Managemen Keuangan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • tisa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NILAI WAKTU UANG (Future Value)



1. Perhitungan nilai uang masa mendatang untuk aliran kas tunggal Untuk periode satu tahun menggunakan rumus :



Untuk preriode lebih dari satu tahun menggunakan rumus :



Contoh soal : Tn. A menabung Rp. 1.000.000,- dengan suku bunga 12 %. a. Berapakah nilai uang Tn. A di masa yang akan datang dalam kurun waktu 1 tahun ? b. Berapakah nilai uang Tn. A di masa yang akan datang dalam kurun waktu 5 tahun ? Jawab :



2. Perhitungan nilai uang masa mendatang bunga berganda



Untuk perhitungan nilai uang masa mendatang dengan bunga berganda menggunakan rumus sebagai berikut :



Contoh soal : Tn. A menabung Rp. 1.000.000,- dengan suku bunga 12 % dan dibayarkan 2 kali dalam 1 tahun. Hitunglah nilai uang untuk 5 tahun di masa mendatang ! Jawab :



3. Contoh soal dari kedua materi diatas 1) Apabila anda menabung Rp 100.000,- di tahun ini. Suku bunga yang berlaku sebesar 10% per-tahun. a. Berapakah uang anda untuk 5 tahun mendatang ? b. Jika dibayarkan tiga bulan sekali dalam satu tahun, hitunglah uang masa mendatang untuk 6 tahun ! 2) Ketika diprediksi sebuah perusahaan untuk 5 tahun mendatang memiliki kas Rp 500.000.000,. Berapakah nilai kas sekarang jika suku bunga bank Indonesia (SBI) sebesar 0,5% per-tahun. Jawab :



Nilai Mata Uang dan BEP (Tugas kedua)



1. NILAI WAKTU UANG Macam-macam Nilai waktu uang adalah : a.



Future Value of Single SUM Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang total selama periode tertentu. Rumus



: FVn = Pv (1=+i)^n



Keterangan



: FVn



= Nilai masa depan investasi n tahun Pv



= Jumlah investasi awal



n



= Jumlah tahun



I



= Tingkat suku bunga



Contoh soal : Dimas menyimpan uang sebesar Rp 2.500.000 dibank dengan tingkat suku bunga 8% setahun, uang pada tahun keempat adalah? PV3



= Pv (1+i)^n = Rp 2.500.000 (1+0.03)^4 = Rp 2.500.000 x 1,12550881 = Rp 2.813.772.025



b.



Present Value of Single SUM



Digunakan untuk menghitung nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimana yang akan datang. Rumus



= Pv = FVn (1/(1+i)^n)



Keterangan



= PV



= Nilai sekarang jumlah uang dimasa depan FVn



= Nilai masa depan dengan investasi diakhir tahun ke-n



N



= Jumlah tahun hingga pembayaran diterima



I



= Tingkat diskonto tahunan (bunga)



Contoh soal : Bahwa nilai dari jumlah uang kas Rp 10.000.000 hari ini akan sama tahun mendatang (asumsi tingkat suku bunga pakai adalah 2% pertahun). Jadi, dalam contoh ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa jumlah uang kas Rp 10.000.000 hari ini nilainya lebih besar dibanding dengan jumlah uang kas Rp 10.000.000 disatu tahun mendatang. Pada hakekatnya Rp 10.000.000 haari ini merupakan present value dari Rp 15.000.000 disatu tahun mendatang (future value). Pv



= Fv x (1/(1+i)^n) = Rp 10.000.000 x (1/(1+0.02)^1) = Rp 10.000.000 x 0,98039 = Rp 9.803.900



Fv



= Rp 9.803.900 x (1+i)^n = Rp 9.803.900 x (1+0.02)^1 = Rp 9.803.900 x 1,02 = Rp 9.999.978



c.



Present Value Annuity Serangkaian pembayaran/ penerimaan sejumlah uang dengan jumlah yang sama besar yang dilakukan selama periode dengan jangka waktu tersebut. Contoh soal : Obligasi dengan nilai normal Rp 8.000.000 akan jatuh tempo dalam jangka waktu 2tahun dengan tingkat suku bunga pasar dan tingkat suku bunga nominal masing-masing adalah sebesar 3% pertahun. Nilai sekarang anuitas dari bunga tersebut adalah? Pva



= Fv x LR x (1-(1/(1+i)^n))/i = Rp 8.000.000 x 3% x (1-(1+0.03)^2))/3% = Rp 487.200



d.



Future Value Annuity Serangkaian pembayaran/penerimaan sejumlah uang agar jumlah uang yang sama besar peiodik dalam jangka waktu tersebut untuk masa depan. Contoh soal : Junot berinvestasi uang sebesar Rp 250.000 perbulan atau Rp. 4.200.000 pertahun dengan 35% pertahun selama 4 tahun. Faktor Fvn



= (factor Fv – 1) r = (1+r)^n – 1/r = (1+0.35)^4 – 1/0.35 = 0.4643633929



FVa



= Nilai investasi x factor fva x (1+r) = Rp 4.200.000 x 0.4643633929 x (1+0.35) = Rp 2.632.940,4377



2. Break Event Point Break event point adalah keadaan usaha tidak rugi dan juga tidak laba karena penerimaan total (total revenue=TK) besarnya sama dengan biaya total (Total Cost=TC) atau titik impas (BEP) dicapai saat TR=TC. Contoh soal : PT. Maju Mundur memproduksi 200.000 unit dan membutuhkan biaya total Rp 300.000.000. biaya perunit adalah Rp 2.000.000 biaya variabel Rp 50.000 dan biaya tetap Rp 35.000. Harga jual adalah Rp 100.000/unit. Pada tahun lalu memproduksi sebanyak 150.000 unit barang akan tetapi karena terjadi perubahan pasar, tahun ini perusahaan hanya memproduksi dan laku terjual hanya sebanyak 130.000 unit barang saja. Dari data tersebut hitunglah laba/ruginya. Produksi tahun lalu



:



Hasil Penjualan : (150.000 x Rp 100.000) 15.000.000.000 Biaya Variabel



: ( 150.000 x Rp 50.000) = Rp 7.500.000.000



Biaya tetap



: (200.000 x Rp 35.000) = Rp 7.000.000.000 (+)



= Rp



= Rp 14.500.000.000 (-) Laba Perusahaan



= Rp 500.000.000



Produksi tahun ini Hasil penjualan 13.000.000.000



: : (130.000 x Rp 100.000)



Biaya variabel



: (130.000 x Rp 50.000) =Rp 6.500.000.000



Biaya Tetap



: (150.000 x Rp 35.000) = Rp 7.000.000.000 (+)



= Rp



= Rp 13.500.000.000 (-) Rugi Perusahaan



= Rp



500.000.000



Contoh soal kedua : Rumus BEP: BEP= Total Revenue (TR) - Total Cost (TC)



CONTOH : Perusahaan Benny Motor pada tahun 2011 berencana memproduksi knalpot adapun fixed cost sebesar Rp 3.500.000, variabel cost perunit Rp 50.000 dan harga jual Rp 150.000 perunit. Berapakah BEP unit dan BEP rupiah bagi perusahann tersebut? Jawab :



MANAJEMEN KEUANGAN – NILAI WAKTU TERHADAP UANG NILAI WAKTU TERHADAP UANG 1. Definisi Nilai Waktu Terhadap Uang Nilai waktu terhadap uang adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, yakni antara nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini. Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor). Tentunya hal ini akan sangat membantu kita dalam perencanaanperencanaan dimasa mendatang. Banyak hal yang dapat kita perhitungkan menggunakan rumus-rumus dari perhitungan present value, future value, present anuity dan future anuity seperti merencanakan tabungan pendidikan untuk anak-anak dan tabungan masa depan. Konsep nilai waktu dari uang adalah bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang. digunakan : Pv Fv I



= Present Value (Nilai Sekarang) = Future Value (Nilai yang akan datang) = Bunga (i = interest/suku bunga)



n An SI P0



= Tahun ke= Anuity = Simple interest dalam rupiah = Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu



Dari pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa bahasan pokok yang harus kita mengerti sebelumnya untuk mengetahui materi lebih dalam lagi diantaranya Present Value, Future Value, Anuitas dan yang tidak kalah pentingnya adalah bunga yang digunakan dalam penentuan perhitungannya. 1. Bunga Adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan atau sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang. Ada dua jenis bunga yang umum dan juga digunakan dalam perhitungan present ataupun future value yakni Bunga tunggal, Bunga majemuk. Bunga Sederhana (simple interest) adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam atau bunga yang dibayar satu kali dalam setahun. Rumus : SI = P0(i)(n) Bunga majemuk atau (compound interest) adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan atau bunga dibayar lebih dari 1 kali. III.



