Makalah PTM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM PTM diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan Komunitas 1 dosen pengampu ibu Maria Umi Kulsum,S.Kep,.Ners DISUSUN OLEH: Anita Hidayat Putri (218090) Aprilia Sucianti



(218091)



Bhika Djamiri



(218092)



Hendi Wardani



(217111)



Krisna Rizaldi



(218105)



Nadia Khofifah



(218108)



R. Sofwan Muzzaki (218114) Tasya Tasharofa



(218122)



Verawati Sanjaya



(218124)



Winia Novianti



(218126)



PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN 3C SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR BANDUNG 2021



KATA PENGANTAR



Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur kepada-Nya atas segala limpahan karunia-Nya kami diberi kemampuan untuk menyusun makalah yang berjudul “Program PTM”. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah “Keperawatan Komunitas” Kami memiliki harapan yang sangat besar bahwa makalah ini bisa memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga pengetahuan. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk kritikan dan juga saran yang membantu akan sangat kami harapkan untuk makalah ini. Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca mengenai materi yang kami bahas. Kritik dan saran membangun juga sangat kami harapkan.



Bandung, April 2021



Penyusun



DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………… 1.2 Tujuan……………………………………………………………………….. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Tidak Menular………………………...……………………………. 2.2 Upaya Pengendalian PTM……………………………………………………. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Strategi Pengendalian PTM………………………………………………….. 3.2 Tujuan Kegiatan………………………………………………………………. 3.3 Strategi Kerja PTM…………………………………………………………... BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………. 4.2 Saran…………………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia pada saat ini mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM utama meningkat,sementara penyakit menular massih tinggi, lebih diperparah lagi oleh munculnya penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali. Gambar 1. Dikutip dari global Atlas on Cardiovascular Diseases Prevention and control 2011..PTM mengakibatkan 36 juta kematian didunia antara lain: Penyakit Jantung dan Pembuluh darah (kardiovaskular) 48% (17,3 juta), kanker 21 % (7,5 juta), penyakit saluran Pernapasan kronis 12% ( 4,3 juta) Penyakit diabetes melitus 3% (1 juta). Gambar 2. Dikutip dari global Atlas on Cardiovascular Diseases Prevention and control 2011. Hampir 80% kematian akibat PTM terjadi di negara-negara ber penghasilan rendah dan sedang. Sekitar 17 juta kematian akibat penyaakit kardiovaskular (penyakit jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer) 3 juta diantaranya terjadi pada usia dibawah 60 thn.



Menurut berbagai penelitian epidemiologi, masalah penanganan PTM dan faktor resikonya justru terjadi pada massyarakat golongan sosial ekonomi rendah.



Kematian akibat PTM di negara-negara maju terus menurun, sebaliknya di negara-negara berkembang justru meningkat. Hasil riset Kesehatan Dasar ( RisKesDas) tahun 2007 menunjukkan bahwa 10 besar penyebab kematian diindonesia, enam diantaranya tergolong PTM. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi 15,4%, disusul tuberculosis 7,5%, Hipertensi 6,8%, cedera 6,5 %, Perinatal 6,0%, Diabetes Melitus 5,7%, Tumor 5,7%,, Penyakit Hati 5,2%, Penyakit Jantung Iskemik 5,1% dan penyakit saluran pernapasan bawah 5,1 %. RisKesDas 2007 juga menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi umur > 18 tahun diindonesia mencapat 31,7%, namun hanya 23,9% kasus saja yang terdiagnosis/minum obat. Prevalensi diabetes melitus adalah 5,7%, sudah terdiagnosis 1,5%, sedangkan 4,2% baru terdiagnosis saat penelitian dilakukan.



Dari 4 desa yang ada diwilayah binaan Puskesmas rawat jalan Toho,Penderita PTM terbanyak adalah Hipertensi kemudian disusul Diabetes Melitus dan telah dilakukan pembinaan yang mana mendapat tanggapan baik dari massyarakat dan tokoh masyarakat setempat. Dari Latar Belakang tersebut diatas,maka muncul keinginan kami untuk mengangkat makalah tentang “MENEKAN ANGKA PTM DENGAN OLAH RAGA” 1.2 TUJUAN Tujuan dari melaksanakan Olah Raga untuk menekan angka PTM adalah untuk mencapai Nilai



