Materi Pelatihan Pelayan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI PELATIHAN PELAYAN CAFE Sebuah cafe yang sukses salah satu indikatornya adalah ketika pelanggan datang kembali datang ke cafe tersebut untuk menikmati layanan makan dan minum, karena tempat tersebut membuat mereka nyaman seperti di rumah sendiri. Suasana yang menyenangkan ini dikarenakan pelayanan yang ramah, sopan santun, maupun pelayan dalam menyarankan atau dalam memilih dari hidangan yang tersedia, pelayanan efisien, sehingga uang yang dikeluarkan oleh pelanggan sebanding dengan apa yang didapatkannya (kepuasan). Pelayan adalah orang yang bertugas atau bekerja dibidang penyajian, dalam hal ini makanan dan minuman atau setidak-tidaknya menyampaikan hidangan kepada pelanggan. Pelayan merupakan suatu jabatan yang terdapat dalam berbagai outlet food and beverage department seperti restoran, room service, café, bar dan banquet. Pelayan adalah orang yang bertanggungjawab melakukan table set up dengan peralatan bersih dan rapi serta melayani tamu dengan ramah, sopan santun dan cepat. Pelayan memainkan peranan penting dalam menciptakan pelayanan berkualitas. Pelayan langsung kontak dengan para tamu sehingga keberhasilan layanan industri makanan dan minuman tergantung pada keterampilan, minta dan kualitas kekpribadian pelayan. A. Kualifikasi Seorang Pelayan Kualifikasi artinya adalah kemampuan seseorang dalam mengerjakan sesuatu sehingga ia akan dipercaya oleh orang lain. Dalam rangka mengukur kualifikasi seorang pelayan ada beberapa hal yang perlu diketahui antara lain: 1. Reliable Manajemen harus mampu mendefinisikan dengan jelas kepada staff bahwa mereka harus mempunyai kemampuan dan tanggungjawab dalam pekerjaannya. Sebaiknya harus datang ke tempat kerja tepat pada waktunya, melayani pelanggan dengan benar, dan melakukan semua pekerjaan sampai selesai. 2. Cooperative Harus mampu bekerjasama dalam sebuah tim yang solid dan tidak saling mengandalkan. Pola kerjasama ini penting demi kenyamanan dan kepuasan pelanggan dan tidak saling mementingkan diri sendiri. Harus mampu pula menyesuaikan dengan semua kebijakan dari perusahaan. 3. Personalable Seorang pelanggan harus mempunyai inisiatif untuk bisa bersahabat, sabar, hormat serta sopan kepada pelanggan, sesama rekan sekerja dan atasan. Bagaimanapun, “ jangan pernah terlalu akrab dengan pelanggan atau menggunakan istilah yang kelihatannya biar kelihatan akrab. Sebagai seorang pelayan harus tetap menjaga jarak dengan pelanggan. 4. Healthy Bahwa seorang pelayan karena berhadapan dengan pelanggan danmembawa makanan dan minuman maka,diminta selalu dalam keadaan sehat dan bersih, baik pakaian atau badannya. Janganmasuk kerja ketika sedang dalam keadaansakit walaupun hanya sekedar flu atau batuk.



