Mushoku Tensei Jilid 24 (Bahasa Indonesia) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bab 1 Mimpi Terakhir Bagian 1 Saat tersadar, aku mendapati diriku berada dalam ruangan serba putih. Ah.... aku .tahu tempat ini. Aku mengenal dimensi putih ini. Bisa kuhitung dengan jari berapa kali aku terdampar di ruangan ini. Tidak ada yang berubah dengan ruangan ini setiap kali aku ke sini. Semuanya sama, tanpa sedikit pun perbedaan. Dan setiap kali ke sini, wujudku berubah menjadi pria gemuk menjijikkan dari kehidupan sebelumnya. Perut yang bergelambir, dan jari-jari yang gemuk. Ya..... memang seperti inilah wujud asliku. Tapi anehnya, aku tidak lagi merasa risih dengan tubuhku ini. Aku pun tidak lagi merasa jengkel saat terdampar di dimensi ini. Yahh.... kurasa itu bagus. Aku penasaran..... apakah itu karena aku sudah lama tidak mampir ke sini? Atau jangan-jangan............. "......Hah?" Ini aneh. Tunggu dulu....... Mengapa aku bisa sampai ke sini..... Perasaan..... aku tidak pernah melepaskan gelang pemberian Orsted. Hah..... Apakah aku telah melakukan suatu kesalahan yang tidak kusadari? Sepertinya aku tidak melakukan apa-apa sebelum tidur hari ini. Atau..... mungkin anak-anakku iseng melepaskan gelangnya ..... Aku merasakan sesuatu yang sudah lama tidak kulihat. Mungkin..... sekitar 10 tahun lamanya...... Entah kenapa.... ingatanku agak kabur. "Yo." Ingatanku kabur, tapi pandanganku jelas. Seperti biasa, dalam dimensi serba putih ini, ada makhluk bermozaik di sana. 1



Itu Hitogami. Tapi..... apa yang terjadi padanya..... Hari ini Hitogami terlihat agak aneh. Ada sesuatu di tubuhnya. Seakan-akan tubuhnya tersegel oleh semacam rantai yang terbuat dari lingkaran sihir. Dia terlihat seperti bos terakhir dalam sebuah Game RPG. Dalam keadaan terkekang seperti itu, seolah-olah menggerakkan kaki pun sulit. "........." Apa yang terjadi? Apakah kau sedang main ikat-ikatan atau semacamnya? "Habislah aku." Siapa yang menghabisimu? "Apakah kamu benar-benar ingin mendengarnya?" Memangnya ada orang lain lagi yang bisa kau ajak bicara di sini? Di sini hanya ada kita berdua, kan.... "...... Cobalah melihat ke belakangmu." Aku pun berbalik ke belakang. Aku melihat banyak orang berdiri di sana. Mereka berdiri dengan punggung menghadap padaku. Aku tidak mengenal mereka. Ada yang pria....ada yang wanita....tapi aku tidak mengenal satu pun di antara mereka. Setidaknya, ada beberapa Ras Iblis dan ras manusia di sana. Tapi aku baru pertama kali melihat mereka. Semuanya mungkin ada 8 orang. Oh tunggu dulu........... Ternyata ada seorang yang kukenal di antara mereka..... Itu Orsted. Dia tidak pernah berubah. Tapi....dia tidak mengenakan helm hitamnya seperti biasa. Selain itu, ia memiliki bekas luka besar di wajahnya. Karena bekas luka itu, wajahnya tampak lebih garang dari biasanya. Namun, kenapa orang-orang di sekitarnya malah tersenyum? Seperti yang kukenal, Orsted selalu pasang wajah cemberut, tapi kali ini aku bisa melihat sedikit rona bahagia di parasnya. 2



Aku tidak bisa mendengar yang mereka bicarakan, tapi sepertinya mereka saling percaya satu sama lain. Dan orang yang sedang berbicara itu adalah....... seorang pria...... Mungkin usianya sekitar 17 ~ 18 tahun. Rambutnya pendek, wajahnya tampan dan maskulin. Dia pasti seorang Riajuu. Dia tampak oriental. Senyumnya tampak menyenangkan. Apakah.... orang itu tidak terpengaruh oleh kutukan Orsted? Saat kuamati lebih teliti, ada seorang wanita yang duduk di antara mereka. Mungkin lebih tepat dibilang gadis, karena dia terlihat masih sangat muda. Dia duduk di antara kerumunan orang, seolah sedang menyembunyikan diri. Rambutnya biru. Di dekatnya, ada serigala putih raksasa yang sedang menunggu. Ah.... kayaknya aku pernah lihat gadis itu..... Dia tampak seperti Roxy. Tapi dia bukan Roxy. Kurasa dia juga berasal dari Ras Migurdia. Tapi, semirip apapun orang Migurdia, aku tidak pernah salah membedakan Roxy. Lalu, siapa dia? Jangan-jangan dia........... Lara........?? Saat aku masih melongo, tiba-tiba dia menghadapku lalu melambaikan tangannya. Tidak.... tidak mungkin dia melambaikan tangan padaku. Mungkin dia sedang melambaikan tangannya pada Hitogami di belakangku. Saat masih melambaikan tangan, lalu pria di sampingnya mengajaknya bicara. Mungkin si pria bertanya sedang melambai pada siapakah gadis itu. Si gadis berambut biru menjawabnya, kemudian si pria langsung melihat ke arahku dengan wajah terkejut. Wajahnya juga tampak oriental. Tidak banyak orang berwajah seperti itu di dunia ini. Mungkin dia orang Jepang? Dia mungkin berusia 20-an .... ah tidak, mungkin 30-an. Setelah menghadap padaku, dia segera membungkuk. Sikapnya seperti orang Jepang.... jadi, kau beneran dari Jepang? 3



Menyadari si pria melakukan itu, kemudian yang lainnya ikut-ikutan menghadap ke arahku. Ada yang masih muda..... ada yang sudah tua. Awalnya kukira jumlah mereka sekitar 8 orang, tapi ternyata lebih. Ada semacam kabut yang menyelimuti tempat ini, jadi agak sulit melihatnya. Seperti yang kubilang tadi, satu-satunya yang kukenal di antara mereka adalah Orsted. Ah tapi........ bukankah orang itu mirip Eris.......? Ada seorang prajurit wanita dengan rambut merah yang dikepang melihat ke arahku. Tapi, aku yakin dia bukan Eris..... Semuanya melihatku, kemudian membungkuk dengan sopan. Hey, apa yang kalian lakukan? Apakah kalian membungkuk pada Hitogami? Sepertinya tidak..... lalu, apa yang sedang kalian lakukan? Saat aku masih berpikir, mereka menginjak lingkaran sihir yang dibuat Lara, kemudian lenyap entah kemana. Semuanya menghilang. Lingkaran itu masih tersisa di sini, dan memancarkan cahaya biru muda. Tak lama kemudian, lingkaran itu kehilangan cahayanya, dan ikut lenyap. Semuanya lenyap. “Mereka semua bekerjasama menghabisiku. Mereka menghajarku sampai babak belur, lalu menyegelku. Mereka tidak membunuhku, karena jika aku mati, maka dunia manusia terakhir akan hancur. Yahh.... seperti itulah kata mereka.” Hancur? "Entahlah apa maksud mereka. Aku tidak tahu......” Aku mengerti. Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi pada dunia ini jika kau mati. "Apakah kamu puas sekarang?" Apanya yang puas? "Bukankah ini akhir yang selalu kau inginkan? Sekarang aku akan tinggal di sini selamanya dengan kekuatan tersegel. Tanpa kekuatanku, aku tidak bisa lagi melihat apapun yang terjadi di dunia ini. Aku tidak lagi bisa berbicara pada siapapun di dunia ini. Setiap hari, yang bisa kulakukan hanyalah melihat dunia putih ini, yang kosong melompong tanpa ada sesuatu pun.” Yahh.... aku sendiri tidak tahu.... apakah aku benar-benar puas dengan hasil ini.... Sebenarnya bukan ini tujuanku. Aku hanya ingin hidup damai bersama Sylphy, Roxy dan Eris. Aku ingin hidup normal, mencari nafkah di pagi hari, pulang di sore hari, makan malam bersama keluarga, lalu ngesek sama istri sampai puas, dan menghasilkan lebih banyak anak. Jadi..... yang kuinginkan hanyalah hidup yang sederhana.... ya, sederhana. 4



Hidup biasa seperti itu adalah yang terbaik bagiku. "Tapi kebahagiaanmu adalah ketidakbahagiaanku." Aku mengerti. Kalau begitu..... anggap saja aku puas. Aku puas karena kau sedang menderita. “Baiklah....baiklah.... kau memang menyebalkan.” Aku tidak bisa membaca ekspresi Hitogami. Tapi, suaranya tidak dipenuhi dengan kemarahan. Lebih mirip..... dia kesusahan. Kemudian, Hitogami berbicara dengan nada mirp rengekan. "Aku benar-benar membencimu." Aku mengerti, tapi ..... aku── Tiba-tiba kesadaranku terputus. Bagian 2 Saat bangun, aku berada di tempat tidur. Tempat tidur yang sangat besar. Tempat tidur yang sangat besar, sehingga siapapun bisa rebahan dengan nyaman di sini. Kasurnya juga empuk dan lembut. Tidak ada seorang pun yang tidur di sampingku. Aku sendirian. Aku bisa menggerakkan leherku, tapi tidak dengan tubuhku. Aku terbungkus oleh selimut yang terasa begitu berat. Sembari hanya memutar-mutar leherku, aku melihat sekeliling. Ada seorang berambut merah yang duduk di dekatku. Matanya tajam, dan rahangnya kokoh. Dia tampak persis seperti Eris. Tapi rambutnya dimodel kepang. Postur tubuhnya tidak sebesar Eris, baik tinggi maupun dadanya. Ya.... tentu saja, karena dia masih kecil. Mungkin umurnya sekitar 5 tahunan. Saat tatapan mata kami bertemu, dia menjatuhkan benda yang sejak tadi dia genggam, dan wajahnya tampak begitu terkejut. Dia hampir jatuh dari kursi, tapi aku segera menyangganya. Bagaimana aku bisa menyangganya? Padahal aku sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhku.



5



Aku tidak paham..... Tapi, gadis itu berhasil menyeimbangkan kembali tubuhnya dengan kedua tangan, lalu langsung berlari keluar kamar. "Mama! Mama! Kakek buyut telah bangun!" Saat dia berteriak lantang di luar, aku melihat benda yang jatuh dari genggamannya. Itu gelang pemberian Orsted. Aku tidak ingat pernah melepas gelang ini, tapi sekarang sudah jelas, inilah penyebab aku bertemu lagi dengan Hitogami di mimpiku. Dengan goyah aku menggerakkan tangan, lalu kupungut gelang itu. Berat sekali rasanya tubuhku. Tidak..... bukannya berat..... aku saja yang tidak punya tenaga. Tanganku begitu kurus, sampai-sampai aku tidak kuat mengangkat gelang itu. Kemudian......... aku melihat bayangan di cermin...... Aku melihat sesosok kakek tua yang bisa mati kapan saja di ranjangnya. Lengkap dengan janggut putih, rambut beruban, dan wajah penuh kerutan. Pak tua itu sudah bau tanah. Oh iya....... Aku baru ingat.......... Umurku sudah 74 sekarang........... Tapi........ Aku tidak bisa mengingat apa pun selain itu. Sepertinya aku sudah pikun. Apakah ini kamarku.....? "Rudi !?" Ada seorang wanita berambut putih masuk begitu saja ke kamar. Mungkin usianya sekitar 40 tahun. Saat melihatku, dia segera menghampiriku, lalu menggenggam tanganku yang terbungkus selimut. "Apakah kau ..... Sylphy?" “Ya ..... benar Rudi.... ini aku.... Sylphy.....” Sylphy dengan lembut mengatakan itu. "Kau masih mengenalku?" "Ya ..... tentu saja aku masih mengenalmu." "Apa yang terjadi padaku?"



6



"Kau tidak apa-apa.... hanya saja.... kau tertidur lama sekali.” Oh begitu ya.... Jadi aku barusan terbangun dari tidurku yang lama.... Pantas saja masih mengantuk. "Tapi, mengapa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku?” "Ya, sepertinya ..... begitu ......" Sylphy tidak menjawab pertanyaanku. Dia hanya terus menggenggam tanganku dengan penuh simpati. Dia terlihat begitu kasihan padaku.... Apakah sudah separah itu pikunku? 74 tahun ya..... Bukankah seharusnya manusia berumur 74 tahun belum pikun....? Kenapa aku pikun? Ataukah..... aku pikun karena tertidur terlalu lama....? Sudah berapa lama aku tertidur? "Aku takut....." "Tidak apa-apa. Ada aku di sini." Dengan lembut, Sylphy terus menggenggam dan mengusap tanganku. Rasa takutku sedikit berkurang, namun secepat itu juga kembali memuncak. Beberapa saat kemudian, beberapa orang memasuki kamar ini. Ada anak yang berambut merah, biru, dan pirang. Ada juga orang muda, setengah baya, bahkan tua. Mereka semua berdiri mengelilingi tempat tidurku. Aku pernah melihat wajah-wajah ini entah di mana. "Lihat, Rudi. Semuanya bersamamu.” "Ya......." Tapi.... mengapa aku tidak ingat nama mereka masing-masing? Ahh, akhirnya ada seseorang yang kukenal. Orang yang berdiri paling belakang. Dia menutup pintu, lalu perlahan mendekatiku. Seorang wanita berdada rata dan rambut biru. Lebih tepatnya rambut biru yang dikepang. Dia tidak berubah sama sekali. "Roxy." 7



