Monitoring Driving Shaft Outlet 1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • arum
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PT WIJAYA KARYA (PERSERO),Tbk.



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR No Kontrak HK.02.03/PPK SP-SNVT PJSA.CC/XII/353.2



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET DOC. NO. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



PEMBERI TUGAS



KONTRAKTOR



KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERALSUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG CISADANE SATUAN NVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR CILIWUNG CISADANE



PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TBK.



LEMBAR PENGESAHAN



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET DOC. NO. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



NAMA PROYEK



:



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



NOMOR KONTRAK



:



HK.02.03/PPK SP-SNVT PJSA.CC/XII/353.2



TANGGAL



:



19 DESEMBER 2013



PENYEDIA JASA



:



PT WIJAYA KARYA (PERSERO),Tbk.



Dokumen ini dikeluarkan untuk pihak yang ditugaskan dan untuk tujuan tertentu terkait dengan proyek tersebut di atas saja. Dokumen ini seharusnya tidak dijadikan pegangan oleh pihak lain atau digunakan untuk tujuan lain. Kami tidak bertanggung jawab atas konsekuensi dari dijadikannya dokumen ini sebagai pegangan oleh pihak lain, atau digunakan untuk tujuan lain, atau mengandung kesalahan atau kelalaian yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian dalam data yang diberikan kepada kami oleh pihak lain. Dokumen ini berisi informasi rahasia dan kekayaan intelektual. Dokumen ini tidak boleh diperlihatkan kepada pihak lain tanpa persetujuan dari kami dan dari pihak yang menjalankannya.



BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG CISADANE PPK SUNGAI DAN PANTAI II



Disetujui oleh:



PT YODYA KARYA, KSO



PT INDRA KARYA, KSO



Diperiksa oleh:



Diperiksa oleh:



PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TBK.



Diperiksa oleh:



Ir. Rachman Suhanda Ketua Tim Desain Diajukan oleh:



Fikri Abdurrahman, ST, MSc. NIP. 19771222 200502 1 002



Ir. Djoko Sukaryono, Sp Team Leader



Tanggal:



Tanggal:



Revisi



Tanggal



Keterangan



Ir. M. Hasani Dipl. HE Team Leader Tanggal:



Dibuat



Ismu Sutopo, ST. Manajer Proyek Tanggal:



Diperiksa



Disetujui



Diketahui



i



KATA PENGANTAR Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan/perubahan atas suatu objek. Monitoring merupakan dasar dari pendekatan desain yang fleksibel, di mana asumsi desain secara sistematis diperiksa melalui kontrol di situs, dan penanggulangan yang telah ditetapkan untuk bereaksi ketika kondisi yang dihadapi berbeda dari skenario yang diharapkan. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan, sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi berarti mempelajari kejadian, memberikan solusi untuk suatu masalah dan menyarankan perbaikan. Tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki data dasar untuk dilakukan analisis, dan dikhawatirkan akan mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu monitoring dan evaluasi harus berjalan seiring Laporan Evaluasi Sistem Monitoring di Driving Shaft Outlet merupakan laporan hasil pemantauan terhadap pergerakan tanah, pergerakan struktur dan tekanan air pori tanah di area tersebut selama proses konstruksi Driving Shaft Outlet berlangsung. Laporan ini berguna sebagai umpan balik (feedback) bagi desain untuk memverifikasi parameter-parameter yang digunakan pada tahap perencanaan. Demikian Laporan Evaluasi Sistem Monitoring di Driving Shaft Outlet ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.



Jakarta, 24 Desember 2014 PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk.



Farida Maharani, MSc Kasie Teknik



ii



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



DAFTAR ISI Lembar Pengesahan .............................................................................................................. i Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................................................ iii 1. Pendahuluan .................................................................................................................... 1 1.1. Gambaran Umum tentang Proyek .............................................................................. 1 1.2. Latar Belakang ........................................................................................................... 2 1.3. Maksud & Tujuan ........................................................................................................ 3 1.4. Lingkup Pekerjaan ...................................................................................................... 3 1.5. Lokasi dan Waktu Pekerjaan ...................................................................................... 3 2. Landasan Teori ................................................................................................................ 5 2.1. Umum ......................................................................................................................... 5 2.2. Inklinometer ................................................................................................................ 6 2.3. Piezometer ................................................................................................................. 9 3. Pelaksanaan Sistem Monitoring ................................................................................... 11 3.1. Pemantauan Pergerakan Tanah ............................................................................... 11 3.2. Pemantauan Pergerakan Struktur............................................................................. 16 3.3. Pemantauan Tekanan Air Pori Tanah ....................................................................... 19 4. Kesimpulan .................................................................................................................... 20 Lampiran A Data Hasil Pemantauan Pergerakan Tanah Lampiran B Data Hasil Pemantauan Pergerakan Struktur



iii



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



1. PENDAHULUAN



1.1.



