Miniplan Skripsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI-PLAN PROPOSAL SKRIPSI



ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008-2014



(Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian dari Dr. Daryono Soebagiyo., Mec)



Disusun oleh : Noviantika Rizky Ananingrum B300150159



ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2018



ABSTRAK



Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Pendapatan Daerah Kabupaten Klaten untuk periode 2008-2014 dan mengetahui kinerja keuangan belanja daerah kabupaten klaten periode 2008-2014. Penelitian ini meurpakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008-2014.



Kata kunci : Kinerja Keuangan, Anggaran Pendapatan, Anggaran Belanja, APBD



I.



Bidang Ekonomi Perencanaan



II.



Judul Analisis kinerja keuangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Klaten Tahun 2008-2014.



III.



Tujuan 1. Mengetahui



Kinerja



Keuangan



Pendapatan



Daerah



Pemerintah



Kabupaten Klaten Periode 2008-2014 2. Mengetahui Kinerja Keuangan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Klaten Periode 2008-2014 IV.



Kerangka Penelitian Pemberian hak otonomi daerah kepada pemerintah daerah untuk menentukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sendiri sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah, mempertegas semakin diperlukannya pengelolaan keuangan yang baik dan benar, mempertegas semakin diperlukannya suatu pengelolaan keuangan maka perlu dilakukan pengukuran kinerja keuangan menurut jumingan (2006:239) Kabupaten Klaten adalah salah satu pemerintah daerah yang telah menyelenggarakan otonomi daerah, tetapi dalam pengelolaan keuangannya masih saja kurang baik. (sumber : www.solopos.com)



V.



Metode Analisis A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan ini deskriptif kuantitatif. Sumber dar i Daerah Kabupaten Klaten Periode 2008-2014. B. Definisi Operasional Variabel Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan entitas pada suatu periode tertentu dan diukur dengan indikator tertentu yang disusun berdasarkan basis aktual guna mengukur suatu keberhasilan entitas. APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) ialah anggaran yang membuat daftar pernyataan rinci tentang jenis dan jumlah penerimaan,



jenis dan jumlah pengeluaran negara yang diharapkan dalam jangka waktu satu tahun tertentu. (M. Suparmoko) C. Alat Analisis Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyusun, membandingkan, menganalisis, dan interpretasi data yang akhir pada diteliti. Dalam penelitian ini teknis analisis kuantitatif yang digunakana dalah : a. Rasio Efektivitas Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi rill daerah. Rumus Rasio Efektivitas (Abdul Halim, 2007 : 234) adalah : Rasio Efektivitas=



Realisasi Pendapatan Asli Daerah x 100% Anggaran Pendapatan Asli Daerah



b. Rasio Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rasio ini mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam menghasilkan pendapatan dari pajak daerah. Rumus Rasio Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (Mohamad Mahsun, 2013 : 153) Rasio Pajak Daerah Terhadap PAD=



Pajak Daerah x 100% Pendapatan Asli Daerah



c. Rasio Kemandirian Kenandirian Keuangan Daerah (Otonomi fiskal) menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayi sendiri kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah. Kemandirian keuangan daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya Pendapatan Asli Daerah dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber yang lain, misalnya



bantuan pemerintah pusat dan pinjaman pihak eksternal. Rumus Rasio Kemandirian (Abdul Halim, 2007 : 232) : Rasio Kemandirian =



Pendapatan Asli Daerah x 100% Bantuan Pemerintah Pusat dan Pinjaman



d. Analisis Trend Untuk mengetahui perkembangan dan proyeksi Rasio Efektivitas, Rasio Pajak Daerah terhadap pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Rasio Kemandirian Kabupaten Klaten pada tahun 2007 sampai dengan 2013 diperlukan Analisis Trend dengan metode kuadrat kecil (least square). Berdasarkan informasi pada laporan realisasi anggaran, kita dapat melakukan analisis kinerja keuangan belanja daerah dengan cara : 1. Analisis Varians Belanja Daerah Analisis varians belanja merupakan analisis terhadap perbedaan atau selisih antara realisasi belanja dan anggaran (Mahmudi, 2010). 2. Analisis Pertumbuhan Belanja Daerah Analisis pertumbuhan belanja daerah berguna untuk mengetahui pertumbuhan belanja dari tahun ke tahun (Mahmudi, 2010).