Makalah Restrain Dan Casting-Ade Mesakh Seo [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KOASISTENSI PENYAKIT DALAM HEWAN BESAR “Restrain dan casting pada hewan besar”



ADE MESAKH SEO, S.KH 1409010014



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2019



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Sapi, kuda, babi dan kambing merupakan jenis-jenis ternak yang banyak dijumpai di Indonesia. Hewan-hewan tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat untuk diambil susu, kulit dan dagingnya. Hal ini membuat hewan-hewan tersebut sangat diperlukan untuk pemenuhan pangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan perhatian khusus untuk menghendel hewan-hewan tersebut. Sapi, kuda merupakan salah satu hewan besar yang tenaganya diatas orang dewasa. Maka dari itu, sangat penting untuk dokter hewan mengetahui cara merestrain dan mengcasting hewan ini. Sehingga saat melakukan pemeriksaan atau operasi dokter hewan maupun sapi atau kuda yang ditangani tidak mengalami cedera.



1.2.



Tujuan







Apa yang dimaksud restrain dan casting?







Apa fungsi dan tujuan dilakukannya restrain dan casting?







Apa saja jenis restrain dan casting yang dapat digunakan pada sapi,kuda,babi dan kambing?



BAB II PEMBAHASAN 2.1. Restrain dan Casting pada Hewan Restrain adalah menghalangi gerak atau aksi dari hewan sapi sehingga dapat menghindari atau mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten maupun sapi itu sendiri. Bahaya tersebut dapat berupa sepakan, desakan, injakan dari sapi pada waktu sapi akan diperiksa kesehatannya , dilakukan pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, dibersihkan, maupun pada waktu akan diperah (bagi sapi perah). Casting adalah cara merebahkan hewan untuk tindakan medis dan pembedahan. Untuk casting pada sapi bisa menggunakan tali yang dililit kebagian ektremitas caudal dari arah punggung kemudian ke arah abdomen dan ditarik secara berlahan maka sapi akan rebah secara perlahan. Jenis dari restrain terdiri dari 3 tipe dasar, yaitu sebagai berikut: 1. Restrain Perilaku (Behavioral Restraining) 2. Restrain Kimia (Chemical Restraining) 3. Restrain Fisik (Physical Restraining) 2.1.1. Metode Restrain dan Casting pada Sapi Restrain untuk mengalihkan perhatian sapi disini dilakukan tindakan atas perlakuan pada sapi sampai  menimbulkan rasa sakit yang bersifat sementara sehingga perhatian sapi mengarah pada rasa sakit tersebut dan selama itu tindakan pengobatan dan pemeriksaan dapat dilakukan. 1. Restrain pada Sapi a. Restrain dengan menggunakan Kandang Jepit Restrain ini menggunakan kandang jepit sebagai alat untuk merestrain, hal ini biasa dilakukan untuk palpasi rektal atau ekplorasi rektal pada sapi, kawin suntik atau IB dll.



b. Restrain ekor (Tail Lift) Restrain ini dilakukan bilamana perlu untuk mengalihkan perhatian sapi dari bagian lain tubuhnya dimana pekerjaan sedang dilakukan. Itu dapat digunakan saat memberikan injeksi ambing ke syaraf sapi. Jaga kedua tangan dekat dengan pangkal ekor sedapat mungkin. Berdiri disamping sapi untuk menghindari tendangan, dan lakukan mengangkat ekor dengan kekuatan. Itu harus lembut tetapi tegas.



c. Restrain hidung Teknik restrain kali ini biasa di kenal dengan tali ketuh atau tali telusuk. Caranya: angkat kepala hewan hampir tinggi dan tarik ke arah sisi yang berlawanan dengan tempat bekerja. Lakukan tekanan pada jembatan batas antara lubang hidung untuk menyebabkan sakit pada jaringan sensitif diantara lubang hidung.



d. Restrain Kepala Teknik restrain ini didesain untuk mengalihkan perhatian dari posisi menangkap dan menghindarkan dari tendangan dan membuat beberapa langkah khusus yang mungkin.



e. Restrain Leher Teknik restrain ini didesain untuk mengalihkan perhatian dari posisi menangkap. Sealain itu restrain ini bertujuan untuk menahan sapi agar tidak berlari kemana-mana saat akan diobati atau diperiksa.