Future Value



Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang apabila uang tersebut diberikan sekarang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu kemudian definisi lain dari future value adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. 1. Perhitungan Future Value Dengan Bunga Tunggal Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini : FV = PV (1 + i)n keterangan : PV



FV



= nilai future value



= nilai saat ini



i



= bunga



n



= jangka waktu 1. Perhitungan Future Value Dengan Bunga Majemuk



Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini : FV = PV (1 + i / m)m x n



Keterangan:



FV = nilai future value



PV = nilai saat ini i



= bunga



n = jangka waktu m = periode yang dimajemukkan 1. Present Value Digunakan untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang ataupun lebih sederhananya lagi menghitung nilai tunai sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima dalam suatu periode di masa yang akan datang. 1. Perhitungan Present Value Dengan Bunga Tunggal Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini : PV = FV / (1 + i)n



Keterangan:



PV = nilai saat ini



FV = nilai future value i



= bunga



n = jangka waktu 1. Perhitungan Present Value Dengan Bunga Majemuk PV = FV / (1 + i/m)m x n Keterangan:



FV = nilai future value



PV = nilai saat ini i



= bunga



n = jangka waktu m = periode yang dimajemukkan 1. Anuitas Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.



Ada dua jenis anuitas: 1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode 2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode. 3. Pinjaman yang Diamortisasi Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara – dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi (amortized loan).



KONSEP NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) Konsep ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Konsep Time of Valur ini sangat berkaitan dengan CAPITAL BUDGETING. Nilai yang akan datang Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. • FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n) Nilai Sekarang (Present Value) Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah : I = P.r.t dan uang setelah t tahun menjadi : P + P.r.t = P(1+rt) Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka P(1+rt) = A atau P = A/I + rt Contoh : Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun? Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1 P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)



= 8849,56 Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian PV = FV / (1+i)n Istilah yang digunakan : Pv = Present Value (Nilai Sekarang) Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun keAn = Anuity SI = Simple interest dalam rupiah P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu Anuitas Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Ada dua jenis anuitas: 1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode 2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode. Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity) Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu. Anuitas Abadi Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus. PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT Tingkat suku bunga i Obligasi terusan adalah sebuah obligasi terbitan pemerintah inggris untuk mengkonsolidasikan utang-utang masa lalu, dengan kata lain consol adalah obligasi terusan. Pinjaman yang Diamortisasi Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara – dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi (amortized loan). BAB 8 – Konsep Nilai Waktu dan Uang



1. Nilai yang akan Datang (future value) Nilai yang akan datang adalah nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat diskon rate bunga tertentu. contoh soal : Pak Ramli pada 1 Januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp 10.000.000, dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank memberikan bunga 10% per tahun, maka pada 31 Desember 2005 pak Ramli akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal pokok ditambah bunganya. Jawaban : Future value = Mo (1+i) n FV = 10.000.000 (1 + 0.10) 1 FV = 10.000.000 (1 + 0.10) FV = 10.000.000 + 1.000.000 FV = 11.000.000 Jadi, nilai yang akan datang (Future Value) uang milik Pak Ramli adalah Rp 11.000.000 2. Nilai Sekarang (present value) Nilai sekarang adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut : PVIFr,n = ———– = FV {(1 / 1 + r)}^n (1 + r)^n Keterangan : FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n) PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0) R = Suku Bunga n = Waktu (tahun) Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun? Dalam masalah ini: A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1 P = 10.000/ 1 + (0,13)(1) = 8849,56



3. Nilai Masa Datang dan Nilai Sekarang Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value) merupakan penjabaran dari bunga majemuk. 4. Annuitas Annuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Selain itu annuitas juga diartikan sebagai kontrak dimana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga. Contoh : bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. 5. Anuitas biasa Anuitas biasa adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode. 6. Anuitas terhutang Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya. 



Rumus dasar future value anuitas terhutang :



FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i ) 



Rumus dasar present value anuitas terhutang :



PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i ) 7. Nilai sekarang anuitas Nilai sekarang anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur, selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu. 8. Nilai sekarang dari anuitas terhutang Mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran pada awal tahun. 



Rumus



n (Anuitas Terhutang) = PMT (PVIFAk,n)(1+k)



9. Anuitas abadi Anuitas abadi adalah pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan berlangsung terus menerus. 



Rumus anuitas abadi :



PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT 1. Nilai sekarang dan Seri Pembayaran yang tidak Rata Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata: Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r Langkah 1. Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1: $100 (0,9434) = $ 94,34 Langkah 2. Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun. Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas 4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2: Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun)) Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun) Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434) Pvanuitas= $653,80 Langkah 3. Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7 $1000(0,6651) = $ 665,10 Langkah 4. Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut : $ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24



1. Periode Kemajemukan Tengah Tahunan atau Periode lainnya Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus kas. Apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun. 2. Amortisasi Pinjaman Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara dicicil selama waktu tertentu. Didalamnya adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi (amortized loan). 



Rumus : Sn a = ———CVIF a



CVIF = compound value interest factor (jumlah majemuk dari suku bunga selama Periode ke n)



1304116112510 REVIEW Time value of money dipengaruhi oleh opportunity cost (nilai kesempatan) dan inflation factor (faktor inflasi). 1.



Future Value (Pelipat Gandaan) Contoh soal Tuan A memilik uang sebesar Rp 1.000.000, di simpan di bank dengan bunga pertahun sebesar 5% dan selama 5 tahun, berapa jumblah uang Tuan A setelah tahun ke 5......? Diketahui dengan cara



CARA MANUAL Tahun 1 = 1.000.000 x (1 + 0,05 ) = 1.050.000



Tahun 2 = 1.050.000 x ( 1 + 0,05 ) = 1.102.000 Tahun 3 = 1.102.000 x ( 1 + 0,05 ) = 1.157.000 Tahun 4 = 1.157.000 x ( 1 + 0,05 ) = 1.215.000 Tahun 5 = 1.215.000 x ( 1 + 0,05 ) = 1.276.300 Contoh soal Tuan B memiliki uang sebesar Rp. 500.000, di simpan di bank dengan bunga sebesar 6% dan selama 7 tahun, berapa jumblah uang Tuan B setelah tahun ke 7....?