"......... Rudi." Saat melihatku, wajahnya menitihkan air mata sesaat. Tapi dia segera berdiri berseberangan dengan Sylphy. Dengan lembut dia membelai kepalaku. "Rudi, terimakasih banyak atas semua kerja kerasmu.” "Terima kasih, Roxy— ..... ah tidak..... Sensei......." Tanpa kusadari, aku memanggilnya lagi dengan sebutan Sensei. Itu membuat Roxy tidak kuasa menahan tangisnya. Dia segera menyeka air matanya, untuk menunjukkan wajah bahagia, tapi mulutnya tidak bisa menipuku. Jangan dipaksa Roxy..... kalau mau menangis ya menangis saja... lihatlah, wajahmu jadi aneh, kan..... Aku pun mengajukan suatu pertanyaan. "Mana Eris? Kenapa dia tidak di sini?” Aku sama sekali tidak merasakan kehadiran wanita ganas yang selalu ingin menjadi yang pertama menghampiriku. "Rudi..... Eris sudah tiada, kan.....” "Hah....? Benarkah....?” "Ya..... dia sudah menunggumu duluan di surga.” Ah, begitu ya...... Jadi begitu ya..... "Apakah aku selalu menemani di saat-saat terakhirnya?” "Ya, kau selalu ada untuknya. Setelah kepergiannya, kau menangis tiga hari tanpa henti. Tapi, akhirnya kau berhasil menabahkan hatimu.” Ah, saat coba mengingatnya, akhirnya aku ingat saat-saat itu. Bahkan setelah usianya melewati 70, Eris masih saja berlatih dengan semangat. Sampai akhirnya pada suatu hari, setelah berlatih dan jogging pagi seperti biasa, dia kelelahan lalu rebahan di ranjangnya. Awalnya kukira dia hanya istirahat, namun ternyata tidak pernah bangun lagi. Saat kumenyadarinya, semuanya sudah terlambat. Andaikan saja aku tahu lebih cepat, mungkin bisa kuselamatkan nyawanya dengan sihir penyembuhan, tapi kenyataan berkata lain. Setelah itu aku menangis seharian..... Tapi..... kenapa..... kenapa aku susah sekali mengingat hal sepenting itu.... Apakah ini berarti..... waktuku juga hampir habis....? "Maafkan aku..... di sini ada banyak orang..... tapi aku kesulitan mengingat semuanya.....” "Ya. Tidak apa-apa. Baiklah.... biar kubantu kau mengingatnya..... mereka semua adalah cucu kita. Itu anak Lucy, namanya Roland. Yang di sebelahnya adalah— ” 8



Sylphy memberitahuku nama mereka sembari menunjuknya satu per satu. Sepertinya, rata-rata mereka adalah cucu dan cicitku. Lalu.... mana anak-anakku? Ah.... sepertinya mereka sudah hidup mandiri ya,.... Sekarang mereka hidup terpisah dengan kami. “Dan, anak berambut merah itu, yang terlihat mirip seperti Eris, dia adalah cucunya Ars. Namanya Ferris.” "Ah, dia yang membangunkanku, ya.....” Anak berambut merah itu terlihat sedikit gelisah. Mungkin dia takut aku memarahinya karena telah melepaskan gelangku. Tapi..... sepertinya aku pernah melihat anak itu di suatu tempat sebelumnya.... Ah.... Oh iya..... dia ada di tempatnya Hitogami. Ya..... dia di sana bersama banyak orang. Benar..... Tidak salah lagi..... itu dia. Tapi.... dia sudah tumbuh besar saat itu. Hm? Bagaimana bisa? Di sini Ferris masih bocah..... apakah itu berarti..... aku melihat masa depan? "Kemarilah nak...." Saat kukatakan itu, dia keluar dari persembunyiannya, lalu menatapku dengan wajah hampir menangis. "Apakah kau yang melepas gelang ini?" Saat kutanyakan itu sembari menunjuk gelang pemberian Orsted, si gadis kecil akhirnya mewek. Dia tahu akan diomeli, maka dia menangis agar aku memaafkannya. "Maaf. Tapi gelang itu sangat indah.” "Aku mengerti. Kalau begitu, ambil saja.” Ketika aku mengatakan itu, dia menatapku dengan wajah bingung. "Sungguh?" "Tapi, kau harus berjanji tidak boleh mengambil barang milik orang lain lagi ya.....” "....... baiklah, aku janji.” "Bagus....bagus..... anak pintar.” Perlahan aku mengulurkan tanganku, dan membelai rambutnya. Mungkin seseorang akan memarahinya setelah ini, tapi itu tidak masalah. Sesekali dia perlu dimarahi agar tidak menjadi anak yang manja. 9



"Semuanya kelihatan bersemangat ya....” "Ya. Semuanya baik-baik saja selama ini.” Aku merasa lega setelah mendengar itu. Jika aku memiliki banyak cucu dan cicit, maka mereka harus hidup bahagia di dunia ini. "Aku senang. Kau pasti sudah bekerja keras, Sylphy .... " Seketika..... tanganku lemas, dan peganganku terlepas dari kepala Ferris. Mereka menjadi panik. Tidak apa-apa. Aku tidak akan mati semudah itu, kok..... Meskipun hanya terbaring lemah di kasur, aku masih bisa hidup selama beberapa saat. Saat itu juga, seseorang memasuki ruangan ini. Dia tinggi. Rambutnya berwarna perak, dan wajahnya garang. "Rudeus." "...... Orsted-san." Saat dia memasuki ruangan, suasananya berubah seketika. Apakah mereka tegang? Apakah mereka waspada? Tidak...... tidak sekaku itu..... Malahan....... mereka tampak lega. "Kenapa kau tidak memakai helmmu?” "Tidak perlu. Jika aku memakai helmku, salah satu cucumu akan menangis.” Ketika Orsted mengatakan itu, beberapa orang di sekitar kami justru tertawa. Aku mendengar kata-kata seperti, ’Ya ampun..... aku sudah tidak menangis lagi....’ atau ’Yahh.... dulu kau memang cengeng.....’ "Jadi, mereka tidak lagi takut melihat wajahmu?” “Kutukan itu tidak pernah berubah. Hanya saja, anak-cucumu tidak terpengaruh dengan kutukanku.” Setelah kulihat lebih seksama, wajah Orsted terlihat lebih tenang daripada biasanya. Wajahnya tetap menyeramkan, tapi terlihat lebih tenang sekarang. "Oh iya.... Orsted-san.....” "Ya.... ada apa?" "Baru saja gelang itu terlepas dari tanganku, sehingga aku bertemu Hitogami di mimpiku.” "...... kau kembali jadi bidaknya?" 10



“Jangan bercanda.... tentu saja tidak. Mungkin itu hanyalah mimpi biasa ..... kalaupun aku menjadi bidak, lalu apa yang akan kau lakukan? Kau akan membunuhku?” "Tentu saja aku akan membunuhmu. Aku tidak akan pernah mengampuni siapapun yang mengkhianatiku.” Orsted mengatakan itu dengan wajah serius, tapi aku segera mengerti bahwa itu hanya lelucon semata. Orang-orang di sekitarku pun mulai tertawa. Aku sama sekali tidak merasakan nafsu membunuh Orsted yang dulu. Eh, tunggu dulu..... si bos bercanda? Jadi, dia bisa bercanda? Apa aku masih bermimpi? Mungkin itu lelucon yang tidak pantas dikatakan pada seorang kakek tua bangka yang hampir mati, tapi....... ya biarlah. "Dalam mimpi itu, Orsted-san dan beberapa orang lainnya berhasil mengalahkan Hitogami, kemudian menyegelnya.” "Itu mimpi yang bagus." "Ya, tentu saja." Jadi..... apakah aku benar-benar melihat masa depan? Mimpi itu terasa begitu nyata..... tapi, bukankah biasanya mimpi hanya berisi khayalan? "Bekerja keraslah agar mimpiku jadi kenyataan....” Saat kukatakan itu, Orsted menanggapinya dengan mengangguk mantab. Aku paham maksud dari anggukan itu, karena sudah 50 tahun aku selalu melihat wajahnya. “Kau sudah banyak bekerja keras selama ini, sekarang kau boleh beristirahat dengan tenang.” "Haha .... aku belum mau mati, lho....” Aku ingin hidup beberapa saat lagi. Toh, aku masih merasa baik-baik saja. Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku, tapi aku bisa merasakan sinar matahari yang hangat dan nyaman. “Biarkan aku terjaga beberapa saat lagi.... oke....?” Tapi.....kalaupun masih diberi kesempatan hidup..... apa yang harus aku lakukan? Sepertinya aku tidak punya tujuan lagi. Ah.... oh iya..... aku masih ingin melihat wajah keluargaku..... walau hanya sebentar. Ya.... kurasa hanya itu keinginanku sekarang. Mungkin.... aku masih enggan berpisah dengan keluargaku. Tapi.... berapa lama aku bisa bertahan? Sejam? Dua jam? Atau hanya 10 menit? Sayangnya, tidak ada hal yang ingin kukatakan pada mereka secara khusus. Toh aku tidak begitu mengenal mereka. Jadi, hubungan kami tidak begitu dalam. Namun..... sebentar saja..... aku masih ingin berada di sini sebentar saja. 11



"Sebentar saja ....." Sembari mengatakan itu, kelopak mataku mulai tertutup. Sedikit demi sedikit.... kelopak mataku terkatup. Di saat-saat terakhir, aku melihat si bocah yang tampak mirip Eris itu. Lalu, kulihat Sylphy dan Roxy untuk yang terakhir kalinya. Sampai akhirnya......... mataku benar-benar terpejam. Kesadaranku lenyap setelahnya.



12



Bab 2 34 Tahun Bagian 1 Aku terbangun. Sepertinya aku baru saja bermimpi aneh. Ah, tidak juga sih..... mimpi itu cukup baik. Sylphy dan Roxy ada di sana. Kecuali Eris..... tapi, ada anak mirip Eris di sana. Aku mengingat semuanya dalam mimpi itu. Termasuk kematianku. Tergambar jelas, setelah menutup mata, aku tidak pernah membukanya lagi. Tapi, semuanya baik-baik saja. "Hmm?" Kemudian, aku melihat sekeliling. Ada seorang gadis sedang memegang tanganku dengan terkejut. Rambutnya berwarna biru dan dimodel kepang. Tangan kanannya memegang lenganku, sedangkan tangan kirinya memegang gelangku. Dia begitu terkejut, bagaikan seekor katak yang tahu sedang dipelototi ular. "...........Maaf." Tiba-tiba dia meminta maaf. Jika kau melakukan hal yang buruk, maka kau harus meminta maaf. Inikah hasil dari didikan itu? "Apakah kau menginginkan gelang ini?" "......Tidak. Aku hanya ingin memberitahu Onee-chan bahwa ada lambang yang bagus di balik gelang ayah.” "Oh." Lambang apa sih? Perasaan tidak ada lambang seperti itu di balik gelangku. Lagipula, aku bukan orang terpilih sepertimu. Namun, setelah kuamati dengan lebih seksama, ada sesuatu di sana. Di atas meja, ada sebuah pena. Perasaan, pena itu tidak berada di sana sebelum aku tidur tadi..... Buat apa sebuah pena? Untuk menulis? Atau mungkin untuk menggambar? 13



"Setahuku, tidak ada lambang seperti itu di balik gelangku. Jadi, kau coba menggambar sendiri lambang itu?” ".............Maaf." Berarti kau berbohong pada Onee-chan-mu, kan? Apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus memarahinya? Berbohong bukan perbuatan baik, kan? Ya, aku harus tegas. Aku perlu memarahinya sekarang juga. Sebagai ayah, aku punya kepentingan mendidiknya. "Lara, berbohong itu tidak baik. Kau harus meminta maaf pada Onee-chan-mu, dan katakan yang sebenarnya.” "Baik......" Setelah aku menepuk kepalanya dengan ringan, Lara pun keluar ruangan dengan wajah sedih. Sedang menunggu di luar, aku bisa melihat sebuah gumpalan bulu putih besar. Itu Leo. Kupakai gelangku kembali, lalu aku melihat pena itu. Hmmmm..... mungkin sebaiknya kulakukan ini.... Aku menggambar lambang Ras Migurdia di balik gelangku, lalu bangkit dari tempat tidur. "Ughh ...... kepalaku sakit ...... aku minum terlalu banyak." Kami pesta besar kemarin, dan kepalaku masih sakit karena terlalu banyak minum. Bagian 2 Sekitar 10 tahun telah berlalu semenjak pertempuran terakhir kami di Kerajaan Biheiril. Kini aku sudah berusia 34 tahun. Aku menjalani 10 tahun ini dengan damai. Tidak ada gangguan dari Hitogami. Dia benar-benar berhenti total merusuhi hidup kami. Tak sekalipun aku mendengar nama Hitogami dari orang yang tidak kukenal selama 10 tahun belakangan. Itu berarti, dia tidak lagi mengirim bidaknya untuk mencelakai kami. Tentu saja, itu bukan berarti aku boleh terlena. Sembari berhati-hati atas serangan mendadak bidak Hitogami, aku terus mempersiapkan pasukan untuk menghadapi Laplace di masa depan. Tanpa gangguan Hitogami, semuanya berjalan lancar tanpa hambatan. Setelah pertempuran di Biheiril, aku sudah menjalin kerjasama lagi dengan 5 negara lain. Ada kalanya mereka menolak proposal kami, tapi rata-rata bersedia menjalin kerjasama.



14



Aku juga sedang mengembangkan teknik sihir tanpa mantra di Kerajaan Asura dan Akademi Sihir Ranoa. Kami juga melatih pasukan militer di berbagai negara agar mereka siap menghadapi pasukan Laplace di masa depan. Selama proses ini, kami menyembunyikan nama Rudeus, dan menggantinya dengan Silent Seven Star yang sudah terkenal duluan. Kalau tentang Nanahoshi..... masih belum ada bukti apakah hipotesisnya benar atau tidak. Tapi, jika benar pacarnya Nanahoshi ikut berteleport ke dunia ini, maka kami ingin mencarinya. Oleh karena itu, kami menggunakan nama Nanahoshi di seluruh pelosok negeri. Ada beberapa rumor buruk yang beredar, namun itu tidak terhindarkan. Seseorang dari Jepang pasti paham tentang nama Silent Seven Star yang kami gunakan. Harapannya, dia segera menghubungi kami untuk bekerjasama. Sedangkan, hari ini kami akan meneliti obat pemulihan Mana, untuk memulihkan Mana Orsted. Kami sudah ada resepnya, tapi.... sayangnya Mana Orsted tidak juga pulih. Aku jadi penasaran..... apakah kualitas Mana ras manusia dan Ras Naga memang berbeda? Kami akan terus meneliti fenomena ini, tapi hati kecilku mengatakan ini semua percuma. Aku pun sedikit pesimis. Yahh, setidaknya ramuannya laku keras di kalangan para petualang sebagai obat pemulih stamina. Jadi, tidak begitu percuma lah.... Disamping itu, masih banyak hal yang harus kulakukan. Aku harus pergi ke beberapa tempat lainnya, sebelum beristirahat. Anak-anak kami juga mulai tumbuh dewasa. Lucy sekarang 17 tahun. Lara sekarang 14, Ars 13. Dan Sieg.... bukankah tahun ini umurnya sudah 11? Mereka semua cepat sekali besar. Oh iya.... setelah pertempuran di Biheiril, istri-istriku melahirkan 2 anak lagi. Anak Roxy - Lily Greyrat. Dan anak Eris - Christina Greyrat. Keduanya perempuan. Itu berarti, semua anak kami berjumlah 6. Ini adalah suatu keluarga yang besar. Akan tetapi, mayoritas anakku perempuan. Mungkin itu faktor genetis. Saat Lucy berumur 7 tahun, dia sudah membuat rencana sekolah yang panjang.



