Manual Di [PDF]

  • Author / Uploaded
  • heri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN Buku petunjuk pengoperasian ini bukanlah buku pegangan untuk pelaksanaan perawatan ataupun buku pegangan untuk memperbaiki kesalahan/kerusakan operasional, namun buku ini dimaksudkan sebagai buku pegangan untuk petunjuk cara pengoperasian yang baik dan benar.



1



PANEL DAN TOMBOL OPERASI



2



PANEL OPERASI DALAM SANGKAR ( OPB )



Sangkar lift dioperasikan dengan menggunakan panel operasi yang terdapat di dinding sangkar atau OPB ( Operating Panel Board ). Jika tombol lantai pada OPB ditekan, maka lampu pada tombol tersebut akan menyala. Lampu tersebut akan mati apabila telah sampai pada lantai yang dituju.



INDIKATOR POSISI SANGKAR



INDIKATOR PANAH ARAH NAIK/TURUN



TOMBOL PANGGILAN DARURAT KOTAK INTERPHONE



TOMBOL LANTAI



TOMBOL OPEN TOMBOL CLOSE ATTENDANT BOX



3



ATTENDANT BOX Tombol Pass Tombol yang disediakan bagi operator untuk mengisolir elevator terhadap panggilan dari luar, dengan melewatinya tetapi hanya dapat digunakan pada operator ATT.



Tombol Up Berfungsi mengubah arah gerak Elevator dari turun menjadi naik



Tombol Down Berfungsi mengubah arah gerak Elevator dari naik menjadi turun



Tombol Start Tombol ini digunakan untuk menutup pintu kemudian menjalankan elevator. Tetapi hanya dapat digunakan pada operator ATT.



Saklar Stop Saklar ini ditujukan untuk menghentikan elevator di sembarang posisi, apabila saklar ditekan ke posisi (STOP)



Saklar On/Off D.C.O (Door Cut Off) Merupakan saklar yang berfungsi untuk mematikan motor penggerak pintu sangkar terbuka maupun tertutup.



Saklar Independent Untuk mengoperasikan lift secara independent



Saklar Fan Berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan kipas yang terdapat diatas sangkar



Saklar Light On/Off Untuk mengatur lampu dalam sangkar, nyala atau padam



Saklar Inspect Light Untuk mengatur on/off lampu bawah sangkar



Saklar ATT Untuk mengoperasikan lift dari otomatis ke manual (attendant)



4



Saklar E.F.S (Every Floor Stop) Untuk melayani & berhenti di setiap lantai, dimana ditujukan untuk pencegahan



LOBBY LIFT



Tidak seluruh elevator biasanya dilengkapi dengan sistem operasi Fireman saja.



Jamb



Indicator



Hall Lantern



Fireman Saklar ini berfungsi untuk mengaktifkan system operasi kebakaran dari elevator kebakaran/fireman elevator



Hall Button



5



SISTEM OPERASI



6



OPERASI SIMPLEX



COLLECTIVE ( K ) Sistem operasi Full Automatic. Pada saat tombol-tombol lantai di OPB ditekan, maka elevator akan melayani seluruh permintaan yang ada. Tetapi apabila tombol yang ditekan berlawanan dengan arah gerak elevator maka elevator akan melayani dahulu permintaan lantai yang paling tinggi atau yang paling rendah sesuai arah gerak sebelumnya, kemudian melayani lantai yang dimaksud. COLLECTIVE WITH ATTENDANT ( KA ) Seperti sistem collective, hanya dengan operasi Attendant, dimana sangkar akan stand-by pada lantai yang dimaksud dengan pintu sangkar dalam keadaan terbuka selama tombol close pada OPB tidak ditekan. Dalam operasi ini dimungkinkan untuk exclusive operation, dimana semua panggilan dari luar ditolak dan lampu indikator “IN USE” di lobby lift akan menyala, sehingga calon penumpang di lobby lift akan mengetahui bahwa elevator sedang digunakan. SIGNAL COLLECTIVE ( SK ) Sistem ini dalah sistem operasi collective ( oleh penumpang ) dan signal pada saat kondisi sibuk ( oleh operator ). Sistem ini merupakan perpaduan dua sistem operasi otomatis dan manual. Pada tipe ini permintaan operator di lobby lift akan didahulukan dari permintaan yang ada di lobby lift pada saat bersamaan atau sesudahnya akan tetapi akan otomatis berhenti apabila ada panggilan dari lobby lift/luar setelah melayani panggilan operator terlebih dahulu. Sehingga operator dapat lebih khusus melayani penumpang terlebih dahulu. Hal ini sangat efektif paa saat jam-jam sibuk. Penggunaan sistem ini dengan memutar saklar kunci pada OPB. DOWN COLLECTIVE ( DNK ) Permintaan pelayanan lantai dari dalam sangkar baik arah naik ataupun turun akan ditolak, tetapi hanya panggilan dari lobby lift arah turun saja yang dilayani. Seluruh tombol di lobby lift hanya menurunkan penumpang ke lantai dasar. Dalam hal ini sebaiknya start floor ada di lantai dasar.



