Makalah Resesi Ekonomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH LAPORAN PENELITIAN BAHASA PADA BERITA EKONOMI “INDONESIA RESESI, KITA HARUS APA?” Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Rio Irawan Saputra, S.Pd.,M.Pd



Disusun Oleh : Kelas Akuntansi Reg. Malam (Semester 1) 1. Hesti Yulianti (1903011043) 2. Robiatul Laila (1903011044) 3. Muhammad Rachmatullah (2003011004) 4. Siti Khoeriah (2003011016) 5. Rohmatika (2003011019) 6. Depiyana (2003011020) 7. Aulia Banafsha S (2003011021) 8. Evita Inggis (2003011022) 9. Talitha Aristawati (2003011023) 10. Safrina Dwi A (2003011027) 11. Maryatul Qibtiyah (2003011028) 12. Depia Qur’ani (2003011029) 13. Rizka Nurastuti (2003011030)



PROGRAM SARJANA AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AL-KHAIRIYAH Tahun 2021



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Puji Syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Laporan Penelitian Bahasa Pada Berita “Indonesia Resesi, Kita Harus Apa?” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Rio Irawan Saputra, S.Pd.,M.Pd selaku Dosen Pengampu pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahasa ekonomi yang belum banyak kita ketahui bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rio Irawan Saputra, S.Pd.,M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama rekan-rekan yang telah membantu dan berbagi seputar pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kriik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Cilegon, 5 Januari 2021



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................2 DAFTAR ISI......................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4 1.3 Tujuan......................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5 2.1 Resesi dan Krisis Ekonomi.......................................................................................5 2.2 Strategi Pemerintah dan Kuartal Ekonomi...............................................................6 2.3 Dampak Resesi Bagi Masyarakat.............................................................................9 2.4 UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)...............................................................10 2.5 Program Ekonomi Supermikro...............................................................................12 2.6 Institute for Development op Economics and Finance (INDEF)............................12 2.7 Riset dan Survey Pasar...........................................................................................13 BAB III PENUTUP.........................................................................................................17 3.1 Kesimpulan............................................................................................................17 3.2 Saran......................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang



Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada Kepala Daerah se-Indonesia untuk segera membelanjakan anggaran daerah secara maksimal agar terhidar dari jurang resesi ekonomi. Presiden Jokowi mengatakan Indonesia masih memiliki 1 bulan tersisa untuk menyelamatkan diri dari jurang resesi akibat pandemic. Dalam satu bulan belanja Negara dan Daerah harus dilakukan secara maksimal demi mendorong konsumsi masyarakat yang pada akhirnya mendongkrak perekonomian nasional. Per 27 Agustus secara nasional rata-rata realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 44%, adapun belanja Kabupaten dan Kota hanya sebesar 48%. Presiden meminta kepada seluruh Gubernur yang ada di Indonesia untuk memainkan gas dan rem secara sangat hati-hati dalam menangani pandemic. Resesi adalah periode penurunan ekonomi sementara dimana perdagangan dan aktivitas industry berkurang, ditandai dengan penurunan PDB dalam dua kuartal berturut-turut. Dampak dari resesi diantaranya ada jumlah pengangguran yang meningkat, penjualan barang melambat dan bisnis bisa bangkrut, kebiasaan masyarakat terhadap kegiatan belanja berubah, minimnya penghasilan yang menyebabkan kredit rumah macet, para kaum muda sulit mendapatkan pekerjaan. Krisis ekonomi adalah keadaan ketika terjadi penurunan kondisi ekonomi yang drastic yang ditandai dengan laju inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi macet. Dampak dari krisis ekonomi lebih besar, diantaranya ada PHK secara besarbesaran terjadi dari banyaknya peusahaan, pemerintah sulit biayai belanja, harga kebutuhan naik tajam, nilai tukar mata uang naik tajam dan terkontrol.



1.2 Rumusan Masalah



1. Apakah Faktor yang Menyebabkan Resesi di Indonesia? 2. Apakah Dampak dari Resesi untuk Masyarakat Indonesia? 3. Bagaimanakah Upaya Pemerintah dan Masyarakat Menghadapi Resesi Ekonomi?



