Modul Fisiologi Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL Fisiologi Kerja Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diampu oleh: Dr.drg.Wiworo Haryani, M.Kes



Disusun Oleh: 1.



MAHARANI YURIZKY



(P07125320007)



2.



SILVIA DWI FATMAWATI



(P07125320011)



3.



DINI RAHAYU S.



(P07125320014)



4.



IMANTA BR SEMBIRING



(P07125320017)



5.



FIRDA CAHYA AMALIA



(P07125320034)



6.



YONA THANDRA



(P07125320038)



7.



EVA ELVARA NAFTALIA



(P07125320040)



PRODI SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA TAHUN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa Kami mengucapkan terimakasih kepada dr drg.Wiworo Haryani, M.Kes sebagai dosen pengampu Mata Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Penulis



sangat



berharap



semoga



makalah



ini



dapat



menambah



pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan Kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa dipraktikkan oleh pembaca dalam kehidupan seharihari. Bagi Penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



ii



TUJUAN PEMBELAJARAN



Tujuan



Pembelajaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan



judul Fisiologi Kerja yang meliputi peningkatan penguasaan materi seperti pengertian fisiologi kerja, prinsip fisiologi kerja, pendekatan fisiologi, jenis kerja, mekanisme terjadinya energi untuk kerja, kapasitas kerja fisik, metode-metode untuk mengukur beban kerja fisik, faktor yang mempengaruhi beban kerja, kelelahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan ketrampilan yaitu mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.



iii



MATERI FISIOLOGI KERJA



PENDAHULUAN Pekerjaan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan tersebut terus bertambah seiring perkembangan teknologi yang semakin meningkat. Seseorang bekerja dikarenakan terdapat sesuatu yang ingin dicapai dan berharap aktivitas yang dilakukan akan mengubah keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pekerjaan yang tidak mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja akan menyebabkan besarnya bebam kerja yang ditanggung baik secara fisik maupun mental. Hal tersebut menyebabkan pekerja mengalami kelelahan kerja. Kelelahan kerja adalah gejala yang berhubungan dengan penurunan efisiensi kerja, keterampilan, kebosanan, serta peningkatan kecemasan. Di dalam pekerjaan terutama pekerja kesehatan/tenaga kesehatan selalu memberi pelayanan kesehatan yang terbagi menjadi 2-3 shift dalam 24 jam. Sumberdaya tersebut dibutuhkan oleh lembaga pelayanan kesehatan untuk merawat pasien. Di tengah-tengah pergantian shift pekerja kadang mengeluh, mengalami kelelahan fisik dan psikis. Bila hal tersebut tidak di imbangi dengan waktu istirahat yang cukup maka menimbulkan kelelahan kerja. Kelelahan fisik perawat/tenaga kerja kesehatan dapat diukur dengan fisiologi kerja. Pentingnya ilmu fisiologi kerja dalam ranah pekerjaan ini adalah untuk mempelajari fungsi organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh otot. Fungsi utama pada fisiologi adalah sistem yang mengizinkan setiap individu untuk bekerja tanpa dipengaruhi kelelahan yang berlebihan sehingga saat pekerjaan berakhir setiap individu tidak hanya dapat memulihkan diri dari kelelahan fisik tetapi dapat juga menikmati kegiatan saat setiap individu tidak bekerja.



1



A.



Pengertian Fisiologi Kerja Fisiologi Kerja merupakan salah satu cabang ilmu ergonomi yang fokus terhadap pengukuran energi yang dikeluarkan atau energi yang dikonsumsi oleh manusia. dalam menjalankan aktivitasnya. Energi yang dikeluarkan/dikonsumsi terjadi karena adanya proses metabolisme yang terjadi didalam otot yang ditunjang oleh sistem cardiovascular dan sistem pernafasan yang terdapat di dalam tubuh. Kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaga (power). Dalam ilmu fisiologi terdapat batasan metabolic stress dan fatigue yangberhubungan dengan beban pekerjaan angkat yang berulang-ulang. Jenispekerjaan angkat yang berulang-ulang membutuhkan lebih banyak energyexpenditure yang tidak boleh melebihi kapasitas energi pekerja. Batasmaksimum energy expenditure untuk pekerjaan angkat adalah 2,24,7kkal/menit. Berikut beberapa pengertian fisiologi kerja dari beberapa sumber : 1.



