Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III STRATEGI PERUSAHAAN



3.1 Strategi Level Korporat Strategi korporat merupakan strategi yang digunakan untuk mengarahkan perusahaan masuk atau keluar dari bisnis, dan untuk menentukan bagaimana suatu perusahaan induk meningkatkan nilai serta memberikan panduan bagaimana memanajemen portofolio bisnis dan arah penciptaan nilai. Jadi, yang kita sebut strategi level korporat adalah strategi yang dirumuskan oleh kantor pusat. Karena PT Sritex (Sritex) adalah perusahaan induk yang memiliki anak perusahaan yakni PT Sinar Pantja Djaja (SPD), Golden Legacy Pte Ltd, dan Golden Mountain Textile and Trading Pte Ltd. 3.1.1



Directional Strategy



Dilihat dari siklus hidupnya, PT Sritex berada pada tahap bertumbuh (Growth). Strategi ini biasanya dilakukan perusahaan yang memiliki item kekuatan yang banyak, sementara mereka berada dalam industri yang tingkat daya tariknya tinggi. (Amir, 2011:132). Di Indonesia, kinerja industri TPT memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Industri TPT memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap Produk Domestik Bruto serta merupakan bagian penting dari keseluruhan industri pengolahan nasional 2016. Selain itu, industri TPT telah memberikan kontribusi yang besar terhadap total nilai ekspor industri pengolahan Indonesia. Mengacu pada data Kementerian Perindustrian, industri TPT telah menyumbang sebesar USD386,92 juta dari keseluruhan nilai ekspor industri pengolahan per Desember 2016 yang tercatat sebesar USD10.102,51 juta. Pada 2016, Sritex berhasil mencatat angka penjualan sebesar USD679,9 juta. Di antara 4 (empat) segmen usaha yang dijalankan Perusahaan, segmen pemintalan menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang penjualan sebesar USD260,7 juta (38,3% dari total konsolidasi). Sementara itu, kontribusi segmen usaha seperti finishing kain, konveksi, dan pentenunan secara berurutan berkontribusi sebesar 25,8%, 25,6% dan 10,2% dari total penjualan. Untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016, jumlah aset tercatat sebesar USD947,2 juta, meningkat 20,9% dari USD783,3 juta pada 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset lancar 52



yang tercatat sebesar USD378 juta di tahun 2016 dari USD323,1 juta di tahun 2015, atau naik sebesar USD54,9 juta atau 17%. Mengacu pada Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), industri tekstil Indonesia terdiri atas 2.930 perusahaan tekstil. Selain itu, mengacu pada data Kementerian Perindustrian Indonesia, terdapat 2.600 perusahaan tekstil yang masih beroperasi dengan umur mesin lebih dari 20 tahun. Perusahaan merupakan satu dari sedikit perusahaan yang beroperasi dengan mesin-mesin baru. Sritex merupakan salah satu perusahaan terdepan pada industri tekstil Indonesia. Dibanding perusahaan-perusahaan lain pada industri tekstil Indonesia, pangsa pasar domestik Perusahaan merupakan yang tertinggi. Di tahun buku 2016, Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar USD679,94 juta, yang merupakan bagian dengan persentase terbesar dari keseluruhan pangsa pasar industri tekstil Indonesia Dalam rangka meningkatkan pendapatan, perusahaan akan terus mencari peluang baru dengan cara menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Misalnya, dengan memproduksi perlengkapan militer untuk kebutuhan defensif, yang masih erat terkait dengan produksi garmen seperti ransel atau tenda. Terdapat dua pilihan utama dalam strategi bertumbuh (Growth Strategy) a) Konsentrasi (concentration) Strategi ini mempertimbangkan bahwa produk atau bisnis yang dimiliki perusahaan memiliki potensi untuk tumbuh. Ada dua pilihan utama strategi kosentrasi, yaitu: 1. Pertumbuhan Vertikal (Vertikal Growth) Pertumbuhan vertikal dapat dicapai dengan berbagai cara. Antara lain dengan mengambil alih fungsi yang dilakukan oleh pemasok/ supplier atau oleh distributor/pengecer. Harapannya adalah perusahaan dapat lebih efisien dari segi biaya, karena biaya yang dikeluarkan dapat berkurang. Selain itu, perusahaan dapat mengawasi secara penuh fungsi-fungsi tersebut (misalnya mutu yang terjaga). 2. Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth) Pertumbuhan horizontal adalah ekspansi yang dilakukan perusahaan. Dengan cara menambah rentang produk dan jasa ke area geografis yang baru, dan/atau menambah produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar, namun produknya masih sejenis (Amir, 2011:132-134). 53