1.3 Tujuan



1. Untuk Mengetahui Faktor Apa yang Menyebabkan Resesi Ekonomi di Indonesia 2. Upaya Mengetahui Dampak Resesi Ekonomi pada Pemerintah serta Masyarakat Indonesia 3. Untuk Mengetahui Upaya Pemerintah dan Masyarakat dalam Menghadapi Resesi Ekonomi



BAB II PEMBAHASAN Resesi mengancam Indonesia jika pertumbuhan ekonomi masih minus akhir September maka Indonesia resmi mengalami resesi, Portal kedua indonesia mengalami minus 5,3% dampaknya ekonomi menurun karna itu persiden memerintahkan kepada kepala daerah agar system pembelanjaan anggaran daerah secara maksimal agar terhindar dari jurang resesi. Karena itu memasuki portal ketiga pemerintah sedang menangani sekuat tenaga dengan jangka waktu 1 bulan, per 31 Agustus perekonomian secara nasional rata-rata pembelanjaan APBD 44% dan untuk pembelanjaan kabupaten kota 48% dalam rapat secara virtual persiden jokowi juga memerintahkan agar pembelanjaan kebutuhan masyarakat segerah dipercepat.



2.1 Resesi dan Krisis Ekonomi Resesi adalah Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mencatat pertumbuhan negative dalam dua kuortal berturut-turut. Dampak Ekonomi saat terjadi Resesi sangat terasa dan efeknya bersifat domino pada kegiatan ekonomi misalkan ketika investasi anjlog pada saat resesi. Mahfud MD (Menkopolhukam) mengatakan “Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9% akan terjadi resesi ekonomi di Indonsesia. Tapi resesi tidak memuat indonesia mengalami krisis ekonomi”. Hasil analisis bahasa ekonomi yang digunakan : Krisis ekonomi adalah salah satu hal yang paling ditakuti oleh negara di seluruh dunia. Bagaimana tidak, jika hal tersebut terjadi, kerugian akan menimpa pemerintah dan masyarakat sekaligus. Akhir-akhir ini, masyarakat sedang marakmaraknya memperbincangkan keadaan ekonomi di Indonesia karena adanya pandemi virus corona. Pasalnya, dilansir dari Kompas, sejumlah ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami hasil yang negatif di kuartal II dan III pada tahun 2020. Hal tersebut membuat krisis ekonomi benar-benar mengancam Indonesia.



Menurut Market Business News, Krisis ekonomi adalah keadaan di mana perekonomian di suatu negara mengalami penurunan secara drastis. Secara umum, negara yang menghadapi keadaan tersebut akan mengalami penurunan PDB (produk domestik bruto), anjloknya harga properti dan saham, serta naik turunnya harga karena inflasi. Kejadian ini memang sangat menakutkan. Sebab, akan ada banyak sekali pihak yang dirugikan jika sampai terjadi krisis ekonomi di suatu negara. Dilansir dari Detik, gejala yang muncul saat krisis ekonomi biasanya diawali oleh penurunan belanja dari pemerintah. Lalu, jumlah pengangguran melebihi 50% dari jumlah tenaga kerja. Selain itu, terjadi pula kenaikan harga pokok yang semakin meroket, penurunan konsumsi yang rendah, penurunan nilai tukar yang tidak terkontrol, dan penurunan pertumbuhan ekonomi yang drastis.



2.2 Strategi Pemerintah dan Kuartal Ekonomi Strategi pemerintah untuk menghindari resesi menurut Kementerian Keuangan adalah akselerasi program pemulihan ekonomi nasional, memperkuat konsumsi pemerintah, memperkuat konsumsi masyarakat. Kuartal merupakan suku tahun selama seperempat tahun, atau selama 3 bulan. Jadi, kuartal ekonomi adalah perhitungan perkembangan dalam jangka waktu per 3 bulan, baik itu perhitungan pertumbuhan ekonomi, hutang, PDB, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan makro ekonomi, dalam satu tahun terdiri dari 4 kuartal, dan masing-masing kuartal biasanya digunakan sebagai pembanding. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 1 tahun 2018 sebesar 2,5% dan pada kuartal



kedua naik lagi menjadi 2,6% dan hal inilah yang



digunakan sebagai pembanding pada tahun tersebut. Banyak sekali negara di dunia ini yang mengalami resesi pada kuartal kedua. Inilah bagaimana pemerintah Indonesia sedang mengusahakan mencegah datangnya resesi ekonomi pada Indonesia. Pemerintah juga memberikan bantuan kepada UMKM, UMKM merupakan perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.