CARA MANUAL Tahun 1 = 500.000 x ( 1 + 0,06 ) = Rp. 530.000 Tahun 2 = 530.000 x ( 1+ 0,06 ) = Rp. 561.800 Tahun 3 = 561.800 x ( 1 + 0,06 ) = Rp. 595.508 Tahun 4 = 595.508 x ( 1 + 0,06 ) = Rp. 631.200 Tahun 5 = 631.200 x ( 1 + 0,06 ) = Rp. 669.200 Tahun 6 = 669.200 x ( 1 + 0,06 ) = Rp. 709.300 Tahun 7 = 709.300 x ( 1 + 0,06 ) = Rp. 751.900 Inter Year Periode Pelipat Gandaan Rumus : ) m x n Dengan M adalah perode pembayaran bunga Contoh soal Tuan A menabung di bank BRI sebesar Rp. 500.000 dengan bunga 6% dibayarkan perbulan, berapa uang Tuan A dalam 1 tahun....? Jawab : Rumus:



Contoh soal Tuan B menabung di bank sebesar Rp. 2500.000 dengan bunga 10% dibayarkan 6 bulan sekali berapa uang tuan B dalam setahun...? Jawab : Rumus :



Anuitas adalah cast flow periodik dihitung dengan anuity future value. Contoh soal : Tuan A setiap tahun menyimpan uangnya di bank Rp. 50.000.000 dapat bunga yang dibayar pada ahir tahun sebesar 10% berapa nilai future value jika keputusan dia itu dilakukan selama 10 tahun....? Jawab :



c.



CARA MANUAL Tahun 1 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )9 = 2,358 = 117.900.000 Tahun 2 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )8 = 2,144 = 107.200.000 Tahun 3 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )7 = 1,949 = 97.450.000 Tahun 4 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )6 = 1,772 = 88.600.000 Tahun 5 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )5 = 1,611 = 80.550.000 Tahun 6 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )4 = 1,464 = 73.200.000 Tahun 7 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )3 = 1,331 = 66.550.000 Tahun 8 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )2 = 1,210 = 60.500.000 Tahun 9 = 50.000.0000 X ( 1+ 0,1 )1 = 1,100 = 55.000.000 Tahun 10 = 50.000.0000 X ( 1 )



= 50.000.000 796.850.000



2. I Semakin besar, n tetap, compounding semakin besar. a) Annual Future Value Tn. A menabung uangnya dibank sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 4% per tahun, selama 7 Tahun. Berapa nilai uang pada tahun ke-7 ? Diketahui : II = 2.000.000 i = 4% n = 7 Tahun



 Tabel = II x (1,316) = 2.000.000 x (1,316) = Rp 2.632.000, Rumus FV = II x (1 + i)n = 2.000.000 x (1+0,04)7 = 2.000.000 x (1,04)7 = 2.000.000 x (1,316) = Rp 2.632.000, Manual Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.080.000 Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.163.200 Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.249.728 Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.339.717,12 Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.433.305,805 Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.530.638,037 Tahun 7 = 2.000.000 x (1+0,04) = 2.631.863,558 => Rp 2.632.000,Tn. B menabung uangnya dibank sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 8% per tahun, selama 7 Tahun. Berapa nilai uang pada tahun ke-7 ? Diketahui : II = 2.000.000 i = 8% n = 7 Tahun  Tabel = II x (1,714) = 2.000.000 x (1,714) = Rp 3.428.000, Rumus FV = II x (1+i)n = 2.000.000 x (1+0,08)7 = 2.000.000 x (1,7138) = 3.427.648,538 => Rp 3.428.000, Manual Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.160.000 Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.332.800 Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.519.424 Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.720.977,92 Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,08) = 2.938.656,154 Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,08) = 3.173.748,646 Tahun 7 = 2.000.000 x (1+0,08) = 3.427.648,538 => Rp 3.428.000,Tn. C menabung uangnya dibank sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga 10% per tahun, selama 7 Tahun. Berapa nilai uang pada tahun ke-7 ? Diketahui : II = 2.000.000 i = 10%



n = 7 Tahun  Tabel = II x (1,949) = 2.000.000 x (1,949) = Rp 3.898.000. Rumus FV = II x (1+i)n = 2.000.000 x (1+0,1)7 = 2.000.000 x (1,1)7 = 2.000.000 x (1,948) = Rp 3.897.434,2, Manual Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.200.000 Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.420.000 Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.662.000 Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,1) = 2.928.200 Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,1) = 3.221.020 Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,1) = 3.543.122 Tahun 7 = 2.000.000 x (1+0,1) = Rp 3.897.434,2,b) Interyear Compounding Tn. H menabung uang sejumlah Rp 2.000.000 dibank, dengan bunga 4% yang dibayarkan enam bulan sekali. Berapa jumlah uang Tn. H pada tahun ke-7 ? Rumus



Tn. I menabung uang sejumlah Rp 2.000.000 dibank, dengan bunga 8% yang dibayarkan enam bulan sekali. Berapa jumlah uang Tn. I pada tahun ke-7 ? Rumus



Tn. J menabung uang sejumlah Rp 2.000.000 dibank, dengan bunga 10% yang dibayarkan enam bulan sekali. Berapa jumlah uang Tn. J pada tahun ke-7 ? Rumus



c) Annuitas Tn. M setiap tahun menyimpan uang dibank sebesar Rp 2.000.000,- mendapatkan bunga yang dibayarkan pada akhir tahun sebesar 4%. Berapa nilai FV. Jika keputusan tersebut dilakukan selama 7 tahun. Diketahui : II = 2.000.000 i = 4% n = 7 tahun.  Tabel = II x (7,898) = 2.000.000 x (7,898) = Rp 15.796.000, Rumus



 Manual Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,04)6 = 2.000.000 x (1,2653) = 2.530.600 Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,04)5 = 2.000.000 x (1,2166) = 2.433.200 Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,04)4 = 2.000.000 x (1,1698) = 2.339.600 Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,04)3 = 2.000.000 x (1,1248) = 2.249.600 Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,04)2 = 2.000.000 x (1,0816) = 2.163.200 Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,04)1 = 2.000.000 x (1,04) = 2.080.000 Tahun = 2.000.000 = 2.000.000 = Rp 15.796.200,Tn. N setiap tahun menyimpan uang dibank sebesar Rp 2.000.000,- mendapatkan bunga yang dibayarkan pada akhir tahun sebesar 8%. Berapa nilai FV. Jika keputusan tersebut dilakukan selama 7 tahun. Diketahui : II = 2.000.000 i = 8% n = 7 tahun.  Tabel = II x (8,923) = 2.000.000 x (8,923) = Rp 17.846.000,  Rumus



 Manual Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,08)6 = 2.000.000 x (1,5868) = 3.173.600 Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,08)5 = 2.000.000 x (1,4693) = 2.938.600 Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,08)4 = 2.000.000 x (1,3604) = 2.720.800 Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,08)3 = 2.000.000 x (1,2597) = 2.519.400 Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,08)2 = 2.000.000 x (1,1664) = 2.332.800 Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,08)1 = 2.000.000 x (1,08) = 2.160.000 Tahun = 2.000.000 = 2.000.000 = Rp 17.845.200,Tn. O setiap tahun menyimpan uang dibank sebesar Rp 2.000.000,- mendapatkan bunga yang dibayarkan pada akhir tahun sebesar 10%. Berapa nilai FV. Jika keputusan tersebut dilakukan selama 7 tahun. Diketahui : II = 2.000.000 i = 10% n = 7 tahun.  Tabel = II x (9,487) = 2.000.000 x (9,487) = Rp 18.974.000,  Rumus