Gambaran Umum tentang Proyek Salah satu program pengendalian banjir di Kali Ciliwung ruas Cawang – Manggarai yang dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air adalah Proyek Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Proyek Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. Pekerjaan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur merupakan salah satu proyek pionir di Indonesia yang menggunakan metode microtunneling (Pipe Jacking) dengan menggunakan mesin EPB (Earth Pressure Balance). Dengan metoda ini, permasalahan-permasalahan sosial yang timbul dalam proyek dapat ditekan seminimal mugkin. Sudetan ini diharapkan dapat mengalihkan debit banjir Kali Ciliwung ke KBT sebesar 60m3/detik melalui bawah Jl. Otto Iskandar Dinata 3. Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 1.1.



DRIVING SHAFT INLET



OPEN CUT



JACKING PIPE



JACKING PIPE



ARRIVING SHAFT



DRIVING SHAFT OUTLET



OPEN CUT



0.608 km



Gambar 1.1 Lokasi pekerjaan sudetan



0.654 km



Pembangunan sudetan dibagi ke dalam dua tahap kegiatan pekerjaan, yaitu: 



Tahap 1



:



Pembangunan



saluran/terowongan



air



dengan



kapasitas



sebesar 60 m3/detik 



Tahap 2



:



Pembangunan inlet, outlet dan normalisasi Kali Cipinang



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 1



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET Pada tahap 1, pekerjaan difokuskan untuk pembangunan sudetan atau terowongan air dan temporary shaft, baik driving shaft inlet dan outlet serta arriving shaft. Fungsi dari struktur driving shaft adalah sebagai lokasi awal pengeboran dan pemasangan pipa, sedangkan fungsi dari arriving shaft adalah sebagai lokasi pertemuan pipa dari inlet dan outlet serta sebagai lokasi pengangkatan mesin EPB. Pekerjaan pada tahap 2 meliputi konstruksi bangunan permanen di lokasi inlet dan outlet serta pekerjaan normalisasi Kali Cipinang mulai dari outlet sudetan hingga Kanal Banjir Timur. 1.2.



Latar Belakang Proyek Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) Tahap I merupakan proyek bangunan sipil berupa pembangunan tunnel beserta tiga bangunan penunjang yaitu inlet, outlet dan arriving shaft. Untuk mendukung pembangunan dari proyek ini diadakan pengamatan atau monitoring yang dipasang ditiga lokasi bangunan penunjang, permukaan jalan, bangunan, infrastruktur serta utilitas yang terdapat disepanjang trase terowongan yang dianggap perlu untuk diamati berdasarkan Laporan Analisa Pergerakan Tanah (Doc. No. 008.DSG/WIKA-SDT/2014), Laporan Penilaian Risiko Terhadap Bangunan, Jembatan dan Jalan Tol (Doc. No. 009.DSG/WIKA-SDT/2014), Laporan Penurunan Utilitas (Doc. No. 010. DSG/WIKA-SDT/2014) dan Laporan Sistem Monitoring (Doc. No. 011.DSG/WIKA-SDT/2014). Driving Shaft Outlet merupakan bangunan penunjang tempat mendorong mesin Earth Pressure Balance dari arah Outlet yang berada di kelurahan Cipinang Besar Selatan. Struktur Driving Shaft Outlet digali hingga kedalaman sekitar 14 m dari permukaan jalan, sehingga diperlukan pemantauan terhadap tekanan air pori tanah, pergerakan tanah dan pergerakan struktur dari driving shaft outlet tersebut. Tekanan air pori tanah dipantau melalui alat piezometer yang dipasang di sisi utara dari struktur Driving Shaft Outlet. Sedangkan pergerakan tanah dipantau melalui alat inclinometer yang dipasang di sisi barat dari struktur Driving Shaft Outlet.



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 2



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



1.3.