5. Knowledgeable Seorang pelayan yangbaik harus mempelajari tentang tata carapelayanan yang baik dan sesuai denganstandar yang berlaku di cafe tersebut.Mengetahui semua namanama makanantermasuk cara penyajian, warna, rasa danbentuknya. Ini yang disebut dengan foodknowledge atau menu knowledge. 6. Memorizing Mudah mengingat akan sesuatu khususnya pada saat pelanggan memesanatau menanyakan sesuatu. Dengan ingatanyang kuat akan memudahkan saat seorang pelanggan memesan makanan dan pada saat yang bersamaan pelayan sedang melakukan suatu pekerjaan. Atau pelanggan memesan makanandan / atau minuman yang sedikit berbedadengan yang ada dimenu. Kalapun harusmencatat sesuatu tetapi pada saat-saattertentu terkadang tidak sempatmencatatnya. B. Penampilan Diri Penampilan akan menentukan apakah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan merupakan pelayanan yang berkualitas dan beretiket atau tidak. Oleh karena memberikan pelayanan secara langsung kepada pelanggan, senantiasa dituntut dengan penampilan yang rapi dan menarik. Beberapa ketentuan mengenai penampilan yaitu : 1. Kebersihan Badan (Cleanlines of the Body) Kebersihan badan harus mendapat perhatian yang utama, badan yang kotor dan tidak terpelihara kebersihanya akan langsung merusak pelayanan kepada pelanggan. Untuk itu harus selalu menjaga kebersihan dan kesegaran badan. 2. Kulit (Skin) Kesehatan dan kesegaran kulit harus mendapat perhatian yang utama. Kulit juga sangat menentukan nilai dan mutu pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Paling utama adalah segala macam penyakit kulit harus diberantas. 3. Rambut (Hair) Masalah rambut tidak boleh diabaikan begitu saja dan harus dijaga kebersihanya, kesehatanya, dan kerapiannya. Pergunakan minyak rambut seperlunya, jaga agar tidak menimbulkan aroma atau bau tidak sedap. Bebaskan rambut dari ketombe dan jangan menggaruk-garuk kepala saat sedang melayani atau menemani pelanggan. 4. Kumis dan Jenggot (Beard and Moustachi) Pelayanan kepada pelanggan akan dapat bernilai baik jika dapat menjaga kerapian wajah dengan tidak memelihara kumis dan jenggot. 5. Tangan dan Kuku (Hands and Nails) Kuku dan tangan harus bersih untuk menjamin kebersihan pelayanan. Selalu cuci tangan untuk menjaga kebersihan dan tidak memanjangkan kuku. Hindari pemakaian cat kuku yang berbau tajam. Selalu pelihara kesehatan kulit telapak tangan. 6. Mulut dan Gigi (Mouth and Teeth) Bagian ini merupakan bagian terpenting dan tidak boleh dianggap remeh. Selalu dijaga kebersihan dan kesegarannya. Hindari jangan sampai mulut mengeluarkan bau tidak sedap. Hal ini karena akan berhadapan langsung dengan pelanggan, atasan, dan rekan kerja.



7. Kaki, Kaus Kaki, dan Sepatu (Feet, Stocking, and Shoes) Kebersihan dan kesegaran kaki harus dipelihara secara cermat. Jangan memakai kaus kaki dalam jangka waktu yang panjang sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Jangan biarkan sepatu disimpan di tempat yang lembab. 8. Emas dan Perhiasan (Gold and Jewelry) Hindari pemakaian perhiasan secara berlebihan dan segala bentuk penampilan menyolok ketika bertugas. 9. Pakaian Seragam (Uniform) Pakaian seragam harus dan hanya dipakai pada saat bekerja dan harus senantiasa dirawat dengan baik agar tetap rapi, bersih, dan tahan lama. Kenakan uniform dengan baik dan benar dan selalu perhatikan kerapian penampilan terutama pada saat sedang bekerja. C. Sikap dan Tingkah Laku Sikap, pembawaan, dan tingkah laku sebagai seorang karyawan khususnya bagi para pelayan harus dijaga dan dipelihara. Harus senantiasa bersikap lebih terampil dan cekatan serta selalu dalam keadaan siap sedia dalam menyediakan pelayanan. Harus selalu dalam keadaan rapi dengan sesekali mengontrol penampilan dan pembawaan diri. Setiap pelayan harus selalu bersikap ramah terhadap setiap tamu yang datang. Penampilan dengan selalu tersenyum dalam keadaan bagaimanapun juga akan membawa arti yang sangat banyak bagi diri sendiri, bagi pelanggan yang datang, relasi, pimpinan, dan rekan kerja. Seorang pelayan dituntut untuk memiliki sikap yang toleran, yaitu mampu berpikir dan mempertimbangkan segala sisi dan kepentingan orang lain, bukan dari sisi kepentingan individu pribadinya dan juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaanya. 1. Gaya berbicara harus dimiliki oleh setiap pelayan untuk dapat menimbulkan daya tarik kepada lawan bicara. Misalnya dengan bahasa tubuh, mimik muka, atau campuran dari gerak tangan dan suara. 2. Sikap badan saat berbicara dapat memberikan daya tarik tersendiri dan dapat menghidupkan suasana sehingga antara lawan bicara dan pembicara terdapat suasana penuh keakraban. 3. Sopan santun merupakan sesuatu yang sangat essensial dalam berhadapan dengan pelanggan yaitu dari disiplin pribadinya. D. Hospitality 1. Step of Service Tahapan-tahapan melayani mulai pelanggan masuk outlet sampai pelanggan keluar outlet 2. Handling Complain Cara menangani dana menenangkan pelanggan yang komplain atau arah karena terjadi kesalahan dalam pelayanan 3. Ice Breaker Cara membuat suasana kaku menjadi cair dan bersahabat saat melayani pelanggan