STABIL / TERRKONTROL pada hasil kontrol rutin



Tekanan Darah pada penderita HIPERTENSI dan pada hasil kontrol rutin kadar Gula darah Pada penderita DM,sehingga dapat menekan angka kematian akibat PTM Pada penderita HIPERTENSI dan DIABETES MELITUS di wilayah binaan Puskesmas Rawat Jalan Toho. C. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Jalan Toho 1. Letak Geografi Dan Topografi Wilayah Jangkauan kerja Puskesmas Rawat Jalan Toho adalah yang terdiri dari 4 Desa Binaan yang meliiputi 12 Dusun dan 38 RT.yang mempunyai luas wilayaH 93 KM²,Yang terdiri dari 4 desa yaitu desa Pak Laheng dengan luas wilayah 19 KM²,Desa Toho Ilir dengan luas Wilayah 39 KM², Desa Terap dengan luas wilayah 16 KM² dan desa Kecurit 19 KM².Dengan Jarak ke Kabupaten Mempawah + 50 KM. Adapun perbatasan wilayah Kecamatan Toho dengan Kecamatan Lainnya adalah : -



Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Anjungan



-



Sebelah Timur Berbatasan dengan Puskesmas Takong



-



Sebelah Selatan Berbatasan dengan Puseksmas Anjungan



-



Sebelah Utara Bebatasan dengan Kecamatan Sadaniang.



-



2. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk Puskesmas Rawat Jalan Toho berjumlah 8.005 jiwa, terhimpun dalam 2416 KK. TABEL KEPENDUDUKAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO N O 1



DESA



DUSUN



RT



KK



RUMAH



JIWA



3



9



573



468



2`002



2



PAK LAHENG TOHO ILIR



4



13



715



462



2.343



3



TERAP



2



12



628



503



2.096



4



KECURIT



2



6



488



358



1.562



Jumlah



11



40



2.416



1.791



8.005



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENYAKIT TIDAK MENULAR Dewasa ini,pelayanan kesehatan di negara- negara berkembang sangat terbebani oleh peningkatan kebutuhan terhadap penanganan penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes dan penyakit paru kronik.Upaya penambahan fasilitas di rumah sakit tersier yang disertai pengadaan alat-alat canggih memakan sebagian besar anggaran kesehatan, padahal fasilitas semacam itu hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil dari masyarakat saja.Akibatnya upaya promosi, preventif dan deteksi dini terhadap mereka yang mempunyai faktor resiko PTM, tidak terlaksana. Langkah-langkah yang dijalankan dalam pengendalian PTM mencakup : tujuan dan penetapan target nasional, penilaian hasil penangan PTM, memperluas jaringan kemitraan,dan melakukan pendekatan “kesehatan dalam berbagai kebijakan”,memperkuat sistem kesehatan dan pelayanan keseehatan ditingkat primer seperti pelayanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas ), serta membentuk kapasitas nasional maupun institusional yang mampu melaksanakan program pengendalian PTM. Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan perlu di revitalisasi, agar mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM. dibutuhkan komitmen yang inggi dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pelayan puskesmas,jejaring yang efektif dan efisien perlu diciptakan, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia hendaknya ditingkatkan, tersedianya standar pelayan minimun (SPM) yang komprehensif (holistik) dan sarana/prasarana diagnostik, serta pengobatan sesuai dengan standar pengobatan puskesmas,juga didukung oleh sistem informasi yang memadai. Puskesmas mempunyai tiga (3) fungsi utama yaitu : 1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.



2. Sebagai ousat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan. 3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan primer. 2.2 UPAYA PENGENDALIAN PTM DI PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO 1. Upaya Pencegahan Upaya Pencegahan yang dilakukan di Puskesmas Rawat Jalan Toho yaitu dengan memotivasi masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik secara rutin dengan kegiatan awal yaitu mengumpulkan masyarakat dan mengadakan pertemuan lintas sektoral membahas PTM dan Bahaya PTM serta membicarakan tindakan pencegahannya yaitu dengan mengadakan senam sehat secara rutin. Awal kegiatan hanya diikuti oleh peserta aktif LLI (lembaga Lansia Indonesia ) kecamatan Toho kemudian berkembang dengan merangkul semua instansi pemerintah yang ada dikecamatan dan desa hingga akhirnya kami memiliki 7 kelompok senam yang diikuti oleh penyandang PTM dan masyarakat sehat sadar kesehatan. Upaya ini kami targetkan untuk dapat menekan angka kekambuhan pada penderita HIPERTENSI dan DM Sehingga mencapai nilai ‘TERKONTROL” pada setiap pemeriksaan rutin penderita. 2. Upaya Promotif Upaya promotif yang kami lakukan adalah dengan kampanye-kampanye kecil yang dilakukan di setiap kegiatan POSBINDU PTM dan kegiatan senam sehat, secara individu kami lakukan promotif kerumah-rumah dengan melakukan kegiatan PERKESMAS bekerja sama dengan tim PERRKESMAS PUSKESMAS dan menjadi tanggung jawab semua PJ DARBIN di wilayah binaan DARBINNYA masing-masing. Upaya promosi kesehatan mengajak masyarak untuk bisa bersikap cerdik, yng bertujuan menuju masa muda sehat dan masa tua nikmat tanpa PTM. SECARA harfiah CERDIK adalah ; C



