MAKALAH Nutrisi Pada Pasien Gagal Ginjal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Ginjal adalah organ vital manusia yang berfungsi mengatur volume dan komposisi cairan tubuh dan juga sebagai alat pembuangan sisa metabolisme dalam tubuh sehingga PH darah tetap stabil.



Fungsi utama ginjal adalah



memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik dalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Disamping itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting. Saat organ ginjal terganggu, ia tak lagi menjalani fungsinya dengan baik. Penyakit ginjal menyebabkan terjadinya gangguan pembuangan kelebihan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Penyakit



pada



ginjal



seperti



:



batu



ginjal,sindroma



nefrotik,



glomerulonefritis akut, gagal ginjal akut, gagal ginjal akut infeksi ginjal,dan peradangan ginjal. Yang dewasa ini marak menjadi topik pembicaraan masyarakan karena jumlahnya yang terus meningkat sehingga perlu perhatian dan pengetahuan informasi tentang pentingnya asupan cairan bagi orang yang belum terjangkit penyakit ini dan diit yang tepat bagi orang yang sudah terjangkit penyakit ini. Pemahaman tentang penatalaksanaan diet secara umum bagi penderita penyakit ginjal penting untuk diketahui, tak hanya bagi mereka yang telah menderita gangguan ginjal, namun baik bagi mereka yang bertekad untuk menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit, dan bahan-bahan organik dalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. (2004) Disamping itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting. Saat organ ginjal terganggu, ia tak lagi menjalani fungsinya dengan baik. Penyakit ginjal menyebabkan terjadinya gangguan pembuangan kelebihan zat gizi yang diperoleh



dari makanan. Penetapan terapi nutrisi diklasifikasikan berdasarkan jenis gangguan ginjal yang ada. Seperti gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, penyakit ginjal tahap akhir (gagal ginjal terminal), sindroma nefrotik dan batu ginjal. Mengingat fungsi ginjal telah terganggu, penatalaksanaan diet difokuskan pada pengaturan dan pengendalian asupan energi, protein, cairan dan elektrolit natrium, kalium, kalsium dan fosfor. (Moehdi, 2002). Bagi penderita penyakit ginjal asupan gizi harus seimbang, harus melakukan aktivitas fisik yang cukup. Selain itu, kebiasaan kecil dari gaya hidup, seperti kurang minum, dan menahan buang air kecil juga dapat memicu kerusakan fungsi ginjal. Penderita gagal ginjal hidup dengan metabolisme tubuh yang tidak lagi sempurna. Mereka kehilangan kemampuan membuang sampah dalam tubuh yang menyebabkan penumpukan toksin seperti urea, kreatinin. Akibatnya penderita dapat mengalami sesak nafas, mual, muntah, tubuh bengkak, hipertensi bahkan kematian mendadak. Namun hal utama yang harus diperhatikan adalah menjaga asupan air yang dikonsumsi. Terutama untuk penderita penyakit Gagal Ginjal Kronis yang tidak boleh mengonsumsi air terlalu banyak (Basuki B Purnomo, 2003)



1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana konsep penyakit gagal ginjal ? 2. Apa saja jenis penyakit gagal ginjal ? 3. Apa saja kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk penderita penyakit gagal ginjal? 4. Bagaimana jenis diet yang dibutuhkan oleh penderita penyakit gagal ginjal ?