15



Dia sempat bersekolah di Akademi Sihir Ranoa, kemudian setelah cukup umur, dia melanjutkan lagi ke Universitas Nasional Asura selama 3 tahun. Prinsipku adalah, aku tidak pernah memaksakan kehendak pada anak-anakku. Tapi, kurasa pendidikan yang layak sangatlah diperlukan bagi mereka. Ariel pun sangat mendukung anakku bersekolah di Universitas Nasional Asura. Lagi-lagi aku berhutang padanya. ’Aku ingin memiliki hubungan keluarga denganmu, jadi ambilah salah satu anakku sebagai anak angkatmu.’ Kalau dia meminta hal seperti itu, tentu saja akan kutolak. Tapi, kalau dia menginginkan anakku bersekolah di negaranya, kurasa itu tidak masalah. Aku ingin membayar hutang padanya sedikit demi sedikit. Kebetulan, Ariel juga melahirkan setelah pertempuran di Biheiril berakhir. Mungkin dia sudah menemukan pria yang sama-sama berkuasa sepertinya. Tapi.... Ariel juga punya banyak suami. Sekarang Ariel sudah mempunyai 5 anak, tapi 4 diantaranya tidak diketahui siapa ayahnya. Luke sendiri yang mengabarkan itu dengan wajah biru pucat. Sehingga muncul pertanyaan, darimana dia tahu ayah seorang anak di antara kelima bersaudara itu? Tapi, tidak menutup kemungkinan Luke lah salah satu ayah yang dimaksud. Untuk kedepannya, tampaknya Ariel berencana menjodohkan salah seorang anakku dengan keempat anaknya. Aku tidak akan mengijinkan jika alasan di balik perjodohan itu adalah politik. Tapi, jika mereka suka sama suka, dan menjalin persahabatan sejak dini, maka kenapa tidak.... Anak-anakku masih kecil, tapi tinggal tunggu waktu saja sampai mereka beranjak dewasa. Bahkan, Lucy sekarang sudah dewasa, jadi dia bisa menilai berbagai hal dengan obyektif. Tentu saja, bertambahnya usia harus diiringi dengan kematangan pola pikir. Karena usia dan kedewasaan adalah dua hal yang berbeda. Jujur saja, sebenarnya aku tidak terlalu paham hal seperti itu. Masalah akan selalu muncul seiring perkembangan mereka. Meskipun suatu masalah sudah ditangani, akan muncul masalah-masalah lainnya. Lalu........... Bagaimana denganku? Yahh, yang pasti aku sudah bertambah tua. Mulai muncul keriput-keriput halus di wajahku. Sylphy menyadari hal itu, tapi dia tidak pernah mempermasalahkannya. Dia justru berkata, “Keriput di wajah adalah hal yang wajar kan.....”, tapi Sylphy sendiri tidak tampak menua. Ahh, aku jadi iri. Itu bukan suatu hal yang aneh, karena Ras Elf terkenal dengan tubuhnya yang awet muda. 16



Sebenarnya, bukannya Ras Elf sama sekali tidak menua. Mereka tetap menua, hanya saja penuaannya jauh lebih lambat daripada kita, ras manusia. Karena Sylphy seumuran denganku, maka harusnya dia juga berumur 34 tahun. Tapi posturnya masih mirip gadis berumur 20 tahun. Kulitnya masih kencang, dan pantatnya masih seksi meskipun sudah melahirkan 2 anak. Ngeseks bersamanya masih mantab seperti yang dulu. Tapi, hanya tubuh fisik Sylphy yang hampir tidak berubah. Kini, sikapnya semakin dewasa, atau bahkan bisa dibilang tua. Dia semakin banyak mengomel pula. Sebaliknya, Roxy benar-benar tidak berubah, baik dari segi fisik maupun mental. Meskipun begitu, ketika kukatakan itu padanya, dia selalu saja memarahiku. Seperti biasa, dia masih saja membimbingku ketika melakukan kesalahan, seperti guru pada muridnya. Sifat kikuknya juga tidak pernah berubah. Yahh, kurasa itu semua tidak masalah, toh kita tidak pernah luput dari kesalahan. Satu-satunya istriku yang berubah dari segi penampilan adalah Eris. Dia juga menua sepertiku. Wajar saja, karena kami sama-sama ras manusia. Tapi jangan salah, tubuhnya masih kencang dan montok seperti wanita berumur 20-an. Itu karena dia selalu rajin berlatih. Dia tidak lagi bernafsu seperti dulu setelah melahirkan dua anak. Tapi, terkadang dia masih saja menyerangku. Seperti halnya Roxy, kepribadian Eris juga tidak banyak berubah. Dia mengajarkan anak-anak kami ilmu pedang. Itu membuat sifatnya sedikit lebih sabar. Tapi, kalau kuremas Oppai dan pantatnya tanpa ijin, dia masih saja menghajarku. Kemudian Lilia dan Zenith. Tentu saja mereka menua, karena mereka juga ras manusia. Mereka berdua tetap menjalani hidup dengan semangat. Tapi belakangan ini kondisi kaki Lilia sedikit bermasalah. Pinggang dan bahunya juga sering terasa pegal-pegal setelah bekerja seharian. Aku sudah coba menyembuhkannya dengan sihir penyembuhan, tapi tahun depan gejala itu kumat lagi. Sepertinya sulit menyembuhkan penyakit tua, bahkan dengan menggunakan sihir penyembuhan. Kalau teman-temanku..... Zanoba dan Cliff jelas semakin tua. Mereka pun menjalani hidup dengan damai. Mereka sibuk dengan keluarga dan pekerjaannya masing-masing. Mereka pun masih sering membantuku saat aku membutuhkannya. Kalau Aisha dan Norn..... keduanya sudah menikah. 17



Pasangannya adalah..... ahh, nanti saja kuceritakan. Tapi yang jelas, kedua pria itu sudah mendapat restuku sebagai kakaknya. "..........." Hufff..... 34 tahun ya..... Usia 34 tahun membuatku teringat kehidupan sebelumnya.... Bagian 3 Pada siang harinya, aku mengunjungi suatu tempat di pinggiran kota. Tempat itu berada di puncak bukit kecil, dan ada banyak batu yang berjajar di sana. Itu adalah batu nisan, dan tentu saja tempat itu adalah kuburan. "Selamat siang. Terimakasih atas kerja kerasnya, pak.” Aku mengucapkan beberapa kata terimakasih pada si penjaga makam, lalu aku terus masuk ke dalam. Selama 10 tahun terakhir, banyak makam baru di kuburan ini. Orang yang mati konon akan dilahirkan kembali, tapi batu nisan tidak akan tercabut dari tanah sebagai penanda tempat peristirahatan terakhir. Yahh, tidak selalu begitu, jika seluruh anggota keluarga sudah mati, biasanya kuburannya akan digusur. Kecuali kuburan para bangsawan. Makam para bangsawan akan dibiarkan untuk mengenang jasa-jasanya. Sekarang Kerajaan Ranoa dan Kota Sihir Sharia sedang berkembang. Sebagai imbasnya, jumlah para bangsawan juga meningkat. Itulah kenapa makam di kompleks perkuburan ini bertambah. Nama Paul Greyrat terukir pada suatu batu nisan bundar. Umur makam ini sudah cukup tua. Aku pun membersihkan makamnya dengan peralatan yang kubawa. Setelahnya, aku meletakkan sebotol alkohol di depan makam, kemudian mengatupkan kedua tanganku. Sudah lama aku tidak mampir ke sini. Sebelumnya, aku sering mengunjungi makam Paul sembari menyampaikan berbagai hal yang kualami dalam hidup ini, tapi belakangan ini sudah semakin jarang. Yahh, setidaknya aku masih sempat mengunjungi tempat ini setahun sekali bersama keluargaku ...... Aku penasaran.... kenapa aku semakin jarang berziarah? Seakan-akan, aku lebih suka menyibukkan diri dalam urusan-urusanku. Sepertinya rasa hormatku pada Paul semakin berkurang saja. "Ayah, semuanya baik-baik saja. Kami menjalani hidup dengan damai.” Hal pertama yang kuceritakan pada kesempatan kali ini adalah keadaan semua anggota keluarga kami. 18



"Sekarang usiaku sudah 34 tahun.” 34 tahun. Itu adalah usiaku saat mati tertabrak truk di dunia sebelumnya. Secara teknis, sejak saat itu aku terus hidup dengan pola pikir seorang pria berumur 34 tahun. Meskipun badanku kembali kecil. Tapi..... entah kenapa..... rasa-rasanya aku membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai umur 34 tahun di dunia ini jika dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya. Apakah mungkin karena ada banyak hal yang harus kukerjakan di dunia ini? Ataukah aliran waktu berjalan lebih lama di dunia ini? “Tapi.... aku bermimpi akan mati di usia 74 tahun.” Apakah mimpi itu hanyalah mimpi biasa..... ataukah sebuah pertanda? Apakah yang akan terjadi pada Hitogami di masa depan? Apakah dia benar-benar akan tersegel seperti yang terjadi dalam mimpiku? Kemudian, aku pun mati dengan damai..... Aku bisa melihat itu semua, mungkin karena Lara sempat melepas gelangku. "Jika itu benar maka ..." Jika memang demikian endingnya, maka semua kerja kerasku tidak percuma. Kami menang pada pertarungan di Kerajaan Biheiril. Mungkin itu benar-benar pertarungan terakhir yang kualami. Setelahnya, Hitogami benarbenar kehabisan cara melawan Orsted. Sehingga.... Hitogami pun menyerah. Buktinya, tidak ada gangguan sedikit pun dari Hitogami selama 10 tahun terakhir. Sama sekali tidak ada..... Atau jangan-jangan..... dia melakukan sesuatu yang tidak kami sadari? Tapi.... Gisu dan Badigadi juga mengatakan bahwa Hitogami kehabisan cara melawan kami. "Apakah ini berarti aku tidak perlu bekerja keras lagi?" Jika Hitogami benar-benar menyerah. Maka, itu artinya pekerjaanku selesai. Apakah aku sudah boleh hidup bersantai sembari menghabiskan sisa umurku? Jadi.... bolehkah aku membuat bayi tiga hari sekali bersama istri-istriku....? Aku juga bisa menghabiskan waktuku dengan mengajarkan banyak hal pada anak-anakku. Seperti inikah masa-masa pensiun yang damai? "Ah tidak.... aku hanya bercanda kok....” Aku pun tertawa sendiri menanggapi pemikiran bodohku. 19



Meskipun Hitogami sudah menyerah, bukan berarti aku boleh berleha-leha. Aku harus memastikan kemenangan Orsted pada pertempuran terakhir. Itu bukanlah hal yang mudah, meskipun sekarang kami telah meraih kemenangan. Lagipula, masih banyak target yang ingin kucapai. Mungkin, Hitogami sengaja membuatku berpikir bahwa kemenangan sudah di depan mata, sehingga aku lengah..... "Ayah, aku akan terus bekerja keras.” Aku sudah terbiasa hidup seperti ini. Ini bukan masalah bagiku. "Tolong lindungi kami semua, ayah.” Aku memanjatkan doa seperti biasa, lalu mengatupkan kedua tanganku sekali lagi. ".........." Aku tidak begitu tahu tentang alam kematian. Tapi, andaikan alam seperti itu benar-benar ada, maka Paul pasti sedang melihat kami semua dengan senyuman di wajahnya. Jikalau tidak ada.... maka upacara ziarah seperti ini hanyalah perbuatan sia-sia. Ah tidak masalah.... entah ada atau tidak.... toh ini hanya ritual. Yang jelas, aku akan melanjutkan hidup ini dengan kerja keras. Itulah janjiku di depan nisan Paul. "Oh iya.... Gisu juga di sini ....." Tak lupa aku memberikan sesajen di makan Gisu yang bersebelahan dengan Paul. Aku juga memanjatkan doa untuk Gisu. Aku tidak pernah tahu apa yang dipikirkan Gisu tentangku. Tapi entah kenapa...... aku tidak yakin dia benar-benar membenciku. “Gisu.... jika kau masih menyimpan dendam padaku, kau boleh memakiku sepuas-puasnya dari alam kematian. Setidaknya, kau bisa melakukan itu selama 40 tahun ke depan, sebelum aku bergabung denganmu.” Gisu bukanlah teman dekatku, bahkan dia adalah salah satu musuh terbesarku. Tapi selama 10 tahun terakhir, aku tidak pernah melupakannya. Senyum licik dan ejekannya masih terngiang jelas di benakku. Lucunya, senyuman dan ejekan Gisu itu tidak membuatku jengkel. Meskipun Gisu begitu menyusahkanku pada pertarungan terkahir, tapi nyatanya tidak ada seorang pun teman dekat dan keluargaku yang mati. Jadi, aku masih bisa memaafkannya. Bahkan aku masih mau berziarah ke makam Gisu seperti yang kulakukan saat ini. “Lain waktu, aku akan kembali lagi, mungkin bersama keluargaku.” Sembari mengatakan itu, aku berdiri. 20



Anggap saja mimpiku itu hanyalah mimpi aneh. Tidak ada yang berubah dalam hidupku setelah melihat mimpi itu. Aku hanya perlu terus melanjutkan kerja keras ini. Sembari memikirkan semua itu, aku berbalik menuju ke rumah tempat keluargaku menunggu.



21



Cerita Selingan “Biografi Rudeus Greyrat”, oleh Kerajaan Asura Catatan penerjemah : untuk selanjutnya, Tahun Naga Armor akan disingkat dengan kode K, misal : K200, K300, dst. ●●●●● Rudeus Greyrat. Itu adalah nama yang sangat terkenal. Sampai sekarang pun, nama itu terkenal sampai ke seluruh penjuru dunia. Setiap orang bisa melihat nama itu di manapun dia berada. Kau bisa menemukan nama itu di pojok alat sihir teleportasi, Buku Diktat Sihir yang terjual ke setiap negara, bahkan di bawah jembatan jalan raya. Nama itu telah tersebar kemana-mana. Tidak banyak orang yang tidak mengetahui nama itu. Namun, jika ditanya orang seperti apakah Rudeus Greyrat itu, orang-orang hanya bisa menanggapinya dengan memiringkan kepala kebingungan. Konon katanya, dia adalah penyihir terkuat pada era K400. Beberapa orang juga menyebutnya Dewa Pendidikan, yang mampu merubah sistem edukasi di dunia ini. Dia juga dikenal sebagai seorang intelek yang menemukan berbagai seni dan kerajinan seperti simbol, patung, lukisan, miniatur, dll. Namun, beberapa catatan menunjukkan bahwa dia tidak menemukan itu semua seorang diri. Prestasinya di dunia sihir banyak dibantu oleh Silent Seven Star. Prestasinya di dunia pendidikan banyak dibantu oleh Roxy M Greyrat. Prestasinya di dunia seni banyak dibantu oleh Zanoba Shirone. Nama-nama itu selalu muncul bersandingan dengan Rudeus Greyrat. Sayangnya, tak jarang orang-orang berpendapat negatif seperti, ’Ahh.... dia hanya seorang penjilat yang numpang ketenaran orang lain.’ atau ’Ahh.... dia hanya orang yang suka mengklaim hasil kerja orang lain.’ dan sebagainya. Beberapa orang lainnya berpendapat, ’Nama Rudeus Greyrat hanyalah julukan bagi orangorang yang berpengaruh di PT. Rudo. Belum tentu ada pria yang bernama Rudeus Greyrat. Siapapun bisa mengaku bernama Rudeus Greyrat.’ Rudeus Greyrat. Ada banyak teori tentangnya, tapi yang pasti orang itu telah mencapai prestasi besar di dunia ini.