=



CEK KESEHATAN SECARA BERKALA



E



=



ENYAHKAN ASAP ROKOK



R



=



RAJIN AKTIFITAS FISIK



D



=



DIET DENGAN KALORI SEIMBANG



I



=



ISTIRAHAT YANG CUKUP



K



=



KELOLA STRES



Mudah-mudahan dengan CERDIK ini PTM bisa dikendalikan Pemberdayaan perorangan,keluarga,dan masyarakat di komunitas melalui posbindu, PTM, UKBM, Poslansia dan pos lainnya dimana msyarakat berkontribusi dalam peningkatan kesehatan melalui pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat dan berpartisipasi secara total dalam pencegahan dan penangan kegawat daruratan yang sederhana. Diharapkan masyarakat dapat merubah perilakunya untuk mencapai hidup sehat. Posbindu PTM adalah kegiatan pembinaan terpadu mengendalikan faktor resiko PTM dan merupakan bentuk kemandirian masyarakat dalam mendeteksi dan memonitor faktor resiko PTM secara rutin. Petugas puskesmas melakukan pengawasan melaui kegiatan monitoring program. SOSIALISASI POSBINDU PTM DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 5 JANUARI 2016 dengan mengundang beberapa orang tokoh masyarakat,tokoh agama,kader, 4 kades



serta muspika setempat, dalam kegiatan Sosialisasi



POSBINDU PTM sekalian kita bicarakan masalah kegiatan dan kendala yaitu berupa keuangan dalam operasional POSBINDU



Terutama untuk pengadaan



STRIP PEMERIKSAAN ( KOLESTROL,UA DAN GDS) Serta reword untuk kader. Dan dalam pertemuan lintas sektoral itu pula akhirnya tercapai kesepakatan untuk penggalangan dana dari pemerintah desa dan mendapat respon baik dari seluruh masyarakat wilayah kerja puskesmas rawat jalan Toho. 3. Upaya Deteksi Dini Dalam Upaya Deteksi kami melakukan screning yang mana Screening ini adalah suatu strategi yang dil gunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi faktor resiko atau penyakit pada individu dengan atau tanpa gejala,dan yang sudah menderita PTM screening bukan untuk mendiagnosis tetapi untuk menjaring atau



menemukan apakah yang bersangkutan memiliki faktor ressiko PTM atau sudah menderita PTM. Pada saat screening ditemukan faktor resiko PTM atau PTM maka perlu ditindak lanjuti yang cepat dan diobati dengan tepat. Pelayan Screening di Puskesmas dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Pelayanan aktif Yaitu dengan melakukan screening massal ditiap desa saat kegiatan melibatkan masyarakat banyak. 2. Pelayanan Pasif Dilaksanakan secara terintegrasi dengan program lain yaitu misalnya dengan program lansia,KIA .Misalnya untuk pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah, BB, TB, cholestrol, Lingkar Perut, indeks masa tubuh, IVA sadari pada ibu berusia 30 – 50 tahun. BERIKUT JUMLAH KASUS PTM PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO PADA TAHUN 2016 JUMLAH JENIS PENYAKIT