4. Body Language Bagaimana bereaksi dengan tepat dalam melayani kebutuhan pelanggan saat mengatahui keinginannya setelah membaca bahasa tubuh mereka. 5. Table Service and Grab en Go Pola pelayanan dalam melayani pelanggan 6. Personality Plus Mengenali dan mempelajari kepribadian diri pelanggan dan mengaplikasikannya dalam melayani pelanggan E. Skill 1. Table Setting Cara menata dan membersihkan meja yang selesai dipakai pelanggan 2. Product Presenting Cara mengantar dan menyajikan makanan dan minuman beserta perangkatnya 3. Napkin Folding Cara melipat dan menata tisue yang menarik 4. Plate Carrying Cara memegang dan mengantar makanan dan minuman dengan baik dengan memakai atau tanpa tray (baki) yang ada isinya maupun yang selesai dipakai. F. Strategi Penjualan 1. Round Counter Selling Cara menawarkan produk/menu di sekitar outlet 2. Hunting Selling Cara menawarkan produk/menu di lingkungan outlet 3. Selling on the Street Cara menawarkan paket menu 4. Phone Selling Cara manawarkan produk/menu memakai telepon G. Tugas dan Tanggung Jawab Pelayan Tugas utama seorang pelayan adalah memberikan pelayanan kapada pelanggan yang akan minum dan makan. Disamping tugas utama diatas, juga harus melaksanakan yang berhubungan dengan tugas utama tersebut: 1. 2. 3. 4. 5.



Mempersiapkan service equipment Melaksanakan table set-up dan clear up Menjalankan step to customer dengan baik Memastikan pelanggan yang datang dalam keadaan nyaman dan senang Mengkondisikan area sekitar pelanggan selalu bersih dan aman



Selain itu juga harus bertanggung jawab atas kebersihan, keselamatan, dan kemanan atas dirinya dan tempat kerjanya. Tanggung jawab yang lain seperti: 1. Bertanggung jawab terhadap head waiter atau captaint floor 2. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian area kerja 3. Bertanggung jawab atas inventaris peralatan dan perlengkapan pelayanan