22



Namun, pada jaman ini, nama Rudeus Greyrat tidak lebih dari suatu mitos yang tidak jelas asal-usulnya. Itulah sejarah yang terlupakan. Oleh karena itu, aku akan menambahkan beberapa informasi tentang Rudeus Greyrat di perpustakaan Kerajaan Asura. Tertanda : Kepala Perpustakaan Kerajaan Asura, Jed Bluewolf, Tahun K 485 ●●●●● Ringkasan Rudeus Greyrat Rudeus Greyrat (K407 - K481) adalah seorang penyihir di Kerajaan Ranoa. Pada tahun K430, dia menjadi salah satu dari Tujuh Kekuatan Dunia, peringkat ketujuh. Bekerjasama dengan Roxy M Greyrat dan Silent Seven Star, dia menjadi penyihir paling berpengaruh di jamannya. Dia memiliki banyak nama julukan seperti, Quagmire, Tangan Kanan Dewa Naga, Raja Sihir, Penyihir Terkuat, Master Sihir Tanpa Mantra, dan tidak ketinggalan Dewa Pendidikan yang telah merombak taraf pendidikan di Benua Tengah. Di sisi lain, Rudeus Greyrat juga dikenal sebagai pengecut. Bahkan, dia juga punya julukan lain, seperti Si Payah, Si Tikus, Si Pemohon, atau bahkan Si Tukang Kabur. Pada tahun-tahun terakhirnya, julukan Rudeus Greyrat semakin banyak, sampai-sampai dia dinamai Rudeus Sang Tujuh Gelar. Biografi Masa Kecil Rudeus Greyrat lahir pada tahun K407 di Desa Buina, Wilayah Fedoa, Kerajaan Asura. Ayahnya adalah seorang ksatria berpangkat rendah bernama Paul (K388 - K423), sedangkan ibunya yang bernama Zenith (K390 – K459) adalah mantan penyihir penyembuh dari suatu grup petualang tertentu bersama Paul. Sejak berumur 3 tahun, Rudeus sudah menguasai sihir level menengah. Menanggapi bakatnya ini, Paul sang ayah memanggil guru privat bernama Roxy Migurdia (K373 – sekarang) untuk mendidiknya. Dengan belajar giat dan kerja keras, akhirnya dia bisa menggunakan sihir kelas Saint saat umurnya baru menginjak 5 tahun. Meskipun Rudeus Greyrat menunjukkan bakat yang bahkan lebih hebat dari gurunya, dia selalu menghormati Roxy Migurdia sampai akhir hayatnya. Setelah menyadari bakat sihirnya, pada umur 7 tahun dia diminta menjadi guru privat oleh keluarga bangsawan Asura bernama Boreas. Di sana, dia menjadi guru Eris Boreas Greyrat (nanti dikenal sebagai Raja Pedang, atau Mad Dog). Dia juga mengembangkan bakatnya membuat kerajinan patung dengan menggunakan sihir bumi. Sayangnya, pada ulang tahunnya yang ke-10 keluarganya tidak datang mengunjunginya. Itu membuat Rudeus Greyrat kecil sedih, namun dia tetap berusaha tabah.



23



Pada tahun K417 terjadi bencana sihir metastasis yang melanda Daerah Fedoa. Itu membuat Rudeus Greyrat dan Eris Boreas Greyrat kecil dipindahkan ke Daerah Bingoya, Benua Iblis. Di sana lah, dia bertemu dengan rekannya, Ruijerd Supardia, atau yang juga dikenal dengan Dead End. Setelah itu, mereka bertiga hidup sebagai petualang untuk kembali ke Wilayah Fedoa dari Benua Iblis. Selama perjalanan, mereka bertemu dengan Zanoba Shirone dan Cliff Grimoire yang nanti juga akan menjadi rekannya. Pada usia 13 tahun, setelah mengantar Eris Greyrat kembali ke Fedoa, dia memutuskan untuk berpetualang ke utara guna mencari keluarganya yang hilang selama bencana metastasis. Sejak saat itulah, dia dikenal sebagai Rudeus sang Quagmire. Masa Sekolah Pada K422, Rudeus Greyrat pindah ke Kerajaan Ranoa, Kota Sihir Sharia, untuk mendaftar di Akademi Sihir Ranoa. Dia mendapatkan surat rekomendasi dari Jinas Halfas. Setelah mengalahkan Rinia Dedorudia, Pursena Adorudia, Silent Seven Star, dan Raja Iblis Abadi Badigadi, dia mendapatkan predikat sebagai penyihir terkuat di sekolah itu. Tahun berikutnya, saat berusia 16 tahun, dia menjadi pengawal pribadi Ariel Anemoi Asura, kemudian menikahi seorang penyihir bernama Sylphiette, yang sebelumnya juga bekerja untuk Ariel Anemoi Asura. Sejak saat itu, dia memutuskan untuk berdomisili di Kota Sihir Sharia, sampai akhir hayatnya. Pada tahun yang sama, ia menerima informasi dari ayahnya, Paul, bahwa ibunya, Zenith, telah ditemukan. Bekerja sama dengan Silent Seven Star, dia menggunakan lingkaran sihir teleportasi untuk berpindah secara langsung ke Benua Begaritto. Bersama dengan Paul, Elinalize Dragonroad, Talhand, Gisu, dan Roxy Migurdia, mereka berhasil menaklukkan Dungeon Teleport. Namun, ayahnya meninggal saat mereka melawan Hydra sang penjaga Dungeon. Zenith akhirnya berhasil diselamatkan, namun dia menderita cacat mental akibat terlalu lama terperangkap di dalam kristal sihir. Rudeus pun jatuh dalam jurang keputusasaan. Orang yang berhasil membuatnya kembali bersemangat adalah Roxy Migurdia, kemudian Rudeus meminangnya sebagai istri kedua. Pada tahun K425, dia bereuni kembali dengan Eris Boreas Greyrat saat melawan Dewa Naga Orsted di hutan pinggiran Sharia. Itu adalah suatu pertarungan yang begitu sengit, sampai-sampai menghabiskan lebih dari setengah hutan. Rudeus Greyrat kalah, dan akhirnya bersedia menjadi bawahan Dewa Naga Orsted. Alasan di balik pertarungan itu masih misteri, namun diduga Dewa Naga Orsted berencana mencelakai Ariel Anemoi Asura. Setelah pertarungan itu, Rudeus memperistri Eris Greyrat sebagai istri ketiganya. 24



Pada tahun yang sama, setelah menjalin kerjasama dengan Ariel Anemoi Asura, dia terlibat dalam perebutan tahta Kerajaan Asura. Saat itu, dia menghadapi Kaisar Utara Auber Corvette, Raja Utara Wii Taa, dan Dewa Air Reyda. Rudeus Greyrat mengalahkan semuanya. Oleh karena itu, dia dikenal sebagai sosok paling berpengaruh di balik dinobatkannya Ariel menjadi Raja Asura. Pada tahun K427, ia mendirikan PT. Prajurit Bayaran Rudo di Kota Sihir Sharia. Meskipun Rudeus sendiri yang mendirikan perusahaan itu, dia menyerahkan semua kewenangan pada adik perempuannya yang bernama Aisha. Pada tahun yang sama juga, saat umurnya menginjak 20 tahun, dia ikut serta dalam kudeta Kerajaan Shirone bersama Zanoba Shirone. Pada kudeta itu, mereka mendukung Raja Pax yang juga merupakan saudara Zanoba Shirone. Rudeus Greyrat melawan para pemberontak di Benteng Karon atas perintah Raja Pax. Diduga, dalam pertempuran itu mereka berhasil membantai tidak kurang dari 10.000 pasukan musuh. Pada tahun K429, setelah lulus dari Akademi Sihir Ranoa, dia menuju ke Kerajaan Suci Milis bersama Cliff Grimoire. Tidak banyak keterangan mengenai aksinya ini, tapi menurut beberapa sumber tertentu, di Kerajaan Suci Milis dia menjalin kerjasama dengan seorang Miko, dan membantu Cliff menjadi petinggi Gereja Milis. Pada tahun K430, Rudeus Greyrat sekali lagi terlibat dalam suatu pertarungan di Kerajaan Biheiril bersama Dewa Naga Orsted. Dalam pertarungan itu, dia mengalahkan Dewa Utara Kalman III, Aleksander Ryback, sehingga menjadi salah satu anggota Tujuh Kekuatan Dunia, peringkat ketujuh. Kehidupan Sebagai Tujuh Kekuatan Dunia. Setelah menduduki peringkat ketujuh dari Tujuh Kekuatan Dunia, Rudeus Greyrat seakan berhenti dari medan laga. Mulai saat itu, pamornya sedikit meredup. Ketenarannya seolah digantikan oleh Silent Seven Star dan Roxy M. Greyrat, yang sekarang menjabat sebagai Kepala Sekolah Akademi Sihir Ranoa. Sehingga, tidak banyak tahu bahwa Rudeus Greyrat adalah peringkat ketujuh dari Tujuh Kekuatan Dunia. Bahkan, ada teori yang menyebutkan bahwa Rudeus Greyrat sudah mati semenjak pertarungan di Kerajaan Biheiril berakhir. Setelah itu, dia digantikan oleh orang lain yang mirip dengannya untuk menunjukkan seolah dia masih hidup. Tapi, teori ini segera dibantah oleh catatan di Universitas Nasional Asura. Kalau pun dia benar-benar masih hidup, tidak diketahui alasan mengapa dia menyembunyikan aksinya. Sumber paling jelas menyatakan bahwa Rudeus Greyrat hidup sebagai bawahan Dewa Naga Orsted. Dia juga berteman akrab dengan beberapa tokoh penting dunia, seperti : Zanoba Shirone, seorang mantan Pangeran Kerajaan Shirone yang akhirnya menjadi direktur sebuah perusahaan patung, Cliff Grimoire sang Uskup Agung Organisasi Keagamaan Milis, Miko dari Kerajaan Suci Milis, Ariel Anemoi Asura sang Raja Kerajaan Asura, Dewa Kematian Randolph dari Kerajaan Raja Naga, dan Raja Iblis Abadi Atofe dari Benua Iblis. 25



Rudeus Greyrat memiliki tujuan besar, yaitu menyatukan dunia untuk melawan ancaman dari Dewa Iblis Laplace yang akan terlahirkan kembali. Sementara itu, dia melenyapkan salah satu hal tabu terbesar di dunia ini, yaitu penggunaan sihir teleportasi. Adapun beberapa buku yang menulis bahwa Rudeus Greyrat adalah seorang kriminal yang memanfaatkan berbagai hal untuk menguasai dunia. Kematian Pada tahun K481, istri pertamanya, Sylphiette Greyrat, mengumumkan kematiannya kepada publik. Dia mati tua. Pada usia 74 tahun, dia meninggal di ranjangnya. Dia pria yang sungguh luar biasa, sampai-sampai 5000 orang menghadiri pemakamannya. Bahkan Dewa Naga Orsted yang selama ini jarang muncul, menghadiri pemakaman itu. Senjata Yang Digunakan Seperti penyihir pada umumnya, Rudeus Greyrat memiliki tongkat sihir yang dia andalkan untuk melancarkan serangan jauh. Tapi, dia juga mahir menggunakan serangan jarak dekat. Berikut persenjataannya: Sang Raja Naga Air Sombong, atau yang lebih dikenal dengan Aqua Hertia Tongkat ini dihadiahkan pada Rudeus Greyrat sebagai kado ulang tahun ke-10 oleh Keluarga Boreas. Batangnya terbuat dari material monster Elder Treant, yang biasa mendiami bagian timur Hutan Agung, pada Benua Milis. Batu sihir yang melekat di ujungnya adalah Batu Sihir Air, yang memancarkan cahaya kebiruan. Benda berlevel A itu berasal dari spesies monster yang sekarang sudah punah, yaitu Naga Air yang berasal dari Benua Begaritto sebelah utara. Yang membuatnya adalah perusahaan tongkat asal Kerajaan Asura, yang diketuai oleh Chain Procyon. Tongkat itu sungguh kuat, tapi dikatakan bahwa setelah Rudeus Greyrat menemukan Magic Armor, tongkat itu sudah jarang dipakai. Magic Armor Versi I Ini adalah prototype Magic Armor yang dibuat bersama Zanoba Shirone dan Cliff Grimoire. Tingginya kurang – lebih 3 m. Lengan kanan dipasangi Gatling Gun yang bisa menembakkan sihir Stone Cannon, sedangkan lengan kiri dipasang perisai yang dilengkapi dengan batu penyerap sihir. Meskipun zirah ini mengonsumsi begitu banyak Mana, namun konon katanya pertahanan dan serangannya sudah setara dengan Tujuh Kekuatan Dunia. Rudeus Greyrat membuatnya secara khusus untuk melawan Dewa Naga Orsted, namun setelah bekerja untuknya, dia masih menggunakan zirah itu untuk bertarung. Magic Armor Versi I hancur saat Rudeus Greyrat melawan Dewa Tempur di Kerajaan Biheiril. Magic Armor Versi II 26