7



OPERASI DUPLEX



Adalah sistem full otomatis yang diterapkan pada dua elevator parallel. Dimana permintaan pelayanan dari lobby lift akan lebih cepat dipenuhi. Pada saat tidak ada panggilan dari lobby lift maka satu unit akan stand-by di lantai dasar dan elevator lainnya di lantai terakhir melayani.



OPERASI GROUP



Penggunaan sistem ini ditujukan untuk layanan di gedung-gedung yang menggunakan beberapa elevator dengan layanan yang lebih spesifik dan bervariasi yaitu pelayanan pada saat jam masuk kerja/pagi hari, saat jam pulang kantor, saat makan siang dan malam hari. Komputer akan menganalisa setiap perubahan dan mefungsikan elevator sesuai keadaan yang ada. Hal ini dengan cara memilih operasi yang dikehendaki kemudian memberikan instruksi kepada setiap elevator, sehingga dapat mengurangi waktu tunggu di lobby lift dan mempercepat transportasi penumpang. Sistem ini memiliki model : Idle, Usual, Going to Work, Returning Home, Lunch. Untuk model CIP-50 hanya ada model Idle dan Usual. Pada saat yang bersamaan Control Panel akan menganalisa jumlah panggilan naik dan turun, waktu, jumlah penumpang dan arah gerak elevator. Mengacu pada hal tersebut, elevator akan menentukan mode traffic yang digunakan.



8



PROSEDUR PENGOPERASIAN ELEVATOR



9



PENTING !!! 1. Hidari beban yang berlebihan, paksaan dan panggilan yang tidak efektif. 2. Tekanlah tombol lift yang dituju dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan. 3. Jangan letakkan material di sill untuk menghindari kerusakan pada pintu. 4. Jangan melompat di dalam lift karena dapat menyebabkan masalah pada safety lift. 5. Anak-anak dan orang tua harus diberi petunjuk dan didampingi. 6. Pada saat terjadi power lift mati, jangan membuka pintu secara paksa. Tekan tombol belalarm dan tunggu sampai petugas datang untuk memberi pertolongan.



Ada tiga cara pengoperasian Elevator : • Dari dalam sangkar • Dari atas sangkar • Dari ruang mesin Elevator ( dilarang dilakukan selain oleh tenaga ahli dari PT Jaya Kencana ) Ada dua jenis operasi Elevator : 1. kecepatan rendah / manual ( untuk fungsi perawatan ) 2. kecepatan normal Kecepatan normal dicapai pada operasi dengan jarak 2 ( dua ) lantai atau lebih. Untuk mengoperasikan elevator disediakan baik tombol maupun saklar operasi yang ditempatkan pada papan operasi didalam sangkar ( OPB ), diluar sangkar ataupun pada papan operasi diatas sangkar, sedangkan untuk pengoperasian ruang mesin dilakukan dengan enggunakan tombol tekan pada papan annunciator-PCB board.



