Makalah Patologi Hubungan Penyakit Infeksi Dengan Gizi Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI KONSEP PENYAKIT INFEKSI TERKAIT MASALAH GIZI



Dosen pembimbing : Dr. Ida Yuliana, M.Biomed



Disusun Oleh : Kelompok 1 



Anis Diah Pitaloka P07131219001







Atikah Adiratna P07131219003







Berliana Dewi P07131219005







Dewi Aprina P07131219007







Ellya Noor Fathni P07131319010







Elysabeth Agnes Ja’airi Coot Mau P07131219012







Hawazen P07131219015







Humaira Karimah P07131219017



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 2020/2021



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..................................................................................... B. Rumusan Masalah............................................................................... C. Tujuan.................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. Hubungan Penyakit Infeksi Dan Gizi............................................... B. Pengertian Penyakit Infeksi.................................................................... C. Penyebab Penyakit Infeksi................................................................................................ D. Jenis-Jenis Penyakit Infeksi........................................................................... E. Pengobatan Dan Pencegahan Penyakit Infeksi....................................................... BAB III PENUTUP Kesimpulan.......................................................................................... Saran................................................................................ DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Saat ini gangguan kesehatan cenderung karena gizi salah (malnutrition). Gizi salah adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara alternatif maupun absolut satu atau lebih dari zat gizi. Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan status gizi. Penyakit infeksi terjadi karena adanya interaksi antara agen penyakit, pejamu, dan lingkungan. Status gizi merupakan hasil pemenuhan kebutuhan fisiologis. Keadaan gizi dipengaruhi oleh asupan gizi dan penyakit infeksi yang saling terkait. Apabila seseorang tidak mendapat asupan gizi yang cukup akan mengalami kekurangan gizi dan sakit. Antara kecukupan gizi dan penyakit infeksi terdapat hubungan sebab akibat yang timbal balik dan sangat erat. Gizi buruk menyebabkan mudahnya terjadi infeksi karena daya tahan tubuh yang menurun. Sebaliknya pula infeksi yang sering diderita akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan gizi sedangkan nafsu makan biasanya menurun jika terjadi penyakit infeksi, sehingga dapat menyebabkan seseorang yang tadi gizinya baik akan menderita gangguan gizi. Sehingga disini terlihat interaksi antara konsumsi makanan yang kuramerupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Infeksi bisa menjadi gangguan gizi melalui beberapa cara yaitu mempengaruhi nafsu makan, kehilangan makanan karena diare dan muntahmuntah atau mempengaruhi metabolisme makanan dan infeksi. B. Rumusan Masalah 1. Apa hubungan penyakit ifeksi dan gizi? 2. Apa yang dimaksud dengan penyakit infeksi? 3. Apa penyebab dari penyakit infeksi? 4. Apa saja jenis-jenis penyakit infeksi? 5. Bagaimana pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi? C. Tujuan



1. Menjabarkan hubungan penyakit infeksi dan gizi. 2. Menjelaskan definisi penyakit infeksi. 3. Menjelaskan penyebab dari penyakit infeksi. 4. Menjabarkan jenis-jenis penyakit infeksi. 5. Menjelaskan cara pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. HUBUNGAN PENYAKIT INFEKSI DAN GIZI Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan status gizi. Penyakit infeksi terjadi karena adanya interaksi antara agen penyakit, pejamu, dan lingkungan. Status gizi merupakan hasil pemenuhan kebutuhan fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak bayi bawah umur lima tahun. Metode penelitian menggunakan kuantitatif non eksperimental dengan rancangan analitik observasional dan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu balita usia 12 bulan sampai 59 bulan dan teknik pemilihan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 61 orang balita. Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit balita dengan status gizi balita menggunakan uji Fishers Exact Test dan rasio prevalensi. Hasil penelitian menunjukkan dari 61 responden balita yang mempunyai riwayat penyakit infeksi sebanyak 22 orang balita (36,1%) dan balita yang tidak mempunyai riwayat penyakit infeksi sebanyak 39 orang balita (63,9%). Berdasarkan indeks BB/U sebagian besar balita mempunyai status gizi baik sebanyak 48 orang balita (78,7%) dan balita yang mempunyai status gizi tidak baik sebanyak 13 orang balita (21,3%). Hasil analisis uji Fishers Exact Test didapatkan p = 0,913 (p-value > 0,05) artinya tidak terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi dengan status gizi balita dan hasil rasio prevalensi (RP = 2,068) dengan CI 95% (0,794-5,385) artinya balita dengan riwayat penyakit infeksi berisiko 2 kali lebih besar mempunyai status gizi tidak baik. Ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi status gizi balita