f. Restrain pada anak sapi (Pedet) Raih seluruh punggung hewan dan tarik kaki pada samping terdekat dari luar. Pedet kemudian diturunkan kebawah pada lantai dengan berat melawan kaki. Sehingga jatuh ke tanah secara lembut. Jangan menjatuhkan anak sapi dengan menarik kakinya secara cepat dari bawah tubuhnya sehingga ia jatuh keras pada sampingnya. Pada hewan yang sangat muda, dengan cara ini mungkin bisa melukainya.



g. Casting pada Sapi Casting pada sapi terdapat dua metode, yaitu Burley Rope dan Squeese methode. Sebelum melakukan casting pada sapi, alangkah baiknya bila memperhatikan pesyaratan sebagai berikut : 1. Berhati-hati, jangan sampai melukai sapi. 2. Tempat cukup lapang, rata, empuk, dan jauh dari pepohonan, tembok, batu/benda



lain



yang



membahayakan. Alas



dibuat



dari jerami



kering/rumput yang kering, usahakan di tempat yang teduh. 3. Tali yang digunakan cukup besar dan panjang kurang lebih 10 m. 4. Sediakan tenaga manusia 4-5 orang, satu untuk mengarahkan jatuhnya sapi, sedangkan yang lain sebagai penarik tali.



5. Setelah sapi rebah, cepat dikuasai agar tidak berusaha berdiri kembali. 6. Pada sapi bunting sebaiknya jangan dilakukan a. Burley Rope Metode casting ini dirancang oleh Dr. DR. Burley Georgia. Metode ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan metode casting lainnya. Pertama, dalam metode ini tidak perlu untuk mengikat tali di sekitar tanduk atau leher. Tali hanya melewati sekitar tubuh hewan yang memakan waktu singkat. Kedua, metode ini tidak memberikan tekanan pada dada dan dengan demikian tidak mengganggu kinerja dari jantung dan paru-paru. Ketiga, itu tidak membahayakan organ genital sapi atau pembuluh mammae sapi. Dengan menahan kedua kaki belakang, dapat diikat dengan ujung tali casting.



Menarik tali pada bagian ujung untuk merobohkan sapi. Penarik bisa saja mengontrol arah jatuhnya sapi dengan menarik tali pada satu sisi, sehingga sapi terjatuh ke arah yang diinginkan. Untuk mengikat kaki belakang, operator membuat kedua tali tetap terselip di sepanjang permukaan yang paling atas dari kaki belakang untuk fetlock tersebut. Penarik menekuk kaki bawah dan membuat setengah halangan sekitar fetlock tersebut.



Ujung dari tali dibawa mengelilingi kaki di atas hock, melewati mata kaki, dan kembali ke fetlocksehingga tali berbentuk seperti angka 8.



Untuk mengikat kaki depan dibutuhkan tali yang berat dan pendek atau diperlukan tali yang panjangnya kurang-lebih enam kaki. Salah satu ujung tali diikat di sekitar pastern dengan clove hitch meninggalkan ujung tali yang bebas yang panjangnya sekitar delapan inci. Kaki depan tertekuk dan ujung panjang tali dibawa ke depan dan melewati bawah tali utama turun dari withers.



Kabel ini melewati sekitar bagian depan kaki beberapa kali tertekuk dan diikat simpul reeferuntuk ujung bebas pendek di pastern tersebut. Hewan tersebut lalu digulingkan dan kaki belakangnya di sisi yang berlawanan diikat dengan ujung tali casting yang tadi. Hal tersebut juga dilakukan pada kaki depan, sehingga hewan tersebut kemudian benar-benar terkendali. b. Squeese methode Merupakan metode standar casting untuk sapi. Membebankan pada titik-titik berat tubuh dari sapi. Langkah-langkah untuk cara ini adalah:



Membuat lingkaran di sekitar leher sapi menggunakan simpul bowline ditempatkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.



Lempar ujung tali di punggung ke sisi yang berlawanan.



Mencapai bawah sapi, mengambilnya sebuah membawanya ke seluruh tubuh dan di bawah bagian berdiri tali dekat bowline untuk membentuk setengah halangan tepat di belakang bahu.