 Manual Tahun 6 = 2.000.000 x (1+0,1)6 = 2.000.000 x (1,7715) = 3.543.122 Tahun 5 = 2.000.000 x (1+0,1)5 = 2.000.000 x (1,6105) = 3.221.000 Tahun 4 = 2.000.000 x (1+0,1)4 = 2.000.000 x (1,4641) = 2.928.200 Tahun 3 = 2.000.000 x (1+0,1)3 = 2.000.000 x (1,331) = 2.662.000 Tahun 2 = 2.000.000 x (1+0,1)2 = 2.000.000 x (1,21) = 2.420.000 Tahun 1 = 2.000.000 x (1+0,1)1 = 2.000.000 x (1,1) = 2.200.000 Tahun = 2.000.000 = 2.000.000 = Rp 18.974.322,Time Value of Money adalah nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan yang penting. Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis, konsep nilai waktu dari uang telah mendapat tempat yang demikian penting. Berikut adalah beberapa contoh terapan yang terkait dengan konsep nilai waktu dari uang : 1) Future Value of Single Sum Future Value (Nilai Masa Depan) merupakan nilai dari jumlah dana yang ada sekarang pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan mengaplikasikan bunga majemuk (compound interest) dalam suatu periode waktu tertentu. Formula dari Future Value :



Keterangan : FV : Nilai Mendatang PV : Nilai Sekarang i n



: Rate / Tingkat Bunga : Jangka Waktu / Tahun Ke-n



> Contoh Soal < @ Ratna menyimpan uang sebesar Rp. 1.000.000,00 di Bank DKI dengan tingkat suku bunga 6 % setahun. Maka berapakah uang Ratna ditahun ke-4 ? Jawab : - Dik : PV = Rp. 1000.000 i =6% n =4 - Dit : FV 4............................?



Penyelesaian : * Uang di tahun pertama FV1= PV (1+i) = 1.000.000 (1+0,06) = 1.000.000 (1,06) = 1.060.000



* Uang di tahun ke-4 FV 4= PV (1+i)4 = 1.000.000 (1+0,06)4 = 1.000.000 (1.06)4 = 1.262.000



2) Present Value of Single Sum Present Value (Nilai Sekarang) merupakan nilai yang diperoleh di masa mendatang. Nilai dari sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar dimasa mendatang. Formula dari Present Value :



Keterangan : PV : Nilai Sekarang FV : Nilai Masa Depan i n



: Rate / Tingkat Bunga : Jangka Waktu / Tahun ke-n



> Contoh Soal < @ Saat pensiun 5 tahun lagi Pak Bimo akan mendapatkan uang Rp. 500.000.000. Berapakah nilai uang Rp. 500.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflansi satu digit, misal 8 % pertahun? Jawab : ... -Dik : FV= Rp. 5.000.000.000 i = 8 % = 0,08 n = 5 Dit : PV = ...............?? Penyelesaian : PV = FV / (1+i)n = 5.000.000.000 / (1+0,08)5 = 5.000.000.000 / 1,46 = 342.465.753 3)



Future Value Anuity Nilai masa depan anuitas yang memberikan nilai dari sebuah perencanaan tabungan yang dilakukan secara tetap baik besaran dan waktunya selama jangka waktu tertentu. Formula Future Value Anuity : Keterangan



FVA = X {(1+r)n-1}/r



>Contoh



FVA



:



: Future Value Anuity X : Jumlah pembayaran r : rasio / tingkat bunga n : tahun ke-n Soal
Contoh Soal< @ Kredit TV ditoko dengan angsuran tiap bulan Rp.400.000 selama 6 tahun, tingkat bunga yang ditetapkan adalah 2%. Berapa nilai kas pembayaran angsuran tersebut saat ini? Jawab : -Dik : C = 400.000 r = 2%=0,02 n = 6 -Dit : PVA=........................?? Penyelesaian : PVA = {C-C(1+r)n}/r = {400.000-400.000 /(1+0,02) 6} / 0,02 = {400.000



Resume Perkuliahan Manajemen Keuangan "Time Value Of Money"



Assalamu’alaykum pembaca. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sedikit informasi yang saya ketahui. Dosen masih sama, ada Pak Amril yang selaku dosen mata kuliah ini. Perkuliahan berlangsung pada 17 November 2014 bertempat di Gd. Daksinapati Ruang 305, dengan materi ”Time Value Of Money”. Berikut resumenya. ^^ Time Value Of Money A. Konsep Time Value Of Money Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 5.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 5.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti, adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll. Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang. Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.



B. Nilai Masa Depan (Future Value) Nilai di masa mendatang dari uang yang ada sekarang. Atau penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut. Future value dapat dihitung dgn konsep bunga majemuk (bungaberbunga) dgn asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi tidak diambil (dikonsumsi) tetapi diinvestasikan kembali. Rumus Menghitung Future Value : FVn =Po (1+r)n Dimana :



FV = Nilai Pada Masa Yang Akan Datang Po = Nilai uang pada saat ini r = bunga n = jangka waktu



Contoh: Apabila kita mempunyai uang sebanyak Rp. 10.000.000 dan disimpan di bank dengan bunga 18 % setahun, maka pada akhir tahun uang kita akan menjadi : FV1



= Rp.10.000.000 (1+0,18)1 = Rp.11.800.000



FV1 adalah nilai yang akan datang satu tahun lagi. Apabila uang tersebut diambil pada dua tahun lagi, maka uang tersebut menjadi : FV2



= Rp.10.000.000 (1+0,18)2 = Rp.13.924.000



C. Nilai Hari Ini (Present Value) Adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang akan datang dengan tingkat suku bunga tertentu pada setiap periode. Atau Present Value (PV) atau nilai sekarang adalah nilai sekarang dari suatu nilai yg akan diterima atau dibayar di masa mendatang. Perhitungan present value dengan bunga tunggal PV = FV / (1 + i)^n Keterangan:



PV = nilai saat ini FV = nilai future value i = bunga n = jangka waktu



Contoh : Saat pensiun 25 tahun lagi saya akan mendapatkan uang Rp. 500.000.000, berapakah nilai uang Rp. 500.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun? PV = FV / (1 + i)^n = 500.000.000 / (1 + 0.08)^25 = 73.008.952 Jadi, dengan perhitungan sederhana itu, uang Rp. 500.000.000 pada 25 tahun lagi sama nilainya dengan uang Rp. 73.008.952 saat ini dengan asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun. D. Perhitungan Tv Of M 



Contoh Soal dan Jawaban Future Value dengan Menggunakan Rumus Excel Budi menyimpan uangnya di bank sebesar Rp 1 juta rupiah. Bunga per tahun adalah 10%, dan dibayarkan pada akhir setiap bulan. Rumus seperti apa yang digunakan ? Dan berapa nilai uang Budi pada akhir tahun pertama ? Jawaban : Rumus Excel yang digunakan adalah : =FV(10% / 12, 12, , -1000000) Dan nilai uang Budi pada akhir tahun pertama adalah Rp 1.104.713,07.







Contoh Soal dan Jawaban Present Value dengan Menggunakan Rumus Excel Budi ingin uangnya pada 1 tahun mendatang menjadi 10 juta rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per tahun dan jika setiap bulan dia melakukan investasi / simpanan, berapa nilai uang dia saat ini ? Jawaban : Rumus Excel yang digunakan adalah : =PV(10%/12, 12, , -10000000) Dan nilai uang Budi saat ini sehingga akhirnya menjadi 10 juta rupiah pada akhir tahun pertama adalah Rp 9.052.124,30.



E. Anuitas Adalah rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu. Annuity dapat dihitung menggunakan konsep future value annuity dan present value annuity. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala



sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Ada dua jenis anuitas: 1) Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode. 2) Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode. Menghitung Anuitas Merupakan perhitungan yang digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu yang akan dicadangkan (simpan) pada setiap priode dalamjangka waktu yang sudah ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus sebagai berikut: A = FVa Keterangan : FVA : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas A : Anuitas r : Tingkat bunga n : Periode tertentu



F. Penerapan Tvom Dalam Keuangan Pendidikan Kebijaksanaan investasi akan terkait masa yang akan datang, tetapi dalam penilaian menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada saat sekarang. Dengan demikian terutama penerimaan bersih dari pelaksanaan investasi yang akan diterima pada waktu yang akan datang harus dinilai sekarang, apakah penerimaan sekali atau berangsur-angsur/seri dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tersebut di atas (Basri, 1989). Penerimaan pada waktu yang akan datang pada dasarnya adalah net cash flow dari pelaksanaan investasi yang akan terdiri dari: 



Biayaproyek/investasi awal (initial outlays). Biaya ini meliputi biaya untuk memperoleh investasi tersebut dan biaya-biaya investasi nya serta modal Kerja untuk membiayai operasi awal dari proyek investasi yang bersangkutan.