selama



sakit



antara



lain



konsumsi



makan,



pola



asuh



ibu,



sanitasi



lingkungan/kebersihan, pelayanan kesehatan, dan status ekonomi orang tua. B. PENGERTIAN PENYAKIT INFEKSI Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Meski beberapa jenis organisme terdapat di tubuh dan tergolong tidak berbahaya, pada kondisi tertentu, organisme-organisme tersebut dapat menyerang dan menimbulkan gangguan kesehatan, yang bahkan berpotensi menyebabkan kematian.



C. PENYEBAB PENYAKIT INFEKSI Infeksi dapat disebabkan oleh 4 organisme berbeda, yakni virus, bakteri, parasit, dan jamur. Masing-masing organisme dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbeda. Berikut adalah contoh penyakit berdasarkan organisme yang menyebabkannya: 



Virus. Organisme ini menyerang sel dalam tubuh. Human immunodeficiency



virus(HIV) adalah salah satu contoh jenis virus yang menyebabkan penyakit HIV/AIDS. 



Bakteri. Organisme ini dapat melepaskan racun penyebab penyakit. E.



coli adalah salah satu contoh jenis bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih. 



Jamur. Dermatophytes adalah salah satu contoh jenis jamur yang juga



menjadi penyebab kutu air. Jamur ini dapat berkembang biak dengan cepat di lingkungan bersuhu hangat dan lembap. 



Parasit. Parasit



hidup



dengan



bergantung



pada



organisme



lain. Plasmodium adalah salah satu contoh jenis parasit yang bergantung hidup di nyamuk dan menjadi penyebab malaria. Penyebaran organisme penyebab infeksi dapat terjadi dengan berbagai cara, baik secara kontak langsung, melalui hewan atau benda yang terkontaminasi. Diare, demam, dan badan terasa lemas adalah gejala umum penyakit infeksi



D. JENIS JENIS PENYAKIT INFEKSI 1. Demam berdarah Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala penyakit ini biasanya muncul 4-6 hari setelah tergigit nyamuk tersebut.



Berikut ini adalah beberapa gejala penyakit demam berdarah: 



Demam tinggi.







Sakit kepala.







Mual dan muntah.







Nyeri otot dan tulang.







Nafsu makan berkurang.







Nyeri di bagian belakang mata.







Perdarahan, misalnya gusi berdarah, mimisan, atau mudah memar.







Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam). Untuk mencegah penularan demam berdarah, Anda disarankan untuk menggunakan kelambu dan memasang kasa nyamuk di jendela dan pintu rumah. Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk melakukan 3M Plus sebagai langkah pencegahan penyakit demam berdarah, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.



2. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit tropis yang termasuk penyakit endemik di Indonesia.



Malaria



disebabkan



nyamuk Anopheles betina.



oleh



parasit



yang



ditularkan



melalui



gigitan



Gejala malaria akan muncul 10–15 hari setelah tergigit oleh nyamuk. Saat terkena malaria, seseorang dapat merasakan gejala demam, sakit kepala, menggigil, banyak berkeringat, nyeri pada tulang dan otot, mual muntah, dan lemas. Jika tidak diobati, malaria bisa menjadi malaria berat yang menyerang otak. Langkah pencegahan penyakit malaria umumnya sama dengan pencegahan demam berdarah, yaitu menjauhi gigitan nyamuk dan mencegah bersarangnya nyamuk di dalam rumah dan sekitarnya. Selain itu, langkah pencegahan malaria tambahan bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi obat antimalaria profilaksis, yaitu doksisiklin, sesuai resep dokter. 3. Skistosomiasis Skistosomiasis adalah salah satu jenis penyakit tropis yang disebabkan oleh cacing parasit skistosoma. Jenis parasit ini banyak ditemukan di kolam, danau, sungai, waduk, atau kanal di daerah tropis atau subtropis.



Tak hanya skistosomiasis, penyakit cacingan lainnya seperti cacing kremi, cacing tambang, cacing pita, dan cacing gelang juga banyak ditemukan di negara-negara tropis, termasuk Indonesia.



