Makalah Praktikum Menstrak Kel 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM



MANAJEMEN STR



ATEJIK



NAMA INSTRUKTUR: Marsudi, Dr. M.M Oleh: Kelompok: 3 Ketua: Alia Moethia (201810160311174) Anggota: 1.



Rinjani Salsadira



(201810160311192)



2.



Andinita Pravitasari



(201810160311193)



3.



Dea Ramadanti



(201810160311196)



4.



Fitri Aulia Rahmah



(201810160311198)



5.



Noval Ari



(201810160311379)



LABORATORIUM MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pratikum Manajemen Startegi yang sumber makalah kami ambil dari reverensi yang ada di buku. Untuk itu, pada kesempatan ini peenulis menyampaikan banyak terimakasih kepada: 1. Marsudi, Dr. M.M, selaku Dosen Praktikum Manajemen Strategik. 2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Meskipun dengan sederhana dan banyak kekurangan, Harapan kelompok kami semoga makalah Pratikum yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi pembaca serta menambah wawasan dan pengalaman, sehingga nanti saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi dari makalah pratikum Manajemen Stategi menjadi lebih baik lagi. Sebagai penulis kelompok kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu kami mengharapkan masukan-masukan dan kritik maupun saran yang membangun sebagai bahan evaluasi dan guna memperbaiki makalah Pratikum Manajemen Stratejik



Malang, 10 Juni 2021



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii DAFTAR TABEL............................................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1 A.



Latar Belakang.................................................................................................................................1



B.



Profil Perusahaan.............................................................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................3 TAHAP-1: Membaca kasus PT. Alat Tulis Merk “ICHIBAN” berkali-kali dengan cermat agar mampu mengambil inti dari permasalahan yang harus diselesaikan...................................................................3 TAHAP-2: Mengidentifikasi Dan Merumuskan Visi Dan Misi Pt. Alat Tulis Merk" Ichiban"......................4 TAHAP-3: Melakukan Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal (Tows)...............................................5 TAHAP-4 : Beberapa Alternatif Strategi dan Pilihan Strategi.................................................................13 TAHAP-5 : Impelementasi Strategi : Isu Manajemen, Pemasaran, Operasional, Sumberdaya Manusia dan Keuangan........................................................................................................................................17 TAHAP-6 : Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja...................................................................................19 TAHAP-7 : Membuat Rekomendasi.......................................................................................................23 BAB III PENUTUP........................................................................................................................................26 A.



Kesimpulan....................................................................................................................................26



B.



Saran..............................................................................................................................................27



DAFTAR TABEL Table 1 Matriks Evaluasi Factor Eksternal (Eksternal Factor Evaluasi-EFE)....................................5 Table 2 Matriks Profil Kompetitif............................................................................................................7 Table 3 Matriks Evaluasi Faktor Internal...............................................................................................8 Table 4 Hasil Analisis LK 4 Matriks CPM............................................................................................11 Table 5 Matriks QSPM...........................................................................................................................14



DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Matriks Grand Strategy.........................................................................................................9 Gambar 2 Pangsa Pasar 3 Produsen Bolpoin di Pasar Nasional Tahun 2006-2011...........................10 Gambar 3 Matriks Boston Consulting Group (BCG)...........................................................................11



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat tulis khususnya bolpoin dan spidol boardmaker, telah menjadi andalan bagi setiap manusia sebagai alat untuk melakukan komunikasi verbal dalam menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis. Alat tulis sangat dibutuhkan oleh semua kalangan terutama dalam hal Pendidikan oleh sekelompok pelajar maupun pengajar karena lebih memudahkan proses belajar mengajar. Berbagai jenis alat tulis tersebut telah berhasil di produksi, yang dimana dari waktu ke waktu menjadi semakin praktis, dalam bentuk maupun cara menggunakannya yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya. Pada tahun 1971, Liem An memutuskan untuk berbisnis alat tulis, alasan dasarnya bahwa alat tulis adalah perangkat yang dibutuhkan semua kalangan. Pada saat itu, liem an belum mempunyai modal untuk mendirikan pabrik, maka ia memulai dengan melakuan import barang jadi dan pilihannya jatuh pada pilhan alat tulis merek Ichiban dari jepang. Ia melakukan import spidol boardmarker jenis permanen, yaitu spidol yang tintanya tidak bisa dihapus, karena untuk spidol yang tintanya bisa dihapus belum laku dijual.



B. Profil Perusahaan Perusahaan ini adalah bisnis keluarga, maka Liem An menjalankan bisnisnya dengan system manajemen keluarga. Sebagaimana diketahui bahwa dalam bisnis keluarga, angora keluarga sering dilibatkan dalam pekerjaan karena masih ada hubungan dengan pemiliknya, bukan karena komptensi yang dimilikinya Liem An menggunakan saluran pemasaran konvensional untuk memasarkan produk tersebut, karena tidak mempunyai tenaga penjual sendiri. Dalam penggunaan saluran pemasaran konvensional, liem an menjual ke beberapa grosir yang khusus memasarkan alat tulis di Jakarta dan Surabaya. Usaha ini berkembang pesat, karena pada saat itu tidak ada saingan bagi spidol permanent boardmarker, sehingga spidol merek ichiban adalah market leader. Seiring berjalannya waktu dan merasa memiliki modal yang cukup, liem An berusaha mendapatkan lisensi dari produsen asal ichiban, agar dapat memproduksi sendiri. Pada tahun 1



1977 mendapat lisensi dan liem an mendirikan pabrik PT. Alat Tulis dengan modal sendiri. Perusahaannya merupakan bisnis keluarga, maka menggunakan system manajemen keluarga, sehingga tidaka ada prosuder baku dalam operasional perusahaan dan semua berada dibawah kendali liem an sebagai pemimpin tertinggi. Di tahun 1987 liem an menyerahkan kepemimpinan pad anaknya yang bernama liem ko, karena merasa sudah tua untuk mengurusi bisnisnya sementara kompetisi disektor alat tulis semakin tajam. Lima tahun setelah menjadi raja dan melihat bahwa produk spidol boardmarer dalam posisi aman sebagai market leader, liem ko berpikir untuk memperluas pasar melal4ui diversifikasi produk, yaitu dengan memproduksi alat tulis jenis bolpoin. Liem ko menggunak5an modal sendiri untuk memproduksi bolpoin dan penambahan tipe bolpoin, sehingga penamhan tipe bolpoin Ichiban berjalan lambat disebabkan keterbatasan modal.