Raden Pardede Selaku skretaris komite covid-19 berkata ‘’ Jangan Terlalu Berhemat Dalam Situasi kali ini,justur Harus belanja, sebagai bentuk partisipasi ’’Kalo dulu hemat pangkal kaya sekarang hemat pangkal resesi’’. Pemeritah Berupaya Melakukan Program Pemulihan Ekonomi Dan Bantuan Sosial,Masyarakat Juga Di Minta Untuk Berbelanja, dalam situasi kali ini justru yang harus kita lihat kali ini kita tahu bahwa ada ke khawatiran dari sodarasodara kita, yang termasuk golongan kaum elit (yang memiliki penghasilan lebih tinggi). Dalam hal Kesehatan dan rasa aman. Dan itu yang harus dilakukan dan menjadi prasyarat supaya mereka-mereka yang punya dana agar mereka berbelanjaa atau mereka berinvestasi, itulah kuncinya. Dan bisa kita lihat lebih jauh lagi bahwa masalah Kesehatan masyarakat menjadi partisipasi yang paling jelas.yaitu dengan menerapkan 3M. agar Kesehatan tidak memburuk dan untuk menjaga diri kita dan untuk menjaga Kesehatan orang lain , itulah partisipasi masyarakat secara aktif’’- ujarnya Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede mengatakan, pandemi Covid-19 bikin orang kaya atau banyak uang takut hingga gemetaran. Raden menjelaskan, Covid-19 juga membuat kalangan tersebut menjadi ketakutan, sehingga menahan konsumsi hingga investasi. "Menggetarkan perasaan setiap orang di dunia usaha tetap, kan para pelaku ekonomi ada ketakutan. Kita lihat menggetarkan yang lebih punya uang dan relatif lebih senior, kita tahu senior-senior jadi lebih banyak tidak mau berbelanja, tidak mau berinvestasi kecuali ke hal-hal penting saja," ujarnya saat teleconference, Senin (10/8/2020). Menurut Raden, keinginan beberlanja dari kalangan borjuis tersebut menjadi lebih berkurang karena ada faktor ketidakamanan terhadap kesehatan. Karena itu, pemerintah dinilainya sedang mencari solusi agar konsumsi masyarakat kembali meningkat agar Indonesia lolos dari jurang resesi. Peran orang kaya atau orang tajir dianggap cukup krusial membantu Indonesia pulih dari resesi. Pemerintah dalam hal ini diwakilkan Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PC-



PEN) Raden Pardede bahkan optimis ekonomi RI di kuartal IV-2020 mendatang bakal tumbuh positif bila orang tajir tadi tidak lagi pelit untuk berbelanja. Berikut 3 gambaran kondisi ekonomi Indonesia kalau orang tajir masih pelit belanja selama resesi: 1. RI Bisa Depresi



Raden merujuk ekonomi Inggirs, John Maynard Keynes, bahwa dalam situasi resesi kalau kelas menengah terlalu berhemat perekonomian nasional akan jatuh pada depresi. "Jadi, kami imbau kelompok kelas menengah atas ini jangan terlalu berhemat, bahaya. Bersikap lah rasional dan dengan mematuhi protokol kesehatan aktivitas belanja. 2.Tabungan di Bank Melonjak Tajam