10



NORMAL/AUTOMATIC OPERATION



1. Saklar didalam Att.box harus dalam posisi “ NORMAL”. Jika elevator sedang tidak digunakan, elevator akan stand-by di starting floor dengan keadaan pintu tertutup dan lampu sangkar padam. 2. Pada elevator dalam keadaan stand-by kemudian ada calon penumpang di starting floor menekan tombol di lobby lift maka pintu akan membuka dan lampu indicator di hall dan lampu didalam sangkar akan menyala. 3. Apabila dilantai lain di lobby lift ada yang menombol, elevator akan secepatnya melayani permintaan tersebut dan sesampainya dilantai yang dimaksud, pintu elevator akan terbuka. 4. Setelah penumpang masuk kedalam sangkar dan menekan tombol lantai, maka tombol tersebut akan menyala dimana elevator akan menuju kelantai tersebut. 5. Pintu lift akan terbuka disetiap lantai yang dituju dan akan menutup kembali setelah 2~5 detik. Apabila masih ada penumpang yang belum selesai keluar atau masuk maka pintu dapat ditahan dengan menekan tombol open dan pintu akan menutup kembali secara otomatis setelah tombol open tidak ditekan, kemudian lift akan mulai bergerak. 6. Untuk mempercepat penutupan pintu lift dapat dengan cara menekan tombol close. 7. Pada saat penumpang akan masuk atau keluar, jika pintu sangkar selesai menutup, penumpang tidak perlu khawatir pintu akan terus menutup, karena secepat penumpang menyentuh / tersentuh safety shoe secepat itu pula pintu akan membuka kembali. 8. Posisi elevator ditunjukan dilampu indicator di lobby lift ( jika ada ) atau pada saat didalam sangkar, seperti yang ditunjukan di panel indicator. 9. Elevator akan melayani satu arah laju terlebih dahulu baru kemudian arah laju sebaliknya. Apabila tidak ada permintaan pelayanaan lantai pada arah sebaliknya, maka elevator akan stand-by di starting floor.



11



INDEPENDENCE OPERATION



1. Saklar di Att.box harus dalam posisi “ INDE “ Pada operasi ini elevator akan stand-by dengan pintu terbuka dan seluruh panggilan dari lobby lift akan ditolak serta indicator “ IN USE “ akan menyala. 2. Setelah penumpang masuk kedalam sangkar dan menekan tombol lantai, tombol close sebaiknya ditekan terus sampai pintu tertutup, pintu akan terbuka kembali apabila penekan tombol close tidak sampai pintu tertutup. 3. Apabila telah sampai dilantai yang dituju pintu akan terbuka terus dan lift akan stand-by dilantai tersebut. 4. Apabila operasi independent telah selesai maka sebaiknya saklar di Att.box dalam posisi “OFF” untuk LVP dan “ NORMAL” untuk HVP dan MVP. Sehingga elevator dapat dipakai oleh calon penumpang lainnya.



ATTENDANT OPERATION



1. Saklar di Att.box dalam posisi “ ATT”. Pada operasi ini elevator akan stand-by dengan posisi pintu terbuka. Operasi ini dioperasikan dengan operator pada saat jam-jam sibuk. Pada operasi ini permintaan dari operator akan didahulukan dari permintaan dari lobby lift dan akan berhenti di setiap lantai yang ditombol. 2. Saklar “ START “ sebaiknya ditekan terus sampai pintu lift tertutup dan lift mulai bergerak. Apabila hal ini tidak dilakukan maka pintu akan terbuka kembali. 3. Jika operator menganggap sudah terlalu banyak penumpang yang harus dibawa maka tombol “ PASS “ sebaiknya ditekan agar panggilan dari lobby lift ditolak. 4. Apabila operator menganggap perlu untuk mengubah arah gerak elevator, maka dapat dengan menekan tombol “ UP atau DOWN “



12



PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG



13



Operasi penyelamatan penumpang oleh teknisi/ operator dilakukan pada saat ada kerusakan pada system control sehingga lift macet ditengah lantai. Bila ada penumpang yang terjebak saat power lift mati, tekan tombol EMERGENCY yang ada didalam lift ( OPB ) sampai ada orang yang datang. Lampu emergency akan menyala bila power lift mati. Jangan memaksa untuk membuka pintu. Tindakan/ operasi yang tidak wajar akan menyebabkan situasi yang lebih berbahaya. Ambil nafas dalam-dalam dan relax didalam lift adalah tindakan yang benar. Bila yang terjebak anak-anak, beritahu agar jangan takut sendiri didalam lift. Beberapa peralatan yang harus disiapkan pada saat operasi penyelamatan ini : 1. 2. 3. 4. 5.



