahan. Pada umumnya masyarakat Bugis adalah pedagang sehingga banyak menguasai bidang ekonomi di Ambon, kemudian lama kelamaan kemampuan finansial mereka lebih besar. Kesenjangan



9



ekonomi inilah yang memunculkan konflik. Konflik serupa juga terjadi di Poso, Timor-Timor dan Sambas. Konflik antara warga lokal dengan suku pendatang. Selain itu yang menjadi masalah saat ini adalah identitas dan nilai-nilai kebudayaan masing-masing suku suku bangsa di setiap daerah di Indonesia sudah mulai luntur bahkan menghilang. padahal nilai-nilai kebudayaan berfungsi untuk mempertahankan harga diri. Nilai-nilai yang mulai luntur akan megikis harga diri dan harga diri bangsa. Saat ini budaya Indonesia bukan saja dikatakan sudah mulai luntur tetapi sudah banyak yang menghilang dari kebudayaan Indonesia. Misalnya tradisi Pela Gandong di Ambon, Maluku yang sudah sejak dua geberasi tidak di praktekkan tradisi yang mengandung identitas dan nilai-nilai budaya asli orang Ambon yaitu cinta persaudaraan dan perdamaian.



2.5 Cara mengatasi kendala Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Budaya Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur atau mengendalikan sikap dan prilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam. Kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai pancasila yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa. Nilai-nilai tersebut adalh nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang membangun. Dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, perlu diperhatikan perubahan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai yang ada akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa Indonesia.



10



BAB III PENUTUP  Kesimpulan a) Maksud implementasi Pancasila dalm bidang sosial budaya adalah sebagai aktivitas ataupun tindakan dalam mengembangkan kebudayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Seluruh aktivitas pengembangan sosial budaya berlandaskan norma-norma luhur yang ada pada Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari adat istiadat , kebudayaan dan nilai religius bangsa Indonesia. b) Prinsip-prinsip implementasi Pancasila dalm bidang sosial budaya Dalam kehidupan bersama Pancasila dapat dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dalam menyusun lembaga-lembaga kemasyarakatan, kenegaraan maupun pemerintahan; dalam membuat kaidah-kaidah atau norma-norma bagi kehidupan bersama; serta dalam menentukan arah tujuan bagi kehidupan bersama. Dan pelaksanaan



pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bersama ini disebut



subjektifitas objektif. c) Langkah implementasi Pancasila dalam bidang sosial budaya  Bangsa yang berbudaya Pancasila adalah bangsa yang berpegang pada prinsip religiositas, pengakuan bahwa manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.  Bangsa yang berbudaya Pancasila berpandangan bahwa manusia sebagai ciptaan Tuhan dikaruniai berbagai kemampuan dasar, dengan kapasitas rasional dan memiliki hati nurani, yang membedakan manusia dari makhluk lain ciptaan Tuhan.  Bangsa yang berbudaya Pancasila menghendaki berlangsungnya segala sesuatu



dalam suasana yang selaras, serasi dan seimbang.



 Bangsa yang berbudaya Pancasila menciptakan masyarakat yang demokratis, suatu masyarakat yang pluralistik, menghargai segala perbedaan yang dialami



11



manusia, menghargai perbedaan pendapat, sportif, yang pada akhirnya bermuara



pada suatu masyarakat yang selalu mengutamakan kesepakatan



dalam menentukan keputusan bersama, dan selalu mematuhinya.  Bangsa yang berbudaya Pancasila menghargai harkat dan martabat manusia. Dengan kata lain hak asasi manusia dijunjung tinggi.  Bangsa yang transparansi,



berbudaya Pancasila menuntut berlangsungnya disiplin, kejujuran,



dan



tanggung



jawab



sosial



dalam



segala



penyelenggaraan kehidupan.  Bangsa yang berbudaya Pancasila mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, tanpa mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok masyarakat. d) Kendala implementasi Pancasila dalam bidang sosial budaya  Pengaruh budaya luar terhadap kebudayaan Indonesia  Keberagaman budaya di Indonesia e)



Cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Pacasila di bidang sosial budaya Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan tuntunan dan pegangan dalam mengatur atau mengendalikan sikap dan prilaku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud yang beraneka ragam. Kebudayaan daerah dapat dikembangkan dalam rangka memperkaya nilai-nilai pancasila yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa.



 Saran Kehidupan sosial budaya hendaknya dijalankan berlandaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia maka sudah sepantasnya dan selayaknya pelaksanaan kehidupan sehari-hari dalm bidang apapun itu terutama dalam bidang sosial budaya tidak mengindahkan kaedah-kaedah luhur Pancasila. Kita wujudkan Indonesia yang sejahtera dengan menerapkan budaya yang berpancasila.



12



DAFTAR PUSTAKA 



http://www.academia.edu/7177398/Implementasi_Pancasila_dalam_Sosial_Bud aya







Wahana, Paulus. 1993. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Kanisius.







http://putracenter.net/2010/04/05/implementasi-pancasila-dalam-kehidupanberbangsa/







http://www.scribd.com/doc/35219304/Pancasila-Sebagai-Dasar-Negara-DanIdeologi-Nasional







http://www.scribd.com/doc/35219304/Pancasila-Sebagai-Dasar-Negara-DanIdeologi-Nasional



13