Maksud & Tujuan Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan hasil laporan pemantauan pergerakan tanah dan pergerakan struktur serta tekanan air pori tanah selama proses konstruksi Driving shaft Outlet berjalan dan dapat dijadikan dasar untuk melakukan tindakan penanganan bila kondisi yang terjadi berbeda dengan skenario yang diharapkan.



1.4. Lingkup Pekerjaan Laporan Evaluasi Sistem Monitoring di Driving Shaft Outlet ini melaporkan hasil pemantauan terhadap alat monitoring : a. Inklinometer b. Piezometer c. Pengamatan koordinat capping beam 1.5.



Lokasi dan Waktu Pekerjaan 1.5.1. Lokasi Lokasi dalam kegiatan Laporan Evaluasi Sistem Monitoring ini berada di area Driving shaft Outlet, Jl. DI Panjaitan kavling 55 (eks-SPBU Kebon Nanas) seperti yang terihat pada Gambar 1.2



Gambar 1.2 Lokasi evaluasi monitoring di driving shaft outlet



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 3



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET Lokasi pemasangan alat monitoring dan titik pemantauan di Driving Shaft Outlet seperti yang terlihat pada Gambar 1.3.



INKLINOEKSTENSOMETER



PIEZOMETER



Gambar 1.3 Lokasi pemasangan alat monitoring dan titik pemantauan di Driving Shaft Outlet



1.5.2. Waktu Pelaksanaan a. Pemasangan alat inklino-ekstensometer dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2014. Pemantauan pergerakan tanah dengan menggunakan alat inklino-ekstensometer dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2014 sampai dengan 8 Desember 2014. b. Pemantauan pergerakan struktur melalui pengamatan titik koordinat capping beam dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober sampai dengan 18 November 2014. c. Pemasangan alat piezometer dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2014. Pembacaan tekanan air pori tanah dengan menggunakan alat piezometer belum dilakukan dan akan dilaksanakan pada saat pengeboran terowongan dimulai.



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 4



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



2. LANDASAN TEORI



2.1.



Umum Monitoring



adalah



proses



rutin



pengumpulan



data



dan



pengukuran



kemajuan/perubahan atas suatu objek. Monitoring merupakan dasar dari pendekatan desain yang fleksibel, di mana asumsi desain secara sistematis diperiksa melalui kontrol di situs, dan penanggulangan yang telah ditetapkan untuk bereaksi ketika kondisi yang dihadapi berbeda dari skenario yang diharapkan. Prediksi -



Analisa Desain Nilai Ambang Batas Tindakan penanganan yang telah ditetapkan



Monitoring terhadap perilaku -



Aplikasi terhadap tindakan penanganan yang telah ditetapkan



Struktur bawah tanah Disekitar permukaan Struktur dipermukaan



Gambar 2.1 Integrasi sistem monitoring dengan desain dan tindakan penanganan selama masa konstruksi



Pemasangan instrumen monitoring di lapangan merupakan keuntungan dalam mengevaluasi pergerakan dan keruntuhan struktur pada kondisi riil, sebagaimana dalam menilai kinerja dari material baru dan metode yang digunakan dalam desain dan konstruksi geostructures. Terdapat berbagai macam jenis instrumentasi monitoring yang dipasang berdasarkan kebutuhan akan jenis parameter yang ingin diamati, jenis struktur struktur atau material yang diamati dan hasil (output) pengukuran seperti apa yang ingin diperoleh. Berikut beberapa penjelasan mengenai alat instrumentasi monitoring yang dipasang di driving shaft outlet:



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 5



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET 2.2.



Inklinometer Alat monitoring inklinometer merupakan salah satu unit instrumentasi geoteknik yang digunakan untuk mengukur pergerakan horisontal lapisan tanah/batuan. Penggunaan alat ini dimaksudkan untuk mengetahui kedalaman, bentuk dan arah bidang pergeseran daerah yang berpotensi bergerak dengan cara memasang pipa beralur (casing) ke dalam lubang bor yang dalam. Fungsi pipa antara lain untuk jalur probe dari inklinometer, karena pipa akan terdeformasi sesuai dengan pergerakan tanah maka probe akan mengukur/mengontrol pergerakan bawah tanah. Pergerakan ini akan direkam pada alat pembaca (read out unit).