Dengan melempar akhir atas punggung sapi lagi, membuat setengah halangan lain hanya dalam dari ambing. Menarik tali akan memaksa sapi untuk berbaring. 2.1.2. Metode Restrain dan Casting pada Kuda Seekor kuda dapat dikekang dalam berbagai cara berbeda dalam keserhanaan, mulai dari Twitches, dan hopples sampai harness. Twitches mengalihkan perhatian kuda; hopples mengikat kakinya supaya sehingga gerakan dibatasi dan harness menjatuhkan dan menguasinya sepenuhnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis



pengekangan adalah umur dan besar kuda, lokasi pada badan tempat pekerjaan yang akan dilakukan, kadar kesakitan yang ditimbulkan. 1. Twitches (Pram) Pram merupakan salah satu metode pengekangan yang paling tua, paling sederhana dan paling banyak dipakai. Meskipun ada banyak jenis pram, tetapi prinsip yang menyebabkannya efektif adalah pada saraf sensori bibir dilakukan tekanan dan kesakitan yang ditimbulkannya dapat mengalihkan perhatian kuda. a. Pram cincin



b. Pram komersial



2. Hopples Hopepl adalah sehelai pita atau tali atau kulit yang dijalin dan dipasang disekitar kaki hewan untuk mengikatnya. Alat ini dapat diikat dengan tali atau cincin logam yang dapat dilalui oleh tali. a. Hopel jaring-jaring Merupakan sebuah pita yang terjalin yang pada kedua ujingnya terdapat cincinlogam berbentuk ‘D’.



b. Hopel pastern Alat ini berupa sabuk kulit tebal yang dapat diatur pada gespernya. Pada alat ini terdapat cincin logam berbentuk huruf ‘D’ yang besar.



c. Hopel Stirrup-strap Pada pengekangan ini dipakai tali kulit dan ada cincin diujungnya, seutas tali dengan sebuah sambungan mata. Kaki kuda dibengkokkan pada lutut dan pastern didekatkan pada lengan. Strap kemudian dipasang di sekelilingnya dengan ujung yang bebas dilewatkan melalui cincin, ditariknya erat-erat dan diikan dengan suatu ikatan mati.



d. Hopel raja Hopel raja indentik dengan hopel pastern kecuali pada alat ini terdapat terdapat seutas tali sepanjang 20 kaki yang terikat secara permanen pada cincinnya dengan sambungan mata. Alat ini dapat dipakai sebagai bagian dari tali peroboh atau untuk menaikan kaki depan atau kaki belakang.



3. Pengekangan seekor anak kuda



Seekor anak kuda yang baru lahir tidak boleh dipegang pada telinga atau ekor. Hewan itu harus dipegang seperti pada gambar untuk keperluan pemeriksaan atau suntikan.



Perobohan (casting) pada Kuda Seekor kuda tidak boleh dirobohkan pada tanah yang keras, permukaan yanng tidak rata atau miring, tetapi harus dirobohkan pada tempat yang rata dan kering dengan kepala dan badan dilindungi dengan jejabah. a. Kekangan peroboh baker Kekangan peroboh baker dibuat dari kulit dan dibuat khusus untuk merobohkan dan mengekang kuda. Alat ini lebih mudah diterapkan, kekangan lebih kuat dan jika dirawat dengan baik akan tahan lama. Kekangan ini terdiri dari ikat pinggang besar dari kulit yang mempunyai dua cincin logam besar berbentuk huruf D yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga jika ikatan tersebut dikenakan pada kuda cincin itu berada pada sisi yang berlainan dibelakang siku. Suatu ikat dada yang dapat diatur menjulur dari satu sisi dari ikat pinggang sekitar dada ke sisi lain. Dua buah hopel raja dengan dua utas tali sepanjang 20 kaki yang terikat padanya dan sebuah hopel pasterm melengkapi alat ini.` Pada pasten masing-masing kaki depan dipasang sebuah hopel raja dan pada pastern kaki belakang dipasang hopel pastern. Tali pada kedua sisi menjulur dari hopel raja di kaki depan ke atas melalui cincin pada sisi yang sama dari ikat pinggang kemudian turun melalui cincin hopel pastern di kaki belakang sisi yang sama serta kembali melalui cincin yang sama pada ikat pinggang. Cara merobohkan dan mengikat dilakukan seperti pada harness tali sisi ganda.



