Makalah PBL Blok 2 Modul 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENYELESAIKAN SUATU MASALAH SEHARI-HARI DENGAN PANDANGAN FILSAFAT



DISUSUN OLEH : BYANCA LAUWARDI NIM: 102019061 KELOMPOK PBL C2



Abstrak Kata filsafat berasal dari Bahasa yunani berarti “cinta akan hikmat” atau ”cinta akan pengetahuan”, begitu juga dengan seorang filsuf dia juga pecinta ilmu pengetahuan. Filsafat sebdiri adalah ilmu yang memakai bukti yang ada dengan semua kemampuan untuk menjawab pertannyaan yang di lontarkan. Ilmu yang memakai logika dan meninggalkan agamanya artinya, dalam menjawab atau mendeskripsikan sebuah jawaban seorang filsafat tidak mencampurkan nilai agama dalam jawabannya di mana jawabannya ril atau nyata apa yang di dapat dalam bukti yang telah di kerja. Ilmu filsafat terbagi atau tergolong menjadi tiga yaitu filsafat ilmu, filsafat manusia dan filsafat moral. Pertanyaan yang mereka runding untuk mencari jawabanya tergolong sangat membingungkan seperti contoh apa arti kata apa, apa itu cantik dan lain sebagainya, di samping itu belajar filsafat adalah belajar yang has dengan mencari eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran, dan ketertarikan Kata kunci : filsafat ilmu Abstract The word philosophy comes from the Greek language means "love of wisdom" or "love of knowledge", as well as a philosopher he also lovers of science. Sebdiri philosophy is the science that uses the existing evidence with all the ability to answer the questions that catapult. Studies that use logic and abandon his religion means, in answering or describe an answer to a philosophy of not mixing religious values in the answer where the real answer is real or what is in the can in the evidence that has been at work. Philosophy is divided or classified into three: the philosophy of science, philosophy of human and moral philosophy. The question they negotiator to find the answer as very confusing as an example of what the word what, what was pretty and so forth, in addition to study philosophy is to learn who has to look for the exact beside the feel of a typical philosophy, that is speculation, doubt, curiosity, and interest. Keywords : filsafat ilmu



Pendahuluan Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar. filsafat adalah cinta, cinta akan ilmu pengetahhuan. Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir, dan logika bahasa. Logika merupakan sebuah ilmu yang samasama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran, dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal. Filsafat memiliki cabang pengetahuan yaitu epistemology, teori pengetahuan, adalah cabang filsafat yang peduli terhadap pertanyaan-pertanyaan contoh apa hikmat dari pengetahuan. Pertanyaan menyangkut nilai, ada beberapa cabang juga yang menyangkut nilai-nilai filsafat seperti filsafat moral, filsafat social, filsafat politik, estetika.seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa filsafat merupasan ilmu yang mengandalkan bukti yang nyata dan juga menggunakan logika untuk membuktikan validitas dan argumentasi.



Pembahasan Filsafat Ilmu Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Pembahasan dalam kasus saya saya mengambil pengertian etika profesi dan empirisme. Epistemology adalah bagaimana kita mencari sebuah jawaban dari sebuah pertanyaan dengan melihat bukti yang ada tanpa memandang kecantikan atau keindahan seseorang. Dimana akan berusaha sekuat tenaga dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencari sebuah jawaban, sampai pada batas yang tidak bisa di lewati lagi atau batas akhir yaitu akal kita sendiri (diri kita sendiri), sampai pada akhirnya akan sampai pada jawaban yang sebenarnya yaitu kebenaran hanya di ketahui oleh sang pencipta walaupun pada saat menyelesaikan satu pertanyaan mereka harus menyingkirkan agama mereka. Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, bukan berasal dari pengalaman inderawi. Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. Etika profesi ini berhubungan dengan skenario tersebut karena dalam etika profesi ini dokter dipertanyakan apakah ia benar melakukan



malpraktek atau tidak dan dengan secara tidak langsung apakah etika yang diterapkan kepada pasien itu sudah sesuai dengan prosedur atau belum sehingga bisa terjadi tuduhan malpraktek tersebut.



Filsafat Moral Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama. Intinya Filsafat moral adalah kelakuan atau sikap seseorang yang sering di lakukan terus menerus samapi membuat orang mengikutinya dan menjadi sebuah teradisi dan adat isti adat. Simpulan Menjawab pertanyaan yang sulit dan susah di pahami, memakai logika dan memastikan kebenaranya itulah filsafat. Filsafat moral suatu yang sering di lakukan yang terus menurus sampai menjadi sebuah kebiasaan atau adat istiadat. Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Dan dalam kasus ini dokter harus menggunakan metode epistemology yang merupakan cabang dari filsafat ilmu untuk membuktikan bahwa ia tak bersalah dan dalam skenario 7 ini, dokter tidak melakukan pelanggaran malpraktik: 1. dokter tidak melanggar ketentuan malpraktik 2. dokter telah melakukan rasionalisme dan ultilitarisme karena obat yang diberikan memang diperuntukkan untuk gangguan pencernaan pada umumnya. gangguan pencernaan pada umumnya. Daftar Pustaka 1. Zakaria MM. Filsafat. Jakarta 2011; 7(2): 3-5 2. Brow A. Filsafat ilmu. Jakarta 2015; 23(11): 3 3. Channel PS. Filsafat ilmu (definisi, tujuan implikasi & signifikasi). Jogja 2013; 1 4. Utari W. Filsafat moral. Jakarta 2014;4(1) 5. Mega W. Filsafat manusia. Jakarta 2015; 1-3



6. Halim MA, Sali. Filsafat manusia siapakah manusia. Jakarta 2007; 9(3): 1-3