Menelaah Silabus Fisika Kurikulum 2006 Dan 2013 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TELAAH KURIKULUM FISIKA Menelaah perbedaan dan perubahan silabus fisika sma kelas 10 dalam pengembangan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013



Di susun oleh : DESI KURNIA (181025376006) Dosen pembimbing :



PETRI RENI SASMITA S.Pd.,M.Pd



PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH TAHUN AKADEMIK 2020/2021



KATAPENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehinggga penyusunan bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Menelaah perbedaan dan perubahan silabus fisika sma kelas 10 dalam pengembangan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 ” Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penyusunan tidak luput dai kesalahan dan kekilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian, penyusunan berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana. Penyusun menyadari tanpa kerja sama antara penyusun serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penyusun demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusun makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya. Penyusun mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.



I



Daftar isi



KATAPENGANTAR..............................................................................................................2 Daftar isi............................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4 A.



Latar belakang........................................................................................................4



B.



Rumusan masalah..................................................................................................5



C.



Tujuan....................................................................................................................5



BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6 A.



Pengembangan Silabus KTSP..................................................................................6



B.



Pengembangan silabus kurikuum 2013................................................................10



C.



Perbedaan Silabus KTSP dengan Kurikulum 2013................................................13



BAB III PENUTUP..............................................................................................................17 A.



Kesimpulan...........................................................................................................17



B.



Saran....................................................................................................................17



Daftar pustaka..................................................................................................................18



II



BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN



A. Latar belakang Di dalam UU No.20 Tahun 2003 (UU Sisdiknas) dijelaskan, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan Indonesia saat ini berdasarkan UU Sisdiknas. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kurikulum di Indonesia selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Saat ini, dunia pendidikan Indonesia akan memasuki kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang rencananya akan diterapkan pada bulan Juli tahun ini. Sebelumnya, Indonesia telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak tahun 2006. Dapat dikatakan, kurikulum 2013 merupakan perkembangan dari KTSP. Di dalam KTSP, kurikulum ditekankan pada desentralisasi pengelolaan pendidikan dari pemerintah kepada satuan pendidikan. KTSP dianggap sesuai dengan prinsip otonomi daerah sehingga pendidikan akan lebih mengakomodasi kepentingan daerah. Sedangkan dalam kurikulum 2013 saat ini, kurikulum lebih memfokuskan pada perubahan struktur kurikulum itu sendiri. Kurikulum 2013 diyakini mampu memenuhi tuntutan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, akan tetapi juga diarahkan pada pengembangan aspek afektif dan psikomotor. Jika dilihat dari strukturnya, kurikulum paling banyak mengalami perubahan. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mengambil pokok permasalahan tentang perbedaan silabus KTSP dengan kurikulum 2013. Dari permasalahan tersebut, maka makalah ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan silabus KTSP dengan kurikulum 2013. Secara umum, pembaca sebagai pengguna pendidikan akan mengetahui perbedaan silabus KTSP



1



2



dengan kurikulum 2013. Dengan begitu, masyarakat dapat mengevaluasi pelaksanaan kurikulum berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Kemudian secara khusus, makalah ini juga memiliki manfaat untuk guru maupun calon guru yang nantinya akan menerapkan kurikulum 2013. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana pengembanga silabus KTSP ? 2. Bagaimana pengembangan silabus kurikulum 2013 ? 3. Bagaimana perbedaan silabus KTSP dengan kurikulum 2013 ? C. Tujuan tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mendeskripsikan perbedaan silabus KTSP dengan kurikulum 2013. Sedangkan manfaat yang dapat di peroleh dari makalah ini yaitu : 1. Manfaat teoritis Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah selanjutnyayang dianggap relevan, terutama terkait masalah perbedaan silabus KTSP dengan kurikulum2013. 2. Manfaat praktis Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentangperbedaan silabus KTSP dengan kurikulum 2013 bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.



BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN



A. Pengembangan Silabus KTSP 1. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompokmata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indikator,



penilaian,



alokasi



waktu,



dan



sumber/bahan/alat belajar.Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi



dan



kompetensidasar



ke



dalam



materi



pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, danindikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (BSNP, 2006). 2. Landasan Pengembangan Silabus a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2):” ”Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dansilabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standarkompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA danSMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan dibidang agama untuk MI, MTs, MA, dan SMA”. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20:”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencanapelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuanpembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, danpenilaian hasil belajar”.Pada Kegiatan



Belajar-1



pengertiansilabus,



ini,



Anda



landasan



akan



mempelajari



pengembangan



silabus,



tentang prinsip



pengembangan silabus,unit waktu silabus, pengembang silabus,



3



4



langkah-langkah pengembangansilabus, dan pengembang silabus berkelanjutan, serta contoh model atauformat silabus. 3. Manfaat Silabus a.



Pedoman bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut.



b. Pembuatan rencana satuan pembelajaran. c. Pengelolaan kegiatan pembelajaran. d.