1.3 Tujuan 1. Dapat memahami tentang konsep penyakit gagal ginjal dan gagal ginjal



2. Lebih memahami nutrisi yang dibutuhkan oleh penderita penyakit gagal ginjal 3. Mengetahui dan memahami jenis diet yang dibutuhkan bagi penderita penyakit gagal ginjal



BAB II PEMBAHASAN



2.1. Konsep Penyakit Ginjal dan Gagal Ginjal Penyakit ginjal adalah suatu keadaan abnormal dari ginjal akibat terganggunya fungsi ginjal yang tidak dapat melakukan penyaringan secara lancar. Karena ginjal tidak dapat melakukan kemampuanya untuk menghilangkan kelebihan garam, cairan dan bahan limbah dari darah akibat suatu peradangan dan endapan-endapan tertentu. Karena terganggunya fungsi ginjal ini dapat mengakibatkan ginjal tidak mampu melakukan produksi urine secara baik. Kemudian terjadi adanya zat-zat yang tidak dapat disaring, sehingga nantinya pada hasil urine akhir akan timbul zat-zat yang harusnya tidak ada pada urin. (Purnomo B. B., 2003) Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih, ditandai dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap akhir dan kematian (Susan Martin Tucker, 1998). Gagal ginjal kronis adalah pelan dan biasanya ditandai dengan hilangnya fungsi yang terjadi dalam periode bulan atau tahun dan menjadi irreversible. (Joan Luckman, 1997). Gagal ginjal kronis adalah kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan tak reversible yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. (Stein, 2001, 180). Pada gangguan fungsi ginjal terjadi usaha-usaha untuk mengkompensasi kekurangan ini, yang di tandai dengan hiperfiltrasi, hipertensi, yang kemudian dapat menyebabkan kerusakan pada glomerulus, dan pada akhirnya terjadi gagal ginjal terminal.



2.2. Penyebab Gagal Ginjal Ada tiga penyebab gagal ginjal , yaitu: a.



Prerenal: 1. Hipovolemia (luka bakar, diare dengan dehidrasi berat, gagal jantung, perdarahan karena trauma bedah atau obstetri dan ketoasidosis dabetik)



2. Hipotensi atau hipoperkusi (syok karena sepsis, kardiogenik, dan anafilaktik, operasi jantung, sindroma nefrotik berat, sirosis hepatik, dan sidroma hepatorenal) b. Renal 1. Semua kelainan renal (GNA, sindroma uremik hemolitik, vaskulitis sistemuk, nefritis interstisial akut, obstruksi tubular dan nekrosis tubular akut). 2. Nefrotoksin (obat – obatan, antara lain : amino glikosit sefalosporin, ampoterisin B; agen radio kontras, logam berat, bahan organik dan mioglobin pada crush sindrome) 3. Kelainan pembuluh darah (trombosis atau emboli arteri renalis, vena renalis, dan oleh karena obat indometasin). 4. Kelainan post renal yang menimbulkan iskemi ginjal.



c. Post renal 1. Obstruksi ureter(kalkuli, bekuan, tumor, kelainan kongenital antara lain: ureteropelvic junction dan ureterovesical junction). 2. Obstruksi uretra (pada klep uretra posterior, adanya divertikulum, striktur, uretrokel, hidrokolpos dan tumor).



2.3. Kebutuhan Nutrisi Pada Penderita Penyakit Gagal ginjal Kebutuhan nutrisi pada penyakit gagal Ginjal a) Karbohidrat Anjuran karbohidrat untuk pasien gagal ginjal harus cukup untuk menghindari malnutrisi. Malnutrisi adalah salah satu komplikasi potensial pada kasus gagal ginjal. Anjuran asupan karbohidrat untuk paien gagal ginjal adalah 35 kkal/kgBB perhari untuk pasien dewasa dan 30-35 kkal/kgBB perhari untuk pasien usia lanjut b) Kalori Penderita penyakit ginjal sebagian besar diderita orang dewasa. Kebutuhan kalori pada pasien balita baik laki-laki dan perempuan sekitar



