Makalah Penilaian Wawancara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI PEMBELAJARAN PENILAIAN WAWANCARA



DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 1. Monika anggriyani (1730210098) 2. Nova Damayanti



(1730210104)



3. Raudilah



(1730210116)



4. Yuniyartika



(1730210128)



Dosen Pengampuh : Yecha Febrieanitha, M.Pd



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI TAHUN 2020



i



KATA PENGANTAR



Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis mengucapkan terimakasih terhadap semua pihak yang telah membantu. Akhirul kata, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini penuh dengan kekurangan dan kelemahan. Untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan di masa mendatang.



Palembang, 28 Februari 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



Kata pengantar ............................................................................................... ii Daftar isi.......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan masalah .............................................................................. 1 C. Tujuan masalah .................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2 A. Pengertian percakapan atau wawancara ......................................... 2 B. Penyusunan Panduan Wawancara di Tk ......................................... 3 C. Tujuan Wawancara............................................................................ 6 D. Fungsi Wawancara ............................................................................. 8 BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10 A. KESIMPULAN ................................................................................... 10 B. SARAN ................................................................................................ 10 DAFTAR PUSATAKA .................................................................................. 11



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Evaluasi dan pengukuran merupakan dua hal yang tidak terpisah, satu dengan yang lainnya. Biasanya kegiatan evaluasi sangat bersifat kuantitatif dan lebih banyak diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individu. Namun mengingat tujuan dan obyek evaluasi cukup luas, cara dan alat evaluasipun cukup beragam dalam arti tidak hanya menggunakan tes melainkan juga observasi, wawancara, kuesioner, analisis dokumen, dan sebagainya. Oleh karena itu, evaluasi menjadi sebuah proses dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan pada serangkaian hasil dari tes dan pengukuran baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak atau pun orang tua. Dengan wawancara, guru dapat mengenali lebih jauh kondisi objektif anak.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa Pengertian percakapan atau wawancara? 2. Apa Penyusunan Panduan Wawancara di Tk? 3. Apa Tujuan Wawancara? 4. Apa Fungsi Wawancara?



C. TUJUAN MASALAH 1. Untuk mengetahui Pengertian percakapan atau wawancara 2. Agar dapat mengetahui Penyusunan Panduan Wawancara di Tk 3. Dapat memahami Tujuan Wawancara 4. Dapat mengetahui Fungsi Wawancara



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian percakapan atau wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak atau pun orang tua. Dengan wawancara, guru dapat mengenali lebih jauh kondisi objektif anak. Teknik wawancara terbagi atas dua bentuk, yaitu



wawancara



tersturktur



(menggunakan



daftar



pertanyaan



tertulis/kuisioner) dan wawancara tak tersturktur. Wawancara salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik. Pengertian wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau guru dengan orang yang diwawancarai (interviewee) atau peserta didik tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaraan orang lain atau media. jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya. Wawancara kepada anak paud ini tentu saja bukan wawancara yang formal yang dilakukan kepada orang dewasa, karena apabila wawancara tersebut terkesan menjenuhkan maka anak kecil tersebut akan merasa bosan, dan terkadang merasa takut.1 wawancara adalah metode penilaian yang dilakukan melalui bercakapcakap atau percakapan antara anak dengan guru baik didalam kelas maupun diluar kelas. Percakapan dengan berguna untuk menggali secara langsung tentang apa yang sedang dirasakan, dipikiran dan diinginkan anak. dari percakapan kita dapat memperoleh gambar tentang minat, motivasi dan kebutuhan-kebutuhan anak. pada saat melakukan percakapan sebaiknya guru selalu memegang daftar cek perkembangan ank, sehingga segala hasil 1



Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Rosdakarya, 2012. Hal 58-59



2



terdokumentasikan. daftar cek yang diperlukan dalam rangka program sains dapat dilihat pada lampiran Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal : 1. Hubungan baik pewawancara dengan anak yang diwawancarai. Dalam hal ini hendaknya pewawancara dapat menyesuikan diri dengan orang yang diwawancarai, jika kita bermaksud mewawancarai AUD tentu caracara yang dugunakan berbeda dengan yang dilakukan untuk wawancara. Wawancara untuk AUD biasanya dilakukan dengan bentuk dialog atau percakapan. 2. Keterampilan pewawancara. Keterampilan pewawancara sangat besar pengaruhnya terhadap hasil wawancara yang dilakukan, karena guru perlu melatih diri agar meiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara. Jangan samapai dalam mewawancarai anak ada kesan bahwa kita sedang mengevaluasi anak, sehingga jawaban yang diberikan anak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 3. Pedoman wawancara Keberhasilan wawancara juga sangat dipengaruhi oleh pedoman yang dibuat oleh guru sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan diajukan. Misalnya guru harus menentukan tujuannya mewawancarai anak, aspek apa yang ingin ia evaluasi sehingga pertanyaan dalam bentuk dialog tersebut tepat sasaran sehingga tidak membuat anak bosan.2