H. Fungsi Pelayan Salah satu fungsi pelayan adalah sebagai penyaji hidangan dimana pelanggan akan dibantu untuk memilih menu serta menjelaskanya. Sehingga pelanggan merasa lebih mudah dalam memilih menu yang akan dipesan. I. Formulasi Sikap Pelayanan Persiapan Pelayananadalah mempersiapkan mental dan fisik serta berbagai peralatan kerja yang mendukung terciptanya kelancaran pelayanan. Ada tiga pokok kaidah pelayanan yang sangat mendasar dimana antara yang satu dengan yang lainya saling memiliki dan saling keterkaitan, yaitu : 1. Persiapan Fisik Persiapan fisik sangat penting sebelum bekerja. Diantaranya adalah sebagai berikut: a. Berpakaian rapi, pantas, dan benar b. Menampilkan raut muka yang jernih serta menunjukkan keceriaan c. Sikap tubuh lentur dan luwes d. Sopan dan ramah dengan ditampilkan melalui air muka dan sikap tubuh e. Menunjukkan kondisi sehat jasmani f. Sikap siap untuk bekerja Sehubungan dengan penjagaan kesehatan, pelayan perlu menjaga agar tidak terlalu larut dalam pekerjaan dan bisa mengatur tempo emosional, serta selalu berupaya menghindari stress dengan selalu menikmati pekerjaan dan mensyukuri berkah yang diperoleh dari pekerjaan tersebut. Persiapan fisik yang benar akan memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggannya. 2. Persiapan Mental Untuk mempersiapkan mental agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, haruslah selalu memelihara konsentrasi, selalu percaya diri, dan merasa bangga dengan tugastugasnya dan juga sebisa mungkin menjauhkan komplain dan masalah-masalah pribadi ketika akan bekerja. Seorang pelayan harus memelihara konsentrasi pemikiranya agar perhatianya mengarah terhadap pekerjaan yang akan dilakukan. Agar pemusatan pemikiran dapat dilakukan dengan sempurna beberapa hal perlu menjadi pedoman, antara lain : a. Menganggap pekerjaan sebagai hobby b. Semua yang dimiliki diperoleh dari hasil pekerjaan tersebut c. Pekerjaan yang dilakukan itu merupakan ibadah 3. Persiapan Alat Bantu dan Harus Selalu Dibawa Yang dimaksud adalah segala macam peralatan yang akan dipergunakan dalam bekerja, seperti : a. Pan Digunakan untuk mencatat urutan tamu, pesan atau pemesanan, mendapatkan tanda tangan pada tagihan dll. b. Notepad ukuran saku Digunakan untuk menerima pesanan, pesan, reservasi, hal-hal yang harus dilakukan, dll. c. Korek api Untuk menyalakan rokok atau lilin



d. Sisir Sisir rambut untuk mempertahankan standar perawatan dan penampilan e. Saputangan atau jaringan lunak Membersihkan tangan dan wajah kapan saja diperlukan f. Perubahan uang (uang kecil dan koin) jika pembayaran uang tunai sering dilakukan. J. Menangani hal-hal Yang Tidak Biasa Pelayanan di cafe ada berbagai macam karakteristik yang perlu dipahami seperti, bagaimana menangani hal-hal yang tidak biasa. Yang dimaksud disini ialah pelayanan seperti: 1. Menghadapi anak-anak remaja atau lebih dikenal dengan istilah ABG. Penanganannyatidak sulit tetapi juga tidak mudah dimana, pada usia ini mereka ingin dianggap sudah dewasa tetapi sebenarnya belum. Perlu kesabaran dari pelayan dalam menangani mereka sehingga, tidak adanya keluhan dan akan merasa senang dan suatu saat mereka akan kembali lagi. 2. Menangani Orang Lanjut Usia. Bagi kebanyakan orang dikatakan bahwa, penangaanan orang lanjut usia memerlukan juga kesabaran. Banyak yang diinginkan tetapi mereka perlu berhatihati jika memilih menu. 3. Menangani orang cacat. Untuk yang menggunakan kursi roda sebaiknya carikan meja yang tidak berada ditengah ruang tetapi, carikan yang agak dipojok agar lalu lintas orang tidak terganggu. Jika tidak bisa memegang menu bantulah dengan cara membacakan menu apa saja yang tersedia dan tidak terlalu sulit untuk menyantapnya. Namundemikian, jika ada ada dari pihak keluarga atau rombongan yang siap membantu sebaiknya biarkan saja. 4. Menangani anak balita. Sediakan kursi untuk anak-anak biasa disebut dengan high chair karena, bentuk dan ukurannya yang tinggi. 5. Menangani rombongan besar. Jika cafe tersebut sudah terbiasa menerima rombongan besar tidak masalah tetapi jika jarang terjadi sebaiknya sediakan waktu khusus untuk itu. Buatlah meja dengan cara memanjang dan cukup untuk beberapa orang ( sesuaikan dengan jumlah tamu yang hadir). Usahakan letakkan dibagian pojok agar mereka bebas bercakap-cakap dengan rekan-rekannya. Cari tahu siapa yang menjadi kepala rombongan atau host nya. Tanyakan apakah pemesanan makanan melalui host atau sendiri-sendiri dan bagaimana pula dengan sistem pembayarannya. K. Keselamatan: Melaporkan kecelakaan Jika terjadi kecelakaan baik secara secara langsung ataupun tidak langsung harus segera melaporkan kepada atasan. Jangan mencoba menangani kecelakaan jika tidak sanggup atau diluar kemampuan. Apabila kecelakaan termasuk parah sebaiknya segera menghubungi rumah sakit terdekat atau dokter. L. Tanggungjawab Sanitasi Kebersihan adalah merupakan hal utama bagi sebuah usaha penjualan jasa makanan seperti cafe. Kebersihan bukan hanya meliputi bagian ruangan makan saja tetapi termasuk; dapur, dan kamar kecil. Dengan pelanggan melihat kebersihan cafe maka, ia merasa nyaman untuk



