Makalah Pengantar Akuntansi Ii [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 “PENGENDALIAN INTERNAL”



NAMA



: RATNA MEGAWANGI



PRODI



: AKUNTANSI



NPM



: 19320046



PEMBIMBING



: SAID SALEH SALIHI, S.E., MSA., AK., CA



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAUBAU TAHUN 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Baubau, 25 Maret 2020



1



DAFTAR ISI Kata Pengantar...................................................................................................................



1



Daftar Isi.............................................................................................................................



2



Bab 1 Pendahuluan............................................................................................................



3



1.1 Latar Belakang.............................................................................................................



3



1.3 Tujuan Makalah.............................................................................................................



3



1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................



3



Bab 2 Pembahasan.............................................................................................................



4



2.1 Pengertian Pengendalian Intern......................................................................................



4



2.2 Komponen Pengendalian Intern.....................................................................................



4



2.3 Keterbatasan Pengendalian Intern..................................................................................



5



2.4 Pertimbangan Pengendalian Intern Dalam Perencanaan Audit.......................................



5



2.5 Pemahaman Terhadap Pengendalian Intern....................................................................



6



2.6 Lingkungan Pengendalian Intern....................................................................................



6



2.7 Aktivitas Pengendalian...................................................................................................



6



Bab 3 Penutup....................................................................................................................



8



3.1 kesimpulan.....................................................................................................................



8



Daftar Pustaka....................................................................................................................



9



2



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan yang telah berjalan tidak boleh tidak memonitor kegiatannya dan hasilnya. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap yang profesional untuk memajukan atau meningkatkan hasil yang telah dicapainya.pandangan dan sikap tersebut di atas dinyatakan dalam kesibukan manajemen untuk selalu melihat, meneliti, menganalisa dan mengambil keputusan atas laporan-laporan yang telah sampai ke atas meja mereka. Laporan tersebut yang digunakan sebagai dasar keputusannya baik untuk mengendalikan atau mengarahkan biasanya berbentuk meringkas kejadian yang paling terakhir terjadi dan kondisi perusahaan. Unit/satuan pengukurannya tidak hanya menggunakan rupiah tetapi juga satuan jam kerja, satuan berat, penggunaan karyawan atau ukuranyang lain yang diperlukannya.



Di samping laporan berfungsi untuk mengendalikan dan



mengarahkan, laporan juga mempunyai arti untuk menilai apakah kebijaksanaan perusahaan yang telah



ditentukan



dijalankan,



apakah



kondisi



keuangannya



sehat,



kegiatan



penjualannya



menguntungkan dan hubungan antar bagian, atau departemen berlangsung harmonis. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pengendalian internal? 2. Apa saja keterbatasan pengendalian interna? 3. Apa sala komponen pengendalian internal? 1.3 Tujuan Makalah Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui alasan-alasan tentang pentingnya Auditor memahami pengendalian intern perusahaan klien dan untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Audit.



3



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Defenisi Pengendalian Intern Menurut PSAP pengendalian intern adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan,(b) efektivitasdan efisiensi operasi, dan(c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dari defenisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut ini : 1.



Pengendalian merupakan suatu proses. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk



mencapai tujuan tertentu, bukan tujuan itu sendiri.pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan bersifat pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur entitas 2.



pengendalian dijalankan oleh orang.pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman



kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang menckup dewan komisaris, manajemen dan personel lain. 3.



pengendlian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan



mutlak, bagi manajemen dan komisaris entitas. 4.



pengendalian ditujukan untuk mencpai tujuan yang saling berkaitan: pelaporan, keuangan,



keparuhan dan operasi. 2.2 Komponen Pengendalian Intern 1.



Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.



2.



Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.



3.



Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.



4.



Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapandan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.



5.



Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kerja pengendalian intern sepanjang waktu.



4



2.3 Keterbatasan Pengendalian Intern 1.



Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali manajemen dan personil lain dapat salah dalam



mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya informasi, keterbatasan waktu atau tekanan lain. 2.



Gangguan. Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personel



secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena lalai tidak adanya perhatian, atau kelelahan.perubahanyang bersifat sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan. 3.



Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut kolusi, ini dapat



mengakibatkan bobolnya pengendalianintern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak terungkapnya ketidkberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh struktur pengendalian intern yang dirancang. 4.



Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang



telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan atau kepatuhan semu. 5.



Biaya lawan manfaat. Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan SPI tidak boleh melebihi



manfaat yang diharapkan dari pengendalian intern tersebut. 2.4 Pertimbangan Pengendalian Intern Dalam Perencanaan Audit Dalam semua Audit, Auditor harus memperoleh pemahaman masing-masing dari lima komponen pengendalian intern yang cukup untuk merencanakan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami dewsain pengendalian relevan dengan suatu audit laporan keuangan dan apakah pengendalian tersebut dioperasikan. Dalam perencanaaan audit pengetahuan tersebut harus digunakan untuk : a)



mengidentifikasi tipe salah saji potensial



b)



mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap resiko salah saji material



c)



mendesain pengujian substantif.