Gejala skistosomiasis biasanya akan muncul dalam waktu beberapa minggu setelah terinfeksi cacing skistosoma. Beberapa gejala skistosomiasis yang dapat terjadi, antara lain: 



Pusing







Demam







Menggigil







Muncul ruam merah dan rasa gatal di kulit







Batuk







Gangguan pencernaan, seperti diare dan nyeri perut







Nyeri otot dan sendi



Jika semakin parah, skistosomiasis bisa menyebabkan gejala yang lebih berat, seperti urine atau tinja yang disertai darah, pembengkakan pada perut, ginjal, atau limpa, dan bahkan kelumpuhan. Untuk mencegah terjadinya penyakit tropis ini, Anda disarankan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar serta menyaring dan memasak air hingga benarbenar matang sebelum diminum. 4. Infeksi jamur Jamur penyebab infeksi mudah tumbuh di daerah beriklim tropis yang bersuhu hangat dan lembap. Kondisi lingkungan yang seperti ini membuat orang yang tinggal di daerah tropis berisiko lebih tinggi untuk terkena infeksi jamur.



Beberapa jenis infeksi jamur yang sering ditemukan di negara tropis, seperti Indonesia, antara lain jamur kuku, kurap, panu, dan kandidiasis. Infeksi jamur ini bisa terjadi di bagain tubuh mana pun, seperti tangan, kaki, dan wajah.



Jamur kuku kurap



Panu



kandidiasis



Berbagai jenis infeksi jamur pada kulit tersebut disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, kebersihan tubuh yang kurang terjaga, hingga daya tahan tubuh yang lemah. Infeksi jamur tersebut dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain: 



Jaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur dan mengeringkan tubuh setelahnya.







Segera mengeringkan tubuh dan menggati pakaian setiap kali berkeringat.







Hindari berbagi penggunaan peralatan pribadi, seperti handuk dan pakaian, dengan orang lain.







Gunakan pakaian yang bersih dan mudah menyerap keringat.







Kenakan alas kaki di tempat umum atau setiap beraktivitas.







Rutin memotong kuku kaki dan tangan.



5. Tuberkulosis Tuberkulosis atau



TB



merupakan



penyakit



infeksi



yang



disebabkan



oleh



bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit yang sering kali menyerang paru-paru ini bisa menular melalui percikan air liur saat penderita TB batuk atau bersin.



Selain paru-paru, TB juga dapat menyerang organ lain, seperti kelenjar getah bening, otak, tulang, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit. Penderita TB bisa mengalami gejala berupa penurunan berat badan, keringat dingin, lemas, batuk berdarah, serta batuk yang tidak membaik dalam waktu lebih dari 3 minggu. TB perlu diobati dengan obat antituberkulosis selama minimal 6 bulan tanpa putus obat. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan TB kepada orang lain serta mencegah terjadinya TB MDR atau TB yang kebal obat. 6. Kusta Penyakit kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang dan merusak sistem saraf, kulit, mata, dan lapisan mukosa hidung. Bila tidak segera ditangani, kusta bisa menyebabkan kerusakan saraf yang parah hingga menyebabkan kecacatan pada penderitanya.



Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita kusta antara lain: 



Kesemutan atau mati rasa







Muncul bercak kemerahan atau keputihan di kulit







Rontok pada alis dan bulu mata







Luka atau borok yang tidak terasa nyeri







Kerontokan rambut di bagian tubuh tertentu







Nyeri dan pembengkakan di sendi Penyakit kusta lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah serta tinggal di daerah endemik kusta, termasuk Indonesia, India, dan China. Selain penyakit-penyakit di atas, ada beberapa penyakit tropis lain yang juga perlu Anda waspadai, seperti trakoma, rabies, chikungunya, kolera, leptospirosis, dan frambusia. Faktor iklim yang menyebabkan tingginya kasus penyakit tropis di Indonesia dan beberapa negara tropis lainnya memang tidak bisa dihindari. Akan tetapi, risiko terkena penyakit tropis bisa berkurang jika Anda rutin menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan sekitar dengan cara sering mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menggunakan masker saat bepergian, serta tidak membuang sampah sembarangan.



E. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI -



Pengobatan Infeksi



Penanganan infeksi disesuaikan dengan organisme yang menyebabkannya dan bagian tubuh yang terinfeksi. Umumnya penanganan infeksi dilakukan dengan pemberian obat atau operasi. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk menangani infeksi meliputi: 



Antivirus, seperti zanamivir dan acyclovir.







Antibakteri, seperti amoxicillin dan doxycycline.







Antijamur, seperti clotrimazole dan fluconazole.