Penyediaan sumber belajar.



e. Pengembangan sistem penilaian. 4. Prinsip Pengembangan Silabus a. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabusharus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. b. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian



materidalam



silabus



sesuai



dengan



tingkat



perkembangan fisik, intelektual,sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. c. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsionaldalam mencapai kompetensi. d. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,dan sistem penilaian. e. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensidasar. f. Fleksibel



5



Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan keragamanpeserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan masyarakat. g. Menyeluruh Komponen



silabus



mencakup



keseluruhan



ranah



kompetensi.Dalam penyusunan silabus. sesuai dengan kondisi siswa dan



relevan, konsisten, dan adekuat (kecukupan



antarkomponen silabus) (Depdiknas, 2003) 5. Proses Pengembangan Silabus Untuk memberi kemudahan guru dan kepala sekolah dalam mengembangkan silabus berbasis KTSP, perlu dipahami proses pengembangannya, baik yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi maupun revisi. a. Perencanaan Dalam



perencanaan



ini



tim



pengembang



harus



mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber belajar termasuk nara sumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus. Pengumpulan informasi dan referensi dapat dilakukan



dengan



memanfaatkan



perangkat



teknologi



dan



informasi, seperti computer dan internet. Pada tahap perencanaan, penyusun silabussecara individual maupun kolektifmengumpulkan informasi dan referensi yang sesuai serta mengidentifikasi sumber belajar, termasuk narasumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus. b. Pelaksanaan Pelaksanaan menyusun silabus dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:  Merumuskan kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta menentukan materi standar yang memuat kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, dan indicator hasil belajar.



6



 Menentukan strategi, metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran.  Menentukan alat evaluasi berbasis kelas (EBK) dan alat ujian berbasis sekolah atau school based exam (SBE) sesuai dengan visi dam misi sekolah. 



Menganalisis kesesuaian silabus dengan ;pengorganisasian pengalaman belajar dan waktu yang tersedia sesuai dengan kurikulum beserta perangkatnya.



c. Penilaian Penilaian silabus harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, dengan menggunakan model-model penilaian. d. Revisi Draft silabus yang telah dikembangkan perlu diuji kelayakannya melalui analisis kualitas silabus, penilaian, ahli, dan uji lapangan. Berdasarkan hasil uji kelayakan kemudian dilakukan revisi. Revisi ini pada hakikatnya perlu dilakukan secara kontiniu dan berkesinambungan, sejak awal penyusunan draft sampai silabus tersebut dilaksanakan dalam situasi belajr yang sebenarnya. Revisi silabus harus dilakukan setiap saat, sebagai aktualisasi dari peningkatan kualitas yang berkelanjutan (continuous quality improvement)(Mulyasa, 2005). 6. angkah-Langkah Pengembangan Silabus a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar matapelajaran, sebagaimana tercantum pada SI, kita perlu memperhatikan:  Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkatkesulitan materi tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI.  Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasardalam mata pelajaran.



7



 Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasarantar mata pelajaran. D. Pengembangan silabus kurikuum 2013 Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. 1.



Tantangan internal Tantangan



internal antara lain terkait



dengan kondisi



pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Dalam mencapai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, berbagai upaya yang dilakukan antara lain adalah peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru, pembayaran tunjangan sertifikasi, serta uji kompetensi dan pengukuran kinerja guru. Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan. 2. Tantangan eksternal Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.



8



Kompetensi masa depan yang diperlukan dalam menghadapi arus



globalisasi



antara



lain



berkaitan



dengan



kemampuan



berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal. Disamping itu generasi Indonesia juga harus memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya,



dan



memiliki



rasa



tanggung-jawab



terhadap



lingkungan.Dilihat dari persepsi masyarakat, pendidikan di Indonesia saat ini dinilai terlalu menitik-beratkan pada aspek kognitif dan beban siswa dianggap terlalu berat. Selain itu pendidikan juga dinilai kurang bermuatan karakter. 3. Penyempurnaan pola pikir Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Laporan BSNP tahun 2010 dengan judul Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI menegaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam menghadapi masa depan perlu dilakukan perubahan paradigma pembelajaran melalui pergeseran tata cara penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas atau lingkungan sekitar lembaga pendidikan tempat peserta didik menimba ilmu. Undang-undangSistem Pendidikan Nasional mengamanatkan kompetensi lulusan yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dirumuskan berdasarkan kebutuhan pada tingkat individu, masyarakat, bangsa dan negara, serta peradaban. Untuk mencapai kompetensi lulusan ini, yang dirumuskan dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kemudian dirumuskan materi inti pembelajaran yang dirumuskan dalam bentuk Standar Isi (SI), proses pembelajaran yang dirumuskan dalam bentuk Standar Proses, dan proses penilaian dalam bentuk Standar Penilaian. Selanjutnya