Ini adalah zirah lengkap yang bisa dipisahkan menjadi bagian lengan, kaki, dan tubuh. Warnanya hitam legam. Magic Armor Versi II adalah penyempurnaan Versi I dari segi ukuran dan berat. Siapapun yang memakainya akan memiliki kekuatan fisik setara pendekar pedang kelas Saint. Magic Armor Versi 0 Tidak banyak data mengenai zirah ini. Tapi katanya, Rudeus Greyrat sudah menyiapkan zirah ini secara khusus untuk menghadapi pertempuran di Kerajaan Biheiril. Magic Armor Versi 3 Ini adalah Magic Armor yang dipakai Rudeus pada tahun-tahun terakhirnya. Tingginya sedikit di atas 2 m, dan kemampuannya setara dengan Versi I. Zirah inilah yang menjadi dasar diproduksinya Magic Armor Serba Guna beberapa saat kemudian. Gatling Stone Cannon Ini adalah senapan Gatling yang bisa menembakkan 12 sihir Stone Cannon sekaligus. Benda ini diciptakan oleh ahli benda sihir bernama Jacqueline. Pedang Peninggalan Paul Greyrat Ini adalah pedang sihir yang bisa memotong benda sekeras apapun. Semakin keras bendanya, maka semakin tajam pula pedang ini. Pedang peninggalan Paul cukup terkenal, namun konon katanya ayah Rudeus tersebut juga menggunakan beberapa senjata lainnya selama masih menjadi petualang. Sihir Rudeus dikenal sebagai penyihir yang mampu mengaktifkan berbagai jenis sihir. Tapi, berdasarkan julukannya “Quagmire”, dia paling mahir menggunakan sihir air dan bumi. Diriwayatkan, dia bisa menggunakan sihir apapun tergantung situasinya. Tapi, berikut beberapa daftar sihir yang paling sering dia gunakan. Stone Cannon Secara teknis, Stone Cannon adalah sihir bumi kelas menengah. Umumnya, Stone Cannon berupa tembakan sebongkah batu berukuran kepalan tangan dengan kecepatan tinggi. Namun, dengan kombinasi mantra tanpa suara dari Rudeus, sihir ini bahkan bisa meledakkan tubuh Raja Iblis Abadi Badigadi. Benar-benar bagaikan meriam, Rudeus bisa meledakkan targetnya dengan sihir ini. Quagmire Inilah sihir andalan Rudeus yang juga menjadi nama julukannya. Sebenarnya, Quagmire adalah tipe sihir kombinasi antara sihir bumi dan air. Konon katanya, Rudeus bahkan bisa menenggelamkan kota dengan sihir ini. Mist



27



Mirip seperti yang di atas, ini juga sihir andalan yang sering dipakai Rudeus. Mist juga sihir kombinasi antara elemen api dan air. Katanya, dia pernah menyelimuti seisi hutan dengan sihir ini. Electric Ini adalah versi sederhana dari sihir air kelas Raja, Lightning. Ini adalah salah satu sihir original buatan Rudeus sendiri. Rudeus bisa dengan bebas menggunakan sihir ini dalam pertempuran jarak dekat. Menurut sumber tertentu, dia penah melumpuhkan seluruh pasukan pribadi Raja Iblis Abadi Atofe dengan sihir ini. Shockwave Dengan sihir ini, dia bisa menghempaskan lawannya, dengan menggunakan getaran di udara. Ini adalah tipe sihir angin. Katanya, Rudeus pernah menggunakan sihir ini pada pertarungan jarak dekat, untuk melayang-layang di udara. Penelitian Selama masa hidupnya, Rudeus meneliti dan mengembangkan berbagai jenis sihir dan alat sihir. Disebutkan bahwa dia pun telah mensponsori & mendanai berbagai penelitian, berikut diantaranya. Penelitian Mengenai Mantra Tanpa Suara Dikatakan bahwa Rudeus Greyrat sudah bisa menggunakan mantra tanpa suara sejak kecil. Gurunya, Roxy M. Greyrat, kemudian mengembangkan metode ini serta menyusun cara yang tepat untuk menguasainya. Tiga Serangkai Sihir dan Kerajaan Asura tertarik dengan tesis ini, kemudian menerapkannya pada para penyihir muda. Sehingga, lahirlah generasi penyihir yang lebih kompeten di eranya. Ramuan Obat Pemulih Mana Silent Seven Star menerima dana yang diberikan Rudeus untuk mengembangkan eksperimen obat pemulih Mana berwujud minuman. Ramuan ini dikembangkan sebagai solusi masalah klasik para penyihir, yaitu kehabisan Mana. Dengan berkembangnya metode mantra tanpa suara dan obat pemulih Mana, maka para penyihir tidak lagi dipandang sebelah mata oleh pendekar pedang. Status sosial mereka pun semakin baik setelahnya. Lengan Buatan Lengan buatan banyak membantu para pendekar pedang yang tidak mampu menyewa penyhir yang bisa memberikan sihir penyembuhan kelas Saint atau Raja padanya. Dikatakan bahwa proyek ini didanai oleh Rudeus Greyrat, dan dikembangkan oleh kolaborasi antara Zanoba Shirone dan Cliff Grimoire sebagai perancangnya. Kemudian, Silent Seven Star lebih mempopulerkan lengan buatan sebagai alat medis, ketimbang alat sihir. Magic Armor 28



Konon katanya, tidak ada satu pun zirah di dunia ini yang lebih baik daripada Magic Armor buatan Rudeus Greyrat. Anak ketiga keluarga Greyrat, Lily Greyrat, kemudian meneruskan penelitian ayahnya, sampai akhirnya berhasil memproduksi Magic Armor Serba Guna pada tahun K483. Zirah itu cukup efektif untuk mengurangi resiko luka serius saat seseorang melawan monster level tinggi. Patung Sihir Zanoba Shirone menerima dana dari Rudeus dan berhasil mengembangkan Patung Sihir. Tidak hanya tampak mirip manusia, patung ini juga bisa menggantikan manusia untuk melakukan hal-hal berbahaya, seperti : mencicipi makanan yang diduga beracun, melakukan pengintaian, menjaga rumah, dan beberapa tugas lain semacamnya. Karena harganya yang sangat tinggi dan stok terbatas, satu-satunya tempat yang banyak menggunakan produk ini adalah istana kerajaan di negara tempat Rudeus Greyrat dan temantemannya tinggal. Lingkaran Sihir Teleportasi Silent Seven Star menerima dana dari Rudeus Greyrat untuk meneliti sihir teleportasi, yang ditabukan pada jaman itu. Penelitiannya berhasil, sehingga lingkaran sihir teleportasi bisa digunakan di berbagai negara. Metode ini sangat efektif untuk memangkas waktu perjalanan, dan melewati daerah-daerah yang berbahaya. Dikatakan bahwa Rudeus berani menentang hal tabu di jaman itu, karena tidak ingin rekanrekannya celaka seperti ayahnya yang terbunuh di Dungeon Teleportasi. Semua penelitian dikerjakan oleh Silent Seven Star, sedangkan Rudeus hanyalah penyokong dana. Adapun, para petinggi, bangsawan, pemuka agama, bahkan pedagang di Kerjaan Suci Milis mengecam penelitian ini, dan menjuluki Rudeus sebagai Si Perusak Norma. Jurnal Penelitian Semua riset dan penelitian di atas ditulis dalam 52 jilid buku oleh Rudeus dan Silent Seven Star. Namun, karena penulisannya tidak sistematis, maka kredibilitas sumber ini masih diragukan. Kepribadian • Tingginya sekitar 175 cm, meskipun seorang penyihir, Rudeus Greyrat memiliki tubuh yang cukup berotot dan atletis. Warna kulitnya putih. Menurut sumber tertentu, dia memiliki mata iblis di kedua matanya, yaitu mata iblis peramal di sebelah kiri, dan mata iblis penerawang di sebelah kanan. Tidak ada sumber jelas yang menerangkan bagaimana parasnya, apakah tampan atau tidak. Tetapi menurut istri pertamanya, Sylphiette, saat bertemu di Akademi Sihir Ranoa, dia mengatakan, ”Lututku langsung lemas saat melihatnya pertama kali.” Sedangkan kedua istri lainnya, Roxy M. Greyrat dan Eris Greyrat, tidak banyak berkomentar mengenai hal ini. Tapi, sepertinya wajahnya tidak seburuk itu. • Dia sering mengenakan jubah abu-abu, tanpa menutupi kepalanya. Katanya, waktu kecil dia tidak pandai memilih pakaian. Saat bersekolah di Akademi Sihir pun dia masih memakai jubah abu-abu itu, yang sudah sobek di beberapa sisinya. Itu membuatnya tampak seperti 29



preman. Dia pernah mengenakan pakaian aneh saat menghadiri jamuan di Kerajaan Asura, dan itu membuat beberapa bangsawan memandang sinis padanya. Tapi saat usianya menginjak 20-an tahun, dia mulai memperhatikan penampilannya. Bahkan, pada tahun K430, Raja Naga Armor Perugius Dolla sempat berkomentar, ”Belakangan ini, pakaiannya mulai rapih.” Meskipun tidak begitu memperdulikan penampilan, Rudeus Greyrat dikenal sebagai orang yang pembersih, sampai-sampai dia menata ulang rumahnya dengan rapih. Hampir tiap hari dia mandi di bak mandi besar dalam rumahnya. • Saat masih bersekolah di Akademi Sihir Ranoa, Rudeus Greyrat cukup ditakuti. Tapi, dia juga sosok yang dihormati dan disukai banyak orang. Ini terbukti dengan begitu banyaknya orang yang menghadiri pemakamannya. Bahkan, perkataan Rudeus Greyrat yang terukir di batu nisannya, juga ditempatkan di sudut gedung perkuliahan Akademi Sihir Ranoa, sebagai bentuk penghormatan terakhir. • Dikatakan bahwa dia memiliki kepribadian yang sopan dan ramah pada sesama, namun nafsunya sangat besar. Dia bahkan pernah bercumbu dengan istrinya di depan umum tanpa memperhatikan orang lain. Meskipun begitu, menurut istri-istrinya, Rudeus adalah suami yang setia dan bisa diandalkan. Dia tidak pernah melirik wanita selain istri-istrinya saja. Maka, beberapa orang tidak percaya pada rumor tentang nafsunya itu. Dalam kesehariannya, dia tampak begitu tenang dan murah senyum, meskipun terkadang orang lain mencibirnya. Tapi, jika teman-temannya mendapat masalah, dia siap bertindak tegas untuk membela mereka. Berikut adalah rumor-rumor yang pernah beredar tentang Rudeus Greyrat saat dia masih muda : • Pernah suatu saat, pada jamuan di Kerajaan Asura, ada seorang bangsawan yang menertawakan istrinya. Lalu, Rudeus langsung mencengkram kerah orang itu, dan menyeretnya keluar. Dia sampai membakar seluruh hutan agar orang itu menarik kembali perkataannya dan meminta maaf. • Teman Rudeus bernama Rinia dan Pursena pernah berselisih dengannya. Mereka merusak patung kecil yang begitu disayangi Rudeus. Akibatnya, Rudeus menghukum mereka dengan cara yang paling tidak seronok bagi Ras Hewan. • Perugius pernah mengundang Rudeus ke Kastil Langit untuk memberikan nama pada anaknya. Tapi Rudeus salah paham, dia mengira Perugius akan mencelakai anaknya. Dikatakan bahwa Rudeus bahkan berani menantang Raja Naga Armor Perugius bila anaknya benar-benar tersakiti. Sedangkan, berikut ada beberapa informasi tentang Rudeus Greyrat yang belum pasti kebenarannya : • Rudeus Greyrat bukanlah orang yang begitu terkenal di dunia ini. Tapi katanya, beberapa pemimpin dunia sangat menghormati, bahkan takut padanya. • Kabarnya, setelah kematian Rudeus, ditemukan selembar kain putih berbentuk segitiga di dalam sakunya. Saat istrinya, Roxy M. Greyrat mengetahui itu, entah mengapa dia langsung cepat-cepat menyembunyikan kain tersebut. Sampai sekarang pun, belum jelas kain apakah itu. • Konon katanya, Rudeus mengetahui cara meningkatkan kapasitas Mana sejak kecil. Dia pun mengajarkan cara itu kepada junior-juniornya.



30



• Makanan favoritnya adalah nasi, telur, dan minuman kesukaan Ras Ogre dari Kerajaan Biheiril. Dia biasa makan nasi yang dituangi telur mentah dan minuman tersebut. Meskipun begitu, dia sendiri mengakui bahwa terlalu banyak makan telur mentah tidaklah baik. • Tidak diketahui apakah agama Rudeus Greyrat. Tapi, dikatakan bahwa dia adalah penganut ajaran sesat. Sayangnya, tidak pernah ditemukan lambang, patung, simbol, atau peralatan keagamaan lainnya yang mendukung fakta ini. Maka, beberapa orang menganggapnya menyembah dewa yang dibuat-buatnya sendiri. • Dikatakan bahwa dia tidak bertuhan, dan hanya percaya pada Dewa Naga. Keluarga & Kerabat Keluarga Greyrat Greyrat adalah salah satu keluarga bangsawan tertinggi di Kerajaan Asura. Greyrat dibagi lagi menjadi 4 keluarga, yaitu Notus, Boreas, Zephyrus, dan Euros. Masing-masing dari 4 keluarga itu memerintah daerah-daerah tertentu. Mereka berempat dikenal sebagai Empat Aristrokat Besar. Rudeus berasal dari Keluarga Notus. Namun, karena ayahnya, Paul, memutuskan untuk meninggalkan keluarga besarnya, maka nama Rudeus dihapus dari pohon silsilah Keluarga Notus. Paul Greyrat: Ayah Dia adalah putra tertua dari Keluarga Notus, yang merupakan kasta bangsawan tinggi di Kerajaan Asura. Dia meninggalkan rumah, dan memutuskan menjadi seorang petualang di usia muda. Setelah pensiun bertualang, dia menikahi wanita bernama Zenith. Atas bantuan teman lamanya yang bernama Philip Boreas Greyrat, Paul mendapatkan pekerjaan sebagai ksatria kelas rendah pada suatu daerah terpencil di Fedoa. Zenith Greyrat: Ibu Zenith adalah putri tertua kedua dari Keluarga Latreia di Kerajaan Suci Milis. Lilia Greyrat Dia adalah seorang pelayan yang juga dinikahi Paul. Rudeus sudah menganggapnya seperti ibu sendiri. Norn Greyrat Dia adalah adik Rudeus dari ibu Zenith. Pekerjaannya adalah seorang novelis. Aisha Greyrat Dia adalah adik Rudeus dari ibu Lilia. Dia bekerja sebagai penasehat PT. Rudo. Sylphiette Greyrat Istri pertama Rudeus yang berdarah Elf Berkuping Panjang. Roxy M. Greyrat Istri kedua Rudeus yang berasal dari Ras Iblis. Sekarang dia bekerja sebagai kepala Akademi Sihir Ranoa. 31