Antiparasit, seperti albendazole dan artesunate. Obat untuk menangani infeksi tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet, kaplet, salep, krim, hingga suntik. Dosis dan jenis masing-masing obat perlu disesuaikan dengan kondisi dan riwayat pasien. Hindari menggunakan obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Selain pemberian obat, beberapa jenis infeksi juga perlu ditangani dengan operasi. Operasi yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi yang diderita, organisme penyebab, dan riwayat kesehatan pasien. Misalnya, pada penyakit katup jantung akibat infeksi, maka perlu dilakukan operasi untuk mengganti katup jantung.



-



Pencegahan Infeksi Semua jenis penyakit infeksi pada dasarnya dapat dicegah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko terjadinya infeksi adalah: 



Melakukan pemeriksaan secara rutin.







Menghindari kontak dengan hewan liar.







Melakukan vaksinasi sesuai jadwal.







Menerapkan kehidupan seks yang sehat.







Menjaga kebersihan.







Tidak berbagi pakai barang pribadi, seperti sikat gigi, handuk, atau sepatu.







Tidak jajan sembarangan.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Lebih dari separuh balita mengalami penyakit infeksi. 2. Penyakit infeksi bisa disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit. Masing-masing penyakit infeksi memiliki gejalanya tersendiri dan pengobatan yang berbeda-beda, tergantung penyebabnya 3. Setiap penyakit infeksi juga memiliki masa inkubasinya masing-masing. Masa inkubasi adalah jeda waktu dari saat mikroorganisme masuk ke dalam tubuh seseorang hingga orang tersebut menunjukkan gejala penyakit infeksi. Penyakit infeksi ada yang memiliki masa inkubasi selama beberapa hari, bulan, hingga tahun. 4. Terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi dengan kejadian status gizi kurang menurut indeks BB/U (p-value 0,012), dan terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kejadian status gizi kurang pada balita usia 6 - 24 bulan menurut indeks BB/U (p-value 0,010). 5. Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Meski beberapa jenis organisme terdapat di tubuh dan tergolong tidak berbahaya, pada kondisi tertentu, organisme-organisme tersebut dapat menyerang dan menimbulkan gangguan kesehatan, yang bahkan berpotensi menyebabkan kematian. 6. Makanan dan minuman yang dianjurkan saat infeksi adalah : makanan yang kaya akan kandungan probiotik seperti makanan fermentasi , memperbanyak asupan air putih , konsumsi makanan yang lembut terlebih dahulu , air rebusan jahe 7. Makanan yang patut dihindari ketika terkena infeksi seperti = Makanan berlemak dan berminyak karena sulit dicerna, makanan dan minuman yang banyak mengandung gula karena dapat memeperparah keadaan peradangan atau inflamasi , makanan pedas, karena dapat mengiritasi baik saluran pernapasan maupun saluran pencernaan, makanan yang bertekstur kasar atau keras karena dapat melukai tenggorokan dan akan lebih sulit dicerna oleh usus ,minuman yang terlalu panas, mengandung soda, mengandung kafein dan mengandung alkohol 8. Ada hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi balita (6-59 bulan) berdasarkan CIAF



9. Jenis-jenis penyakit infeksi seperti : DBD, Malaria , Skistosomiasis, kusta, TBC, infeksi jamur dll 10. Faktor dominan status gizi balita berdasarkan CIAF pada balita adalah asupan energi setelah dikontrol dengan variabel kesehatan lingkungan, pola asuh, asupan zinc dan asupan lemak.



B. SARAN Saran untuk bisa mencegah penyakit infeksi bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya seperti menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri, menjaga kontak langsung dengan hewan, cuci tangan yang bersih, tidak jajan sembarangan, perhatikan asupan makanan dan lainnya.



DAFTAR PUSTAKA https://media.neliti.com/media/publications/286575-penyakit-infeksi-dan-pola-makandengan-k-c9ef9d8a.pdf https://www.alodokter.com/7-jenis-penyakit-tropis-dan-cara-pencegahannya https://images.app.goo.gl/6fx5R1YFxMH8mtdV9 https://images.app.goo.gl/MvvoknSbzPUj1FoVA



https://images.app.goo.gl/5x1UnJFFpLsvtT2CA https://images.app.goo.gl/jpDkjUDc75KFeV9G9 https://images.app.goo.gl/evxdNiGME5FYGLEn9 https://images.app.goo.gl/m1xcd1js5WMn3rtMA