Kunci Pass 17/19 Engkol Tuas Engkol Rem Kunci Master Pintu Luar Senter Baterai URUTAN PENYELAMATAN



1. Pada kondisi lift berhenti 150 s/d 300 mm dari level lantai.



Buka pintu luar pada lantai dimana lift tersebut berhenti, buka pintu lift dan selamatkan penumpang. 2. Pada kondisi lift berhenti 300 s/d 600 mm dari level lantai.



Buka pintu luar pada lantai diatas lantai lift yang berhenti, buka pintu lift dan selamatkan penumpang.Untuk pertolongan yang aman, bantulah penumpang untuk keluar dari lift terutama anak-anak, orang tua, wanita hamil dan orang cacat



14



3. Pada kondisi lift berhenti 600 s/d 1000 mm dari level lantai.



Buka pintu luar pada lantai diatas lantai lift vyang sedang berhenti, buka pintu lift dan selamatkan penumpang. Untuk menjaga penumpang agar tidak jatuh, bantulah mereka untuk keluar dari lift. 4. Pada kondisi lift berhenti lebih dari 1000 mm dari level lantai. Buka brake pada mesin dengan menggunakan brake level di ruang mesin untuk diengkol naik/turun. Jika lift sudah berada ± 600 mm dari level lantai, lakukan hal yang sama seperti item tersebut diatas



PERHATIAN



Jangan membuka pintu atas sangkar ( digunakan hanya untuk pertolongan)



Jangan membuka pintu luar. Pintu akan terbuka pada saat lift tiba (hanya orang yang berwenang yang diperbolehkan membuka pintu luar dengan kunci digunakan hanya untuk pertolongan) 15



Hati-hati jangan sampai jatuh ke pit lift ketika membuka pintu lift pada saat memberi pertolongan.



PERALATAN OPTIONAL ARD ( AUTOMATIC RESCUE DEVICE ) A.R.D. adalah suatu alat rescue/ penyelamatan secara otomatis untuk mengeluarkan penumpang didalam sangkar apabila tidak adanya daya listrik pada panel control lift, sehingga lift berhenti ditengah lantai. Dimana alat ini akan menangani sementara hal tersebut dengan menggunakan daya cadangan dari battery ( Accu ). Pada saat mulai bekerja alat ini akan mencari arah gerakan keatas atau kebawah menuju lantai terdekat sesuai berat sangkar pada saat itu. Apabila lantai yang dituju telah dicapai maka pintu sangkar dan pintu luar akan terbukasecara otomatis. Karena sifatnya hanya untuk penyelamatan maka alat ini hanya menangani sementara operasional lift, mengingat daya yang tersedia sangatlah terbatas selain itu alat ini tidak ditujukan untuk operasional secara normal. Selanjutnya lift tidak dapat digunakan sampai daya listrik pada control panel lift terpenuhi.



EARTHQUAKE SISTEM



Earthquake/ gempa bumi dalam artian disini adalah sebuah alat sensor gerak / gempa bumi. Sensor earthquake device dapat bekerja apabila ada gempa / getaran / simpangan terhadap posisi vetikal gedung maka secara otomatis saklar alat ini akan “on” kemudian akan diterima oleh panel control yang akan menginstruksikan agar semua unit lift berhanti di lantai terdekat. Di supervisory panel terdapat lampu relay yang menyala atau kode operasi pada layer LCD untuk menandakan status earthquake. Pada kondisi ini agar semua unit lift tidak dioperasikan.



16



SAFETY DEVICE Emergency Light Lampu ini akan menyala selama 30 menit pada saat listrik mati. Safety Gear Pada saat sangkar lift melaju dengan kecepatan melebihi yang seharusnya, Governoor akan mengaktifkan safety gear yang akan mencengkram rel untuk menghentikan sangkar. Outside Door Latch Kunci pintu luar yang berfungsi untuk membuka pintu luar pada saat penyelamatan atau service. Door Look Switch Kunci pintu sangkar, untuk menjaga pintu sangkar agar tidak terbuka pada saat lift sedang berjalan. Interphone Berfungsi untuk berkomunikasi dengan ruang mesin atau ruang control pada saat keadaan darurat. Safety Edge Untuk mendeteksi keadaan di pintu pada saat akan menutup, apabila ada seseorang atau benda yang menghalangi menutupnya pintu maka pintu akan membuka kembali pada saat safety ini tersentuh. Weight Device Tanda peringatan apabila beban sangkar melebihi kapasitas yang diterapkan. Apron Untuk menjaga agar orang yang berada diatas sangkar tidak jatuh ke hoistway pada saat operasi penyelamatan atau service. Buffer Jika sangkar atau counterweight meluncur ke bawah dibawah level lantai terendah maka buffer akan mengurangi benturan yang akan terjadi.