Eris Greyrat Istri ketiga Rudeus, yang merupakan ras manusia. Dia adalah seorang Raja Pedang yang dilatih langsung oleh Dewa Pedang kala itu, bernama Gull Farion. Lucy Greyrat Putri Tertua. Lara Greyrat Putri Kedua. Ars Greyrat Putra Sulung. Sieghart Saladin Greyrat Putra Kedua. Lily Greyrat Putri Ketiga. Christina Greyrat Putri Keempat. Kolega Zanoba Shirone Zanoba Shirone adalah senior Rudeus Greyrat di Akademi Sihir ranoa. Dia adalah mantan pangeran Kerajaan Shirone, yang akhirnya menjadi direktur perusahaan patung. Dia adalah seorang Miko berkekuatan super. Zanoba bersama Norn memainkan peran penting dalam penerbitan buku bergambar tentang Ras Supard. Zanoba sangat memuji kemampuan Rudeus dengan komentar, ”Tidak ada seorang pun di dunia ini yang melebihi kemampuannya membuat patung.” Cliff Grimoire Seperti halnya Zanoba, dia adalah senior Rudeus di Akademi Sihir Ranoa. Kemudian, dia menjadi Uskup Agung Organisasi Keagamaan Milis. Dikatakan bahwa dia selalu melindungi Rudeus saat mereka berada di Kerajaan Suci Milis. Rudeus pun sangat mengormati Cliff dengan komentarnya, ”Tanpa ada Cliff-senpai, mungkin aku tidak akan pernah berada di sini.” Silent Seven Star Dia juga seniornya Rudeus. Dia terkenal sebagai orang yang memasang lingkaran sihir teleportasi di berbagai negara. Dia pun membuat banyak penemuan penting bersama Rudeus sebagai penyokong dananya. Ariel Anemoi Asura Dia adalah Raja Kerajaan Asura. Menurut catatan Kerajaan Asura, tepat sebelum kematiannya, dia mengatakan pada Luke, seorang ksatria yang menjadi tangan kanannya, “Kerajaan Asura menjadi sedamai ini karena 32



kerja keras Rudeus Greyrat. Kumohon jangan pernah berselisih dengannya meskipun aku sudah tiada.” Aleksander Ryback Dia adalah Dewa Utara Kalman III, yang pernah menduduki peringkat ketujuh dari Tujuh Kekuatan Dunia. Jika Rudeus dikenal sebagai Tangan Kanan Dewa Naga, maka Aleksander Ryback dikenal sebagai Tangan Kiri Dewa Naga. Dia lah yang menggantikan Rudeus Greyrat melayani Dewa Naga Orsted. Dia pun sering bepergian ke seluruh penjuru dunia sebagai perpanjangan tangan Dewa Naga. Rinia Dedorudia Dia adalah pemimpin pasukan PT. Rudo. Dia juga sering bertindak sebagai mediator antara Rudeus dan Ras Hewan. Pursena Adorudia Dia adalah wakil pemimpin pasukan PT. Rudo. Perannya mirip seperti Rinia, yaitu menjadi mediator Rudeus dan Ras Hewan. Dia pernah dinobatkan sebagai pemimpin Ras Hewan. Perugius Dola Raja Naga Armor, dan salah satu dari Tiga Prajurit Legendaris yang menyelamatkan umat manusia dari Dewa Iblis Laplace. Dia adalah legenda hidup Kerajaan Asura. Dia juga guru Silent Seven Star. Menurut catatan Kerajaan Asura, Rudeus sangat dekat dengannya. Namun, belum ada bukti bagaimakah hubungan mereka sebenarnya. Daftar Pustaka Ruang historiografi Kerajaan Asura, “Catatan Kuno Kerajaan Asura” - K480. Buku tulisan Norn Greyrat, “Petualangan Ras Supard” , diterbitkan oleh Perusahaan Patung Zanoba - K427. Buku tulisan Norn Greyrat, “Penderitaan Aisha Greyrat Si Jenius” , diterbitkan oleh PT. Prajurit Bayaran Rudo - K455. Buku tulisan Norn Greyrat, “Petualangan Rudeus Si Penyihir Hebat” , diterbitkan oleh Perusahaan Patung Zanoba - K470. Buku tulisan Norn Greyrat, “Kisah Orang Biasa Yang Dikelilingi Oleh Para Jenius” , diterbitkan oleh Perusahaan Patung Zanoba - K482. Arsip Gereja Milis Divisi Manajemen, “Prosiding Gereja Millis” , diterbitkan oleh Gereja Milis - K460. Ruang Catatan Sejarah Kerajaan Biheiril, “Sejarah Kerajaan Biheiril Periode K420 - K430” , diterbitkan oleh Kerajaan Biheiril - K432. Laporan tulisan Dedorudia, “Perjalanan Panjang PT. Prajurit Bayaran Rudo” , diterbitkan oleh PT. Prajurit Bayaran Rudo - K456. 33



Laporan tulisan Juliette, “Prosiding Manajemen Bisnis PT. Boneka Zanoba” , diterbitkan oleh Perusahaan Patung Zanoba - K477. Buku tulisan Silent Seven Star, “Pedoman Sihir Baru” , K442. Buku tulisan Bloody Count, “Tokoh Pahlawan Hebat Dunia” , K480. ■■■■■ Perpustakaan Kerajaan Asura, Asisten Kepala – Couleur Elrond. -○●○–



34



Bab Terakhir Setelah Kematian Saat kembali sadar, lagi-lagi aku berada di ruangan putih ini. "Yo." Makhluk bermozaik yang mendiami tempat ini terlihat seperti biasa lagi. Kali ini, dia tidak tersegel, ataupun tampak sedih. Seperti inilah Hitogami yang kukenal dulu. “Hey, kenapa kau tidak tersegel? Dan juga, hari ini sepertinya kau tampak lebih bersemangat?” “Kau pikir aku benar-benar tersegel?” “Jadi semua itu hanya ilusi yang kau buat ya....” “Tentu saja...” Rasanya baru kemaren aku berjumpa dengan Hitogami, tapi sebenarnya waktu sudah berlalu sekitar 40 – 50 tahun lamanya. Sudah lama aku tidak melihat Hitogami ‘normal’ seperti ini. Terakhir kali kuingat, dia selalu tampak murung dan pasrah. “Kupikir kau akan sedikit lengah jika kutunjukkan masa depan yang penuh kemenangan.” “Itu tidak akan terjadi...” “Yahh, sebenarnya aku hanya ingin mencoba hal baru.” “Meskipun kau tunjukkan masa depan sebaik itu, aku tidak akan pernah lengah. Tekadku tidaklah selemah itu. Yahh, memang harus kuakui, ilusi yang kau tunjukkan itu sangat menyenangkan.” “Hey... ternyata begitu ya wujudmu....” Saat Hitogami mengatakan itu, aku pun melihat tubuhku. Wujud pria tua gemuk yang menjijikkan.... sudah tidak ada. Aku pun menggunakan tubuh yang selalu kupakai di dunia ini. Yaitu tubuh Rudeus Greyrat. Sayangnya aku tidak bisa melihat wajahku. Tapi sepertinya, wajahku juga tidak berubah. “Jadi.... selama ini kau tidak tahu wujudku ini?” "Ya, mataku hanya bisa melihat jiwa seseorang. Aku tahu bentuk jiwa dan ragamu berbeda, tapi aku tidak pernah tahu wujud yang kau pakai di dunia ini. Baru pertama kali ini aku melihatnya dengan jelas.” “Oh, jadi begitu. Sebenarnya, aku juga tidak pernah melihat wujud aslimu. Kau selalu saja ditutupi mozaik yang menyebalkan. Kurasa kita impas. Tapi mengapa.... mengapa aku 35



menggunakan tubuh Rudeus Greyrat sekarang? Biasanya saat menemuimu, aku menggunakan tubuhku dari dunia sebelumnya.” "Yahh, anggap saja ini salam perpisahan dari tubuh Rudeus Greyrat. Toh, kau sudah mati.” “....... ya.... kurasa kau benar.” Aku sudah mati. Pada usia 74 tahun. Aku melewati saat-saat terakhir hidupku dengan bahagia. Aku dikelilingi oleh anak-anak, cucu-cucu, dan cicit-cicitku. Kurasa, itu adalah akhir yang bahagia. Paling tidak, cara matiku di dunia ini jauh lebih baik daripada saat aku mati di dunia sebelumnya. Waktu itu aku kesepian, pengangguran, dan menyedihkan.... "Sekarang kau sudah mati, jadi aku bisa bergerak bebas lagi.” “Ya, aku mengerti.” “Selama kau masih hidup, masa depan yang bisa kulihat hanyalah kegelapan dan ketidakpastian. Maka, aku pun mengumpulkan banyak sekutu untuk melawanmu, persis seperti yang kau lakukan.” “Jadi kau masih belum menyerah ya.” Ketika aku mengatakan itu, sikap Hitogami berubah. Dia tampak marah. "Mengapa aku harus menyerah!? Kau sendiri tahu apa yang akan terjadi padaku jika aku kalah, kan!? Jika aku benar-benar tersegel, maka aku tidak bisa lagi menggunakan kekuatanku. Aku tidak dapat melihat apa-apa, tidak bisa berbuat apa-apa, dan hidup di sini sendirian selama 10.000 tahun.....tidak, mungkin 100.000 tahun..... atau mungkin lebih lama dari itu!!” Jadi, mimpi itu tidak sepenuhnya bohong. “Ya, aku tahu itu. Pasti mengerikan ya hidup di sini tanpa bisa melakukan apapun selama berabad-abad. Aku tidak bisa membayangkannya..... “ Aku bisa sedikit memahami perasaannya, karena aku pernah menjadi seorang NEET. Tidak melakukan apa-apa dalam waktu begitu lama akan membuatmu gila. Itulah kenapa dia tidak akan menyerah melawan Orsted. "Yahh, kalau aku berada pada posisimu, tentu saja aku juga tidak akan menyerah ......." “........ Kenapa kau mengatakan itu sambil tersenyum!? Apanya yang lucu!? Kau pikir kau sudah menang!?” “Tidak.... aku tidak tahu apakah aku akan menang. Toh, aku sudah mati, kan? Kau sendiri yang bilang. Jadi..... kau punya rencana lain untuk mengalahkan Orsted?” “Ya, setidaknya sekarang aku tahu Orsted bisa mengulangi kehidupannya. Kau juga sudah menghasilkan banyak keturunan. Mungkin di masa depan, aku akan berusaha mempengaruhi mereka. Tenang saja, aku sudah menyiapkan semuanya selama 50 tahun terakhir.” 36



"Aku mengeri.....aku mengerti....." “Kau benar-benar mengerti apa yang kukatakan!? Aku akan menghancurkan semua kerja kerasmu selama ini! Akan kuputarbalikkan semuanya! Tanpa dirimu di dunia ini, aku pasti bisa menguasai semuanya! Aku akan mengadu-domba anak-cucumu! Kau yang sudah mati tidak akan bisa melakukan apapun! Kau bahkan tidak akan bisa merengek padaku untuk menghentikannya! Yang bisa kau lakukan hanyalah melihat semua kehancuran itu!” Aku hanya menggaruk-garuk pipi sembari mendengarkan ocehan Hitogami yang penuh emosi. Aku juga menggaruk bagian belakang kepalaku, karena gatal. Aku bingung harus berkata apa. "Ooo....begitu ya...." Setelah kukatakan itu, kemarahan Hitogami semakin menjadi. Dia pun menghentakkan kakinya dengan keras. "APA MAKSUDMU.......!!??!?" Dia terus mengomel dengan suara keras. "KENAPA KAU BEGITU SANTAI!!??” "Itu karena ....... aku sudah mati." Aku menjawabnya setelah terdiam beberapa saat. Itu membuat Hitogami bingung harus berkata apa. Lalu, aku menutup mata. Aku mulai memikirkan hal-hal yang telah kukerjakan sampai sekarang. Aku sudah melakukan semua yang kuinginkan di dunia ini. Aku sudah menikah dan punya banyak teman. Aku juga punya banyak anak, cucu, bahkan cicit. Aku sudah berusaha sebaik mungkin. Memang, harus kuakui ancaman Hitogami membuatku sedikit khawatir. Seharusnya, aku bisa berusaha lebih baik lagi, tapi....... ........tapi entah kenapa.......... Aku merasa tidak menyesal, dan tidak penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya..... Atau mungkin, lebih tepat bila dikatakan, tidak ada lagi yang membuatku menyesal. Setelah mendengar semua ancaman Hitogami itu, aku tidak merasa ingin bangkit lagi dari kubur, lalu menyelamatkan semua keturunanku. Aku yakin keturunanku pasti bisa melakukan sesuatu untuk menggagalkan rencana Hitogami. Kemudian, perlahan aku mendekati Hitogami. Tanpa kusadari, ternyata perawakan Hitogami kecil juga. Sebelumnya, aku tidak pernah ingin mendekati Hitogami, jadi aku tidak tahu seberapa tinggi makhluk ini. 37



"Aku sudah puas menjalani kehidupan ini." Ya, aku sudah tidak punya lagi tujuan hidup di dunia ini. Semuanya sudah kudapatkan. Aku tahu usahaku tidaklah sempurna. Masih ada saja beberapa hal yang perlu dibenarkan. Kehidupanku di dunia ini tidak hanya berisi kesenangan. Terkadang aku juga merasakan kegagalan, keputusasaan, dan kesedihan. Namun, kurasa aku tidak ingin mengulangi itu semua, kemudian menyempurnakannya. Aku sudah mati. Pekerjaanku di dunia ini sudah tuntas. Aku hanya perlu menyerahkan sisanya pada generasi setelahku. Tapi, Hitogami masih saja mengancamku akan mencelakai keluargaku yang masih hidup. Itu aneh. Anehnya, aku sama sekali tidak merasa terancam. "Dengar, Hitogami....." "..........." "Aku ingin kau tahu suatu hal.” ".......Apa itu?" "Kurasa, aku tidak begitu membencimu.” Aku bisa merasakan wajah masam Hitogami, meskipun aku tidak bisa melihatnya. Kenapa dia kesal? Mungkinkah karena aku lebih unggul darinya saat ini? Sylphy dan Roxy masih hidup, dan keturunan kami semuanya sehat wal’afiat. Eris sudah meninggal terlebih dahulu, tapi karena usianya yang sudah terlalu tua. Bukan Hitogami yang membunuhnya. Tentu saja aku akan marah bila dia berani mencelakai keluargaku. Tapi, suatu hal yang pasti, aku tidak hidup seperti si kakek yang penuh dengan kegagalan. Aku berhasil lepas dari takdir itu. Rudeus Greyrat yang mati pada usia 74 tahun hanyalah orang tua renta, bukannya mesim pembunuh yang membabibuta seperti si kakek. Mungkin, itulah kenapa aku begitu tenang saat ini. Tidak ada yang perlu kusesali di dunia ini. Singkat kata, aku sudah berhasil, meskipun tidak sempurna. "Apa maksudmu......!?" “Jujur, aku sendiri tidak tahu apa yang kukatakan. Tapi, semua yang kudapat di dunia ini tidak lepas dari saran-saranmu dulu. Kau memang musuhku, tapi entah kenapa aku juga merasa dekat denganmu. Tanpa bantuanmu, mungkin aku tidak akan bisa hidup sebaik ini. Bahkan, ketenangan yang kudapatkan setelah mati, juga karena dirimu.” Ya. Betul sekali. Jika bukan karena Hitogami, aku tidak akan menjadi petualang di usia 20 tahun.



