Metode Dan Pendekatan Perancangan 10 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE DAN PENDEKATAN PERANCANGAN RESUME PERKULIAHAN Ke-10 TGL 29 OKTOBER 2018



Disusun Oleh :



PUTU ADELIA SHINDY BELLA (1705521008)



Resume materi perkuliahan ke-10 Generative Proceses



1. Superimpose



Superimpose pendekatan



merupakan



arsitektur



yang



suatu mana



mengadopsi atau merupakan turunan dari pendekatan



dekonstruksi



dekonstruktivisme arsitektur



yang



yang



atau



merupakan menyimpang.



Superimpose berasal dari dua kata yaitu super dimana berarti di atas, lebih tinggi dan impose adalah pengenaan. Dimana apabila digabungkan keduanya akan menjadi pengenaan yang lebih tinggi. lalu dalam bahas inggris, superimpose berarti menempatkan di atas. Dimana dalam hal ini terdapat dua atau lebih fungsi yang digabungkan atau ditumpang-tindihkan dalam suatu bentuk dan tata aturan tertentu untuk menjadi sesuatu yang baru. Dalam hal ini, superimpose merupakan turunan dari teori arsitektur function follow form, yang mana bentuk akan menjadi main character dalam perancangan. Bentuk merupakan nilai utuh visualisasi dari bangunan arsitektur tersebut. Sedangkan, fungsi dari bangunan maupun ruang tersebut, nantinya akan disesuaikan dengan keadaan yang berada pada lapangan. Konsep ini lebih kepada bagaimana membentuk suatu kawasan maupun lingkungan binaan yang dalam satu kompleksnya tidak mengikuti tata aturan tertentu, namun lebih kepada setiap massa bangunan dapat berorientasi sesuai dengan arah yang diinginkan, konfigurasi maupun orientasi. Sehingga terkadang dapat dikatakan sebagai brutalisme. Dikarenakan semua bangunan akan dengan leluasa berorientasi kearah yang di anggap sesuai juga dimensi maupun skala pada suatu lingkungan tidalah harus sama, skala dapat berubah pada setiap desainnya. Pengorientasiannya pun tidak main-main, harus mempertimbangkan pencahayaan, penghawaan , performansi yang jelas agar tercapai suatu ruang atau bangunan yang fungsional. Berbanding terbalik dengan arsitektur di beberapa



daerah yang memiliki tata caranya sendiri, pada superimpose hanya memperhatikan dari permainan bentuk massa maupun fasad dimana lebih terlihat dekonstruktivisme. Gubahan massa yang dihasilkan pada pendekatan ini adalah bersifat dinamis namun dengan bentuk atau form yang kaku dan tegas. Pada denahnyapun menggunakan konsep grid, agar mudah meletakkan penguatan dinding (kolom). Elemen-elemen arsitektur yang digunakan tentu saja mulai dari titik, garis, bidang, dll.



2. Morphing, folding, animate form



Dalam budaya jepang, ada yang dinamakan origami, origami adalah seni melipat kertas. Sedangkan dalam Bahasa arsitektur lebih dikenal dengan sebutan folding. Folding berasal dari Bahasa inggris , fold yaitu melipat, lipatan, atau membungkus. Lalu dalam hal lain, fold juga dapat berarti to make doubled . hal ini mengakibatkan, folding dalam arsitektur tidaklah semudah melipat kertas origami. Menurut Greg Lynn, folding architecture merupakan respon penemuan dari arsitektur yang memiliki komplektivitas, perpecahan, perbedaan dimana dikolaborasikan atau dielaborasi menjadi suatu kesatuan design tanpa harus menghilangkan elemen-elemen penyusunnya. Seperti halnya dalam membuat kue, keseluruhan elemen yang dicampur memang menjadi suatu adonan yang homogeneus , namun sejatinya adonan tersebut merupakan micron partikel yang bersifat heterogeneous. Folding architecture mengantarkan penggunanya untuk selalu berimajinasi dan bereksplorasi dalam mendesain. Tidak hanya berhenti kepada suatu bentuk normal yang



monoton saja. Beberapa ahli mengatakan bahwa lebih baik kita mengetahui bagaimana caranya ketimbang mengetahui sesuatu yang kemungkinan tidak kita ketahui asal-usulnya. Sehingga diperlukan suatu latihan ataupun percobaan dalam fase ini agar nantinya kita memiliki suatu pegangan atau pengalaman dalam pendekatan arsitektur ini. Sedangkan morphing dan animated form lebih kepada suatu pendekatan yang mirip seperti folding, namun lebih memerlukan suatu aplikasi maupun teknologi dalam mengaplikasikannya. Dimana terjadi suatu perubahan bentuk ke bentuk lain secara bertahap maupun perlahan. Proses inilah yang disebut dengan morphing. Dan animated form lebih kepada bentuk bentuk yang tidak hanya berhenti kepada bentuk dasar, melainkan mengembangkannya ke dalam bentuk baru, atau bentuk turunannya, sehingga dihasilkan suatu karya unik dan kreatif dimana hanya dengan menggabungkan bentukbentuk dasar dari elemen arsitektur .



3. Parametric design



Awal



mula



munculnya



pendekatan



parametric adalah ditandai dengan munculnya penggunaan software computer-aided for designing. Dimana beberapa arsitek mulai mengeksplorasi dirinya dalam parametric design. Salah satu hal yang menjadi dasar munculnya pendekatan ini adalah bioorganic visualization. Pendekatan ini lebih kepada menonjolkan bentuk yang dinamis yang sesuai dengan alam. Maka akan sulit bagi seorang arsitek apabila tidak menggunakan pendekatan ini dalam mendesain. Dengan mengubah parameter atau variable dari suatu design maka keseluruhan orientasi konsep masa dari design tersebut akan sekaligus berubah mengikuti dari instruksi yang diberikan. Munculnya parametric design juga mengawali adanya digital materials fabrication, sehingga menimbulkan dampak positive yaitu efisiensi biaya, waktu dan tenaga.



Tidak hanya mempermudah, tetapi mempercepat proses mendesain dan mengubah atau mengetahui bagaimana perubahan dekonstruksi geometri dari design secara cepat. Penggunaan algoritma juga merupakan cara untuk mencapai design parametric agar step by step mencapai tujuan. Zubin Khabazi menyebutkan : “ an algorithm is a set of rules and instructions in a step by step procedure to calculate dan process data and do a defined data” Dimana berarti suatu algoritma merupakan kesatuan ataupun sepaket tata aturan dan instruksi yang diberikan dimana didalamnya dijelaskan prosedur secara tahap demi tahap untuk memperhitungkan maupun memproses data yaitu didalamnya terdapat analisaanalisa dan pada akhirnya akan dicapai suatu penjelasan maupun ulasan singkat mengenai desain output yang diinginkan . Parametric dan beberapa pendekatan lain diatas merupakan bagian dari generative design, dikarenakan hal ini merupakan hasil pengembangan dari desain-desain terdahulu yang masih formal da kaku, yang mana setelah muncul pengaruh teknologi, design tersebut dapat berkembang sehingga menghasilkan banyak pendekatan-pendekatan dan model design yang baru.