makan di tempat tersebut. Lantai cafe umpamanya, harus selalu disapu atau pel saat mulai kelihatan kotor. Demikian pula halnya dengan kursi, meja ketika serombongan selesai makan dan meninggalkan ruang restoran, segera bersihkan. Pergunakan lap yang bersih dan sertakan bahan kimia perbersih atau sabun. Jangan memberiarkan kotoran dimeja sampai beberapa lama. Jika pelanggan selesai makan sedangkan mereka masih mengobrol mintalah ijin untuk membersihkan. Angkatlah semua peralatan makan bekas dengan menggunakan nampan atau dengan kedua tangan. M. Pelayanan 1. Pendahuluan Sebelum cafe buka perlu kiranya ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh para staff yang bertugas pada hari tersebut. Persiapan ini biasanya dilakukan oleh petugas yang datang dan bekerja pada pagi hari. Sebelum persiapan dimulai sebaiknya setiap orang mendapat pembagian tugas dan pembagiannya dilakukan oleh penyelia atau yang ditunjuk untuk itu. Mereka bertanggungjawab atas pekerjaan utama yaitu melayani para pelanggan. Disamping itu juga, mereka akan mendapat tugas sampingan (side duty/ side work). 2. Penyiapan Stasiun Station atau section adalah suatu wilayah kecil dalam suatu cafe yang meliputi beberapa meja, kursi , menu dan satu side board dan dikepalai oleh seorang penyelia ( captain). Sebuah cafe dibagi atas beberapa seksi ( section ) dengan jumlah pelanggan, meja dan kursi yang sama pada masing-masing section. Dalam satu station boleh terdiri atas beberapa pelayan yang melayani beberapa meja pelanggan. 3. Menyiapkan Meja Hal yang pertama kali dilakukan ialah memeriksa perlengkapan untuk penyajian makanan dan minuman seperti; meja dan kursi. 4. Mempelajari Menu Mempelajari menu sebelum cafe buka sangat penting karena, dengan begitu pelayan akan mudah berkomunikasi dengan pelanggan. Yang perlu dipahami tentang menu ialah; apa rasanya, warnanya, panas atau dingin, bagaimana cara pengolahannya dan beberapa hal yang mungkin sekali ditanyakan oleh pelanggan. Apalagi jika menu tersebut baru saja diluncurkan atau diganti. Perlu juga dimengerti kebiasaan pada suatu masyarakat tertentu sehingga, ketika menawarkan suatu jenis makanan tidak menyinggung perasaan pelanggan. 5. Mengucapkan Salam dan Mempersilahkan Pelanggan Duduk Mengucapkan salam dan mempersilahkan pelanggan duduk, tariklah kursi ke belakang beberapa centi saja dan dengan apabila pelanggan sudah duduk doronglah kursi secara perlahan-lahan hingga pas dan dirasa nyaman. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh dari meja makan. Usahakan tamu untuk tidak duduk dekat dengan pintu masuk menuju kedapur atau menuju kamar mandi. Kecuali terpaksa karena sudah penuh. Atau biarkan tamu memilih sendiri bagian dari meja mana yang ia sukai dan dengan alasan sendiri. Hindari suara berisik atau bising di cafe baik dari suara dapur atau karena percakapan sesama pelayan. 6. Pendekatan kepada Pelanggan Apabila sudah duduk dan merasa nyaman sebaiknya segera berikan menu kepada pelanggan. Pendekatan kepada pelanggan penting sekali, karena pelanggan akan merasa ada perhatian dari pihak pengelola cafefe baik itu dari manajemen atau para