38



Jika bukan karena Hitogami, aku tidak akan bertemu lalu menikahi Sylphy. Jika bukan karena Hitogami, Magic Armor tidak akan bisa diselesaikan. Jika bukan karena Hitogami...... ahh, masih banyak lagi..... mana mungkin kusebutkan satu per satu. Yang jelas, aku sudah menjalani hidup dengan puas, dan mati dengan tenang. Aku sudah mengikhlaskan apapun yang terjadi pada dunia ini setelah kematianku. Terserah, mau kau apakan dunia ini. Itu hakmu. Tapi yang pasti, tugasku sudah selesai, dan sekarang aku hanya bisa lepas tangan tanpa beban sedikit pun. "Omong kosong. Aku tidak akan tertipu, dan aku tidak akan lengah kali ini.” "Ah, bukan..... bukan.... aku sama sekali tidak bermaksud apa-apa mengatakan itu. Aku mengatakan apa adanya.” Kenapa ya...... Aku tahu Hitogami jahat. Dia jelas-jelas bukan orang baik. Tapi aku tidak begitu membencinya..... dan tidak pula menyukainya. Tentu saja... aku pun tidak sudi mengucapkan terimakasih padanya. ".........." ".........." Tiba-tiba percakapan kami terhenti. Suasana menjadi canggung. Pada saat-saat seperti ini, tiba-tiba suatu pertanyaan muncul di kepalaku. "........ sebenarnya..... mengapa aku bereinkarnasi ke dunia ini.....?” Aku mencoba menggumamkan kata-kata itu, tapi Hitogami benar-benar menjawabnya. "Aku tidak tahu." Dia juga menjawab dengan setengah bergumam. "Jadi kau benar-benar tidak tahu?” “Jika aku tahu, pasti aku sudah merubahnya. Aku hampir tidak menyadari keberadaanmu sebelum bencana metastasis terjadi. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba....” "Hmmmmm ..........." Sampai umurku habis pun, aku tidak pernah mengungkap insiden metastasis itu. Nanahoshi pernah berhipotesis, tapi semuanya masih belum pasti. Tidak ada bukti kuat yang mendukung dugaannya. “Oh iya, kalau kau menemukan pria yang juga bereinkarnasi dari dunia lain sepertiku, tolong sampaikan salamku padanya.” "....... buat apa!!." "Yahh....." 39



Aku ditolak mentah-mentah. Yah, tidak aneh jika Hitogami menaruh dendam padaku. “Ngomong-ngomong, apa yang akan terjadi padaku sekarang? Bukankah aku sudah mati....” "Baiklah, mari kita lihat......" Hitogami mengatakan itu sembari menatapku dengan kesal. “Biasanya, setelah seseorang mati, jiwanya akan melebur menjadi Mana, kemudian bercampur dengan Mana-mana orang lain untuk membentuk sesuatu yang baru. Tapi, kau adalah makhluk dari dunia lain, jadi aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan jiwamu.” "Begitu ya....” Tadinya, kupikir akan bertemu dengan Paul dan Gisu setelah mati, tapi ternyata tidak.... Sayang sekali. Tapi setidaknya..... yahh, jasadku dikubur di dekat makam mereka berdua. "......." Kemudian, aku menyadari tubuhku perlahan-lahan memudar. Apakah ini peleburan Mana yang barusan Hitogami katakan? Jadi, seperti inikah kematian di dunia ini? Mungkin setiap orang di dunia ini, termasuk makhluk dari dunia lain sepertiku, mengunjungi dimensi putih ini sebelum benar-benar lenyap. Mungkin mereka tidak bertemu Hitogami, dan hanya menunggu sampai jiwanya memudar. Kalau begitu, mungkin Hitogami adalah makhluk sejenis Yama [1]. Kerjaannya adalah mengejek kehidupan orang lain, dan tertawa meringis saat melihat orang lain sekarat ... Yama memang menjijikkan. "Cih ......." Namun, Hitogami tidak meringis seperti biasanya. Dia malah menghentak-hentakkan kakinya dengan emosi. Kelihatannya dia tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Ya.... aku tahu mengapa kau jengkel. Kau ingin merasa menang di hadapanku yang mulai menghilang, kan? Tapi aku sama sekali tidak memperdulikan ocehanmu. Kau sungguh menjijikkan, seperti Yama. "........" Aku berdiri di depan Hitogami. "Yah, mungkin aku tidak pantas mengatakan ini, tapi ........" Aku pun meletakkan tanganku di bahunya. "Mulai sekarang, berusahalah lebih baik lagi......" 40



Apakah marahnya akan semakin menjadi-jadi .........? Setidaknya, itulah yang kuduga, tapi kemudian Hitogami menghela nafas panjang dan melemaskan bahunya. Kemudian, dia jatuh terkulai. ".............." Setelah itu, dia benar-benar terdiam. Sembari memandang Hitogami dari atas, aku mengamati sekelilingku. Sama seperti sebelumnya, ruangan ini hanya berwarna putih bersih. Kosong. Tubuhku semakin menghilang. Kesadaranku juga semakin kabur. Apakah aku akan kembali ke dunia sebelumnya? Ataukah aku akan bereinkarnasi lagi menjadi orang lain di dunia ini? Apakah ingatanku masih tetap utuh seperti saat pertama kali terlahir di dunia ini? Atau tidak? Aku tidak tahu........ Tapi, apapun yang akan terjadi....... Aku tidak perduli lagi........ Meskipun ingatanku masih utuh....... Meskipun aku terlahir kembali sebagai orang lain pada tempat yang jauh lebih keras daripada dunia ini........ Atau, meskipun aku kembali ke duniaku sebelumnya............ Aku pasti bisa bertahan...... "Sampai jumpa." Itulah kata-kata terakhirku. Saat kesadaranku semakin lenyap, aku berjalan melewati Hitogami dari sampingnya. Aku terus melangkah ke depan......... tanpa sedikit pun menoleh ke belakang............



41



Epilog Prolog Nol Bagian 1 Tahun K500. Ada seorang gadis muda yang dijuluki Miko Sang Pengulang. Gadi itu memiliki mata yang tampak seperti orang mati. Sejak lahir, sorotan matanya tampak kosong. Hanya keputusasaan yang terpancar dari matanya. Orang-orang dewasa di sekitarnya selalu menjauhi gadis itu karena tampak mengerikan. Si gadis pun tahu masa depan seperti apa yang menantinya kelak. Bahkan, si gadis sudah tahu takdirnya sejak awal. Kenapa bisa begitu? Karena, gadis ini memiliki kemampuan mengulang-ulangi hidupnya. Meskipun bisa mengulangi hidup, tidak banyak yang berubah pada takdirnya. Semuanya hampir sama. Dia selalu saja mendapati akhir yang sama, yaitu kematian. Kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Namun, kematian gadis ini sungguh kejam. Dia diserahkan ke negara lain sebagai alat, kemudian tertangkap musuh, lalu mati. Dia mirip seperti mainan yang rusak karena diperebutkan oleh anak-anak nakal. Dia pernah mati terbunuh dengan brutal oleh musuh-musuhnya. Dia pernah mati dimakan hidup-hidup oleh binatang buas. Dan dia pernah mati tenggelam tanpa bisa berbuat apapun. Setiap kali mengalami kematian, dia merasakan keputusasaan dan rasa sakit yang luar biasa. Bagi gadis itu, hidup hanyalah jalan menuju kematian. Ini bagaikan jatuh ke lubang yang sama, tak peduli jalan manapun yang kau ambil. Dia tidak punya harapan. Dia tidak punya daya. Sebenarnya, kekuatan gadis itu adalah membenarkan benda yang rusak menjadi utuh seperti semula, dalam kurun waktu 24 jam. Kerusakan macam apapun bisa dia benarkan. Bahkan, jika kerusakan itu berarti kematian, dia bisa menghidupkannya kembali. Pihak kerajaan menyadari bakat gadis ini, dan mereka pun memanfaatkannya.



42



Sang Raja menggunakan kekuatan itu untuk menyembuhkan dan menghidupkan kembali siapapun yang dikehendakinya. Si gadis tidak bisa menghentikan penuaan, atau membuat seseorang awet muda, namun dia bisa membatalkan kematian. Bahkan saat gadis itu mati, kekuatannya bisa menghidupkan dirinya sendiri. Baginya, semua raja sama saja. Setiap raja yang dia temui selalu saja mengeksploitasi kemampuannya. Kekuatan Miko sama sekali tidak membuat gadis itu bahagia. Meskipun bisa hidup kembali, gadis itu tidak bisa melepaskan diri dari tadir kejam yang terus dideritanya. Dia hanya digunakan saat diperlukan, jika tidak... dia hanya dibelenggu di penjara kerajaan. Kemudian, dia mati..... lalu hidup lagi. Begitu terus..... berulang-ulang. Dia sudah bertemu berbagai macam orang, tapi nasibnya tidak berubah. Cara matinya beragam. Terkadang, raja murka karena kerjanya tidak sesuai harapan. Lalu dia tebunuh. Terkadang, negara lain menyerang, dan mengambilnya sebagai tahanan perang. Lalu dia terbunuh. Terkadang, datang Ras Iblis yang menyerang suatu kerajaan. Lalu dia terbantai bersama orang-orang lainnya. Kehidupan gadis itu selalu berakhir tragis. Kemudian, dia ulangi lagi dari awal. Dia terlahir kembali pada daerah terpencil di pinggiran kerajaan. Karena wajah dan kekuatannya yang menyeramkan, tak seorang pun menginginkan gadis itu, lalu pihak kerajaan mengambilnya kembali. Maka, terulang lagilah siklus penderitaannya. Akhirnya si gadis mencoba melarikan diri. Sembari menyembunyikan kekuatannya, dia menjalani hidup bersama ibu dan ayahnya di tempat lain. Namun, itu juga sia-sia saja. Entah kenapa, saat gadis itu menginjak umur 5 tahun, prajurit kerajaan selalu tahu tempat dia berada. Kemudian, mereka pun kembali menahannya. Dia terus coba melarikan diri ke berbagai tempat. Tapi semuanya percuma. Kematian tetap saja menunggunya, entah dia dimakan hewan buas, atau terbantai di tangan perampok. Jika ditangkap oleh prajurit kerajaan, dia akan dijual ke berbagai negara yang membutuhkan kekuatannya. 43



Tak peduli berusaha sekeras apapun, akhir hidupnya selalu tragis. Dia bagaikan hidup di neraka. Sayangnya, neraka itu abadi, dan tidak pernah berakhir. Takdir mengenaskan ini merusak jiwa dan raganya. Sampai akhirnya, gadis itu tidak lagi memiliki semangat hidup. Dengan tatapan matanya yang kosong, dia hanya menuruti perintah raja seperti robot. Kemalangan itu terus terulang selama 100 – 200 tahun. Dia tidak tahu sudah berapa kali mati dan dihidupkan kembali. Yang dia ingat hanyalah betapa kejam caranya mati. Sayang sekali, dia justru mengingat jelas hal yang begitu ingin dia lupakan. Dia tidak pernah lupa bagaimana dan betapa sakitnya setiap kematian itu. Itu adalah memori terburuk yang mampu diingat manusia. Ada kalanya dia ingin menyerah dan segera mengakhiri hidup. Tapi itu hanya akan berujung pada penderitaan lainnya yang serupa. “Kumohon..... tidak lagi..... aku sudah tidak sanggup lagi..... seseorang..... tolong aku.....” Pada saat itulah terjadi perubahan. Bagian 2 Ada sesuatu yang berbeda pada kehidupan selanjutnya. Seperti biasa, dia dilahirkan kembali pada suatu desa terpencil, kemudian dibawa ke istana kerajaan saat sudah berumur 5 tahun. Dan seperti biasa pula, dia menghabiskan hari-harinya di istana dengan menggunakan kekuatannya untuk kepentingan sang raja. Sampai tahap itu, tidak ada yang berubah. Namun, ketika dia berusia 10 tahun, terjadilah sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Hal itu tidak pernah sekalipun terjadi selama dia hidup dalam lingkaran kenestapaan ini. Dia dibawa ke suatu tempat, seolah hendak merayakan ulang tahunnya yang ke-10. Dia dibawa ke ruang bawah tanah istana. Di sana ada suatu lingkaran sihir besar. Si gadis tidak pernah tahu bahwa ada lingkaran sihir seperti itu di istana ini. Karena dia memang tidak pernah diijinkan berkeliaran di istana ini. Ada puluhan orang dewasa yang mengelilingi lingkaran sihir itu. Mereka memegang tongkat, mengenakan jubah hitam pekat, menyembunyikan wajahnya di balik kerudung. Setidaknya dia tahu bahwa orang-orang dewasa itu adalah penyihir. Tapi dia tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan di sini. 44



Dia pun tidak banyak tahu tentang persihiran. Selama ini, si gadis tidak dibolehkan belajar sedikit pun tentang sihir. Kemudian, orang-orang mengikat si gadis di lingkaran sihir. Seperti biasanya, dia hanya bisa pasrah sembari melihat sekeliling dengan tatapan kosongnya. Lalu, terjadilah sesuatu yang belum pernah dia alami. Tapi, si gadis sudah lelah..... entah pernah terjadi atau belum, toh dia akan mati juga, begitulah pikirnya. Pada akhirnya, semuanya sama saja. Yang berbeda hanyalah bagaimana cara dia mati. Dia sudah tidak lagi tertarik dengan semua ini. Kemudian, orang-orang dewasa itu memulai sebuah ritual. Lingkaran sihir itu menyedot Mana dari tubuh si gadis. Miko itu memiliki jumlah Mana yang cukup besar. Tapi, Mana yang dimiliki gadis itu sedikit berbeda dengan Mana yang biasa digunakan para penyihir ataupun pendekar pedang. Tentu saja, Mana itu juga berbeda dari Mana yang biasa digunakan untuk mengaktifkan lingkaran sihir. Atau jangan-jangan..... kebetulan saja lingkaran sihir itu menyerap Mana si gadis? Tidak..... bukan begitu..... Justru sebaliknya, lingkaran sihir ini memang sengaja dibuat dengan membutuhkan Mana Miko Sang Pengulang. Si pembuat lingkaran sihir berdiri di sudut ruangan, tapi Miko itu tidak bisa melihatnya. Dia adalah seorang jenius di kerajaan ini. Dia dikenal sebagai Ksatria Sihir. Ksatria wanita itu melihatnya dengan wajah bosan, namun tidak sesuram si gadis Miko. Kemudian, ritualnya pun selesai. Lingkaran sihir mulai memancarkan cahaya redup. Cahayanya berwarna-warni seperti pelangi. Itu adalah warna sihir pemanggilan. Dan ketika cahayanya mulai sedikit meredup, seorang bocah lelaki terlihat di tengah lingkaran sihir. "Berhasil." "Sukses besar!" "Negara kita akan terselamatkan dengan ini!" Sementara para penyihir larut dalam kebahagiaan, bocah lelaki itu melihat sekitarnya dengan bingung. Kemudian, dia perlahan mendekat, lalu duduk di depan gadis berwajah kosong. “Permisi ..... di mana ini? Tadinya aku bersama Nana dan Kuro...... tapi.....” 45