Menurut Wikipedia Indonesia, fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhlukhidup.



2.



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan fisiologi sebagai cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup (organ, jaringan, atau sel)



3.



Sehinggaa dapat ditarik kesimpulan bahwa fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ hingga tingkat organisme itu sendiri.



4.



Bekerja adalah hasil kerjasama dalam koordinasi yang sebaikbaiknya dari indra (mata, telinga, peraba, perasa dan lain-lain), otak dan susunan sarafsaraf di pusatdan perifer, serta otot-otot.



5.



Fisiologi kerja merupakan ilmu yang mempelajari informasi mengenai seberapa besar aktivitas system tubuh seperti sirkulasi darah,



2



pernafasan, pencernaan dan aktivitas musculoskeletal dapat bertahan tanpa mengalami kerja yang berlebih dan mengalami kelelahan.



B.



Prinsip Fisiologi Kerja Mengukur permintaan fisiologi Tugas dasar fisiologi pekerjaan adalah mengukur kemampuan pekerja melakukan aktivitas pekerjaan konstruksi tertentu berdasarkan beban kerja dan menganalisa terhadap kemampuan pekerja untuk melakukan pekerjaan itu (Astrand dan Rodahl 1986). Beban kerja diukur menggunakan penyerapan oksigen maksimal dan denyut jantung. Mengukur pengeluaran energi Kkal adalah unit yang digunakan untuk mengukur energi, baik saat bekerja maupun istirahat. Ada 2 cara mengukur pengeluaran energi, yaitu kalorimetri langsung dan kalorimetri tidak langsung. Pengukuran



penyerapan



oksigen



Pengukuran



menggunakan



kalorimetri tidak langsung terdapat 2 teknik penggunaannya yaitu, sistem tertutup dan sistem terbuka. Metode untuk mengevaluasi tingkat keparahan kerja Tujuannya untuk mengidentifikasi keparahan kerja yang ditimbulkan. Terdapat indikator tingkat keparahan kerja berdasarkan Astrand dan Rodahl (1986); Christensen (1983). Menggunakan pengeluaran energi absolut sebagai kriteria beban kerja. Menurut Broha (1967)



para pekerja harus beristirahat sampai fungsi



fisiologis, seperti denyut jantung, tekanan darah, penyerapan oksigen, tingkat keringat, suhu tubuh, komposisi kimia darah dan urine, kembali normal. Ketika pekerjaan mekanik berhenti, pekerja fisiologis tetap bekerja sampai pemulihan telah selesai (Brouha 1967). Denyut jantung sebagai kriteria beban kerja Menurut Brouha (1967), denyut jantung rata-rata ialah 110 beats per menit selama 8 jam kerja.



3



Beberapa peneliti melakukan riset terhadap denyut jantung ketika beristirahat dengan denyut jantung ketika bekerja. Umumnya tingkat kebugaran, durasi kerja, dan tingkatan stres dari pekerja sangat berpengaruh terhadap denyut jantung.



C.



Pendekatan Fisiologi Untuk menentukan Kapasitas angkat beban maksimum secara fisiologis kita harus mengetahui konsumsi energi yang dibutuhkan pada saat bekerja. Pengukuran konsumsi energi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara langsung dengan mengetahui konsumsi oksigen serta cara tidak langsung dengan mengetahui kecepatan denyut jantung. 1.



