Makalah Tari Kecak [PDF]

  • Author / Uploaded
  • pitha
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 ayat 1 yang berbuyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradapan dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”kita harus melestarikan budaya daerah nusantara. Tetapi pada saat ini, budaya daerah nusantara sudah sangat jarang dipertontonkan, berbagai media massa, baik media cetak maupun media elektronik,sekarang dipenuhi oleh budaya barat,akibat pengaruh globalisasi.hal ini mengingatkan kita bahwasannya negara kita kaya akan budaya ataukesenian daerah,yaitu sekitar 67 budaya induk yang terbesar dari barat sampai ke timur nusantara. Namun pada kenyataan tidak seoptimal yang diharapkan, terutama oleh generasi muda.padahal kitalah yang paling memunyai peran penting dalam menjaga kelestarian budaya nusantara.oleh karena itu kami membahas salah satu bentuk kesenian daerah nusantara yaitu tari kecak dalam makalah ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini,diharapkan pembaca terutama generasi muda tertarik untuk mempelajari dan melestarikn tari kecak.



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana asal usul tari kecak ? 2. Apa saja unsur pendukung tari kecak ? 3. Bagaimana alur cerita tari kecak ?



1



1.3 Tujuan Penulisan a. memenuhi tugas kelompok kesenian b.



menjelaskan unsur-unsur penunjang tari kecak kepada pembaca



c. manarik minat generasi muda untuk mempelajari kesenian teri kecak



BAB II



2



PEMBAHASAN



2.1



Seputar Tari Kecak Tari Kecak adalah Tarian Bali yang unik dan populer bagi turis di pulau



Dewata Bali .Tari dinyanyikan oleh para penari tari kecak dianggap mirip dengan suara monyet, maka turis mancanegara menyebut tari kecak Bali ini sebagai “Monkey Dance”. Istilah nama kecak sendiri diduga berasal dari suara tarian ini sendiri, yaitu kecak, kecak, cak, cak, cak,cak uhh. Suara yang terdengar aneh tapi unik ,harmonis irama bunyi ini diucapkan sepanjang pertunjukan tari kecak Bali, dengan diselingi ucapan dengan aksen tertentu dalam tarian kecak ini,dimana ritme irama harmonis bunyi nyanyian para penari tari kecak ini menimbulkan suasana magis. Pada Tari kecak ,penari kecak tidak menggunakan alat musik lain ,tapi hanya menggunakan kincringan yang berbunyi pada kaki para penari kecak. Tari Kecak disebut juga sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sinta dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.



2.2



Perkembangan Tari Kecak Tari



kecak



di Bali mengalami



terus



mengalami



perubahan



dan



perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari



3



segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana. Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona,Gianyar namun juga desadesa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan kegiatan seperti festival tari Kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata. Namun rekor ini dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah.



2.4 Pola Tari Kecak Sebagai suatu pertunjukan tari kecak didukung oleh beberapa factor yang sangat penting. Lebih lebih dalam pertunjukan kecak ini menyajikan tarian sebagai pengantar cerita, tentu musik sangat vital untuk mengiringi lenggak lenggok penari. Namun dalam dalam Tari Kecak musik dihasilkan dari perpaduan suara angota cak yang berjumlah sekitar 50 – 70 orang semuanya akan membuat musik secara akapela, seorang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberika nada awal seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah seorang bertindak sebagai penembang solo, dan



4



sorang lagi akan bertindak sebagai ki dalang yang mengantarkan alur cerita. Penari dalam tari kecak dalam gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Jadi dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.



2.5 Iringan Tari Kecak Iring-iringan lagu atau musik yang mengiringi tari Kecak selama berlangsung diambil dari ritual tarian Sanghyang, yang tidak menggunakan alat musik. Akan tetapi hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.



2.6 Ciri Khas Tari Kecak Ciri khas tari kecak adalah harmonisasi suara dan gerak yang ditampilkan puluhan penarinya dan semuanya itu dilakukan bahkan tanpa adanya seseorang yang bertugas sebagai pemberi komando. Tentu tidak mudah mengharmonisasikan suara dan gerak sekian puluh orang untuk menjadi sebuah rangkaian tari bernuansa magis tersebut. Inilah salah satu keunggulan Bali, selain memiliki pesona keindahan alam yang menjadikannya dinobatkan sebagai Pulau Dewata, Bali juga mampu mengolah dan mengemas seni budayanya menjadi sebuah sajian atau atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan.