Sifat, saat dan luasnya prosedur yang dipilih auditor untuk memperoleh pemahaman akan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman sebelumnya dengan entitas, sifat pengendalian khusus yang terkait, dan sifat dokumentasi pengendalian khusus yang diselenggarakan oleh entitas. Apakah suatu pengendalian telah dioperasikan adalah berbeda dari efektivitas operasinya. Dalam memperoleh pengetahuan tentang apakah pengendalian telah dioperasikan, auditor menentukan bahwa entitas telah menggunakannya. Di lain pihak, efektivitas operasi, berkaitan dengan bagaimana pengendalian tersebut diterapkan, konsistensi penerapannya, dan oleh siapa pengendalian tersebut diterapkan. 5



2.5 Pemahaman Terhadap Pengendalian Intern Dalam mempertimbangkan pemahaman atas pengendalian intern yang diperlukan untuk merencanakan audit, auditor mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari sumber lain tentang tipe salah saji yang dapat terjadi, resiko bahwa salah saji tersebut dapat terjadi, dan faktor yang mempengaruhi desain pengujin substansif. Sumber lain pengetahuan seperti itu mencakup audit sebelumnya dan pemahaman tentang industri yang menjadi tempat beroperasinya entitas. Auditor juga mempertimbangkan taksirannya tentang resiko bawaan, pertimbangan tentang materialitas, dan kompleksitas dan kecanggihan operasi dan sistem entitas, termasuk apakah metode pengendalian pengolahan informasi didasarkan pada prosedur manual yang terlepas dari komputer atau sangat tergantung pada pengendalian berbasis komputer. Semakin kompleks dan canggih operasi dan sistem entitas, mungkin perlu mencurahkan perhatian ke komponen pengendalian intern untuk memperoleh pemahaman terhadap komponen tersebut yang diperlukan untuk mendesain pengujian substansif yang efektif. 2.6 Lingkungan Pengendalian Intern Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen dan dewan komisaris terhadap lingkungan intern, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secara kolektif. Auditor harus memusatkan pada substansi pengendalian daripada bentuk luarnya, karena pengendalian mungkin dibangun namun tidak dilaksanakan. Sebagai contoh, manajemen dapat membangun aturan perilaku formal namun bertindak yang melanggar apa yang telah ditetapkan dalam aturan tersebut. Pada



waktu



memperoleh



pemahaman



tentang



lingkungan



pengendalian,



auditor



mempertimbangkan dampak kolektif kekuatan dan kelemahan dalam berbagai faktor lingkungan pengendalian terhadap lingkungan pengendalian. Kekuatan dan kelemahan manajemen dapat berdampak pervasif terhadap pengendalian intern. Sebagai contoh, pengendalian oleh manajer pemilik dapat mengurangi tidak adanya pemisahan tugas dalam suatu bisnis kecil atau dewan komisaris yang aktif dan independen dapat mempengaruhi filosofi dan gaya operasi manajemen senior dalam entitas yang lebih besar. Namun, kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang diarahkan ke penerimaan personel akuntansi dan keuangan yang kompeten, mungkin tidak mengurangi kecenderungan kuat manajemen puncak untuk menyajikan laba dalam jumlah yang lebih tinggi. 2.7 Aktivitas Pengendalian Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas aktivitas pengendalian yang relevan untuk merencanakan audit. Pada waktu auditor memperoleh pemahaman tentang komponen lain, ia juga 6



mungkin aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan setiap saldo akun, golongan transaksi, dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan atau setiap asersi yang relevan dengan saldo akun, transaksi, dan pengungkapan tersebut. memperoleh pemahaman atas aktivitas pengendalian. Sebagai contoh, dalam memperoleh pemahaman tentang dokumen, catatan, dan tahap pengolahan dalam sistem pelaporan keuangan yang berkaitan dengan kas, auditor mungkin menjadi sadar apakah rekening bank telah direkonsiliasi. Auditor harus mempertimbangkan pengetahuan tentang ada atau tidak adanya aktivitas pengendalian yang diperoleh dari pemahaman terhadap komponen lain dalam menentukan apakah diperlukan perhatian tambahan untuk memperoleh pemahaman atas aktivitas pengendalian dalam perencanaan audit. Biasanya, perencanaan audit tidak mensyaratkan pemahaman atas



7



BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1.



Dalam akuntansi, SPI yang berlaku dalam perusahaan/entitas merupakan faktor yang



menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut. Oleh karena itu dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan yang di auditnya, Auditor meletakkan kepercayaan atas efektivitas SPI dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam proses akuntansi. 2.



Pengendalian intern merupakan suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris,



manajemen, dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan,(b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 3.



Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen: karena : manajemen tidak dapat



melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya perusahaan., Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan penyimpngan yang akan terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam waktu dan biaya terbatas. 4.



Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi



adalah untuk digunakan dalam kegiatan: mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan, salah saji material yang potensial dapat terjadi, risiko deteksi, perancangan pengujian substantif.



8



DAFTAR PUSTAKA http://resthoe.blogspot.co.id/2013/01/tujuan-pengendalian-internal.html http://www.auditinfo.org/2015/05/tujuan-pengendalian-internal_1.html https://carlz185fr.wordpress.com/2013/04/23/tujuan-pengendalian-intern



9