2



BAB II PEMBAHASAN TAHAP-1: Membaca kasus PT. Alat Tulis Merk “ICHIBAN” berkali-kali dengan cermat agar mampu mengambil inti dari permasalahan yang harus diselesaikan. Lembar Kerja 1 Masalah 1 Target naik kelas tidak tercapai (Gejala / Akibat) Karena kinerja perusahaan Untuk meningkatkan target penjualan perusahaan harus menambah 1 grosir di Surabaya dan 1 grosir di Jakarta. (Gejala / Akibat) Karena Channel of Distribution Perusahaan memasarkan produk melalui saluran konvensional dengan hanya mengandalkan jaringan pengecer yang dimiliki oleh grosir, sehingga perusahaan hampir tidak pernah melakukan promosi. (Gejala / Akibat) Karena pola kerja sama Karena perusahaan melakukan aktivitas Below The Line (BTL) salah satunya dengan sponsorship dengan pertimbangan biaya yang lebih rendah. (Masalah / Sebab) Masalah 2 Target naik kelas tidak tercapai (Gejala / Akibat) Karena kinerja perusahaan Perusahaan belum cukup untuk bisa mendongkrak secara maksimal target yang diharapkan.



3



(Gejala / Akibat) Karena program Karena peningkatan penjualan dan produksi secara bertahap yaitu 3-3,5% pertahun disertai dengan penurunan harga penjualan rata-rata 6% untuk semua tipe. (Masalah / Sebab) Masalah 3 Target naik kelas tidak tercapai (Gejala / Akibat) Karena sumber daya manusia Produktivitas kerja karyawan, khususnya bagian assembling belum maksimal, sehingga terget produksi tidak tercapai. (Gejala / Akibat) Karena motivasi Karyawan bagian assembling bolpoin diberikan tunjangan intensif per individu, akan tetapi meskipun demikian ternyata belum cukup meningkatkan target produksi. (Gejala / Akibat) Karena system kerja Karena pola produksi mengikuti pola penjualan serta pengalokasian sumber daya manusia yang tidak sesuai kompetensi dari masing-masing. (Masalah / Sebab)



TAHAP-2: Mengidentifikasi Dan Merumuskan Visi Dan Misi Pt. Alat Tulis Merk" Ichiban".



Lembar Kerja 2: Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi Perusahaan PT. Alat Tulis Merk" ICHIBAN". Visi Perusahaan : 4



“PT. Alat Tulis menjadi perusahaan bolpoin merk ICHIBAN yang besar dan sukses menjadi Market Leader bolpoin di Indonesia pada tahun 2022”. Misi Perusahaan:  Meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan.  Membuat perencanaan produksi guna meningkatkan target penjualan.  Meningkatkan pengawasan kerja agar karyawan semakin meningkat kinerjanya untuk mencapai target produksi.  Melakukan aktivitas promosi " Below The Line". Tujuan dan Sasaran:  Menghasilkan bolpoin murah tapi berkualitas tapi berkualitas tinggi dan enak dipakai menulis hingga tetes terakhir.  Mampu memenuhi target penjualan disetiap tahunya dan perusahaan mampu naik kelas serta menjauh dari kejaran faster.



TAHAP-3: Melakukan Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal (Tows) TAHAP PERTAMA: INPUT (INPUT STAGE) Lembar Kerja 3: Analisis lingkungan harus berdasarkan kasus yang ada, tidak boleh menambahkan dari data yang lain. Table 1 Matriks Evaluasi Factor Eksternal (Eksternal Factor Evaluasi-EFE)



Faktor-Faktor



Eksternal: Bobot Peringkat



Utama



(2)



(1*2)



ichiban) 0,125



4



0,5



dibutuhkan semua kalangan. Banyaknya jaringan grosir dan 0,125



3



0,375



4



0,5



Peluang: Alat tulis



(1)



Nilai Tertimbang



(Produk



pengecer yang menjadi patner bisnis liem an. Respon pasar terhadap produk 0,125



5



ichiban yg cukup bagus. Ancaman: Pertempuran antara produsen 0,125



4



0,5



bulpoin yg semakin hebat. Banyak produk impor yang 0,125



4



0,5



3



0,375



2



0,25



2



0,25



akhirnya membuka pabrik di indonesia



untuk



pasarnya Pasar alat



memperluas



tulis



ketat



dan 0,125



kompetitif di tahun 1979 dengan masuknya produk pilot (asal jepang) ke indonesia. Tahun 1980 spidol boardmarker 0,125 merek Artliner dan Faber-Castell juga mulai nasuk indonesia. Banyak beredar bulpoin dari 0,125 segala



merek yang sebagian



besar



adalah



merek



impor,



dimana ada beberapa merk yang menjadi



"penguasa"



pasar



bulpoin yaitu Pilot dan BIC. Ada juga



produk



lokal



merek



Standard. Total Keterangan:



1,00



 Bobot (1)



:1,00



 Peringkat (2)



:1 s/d 4



 Nilai Tertimbang :(1) x (2)



Lembar Kerja 4 Table 2 Matriks Profil Kompetitif Faktor-



Bobot



Perusahaan



PERUSAHAAN



PERUSAHAAN 6



faktor



ICHIBAN



keberhasila



Peringka



n



t



ZEBRA



FASTER



Nilai



peringkat nilai



peringkat nilai



1



2



(1*2)



3



(1*3)



4



(1*4)



0,1



2



0,2



3



0,3



3



0,3



SDM



0,15



2



0,3



3



0,45



3



0,45



Harga



0,1



4



0,4



2



0,2



4



0,4



0,10



3



0,3



4



0,2



3



0,15



0,15



4



0,6



2



0,5



2



0,5



0,20



3



0.6



4



1



3



0,75



distribusi



0,20



4



0,8



4



0,4



4



0,4



jumlah



1,00



22



3,2



22



3,05



22



2,95



Posisi keuangan



produk Struktur organisasi Inovasi produk Kegiatan promosi



Pada matriks profil kompetitif menunjukan bagaimana posisi perusahaan dengan para pesaingnya pada table tersebut kami menentukan faktor keberhasilan penting yang dimiliki perusahaan kemudian faktor tersebut kita bandingkan dengan pesaing yang meliputi Zebra dan Faster. Pada hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa ICHIBAN memiliki nilai yang lebih tinggi dari pesaingnya Lembar kerja 5 Table 3 Matriks Evaluasi Faktor Internal Faktor-faktor Internal Utama