Selama pandemi COVID-19, jumlah tabungan masyarakat kelas menengah ke atas di perbankan tumbuh pesat sedangkan jumlah kredit turun. Jumlah tabungan mereka di bank, menurut Raden Pardede, kini melonjak hampir Rp 300 triliun dalam beberapa bulan saja. Di saat yang bersamaan kredit di Indonesia menurun drastis demikian pula aktifitas konsumsi lainnya. "Sementara kredit turun. Kredit turun tabungan naik. Nah itu yang terjadi, jadi belanja tidak ada. Menurun sangat tajam, itulah yang berpengaruh saya pikir dan itu kita expect di kuartal II. Di kuartal III kalau kita lihat kemudian masih terus berlanjut. Kenapa? Karena kembali kelompok menengah ke atas yang punya uang ini juga belum belanja," imbuhnya. 3. Ekonomi RI Kuartal IV Bisa Sulit Membaik



Raden yakin realisasi ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 akan lebih baik dari dua kuartal sebelumnya saat orang tajir atau kalangan menengah ke atas di Indonesia mulai rajin belanja atau bepergian. Karena itu, kalau orang tajir pelit belanja, maka ekonomi bisa sulit untuk membaik. Tak hanya berdampak bagi perekonomian negara, masalah resesi ekonomi tentunya sangat berdampak bagi masyarakat.



Dampak pandemi Covid-19



membuat perekonomian sejumlah negara terguncang dan mengalami penurunan



pertumbuhan ekonomi, diantaranya bahkan sudah resesi. Beberapa negara kini sedang mengalami penurunan signifikan kegiatan ekonomi yang sudah berlangsung bulanan bahkan tahunan. Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau irama teratur ekspansi dan kontraksi yang terjadi dalam ekonomi suatu negara. Seperti diketahui, ekonomi Singapura telah masuk ke jurang resesi imbas pandemi covid19, setelah perekonomiannya minus 41,2% di kuartal II-2020 berturut-turut. Kemudian, Korea Selatan juga alami kontraksi hingga minus 3,3 persen di kuartal kedua. Hal itu merupakan kontraksi tertajam sejak kuartal I 1998 dan jauh lebih dalam dari prediksi di jajak pendapat sekitar 2,3 persen Daya Beli Masyarakat Menurun khsusnya UMKM. Sebab jika terjadi resesi, daya beli masyarakat akan menurun dan masyarakat lebih memilih untuk menahan keuangan mereka. Meski deflasi menguntungkan bagi masyarakat, namun itu dapat merusak perekonomian dan dapat menimulkan banyaknya jumlah pengangguran. Saat ini, sudah banyak para pelaku UMKM yang merasakan dampaknya yakni turunnya daya beli masyarakat terhadap produk mereka yang diakibatkan pandemi Covid-19.



2.3 Dampak Resesi Bagi Masyarakat Tak hanya berdampak bagi perekonomian negara, masalah resesi ekonomi tentunya sangat berdampak bagi masyarakat. Adapun dampak yang akan dirasakan masyarakat jika terjadi resesi yakni: 1.Banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)



Dampak yang paling terasa jika terjadi resesi ekonomi yakni banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dimana-mana. Hal ini dapat terjadi karena perlambatan ekonomi yang membuat beberapa perusahaan tutup dan tak lagi beroperasi, serta mengakibatkan turunnya penjualan juga income perusahaan. 2. Instrumen Investasi Terancam



Aktifitas di pasar keuangan yang dilakukan masyarakat juga bisa ikut terdampak resesi ekonomi. Instrument investasi akan terkena imbas resesi



ekonomi karena menurunnya nilai portofolio atau asset perusahaan seperti saham akibat resesi yang terjadi. Jika terjadi resesi ekonomi, masyarakat harus memanfaatkan penghasilan yang didapat dengan tidak membelanjakan dananya untuk sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan. 2.4 UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti diatur dalam Peraturan Perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Berikut Pengeritan UMKM dan Kriterianya : 



Usaha Mikro adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro. Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnnya paling banyak Rp 300.000.000,







Usaha Kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah. Usaha yang masuk kriteria usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp 50.000.000,- dengan maksimal yang dibutuhkannya mencapai Rp 500.000.000,-. Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya



antara



Rp



300.000.000,-



sampai



paling



banyak



Rp



2,5.000.000.000,-. 



