Mikrotehnik Smear [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK “METODE SMEAR”



Disusun oleh: Nama



: Winarni



NIM



: K4312074



Kelas



:B



Kelompok



: 10



PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014



I.



JUDUL Metode Smear (Metode Apus)



II.



TUJUAN Membuat preparat apusan darah manusia dengan metode smear.



III.



DATA PENGAMATAN Darah Apus 40 x 8



Darah Apus 40 x 12



Darah Apus 40 X 0,65



Darah Apus 3



Darah Apus 2



SMEAR



IV.



PEMBAHASAN A. Prinsip kerja a) Pengambilan Darah Probandus Rileksasi lengan dengan cara mengayun-ayunkan lengan, kemudian pegang salah satu jari yang akan diambil darahnya, beri tekanan pada jari dan ambil darah dengan posisi jarum tegak lurus jari tangan. b) Pembuatan sediaan apus darah 1. Siapkan dua object glass. 2. Letakkan setetes darah yang berasal dari ujung jari probandus pada ujung object glass pertama. 3. Ambil objeck glass kedua, sentuhkan salah satu ujungnya pada obect glass pertama di sebelah kiri tetesan darah tadi sehingga kedua object glass iu membentuk sudut 45 derajad ke kanan. 4. Gerakkan object glass kedua ke kanan sehingga tetesan darah berada di sudut antara kedua kedua object glass dan membentuk garis yang tipis. 5. Biarkan preprat kering dan isap diwarnai. c) Pewarnaan preparat apus 1. Preparat apus yan telah kering difiksir dengan metanol selama 10 menit. 2. Preparat apus ditetesi dengan larutan giemsa (910 tetes) dan dibiarkan selama 3-5 menit. 3. Preparat apus dicuci dalam air mengalir lalu dikeringkan dalam suhu ruang. d) Pengamatan 1. Preparat apus diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah menuju ke kuat. 2. Amati dan dokumentasikan hasil pengamatan.



V.



KESIMPULAN Sediaan apus darah adalah suatu sarana yang digunakan untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi, seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. Selain itu dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi adanya parasit seperti malaria, mikrofilaria, dan lain-lain. Sediaan apus yang dibuat dan dipulas dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik. Dalam



pewarnaan menggunakan



metode pewarnaan



Romanowski yakni dengan menggunakan pewarnaan giemsa fluka. Metode ini digunakan untuk mempelajari morfologi sel-sel darah, selsel lien, sel-sel sumsum dan juga untuk mengidentifikasi parasitparasit darah misal Tripanosoma, Plasmodia danlain-lain dari golongan protozoa.



VI.



DAFTAR PUSTAKA Guyton, Arthur C. Textbook of Medical Physiology 11 th edition. Elsevier Inc:pennsylvania Humasono, GRETCHEN l. 1966. Animal Tissue Techniques 2 nd Edition. W. H Freeman Company: San Fransisco Janqeira, LUIS c. 2005. BASIC histology (Text ADN Atlas ) 11 th edition. Mcgraw Hill’s Companies Marianti, Aditya.2010. Petunjuk Praktikum fisiologi Hewan. Semarang : Biologi FMIPA UNNES. Rudyatmi E.



2012. Bahan Ajar



Mikroteknik. Semarang:



Jurusan



Biologi FMIPA UNNES. Rudyatmi,Eli. 2011. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES Subowo. 2006. Histologi Umum. Jakarta : PT Bumi Aksara.



VII.



LAMPIRAN Satu lembar laporan sementara Dua lembar dokumentasi kelas