Bobot



Peringkat



1



2



Kekuatan : Usahanya berkembang pesat dikarenakan 0,15



3



Nilai Tertimbang (1*2) 0,45



praktis 7



Brand Ichiban menjadi market leader untuk 0,20



4



0,8



pasar spidol boardmarker Dengan mempunyai modal



4



0,4



0,15



3



0,45



alat 0,18



1



0,18



memproduksi Karena bisnis keluarga perusahaan tidak 0,08



2



0,16



memiliki system manajemen yang tepat Tidak ada system dan prosedur yang baku 0,09



2



0,18



dalam operasional perusahaan. Tidak ada struktur organisasi



1



0,05



sendiri



dan 0,10



melakukan produksi sendiri Ichiban berhasil mendapatkan lisensi dan juga mendirikan pabrik sendiri. Memproduksi berbagai macam produk Kelemahan : Keterbatasan dana



dan



kurangnya



operasional seperti mesin yang dipakai untuk



0,05



Total



1



Kesimpulan : Produk Ichiban memiliki beberapa kekuatan dalam perusahaannya contohnya saja Memproduksi berbagai macam produk dan juga Brand Ichiban menjadi market leader untuk pasar spidol boardmarker yang memiliki nilai 0,45. Sedangkan untuk kelemahan yang dimiliki dalam perusahaan Ichiban yaitu tidak adanya struktur organisasi dalam perusahaan dengan nilai 0,05 dan juga karena Ichiban merupakan bisnis keluarga perusahaan tidak memiliki system manajemen yang tepat dengan nilai 0,16



Lembar kerja 6 8



Analisis lingkungan harus berdasarkan kasus yang ada, tidak boleh menambahkan dari data yang lain Pada tahap pencocokan/pemaduan ini fokus pada menciptakan strategi yang layak dengan mencocokan/memadukan faktor eksternal (LK 3) dan faktor internal (LK 5). Gambar 1 Matriks Grand Strategy



9



Hasil Matriks BCG Matriks BCG dengan dasar pasar pesaing (ZEBRA, ICHIBAN dan FASTER) disajikan sebagai berikut : Gambar 2 Pangsa Pasar 3 Produsen Bolpoin di Pasar Nasional Tahun 2006-2011



Berdasarkan gambar tabel diatas, ICHIBAN ditinjau dari Growth (Pertumbuhan) memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke tahun, tahun 2007 dengan growth 1.21% dan di tahun 2011 dengan growth yang tinggi sebesar 5.03%, ini menunjukkan bahwa pasar bolpoin ICHIBAN mengalami pertumbuhan yang meningkat dan konsisten. Dari segi Pangsa Pasar, ICHIBAN di tahun 2006 memiliki pangsa pasar 12.50%, kemudian di tahun 2007-2008 mengalami penurunan, namun pangsa pasar kembali meningkat tajam di tahun 2009 sebesar 12.35% dan puncaknya di tahun 2011 sebesar 12.84%. Ini menjelaskan bahwa, Pangsa Pasar atau market share Bolpoin ICHIBAN mampu bangkit dari penurunan market share di 2007-2008 dan meningkatkan market share yang besar di tahun berikutnya. Gambar 3 Matriks Boston Consulting Group (BCG)



10



Berdasarkan hasil analisis dari gambar 2 diatas dan berdasarkan gambar 2 Matriks BCG, maka kami mengambil kesimpulan bahwa PT Alat Tulis ICHIBAN berada pada Matriks BCG Kuadran Stars. Hal ini didasarkan pada hasil analisis diatas bahwa PT Alat Tulis memiliki pangsa pasar yang tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi (persaingan tinggi). Hasil Matriks CPM Berikut ini adalah hasil matriks CPM pada LK4, PT Alat Tulis ICHIBAN dibandingkan Table 4 Hasil Analisis LK 4 Matriks CPM Faktor-Faktor Keberhasilan Kualitas produk Harga Reputasi Brand Pemasaran Jalur Distribusi Kapasitas Produksi Pangsa Pasar Keuangan Total



Bobot 1 0,23 0,19 0,16 0,13 0,11 0,08 0,06 0,04 1,00



Perusahaan ICHIBAN Peringkat Nilai 2 (1*2) 4 0,92 3 0,57 3 0,48 2 0,26 2 0,22 2 0,16 3 0,18 2 0,08 21



2,87



Perusahaan ZEBRA Peringkat Nilai 3 (1*3) 2 0,46 2 0,38 4 0,64 3 0,39 3 0,33 3 0,24 4 0,24 3 0,12 24



2,8



Perusahaan FASTER Peringkat Nilai 4 (1*4) 2 0,46 2 0,38 2 0,32 3 0,39 2 0,22 2 0,16 2 0,12 2 0,08 17



2,13



dengan pesaingnya ZEBRA dan FASTER.



Dari LK4 Matriks CPM diatas, diketahui bahwa total skor bobot PT Alat Tulis ICHIBAN adalah 2.87, total skor bobot ZEBRA adalah 2.8, sedangkan total skor bobot FASTER adalah 2.13. Hal ini menunjukkan persaingan antar tiga perusahaan sangat ketat. Namun, PT Alat Tulis ICHIBAN jika dibandingkan kedua pesaing utamanya masih unggul dibandingkan para kompetitor.