Cash flow dan cash outflow selama proyek investasi berjalan.







Nilai residu dari proyek investasi yang bersangkutan.







Cash inflow dan cash outflow lain-lain di luar proses pelaksanaan proyek investasi tersebut.



Managemen Keuangan Bab I



Manajemen keuangan



Terkait dengan hubungan antara keputusan investasi keuangan dengan resiko dan hasil ( laba ) Resiko adalah kemungkinan menderita kerugian atau rugi, Dalam kontek “investasi” resiko berarti menerima keuntungan lebih kecil dari yang diharapkan/disyaratkan, karena resiko timbul dari ketidakpastian. Untuk memahami konsep distribusi profitabilita resiko berarti penyimpanan dari yang diharapkan =ϭ = standr deviasi. tingkat keuntungan kondisi perekonomian Resesi berat Resesi ringan normal Boom ringan Boom kuat



profitabilitas terjadi 0,04 0,20 0,40 0,20 0,10



proyek A



proyek B -2% 5% 10% 12% 18%



-1% 8% 12% 14% 24%



Rumusnya ; Tingkat keuntungan yang diharapkan, Ǩ = Dimana ; K=tingkat keuntungan yang diharapakan, Ki= tingkat keunutngan pada kondisi i dan Pi= profitabilita kondisi I terjadi. Ǩ= K=K1P2+K2P2+K3P3+K4P4+K5P5 = ϭ -2%x0,04+5%x0,20+10%x0,40+12%x0,20+18%x0,10 = 17, 2%



Bab II



Sumber dana ekstern utama dan pasar modal Indonesia



Sumber dana ekstern terdiri Supplier yakni memberikan dana dalam bentuk penjualan barang secara kredit. Barangnya dapat berupa : bahan mentah, bahan dagangan, mesin-mesin untuk pabrik. Dan Bank-bank yang tugas utamanya memberikan kredit, bisa berupa : kredit investasi jangka panjang dan menengah serta kredit modal kerja. Contoh soal : Peredaran bruto PT. XYZ dalam tahun pajak 2008 sebesar Rp. 50.000.000.000 dengan penghasilan kena pajak Rp. 5.000.000.000. Penghitungan PPh terhutang : Jumlah penghasilan kena pajak bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas = (Rp. 6.800.000.000 : Rp. 50.000.000.000) x Rp. 5.000.000.000 =Rp. 680.000.000 Jumlah penghasilan kena pajak bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas = Rp. 5.000.000.000 – Rp. 680.000.000 = Rp. 4.320.000.000 PPh yang terutang : ( 50% x 25% x Rp. 680.000.000) + (25% x Rp. 4.320.000.000) = Rp. 84.990.000 + Rp. 108.000.000 = Rp. 192.990.000



Bab III



Laporan Keuangan



Contoh soal : Neraca PT. XYZ Per 31 desember 1997 ( dalam jutaan rupiah) kas piutang persediaan total aset lancar ase tetap, net



Rp. 100.000 Rp. 420.000 Rp. 200.000



Rp. 720.000 Rp 350.000



liabilitas wesel liabilitas dagang



total liabilitas lancar liabilitas jangka pendek modal



Rp. 200.000 Rp. 270.000



Rp. 470.000 Rp. 220.000 Rp. 340.000



Rp. 1.070.000



Total aset



Rp. 1.030.000



total passiva



Laporan rugi-laba PT. XYZ 1/1 s/d 31/12-2012 (dalam jutaan rupiah) penjualan harga pokok penjualan laba kotor biaya daministrasi umum dan biaya penjualan



Rp. 1.800.100 (Rp. 1.300.000) Rp. 500.100



penyusutan laba sebelum bunga dan pajak (laba operasi) Bunga laba sebelum pajak pajak penghasilan laba bersih setelah pajak



(Rp. Rp. (Rp.



100.000) 400.100 100.100)



Rp. (Rp. Rp. (Rp Rp.



300.000 60.000) 240.000 104.000) 136.000



(Laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham), seandainya jumlah saham yang beredar 1.000.000. jadi laba per lembar saham (earning per Share= EPS) : = Rp. 136.000



Bab IV



Analisis laporan Keuangan



Contoh soal : Neraca PT. Putra Kencana Per 31 Desember 2002-2003 (Dalam jutaan rupiah) 2002



2003



Kas dan bank



25



55



Efek yang diperjualbelikan



45



80



Piutang Dagang



600



620



Persediaan



550



580



Total Aset Lancar



1220



1335



Total Aset tetap, Net



2700



3400



Perkiraan( Account)



280



310



3200



5045



Liabilitas yang masih harus dibayar



300



290



Liabilitas dagang



370



410



Liabilitas lancar lainnya



200



240



Total liabilitas lancar



870



940



2000



500



Barang modal yang disewa



130



250



Liabilitas jangka panjang lainnya



700



800



Ekuitas / modal pemegang saham



370



555



3200



5045



Total Aset Lainnya Total Aset



Liabilitas jangka panjang



Laporan Rugi Laba PT. Putra Kencana (Dalam jutaan rupiah) 2002



2003



Penjualan bersih



8030



7000



Harga Pokok Penjualan



6030



6000



laba Kotor



2000



2000



Penjualan



500



390



Penyusutan



300



250



1200



1360



1310



1300



260



250



1050



1050



pajak Penghasilan



300



320



Laba Bersih sesudah Pajak



340



350



Biaya Administrasi, Umum dan



Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Bunga bersih Laba Bersih sebelum pajak Penghasilan



130



Deviden



132



1) Rasio Likuiditas a) Rasio modal bersih (Net working capital ratio) Rumus : Modal – Total liabilitas lancar Tahun 2002 : Rp. 1.220.000.000 - Rp. 870.000.000= Rp. 350.000.000 Tahun 2003 : Rp. 1.335.000.000 – Rp. 940.000.000= Rp. 395.000.000



b) Rasio modal kerja bersih terhadap asset tetap Rumus : Tahun 2002



Tahun 2003 = 0, 10 x



= 0, 08 x



c) Rasio asset lancar (Current asset ratio) Rumus : Tahun 2002



Tahun 2003



= 1, 40 x



= 1,42 x



d) Rasio Cepat (Quick ratio atau Acid test ratio) Rumus : Tahun 2002 = 0,77 x Tahun 2003 = 0,80 x e) Rasio tunai (Cash ratio) Rumus : Tahun 2002 = 0,08 x Tahun 2003 = 0,14 x



f)



Pengukuran interval (interval measure) Untuk mencari rasio ini terlebih dahulu mencari rata-rata biaya perhari, Tahun 2002 = = 16.520.548 maka Pengukuran interval = 73,84=>74 hari