Gambar 2.2 Inklinometer probe, cable reel, PDA dan perlengkapannya



Inklinometer dapat mengukur besarnya deformasi dengan bantuan akselerometer yang terpasang di dalam badan probe inklinometer. Terdapat dua akselerometer yang terpasang dalam probe inklino sehingga probe ini dapat membaca inklinasi antara probe terhadap bidang vertikal dalam arah sejajar lereng maupun arah tegak lurus lereng. Unit peralatan inklinometer terdiri atas sebuah torpedo yang dilengkapi dengan roda dan servo akselerometer keseimbangan yang bekerja secara gravitasi serta memberikan reaksi bila dihubungkan dengan sumber baterai, sehingga unit alat baca akan menghasilkan sudut antara sumbu vertikal torpedo dengan kemiringan sumbu alat torpedo. Dengan diketahui besarnya perubahan sudut kemiringan, δθ dan jarak antara bacaan atau panjang jarak as roda torpedo L maka akan diketahui besarnya perubahan pergerakan horisontal sumbu vertikal pipa inklinometer pada setiap jarak antara bacaan atau jarak as roda torpedo tersebut yaitu :



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 6



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET δS = L Sin δθ ....................................................................................... (1) dengan demikian maka jumlah perubahan pergerakan horisontal pipa inklinometer yang terjadi dibagian paling atas pipa inklinometer merupakan jumlah perubahan pergerakan horisontal dari keseluruhan panjang pipa inklinometer tersebut yaitu dengan menggunakan persamaan : S = Σ L Sin δθ ..................................................................................... (2) dengan pengertian: L



adalah jarak antara bacaan atau panjang antara as roda dari alat torpedo inclinometer.



θ



adalah sudut yang ditentukan antara sumbu vertikal dengan sumbu alat torpedo.



s



adalah jumlah pergerakan horizontal.



Skema pengukuran pergerakan horisontal pipa inklinometer dapat dilihat pada Gambar 2..



Gambar 2.3 Pengukuran pergerakan horisontal



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 7



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET 2.3.



Ekstensometer Ekstensometer magnet adalah instrumen geoteknik yang berfungsi untuk mengukur penurunan di dalam struktur tanah atau timbunan. Instrumen ini terdiri dari cincin magnet permanen yang dirangkai pada tiga tipe settlement target yang dikenal sebagai ‘spider’, ‘plate’ dan ‘datum magnet’, seperti yang terldihat pada Gambar 2.4.



Gambar 2.4 Tipikal lubang bor dan alat inklinometer



Settlement target tipe spider mencengkeram tanah atau timbunan pada level dimana pergerakan akan dimonitor dan bergerak bebas secara ‘co-axial’ sepanjang sumbu pipa penghantar (pipa PVC dia. 31.25mm) sebagai jalan masuknya probe unit baca, sedang datum magnet dipasang mati di bagian bawah pipa dan digunakan sebagai titik acuan pembacaan target di atasnya. Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 8



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



Pembacaan dilakukan dengan menggunakan ‘Reedswitch Probe’ yang terhubung dengan pita ukur diturunkan melalui pipa penghantar mendeteksi settlement target.



Gambar 2.2 Reedswitch probe dan contoh perakitan spider magnet ekstensometer pada pipa penghantar



2.4.



Piezometer Piezometer adalah suatu pipa dengan diameter kecil yang digunakan untuk mengukur hidrolik head pada air dasar permukaan air. Piezometer juga digunakan untuk mengukur tekanan pada aliran suatu fluida di lokasi atau tempat khusus pada suatu lajur. Penggunaan piezometer sangat sederhana, namun tidak dapat memberikan informasi pada aliran vertical (vertical flows).



Gambar 2.6 instalasi alat ukur piezometer



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 9



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



Ketinggian air pada piezometer tidak memberikan secara langsung posisi permukaan air atau potentiometric surface. Piezometer memberikan secara jelas lokasi permukaan air hanya ketika intake diposisikan hampir menembus permukaan air. Sehingga piezometer akan sangat berguna ketika layar piezometer berada dibawah permukaan air. Meskipun begitu, hidrolik head bervariasi secara vertikal. Sebagai hasilnya, ketika piezometer di instalasikan dengan intakenya yang berjarak lebih dari beberapa meter dibawah permukaan air akan mengakibatkan piezometer sulit untuk memberikan lokasi permukaan air disebabkan oleh komponen vertikal aliran.



Gambar 2.7 tipikal piezometer



Membaca ketinggian air di piezometer membutuhkan arah dan besarnya gradient vertikal. Dimulai dengan mencari perbedaan pada head (H) antara 2 piezometer. Lalu mencari jarak (dl) antara point di piezometer. Gradien adalah M / dl



adalah



pembukaan di piezometer dengan ketinggian air lebih tinggi ke pembukaan di piezometer dengan tingkat yang lebih rendah (lihat Gambar 2.7).