Si bocah berbicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh siapapun di ruangan ini. Tapi entah kenapa, si gadis Miko memahaminya. Mungkin mereka saling terhubung karena gadis Miko menggunakan Mana-nya untuk memanggil bocah itu. "Ah, namaku Shinohara Akito ...... kau siapa?" "Aku Miko Sang Pengulang." “........ Mi─? ..... Ummm, sebenarnya yang kutanyakan adalah namamu.....” Si gadis baru ingat, selama hidup dalam neraka ini, dia tidak pernah dipanggil namanya. Terutama, setelah dia dibawa ke istana. Miko itu tidak punya nama. Mungkin ada pengecualian bila Miko berasal dari keturunan bangsawan, tapi pada umumnya, seorang Miko tidak pernah dinamai. Orang lain selalu saja memanggilnya Miko, tanpa perlu mengetahui nama aslinya. Hal yang sama terjadi pada gadis itu. Namun, untungnya si gadis masih mengingat nama yang diberikan orang tuanya, sebelum orang-orang kerajaan itu melepasnya. Meskipun dia sudah mati berkali-kali, dia masih mengingat nama itu. "──Riria." "Wah, itu nama yang bagus.” Bocah itu tersenyum. Saat melihat senyumnya, jantung si gadis Miko berdegup kencang. Bagian 3 Gadis itu bisa merasakan perubahan. Kemudian, sang raja membebaskan gadis Miko, lalu memberikan tugas lain sebagai penerjemah bocah yang muncul dari lingkaran sihir pemanggil itu. Dengan Ksatria Sihir sebagai penjaga, mereka bertiga menghadap raja. "Riria, ini apa?...... itu apa?..... kalau yang ini apa?" Bocah yang datang dari dunia lain itu menanyakan berbagai hal pada gadis Miko. Dia menanyakan berbagai hal tentang dunia ini, mulai dari benda, gaya hidup, dan orangorang lain. Gadis itu telah mengulangi kehidupan berkali-kali, tapi wawasannya tidak begitu luas. "Jawablah.... bocah itu bertanya padamu.” "I-itu? Itu adalah benda sihir. Benda itu bisa menyemburkan api dari ujungnya jika dialiri Mana. Mungkin orang-orang menggunakannya untuk membasmi monster di kawasan hutan.” Jika si gadis tidak tahu, maka dia akan bertanya pada sang ksatria. Dan dia pun menjawabnya. 46



Si jenius yang dikenal sebagai Ksatria Sihir itu menjawab semuanya dengan nada bosan. Berbeda dari si gadis, ksatria wanita itu tahu segalanya. "Hmmm, jadi itu alat penyembur api ya.... jadi, di sini banyak monster? Apakah Riria pernah melihatnya?” ".......beberapa kali aku pernah melihat monster pohon, mereka bergerak dengan begitu aktif.” “Dengan aktif? ...... hahaha, aku bahkan tidak bisa membayangkannya. Ah, tapi aku mungkin pernah melihat yang seperti itu di film.” "Film......? Apa itu film?" "Film adalah......" Sekarang dia punya kehidupan baru, yaitu sebagai penerjemah bocah dari dunia lain. Itu adalah hal yang sangat baru bagi si gadis Miko. Bocah itu hanya tertawa setiap kali diberitahu berbagai hal tentang dunia ini, dan jantung Miko terus berdegup kencang saat melihatnya. Awalnya, Miko mengira tidak akan ada yang berubah, meskipun datang makhluk dari dunia lain sekalipun. Tapi, sepertinya itu tidak benar. Si bocah juga menceritakan berbagai hal tentang dunia asalnya, dan itu membuat khayalan Miko melambung jauh. Baru pertama kali dia mendengar adanya tempat seperti itu. Ternyata, selama ini dunia jauh lebih luas daripada bayangannya. Tidak hanya itu, dia juga mengetahui lebih banyak hal melalui jawaban Ksatria Sihir atas pertanyaan-pertanyaan si bocah yang tidak dia pahami. Kini, dunianya sudah jauh lebih terbuka daripada sebelumnya. Setelah kedatangan si bocah..... hidupnya berubah. Sekarang, makanan lebih berasa. Sekarang, nyanyian burung di pagi hari terdengar lebih merdu. Sekarang, sinar matahari terasa lebih hangat. Jadi, inilah hidup. Hidup yang sebelumnya sekejam neraka, sekarang begitu indah. Mungkin, si bocah datang dari dunia lain untuk menyelamatkan gadis Miko. Dia datang untuk mengentaskannya dari neraka yang tidak berujung. Setelah bertemu si bocah, gadis Miko benar-benar merasa dilahirkan kembali, padahal dia sudah sering mengalami itu. Dari sinilah kehidupan yang sebenarnya dimulai. Pertemuan ini adalah takdir. Hari demi hari berlalu, bocah dari dunia lain itu semakin kuat, semakin baik, dan terus mendukung Miko secara moral. 47



Namun, lagi-lagi takdir kejam menantinya. Bagian 4 Pecah perang di negara itu. Gadis itu tahu ... Setiap kali terlibat dalam peperangan, dia akan mati mengenaskan. Dia sudah mengetahuinya sejak awal. Tapi, ada suatu hal yang tidak dia ketahui, yaitu...... si bocah datang untuk memenangkan peperangan ini. Negara ini perlu seorang pahlawan yang didatangkan dari dunia lain untuk mengalahkan semua lawan-lawannya. Itulah yang disarankan oleh penyihir-penyihir yang dipekerjakan oleh kerajaan ini. Kerjaan ini memerlukan waktu 10 tahun untuk mengembangkan teknik memanggil pahlawan dari dunia lain. Gadis Miko tidak tahu apa-apa tentang itu. Maka.... tibalah saatnya bagi si bocah maju ke medan perang. Namun, sayangnya dia tidak tahu apa-apa tentang peperangan. Dia bahkan masih mempelajari berbagai hal tentang dunia ini. Meskipun pihak kerajaan mengetahui itu, mereka tetap saja mengirimkan si bocah ke medan laga. Mereka mengenakan baju zirah padanya, memberinya pedang, dan menyuruhnya berdiri di barisan terdepan. Benar saja....... akhirnya bocah itu mati sia-sia. Kepalanya terpenggal oleh sekali tebasan jenderal musuh. Lalu, jenderal musuh mengambil kepalanya sebagai tanda kemenangan. Hanya badannya yang kembali pada Miko. Pihak kerajaan hanya menghela napas lelah saat melihat kematian si bocah. Ternyata, pahlawan yang dipanggil dari dunia lain pun tidak berguna. Percuma saja mereka mendengarkan nasehat penyihir-penyihir kerajaan itu. Sekarang, mereka boleh mencibirnya sesuka hati. Si gadis Miko memeluk erat mayat si bocah, dan berusaha keras menghidupkannya lagi dengan kekuatannya. Tapi itu sia-sia saja. Dua puluh empat jam sudah berlalu semenjak kematian si bocah, bahkan sekarang mayatnya mulai membusuk. Gadis itu memiliki kekuatan hebat, namun dia tidak bisa melakukan apapun. Dia hanya bisa menangis. 48



Dia meratap..... mengapa semua ini harus terjadi. Dia menjerit.... kenapa dia harus menderita seperti ini. Dia merasa disiksa dan dipermainkan oleh takdir. Dia terus mencoba menggunakan kekuatannya pada si bocah, tapi semua orang tahu itu percuma saja. Kemudian, di depan matanya.... pasukan musuh membantai habis kerajaan itu. Si gadis tertangkap, dan dalam keputusasaan, dia pun terbunuh untuk yang kesekian kalinya. Namun..... untuk pertama kalinya dalam hidup ini..... dia ingin melawan takdir..... (AKU INGIN HIDUP .........!) Dia tidak ingin mati lagi seperti ini. Dia ingin hidup bersama orang yang disayanginya. (AKU INGIN HIDUP BERSAMANYA .........!) Waktu yang dia habiskan bersama si bocah tidaklah lama. Tapi itu sudah cukup membuat hidup si gadis bergitu berwarna. Saat bersama si bocah, seakan dia melupakan semua kematian tragis yang dia alami selama ini. Bocah itu adalah harapannya. Dia adalah sinar harapan pertama yang menyinari kelamnya kehidupan si gadis. Harapan itu membuatnya sedikit optimis menjalani hidup ini. Berkat bocah itu, untuk pertama kalinya dalam hidup, si gadis Miko bersyukur diberkahi kekuatan khusus. Di ambang kematiannya, gadis itu menggigit bibirnya sendiri sampai berdarah, lalu dia gunakan Mana-nya sebanyak-banyaknya. Dia tidak pernah menggunakan kekuatannya sebesar ini sebelumnya. Tujuannya hanya satu..... Dia tidak ingin mengulangi hidup ini sendirian...... Dia ingin hidup bersama bocah itu sekali lagi.... Kekuatannya meluap.... kali ini, bukan hanya hidupnya yang terulang.... tapi juga waktu. Ya.... inilah kekuatan mengulang waktu. Takdir dunia pun ikut berubah. Bagian 5 Kekuatan gadis itu membawanya ke masa lalu. Tahun K400. Wilayah Fedoa, kota Ranoa.



49



Saat itulah si bocah terbunuh. Langit terbelah, waktu dan ruang terdistorsi. Dari langit yang terbelah itu, munculah seseorang yang juga memiliki hubungan dekat dengan bocah itu. Dia memiliki harapan yang sama dengan si gadis Miko, yaitu ingin bersama si bocah. Mereka akan melakukan apapun pada dunia ini, semuanya demi menyelamatkan masa depan si bocah. Harusnya, di tahun K500, nyawa si bocah terselamatkan. …… ..yahh...... harusnya sih begitu...... Namun, ternyata merubah masa lalu bukanlah hal mudah. Tak peduli sekuat apapun Miko itu, takdir bukanlah hal yang bisa dirubah-rubah dengan gampang. Kekuatan Miko dan takdir dunia saling berbenturan satu sama lain. K400, K401, K403. Selama waktu itu, dunia terus berjalan tanpa perubahan. Tetapi, akhirnya pada suatu saat........ Munculah suatu jiwa yang tersesat di antara distorsi ruang dan waktu. Jiwa ini sama sekali tidak memiliki hubungan dengan bocah itu. Jiwa ini terselip masuk ke dunia ini, lalu mondar-mandir kesana-kemari tanpa arah dan tujuan. Saat jiwa ini hampir memudar, akhirnya dia menemukan wadah yang bisa menampungnya. Dia memasuki raga seseorang yang ditakdirkan bernama Rudeus Greyrat. Rudeus Greyrat adalah keberadaan yang sepele, namun dia termasuk dalam proses berubahnya dunia ini. Karena eksistensi Rudeus Greyrat lah, ideologi Roxy Migurdia berubah, sejarah Sylphiette berubah, dan kepribadian Eris Boreas Greyrat juga berubah. Perubahan-perubahan yang disebabkan Rudeus Greyrat semakin menggoyahkan distorsi ruang dan waktu. Sampai akhirnya, pada Tahun K417, Nanahoshi Shizuka dipanggil ke dunia ini. Namun, tidak berhenti di situ..... Rudeus Greyrat terus merubah tatanan dunia, sampai di luar perkiraan si gadis Miko. Awalnya, Miko merubah dunia ini hanya untuk menyelamatkan nyawa si bocah, namun ternyata hasilnya lebih signifikan dari itu. Sejarah berjalan ke arah yang tidak diketahui oleh siapapun. Tak seorang pun tahu apakah perubahan ini menuju ke arah yang diinginkan si gadis. Namun, beberapa tahun setelah kematian Rudeus Greyrat..... Gadis Miko itu terlahir kembali.



50



Dia terlahir kembali tanpa kekuatan Miko, karena sudah terkuras habis untuk mendistorsi dunia ini. Tidak ada lagi kemampuan memutar waktu. Tidak ada lagi kemampuan mengulangi hidup. Atau dengan kata lain, si gadis Miko terlahir di dunia terakhirnya. Tak seorang pun tahu bagaimana nasib gadis Miko di masa depan.



51



Kata Penutup Dengan begini, berakhirlah kisah Rudeus Greyrat si mantan NEET pengangguran. Meskipun kami telah menunjukkan kekalahan Hitogami di masa depan, takdir masih terus berubah, karena perselisihan Hitogami dengan beberapa orang masih berlanjut. Sayangnya, Mushoku Tensei hanya menceritakan kisah Rudeus Greyrat, jadi ijinkanlah kami mengakhiri cerita ini sekarang juga. Aku menulis selama 2 tahun. Jumlah hurufnya mungkin sekitar 2.830.000. Baru kali ini aku menulis cerita selama ini. Ada banyak hal yang tidak kuketahui, tapi aku tidak berhenti menulis, sampai pengunjung cerita. Kurasa itu semua juga berkat para pembaca yang terus memberikan dukungannya. Juga karena banyaknya evaluasi dan pemikiran kalian, kita bisa menjadi yang terbaik. “Jangan tertipu oleh angka dan jumlah, jangan mengira kemampuanmu bertambah hanya karena telah menulis begitu banyak cerita, jangan mengira tulisanmu begitu menarik di mata pembaca, dan jangan pernah menganggap dirimu sebagai seorang penulis yang sukses.”..... aku terus mengatakan nasehat-nasehat seperti itu pada diriku sendiri. Namun, harus kuakui aku termotivasi pada karyaku yang menjadi terbaik. Tentu saja, terlepas dari itu semua, ada banyak hal yang perlu kupertimbangkan dan renungkan. Aku yakin, tulisanku yang menduduki peringkat pertama pada Shousetsuka ni Narou (yaitu ajangnya para penulis berbakat) akan menjadi modal kepercayaan diriku di masa depan. Dengan prestasi ini, aku akan melangkah lebih jauh lagi. Terima kasih banyak semuanya..... Saat ini, aku sedang berusaha keras menggarap versi Light Novel, dan menulis bab extra yang menceritakan 10 tahun kisah perjalanan Rudeus dari umur 24 hingga 34 tahun. Bab extra juga akan menceritakan kehidupan Rudeus setelah umur 34, anak-anak Rudeus, dan karakter-karakter lain yang kurang mendapat sorotan dalam cerita utama. Setidaknya, aku akan menyelesaikan 1 – 2 bab per bulan. Kuharap versi Light Novel dan bab extra dapat selesai secepat dan sebaik mungkin. Akhir kata, sekali lagi kuucapkan terimakasih pada kalian semua, para pembaca. -○●○-



52



KETERANGAN 1. Si penghakim akhirat pada kepercayaan orang Jepang



53