Matriks Grand Strategy : Berdasarkan dua hasil analisis Matriks BCG dan Matriks CPM, maka diperoleh titik temu Matriks Grand Strategy berada di Kuadran 1 seperti berikut : 11



Analisis Kuadran 1 Grand Strategy Terpilih :



1) Product and Market Development (Pengembangan Produk dan Pasar) PT Alat Tulis ICHIBAN harus melakukan pengembangan produk yang ada dengan strategi penambahan varian warna Bolpoin (tidak hanya biru dan hitam) agar lebih bervariasi. Sedangkan pengembangan pasar PT Alat Tulis ICHIBAN perlu menambah jaringan distribusi atau pemasaran di berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta dan Surabaya, namun perlu menjangkau di seluruh wilayah Indonesia. 2) Market Penetration (Penetrasi Pasar) Strategi penetrasi pasar yang dilakukan ialah dengan menambah kapasitas atau jumlah produksi bolpoin untuk mendapatkan output yang lebih besar dengan tujuan agar mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan pesaing yang ada. Selain pangsa pasar, dengan memiliki output/kapasitas produksi yang lebih besar memiliki peluang untuk menguasai pasar dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang besar bisa terpenuhi. 3) Vertikal Integration Strategi vertikal integrasi yang digunakan ialah memperbanyak atau menambah unit mesin produksi yang digunakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja. Dengan 12



berkurangnya tenaga kerja maka dengan begitu berkurang juga biaya untuk gaji karena dialihkan dengan mesin-mesin. 4) Concentric Diversification Strategi konsentrik yang digunakan ialah dengan membuat atau inovasi produk baru berupa penghapus bolpoin atau tip ex. Dengan menambah produk baru berupa tip ex, maka produk yang akan dijual akan semakin bervariasi. Dengan variasi produk yang lebih banyak, maka akan memberikan peningkatkan penjualan dan menjadi penguasa pasar. TAHAP-4 : Beberapa Alternatif Strategi dan Pilihan Strategi TAHAP KETIGA : KEPUTUSAN (DECISION STAGE) Hasil analisis dan intuisi dari tahap kedua yaitu teknik pencocokan/pemaduan telah mampu mengungakpa beberapa pilihan strategi. Lembar Kerja 7 : Matriks QSPM ini digunakan sebagai perbandingan dari pilihan strategi yang sudah dipilih, sebagai indikator : faktor eksternal dan internal dapat dirinci dalam tabel dibawah ini :



13



Table 5 Matriks QSPM ALTERNATIF STRATEGI FAKTOR UTAMA



Bobot



Product and



Market Penetration



Market Development



Vertikal Integration



AS



TAS



AS



TAS



AS



TAS



3



0,21



4



0,28



2



0,14



3



0,21



3



0,21



1



0,07



2



0,12



2



0,12



4



0,24



4



0,28



4



0,28



-



-



4



0,21



4



0,28



1



0,07



4



0,32



3



0,24



3



0,24



Peluang : Pasar bolpoin masih terbuka lebar



0,07



Market leader bolpoin dikuasai produk lokal



0,07



Konsumen



bolpoin



sensitif



terhadap perubahan harga



0,06



Brand image ICHIBAN memiliki pengaruh



signifikan



terhadap



produk bolpoin



0,07



Pasar bolpoin nasional naik 2.5%



0,07



Respon pasar terhadap produk bolpoin cukup bagus



0,08



Ancaman : Masuknya produk Pilot



0,06



3



0,18



3



0,18



2



0,12



Masuknya produk BIC



0,06



3



0,18



3



0,18



2



0,12



Pertumbuhan faster setiap tahunnya 0,07



3



0,21



3



0,21



-



-



Persaingan ketat degan faster dan



3



0,24



3



0,24



-



-



4



0,28



4



0,28



-



-



3



0,24



3



0,24



-



-



zebra



0,08



Pasar alat tulis semakin ketat dan kompetitif Pasar import



bolpoin



0,07 dikuasi



produk 0,08



14



Banyak



produk



import



yang



4



0,32



3



0,24



1



0,08



4



0,32



4



0,32



-



-



3



0,27



2



0,18



4



0,36



-



-



-



-



3



0,28



0,12



3



0,36



4



0,48



1



0,12



Adanya pelatihan karyawan bagian 0,07



-



-



1



0,07



3



0,21



0,08



-



-



-



-



-



-



Kurangnya modal yang dimiliki 0,09



3



0,09



3



0,18



3



0,09



-



-



-



-



-



-



2



0,08



4



0,24



4



0,36



4



0,32



membuka pabrik di Indonesia Pertempuran



antara



0,08



produsen



bolpoin semakin hebat



0,08



Kekuatan : Harga yang di tawarkan ICHIBAN 0,09 sedikit lebih murah Menggunakan mesin yaitu molding 0,07 injection dan mesin extruder Melakukan diversifikasi produk perakitan Tidak terbebani hutang



Kelemahan : oleh perusahaan Tidak ada sistem dan prosedur 0,06 yang



baku



perusahaan;



dalam tidak



operasional ada



struktur



organisasi Bagian



assembling



belum 0,08



maksimal karena pola produksi biasanya mengikuti pola penjualan Tidak ada ukuran produktivitas 0,09 kerja bagi karyawannya, ukuran yang dipakai hanya loyalitas, rajin, disiplin dalam bekerja Tidak mempunyai tenaga penjual 0,08



-



-



-



-



15



sendiri Tidak ada sistem kerja baku yang 0,09 mengatur



karyawan



assembling



dalam



-



-



1



0,09



4



0,36



bagian melakukan



perkerjaan Sistem keuangan tertutup



0,08



3



0,24



3



0,24



3



0,24



Total



2.00



59



4.28



62



4.62



49



3.66



Keterangan : 1. Bobot



: 1.00



2. Peringkat: a. b. c. d.



Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 Peringkat 4



: Paling tidak : Cukup berpengaruh berpengaruh : Berpengaruh : Sangat berpengaruh



3. Nilai tertimbang/TAS



: ( bobot x peringkat )



Selanjutnya, pilih satu strategi dari 3 alternatif strategi yang dianggap dapat memberi solusi terbaik bagi perusahaan PT. Alat Tulis merk “ICHIBAN”.



Kesimpulan : Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis Matriks QSPM, maka Strategi yang terpilih ialah “MARKET DEVELOPMENT” karena memiliki hasil perhitungan yang tertinggi dari 3 strategi alternatif lainnya dengan total skor untuk Product and Market Development sebesar 4.62 (TAS).