Konsumsi Energi berdasarkan Konsumsi Oksigen Konsumsi oksigen merupakan faktor dari proses metabolisme yang berhubungan langsung dengan konsumsi energi. Konsumsi oksigen akan terus berlangsung walaupun seseorang tidak melakukan pekerjaan sekalipun. Untuk itu dalam perhitungan konsumsi energi dibagi dalam beberapa keadaan yaitu konsumsi energi pada saat 51 istirahat (metabolisme basal) dan pada saat bekerja.



2.



Konsumsi energi pada saat istirahat (metabolisme basal) Metabolisme



basal



atau



Basal



metabolic



Rate



(BMR)



merupakan jumlah minimal energi yang dibutuhkan untuk melakukan



4



berbagai proses vital ketika tubuh dalam keadaan beristirahat. BMR dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya : luas permukaan tubuh, jenis kelamin, usia, keaktifan kelenjar penghasil hormon, dan massa tubuh tak berlemak. a.



Luas permukaan tubuh Pengaruh luas permukaan tubuh Jika dibandingkan dengan orang yang bertubuh gemuk pendek dan orang yang bertubuh kurus jangkung dengan berat badan sama, maka BMR orang yang bertubuh kurus jangkung lebih besar karena luas permukaan tubuhnya lebih besar dari orang yang bertubuh gemuk pendek.



b.



Usia Nilai BMR semasa pertumbuhan cukup besar karena aktifnya pembelahan sel. Setelah pertumbuhan usai, rata –rata setelah usia 25 tahun, BMR akan susut sebanyak 2 – 5 % per dekade hingga mencapai usia 65 tahun.



c.



Jenis Kelamin BMR wanita 5-10 % lebih rendah dari BMR laki-laki (tinggi dan berat badan sama) hal ini dipengaruhi oleh aktifitas hormon. Terutama pada wanita dewasa BMR berfluktuasi menurut siklus haid. Perbedaan antara titik terendah (1 minggu sebelum ovulasi) dan tertinggi (sebelum haid) diperkirakan sebesar 359 kcal/ hari. Keadaan ini tercipta karena pada saat praovulasi (kadar progesteron lebih tinggi) nilai BMR lebih rendah 6-5% dibandingkan masa prahaid (estrogen lebih dominan). Menurut Grandjean (1986), BMR untuk laki – laki dengan berat badan 70 kg sebesar 1700 kcal/24 jam, sedangkan untuk wanita dengan berat badan 60 kg BMR nya sebesar 1400kg/24 jam.



5



D.



Jenis Kerja Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1.



Kerja fisik, adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya (power). Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan fungsi pada alat-alat tubuh yang dapat dideteksi melalui : Konsumsi oksigen, denyut jantung, peredaran udara dalam paru-paru, temperatur tubuh, konsentrasi asam laktat dalam darah, komposisi kimia dalam darah dan air seni, tingkat penguapan,dll.



2.



Kerja mental, adalah kerja yang melibatkan proses berpikir dari otak kita. Pekerjaan ini akan mengakibatkan kelelahan mental bila kerja tersebut dalam kondisi yang lama, bukan diakibatkan oleh aktivitas fisik secara langsung melainkan akibat kerja otak kita.



E.



Mekanisme Terjadinya Energi Untuk Kerja Agar otot dapat berkontraksi (melakukan kerja) diperlukan adanya energy. Secara konseptual, energy diperoleh dari zat-zat gizi yang berasal dari makanan yang masuk kedalam tubuh. Untuk memahami proses ini, perlu diketahui fungsifungsi yang terkait dengan produksienergydi dalam tubuh : 1.



Sistem pernafasan Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan oksigen bagi tubuh dan mengeluarkan karbondioksida, air, serta panas yang dibawa oleh darah.



2.



Sistem Kardiovaskuler System peredaran darah memiliki fungsi utama sebagai pembawa oksigen dari paru-paru sera berbagai zat gizi untuk diedarkan ke seluruh sel tubuh di mana proses metabolisme selanjutnya berlangsung.



6



F.