2-6 bulan yaitu 110 kkal. Pada pasien laki-laki dewasa membutuhkan sekitar 50 kkal. Sedangkan pada pasien wanita dewasa membutuhkan sekitar 42 kkal. Makanan yang perlu dihindari untuk menjaga asupan kalori adalah makanan seperti telur asin dan terutama makanan cepat saji. c) Protein Orang yang menderita gagal ginjal harus mengurangi asupan protein mereka menjadi 0,6 gram per kilogram badan perhari. Protein yang dikonsumsi juga lebih baik >60% nya berasal dari protein hewani yang memiliki nilai biologis tinggi seperti telur, ayam dan daging sapi. d) Lemak Anjuran asupan lemak pada pasien penyakit ginjal yaitu meliputi 20-30% total asupan kalori harian, atau antara 0,5-1,5 g/kgBB. Untuk metabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kgBB. e) Vitamin Beberapa vitamin sangat tidak dianjurkan bagi penderita gagal ginjal. Vitamin-vitamin tersebut terutama berbahaya bagi penderita gagal ginjal yang menjalani perawatan cuci darah. Salah satu konsumsi vitamin yang berbahaya adalah pemberian vitamin B dosis tinggi karena kelebihan vitamin B yang larut dalam air tidak dapat dikeluarkan melalui urin oleh penderita gagal ginjal. Bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D f) Mineral 1. Mineral yang mengandung fosfat Ginjal yang rusak tidak lagi mampu untuk membuang fosfat dari darah yang menyebabkan tingginya kadar fosfat dalam darah. Kadar fosfat yang tinggi terdapat di sebagian besar makanan ber seperti: produk susu seperti susu, keju, pudding, yogurt,dan ice cream · kacang kacangan, selai kacang · minuman seperti bir, cola maupun jenis soft drink lainnya. Progresivitas dari insufisiensi ginjal tampak lebih lambat dengan diet yang mengandung fosfat kurang dari 600 mg/hari. Dengan mengurangi jenis makanan yang disebutkan diatas



cukup untuk membatasi fosfat yang masuk, dan memungkinkan tercapainya pemasukan diinginkan. 2. Kalsium Pemasukan kalsium sebanyak 1000 mg/hari diperlukan untuk mencegah atau menunda kemajuan dari osteodistrofi ginjal. Kalsium biasanya terdapat pada susu, pemasukan susu biasanya dibatasi hanya 1 gelas sehari untuk mengurangi pemasukan protein dan fosfat. 3. Garam Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Dengan mengurangi konsumsi garam natriu7m maka akan mengurangi jumlah kalsium yang dikeluarkan oleh ginjal, sebaiknya ukuran konsumsinya dibatasi antar 2500-3500 mg/hari. Terlalu banyak garam yang dikonsumsi mengakibatkan banyaknya kalsium dalam urin yang akan memicu pembentukan batu ginjal (Arisman, 2004)



Bahan makanan yang dianjurkan bagi penderita penyakit ginjal: Bahan makanan



Dianjurkan



Tidak dianjurkan



Sumber karbohidrat



Nasi, bihun, jsgung,



-



kentang, makaroni,, tepung-tepungan, singkong, ubi, madu Sumber protein



telur, daging , ikan, ayam



Kacang-kacangan dan



dan susu



hasil olahannya seperti tahu dan tempe



Sumber lemak



Minyak jagung, minyak



kelapa, santan, minyak



kacang tanah, minyak



kelapa, margarin,



kelapa sawit, minyak



mentega biasa dan



kedelai, margarin dan



lemak hewan



mentega rendah garam Sumber vitamin dan



Semua sayuran dan buah,



Sayur dengan tinggi



mineral



kecuali pasien dengan



kalium pada pasien



hiperklamia dianjurkan



dengan hiperklamia



yang mengandung kalium rendah/sedang



Selain vitamin makanan yang mgandung protein dan mineral tidak dianjurkan dikonsumsi secara berlebihan , misal daging, telur, susu, dan kacang-kacangan. Konsumsi teh yang berlebihan juga tidak baik karena di dalam teh terdapat unsur non gizi yang dapat mengganggu penyerapan mineral (almatsier, 2006)



2.4. Diit Pada Penderita Gagal Ginjal Diit Retriksi Protein (DRP) merupakan diit yang bisa digunakan bagi penderita gagal ginjal yang dapat memperlambat kemunduran fungsi ginjal pada penderita – penderita yang sudah mengalami gangguan ginjal. Hal ini sangat diperhatikan karena dapat memperlambat penderita masuk kedalam tahap Gagal Ginjal Terminal (GGT).