NO



KASUS L P



TOTAL



MENI



KASUS



NGG AL



1



DIABETES MELITUS



17



48



65



2



HIPERTENSI



108



177



285



3



TUMOR



0



0



0



4



PENYAKIT



JANTUNG 0



0



0



5



KORONER STROKE



0



0



0



6



OSTEOPOROSIS



18



22



40



7



ANGINA PEKTORIS



0



0



0



8



ASMA



42



24



66



9



PENYAKIT PARU OBSTRUKSI 0



0



0



10



KRONIK GANGGUAN GINJAL KRONIK



0



0



0



11



KECELAKAAN LALIN DARAT



7



4



11



12



KDRT JUMLAH



0



2



2



192



277



469



BAB III PEMBAHASAN 3.1 STRATEGI PENGENDALIAN PTM Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah dengan pemberdayaan



dan peningkatan peran serta masyarakat. Posbindu



merupakan wujud peran serta masyarakat untuk melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM



serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan



secara terpadu, rutin dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat meningkatkan



sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM,



sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah sehingga terjadi perubahan sikap prilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas kwesehatan tidak hanya pada saat sakit , melainkan juga pada saaat sehat. Dalam penyelenggaraan posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang dapat dijadikan panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta pelaksanaan di lapangan . 3.2 TUJUAN KEGIATAN 1.



Tujuan Umum



Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik. 2.



Tujuan Khusus



a.



Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTMl



b.



Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM



c.



Terlaksananya tindak lanjut dini. A. KEGIATAN POKOK



1.



Pemeriksaan tekanan darah



2.



Pengukuran berat badan, tinggi badan



3.



Pengukuran lingkar perut



4.



Pemeriksaan kapasitas paru B. RINCIAN KEGIATAN



1.



Deteksi hipertansi dengan memeriksa tekanan darah



2.



Deteksi kemungkinan kekurangan gizi dan obesitas dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan.



3.



Deteksi kemungkina diabetes mellitus dengan cek gula darah



4.



Deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada pengunjung wanita 30 – 59 tahun.



C.



SASARAN



Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang memiliki atau tidak memiliki faktor resiko D.



JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Tanggal 11 setiap bulannya di Posbindu PINDANG desa KECURIT 2. Tanggal 15 setiap bulannya di Posbindu SEMARAK desa PAK LAHENG 3. Tanggal 23 setiap bulannya di Posbindu MELATI desa TERAP. 4. Tanggal 26 setiap bulannya di Posbindu BERSATU desa TOHO ILIR.



F.JUMLAH KADER PER POSBINDU 1.



Posbindu PINDANG desa KECURIT



=



8 ORANG KADER



2.



Posbindu SEMARAK desa PAK LAHENG =



3.



Posbindu MELATI desa TERAP.



=



5 ORANG KADER



4.



Posbindu BERSATU desa TOHO ILIR.



=



8 ORANG KADER



5 ORANG KADER



3.3 STRATEGI KERJA PTM PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO 1. PRINSIP 1. Meningkatkan dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 2.



Menciptakan perilaku hidup sehat pada masyarakat guna peningkatan kualitas kesehatan individu.



3.



Mendorong peningkatan pembiayaan pada semua instansi/pemangku kepentingan.



4.



Mendorong peningkatan pelayan PTM di POSBINDU dan secara terintegrasi.



5.



Menciptakan masyarakat cinta sehat.



2. POKOK KEGIATAN



1. Mengadakan pertemuan lintas sektoral untuk sosialisasi POSBINDU PTM, dan memperkenal kan apa itu PTM dan dampak PTM pada kualitas hidup dan harapan hidup masyarakat. 2.



Memberikan penyuluhan kesehatan kepada Masyarakat tentang PTM,dan mengajak masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik minimal 1 minggu sekali untuk menekan angka kekambuhan pada PTM dan mencegah PTM selain dengan aktifitas fisik juga dengan menjaga gaya hidup dan pola makan.



3.



Membentuk kelompok senam sehat di masyarakat.



4.



Mengadakan penggalangan dana pada instansi desa terkait pembentukan POSBINDU PTM.



5.



Mengadakan Pembentukan dan Pembinaan kader POSBINDU PTM dan kerja sama lintas program di Puskesmas untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada penderita PTM.



6.



Selalu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya sehat dan perilaku hidup sehat, sehingga masyarakat sadar dan cinta pada kesehatan diri dan keluarganya.