Pada strategi ini, PT Sritex menerapkan strategi pertumbuhan vertikal (Vertikal Growth) dengan itegrasi ke belakang (backward integration). PT Sritex memperluas usahanya dengan memiliki beberapa anak perusahaan yang menjalankan fungsi sebagai pemasok bagi perusahaan yaitu: 1. PT Sinar Pantja Djaja (SPD) adalah anak perusahaan PT Sritex yang bergerak di bidang usaha pemintalan benang. Melalui PT Sinar Pantja Djaja, Sritex telah memperkuat divisi pemintalan serta ketersediaan pasokan benang bagi kebutuhan produksi perusahaan. 2. Golden Mountain Textile and Trading Pte. Ltd adalah anak perusahaan dari Golden Legacy Pte. Ltd yang merupakan anak perusahaan PT Sritex. Secara tidak langsung membuat Golden Mountain Textile and Trading Pte. Ltd juga merupakan anak perusahaan PT Sritex. Perusahaan ini merupakan pemasok benang dengan kualitas tinggi yang cukup besar di Singapura. Selain kedua anak perusahaan PT Sritex diatas, pemilik PT Sritex juga mempunyai investasi di PT Rayon Utama Makmur yang merupakan pabrik serat rayon. Sehingga pasokan rayon dari dalam negeri sebagian besar berasal dari PT Rayon Utama Makmur. Selain itu, PT Sritex juga memiliki Hutan Tanaman Industri yang khusus ditanami tanaman eukaliptus yang merupakan bahan dasar pembuatan serat rayon. b) Diversifikasi (diversification) Selain intergrasi, untuk tumbuh perusahaan dapat melakukan diversifikasi. Biasanya strategi ini dilakukan saat perusahaan berada pada industri yang telah terkonsolidasi dan pertumbuhannya menjadi terbatas. Dengan diversifikasi, perusahaan berpeluang untuk tumbuh menjadi lebih besar. Ada dua jenis strategi utama diversifikasi, yaitu: 1. Diversifikasi Terkonsentrasi (Concentric diversification) Pertumbuhan dengan diversifikasi ini berarti bahwa perusahaan mengembangkan usahanya pada jenis bisnis yang terkait dengan bisnis utama perusahaan. Hal ini bisa dilakukan pada saat perusahaan memiliki kondisi internal yang sangat kuat, misalnya kondisi keuangan perusahaan sangat kuat. 2. Diversifikasi Konglomerat (conglomerate diversification) Perusahaan yang merasa industri yang terkait dalam bidang bisnisnya sudah tidak menarik lagi, maka ia masuk ke bisnis yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan bisnis inti. (Amir, 2011:135).



54



Pada strategi ini, PT Sritex menerapkan strategi diversifikasi terkonsentrasi. PT Sritex mengembangkan usahanya dengan mendirikan anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis dengan PT Sritex selaku induk perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil dan produk tekstil, yaitu: 1. Golden Legacy Pte. Ltd adalah anak perusahaan PT Sritex yang juga bergerak di industri pakaian dan produk tekstil. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura, bertempat di Singapura, dan khusus melayani pelanggan di Singapura. Selain itu PT Sritex juga memproduksi perlengkapan militer untuk kebutuhan defensif, yang masih erat terkait dengan produksi garmen seperti seragam militer, IPP set, ransel, mantel hujan, tenda, serta sleeping bag. PT Sritex juga memiliki hak paten untuk beberapa produk diantaranya Insect repellent fabrics, Fire-proof fabrics, Anti Infra-Red fabrics, dan CBRN (Chemical Biological Radiation & Nuclear) fabrics. 3.1.2