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 10



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



3. PELAKSANAAN SISTEM MONITORING



Pada konstruksi driving shaft outlet ini beberapa parameter yang ingin diamati, yaitu: 1. Deformasi atau pergerakan tanah dari : -



Tanah; dipantau dengan alat inklino-ekstensometer



-



Struktur; dipantau dengan titik koordinat capping beam



2. Tekanan air pori tanah dengan piezometer 3.1.



Pemantauan Pergerakan Tanah 3.1.1. Pemasangan Alat Inklino - Ekstensometer Untuk pemantauan pergerakan tanah dipasang alat inklino-ekstensometer, yang dapat membaca pergerakan tanah secara horizontal. Alat ini dipasang pada sisi barat Driving Shaft Outlet, seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 yang diinstalasi pada tanggal 23 Oktober 2014.



Gambar 3.1 Lokasi pemasangan alat inklino-ekstensometer di driving shaft outlet



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 11



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



Dalam pemasangan alat inklinometer di driving shaft outlet, digunakan beberapa peralatan, yaitu : a. Mesin bor putar yang dapat membuat lubang dengan diameter antara 100 mm sampai dengan 200 mm b. Pipa inklinometer dan penyambungannya yang mempunyai 4 alur yang saling berhadapan sebagai pengarah roda torpedo. Panjang pipa yang digunakan adalah 3 m dengan diameter 60 mm yang dipasang sedalam 23.50m hingga menemui tanah keras c. Penutup pipa bagian bawah d. Pelindung terbuat dari besi yang terbuat dari bahan anti karat berukuran 200 x 200 mm dan tebal 3 mm e. Paku keling anti karat untuk sambungan f.



Pipa penyambung kedap air



Gambar 3.2 Sketsa pemasangan pipa inklinometer



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 12



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



3.1.2. Pembacaan Alat Inklino - Ekstensometer Pembacaan alat inklinometer yang dipasang pada driving shaft outlet dilakukan setiap 2 hari sekali selama masa konstruksi berlangsung. Untuk saat ini, pembacaan terakhir inklinometer dimulai dari tanggal 27 Oktober 2014



sampai



dengan



tanggal



8



Desember



2014.



Pembacaan



ekstensometer belum dilakukan dan akan dilaksanakan pada saat pengeboran terowongan dimulai. Pembacaan pergerakan tanah oleh alat inklinometer menggunakan unit sebagai berikut: a.



Torpedo inklinometer.



b.



Alat baca elektrik inklinometer.



c.



Gulungan kabel inklinometer.



Gambar 3.3 Torpedo inklinometer



Gambar 3.4 Alat baca



Gambar 3.5 Kabel inklinometer



Mekanisme pembacaan alat inklinometer sebagai berikut : a. Untuk pengukuran, probe lalu diturunkan sampai ke titik dimana pengukuran terdalam diinginkan.



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 13



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET b. Setelah itu pengukuran dilakukan dengan interfal 0,5 m menuju permukaan tanah atau elevasi puncak inklinometer. Hasil pengukuran ini merupakan data A0 dan B0 yang merupakan sudut deviasi yag terbentuk antara sumbu vertical casing dengan bidang vertical. Besarnya nilai deviasi ini dicatat secara manual atau secara otomatis dalam alat read out unit. c. Setelah itu arah probe diputar 180 derajat, probe lalu diturunkan sampai titik terdalam ekivalen dengan titik pada saat pembacaan awal. d. Pengukuran sebaiknya tidak dilakukan pada saat cuaca hujan untuk menghindari rusaknya akselerometer pada saat hujan Grafik hasil pembacaan pergerakan tanah oleh alat inklino-ekstensometer seperti yang terlihat pada Gambar 3.6. Laporan hasil pembacaan inklinoekstensometer secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran A.



Gambar 3.6 Grafik monitoring pergerakan tanah dari tanggal 27 Oktober – 8 Desember 2014



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 14



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET Dokumentasi pelaksanaan pemantauan pergerakan tanah ditunjukkan pada Gambar 3..