3.4 PROGRAM INOVASI a. AKTIFITAS FISIK/SENAM SEHAT Kemajuan tehnologi yang begitu pesat dewasa ini, seperti penggunaan remote kontrol,lift dan tangga berjalan,memudahkan semua kegiatan manusia sehingga mdapat menyebabkan manusia kurang bergerak (hypokinetic). Gaya hidup duduk terus menerus dalam bekerja (sedentary)dan kurang gerak ditambah dengan adanya faktor resiko,merokok,pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular,seperti penyakit jantung,pembuluh darah, hypertensi, DM, Obesitas, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan. Penelitian badan kesehatan dunia (WHO)menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kematian dan kecacatan dan lebih dari 2 juta kematian setiap tahun di sebabkan karena kurangnya bergerak/aktifitas fisik.Oleh sebab itu aktifitas fisik sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan .



Olah raga adalah merupakan salah satu dari aktifitas fisik,olah raga adalah serangkaian gerak tubuh yang teratur,terencana dan terukur untuk memelihara gerak.(yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). b. MANFAAT OLAH RAGA 1. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung,paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan: 2. Denyut nadi istirahat menurun. 3. Isi sekuncup bertambah. 4. Kapasitas bertambah. 5. Penumpukan asam laktat berkurang. 6. Meningkatkan pembuluh darah kolateral. 7. Meningkatkan HDL kolesterol. 8. Mengurangi aterosklerosis. 9. Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang. 10. Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera. 11. Meningkatkan Metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan mempertahankan berat badan ideal. 12. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti : -



Tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik.



-



Penyakit Jantung koroner: menambah HDL –kolesterol dan mengurangi lemak tubuh.



-



Kencing manis : menambah sensitifitas insulin.



-



Infeksi : meningkatkan sistem imunitas.



13. Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan tubuh. 14. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan pengaturan kekebalan tubuh.



a.



Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70% - 85% denyut



nadi maksima (DNM).DNM adalah denyut Nadi Maksimal yang dihitung berdasarkan : DNM = 220 – UMUR b.



Untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih ringan yaitu 6% -



70% DNM Senam sehat adalah merupakan program inovasi Puskesmas Rawat Jalan Toho yang bertujuan untuk mengurangi/menekan tingkat kesakitan penderita PTM,dan mencegah faktor resiko PTM. Awal mula didirikannya kelompok senam ini kami mengundang beberapa tokoh masyarakat, lintas sektoral dan kelompok LLI kecamatan Toho,kemudian kami membuat 1 kelompok senam percontohan yang awal mula berdirinya hanya berjumlah 7 orang LLI + 2 orang kader + 15 Staff puskesmas + 5 orang masyarakat sadar sehat = 29 orang KEGIATAN SENAM SEHAT DI PUSKESMAS RAWAT JALAN TOHO SUDAH MEMILIKI 8 KELOMPOK SENAM YAITU : 1)



KELOMPOK SENAM KANTOR CAMAT



2)



KELOMPOK SENAM KORAMIL TOHO



3)



KELOMPOK SENAM POLSEK TOHO



4)



KELOMPOK SENAM UPT DIKPORA TOHO



5)



KELOMPOK SENAM PROLANIS/LLI



6)



KELOMPOK SENAM DARBIN P.LAHENG



7)



KELOMPOK SENAM DARBIN TERAP



8)



KELOMPOK SENAM DARBIN KECURIT



BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Dari data tersebut diatas di dapat data bahwa kunjungan penderita PTM di wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Toho pada tahun 2016 adalah sebanyak 469 dari 8005 jiwa penduduk. Semakin Banyak masyarakat yang cinta sehat dengan dilihat dari jumlah kunjungan posbindu dan senam sehat yang semakin meningkat banyak,dan dengan



meningkatnya jumlah kunjungan sehat/terkontrol



pada penderita



Hipertensi dan Diabetes Melitus,yang berarti program inovasi yaitu senam sehat yang bertujuan untuk menekan angka PTM dengan olah Raga sudah terlihat manfaatnya “INTERVENSI DILANJUTKAN” 4.2 SARAN 1.



Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral demi tercapainya “TOHO RENDAH PTM”



2.



Selalu memotivasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat untuk kesehatan diri dan keluarga.



3.



Selalu mengevaluasi dan membina kerja POSBINDU PTM di wilayah kerja Puskesmas Toho.



4.



Memotivasi,mendorong masyarakat untuk aktif melakukan aktifitas fisik sehari-hari.



5.



Selalu melakukan sosialisasi dan advokasi stake holder terkait.



DAFTAR PUSTAKA



KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR PROFIL PUSKESMAS TOHO TAHUN 2016.