Potofolio Strategy



Analisis portofolio (portofolio analysis) adalah proses yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi produk dan bisnis yang membentuk perusahaan. Pada dasarnya strategi ini digunakan untuk pengelolaan seluruh unit bisnis yang ada. 



Question Marks Adalah produk/bisnis yang relatif baru, yang berada pada industri dengan pertumbuhan yang tinggi dan memiliki pangsa pasar yang relatif kecil. Terdapat kemungkinan bahwa produk/bisnis ini tidak berhasil, dikarenakan masih di tahap awal pertumbuhan. Produk/bisnis pada posisi ini bisa beralih ke posisi Stars atau malah dapat merosot ke posisi Dogs.







Stars Adalah produk/bisnis yang berada pada industri yang tingkat pertumbuhannya sedang bagus dan memiliki pangsa pasar yang baik. Atau bisa dikatakan ini adalah posisi dimana produk/bisnis berada pada posisi terbaiknya atau sudah menjadi pemimpin pasar. Saat pertumbuhan pasar menurun, produk/bisnis pada posisi ini akan merosot ke posisi Cashcows.



55







Cashcows Adalah produk/bisnis yang biasanya memiliki dana lebih banyak daripada yang dibutuhkan, tetapi pertumbuhan bisnisnya relatif rendah, tetap atau bahkan cenderung menurun. Berdasarkan keadaan tersebut, perusahaan biasanya akan menjadikan produk/bisnis yang ada di posisi ini sebagai “sapi perah”. Yang mana “hasil perahannya” akan dialokasikan ke produk/bisnis lain yang lebih membutuhkan, seperti produk/bisnis yang berada di posisi Stars atau Question Marks.







Dogs Adalah produk/bisnis yang sedang mengalami masa-masa buruknya, dimana industri tidak tumbuh, menyebabkan pangsa pasar sangat kecil yang dimiliki juga relatif kecil. Dalam keadaan ini, perusahaan harus mempertimbangkan apakah produk/bisnis pada posisi ini harus “dimatikan”, ditutup atau tetap diupayakan perkembangannya walau hanya dengan upaya yang terbatas. (Amir, 2011 : 138-139).



Dilihat dari pengertian-pengertian daiatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Sritex menempati posisi Stars dan Cashcows. Hal ini selaras dengan pernyataan direktur utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto seperti yang dikutip dari Merdeka.com. Stars : Saat ini pangsa pasar PT Sritex yang kuat adalah di fashion, uniform atau garmen, penjualan kain jadi, kain grey, kain setengah matang, dan benang. Hal ini dikarenakan produk-produk tersebut telah memiliki pasar yang stabil. Question marks : Perusahaan mempunyai kelebihan pada kuantitas kain mentah. Untuk itu perusahaan melakukan pengembanganpengembangan produk baru agar menambah value added atau nilai tambah produk tersebut dengan cara kain tersebut dimatangkan, diwarna, diprint, dan dijahit, atau istilahnya di garmen. Hal ini untuk mendorong produk tersebut ke posisi Stars. (Merdeka.com, 29 Desember 2016). 3.2 Strategi Level Bisnis 3.2.1



Sumber Daya (Input)



Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan mitra strategis dalam upaya pencapaian visi PT Sritex untuk tumbuh sebagai produsen tekstil dan garmen terbesar, bereputasi paling baik dan paling terpercaya. Oleh karena itu, perusahaa senantiasa berkomitmen untuk menjalankan tata kelola SDM yang berkualitas serta menjalankan berbagai program