16



TAHAP-5 : Impelementasi Strategi : Isu Manajemen, Pemasaran, Operasional, Sumberdaya Manusia dan Keuangan Lembar Kerja 8 : Berdasarkan lembar kerja 7, pilihan strategi yang dianggap dapat memberi solusi terbaik bagi perusahaan PT Alat Tulis merk “ICHIBAN”. Selanjutnya, implementasikan pilihan strategi dapat dikerjakan pada lembar kerja 8.



IMPLEMENTASI STRATEGI : Market Development



a. Implementasi Strategi Prospector pada Bidang Pemasaran : Dalam stretegi Prospector ini menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan peluang pasar. Inovasi lebih penting daripada keuntungan besar. Strategi prospector berfokus pada inovasi produk dan peluang pasar. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi strategi ini cenderung untuk menekankan pada kreatifitas dan fleksibilitas di atas efisiensi dalam perintah untuk merespon secara cepat pada perubahan kondisi pasar dan mengambil keuntungan dari peluang pasar baru. Untuk dapat naik kelas perusahaan tidak bisa selamanya menggunakan strategi pemasaran Below The Line seperti yang selama ini dijalankan oleh ICHIBAN karena dengan berkembangnya jaman selera dan perilaku konsumen juga ikut berubah maka dari itu perlu adanya perluasan pasar dan menjadikan brand top of mind bagi konsumen. Untuk itu perusahaan perlu memaksimalkan strategi pemasaran yang telah diterapkan, yakni optimalisasi Strategi BTL. Perusahaan ICHIBAN perlu menambahkan jaringan distribusi di seluruh indonesia bukan hanya di Jakarta dan Surabaya agar mampu memperluas pangsa pasar dan pengenalan produk secara langsung kepada para konsumen bisa melalui grosir-grosir yang ada atau menggunakan tenaga kerja manusia (sales). Dengan adanya hal ini maka diharapkan mampu meningkatkan atau memperluas pangsa pasar serta meningkatkan tingkat penjualan pada perusahaan ICHIBAN. b. Implementasi Strategi Innovator pada Bidang Operasional :



17



Dalam strategi Innovator ini ditandai dalam kebijakan dibidang operasional dengan keseriusan dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan produk yang berkualitas tinggi. Kemampuan ini didukung oleh tersedianya peralatan dan teknologi yang fleksible sehingga produk akan terpenuhi. Memperbanyak atau menambah unit mesin produksi yang digunakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja. Merupakan salah satu strategi yang bertujuan untuk mengurangi biaya tenaga kerja yang di keluarkan oleh perusahaan ICHIBAN. Di sisi lain perusahaan ICHIBAN akan mengeluarkan produk bolpoin dengan varian warna yang baru guna memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan bagi peusahaan. Serta membuat dan menyusun system dan prosedur operasional yang baku secara keseluruhan agar memperoleh hasil yang maksimal dengan kerja yang seefektif mungkin. Prosedur operasional yang dimaksud adalah perusahaan mampu menganalisis proses produksi dari pemilihan bahan baku sampai dengan pengemasan produk tersebut, pemilihan supplier juga bisa mendorong keberlangsungan suatu produk, selain itu pemilihan lay out yang baik akan mempengaruhi bagaimana perusahaan tersebut berproduksi. Agar operasional perusahaan berjalan lebih baik dan lebih terkendali, sehingga mampu mencapai target yang telah ditentukan. Selain itu dibutuhkan controling dan evaluasi pada tahap-tahap produksi, hal ini ditujukan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal yang bisa membuat perusahaan mengalami kerusakan yang lebih fatal dari sebelumnya. c. Implementasi Strategi Sub Optimal pada Bidang Keuangan : Strategi Sub Optimal ini ditandai oleh kurangnya dari kualitas yang tinggi, yang kondisi saat ini tidak berada diposisi yang terbaik. Untuk naik kelas perusahaan memerlukan biaya yang cukup besar untuk mengembangkan usahanya sedangkan ICHIBAN hanya mengandalkan modal sendiri yang mana modal itupun terbatas sehingga hal ini dapat menghalangi pencapaian tujuan awal. Maka dari itu perusahaan ICHIBAN harus menyiapkan dana khusus untuk melakukan inovasi pada produk serta dana khusus untuk memperluas pasar dengan menambahkan jaringan-jaringan distribusi yang telah direncanakan. ICHIBAN tidak boleh terbatas pada modal sendiri, untuk itu perlu adanya tambahan modal dari pihak luar perusahaan seperti kreditor ataupun investor untuk bekerjasama. Transparansi dan akuntabilitas keuangan perusahaan juga perlu dilakukan untuk meninjau prospek bisnis ke depannya.



18



d. Implementasi Strategi Apolonian pada Bidang Sumber Daya Manusia : Strategi Apolonian ini dimana kekuatan pada pilar-pilar penyangga karena itu baik dari sistemnya, struktur organisasi atau prosedurnya. Di sisi lain perusahaan berniat untuk menambahkan unit mesin produksi maka pelatihan khusus bagi karyawan ini merupakan langkah yang baik agar mampu mengoptimalkan potensi diri dalam bekerja, sehingga mampu mengoperasikan mesin dengan baik dan mampu bekerja mencapai target yang telah ditentukan. Perusahaan akan mengadakan pelatihan karyawan sesuai keahliannya agar mampu bekerja dengan maksimal dan menghasilkan output yang maksimal sesuai target yang ditetapkan perusahaan.



TAHAP-6 : Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja



Lembar Kerja 9 :



No Bidang



Evaluasi Aktivitas



Standar



1.



Pemasaran yang diterapkan adalah secara konvesional dengan menggunakan promosi metode BTL (Below The Line). Pemasaran bolpoin Liem Ko menggunakan saluran pemasaran konvensional. Liem Ko memasarkan bolpoin ke grosis yang berbeda dengan grosir yang memasarkan produk spidor boarmarker "ICHIBAN", baik di Jakarta maupun di Surabaya. Para grosir tersebut memasarkan semua tipe bolpoin "ICHIBAN".