Kapasitas Kerja Fisik Kerja fisik diartikan sebagai kemampuan maksimal tubuh dalam menghasilkan energy dan merupakan fungsi dari ketersediaan zat-zat gizi serta kemampuan tubuh dalam memperoleh oksigen. Peran ergonomi adalah memastikan bahwa energi yang dibutuhkan saat seseorang bekerja berada dalam kapasitas fisiologis individu tersebut. 



Kapasitas Aerobik maksimal Dapat ditentukan dengan cara mengukur volume oksigen maksimal yang dapatdihirup oleh seseorangper satuan waktu. Kapasitas Kerja Fisik Kapasitas kerja fisik diartikan sebagai kemampuan maksimal tubuh dalam menghasilkan energy dan merupakan fungsi dari ketersediaan zat-zat gizi serta kemampuan tubuh



dalam



memperoleh



oksigen.



Peran



ergonomi



adalah



memastikan bahwa energi yang dibutuhkan saat seseorang bekerja berada dalam kapasitas fisiologis individu tersebut. 



Kapasitas Aerobik maksimal Dapat ditentukan dengan cara mengukur volume oksigen maksimal yang dapatdihirup oleh seseorangper satuan waktu.



G.



Metode- Metode Untuk Mengukur Beban Kerja Fisik Konsumsi energy berdasarkan denyut jantung (heart rate). Penelitian Brouha dilakukan dengan mengukur temperature badan dan denyut nadi selama masa pemulihan (istirahat) setelah suatu siklus kerja. Evaluasi beban kerja fisiologis menggunakan data denyut jantung. Klasifikasi Pekerjaan Ringan Agak ringan Berat Sangat berat Amat sangat berat



Denyut Jantung/Menit 90 100 120 140 160



7



Konsumsi energy berdasarkan kapasitas oksigen terukur. Konsumsi energy dapat diukur secara tidak langsung dengan mengukur konsumsi oksigen: R =T(B – S) / B – 0,3 R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery) T : Total waktu kerja dalam menit B : Kapasitasoksigen pada saat kerja (liter/menit) S : Kapasitasoksigen pada saat diam (liter/menit)



H.



Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja, yang termasuk beban kerja eksternal adalah tugas (task) itu sendiri, organisasi dan lingkungan kerja.Faktor Internal Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri sebagaiakibat adanya reaksidari beban kerja eksternal.



I.



Kelelahan ( Fatique ) dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia, sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai faktor yang mungkin berhubungan dengan pekerjaan,gaya hidup, atau kombinasi keduanya. Secara umum, beberapa faktor yang mempengaruhi kelelahan adalah: a.



Kapasitas kerja



b.



Jenis kelamin



c.



Umur



d.



Status gizi



e.



Masa kerja



f.



Tingkat pendidikan



8



Akibat dari kelelahan 



Sakit kepaladan atau pusing







Mengembara atau pikiran terputus, melamun, kurang konsentrsi







Pengelihatan kabur atau kesulitan menjaga mata terbuka







Menguap terus menerus, mengantuk yang santai perasaan atau jauh tertidur di tempat kerja







Kemurungan, seperti mudah marah







Masalah memori jangka pendek







Motivasi rendah







Halusinasi







Gangguan pengambilan keputusan dan penilaian







Memperlambat reflex dan tanggapan







Fungsi sistem kekebalan tubuh berkurang







Peningkatan kesalahan







Tidur diperpanjang selama hari-hari libur kerja







Tertidur selama kurang dari satu detik untuk beberapa detik, dan menjadi tidak menyadari telah melakukan (atau dikenal sebagai tidur mikro)







Hanyut dalam dan keluar dari jalur lalu lintasan atau kehilangan kendali saat berkendal



J.



Mengurangi Kelelahan Otot Mengurangi beban kerja dengan melakukan perancangan kerja. Mengatur perioda istirahat yang cukup didasarkan atas pertimbangan fisiologi. Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan tekanan fisiologi diantara anggota pekerja. Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalam lingkungan kerja yang panas.