56



pengembangan SDM secara berkelanjutan. SDM yang andal sebagai aset yang penting untuk menunjang operasional bisnis dalam bidang teknologi informasi. Untuk itu, perusahaan melakukan proses perekrutan SDM dalam bidang teknologi informasi melalui seleksi yang ketat dan kompetitif guna memastikan calon karyawan yang direkrut memiliki level kompetensi sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Secara berkala PT Sritex juga melakukan pelatihan eksternal maupun internal, baik dalam area teknis maupun non-teknis untuk meningkatkan kompetensi setiap individu sesuai dengan arah pengembangan sistem di lingkungan perusahaan. Perusahaan menjalin kerja sama dengan salah satu mitra strategis untuk melakukan pelatihan yang memberikan pengetahuan dan perspektif baru karyawan. Dengan memahami integrasi proses bisnis, SDM dalam bidang teknologi informasi diharapkan mampu membuat perencanaan strategis terkait penerapan teknologi informasi dan mampu melakukan perubahan serta modifikasi alur proses bisnis. Bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang tekstil dan garmen serta Kementerian Perindustrian, Sritex menyelenggarakan Uji Kompetensi untuk pelaksana Operator Spinning, Weaving, Finishing, dan Garment masing-masing berjumlah 100 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk SDM yang unggul dalam produksi tekstil dan garmen dalam jangka panjang Sebagai bentuk penghargaan perusahaan terhadap loyalitas dan kinerja karyawan, saat ini Sritex telah menggandeng BPJS Ketenagakerjaan dalam menjalankan program penyediaan perumahan sederhana bagi karyawan di Desa Kenep, Sukoharjo. Program pelayanan lainnya adalah: Penyediaan Poliklinik perusahaan yang beroperasi selama 24 jam yang disertai dengan tenaga media dan dokter perusahaan; Penyediaan asrama/mess bagi karyawan perusahaan; Pemberian makan siang secara gratis bagi semua karyawan; Pendirian Serikat Pekerja PT Sritex (SPSI); hingga Pendirian Koperasi Karyawan. 3.2.2



Aktivitas



Beberapa aktivitas dari PT Sritex antara lain: 



PT Sritex menjalankan bisnisnya dengan mempertahankan nilai-nilai kolektif melalui triologi dan tridarma yang menitik beratkan pada aspek kolektivitas manusia. Trilogi terdiri dari tiga substansi yaitu, Perusahaan adalah sawah ladang kita bersama: “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini” dan



57



“Kita terikat sebagai keluarga besar Sritex yang mengutamakan persatuan dan kesatuan.” Sedangkan Tri Dharma, terdiri dari tiga substansi dalam bahasa Jawa kuno yang mengedepankan aspek integritas manusia untuk berkontribusi pada kepentingan yang lebih besar atau mulia, yaitu: melu handarbeni (ikut merasa memiliki); melu hangrungkebi (ikut bertanggung jawab) dan mulat sariro hangrosowani (selalu mawas diri atau introspeksi). 



Bagian tak terpisahkan dari budaya perusahaan PT Sritex, yang bahkan telah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) adalah tradisi unik pelaksanaan upacara bendera setiap tanggal 17 pada setiap bulan. Kegiatan ini sejalan dengan upaya menjadikan Perusahaan berada di garda depan dalam membangun Corporate Active Citizen di antara berbagai perusahaan di tingkat nasional, dan pada saat yang sarana memiliki manfaat besar untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan serta semangat pada seluruh karyawan agar terus menjadi lebih baik secara bersama.







Dalam menciptakan tenaga kerja yang efisien dan efektif, PT Sritex menyediakan lingkungan kerja yang nyaman sesuai dengan kelayakan sosial dan kode etik pelaksanaan. Komitmen perusahaan atas pengembangan bidang ekonomi dan sosial meliputi kebijakankebijakan tegas untuk tenaga kerja di bawah umur dan upah minimum. Program-program pelatihan in-house dan eksternal diselenggarakan secara teratur yang mengutaman pengembangan keahlian, meningkatkan kebersihan lingkungandan keamanan kerja. Perkembangan bidang ekonomi dan sosial dilaksanakan melalui program KPR SRITEX, dimana para karyawan dapat dengan mudah mematuhi biaya kebutuhan hunian dengan bunga rendah.