ICHIBAN harus memaksimalkan promosi pemasaran dengan metode BTL yang telah diterapkan sebelumnya dengan menambah grosir pemasaran, serta menambah jaringan distribusi di beberapa wilayah di Indonesia. Walau sejatinya sesuai data sudah menambah grosir kembali, Dalam rangka mendukung upaya pencapaian target penjualan tersebut, Liem Ko kembali menambah grosir di Jakarta dan Surabaya masing-masing 1 grosir, sehingga jumlah grosir menjadi 10 yaitu di Jakarta menjadi 6 grosir dan di Surabaya menjadi 4 grosir, dan semua grosir memasarkan semua tipe bolpoin



Pemasaran



Strategi pemasaran yang digunakan masih kurang dan belum mampu menjangkau wilayah Indonesia. Grosir hanya terbatas pada dua kota yakni Jakarta dan Surabaya, sehingga pemasaran produk kurang bisa mencapai target yang ditetapkan. Awal tahun 2008, Liem Ko melakukan evaluasi dan



19



menyatakan kurang puas terhadap kinerja perusahaan tahun 2007. Pada kenyataannya, grosir sudah ditambah, baik yang di Jakarta maupun yang di Surabaya, sedangkan harga juuga tidak dinaikkan. Di samping itu, sudah juga dilakukan program promosi melalui BTL. Meskipun secara total unit ada kenaikan dari 110.719.000 unit (rata-rata tahun 2002-2006) menjadi 112.316.000 unit di tahun 2007, tetapi kenaikannya masih di bawah target tahun 2007 yaitu 114.041.000 unit. Secara total, realisasi penjualan hanya mencapai 98,49% dan juga setiap tipe bolpoin tidak ada yang mencapai target 100% (pg 28). Begitu juga awal Tahun 2009, ketika melakukan evaluasi tahunan, Liem Ko kembali merasa kecewa terhadap pencapaian target penjualan. Penambahan grosir baik di Jakarta maupun di Surabaya, juga penurunan harga jual, memang meningkatkan penjualan, tetapi belum cukup untuk bisa mendongkrak secara maksimal target penujualan diharapkan bisa mendahului Zebra dan tidak didahului oleh Faster (pg 27). 2.



Operasional



Sistem kerja tidak baku dan tidak terstandarisasi (belum adanya SOP perusahaan) sehingga membuat target dan realisasi perusahaan belum tercapai. Ini terbukti pada karyawan bagian perakitan bolpoin (39 karyawan, sama seperti komposisi diberikan target produksi). Dalam realitanya, selama ini perusahaan belum pernah memberikan target pada karyawan. Akan tetapi, Liem Ko meyakini



"ICHIBAN" (pg 26). Karena memaksimalkan strategi BTL, maka ICHIBAN harus lebih menambah grosir dan jaringan distribusi tidak hanya di Jakarta dan Surabaya, setidaknya bisa melebarkan sayapnya ke Kota-Kota besar lainya di Indonesia.



Menyusun dan membuat Standar Operasional Prosedur perusahaan agar lebih tersistem dan tertata. Hadirnya Mr YY melakukan evaluasi menyeluruh salah satunya menyusun sistem dan prosedur operasional perusahaan secara keseluruhan. Ini dimaksudkan agar operasional perusahaan akan berjalan lebih baik dan 20



lebih terkendali, sehingga lebih mudah untuk diarahkan menuju target (pg 30). bahwa produktivitas kerja karyawan, khususnya bagian assembling belum maksimal karena pola produksi biasanya mengikuti pola penjulan, sehingga sekarang seharusnya bisa dimaksimalkan sejalan dengan upaya peningkatan penjualan (pg 23).



3.



Keuangan



Laporan keuangan perusahaan yang kurang transparansi dan hanya diketahui pimpinan perusahaan dan istrinya. Ini sesuai dengan data bahwa, PT Alat Tulis juga sangat tertutup dalam hal keuangan. Ketika Liem Ko yang memegang kepemimpinan perusahaa, maka hanya Liem Ko dan Istrinya yang tahu, sementara saudaranya yang lain tidak ada yang tahu, mereka hanya tahu bahwa perusahaan untung atau rugi. Selanjutnya, mereka hanya akan mendapatkan pembagian keuntungan sesuai proporsi yang sudah disepakati dalam keluarga tersebut (pg 21). Kemudian, perusahaan ICHIBAN juga hanya menggunakan modal atau pemenuhan anggaran keuangan dari uang pribadi pemilik saja, hal ini bisa berdampak pada perluasan pasar yang direncanakan akan terhambat. Hal ini sesuai dengan data bahwa, untuk perluasan,



Selain SOP, ICHIBAN juga harus menambah unit mesin baru dan menggunakan mesin produksi otomatis untuk efisiensi produksi, agar bisa memenuhi permintaan konsumen dan target pasar. Mengurangi cara manual, agar produksi bisa lebih baik dan sesuai target permintaan pelanggan dan kuantitasnya meningkat.



ICHIBAN harus melakukan sistem transparansi dan akuntabilitas keuangan perusahaan perlu dilakukan untuk meninjau prospek bisnis ke depannya. Dengan adanya transparansi keuangan, akan menimbulkan dan terbentuknya kredibilitas anggota keluarga dan karyawan. Harus adanya tambahan modal dari pihak luar perusahaan seperti kreditor ataupun investor untuk bekerjasama. Tambahan modal tersebut sebagai penunjang dari target ICHIBAN naik kelas dan perluasan pasar tercapai serta pengembangan bisnis tercapai dan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.



21



perusahaan ini juga tidak menggunakan dana asing, tetapi hanya mengandalkan kemampuan internal mereka. Secara bisnis, hal ini cukup menghambat pengembangan usaha, apalagi ketika kompetitor sudah jauh lebih maju (pg 21). 4.