Usaha Menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur



dengan



peraturan



perundang-undangan.



Usaha



menengah



sering



dikategorikan sebagai bisnis besar dengan kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari Rp500.000.000,- hingga Rp10.000.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil



penjualan



tahunannya



mencapai



Rp2.500.000.000,



sampai



Rp50.000.000.000,Bapak Megah Putra Perkasa selaku Pilot Lion Air Grup mengatakan bahwa modal yang dimilki untuk membuka usaha itu berasal dari perputaran uang yang terdapat di lingkungan sekitar, “Untuk dapat menghadapi krisis ini kita harus berbelanja, bahwa siapa yang berbelanja adalah yang membeli kita kita juga..dan ekonomi terus berputar di antara kita”. Hal itu juga dikatakan oleh Bpk. Raden Pardede selaku Sekretarir 1 Komite Penanganan Covid-19. Dimana kegiatan berjualan Bpk Megah Putra Perkasa tersebut dibantu dengan penyediaan tempat yang di sediakan oleh temannya yang memiliki rumah makan. Di dalam hal ini adanya timbal balik dan saling menguntungkan satu sama lain, dan adanya sikap saling tolong menolong. Dengan kata lain adanya asas manfaat. Afiani Malik selaku Reporter Berita mengatakan “ Resesi ekonomi makro sekali luas sekali, terutama home industry yang mulai tumbuh menjamur dimasa pandemic ini bisa menjadi buffer bagi ekonomi di Negara kita”. Resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestic bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negative selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi sering di asosiasikan dengan turunnya hargaharga (deflasi) atau sebaliknya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi. Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi. Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat hiperinflasi) disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse). Kolumnis Sidney J. Harris membedakan istilah-istilah atas



dengan cara ini: “sebuah resesi adalah ketika tetanggamu kehilangan pekerjaan; depresi adalah ketika kamu yang kehilangan pekerjaan”. Buffer merupakan penyangga, dalam maksud dari berita ekonomi ini adalah dimana usaha home industry terutama UMKM dapat menjadi penyangga ekonomi ataupun pembantu dalam sector ekonomi di negara kita. 2.5 Program Ekonomi Supermikro Narasumber Raden memberi



tahu



bahwasannya



pemerintah



ini



mempunyai program supermikro. Supermikro itu dimana pemerintah memberikan bantuan sosial sebesar 2,4 juta, disamping 2,4 juta ini maka pemerintah juga memberikan bunga yang sangat rendah untuk pinjaman yang sampai 10 juta jadi kita giatkan agar menjadi 12 juta pedagang – pedagang atau juga usaha mikro kecil. Tantangan selama menjalani usaha dimana menteri umkm dimana usaha mikro kecil menengah harus gulung tikar karena dampak dari pandemi. Diantaranya pembatasan aktivitas selama 3 bulan ibu darwinah pelaku usaha menegah kecil yang terdampak pandemi usaha jual beli buah segar didaerahnya sempat mati suri sehingga gagal ekspor. Ada ratusan pelaku umkm harus juga menanggung beban serupa yang sebelum nya adalah mantan pekerja indonesia yang diluar negeri yang dibangun bertahun - tahun harus gulung tikar. Ada 1600 pelaku umkm yang berdampak karena pandemi ini dan mereka berupaya untuk bangkit dan mencari inovasi agar perekonomian tetap berjalan meskipun sedang berada di pandemi ini. 2.6 Institute for Development op Economics and Finance (INDEF) Narasumber Ahmad Erani Yustika sebagai ekonom senior indef berpendapat ada 4 hal yang menjadi angka kunci bagi para pelaku ekonomi. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) adalah lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta. Aktivitas INDEF diantaranya melakukan riset dan kajian kebijakan publik, utamanya dalam bidang ekonomi dan keuangan. Kajian INDEF diharapkan menciptakan debat kebijakan, meningkatkan partisipasi dan kepekaan publik pada proses pembuatan