Gambar 3.7 Dokumentasi pembacaan alat monitoring inklino-ekstensometer



3.1.3. Evaluasi Hasil Pembacaan Dari hasil pembacaan grafik terlihat bahwa terjadi pergerakan tanah ke arah galian pada driving shaft outlet selama konstruksi berlangsung sebesar 0.067 cm. Pergerakan tanah dianggap tidak berarti.



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 15



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET 3.2.



Pemantauan Pergerakan Struktur Disamping pemantauan terhadap pergerakan tanah dilakukan juga pemantauan terhadap struktur dinding penahan tanah, yaitu pada capping beam untuk mengetahui apakah struktur juga mengalami pergerakan sebagaimana pergerakan tanah. 3.2.1. Penentuan Titik Koordinat Pemantauan pada Capping Beam Pemantauan pergerakan struktur pada capping beam dilakukan dengan cara mengukur / membaca titik – titik yang telah ditentukan di capping beam selama konstruksi driving shaft outlet. Dalam pengamatan capping beam tersebut perlu diperhatikan beberapa hal antara lain: a. Koordinat awal b. Elevasi c. Kedalaman galian Pelaksanaan pekerjaan pengamatan capping beam di lokasi driving shaft outlet ini dilaksanakan di 4 titik, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.8 dengan koordinat pada Tabel 3.1.



Tabel 3.1 Koordinat awal titik pantau struktur pada capping beam



No. Koordinat 1



X



Y



Z



707660,514



9310819,831



14,716



2



707673,197



9310823,125



14,715



3



707677,051



9310808,631



14,715



4



707664,251



9310805,415



14,709



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 16



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



1



2



4



3 Gambar 3.8 Lokasi titik pantau struktur pada capping beam



Dalam pekerjaan pengamatan capping beam di driving shaft outlet ini, digunakan beberapa peralatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9 dan Gambar 3.10 di bawah ini :



Gambar 3.9 Total Station



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Gambar 3.10 Auto Level



Rev. No.00



Hal. 17



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET 3.2.2. Pembacaan koordinat Titik Pemantuan Pembacaan koordinat titik pemantuan pada capping beam dilakukan seminggu



sekali



selama



konstruksi



berlangsung.



Untuk



saat



ini,



pembacaan terakhir dimulai dari tanggal 7 Oktober 2014 sampai dengan tanggal



18 November 2014. Hasil pengamatan terhadap keempat titik



koordinat capping beam seperti yang terlihat pada Gambar 3.11 hingga Gambar 3.13. Data hasil pengamatan secara lengkap terdapat pada Lampiran B.



Gambar 3.11 Grafik monitoring pergerakan struktur arah X pada capping beam



Gambar 3.12 Grafik monitoring pergerakan struktur arah Y pada capping beam



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 18



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



Gambar 3.13 Grafik monitoring pergerakan struktur arah Z pada capping beam



3.2.3. Evaluasi Hasil Pembacaan Berdasarkan gambar grafik pergerakan struktur diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pergeseran koordinat yang berarti di lokasi driving shaft outlet selama pekerjaan galian berlangsung, sehingga struktur dinding penahan tanah tidak mengalami pergerakan sebagaimana pergerakan tanah.



3.3.



Pemantauan Tekanan Air Pori Tanah Pemantauan tekanan air pori tanah berfungsi untuk mengetahui tekanan air pori tanah pada lokasi driving shaft outlet. Pemasangan alat piezometer dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2014 sampai dengan 22 Oktober 2014 dan pembacaan dilakukan pada saat pengerjaan pengeboran terowongan. Lokasi pemasangan alat ukur piezometer dapat dilihat pada Gambar 3.14.



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 19



PEMBANGUNAN SUDETAN KALI CILIWUNG KE KANAL BANJIR TIMUR



LAPORAN EVALUASI SISTEM MONITORING DI DRIVING SHAFT OUTLET



Gambar 3.14 Lokasi pemasangan alat ukur piezometer



4. KESIMPULAN



Hasil evaluasi pemantauan di driving shaft outlet Jl. DI Panjaitan kav 55 (eks-SPBU Kebon Nanas) sebagai berikut: 1. Pergerakan tanah yang terjadi di arah galian Driving Shaft Outlet sebesar 0.067 cm. Pergerakan tanah tergolong pergerakan tanah yang sangat kecil sehingga pergerakan tanah tidak dianggap berarti.



Doc. No. 007.LHP/WIKA-SDT/2014



Rev. No.00



Hal. 20



LAMPIRAN A



DATA HASIL PEMANTAUAN PERGERAKAN TANAH