Tahun 2003 = 16.438.356 Pengukuran interval = 81,21=>81 hari 2) Rasio Aktivitas



a) Rasio kecepata peredaran persediaan (Inventory turn over ratio) Rumus : Tahun 2002 = 2,74=>2,8 x Tahun 2003 = 2,65=>2,7 x b) Rata-rata umur persediaan (Average age of inventory) Rumus : Tahun 2002 =128,57=>129 hari Tahun 2003 =133,33=>133 hari c) Rasio kecepatan peredaran asset tetap (Fixed asset turn over ratio) Rumus : Tahun 2002 =2,97=>3 x Tahun 2003 =2 x d) Rasio kecepatan peredaran total asset (total asset turn over ratio) Rumus : Tahun 2002 =2,50 x Tahun 2003 =1,38 e) Rata-rat periode pengumpulan piutang (Average collection period) Rumus : Tahun 2002 = 26,89=>27 hari Tahun 2003 =31,88=>32 hari f)



Rata-rata peredaran piutang dagang (average receivable turnover) Rumus : Tahun 2002 = 6,69 x Tahun 2003 = 5,73 x



g) Rata-rata periode pmbayaran pembelian ( Avarage payment period) Rumus : • Rata-rata periode pembayaran pembelian • Rata-rata pembelian perhari Missal ; 50 dari Harga pokok penjualan, jadi 50% x Rp. 6.030.000.000=Rp. 3.015.000.000 Jadi ,• rata-rata pembayaran pembelian tahun 2002 = 44 hari Missal, 50% dari harga pokok penjualan, jadi 50% x Rp. 6.000.000.000=Rp. 3.000.000.000 Jadi, • rata-rata pembayaran pembelian tahun 2003 = 49 hari 3)



Rasio Liabilitas ( Leverage Ratio)



A) Tingkat kewajiban liabilitas (Degree of indebtedness)



a) Rasio total liabilitas (Debt ratio) Tahun 2002 =Rp. 870.000.000+Rp. 2.000.000.000+Rp. 130.000.000+Rp. 700.000.000= Rp. 2.917.000.000 Rasio total liabilitas = 91% Tahun 2003 =Rp. 940.000.000+Rp. 2.500.000.000+Rp. 250.000.000+Rp. 800.000.000= Rp. 4.490.000.000 Rasio total liabilitas = 89% b) Rasio perbandingan liabilitas jangka panjang dngan modal (Debt of equity ratio) Rumus : Tahun 2002 = 765 % Tahun 2003 = 586 % B) Kemampuan untuk membayar liabilitas (Ability to service debt) a) Rasio berapa kali bunga yang dihasilkan ( Time interest earned ratio) Rumus : Tahun 2002 = 5,1 x Tahun 2003 = 5,2 x b) Rasio kemampuan membayar kewjiban yang tetap (Fixed-payment coverage ratio) Rumus : Tahun 2002



= = = 3,6 x Tahun 2003



= = = 4,07 x 4) Rasio menghasilkan laba (Profitability Ratio) a) Rasio laba kotor (Gross profit margin ratio) Rumus : Tahun 2002 = 25 % Tahun 2003 = 14 % b) Rasio laba opersi (Operating profit margin ratio) Rumus : Tahun 2002 = 16 % Tahun 2003 = 19 %



c) Rasio biaya operasi (Operating cost ratio) Rumus : Tahun 2002 = 85 % Tahun 2003 = 95 % d) Rasio laba bersih (Net profit margin ratio) Rumus : Tahun 2002 = 4 % Tahun 2003 = 5 % e) Rasio laba bersih terhadap modal (Return on Equity=ROE) Rumus : Tahun 2002 = 92 % Tahun 2003 = 63 % f)



Rasio laba bersih terhadap total asset (Return On Asset=ROA=ROI) Rumus : Tahun 2002 = 11 % Tahun 2003 = 7%



5)



Rasio Pertumbuhan



a) Penjualan: Tahun 2002 Rp. 8.030.000.000 dan Tahun 2003 Rp. 7.000.000.000 b) Laba bersih sesudah pajak: Tahun 2002 Rp. 340.000.000 dan Tahun 2003 Rp. 350.000.000 c)



Laba per lembar saham, Rumus : Tahun 2002 = 3,4 dan Tahun 2003 = 3,5



d) Deviden per lembar saham, Rumus : Tahun 2002 = 1,30 dan Tahun 2003 = 1,32 e) Harga pasar per lembar, Rumus : Tahun 2002 = 1,65 x dan Tahun 2003 = 1,62 x 6) Rasio penilaian a) Rasio laba terhadap asset (Return On Total Asset=ROA) atau Rasio laba terhadap investasi (Return On Investment=ROI) Rumus Tahun 2002 = 2,9 % Dan Tahun 2003 = 3,9%



b) Rasio laba terhadap Modal (Return On Equity=ROE) Rumus Tahun 2002 = 92 % Dan Tahun 2003 = 63 %



Bab V 1.



a. b. c. d. 1. a) b) 2. a) b) 3.



Peramalan keuangan



Soal Hasil penjualan tahun 2008 dari sebuah perusahaan elektronik “XYZ” adalah sebesar Rp. 10.000.000.000. Saham dan wesel bayar tetap konstan. Rasio pembayaran deviden sebesar 30%. Laba ditahan yang terlihat di tahun 2007 sebesar Rp. 50.000.000. Prosentase penjualan dari tiap-tiap pos dineraca yang berubah langsung dengan hasil penjualan diharapkan sebagai berikut ; » kas 4 % » piutang dagang 10 % » persediaan 20 % » Aset-aset tetap, net 30 % » liabilitas dagang 10 % » biaya yang masih harus dibayar 5 % » marjinal 2 % Ditanyakan : Susunlah neraca per 31 Desember 2008 ? Anggaplah hasil penjualan tahun 2009 telah naik 10 % dari hasil penjualan tahun 2008. Berapa besarnya modal tambahan yang dibutuhkan dari luar ? Susunlah neraca pada akhir tahun 2009. Bukalah perkiraan untuk “ modal yang dibutuhkan “ atau “ dana yang tersedia” ? Apa yang akan terjadi mengenai kebutuhan modal, dalam setiap kondisi dibawah ini : Margin laba berubah dari : 2 % menjadi 4 % 2 % menjadi 1 % Berikanlah suatu persamaan untuk menggambarkan jawaban saudara? Rasio pembayaran deviden : Dinaikkan dari 30 % menjadi 60 % Diturunkan dari 30 % menjadi 10 % Berikanlah persamaan untuk menggambarkan jawaban saudara? Penagihan piutang dagang yang lambat menyebabkan jangka waktu rata-rata penerimaan piutang telah naik menjadi 45 hari ?



Jawab : a) Neraca perusahaan elektronik “XYZ” Per 31 Desember 2008 (dalam jutaan rupiah)



kas piutang dagang persediaan jumlah aset lancar aset tetap, net



Rp. 500 RP. 1000 Rp. 2000 Rp. 3500 Rp. 3000



jumlah aset



Rp. 6500



liabilitas dagang wesel bayar biaya yang masih harus dibayar jumlah liabilitas lancar saham biasa laba ditahan x) jumlah liabilitas dan ekuitas



RP. 1000 Rp. 600 Rp. 500 Rp. 2100 Rp. 5200 Rp. 10 Rp. 7310



b) Hasil penjualan 2008 naik 10 % dari penjualan tahun 2007 maka : 110 % x Rp. 10.000.000.000 = Rp. 11.000.000.000 Dana luar yang dibutuhkan (delta P) - (delta P) – r. m. (P2) = 0.50 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.5 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.50 x 2 % x Rp. 11.000.000.000 = Rp. 500.000.000 – Rp. 150.000.000 – Rp. 110.000.000 = Rp. 240.000.000 Note x) : 30 % x 2 % x Rp. 10.000.000.000 = Rp. 60.000.000 Lab a ditahan tahun 2007 = Rp. 50.000.000 Rp. 10.000.000



c) Neraca perusahaan elektronik “XYZ” Per 31 Desember 2009 ( Dalam jutaan rupiah ) kas piutang dagang persediaan jumlah aset lancar aset tetap, net