kebijakan publik. INDEF turut berkontribusi mencari solusi terbaik dari permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia. 2.7 Riset dan Survey Pasar Narasumber Megah Putra Perkasa Pilot Lion Air Grup berpendapat untuk membuka usaha terlebih dahulu melakukan survey atau riset pasar. Dalam mempersiapkan peluncuran produk baru maupun menguji efektivitas iklan, peran riset pasar adalah sangat penting bagi para pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik. Mempelajari kebiasaan belanja, menguji konsep baru, mengukur kesadaran pasar akan suatu produk (brand awareness) atau menguji ukuran pasar, semua ini adalah sangat penting bagi setiap bisnis yang ingin bertahan dan berkembang terlebih di masa pandemi ini. Riset pasar akan memberikan hasil yang cepat dan relatif terjangkau untuk melakukan analisa segmentasi pasar, baik bagi perusahaan besar ataupun;startup kecil. Setelah mengetahui informasi demografis pelanggan, maka dengan mengunakan survey akan sangat mudah untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atau bahkan mengembangkan produk baru. Setiap pelanggan memiliki kunci untuk kesuksesan setiap bisnis. Yang perlu dilakukan oleh setiap pelaku bisnis adalah bertanya pada pelanggan mereka. Ini adalah satu – satunya cara untuk mempertahankan pelanggan anda dan bahkan mengembangkan usaha. beberapa hal yang dilakukan oleh ahli pemasaran dalam melakukan survey/riset pasar : 1. Gunakan kelompok target yang spesifik. Survey menawarkan cara yang cepat dan efektif dalam mengumpulkan informasi, namun harus dipastikan pula bahwa survey tersebut diisi oleh orang tepat. Dengan mengirimkan survey kepada target pasar yang spesifik, maka hasil survey pun akan lebih tepercaya dan efektif. 2. Memastikan produk yang ditawarkan dapat bersaing di pasar. Dengan melihat dari hasil survey, para pelaku bisnis dapat mengumpulkan informasi terkait produk mereka, kepuasan pelanggan, dan yang terutama adalah tingkat penjualan. Lebih lanjut lagi, para pelaku bisnis juga dapat menanyakan hal



apa yang ingin diubah oleh para pelanggan pada produk mereka atau bahkan menanyakan kelebihan produk pesaing. 3. Bangun strategi sosial media. Dengan pesatnya penggunaan sosial media akhir – akhir ini, peran survey yang disebarkan melalui sosial media pun menjadi penting. Tidak seperti jumlahlikeatauretweetyang kurang deskriptif, dengan menggunakan survey maka para pelaku bisnis dapat mendapat jawaban yang lebih rinci dan memberikan gambaran yang lebih besar yang akan membantu untuk mengerti kebutuhan pasar. Selain untuk melakukan survey, sosial media juga dapat digunakan untuk memberikan para pelanggan perkembangan terbaru terkait perusahaan dan produk yang ditawarkan. 4. Kumpulkan data demografis pelanggan. Sering kali dalam melakukan ekspansi pasar di suatu wilayah baru, para pelaku bisnis perlu mengidentifikasi data demografis para pelanggan. Dengan menggunakan survey, informasi seperti umur, pekerjaan, minat, pendapatan, dan lokasi dapat dikumpulkan dengan mudah. Dengan informasi ini, para pelaku bisnis dapat lebih terhubung dengan pelanggan mereka, dan dapat menargetkan iklan dan program promosi dengan lebih baik. Semua waktu dan sumber daya pun akan lebih terpakai dengan efektif di area yang memang penting bagi para pelanggan. 5. Lakukan segmentasi pasar. Segmentasi pasar adalah dimana perhatian diberikan dengan lebih mendalam pada suatu kelompok pasar yang memiliki kesamaan tertentu, seperti umur, gaya hidup, dan geografis. Dengan melakukan segmentasi pasar, maka suatu bisnis dapat melakukan pemasaran dengan lebih baik dan terfokus. 6. Mengukur kesadaran produk atau merek (brand awareness). Brand awareness adalah tentang seberapa sadar pasar akan suatu merek produk. Adalah sangat penting untuk suatu bisnis agar pasar mengetahui bahwa suatu produk mereka ada. Lebih lanjut lagi, apakah pasar mempertimbangkan