3.2.3



Produk (Output)



PT Sritex memiliki beragam jenis produk antara lain: 1. Benang Benang adalah jalinan sambung-menyambung dari bahan fiber, filament atau bahan yang dapat digunakan untuk proses penenunan atau kain. Berbagai bentuk benang dapat diproduksi berdasarkan



58



bahan baku fiber yang digunakan dan juga ketebalan benang yang diinginkan. Benang merupakan hasil produksi Divisi Pemintalan yang terdiri dari rayon, katun dan polyester untuk berbagai macam ukuran. 2. Greige Greige atau kain mentah adalah produk akhir dari benang yang sudah ditenun dan merupakan bahan utama dari proses penyelesaian akhir produk tekstil yang dilakukan oleh Divisi Penenunan. Greige juga sering disebut sebagai kain kasar mengingat produk ini masih harus melalui proses lebih lanjut, seperti dyeing, printing, atau finishing treatment lainnnya sebelum bisa digunakan sebagai produk jadi. 3. Kain Jadi Kain jadi adalah greige yang telah diputihkan, diwarna dan dicetak sehingga dapat langsung digunakan untuk keperluan produksi garmen. Sritex memproduksi kain jadi berdasarkan pesanan dari pelanggan dan desain yang telah telah disetujui sebelumnya, baik dari pelanggan sendiri maupun dengan bantuan dari Sritex, atau dari daftar desain yang sebelumnya pernah dihasilkan dan masih disimpan dalam file perusahaan. Produksi kain jadi memiliki dua kategori, yaitu untuk keperluan seragam dan pakaian jadi ritel. 4. Garment Garment adalah produk akhir yang diproduksi oleh Sritex, terdiri dari seragam untuk militer dan perusahaan atau pakaian jadi ritel. Seperti halnya dengan kain jadi, garmen di Sritex diproduksi sesuai dengan pesanan pelanggan berdasarkan desain yang disediakan oleh Sritex, dari pelanggan sendiri atau dari file yang masih disimpan di database perusahaan. Mayoritas produksi garmen ini dibuat untuk melayani berbagai peritel besar di bidang fashion karena saat ini, Sritex belum memiliki merek ritelnya sendiri.



Selain produk-produk diatas, PT Sritex juga memiliki produk lain diantaranya: 1. Seragam dan Perlengkapan Militer PT Sritex merupakan salah satu dari sedikit pemasok bersertifikat di luar Eropa untuk seragam militer Jerman dan negara-negara anggota The North Atlantic Treatu Organization (NATO). Hingga kini, seragamseragam militer produksi Perusahaan telah terjual di 31 negara, termasuk 59



Indonesia serta negara-negara besar seperti Jerman, Austria, Inggris, Australia, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan. Selain seragam, perusahaan juga memiliki beberapa produk perlengkapan militer diantaranya IPP set, ransel, mantel hujan, tenda, serta sleeping bag. Karena ketatnya proses seleksi untuk menjadi pemasok seragam militer yang memiliki sertifikasi. Keunggulan lain dari kemampuan untuk memasuki pasar seragam militer adalah karena pasar ini biasanya tidak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global - dalam keadaan krisis pun permintaan akan seragam militer takkan turun. 2. Hak paten atas beberapa produk berikut:     3.2.4



Insect repellent fabrics Fire-proof fabrics Anti Infra-Red fabrics CBRN (Chemical Biological Radiation & Nuclear) fabrics



Strategi Bersaing Generik Porter (Porter’s Competitive Strategies)