17



PERAWATAN SCHEDULE PERAWATAN ELEVATOR Di MODEL WORKING ITEM



NO.



I. KONDISI KERJA ELEVATOR 1



Buka - tutup pintu car



2



kerja door safety shoe



3



kerja photo cell



4



Waktu car jalan naik/turun



5



Start shock, naik/turun



6



Stop shock, naik/turun



7



Cage button, switch - switch di OPB, CPI (kerja/tidak kerja)



8



Level car tiap-tiap lantai ( 10 mm standard/tidak)



II. RUANG MESIN ELEVATOR 9



Bersihkan, setel, moving & carbon contract dari relay-relay utama di CP dan RP (baik/aus)



10



Cek contact point relay MS di CP



11



Catat trouble code di ANN, display



12



Finger, segment chain di FL. CTRL



13



Ukur panjang carbon brush Tr.M, M-G



14



Bersihkan CP Tr. MC, brake drum,motor & governor



15



Kerja emergencylight, interphone, alarm bell



16



tegangan battery, coba ARD



17



setel stroke magnetic brake dan tegangan per (..........mm)



18



Oiling : rantai , gear box, floor control



19



Setel standard line floor control



20



Oiling : steel tape, wiper



21



Rotary encoder / D.C. Tachometer dan kencangkan terminalnya



22



Lakukan floor measurement ulang, bila mis level besar



23



Ukur temperatur ruang mesin (..........C)



24



Greasing semua bearing Tr.M, M-G, pulley car, CWT



25



Cek / tambah oil gear box Tr. Mc, Floor Control



26



Setel/bersihkan contact point governoor switch



27



Bersihkan brake lining & ukur tebalnya, Mg. Brake (………mm)



28



Ukur nonjolnya main rope dari main sheave (…………mm)



29



Cek warna dari main rope ( sama/tidak )



30



Overhaul Mg.Br, lubrikasi pin tangan-tangannya, ampelas Br. Linning



18



CHEK ITEM ( MONTH ) 0.5



1



3



6



12



III. ENTRANCE / PINTU LUAR 27



Cek hall button, hall lantern, indikator tiap lantai



28



Sill groove tiap landing door



29



setel gate switch sesuai standard



30



Tangan -tangan pintu,safety shoe switch,door shoe dari car door



31



Kabel safetyshoe, photo cell



33



cam contact dari door motor



34



Cek setting rail guide shoe ukur tebalnya (………..mm)



35



Isi oli librikasi di car & CWT



Cek peralatan dalam kontrol box, kencangkan band resistor, dan bersihkan



IV. ON CAGE / UNDER CAGE 36



Bersihkan / stel lubrikasi rantai door motor



37



Cek / bersihkan kontak point, peralatan safety FCRS ( tegangan per = 117 mm) MHS, SCS



38



Cek / Lubrikasi door lock magnet di car ( normal / lemah )



39



Cek / bersihkan cam contactor SDS & resetting slow down cam & bracket



40



Bongkar / bersihkan alat safety catch di bawah car



V. HOISTWAY 41



Cek / Bersihkan / stel door switch ( wipe = 2 mm), door lock, excentric roller, rail, roler door hanger, tiap landing door tiap lantai



42



Cek / stel roler door lock ditengah door cam tiap lantai



43



Stel / bersihkan kontak point semua safety di hoistway atas / bawah : SDS, ULS/DLS, FLS (baik/karatan/ganti)



44



Cek / setel shelter plate di tengah RM tiap lantai



42



Cek / kencangkan semua baut-baut bracket main rail, CWT rail



43



Cek / kencangkan semua baut-baut bracket header tiap lantai



44



Setel bagaimana per - tiap main rope & cek kondisi wire rope ( D = …….mm)



VI. PIT 45



Bersihkan ruang pit & harus kedap air ( kotor/ berair )



46



Cek / setel / lubrikasi Fl.Ctr weight pulley, governor weight pulley



47



Cek / setel steel tape & tail cord, car naik/turun tidak berputar / tergesek



19