pelayan sekalipun. Pendekatan kepada pelanggan bukan berarti kita bersikap sembarangan sehingga membuat pelanggan tidak nyaman. Tegurlah dengan menyebut namanya jika memang pelayan tahu, tetapi jika tidak cukup dengan Bapak/ Ibu saja. Pergunakan bahasa yang sopan dan ramah. Tawarkan minum terlebih dahulu sebelum pelanggan mulai memesan makanan. Cari tahu siapakah ‘ tuan rumah ‘ atau hoss/ hostess’ nya, sehingga pelayan akan mudah dalam penanganan selanjutnya. 7. Memberikan Saran-Saran Pelanggan ketika membaca menu dan termenung sering kali karena disebabkan ia tidak tahu harus memilih makanan apa. Pelayan datang memberikan tawaran dan bantuan untuk memilihkan makanan apa yang sebaiknya disantap. Pemberian saran ini dianggap perlu jika memang pelanggan sudah bingung dan tidak tahu lagi apa yang harus dipilih. 8. Metode Penyiapan Masakan Perlu kiranya setiap pelayan memberitahukan kepada pelanggan bagaimana metode penyiapan masakan dan berapa lama hidangan mereka akan datang sehingga tidak menimbulkan kekecewaan. 9. Makanan Pendamping Atau istilahnya adalah food accompaniment. Yang dimaksud dengan makanan yang akan menambah rasa atau akan menyebabkan makanan menjadi sedap. Makanan pendamping bisa disediakan di meja makan tetapi bisa saja disimpan dilemari (side board) dan akan disajikan ketika diminta oleh pelanggan. 10. Mengambil Pesanan Pelanggan (Taking Order) Teknis pada saat mengambil pesanan pelanggan ialah; berdiri tegak dengan sikap tidak membungkuk selama berbicara. Dengarkan baik-baik setiap pembicaraan pelanggan atau apa yang diucapkan agar tidak terjadi kesalahan. Mulailah dari urutan sebelah kanan terus menuju kekiri searah jarum jam. Biasanya dimulai dari Host (tuan rumah) kecuali ia mengatakan; ” mulai saja dari oranglain”. Maka, sebaiknya dimulai dari wanita, pria dan anak-anak. Selesai menuliskan pesanan segera mengulang sekali lagi apa yang sudah dipesan oleh pelanggan, lagi-lagi ini untuk menghindari kesalahan mencatat. Setiap pesan dari pelanggan harus dicatat secara detail dan apabila pelayan masih ragu-ragu akan apa yang diinginkan oleh pelanggan tanyakan kepada penyelia. Untuk istilah yang berbahasa asing, sebaiknya diterangkan dengan detail agar tidak kecewa ketika makanan datang ke hadapan pelanggan. Ada beberapa cara yang saat biasa dilakukan dalam pemesanan makanan antara lain; a. Melalui catatan Pelayan mencatat semua pesanan ke captain order lalu memberikan catatan tadi kebagian produk yakni; dapur atau bar. Ada tiga lembar kertas dalam pencatatan yang perlu didistribusikan. Lembar pertama ( asli ) untuk kasir, lembar kedua (copy 2 ) untuk bagian dapur, lembar ketiga untuk arsip pelayan. Sedangkan untuk pemesanan minuman menggunakan format captain order yang berbeda. b. Melalui data system Dimana pelayan mencatat dalam lembar sementara dan kemudian dipindahkan melalui saluran yang telah disediakan seperti sambungan internet ke bagian produksi yakni; dapur atau bar. Cara ini lebih cepat dan efisien karena, bagian dapur atau barista menyiapkan semua pesanan dan beberapa menit kemudian pelayan tinggal datang mengambil pesanan.