Manajemen Sumber Daya Manusia



ICHIBAN dalam operasionalnya hanya memperkerjakan karyawan hanya berdasarkan latar belakang hubungan keluarga bukan profesionalitas dan kompetensi yang dimiliki karyawan. Disebutkan dalam data Diketahui bahwa dalam perusahaan bisnis keluarga, anggota keuarga sering dilibatkan dalam pekerjaan karena masih ada hubungan dengan pemiliknya, bukan karena kompetensinya. Begitu juga dengan perusahaan ini, hampir semua anggota keluarga Liem An (istri, anak, keponakan, menantu dan ipar) terlisbat dalam operasional perusahaan sehari-hari dan bertugas mengawasi kinerja karyawan (berperan seperti mandor/pengawas kerja) (pg 10). ICHIBAN telah mencoba untuk meningkatkan produktivitas kerja dengan pemberian tunjangan insentif pada karyawan agar bisa mencapai target. Namun cara tersebut ternyata masih kurang efektif karena target produksi belum terpenuhi, sehingga perlu adanya evaluasi mengenai hal tersebut. Sesuai data disampaikan bahwa, Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja, maka karyawan bagian assembling bolpoin diberikan tunjangan insentif per



Mengalokasikan pekerja sesuai dengan kompetensi mereka masing-masing, tidak hanya mengandalkan sikap kekeluargaan dalam urusan pekerjaan, namun diberikan tenaga kerja profesional yang berkompeten dari luar perusahaan. Ini sesuai dengan apa yang dilakukan Mr YY, Mr YY diperbolehkan melakukan resposisi seperlunya, khususya terhadap anggota keluarga Liem Ko yang dianggap kurang memenuhi kompetensi. Para mandor yang merupakan keluarga owner direposisi ke backoffice sesuai kompetensi mereka masing-masing (pg 30). Membuat dan melaksanakan pelatihan khusus bagi karyawan yang masih kurang kompetensinya, apalagi dalam masalah operasional dan produksi yang menggunakan mesin-mesin. Mempertahankan pemberian insentif dan bisa menambahkann pemberian reward kepada karyawan yang mencapai target. Sesuai data 22



individu sebagai pendorong semangat kerja, sehingga diharapkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan (pg 27). Selain itu, pemberian insentif pada karyawan bagian assembling tenryata belum cukup untuk meningkatkan target produksi, meskipun terjadi kenaikan tetapi pencapaian secara total dan per tipe, tidak ada yang mencapai 100% (pg 28)



yang diperoleh bahwa, produksi secara keseluruhan juga naik secara signifikan, di mana pencapaiannya bahkan di atas target, sehingga tidak perlu menambah karyawan ataupun melakukan kerja lembur untuk mencapai target tersebut, meskipun di tahun 2011 karyawan ngos-ngosan" dan nyaris tidak mencapai target. Dalam hal ini, insentif tetap dipergunakan agar tetap dapat mempertahankan dan juga mendorong motivasi kerja karyawan (pg 32).



TAHAP-7 : Membuat Rekomendasi



Lembar Kerja 10 : Rekomendasi : Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dan di uraikan diatas, serta dengan berbagai analisis strategi dan pemilihan alternatif strategi yang dipilih, maka kelompok kami memberikan rekomendasi pada PT Alat Tulis ICHIBAN agar mampu naik kelas dan terus maju dan eksistensi di pasar, maka PT Alat Tulis ICHIBAN harus melakukan beberapa hal sebagai berikut : No



Bidang



1.



Pemasaran



Rekomendasi ICHIBAN harus memaksimalkan promosi pemasaran dengan metode BTL yang telah diterapkan sebelumnya dengan menambah grosir pemasaran, serta menambah jaringan distribusi di beberapa wilayah di Indonesia agar mampu menjangkau wilayah Indonesia selain dua Kota tersebur. Dengan strategi tersebut, harapannya perusahaan PT Alat 23



Tulis ICHIBAN bisa mencapai tujuan perusahaan yakni “Meningkatkan perluasan pasar dan pemasaran produk alat tulis ICHIBAN yang meluas dan menjangkau seluruh konsumen di wilayah Indonesia khususnya”. PT Alat Tulis ICHIBAN wajib membuat dan menyusun Sistem Operasional Prosedur (SOP) perusahaan di berbagai bidang yang terkait, baik pemasaran, produksi, sumberdaya manusia



maupun



keuangan



agar



lebih



tersistem



dan



terstandarisasi. PT Alat Tulis ICHIBAN perlu menambah unit mesin 2.



Operasional



dalam proses produksinya agar lebih meminimalkan biaya tenaga kerja yang ada dan mengurangi cara manual dalam produksi, sehingga bisa memaksimalkan kuantitas produksi yang dihasilkan agar mampu memenuhi target di pasar. Dengan strategi tersebut, harapannya PT Alat Tulis ICHIBAN mampu mencapai misi perusahaan yakni “Melakukan produksi alat tulis dengan standar kualitas yang tinggi agar terpenuhinya kebutuhan konsumen”.



3.



Keuangan



PT Alat Tulis ICHIBAN perlu melakukan tambahan modal dari pihak luar perusahaan seperti kreditor ataupun investor untuk bekerjasama agar finansial perusahaan tetap terjaga dan tidak terjadinya kekurangan modal. Sehingga dengan adanya modal yang terjaga, upaya naik kelas dan menjadi market leader tercapai sesuai misi perusahaan ICHIBAN. PT Alat Tulis ICHIBAN sangat diharuskan melakukan perbaikan



pengelolaan



keungan



perusahaan



dan



sistem



transparansi serta akuntabilitas keuangan perusahaan untuk meninjau prospek bisnis ke depannya dan utamanya terbentuknya kredibilitas anggota keluarga dan karyawan.



24



Diharapkan dengan strategi ini PT Alat Tulis ICHIBAN bisa menggapai misi perusahaan yakni “Membentuk relasi yang sinergis dengan mitra bisnis dalam perusahaan serta menjalin hubungan yang harmonis dan kooperatif dengan karyawan dalam perusahaan”. PT Alat Tulis ICHIBAN harus mengalokasikan pekerja sesuai dengan kompetensi mereka masing-masing, tidak hanya mengandalkan sikap kekeluargaan dalam urusan pekerjaan, namun diberikan tenaga kerja profesional yang berkompeten dari luar perusahaan. PT Alat Tulis ICHIBAN haru membuat dan melaksanakan pelatihan



khusus



bagi



karyawan



yang



masih



kurang



kompetensinya, apalagi dalam masalah operasional dan produksi Manajemen 4.