merek tersebut dan memilih produk tersebut dibandingkan produk pesaing. Dengan melakukan survey maka tingkat kesadaran pasar akan suatu merek pun dapat diukur, juga bagaimana kesan pasar terhadap suatu produk, dan apa saja yang perlu diperbaiki. 7. Uji strategi merek dan posisi pasar anda. Mengapa beberapa perusahaan sangat disukai oleh para pelanggan? Mengapa para pelanggan tersebut sangat loyal dan tidak tertarik dengan tawaran promosi dari produk pesaing? Salah satunya adalah karena semua merek besar yang sukses selalu mendengarkan pelanggan mereka dan menyesuaikan semua strategi mereka dengan keinginan pelanggan. Melalui survey dan melakukan uji merek maka para pelaku bisnis dapat mengerti dengan lebih baik motivasi pelanggan dan juga preferensi mereka terutama terkait produk pesaing. Untuk itu, Pak Ahmad Erani Yustika (Ekonom Senior Indef) mengatakan ada 2 pertemuan yang harus diutamakan agar menjelma didalam program yang telah dijalankan oleh pemerintah yaitu 1. Harus jelas apa saja yang akan didapat masyarakat dan siapa saja yang berhak menerimanya, sehingga tepat sasaran. Perlu adanya data yang benar dan adil dalam



pembagiannya.



Jangan



sampai,



masyarakat



bawah



tidak



mendapatkannya. Semua yang terlibat baik di daerah ataupun pusat harus sama dalam hal program tersebut dan jangan sampai ada yang korupsi. Tapi pada kenyataannya ditengah pandemi ini banyak yang mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadinya. Sehingga, bantuan dari pemerintah tidak sampai secara utuh. Hal tersebut sangat merugikan masyarakat yang sangat berharap bantuan dari pemerintah. 2. Adanya kepastian dan akses agar masyarakat tahu semua program yang akan dijalankan pemerintah di tengah pandemi ini. Pada misi yang pertama, desain-desain program pemerintah ini sudah lengkap dari banyak sisi, dan aka ada penyempurnaan- penyampurnaan dihari berikutnya sesuai dengan perkembangan yang ada, makanya di waktu dekeat ini presiden ingin ada kecepatan dan kepastian, dalam peogram ini.



Ada beberapa peogram, seperti subsidi bunga, kruksesi kredit yang dianggap oleh Lembaga yang meng of kan itru masih belum sederhana prosesnya, itu masih ada perbaikan-perbaikan, Misalkan PMK diminta untuk diperbaiki, dan wajib segara di lakukan. Mengenai bantuan-bantuan yang sifatnya produktif harus menjadi lokomotif kedepan, kalau propektif sosial dalam bentuk rastra atau pulsa dan seterusnya, itu yang sifatnya oblikatori, yaitu wajib dilakukan, kecuali yang sifatnya produktif itu masih ada tarjet-tarjer mereka yang di berikan bantuan, misalnya : mereka yang pertama usaha mikro (usaha kecil) yang di beri bantuan harus ada syarat yaitu harus menambah lapangan pekerjaan satu atau dua (menambahkan lapangan kerja), atau minimal mereka tidak melakukan PHK, agar setiap bantuan memiliki makna untuk bisa menintigasi