11. Menjawab Pertanyaan Pelanggan Sebagai seorang pelayan, diharapkan untuk bisa menjawab semua pertanyaan pelangganbaik itu seputar pelayanan, fasilitas di cafe atau pertanyaan lainnya. Apabila tidak mampu menjawab pertanyaan pelanggan maka, alangkah baiknya jika menanyakan kepada penyelia dan tidak menjawab ‘ tidak tahu’. Di hampir semua cafe, sebelum memulai operasional selalu dilakukan briefing tentang berbagai macam informasi yang berkaitan dengan operasional. 12. Menaruh Pesanan ke Bagian Dapur Setelah selesai mengambil pesanan dari pelanggan segera tanyakan sekali lagi mungkin saja ada yang lupa tentang pesanan tadi. Jangan sampai terjadi kesalahan ketika sudah sampai ke bagian dapur. Bawalah catatan ke koki di dapur dan biarkan bagian dapur mengolah makanan pesanan. 13. Mengambil Pesanan dari Dapur Apabila saatnya sudah tiba perlu diperhatikan bahwa kemungkinan makanan yang dipesan sudah selesai, jangan sampai karena tidak memeriksa ke belakang makanan yang sudah jadi dan dalam keadaan hangat menjadi dingin. Perhatikan setiap jenis hidangan dan sajikan ke hadapan pelanggan tanpa perlu bertanya ‘ siapa memesan apa’ artinya, pelayan harus sudah hapal dengan pesanan dari pelanggan dan dengan cara memperhatikan pada lembar captain order., pakah sudah sesuai dengan catatan yang ada bahwa mungkin, ada beberapa permintaan khusus. 14. Menyajikan Makanan dengan Baik dan Benar Pelayanan yang baik ialah membawa makanan dengan tata cara yang sudah ditetapkan oleh cafe – tidak lebih dan tidak kurang dan menggabungkan antara pelayanan yang profesional dengan kemampuan berkomunikasi. Jika pelayan dapat menggabungkan kedua hal tersebut diharapkan pelanggan akan mendapatkan kepuasan dan pulang dengan membawa kenangan. Menurut tata cara adalah penyajian sebaiknya dimulai dari wanita terlebih dahulu baru pria di sebelahnya atau sesuai dengan arah jarum jam. Sajikan makanan dari sebelah kanan tamu menggunakan tangan kanan kecuali tamu yang duduk di dekat jendela sehingga, pelayan harus menyajikan makanan dari sebelah kiri dan dengan menggunakan tangan kiri. Penyajian hidangan seperti; soup misalnya harus diberi alas ( saucer ) demikian juga dengan minuman kopi dan teh. 15. Pembayaran oleh Pelanggan Sesaat selesai makan dan ketika pelanggan sudah meminta tanda pembayaran segera hubungi kasir. Tanyakan apakah pelanggan akan membayar dengan menggunakan pembayaran tunai atau memakai kartu kredit. 16. Ucapkan Terimakasih Ketika pelanggan akan pergi, ucapkan terimakasih dan berharap agar pelanggan datang kembali di kemudian hari. 17. Mengambil Peralatan Kotor dari Meja Mengambil peralatan dari meja, membersihkan dan merapikan kembali meja yang digunakan pelanggan sebelumnya. Sehingga ketika pelanggan berikutnya datang, meja telah rapi dan nyaman dilihat.



18. Penutupan Pada saat selesai operasional sebuah restoran maka, langkah selanjutnya adalah menutup dan segera melakukan pekerjaan penutupan. Bersihkan semua perlengkapan dan peralatan restoran seperti; lantai, meja, kursi, peralatan makan/ minum, matikan semua peralatan listrik. Siapkan laporan akhir pada penutupan, atau mengisi log book dimana, penyelia akan memberi laporan harian tentang segala aktifitas selama operasional sampai sekecil apapun. Masukkan kembali semua peralatan yang telah bersih kedalam lemari penyimpanan dan hitung kembali karena, jangan sampai ada kehilangan barang. Buat laporan tentang keuangan atau pembukuan termasuk jika ada diskon, dan sebagainya. Semua napkin dan linen kotor segera dikirimkan ke bagian binatu untuk dicuci.



PELATIHAN PELAYAN CAFÉ



Tanggal: 27 Oktober 2018 Tempat: Ruang Pertemuan belleâme CAFÉ Jl. Jamin Ginting No. 796 C Medan



MODUL PELATIHAN