Konsep dasar diit rendah protein adalah memberikan



protein dalam jumlah terbatas bersana dengan jumlah energy yang cukup. Dalam DRP ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian : 1. Protein yang diberikan tidak boleh terlalu kurang atau terlalu tinggi. Hal



ini dapat dinilai antara lain



dengan pengukuran asupan nitrogen



agar



stabil keadaannya,terdapat korelasi antara rasio ureum/kreatinin serumdengan asupan nitrogen Walaupun cara ini cukup akurat dan



mudah



ada beberapa keadaan yang



membuat kesalahan perhitungan yaitu antara lain pada keadaan katabolic, dieresis kurang dari 1500 ml (produksi ureum meninggi. 2. Harus diperhatikan kecukupan kalori,



zat-zat



nutrisi lainnya agar



tidak



mengganggu metabolism aktivitas atau pertumbuhan. Penurunan berat badan, atau bahkan malnutrisi yang dapat terjadi karena dit ini harus dicegah. Sering di perlukan penambahan vitamin 3. Diit harus dapat diterima atau disesuaikan dengan selera penderita.



A. Tujuan Diit 1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal. 2) Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah. 3) Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh.



B. Syarat Diit 1) Banyak protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui ”nilai uji penjernihan creatinine” (Creatinine clearance test = CCT atau GFR) 2) Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh 3) Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400 ml/hari. 4) Natrium diabatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat, hiperkalemia, udema, uliguria/anuria. 5) Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi. 6) Banyak cairan adalah banyak urin maksimal sehari ditambah banyak cairan yang keluar melalui keringat dan pernapasan (+ 500 ml/hari)



C. Macam Diit Dan Indikasi Pemberian Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan : 1) Diit terendah protein I : 20 g protein Bentuk makanan tergantung pada keadaan penderita dapat cair, saring atau lunak, makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan thiamin. Diit diberikan selama beberapa hari saja sementara menunggu tindakan yang lebih tepat misalnya dialisa. 2) Diit rendah protein II : 40 g protein Bentuk makanan lunak/biasa, makanan cukup kalori dan semua zat gizi kecuali protein dan thiamin. 3) Diit protein sedang : 60 g protein. Makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasa makanan cukup kalori dan semua zat-zat gizi pada penderita yang mengalami dialisa.



Disamping ketiga macam diit diatas dapat pula diberikan diit rendah protein dengan 30g protein dan diit protein sedang 50g protein.



D. Anjuran Makanan Penderita Gagal Ginjal 1) Diit Rendah Protein I Pagi, Siang, Sore Bubur Maezena -- Susu - Bubur / nasi tim - Telur Ceplok saus tomat - Tumis sayuran papaya - Sup sayuran. - Pisang - Teh manis Pukul 10.00, pukul 16.00 dan pukul 20.00 - Kue talam - Teh manis ager nenas - Teh manis sirup 2) Diit Rendah Protein II dan Protein sedang Pagi, Siang, Sore - Nasi tim - Telur ceplok - Tumis labu siam - Susu Nasi tim - Ikan panggang saos tomat - Ca sayur - Pepaya - Teh manis Nasi tim - Daging bistik - Sup sayuran - Pisang - Teh manis



Pukul 10.00, 16.00 dan pukul 20.00 - Kue talam - Teh manis ager nenas - Teh manis pisang susu



E. Tabel Kebutuhan Kalori Dan Protein Yang Dianjurkan Pria dan Wanita di bawah 1 tahun : Umur dan jenis kelamin



Berat (kg)



Kalori (kkal)



Protein GFR:10-20



5-10