2.1.3. Metode Restrain dan Casting pada Babi Pada babi terdapat beberapa kekhususan dalam bentuk dan tempramen yang harus selalu diperhatikan oleh orang yang menangani hewan tersebut. Sehingga babi harus diperlakukan dengan ramah. Meskipun penampilan babi kuat tetapi babi tidak tahan akan perlakuan yang kasar terutama pada cuaca panas. 1. Menangkap seekor babi kecil Jika hendak menangkap seekor babi kecil, maka hewan itu harus ditangkap segera dan dipegang kuat tetapi halus. Hewan itu tidak boleh dikejar-kejar atau diburu, karena akan menimbukan ketakutan yang tidak perlu dan jika berulang-ulang dapat menyebabkan hewan tersebut bertabiat buruk atau gugup. Untuk mengangkat seekor anak babi yang berumur beberapa hari, kita harus menangkapnya secara cepat dari belakang, dengan menangkap satu atau kedua kaki belakang atau memegang tubuhnya tepat dibelakang pundak.



2. Menangkap seekor babi besar Sebuah lingkaran yang dibentuk dari seutas tali dengan sebuat mata dililitkan pada leher babi. Kemudian melemparkan badan tali ke tanah sehingga babi akan melangkahinya jika hendak lari dan setelah itu diikat mati di badan babi. Posisi manusia berada di belakang babi.



3. Pengekangan pada Babi a. Pram Babi Alat ini disekitar rahang atas dibelakang taring atau disekitar rahang bawah. Seorang asisten memegang kepala babi pada pram sedangkan dokter hewan mengerjakan bagian lain dari tubuh hewan tersebut. Pram babi terdiri atas sebuah papan kay sepanjang 18 inchi yang pada satu ujungnya dipasang rantai.



b. Pengekangan untuk vaksinasi atau kastrasi pada babi kecil Seekor babi dapat dipegang pada kaki belakangnya oleh seorang asisten dan dengan permukaan ventral perut menghadap kedepan, dijepit dengan lutut serta kepalanya ada dibawah. Metode ini merupakan cara sederhana untuk vaksinasi. Untuk kastrasi babi dapat dibalikkan sehingga punggung di depan dan kepala di antara lutut asisten.



c. Pengekangan untuk vaksinasi atau kastrasi pada babi besar Dipegang pada kedua kaki depan serta badannya dijepit diantara lutut.



4. Casting pada Babi a. Merobohkan babi dengan tangan Seekor babi diikan dengan tali moncong. Tangan diulurkan dibawah badan hewan dan memegang kaki depan dan kaki belakang sisi yang jauh serta menariknya kearah kita sehingga babi tersebut akan roboh menjauhi kita. Hewan yang sudah jatuh diikat atau ditahan di tanah oleh seorang asisten.



2.1.4. Metode Restrain dan Casting pada Kambing 1. Restrain pada Kambing a. Tongkat samping Alat ini digunakan untuk mencegah kambing menyusuh diri sendiri. Surcingle (ambin pemisah yang tipis, lebar) ditempatkan dibelakang kaki depan dan tongkat yang ringan itu menjulur dari Surcingle melalui antara kedua kaki menuju leher.



b. Krag (tali leher) Elizabeth Alat ini dapat digunakan untuk mencegah menyusuh diri sendiri atau mencapai bagian lain dari tubuh dengan gigi.



c. Pengekangan untuk pemotongan kuku Memotong kuku kambing betina dengan gunting atau pisau, memotong kuku seekor kambing jantan yang besar lebih muda dilakukan dengan menaruh kaki hewan itu diatas sepotong kayu dan menggunakan pahat. Tubuh kambing dimiringkan dengan sudut yang mengarah ke kaki pemotong sehingga hewan keseimbangan dan tidak berdaya.



d. Pengakangan untuk vaksinasi Kambing diletakkan pada punggung, jika hewan hendak divaksinasi di kunci pada bagian paha, maka pengekangan cukup dilakukan dengan menyondongkannya ke belakang sehingga kehilangan keseimbangan. Kaki depan harus ditekuk dan diangkat seperti gambar.



e. Pengekangan untuk kastrasi Untuk mengekang hewan yang akan di kebiri, asisten memegang kedua kaki kadang dengan tangan kanan serta kedua kaki kiri dengan tangan kiri dan menunjang punggung punggung hewan itu diantara kedua kakinya seperti pada gambar.



DAFTAR PUSTAKA Leahy, John R., and Barrow, Pat. Cara-cara Mengekang Hewan. 2007. IPB Press. Bogor. Indarjulianto, S. Raharjo, Slamet. Widiyono, Irkham. 2011. Diagnosa Klinik Veteriner. Yogyakarta.