Sumber Manusia



Daya



yang menggunakan mesin-mesin. PT



Alat



Tulis



ICHIBAN



harus



mempertahankan



pemberian insentif dan bisa menambahkann pemberian reward kepada karyawan yang mencapai target. Hal ini diupayakan untuk menjaga produktivitas dan semangat bekerja karyawan. Dengan strategi tersebut, misi perusahaan salah satunya ialah membentuk relasi dan sinergitas dengan karyawan khususnya bisa tercapai. Dengan adanya pelatihan karyawan untuk peningkatan kompetensi SDM yang dimiliki, misi perusahaan yakni menghasilkan produk dengan standar kualitas yang tinggi terpenuhi.



25



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan PT Alat Tulis



ICHIBAN memiliki Visi perusahaan yaitu “Menjadi perusahaan



terbaik sebagai mitra bisnis dan terbaik kepada konsumen dalam produksi alat tulis di Indonesia”, dengan misi perusahaan sebagai berikut: 1. Meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan. 2. Membuat perencanaan produksi guna meningkatkan target penjualan. 3. Meningkatkan pengawasan kerja agar karyawan semakin meningkat kinerjanya untuk mencapai target produksi. 4. Melakukan aktivitas promosi " Below The Line". PT Alat Tulis juga memiliki tujuan yaitu : 1. Menghasilkan bolpoin murah tapi berkualitas tapi berkualitas tinggi dan enak dipakai menulis hingga tetes terakhir.



26



2. Mampu memenuhi target penjualan disetiap tahunya dan perusahaan mampu naik kelas serta menjauh dari kejaran faster. Terdapat faktor peluang yang mempengaruhi PT Alat Tulis ICHIBAN yaitu tidak adanya pesaing bagi produk spidol permanent boardmarker sehingga hal tersebut menjadikan “ICHIBAN” sebagai market leader. Sedangkan faktor ancaman yaitu banyaknya produk bolpoin dari segala merk import dan lokal sebelumnya yang menguasai pasar. Matriks profil kompetitif (competitive profile matriks-CPM) dapat dijelaskan bahwa tingkat persaingan antara produk “ICHIBAN” dengan produk “ZEBRA” dan “FASTER dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah 1) Kualitas produk, 2) Harga, 3) Reputasi Brand, 4) Pemasaran, 5) Jalur Distribusi, 6) Kapasitas Produksi, 7) Pangsa Pasar dan 8) Keuangan. Dari hasil Matriks CPM diketahui bahwa total skor bobot PT Alat Tulis ICHIBAN adalah 2.87, total skor bobot ZEBRA adalah 2.8, sedangkan total skor bobot FASTER adalah 2.13. Hal ini menunjukkan persaingan antar tiga perusahaan sangat ketat. Namun, PT Alat Tulis ICHIBAN jika dibandingkan kedua pesaing utamanya masih unggul dibandingkan para kompetitor. Pada Perusahaan PT Alat Tulis ICHIBAN



pada faktor kekuatan yang paling



berpengaruh yaitu harga yang di tawarkan ICHIBAN sedikit lebih murah dan tidak terbebani hutang karena menggunakan modal sendiri. Pada faktor kelemahan PT Alat Tulis ICHIBAN yaitu tidak ada sistem dan prosedur yang baku dalam operasional perusahaan dan tidak ada struktur organisasi perusahaan.



B. Saran Setelah melakukan identifikasi melalui analisis Grand Strategy dan juga implementasi strategi untuk perusahaan, ada beberapa rekomendasi yang kami tawarkan yaitu secara mendetail dijelaskan sebagai berikut : 27



1. ICHIBAN harus memaksimalkan promosi pemasaran dengan metode BTL yang telah diterapkan sebelumnya dengan menambah grosir pemasaran, serta menambah jaringan distribusi 2. PT Alat Tulis ICHIBAN wajib membuat dan menyusun Sistem Operasional Prosedur (SOP) perusahaan 3. PT Alat Tulis ICHIBAN perlu menambah unit mesin dalam proses produksinya agar lebih meminimalkan biaya tenaga kerja dan memaksimalkan kuantitas produksi 4. PT Alat Tulis ICHIBAN perlu melakukan tambahan modal dari pihak luar perusahaan 5. PT Alat Tulis ICHIBAN sangat diharuskan melakukan perbaikan pengelolaan keungan perusahaan dan sistem transparansi serta akuntabilitas keuangan perusahaan untuk meninjau prospek bisnis ke depannya dan utamanya terbentuknya kredibilitas anggota keluarga dan karyawan. 6. PT Alat Tulis ICHIBAN harus mengalokasikan pekerja sesuai dengan kompetensi mereka masing-masing, dengan diberikan tenaga kerja profesional yang berkompeten dari luar perusahaan. 7. PT Alat Tulis ICHIBAN harus membuat dan melaksanakan pelatihan khusus bagi karyawan yang masih kurang kompetensinya 8. PT Alat Tulis ICHIBAN harus mempertahankan pemberian insentif dan bisa menambahkann pemberian reward kepada karyawan yang mencapai target. Hal ini diupayakan untuk menjaga produktivitas dan semangat bekerja karyawan. Perusahaan ICHIBAN merupakan perusahaan keluarga yang saat ini posisinya berkembang menjadi market leader di antara produk alat tulis yang sejenis. Untuk mengembangkan dan mempertahankan posisi tersebut, diharuskan ICHIBAN harus berusaha merealisasikan visi yang direkomendasikan yakni “Menjadi perusahaan terbaik sebagai mitra bisnis dan terbaik kepada konsumen dalam produksi alat tulis di Indonesia”, dengan menjalankan misi-misi yang telah dibuat. Perusahaan ICHIBAN juga perlu memperhatikan faktor ekternal dan internal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang ataupun ancaman bagi ICHIBAN. Oleh karena itu perlu dilakukan strategi perubahan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ICHIBAN dengan strategi Product and Market Development. Dimana strategi ini berfokus pada pengembangan produk yang ada perlu menambah jaringan distribusi 28



atau pemasaran di berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta dan Surabaya. Selain itu perusahaan juga perlu melakukan strategi alternatif dan pengukuran evaluasi kinerja dengan menyusun dan membuat SOP pada masing-masing kegiatan operasional perusahaan seperti di bidang pemasaran, operasional, keuangan dan sumber daya manusia sesuai analisis yang telah dilakukan diatas.



29