Rp. 550 Rp. 1100 Rp. 2200 Rp. 3850 Rp. 3300



jumlah aset



Rp. 7150



liabilitas dagang wesel bayar biaya yang masih harus dibayar jumlah liabilitas lancar



Rp. 1100 Rp. 600 Rp. 550 Rp. 2250



saham biasa laba ditahan x) jumlah liabilitas dan ekuitas



Rp. 5200 Rp. 16 Rp. 7466



d) 1. a) jika margin laba naik menjadi 4 % : Dana yang dibutuhkan dari luar = 0.50 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.5 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.50 x 4 % x Rp. 11.000.000.000 = Rp. 500.000.000 – Rp. 150.000.000 – Rp. 220.000.000 = Rp. 130.000.000 b) jika dana margin turun menjadi 1 % : Dana yang dibutuhkan dari luar = 0.50 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.5 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.50 x 1 % x Rp. 11.000.000.000 = Rp. 500.000.000 – Rp. 150.000.000 – Rp. 55.000.000 = Rp. 300.000.000 2. jika rasio pembayaran : a) naik menjadi 60 %, dana yang dibutuhkan dari luar : = 0.50 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.5 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.10 x 2 % x Rp. 11.000.000.000 = Rp. 500.000.000 – Rp. 150.000.000 – Rp. 22.000.000 = Rp. 348.000.000 b) Turun menjadi 10 %, dana yang dibutuhkan dari luar : = 0.50 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.5 ( Rp. 1.000.000.000 ) – 0.50 x 2 % x Rp. 11.000.000.000 = Rp. 500.000.000 – Rp. 150.000.000 – Rp. 110.000.000 = Rp. 240.000.000 3. Penagihan piutang dagang yang lambat akan meningkatkan kebutuhan dari



Bab VI



luar.



Perencanaan laba



Contoh soal : Perencanaan laba Soal Harga jual per unit dari barang-barang diproduksi dan dijual oleh perusahaan “XYZ” adalah Rp. 80.000. Hasil produksinya 40.000 unit, jumlah biaya tetap Rp. 200.000.000, sedangkan biaya variable per unit adalah Rp. 50.000. Ditanyakan : a.



Berapa besarnya laba atau rugi pada penjualan sebanyak 5.000 unit dan 8.000 unit ?



b. Ada unit berapakah tercapai titik impas? Dimana letaknya titik impas apabila dibuat grafiknya? c.



Bagaimana tingkat leverage operasi perusahaan ini pada penjualan sebanyak 5.000 unit dan 8.000 unit ?



d. Bagaimana pengaruhnya terhadap titik impas apabila harga jual per unit naik menjadi 90.000 per unit ? sejauh mana pentingnya perubahan ini bagi manajemen keuangan ? buatlah grafiknya ? e.



Bagaimana pengaruhnya terhadap titik impas, jika biaya variable per unit berubah menjadi 60.000 per unitnya ? gambarkan grafiknya ?



Jawab : a) Perhitungan rugi laba perusahaan “XYZ” unit yang dijual



5.000 unit



8.000 unit



penjualan: harga jual per unit



Rp.



Rp.



Rp. 80.000



400.000.000



640.000.000



total biaya variabel: per unit



Rp.



Rp.



Rp. 50.000



250.000.000



400.000.000



batas kontribusi



Rp.



(contribution margin )



150.000.000



Rp.240.000.000



Rp. total biaya tetap



200.000.000



Rp.200.000.000



laba operasi bersih



(Rp. 50.000.000)



Rp. 40.000.000



b) Titik Impas ( BEP ) :



= 666, 66 => 667 unit



Grafiknya :



c) Leverage Operasi ( LO ) pada 5.000 dan 8.000 unit :



LO5000 = = - 3 x Jadi LO pada 5.000 unit kenaikan 1 % dalm unit yang dijual, akan menghasilkan – 3 % kenaikan laba atau penurunan 3 % dalam kerugian.



LO8000 = = 6 x



d) Jika harga jual per unit naik menjadi Rp. 90.000 :



BEP :



: = 5.000 unit Perubahan ini penting bagi menejemen keuangan karena cukup dengan penjualan 5.000 unit saja, perusahaan sudah mencapai titik impas (break even point) sehingga dengan penjualan diatas itu perusahaan sudah dapat memperoleh laba.



Grafik nya ;



e) Jika biaya variable per unit berubah menjadi Rp. 60.000 :



BEP :



: = 10.000 unit



Grafik nya ;



Bab VII



Investasi dalam modal kerja



Contoh soal : Kemampuan asset menghasilkan laba Neraca PT. XYZ Aset lancar aset tetap



Rp. 2.500 Rp. 4.200



Liabilitas lancar liabilitas jangka panjang



Rp.1.600 Rp. 2.200



total aset



modal total liabilitas dan modal



Rp. 6.700



Rp. 3.500 Rp. 7.300



Diperkirakan keuntungan dari : asset tetap 14% dan asset lancer 2%



Efek perubahan asset lancer : = (2% x Rp. 2.500.000) + (14% x Rp. 4.200.000)= Rp. 5.000 + Rp.588.000= Rp. 638.000 Jumlah modal kerja bersih : Rp. 2.500.000 – Rp. 1.600.000 = Rp. 900.000 Resiko asset lancer dengan asset tetap : x 100% = 37, 31% Jika perusahaan mengurangi asset lancer sebesar Rp.150.000 kemudian menambahkannya kepada asset tetap maka resiko baru adalah : x 100% = 35, 07% Laba total asset : (2% x Rp. 2.350.000) + (14% x Rp. 4.350.000) = Rp. 656.000 Modal kerja bersih : Rp. 2.500.000 – Rp. 1.600.000 = Rp. 900.000 1) : x 100% = 8.73 % 2) : x 100% = 8.98 % Efek perbandingan Aset lancer (Current Asset) Keterangan aset lancar Dengan total aset Laba atas total aktiva Tingkat pendapatan Modal kerja bersih



Sebelum perubahan 37,31% Rp. 638.000 8, 73% Rp. 900.000



sesudah perubahan 35,07% Rp. 656.000 8, 98% Rp. 900.000



Penurunan modal kerja sebesar Rp. 150.000 akan menaikkan laba sebesar Rp. 18.000 atau 0, 25. Jadi Modal kerja turun sebesar Rp. 150.000 » resiko illikuid naik » sejala dengan naiknya kemampuan memperoleh laba.



Bab VIII



Investasi dalam kas dan surat-surat berharga



Contoh soal : Sebuah perusahaan mengantisipasi pembayaran untuk tahun yang akan datang sebesar Rp. 32.000.000. Perusahaan menentukan bahwa biaya yang mengkorversi surat berharga menjadi kas dan sebaliknya Rp. 1.500. Saat ini investasi pada fortopoli pada surat berharga



menghasilkan return sebesar 12% setahun. Tentukan titik balik model Baumol-Allais-Tobin, dan tentukan total biaya rat-rata saldo kas ? Jawab : Cara mendapatkan saldo kas optimum sebagai berikut : Titik balik : = = Rp. 894.427 Nilai sebesar Rp. 894.427 diterima setiap pengisian kas. Selama setahun aka ada 36 konversi (Rp. 32.000.000 : Rp. 894.427). rata-rat saldo kas adalah Rp. 447.213,5 (894.427 : 2). Jadi Total biaya untuk mengelola kas sebesar : (Rp. 1.500 x 36)+(0,12 x Rp.447.213,5)= Rp. 107.665,62