9



RANGKUMAN



Pentingnya ilmu fisiologi kerja dalam ranah pekerjaan ini adalah untuk mempelajari fungsi organ tubuh manusia yang dipengaruhi oleh otot. Fungsi utama pada fisiologi adalah sistem yang mengizinkan setiap individu untuk bekerja tanpa dipengaruhi kelelahan yang berlebihan sehingga saat pekerjaan berakhir setiap individu tidak hanya dapat memulihkan diri dari kelelahan fisik tetapi dapat juga menikmati kegiatan saat setiap individu tidak bekerja. Fisiologi kerja diklasifiksikan menjadi 9 yaitu: 1)



Peningkatan



penguasaan materi seperti pengertian fisiologi kerja, 2) Prinsip fisiologi kerja, 3) Pendekatan fisiologi, 4) Jenis kerja, 5) Mekanisme terjadinya energi untuk kerja, 6) Kapasitas kerja fisik, 7) Metode-metode untuk mengukur beban kerja fisik, 8) Faktor yang mempengaruhi beban kerja, 9) Kelelahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.



LATIHAN SOAL



Soal



10



1.



Apa itu fisiologi kerja?



2.



Pengertian fisiologi kerja menurut Wikipedia?



3.



Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu?



4.



Sebutkan faktor yang mempengaruhi beban kerja!



5.



Sebutkan kapasitas kerja fisik!



Jawaban 1.



Fisiologi Kerja merupakan salah satu cabang ilmu ergonomi yang fokus terhadap pengukuran energi yang dikeluarkan atau energi yang dikonsumsi oleh



manusia.



dalam



menjalankan



aktivitasnya.



Energi



yang



dikeluarkan/dikonsumsi terjadi karena adanya proses metabolisme yang terjadi didalam otot yang ditunjang oleh sistem cardiovascular dan sistem pernafasan yang terdapat di dalam tubuh. 2.



Menurut Wikipedia Indonesia, fisiologi dari kata Yunani physis = 'alam' dan logos = 'cerita', adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhlukhidup.



3.



Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu 1)



Kerja fisik, adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya (power). Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan fungsi pada alat-alat tubuh yang dapat dideteksi melalui : Konsumsi oksigen, denyut jantung, peredaran udara dalam paru-paru, temperatur tubuh, konsentrasi asam laktat dalam darah, komposisi kimia dalam darah dan air seni, tingkat penguapan,dll.



2)



Kerja mental, adalah kerja yang melibatkan proses berpikir dari otak kita. Pekerjaan ini akan mengakibatkan kelelahan mental bila kerja tersebut dalam kondisi yang lama, bukan diakibatkan oleh aktivitas fisik secara langsung melainkan akibat kerja otak kita.



4.



Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja, yang termasuk beban kerja eksternal adalah tugas (task) itu sendiri, organisasi dan lingkungan kerja.Faktor Internal Faktor internal



11



beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri sebagaiakibat adanya reaksidari beban kerja eksternal. 5.



Kapasitas Aerobik maksimal dan Kapasitas Aerobik maksimal



12



DAFTAR PUSTAKA



Anon., 2014. Energy consumption with increasing stress. Jurnal Binus, pp. 4-5. Hartanto, F., Anondho, B. & S, M. Y., 2018. Faktor Fisiologi Terukur yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Kontruksi. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan, 2(2), pp. 436-441. Helma Hayu Juniar, R. D. A. I. I., 2017. Analisis Sistem Kerja Shift Terhadap Tingkat Kelelahan Dan Pengukuran Beban Kerja Fisik Perawat RSUD Karanganyar. Jurnal UNS, 16(1), pp. 44-53. Magrib, N. I. D., 2018. Pengukuran Beban Kerja dengan Metode Fisiologi. Jurnal Program Studi Teknik Industri. Purba, E., M. Rambbe, A. J. & A., 2014. Analisis Beban Kerja FIsiologi Operator di Stasiun Penggorengan pada Industri Krupuk. e-Jurnal Teknik Industri FT USU, 5(2), pp. 11-16.



13