Dalam strategi Generik Porter, strategi PT Sritex dapat dikategorikan ke dalam fokus kepemimpinan biaya (Cost Leadership). Kepemimpinan biaya (Cost Leadership) adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan keunggulan kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan harga antara produk-produknya dibandingkan dengan perusahaan lainya. Strategi ini akan lebih efektif jika diterapkan pada basis pelanggan yang memiliki sensitifitas terhadap harga. Strategi ini dapat tercapai saat perusahaan memiliki harga termurah pada segmen pasar yang dimasukinya tetapi tetap memiliki kualitas (nilai produk) yang lebih baik dan dapat dibandingkan dengan pesaingnya. Berikut adalah gambar dari strategi porter yang diterapkan oleh PT Sritex



60



Gambar 3.1 Strategi Bersaing Generik Porter (Porter’s Competitive Strategies) Sumber : Michael E. Porter (1985) Strategi kepemimpinan biaya yang digunakan PT Sritex antara lain: 1. PT Sritex merupakan perusahaan yang terintegrasi secara vertikal. PT Sritex mempunyai divisi produksi yang terdiri dari pemintalan, penenunan, finishing kain dan konveksi yang berada dalam satu kawasan pabrik. Selain itu, PT Sritex juga terintegrasi dari hulu dengan mempunyai pabrik serat rayon dan Hutan Tanaman Industri. 2. Perusahaan yang teritegrasi vertikal dari hulu memiliki keuntungan berupa kontrol kualitas yang konsisten, waktu tempuh lebih pendek, serta meningkatnya efisiensi biaya operasional. 3. Efisiensi biaya memungkinkan PT Sritex untuk menetapkan kebijakan harga yang lebih kompetitif. Harga produk yang ditawarkan PT Sritex lebih murah dan terjangkau dibandingkan dengan para persaing. 3.3 Strategi Level Fungsional Strategi fungsional adalah pendekatan yang diambil setiap fungsional (misalnya fungsi SDM, Operasi, Pemasaran dan lain-lain) untuk mencapai sasaran dan strategi korporat maupun strategi bisnis dengan memaksimalkan produktivitas sumber dayanya. Sedapat mungkin, strategi fungsional digunakan untuk membangun kompetensi yang unik dan/atau menjadi kompetensi initi. Pada lingkup strategi level fungsional terdapat beberapa aspek, diantaranya:



3.3.1



Strategi Pemasaran (STP) 



Segmentation Pada dasarnya pasar memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga memnyebabkan perusahaan untuk dapat menyeleksi pasar-pasar tersebut sesuai dengan kemampuan perusahaan. Segmentasi pasar merupakan cara perusahaan dalam mengelompokan pasar yang bersifat beragam ke dalam bagianbagian pasar yang bersifat serupa. Dalam pelaksanaannya, perusahaan harus dapat menentukan dan memilih pasar dan kebutuhan pasar sehingga pemasaran dapat berjalan secara efektif.



61



Segmentasi yang dilakukan PT Sritex adalah segmen industri. Segmentasi ini dipilih karena PT Sritex merupakan perusahaan yang berperan sebagai pasar industri dan pasar penjualan. Hal ini berdasarkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 



Targeting Segmentasi merupakan langkah awal bagi perusahaan untuk menentukan pasar yang akan dimasuki dan menawarkan produk perusahaan kepada pasar tersebut. Setelah menentukan segmen pasar yang akan dilayani, maka langkah selanjutnya adalah memilih satu atau lebih pasar sasaran (target pasar) yang potensial memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dalam menentukan strategi pemilihan pasar sasaran, PT Sritek menggunakan strategi pasar sasaran yang berbeda (differentiated marketing). Strategi ini memandang konsumen sebagai sebuah pasar yang besar dan oleh sebab itu perusahaan menciptakan beberapa jenis produk yang dapat menawarkan dan memenuhi kebutuhan konsumen. PT Sritex memproduksi beberapa jenis kain dengan spesifikasi produk dan harga yang berbeda-beda yang didasarkan pada kualitas dari masing-masing produk. Untuk produk benang dan kain mentah (bahan baku tekstil) target pasarnya berfokus pada perusahaan hulu di industri tekstil dan garmen. Dan untuk kain jadi dan pakaian (produk garmen) dikhususkan untuk perusahaan dan industri fashion dan pakaian. Selain itu ada juga pasar khusus untuk produk seragam dan perlengkapan militer.