B. Penyusunan Panduan Wawancara di Tk Penyusunan Panduan wawancara di TK dalam rangka evaluasi pembelajaran dapat saja dilakukan tergantung responden yang ingin diwawancarai, dalam mengevaluasi hasil belajar AUD yang bisa kita jadikan sebagai narasumber yaitu : a) Peserta didik itu sendiri 2



Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Grafindo,2009. Hal 122



3



b) Orangtua peserta didik c) Teman atau orang-orang disekitar peserta didik Wawancara dilakukan secara informal dan bebas atau tidak terstruktur, hal ini sesuai dengan pernyataan suharsimi dalam wawancara bebas jawaban yang digunakan tidak dipersiapkan sehingga sumber bebas mengungkapkan pendapatnya. a. Penyusunan panduan mewawancarai anak Tk hal-hal umum yang perlu diperhatikan guru adalah : 1) Wawancara pada anak-anak akan memberikan beberapa informasi pada kita tentang persepsi mereka dari suatu permasalahan, pikiran dan perasaan mereka tentang mereka sendiri, dan kesan mereka dari situasi mereka dan hubungan atau pertemanan mereka. Untuk mendapatkan



informasi



tersebut



tergantung



pada



tingkat



perkembangan dan kemampuan berbahasa dan konseptual mereka. Sebagai seorang psikolog yang akan melakukan asesmen kita harus terampil dalam membuat anak mau mengungungkapkan pikiran dan perasaan mereka kepada kamu. Ketika melaksanakan suatu wawancara, ingatlah selalu perhatikan usia anak, pengalaman mereka, tingkat perkembangan kognitif mereka, dan kemampuan untuk mengatakan dirinya sendiri. 2) Tidak seperti mewawancarai orang dewasa, karena keterbatasan mereka dalam memahami bahasa, mengungkapkan bahasa, kemampuan konseptual, dan memori. Jadi kita harus secara khusus berhati-hati tentang bagaimana kita bertanya pada mereka. Ingatlah bahwa anak mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah. Untuk mendekati anak, kita harus membantu mereka nyaman terlebih dahulu. 3) Beberapa hal yang harus di perhatikan saat melakukan wawancara dengan anak: tempat atau situasi yang asing bagi mereka bisa membuat perilaku anak dalam wawancara mungkin berbeda dengan perilakunya sehari-hari atau di tempat lain, kapan waktu



4



yang cocok untuk memulai wawancara, membuat tujuan dari wawancara awal dengan anak. 4) Ada teknik umum dan dan teknik khusus untuk mewawancarai anak: cara yang paling umum untuk membantu anak megingat, berfikir, dan bercerita tentang diri mereka adalah dengan menanyakan pada mereka sebuah pertanyaan. Sedangkan teknik khusus yang digunakan adalah: - Mempertimbangkan usia anak dan panjang dan lamanya wawancara berlangsung. - Membuat kalimat yang cocok sebagai pembuka wawancara. - Menggunakan bahasa dan intonasi yang sesuai. - Terbukalah untuk apa yang anak ceritakan pada anda. - Buatlah komentar deskriptif,Gunakan refleksi. - Seringlah mengapresiasi anak dan Hindari kalimat mengkritik. - Gunakan pertanyaan yang sederhana dan mudah difahami. - Buatlah pertanyaan dalam subjungtive mood (hipotetik) jika diperlukan. - Bijaksanalah Mengenal tanda ketidak nyamanan anak. - Gunakan, plastisin, krayon atau boneka untuk membantu anak bicara. - Gunakan teknik sentence-completion. Dab Gunakan kalimat fantasi. b. Di beberapa situasi reinforser sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran wawancara dengan anak. c. Lingkungan anak sangat penting dalam pembentukan kesulitan pada anak. Dengan meyuruh anak untuk menggambarkan ruangan yang ada di rumah mereka dan menyuruh mereka menceritakan tentang hal itu akan membantu dalam membangun repport dan informasi lain yang berguna dalam interpretasi. Kejadian mental seperti histori anak mengalami trauma otak juga penting digali.



5



d. Selebihnya orang tua, guru, dan anggota keluarga adalah berperan sangat penting dalam memberikan informasi tentang anak. Maka wawancara terhadap mereka juga hal yang sangat diperlukan. Namun dengan tujuan dan jenis pertanyaan yang berbeda.3



C. Tujuan Wawancara Tujuan wawancara adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu 2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah. 3. Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu. Wawancara juga dapat dilengkapi dengan alat bantu berupa tape recorder (alat perekam suara), sehingga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dicatat secara lebih lengkap. Penggunaan pedoman wawancara dan alat bantu perekam suara itu akan sangat membantu kepada pewawancara dalam mengategorikan dan menganalisis jawaban-jawaban yang diberikan oleh peserta didik atau orang tua peserta didik untuk pada akhirnya dapat ditarik kesimpulanSebelum melaksanakan wawancara perlu dirancang pedoman wawancara. Pedoman ini disusun dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara. 2. Setelah mengetahui tujuannya, tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara tersebut. 3. Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk bersetruktur ataukah bentuk terbuka 4. Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan bentuk wawancara.Ada baiknya dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara, baik pedoman wawancara terpimpin atau untuk wawancara bebas. 3



Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Hal 80



6



Hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara: 1. Menjaga hubuangan yang baik, rahasia peserta didik harus dijaga dengan baik. 2. Batasi waktu dalam wawancara. 3. Mencatat semua hasil wawancara



Daryatno mengungkapkan ada lima tahapan struktur wawancara sebagai berikut : 1. Rapport Ditandai dengan ucapan berbasa basi seperti: Apa Kabar? Tahap ini diikuti dengan rencana yang akan dilakukan terhadap dan dengan klien, serta membawa klien merasa enak menghadapi pewawancara. Acap kali penting menerangkan tujuan dari wawancara dan apa yang konselor bisa dan tidak bisa melakukan. 2. Pengumpulan Data Tahap untuk merumuskan masalah dan mengidentifikasikan halhal yang bisa dilakukan dan diberikan kepada klien. Mengetahui alasan mengapa klien sampai datang untuk wawancara dan bagaimana klien menilai atau memandang masalahnya. 3. Menentukan Hasil Sesuai dengan Arah Kemana Klien Inginkan. Mengetahui apa yang dikehendaki klien dan bagaimana kelak kalau persoalan sudah diatasi. Tahap yang penting bagi pewawancara untuk mengetahui apa yang dikehendaki klien dan yang senada atau tidak bertentangan dengan apa yang secara rasional dipikirkan oleh pewawancara. 4. Mengemukakan Macam - Macam Alternatif Penyelesaian Masalah. Diarahkan pada apa yang klien tentukan setelah menentukan dari macam-macam alternatif. Seringkali melibatkan penelaahan yang panjang mengenai dinamika-dinamika pribadinya dan merupakan tahapan yang berlangsung paling lama.



7



5. Generalisasi dan Pengalihan Proses Belajar. Untuk memungkinkan klien mengubah cara berpikirnya, proses belajarnya, perasaannya dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Wawancara ini jelas sudah berfungsi sebagai proses konseling itu sendiri. Kelima tahapan wawancara ini dapat disingkat dengan lima pertanyaan sederhana dan singkat sebagai berikut :4 1. Apa Kabar? 2. Apa Masalahnya? 3. Apa yang anda inginkan akan terjadi? 4. Apa yang bisa kita lakukan mengenai hal itu? 5. Apakah Anda mau melakukan hal itu?



D. Fungsi Wawancara Fungsi wawancara pada dasarnya dapat digolongkan kedalam tiga golongan besar: 1. Sebagai Metode Primer, apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpulan data, atau sebagai metode diberi kedudukan yang utama dalam serangkaian metode-metode pengumpulan data lainnya. 2. Sebagai Metode Pelengkap, jika ia digunakan sebagai alat untuk mencari informasi-informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain. 3. Sebagai Kriterium, metode wawancara digunakan orang untuk menguji kebenaran dan kemantapan suatu datum yang telah diperoleh dengan cara lain, seperti observasi, test, kuesioner dan sebagainya. Digunakan untuk keperluan semacam itu metode wawancara akan menjadi batu pengukur atau kriterium Kelebihan wawancara yaitu : 1. Wawancara dapat memberikan keterangan keaadan pribadi hal ini tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek



4



Daryatno, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Hal 38-39



8



2. Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam pelaksaannya 3. Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan observasi 4. Data tentang keadaan individu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat dibandingkan dengan observasi dan angket. 5. Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si pewawancara dengan objek. Kelemahan wawancara sebagai alat penilaian. 1. Keberhasilan



wawancara



dapat



dipengaruhi



oleh



kesediaan,



kemampuan individu yang diwawancarai 2. Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar pelaksaan wawancara 3. Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari pewawancara 4. Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi hasil wawancara. Langkah - Langkah Pengembangan Wawancara. 1. Merumuskan tujuan 2. Merumuskan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai 3. Menyusun kisi-kisi 4. Menyusun pedoman wawancara 5. Menyusun Lembaran penilaian5



5



Nana Sudjana, Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rosdakarya, 1991. Hal 45



9



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULAN Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak atau pun orang tua. Dengan wawancara, guru dapat mengenali lebih jauh kondisi objektif anak. Teknik wawancara terbagi atas dua bentuk, yaitu wawancara tersturktur (menggunakan daftar pertanyaan tertulis/kuisioner) dan wawancara tak tersturktur. Sedangkan Tujuan wawancara adalah sebagai berikut: 1.



Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu



2.



Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.



3.



Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.



B. SARAN Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu kita dalam mempelajari tentang Evaluasi pembelajaran. Disini kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman



10



DAFTAR PUSTAKA



Arifin zainal, 2012. Evaluasi Pembelajara. Bandung: PT Remaja RosdaKarya Offset. Arikunto Suharsimi, 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto , 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sudijono Anas, 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana nana, 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.



11