Bab IX



Pemberian kredit dan investasi dalam piutang dagang



Contoh soal : Diketahui : Mencari penggunaan NPV (Net Present Value) dalam perubahaan kebijakan kas, anggap datanya sebagai berikut : P = US$ 52 V = US$ 20 Q = 110 unit Q’ = 120 unit Keuntungan yang diharapkan adalah 3%, dengan penjualan sebesar US$ 5.720 dan biaya variable US$ 2.200. Ditanyakan : Carilah Arus kas kebijakan lama, Arus kas kebijakan baru, pertambahan arus kas, Nilai PV dan NPV ? Jawab : Arus kas kebijkan lama = (P – v)Q = (US$ 52 – US$ 20) x 110 = US$ 3.520 Arus kas kebijakan baru = (P – v) Q’ = (US$ 52 – US$ 20) x 120 = US$ 3.840 Pertambahan arus kas = (P- v) (Q’ –Q) = (US$ 52 – US$ 20) x (120 – 110) = US$ 320 Nilai PV = {(P- v) (Q’ –Q)} / R = (US$ 32 x 10 )/ 0,03 = US$ 10.666



Nilai NPV = - {(PQ+v(Q’-Q)}+{(P-v)(Q’-Q)}/ R = - US$ 5.920 + US$ 320 / 0,03 = -US$ 5.920 + US$ 10.666 = US$ 4.746



Bab X



manajemen Keuangan



Untuk mengukur perputaran barang perniagaan (Merchandise Turn Over) : Merchandise Turn Over : atau dengan rumus : sedangkan untuk mencari “ ” adalah : Average merchandise Inventory :



Contoh soal : Persediaan barang 1-111999



Rp. 25.000



Pembelian selama 1 tahun



Rp. 400.000 +



Barang tersedia untuk dijual



RP. 425.000



Persediaan barang 31-12-1999



Rp. 50.000 -



Harga Pokok Penjualan (Cost of goods sold)



Rp. 375.000



Penyelesaiannya : Merchandise turn over : = 12 x Hari rata-rata Penjualan / hari rata-rata barang disimpan digudang : : = 31,25 hari Atau : : : 31,25 hari



Bab XI



Pembiayaan jangka Pendek



Terkait dengan Anjak Piutang Dagang adalah penjualan piutang dagang dengan memberika potongan kepada “Factoring” atau lembaga keuangan untuk memperoleh dana. Contoh soal : PT. XYZ mlakukan anjak piutang kepada piutangnya. Niaga factoring menahan 5% sebagai cadangan, membebankan dan mengurangi dari nilai buku piutang “Factoring Company” 2% sebagai komisi dan membebankan dimuka 1,2% bunga perbulan (14,4% pertahun).



Perusahaan ingin memperoleh dimuka piutang denga nilai buku Rp. 14.000.000.000 yang jatuh temo 30hari. Pendapatan perusahaan dihitung sebagai berikut : Penyeselaiannya : Nilai buku piutang



Rp. 12.000.000.000



Cadangan 5% x Rp. 14.000.000.000



Rp.



700.000.000 -



Rp. 11.300.000.000 Komisi Anjak piutang 2% x Rp.14.000.000.000



Rp.



280.000.000 -



Rp. 11.020.000.000 Bunga dibayar dimuka 1,2% x Rp. 11.020.000.000



Rp.



132.240.000 -



Pendapatan dimuka



Rp. 10.887.760.000



Sekarang perususahaan menerima Rp. 10.887.760.000 dan diharapkan telah semua tertagih perusahaan akan menerima lagi cadangan yang Rp. 700.000.000. Dan perusahaan tersebut harus membayar bunga dimuka dan biaya bunga tahunan yang efektif bukan 14,4% tetapi 14,64, jika komisi anjak piutang Rp. 280.000.000 dan bunga Rp. 132.240.000 biaya anjak piutang untuk transaksi tersebut menjadi kurang lebih 884,22 %.



1. Naya menyimpan uang di Bank BNI Rp. 4.000.000, pada awal tahun 2008. Naya akan mengambil uangnya pada akhir tahun 2010 nanti untuk membeli motor. Berapakah jumalh uang yang akan diterima Naya jika tingkat bunga 10%, setiap tahunnya ? Jawab : FV



= PV (1+i)2 = Rp. 4.000.000 (1+0,1)2 = Rp. 4.000.000 (1,331)



= Rp. 5.324.000 Analisis : Jadi uang yang akan diterima Naya pada akhir tahun 2010 Rp. 5.324.000



2. Pada saat ini Arya memiliki tabungan di Bank BCA sebesar Rp. 9.663.060 . Tabungan tersebut ia peroleh setelah menabung selama 5 tahun, dengan bunga 10% tiap tahunnya. Berapakah uang Arya saat pertama kali menabung ?



Jawab :



Analisis : Jadi uang Arya saat pertama kali menabung adalah Rp. 6.000.000



3. Diana menabung setiap tahunnya sebesar Rp. 5.000.000 selama 5 tahun pada Bank BRI. Bank BRI memberikan bunga sebesar 11% tiap tahunnya. Berapa jumlah tabungan Diana 5 tahun yang akan datang ? Jawab :



Analisis : Jadi jumlah tabungan Diana 5 Tahun yang akan datang adalah Rp 31.139.007



4. Haryo akan menerima uang sewa rumah dari Hendra tiap tahunnya Rp. 7.500.000, selama 3 tahun atas dasar bunga 15% tiap tahunnya. Berapa besar jumlah uang tersebut sekarang dari sewa selama 3 tahun ? Jawab :



Analisis : Jadi jumlah uang Haryo sekarang dari sewa tiga tahun adalah Rp. 17.125.000



5. PT “XY” dalam tahun 2000 telah melakukan penjualan hasil produksinya sebanyak 50.000 unit. Seluruh penjualan dilakukan secara kredit dengan jangka waktu 30 hari. Perusahaan merencanakan meningkatkan penjualan pada tahun-tahun yang akan dayang dengan merubah jangka waktu kreditnya menjadi 60 hari. Dengan merubah jangka waktu kredit, penjualan tahun 2001 diharapkan akan naik sebesar 5%. Biaya produksi yang ditanggung perusahaan meliputi : Biaya tetap Rp. 12.000.000 Biaya variable per unit Rp. 200 Harga penjualan per unit Rp 500 Apabila jangka waktu diperpanjang menjadi 60 hari maka biaya tambahan modal yang diperhitungkan 25%. Apakah kebijakan perpanjangan jangka waktu kredit tersebut perlu dilaksanakan ? Jawab :



Kesimpulan : Dari perhitungan tambahan laba dan biaya ternyata perpanjangan waktu kredit akan menghasilkan laba Rp. 750.000 lebih besar dibandingkan tambahan biaya Rp 479.166 . Oleh karena itu kebijakan perpanjangan jangka waktu dapat dibenarkan.



6. Kebutuhan material selama satu tahun diperkirakan 4.800 unit Biaya penyimpanan Rp 40/unit Biaya pesanan Rp 6.000/order Safety stock 30.000 unit Waktu tunggu (lead time) ½ bulan. Dari data tersebut hitunglah : 1. Pembelian yang paling ekonomis ? 2. ROP 3. Berapa frekuensi pembelian dalam satu tahun ? Jawab : a. EOQ



b. ROP



c. Frekuensi



7. PT “ABADI” memproduksi produk “X” setiap harinya sebanyak 20 unit. Dalam satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari. Biaya yang dikeluarkan meliputi : Bahan mentah Rp 125 Upah Rp 75 Biaya administrasi Rp 12.500/bulan Gaji pimpinan Rp 25.000/bulan Bahan dibayar dimuka 5 hari sebelum diteria Proses produksi 3 hari sebelum diterima Barang jadi disimpan 2 hari Rata-rata pelunasan piutang 5 hari Kas minimal Rp 25.000 Hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan untuk operasi perusahaan ? Jawab :