9



dirumuskan secara lebih detil mata pelajaran apa saja yang perlu diajarkan untuk memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Dilihat dari pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan KTSP 2006, dapat disimpulkan bahwa SKL dirumuskan dari beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Ini berarti bahwa SKL satuan pendidikan ditetapkan dengan mengacu kepada mata pelajaran yang harus diajarkan kepada peserta didik, atau dengan kata lain mata pelajaran menjadi penentu rumusan SKL. Model pengembangan seperti ini mengakibatkan terjadinya pemisahan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Pemisahan mata pelajaran yang lepas satu dengan yang lainnya ini tidak sesuai lagi dengan tuntutan globalisasi yang menuntut agar semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dan konteks pemahaman akan jauh



lebih



baik



dimengerti



melalui



pendekatan



pengetahuan



multidisiplin. 4. Penguatan tata kelola kurikulum Penguatan tata kelola kurikulum diatur dengan mengacu pada UU 20/2003 tentang Sisdiknas. Pasal 38 ayat (1) pada UU No. 20 Tahun 23 tentang Sisdiknas mengatur bahwa “Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan pemerintah.” Selanjutnya ayat (2) pada pasal yang sama mengatur bahwa “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi



dinas



pendidikan



atau



kantor



departemen



agama



kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.” Di dalam Penjelasan Umum undang-undang yang sama dijelaskan bahwa “Pembaruan sistem pendidikan memerlukan strategi



10



tertentu. Srategi pembangunan pendidikan nasional dalam undangundang ini meliputi:



pengembangan dan pelaksanaan kurikulum



berbasis kompetensi.” Selanjutnya di dalam Penjelasan Pasal 35 yang terkait dengan kompetensi dijelaskan bahwa “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.” Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa “Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.” E. Perbedaan Silabus KTSP dengan Kurikulum 2013 Perbedaan pokok antara KTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini diterapkan dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan secara terbatas mulau Juli 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran yaitu pada Silabus. Dalam Kurikulum KTSP, kewenangan dalam penyusunan Silabus dilimpahkan pada satuan pendidikan yang bersangkutan sedangkan pada Kurikulum 2013, penyusunan Silabus merupakan kewenangan pemerintah kecuali untuk mata pelajaran tertentu tetap dikembangkan oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan. Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat, namun guru tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.



11



Dengan diambil alihnya pembuatan Silabus tentu pekerjaan guru akan menjadi lebih ringan. Namun walaupun begitu, guru tetap dituntut untuk menelaah kandungan dari isi Silabus baik itu oleh sesama guru maupun dalam forum MGMP. Dalam kurikulum 2013, Struktur kurikulum dijelaskan sebagai gambaran konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Sedangkan dalam KTSP, struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Berdasarkan



dua



pengertian



tersebut,



pengertian



struktur



kurikulum dalam kurikulum 2013 maupun KTSP tidak jauh berbeda. Perbedaannya, pengertian kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Akan tetapi, dalam kurikulum 2013 nanti terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar. CONTOH SILABUS KTSP 2006 DAN KTSP 2013



12



13



BAB III PENUTUP PENUTUP



A. Kesimpulan Perbedaanpokok antaraKTSP atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini diterapkan dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan secara terbatas mulau Juli 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran yaitu pada Silabus. Dalam Kurikulum KTSP, kewenangan dalam penyusunan Silabus dilimpahkan pada satuan pendidikan yang bersangkutan sedangkan pada Kurikulum 2013, penyusunan Silabus merupakan kewenangan pemerintah kecuali untuk mata pelajaran tertentu tetap dikembangkan oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan. F. Saran dapun saran yang ingin penulis sampaikan yaitu : 1. Silabus merupakan seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian,alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya dapat memahami silabus agar nantinya dapat merencanakan pembelajaran dengan maksimal. 2. Dalam menyusun silabus, guru harus memperhatikan dan menjalankan prinsip pengembangan silabus agar dapat menyusun silabus dengan baik dan benar.



14



Daftar pustaka ramadani, i., & maradona, s. (2014, 11). PERBEDAAN SILABUS KTSP DENGAN KURIKULUM 2013. Retrieved 12 2020, from https://1989maradpna sirajudin2013.over-blog.com: https://1989maradpna sirajudin2013.overblog.com/2014/11/makalah-2-sks-indrianti-ramadani-maradonaperbedaansilabus-ktsp-dengan-kurikulum-2013-disusun-sebagai-salahsatu-tugas-semester-dua.



Badan



Standar Nasional Pendidikan. 2006. Peraturan Menteri PendidikanNomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan StandarKompetensi Lulusan Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta:Depdiknas.



Deksa Ferdika. 2012. Makalah Kurikulum 2013. blogspot.com. (Online), (http://ferdikakinestetik.blogspot.com/2012/12/makalah-kurikulum2013.html, diakses 27 Maret 2014. https://mahmuddin.wordpress.com/2012/05/24/pengembangan-silabuspembelajaran-dalam-ktsp-bsnp-2007/#more-355



15