Positioning Positioning merupakan upaya perusahaan untuk mendesain produk dan citra produk untuk memperoleh suatu posisi tertentu dalam benak pasar sasaran. Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan bauran pemasaran, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan. Dalam melakukan positioning PT Sritex menggunakan variable harga produk, saluran distribusi dan citra produk. Salah satu keunggulan PT Sritex yang paling ditonjolkan adalah harga produk, harga produk yang ditawarkan oleh PT Sritex murah dan terjangkau jika dibandingkan dengan pesaing. Saluran distribusi PT Sritex



62



adalah saluran distribusi langsung, dimana perusahaan memiliki Seksi Expedisi yang khusus menangani pengiriman barang yang menjadikan produk langsung disalurkan dari produsen ke konsumen. Citra produk yang dimiliki PT Sritex terutama berasal dari produksi seragam militernya yang telah digunakan oleh lebih dari 30 negara termasuk negara-negara anggota NATO. 3.3.2



Strategi Operasi PT Sritex yang menggeluti bisnis industri manufaktur harus menerapkan nilai-nilai modern yang berorientasi pada kemajuan, dan terutama inovasi untuk terus memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder. Misalnya, dalam melayani berbagai permintaan dengan spesifikasi rumit untuk keperluan seragam militer maupun untuk fashion. Untuk memenuhi hal itu, harus dipastikan bahwa perencanaan produksi dan quality control-nya berjalan seteliti mungkin. Menggunakan profesional dari dalam dan luar negeri, proses kontrol kualitas di Sritex dimulai sejak dari penerimaan bahan baku hingga saat pengepakan barang jadi sebelum dikirimkan ke pada pelanggan di dalam dan luar negeri. Sedangkan untuk perencanaan produksi, proses produksi lintas divisi PT Sritex mesti berada dalam supervisi ketat para profesional yang menjalankan fungsi Production Planning & Inventory Control (PPIC). Hal tersebut membutuhkan SDM yang berkualitas. Sehingga PT Sritex menggabungkan para ahli dari dalam dan luar negeri, termasuk ahli yang tumbuh dalam lingkungan kerja perusahaan, untuk terlibat dalam bidang pemasaran, keuangan, teknologi serta riset dan pengembangan. Namun dalam perspektif jangka panjang, peningkatan kapasitas dan kapabilitas para pekerja di level manajer dan kepala unit tetap akan terus dikembangkan melalui program Corporate Culture Development Program (CCDP) dalam bentuk berbagai pelatihan di seluruh divisi Sritex yang sudah berjalan sejak tahun 2010 - dimulai dengan 120 orang tenaga inti yang selanjutnya bertugas menularkan pengetahuan yang diperolehnya pada karyawan-karyawan yang lain. Perusahaan telah melakukan pelatihan terkait kesadaran akan kualitas bersama karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Perusahaan juga mempertahankan sertifikasi ISO 9001: 2008 dan ISO 14001: 2004. Disamping itu, sebagai pengakuan atas kekuatan merek yang dimilikinya, PT Sritex telah menerima 63



“Excellent Brand Award” yang merupakan hasil Pilihan Konsumen Regional Solo Raya pada tahun 2012. 3.3.3



Strategi Teknologi Dalam prosesnya PT Sritex senantiasa mengembangkan sistem teknologi informasi secara konsisten dan berkesinambungan dengan tujuan untuk mewujudkan visi “Menjadi Produsen Tekstil dan Garmen Terbesar, Bereputasi Paling Baik dan Paling Terpercaya”. Penerapan Sistem teknologi informasi dilakukan pada tingkatan operasional dan fungsional dengan menyusun program kerja yang menunjang strategi bisnis Perusahaan. Beberapa program teknologi informasi yang diterapkan pada 2015 guna mendukung kegiatan Perusahaan antara lain:    



Penyelesaian program Microsoft AX untuk menunjang kegiatan operasional dan keuangan. Integrasi program produksi dengan operasional dan keuangan. Pembaharuan website Perusahaan. Peluncuran website www.Sritex50.com untuk mengenalkan logo baru serta rangkaian kegiatan ulang tahun Perusahaan ke-50.