5



2.7 Fungsi Tarian Kecak 1. Tari sebagai upacara Fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. 2. Tari sebagai sarana hiburan Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan 3. Tari sebagai sarana pertunjukkan Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat 4. Tari sebagai sarana pendidikan Tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan mengajarkan di sekolah – sekolah formal.



2.8 Nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Kecak Tari Kecak merupakan salah satu bentuk dari tari Babali yaitu tari-tarian yang dapat dipersembahkan dalam rangkaian upacara Panca Yajna, maupun hanya sebagai hiburan.



6



Tari Kecak dipandang dari sejarahnya berasal dari Tari Sanghyang, yang biasanya berfungsi sebagai sarana pengusir penyakit dan juga sebagai sarana pelindung masyarakat Bali terhadap ancaman kekuatan jahat, tentunya mengandung banyak nilai-nilai, baik dalam filsafat maupun seni budaya. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Tari Kecak adalah, 1. Nilai Religius Masyarakat Bali mempercayai Tari Kecak sebagai salah satu tarian ritual memanggil dewi untuk mengusir penyakit dan juga sebagai sarana pelindung dari kekuatan jahat. Dalam hal ini masyarakat Bali sangat mempercayai Dewinya untuk melindungi dirinya dari ancaman-ancaman. Dewi yang biasanya dipanggil dalam ritual ini adalah Dewi Suprabha atau Tilotama. 2. Nilai Estetika Dalam sebuah karya seni pastilah mempunyai nilai estetika atau keindahan. Hal ini dapat kita lihat dari gerakan penari Kecak, kekompakan semua penarinya. Keselarasan antara lagu dan gerakan yang terlihat sangat ritmis meskipun tanpa alat musik apapun. Di dalam perkembangannya Tari Kecak tidak hanya sebagai tarian suci atau sakral seperti di atas, akan tetapi juga menjadi sebuah drama tari pertunjukan yang menceritakan kisah Ramayana maupun Mahabarata. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada nilai-nilai yang ingin disampaikan pada penikmat Tari Kecak. Filsafat hitam-putih yang ada dalam Epos Ramayana juga semakin memperjelas nilai-nilai yang terkandung dalam Tarian Kecak. Karena dalam Epos Ramayana diperlihatkan secara jelas antara yang baik dan yang buruk, berbeda dengan Epos Mahabarata, yang merupakan filsafat abu-abu. Adapun nilai-nilai yang terkandung adalah: 1) Nilai religious



7



Nilai religius terlihat jelas pada adegan tiga, dimana Rama memohon pertolongan pada Dewata. Hal ini menunjukkan bahwa dalam cerita tersebut sangat mempercayai kekuatan Tuhan untuk menolong dirinya. Orang Bali yang sangat menjaga nilai adat dan religi dalam tarian itu maka penari perempuan haruslah memakai kemben (baju adapt Bali) bukan telanjang dada seperti para penari prianya. Jadi penari perempuan belum pernah dipasang pada posisi pasukan kera. 2) Nilai moral Dalam adegan-adegan Tari Kecak yang mengambil cerita Ramayana terdapat banyak sekali nilai-nilai moral yang dihadirkan. Seperti, kesetiaan Shinta pada suaminya (Rama), kesetiaan Laksmana pada kakaknya. Nilai moral juga terlihat pada Burung Garuda yang ingin menolong Shinta dari cengkeraman Rahwana sampai ia mengorbankan sayapnya. Dalam cerita tersebut Rahwana sebagai pemegang sifat buruk, tamak, serakah, dan sebagainya ia bahkan mengambil apa yang bukan miliknya secara paksa. Kesetiaan juga terlihat pada adik kandung Rahwana yang bernama Kumbakarna, meskipun ia tidak menyukai tindakan kakaknya akan tetapi ia tetap membantu kerajaannya berperang melawan pasukan Rama sebagai bukti kesetiaannya pada negara. 3) Nilai estetika Gerakan Tari kecak yang sangat indah dan sangat khas dan unik menjadi alasan saya menjadikannya sebagai sebuah nilai estetika. Selain itu, unsur gerak dan bunyi yang menjadi ciri khas Tarian Kecak merupakan bagian yang paling sederhana yang dilakukan secara



8



seragam dan bersamaan sehingga menjadi filosofi penting atas terjadinya persaudaraan yang universal.



BAB III PENUTUP



Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah tari kecak ini, tentunya masih banyak kekurangan



9



dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya informasi atau referensi yang ada hubungannya dengan tarian kecak pada makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah tarian kecak ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.



DAFTAR PUSTAKA



http://hendichou.blogspot.co.id/2009/12/nilai-nilai-yang-terkandung-dalamtari.html



10



11