tambahan jumlah



penduduk maupun mengurangi pengangguran. Sedangkan intuk masyarakat seperti yang dilakukan tadi, bukan hanya sekedar inisyatif pribadi, ada beberapa kategori masyarakat yang karena Pendidikan, karena pengetahuan, karena akses informasi, serta di daerah terpencil yang insfirasi semacam itu tidak mungkin di lakukan oleh indipiju-indipiju, tetapi ada insitusi tertenru yang tinggi, organisasi masyarakat sifil yang gotong royong untuk mengadopsi insfirasi tadi itu menjadi sebuah aksi sehari-hari bagi warga yang tekena dampak pandemi. Terus bagaimana peran kepala daerah muali dari gubernur, bupati, wali kota, dan lainnya undtuk terus memberikan support dan memantau perkembangan pelaku ekonomi di daerah masing-masing? Baru hari ini ada rapat dengan kepala daerah, para gubernur di seluruh Indonesia sekarang kita akan libatkan program kita ini bukan hanya program dari pusat, yang di disebut program penanganan covid dan juga program pemuda ekonomi nasional, mulai sekarang sudah di canagkan bahwa akan melibatkan para gubernur- gubernur, kepala daerah untuk ikut serta, karena mereka juga adalah pemilik program ini dan juga harus bertanggung jawab untuk masyarakat semua.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Resesi ekonomi adalah suatu keadaan dimana menurunnya perekonomian disuatu negara yang disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pengangguran. Resesi ekonomi saat ini disebabkan oleh menyebarnya virus hampir ke seluruh negara di dunia. Menyebarnya virus ini menyebabkan banyak permasalahan di setiap negara. Virus tersebut adalah Corona Virus atau COVID-19 yang sudah dinyatakan sebagai pandemi karena sudah meluas diseluruh negara. Indonesia adalah salah satu negara yang tertular COVID-19 dan saat ini perekonomian di Indonesia pun sedang mengalami penurunan karena banyak usaha-usaha yang tutup karena sepinya pengunjung dan pekerja yang mengalami PHK karena pemiliki usaha tidak mampu menggaji. Pandemi ini tidak hanya menimbulkan masalah ekonomi saja akan tetapi masalah social juga karena dengan adanya COVID-19 tingkat mortalitas atau kematian semakin meningkat tiap hari nya dan masyarakat diberi batasan untuk melakukan sosialisasi guna mencegah menyebarnya COVID-19. 3.2 Saran Indonesia harus mampu menjaga pertumbuhan ekonominya guna dapat meningkatkan pembangunan negara walaupun saat ini Indonesia berada ditengan kondisi ketidakstabilan ekonomi akibat penyebaran virus corona, Indonesia harus mampu menjalankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijaakan yang dirasa efektif guna mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menjadi masalah diwaktu yang akan datang. Dengan demikian dalam menjalankan dan tetap meningkatkan kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia para bagian dari masyarakat dapat melakukan berbagai inovasi dan kegiatan yang dapat tetap meningkatkan produktifitas dan keuntungan melalui media sosial dan dunia maya yang dimanfaatkan guna mendapatkan keuntungan ditengan wabah covid-19 saat ini.



DAFTAR PUSTAKA https://indef.or.id/about https://nasional.kontan.co.id/news/umkm-dapat-bantuan-rp-24-juta-simakpengertian-dan-kriterianya#:~:text=UMKM%20adalah%20singkatan%20dari %20usaha,%2C%20dan%20menengah%20(UMKM).&text=Usaha%20mikro %20adalah%20usaha%20produktif,sebagaimana%20tertuang%20dalam%20UU %20UMKM. http://kbbi.web.id/konteks.html http://kbbi.web.id/kuartal.html https://www.tribunnews.com/nasional/2020/08/11/raden-pardede-covid-19bikin-orang-kaya-jadi-takut-belanja-takut-berinvestasi. https://www.jojonomic.com/blog/umkm/ https://www.niagahoster.co.id/blog/riset-pasar-adalah/ https://scholar.google.com/scholar? hl=id&as_sdt=0%2C5&q=resesi+ekonomi+adalah&oq=#d=gs_qabs&u=%23p %3D6Sf5ZEWAuD8J https://youtu.be/0zkBrLPfiqg https://www.surveymonkey.com/mp/survey-riset-pasar/ https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/simak-ini-pengertian-dankriteria-umkm-1 https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/presiden-ekonomi-yang-betuladalah-ekonomi-gotong-royong/ https://m.merdeka.com/jabar/mengenal-macam-macam-sistem-ekonomi-besertafungsinya-pahami-setiap-cirinya-kln.html https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/simak-ini-pengertian-dankriteria-umkm-1 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Modal_sosial https://id.m.wikipedia.org/wiki/Karakter_bangsa https://kbbi.web.id/program.html https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemangku_kepentingan



https://www.neliti.com/id/institute-for-development-of-economics-and-finance