Rencana penerapan dan pengembangan sistem teknologi informasi dalam jangka panjang yang diterapkan oleh PT Sritex antara lain mengembangkan integrasi teknologi informasi terkait dengan pendirian pabrik baru, serta perbaikan lainnya dalam bidang teknologi informasi secara berkelanjutan. 3.3.4



Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia merupakan mitra strategis Perusahaan. Sritex meyakini bahwa salah satu upaya untuk menggapai kesuksesan dalam bisnis adalah dengan membangun SDM yang unggul. Karena itu, SDM menjadi elemen penting dalam memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan. Perusahaan mendorong seluruh SDM untuk mengambil bagian besar dalam tugas dan tanggung jawab serta memberikan pelatihan khusus sesuai bidangnya. SDM merupakan mitra strategis dalam menjalankan usaha. Setiap pegawai, baik individu maupun tim, menjadi faktor penting penggerak kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik. PT Sritex melakukan rekrutmen dengan prinsip keterbukaan, kewajaran dan kesetaraan. Proses seleksi dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan. 64



Berbagai pelatihan juga diberikan kepada pegawai sesuai dengan karakter dan kompetensi masing-masing serta kebutuhan Perusahaan. Dalam hal pengembangan karir, setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat jabatan tertinggi berdasarkan kemampuannya. Perusahaan memiliki program-program pengembangan SDM yang diselenggarakan secara rutin di tiap tahun, meliputi program Knowledge Management serta Achievement Motivation Treatment (AMT). Knowledge Manegement merupakan upaya perusahaan untuk mengelola serta mendistribusikan secara merata pengetahuan yang dimiliki karyawan, melalui forum-forum diskusi. Berbeda dengan itu, AMT merupakan upaya perusahaan untuk mengevaluasi potensi serta kekurangan tiap karyawan, guna penyusunan strategi pengembangan SDM yang efektif. Perusahaan telah membuka kesempatan bagi tiap karyawan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan. Selain itu, Perusahaan juga senantiasa mendorong para karyawan untuk mengikuti program-program pengembangan kompetensi sesuai bidang dan kapasitas masing-masing. Selain itu, melalui kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Perusahaan telah mengadakan uji kompetensi bagi pelaksana operator Spinning, Weaving, Finishing, dan Garment sebagai upaya memetakan serta mempertahankan kualitas SDM yang dimiliki secara optimal. 3.3.5



Strategi Riset dan Pengembangan PT Sritex senantiasa mendukung penuh penelitan dan pengembangan untuk menciptakan beragam inovasi baik dalam sistem teknologi maupun produk yang dihasilkan Perusahaan. Sebagai perusahaan di industri TPT yang terkemuka, PT Sritex senantiasa mengembangkan diri dengan melakukan perencanaan jangka panjang. Strategi yang dilakukan PT Sritex untuk mencapai tujuan perusahaan adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.



Normalisasi kapasitas produksi yang baru Efisiensi produksi dan operasional Inovasi pengembangan produk yang bernilai tambah tinggi Pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia Memperkuat struktur modal dan likuiditas



65



PT Sritex juga terus melakukan riset, inovasi dan pengembangan pada produk-produknya. Sebagai bukti, hingga saat ini PT Sritex telah memiliki hak paten untuk beberapa produk seperti dibawah ini:    



Insect repellent fabrics Fire-proof fabrics Anti Infra-Red fabrics CBRN (Chemical Biological Radiation & Nuclear) fabrics



66