Myjurnal - Goestrategi Dan Geopolitik NTB Dalam Peningkatan Pariwisata Lombok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GOEPOLITIK DAN GEOSTRATEGI NUSA TENGGARA BARAT (PENINGKATAN APBD MELALUI PARIWISATA LOMBOK UTARA) Nurul Maharani Putri Farmasi1A, FAkultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam Gontor Putri Mantingan



ABSTRAK Wawasan nusantara menjadi landasan penting suatu daerah mengembangkan dan memajukan kualitas daerahnya. Kepemahaman daerah tentang hal ini, menjadi dasar geopolitik dan geostrategi daerah. Lombok Utara dengan potensi wisata berdasarkan keadaan geologinya menjadi sasaran pemerintah untuk mengembangkan APBD Lombok Utara. Banyak peran pemerintah dan masyaraat dalam hal ini, seperti pengembangan SDM dan SDA, peningkatan mutu dan kualitas wisata, penyediaan sarana dan fasilitas, hingga pelestarian budaya untuk daya tarik wisatawan. Potensi pariwisata ini menjadi komoditi kesejahteraan masyarakat dan pemerintah. Letak geolografis



Lombok yang menjadi keuntungan daerah dalam



pengembangan ini, yaitu letaknya diantara kawasan wisata bali-sulawesi-flores.



Kata kunci : geopolitik, geostrategic, potensi wisata, geografis Lombok, Lombok Utara.



ABSTRACT The insight of the archipelago is an important foundation for an area to develop and advance the quality of its region. Regional understanding about this, is the basis of regional geopolitics and geostrategy. North Lombok with tourism potential based on geological conditions is the government's target to develop the North Lombok Regional Budget. There are many roles of government and society in this regard, such as developing human resources and natural resources, improving the quality and quality of tourism, providing facilities and facilities, to preserving culture for tourist attraction. This tourism potential is a welfare commodity for the people and the government. The geological location of Lombok is a regional advantage in this development, which is located between the tourist area of BaliSulawesi-Flores.



Keywords: geopolitics, geostrategic, tourism potential, geographical Lombok, North Lombok.



PENDAHULUAN



Pembangunan adalah suatua proses kegiatan masyarakat atas prakata sendiri atau pemerintah dalam memperbaiki kondisi ekonomi sosial dan budaya berbagai komunitas, mengintrogasikan berbagai komunitas ke dalam kehidupan bangsa, menciptakan kemapuan memajukan bangsa secara terpadu. Pembangunan daerah adalah proses kegiatan masyarakat daerah dalam memperbaiki kondisi ekonomi sosial dan budaya yang bertempet tinggal di suatu daerah tertentu. Dalam hal ini, dalam rangka peningkatan APBD Kabupaten Lombok Utara memakai wawasan nasional dalam meningkatkan kesejahteraan masyaratkatnya. Peranan geopolitik dan geostrategi Nusa Tenggara Barat, khususnya wilayah Lombok Utara, menjadi perhatian pemerintah di bidang pariwisata. Hal ini dibuktikan dalam pengembangan dan peran pemerintah. Tidak luput dari semua itu, kondisi ini didukung partisipasi masyarakat yang kian hari memajukan SDM dan memanfaatkan SDA. Fasilitas yang digunakan menjadi sarana utama wisata Lombok. Komoditi yang digemari berupa wisata Gili, air terjun, hingga pengembanga Desa Budaya Tradisional. Dibantu pendirian Bandara Internasional Lombok yang menjadi sarana wisatawan.Pengembangan dunia SDM dengan program kerja dari sekolah kejuruan juga menjadi kebijakan dan strategi pemerintah Lombok Utara.



PEMBAHASAN Pengertian Geotrategi dan Geopolitik Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negarauntuk menentukan tujuan dan kebijakan negara. Geostartegi merupakanpemanfaatan lingkungan untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi jugamerupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yangdiamanatkan dalam pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945. Geostrategi jugauntuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakatmajemuk dan heterogen. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanannasional, sehingga bisa dikatakan geostartegi adalah ketahanan nasional itu sendiri. Ketahanan nasional itu sendiri adalah suatu kondisi dinamik suatu bangsayang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalammenghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan maupungangguan yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam, yang secaralangsung maupun tidak langsung dapat membahayakan



integritas, identitas,kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.1 Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu ³geo´ dan ³politik´. Maka, Membicarakan pengertiangeopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. ³Geo´ artinyaBumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistemdalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut- paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik,selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. 2



Keadaan Geografis Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak antara 115'45 - 119°10 BT dan antara 8°5 - 9°5 LS. Wilayahnya di utara berbatasan dengan Laut Jawa, di selatan dengan Samudera Hindia, di timur dengan Selat Sepadan di barat dengan Selat Lombok. Luas wilayah keseluruhan adalah 49.32,19 Km2 yang terdiri atas daratan 20.152,15 Km2 dan lautan 29.159,04 Km2. Dua buah pulau besar yaitu Pulau Lombok dengan luas wilayah daratan 4.738,70 Km2 (23,51%) dan Pulau Sumbawa 15.414,37 Km2 (76,49%). Selain itu juga dikelilingi ratusan pulau kecil. Pulau-pulau kecil tersebut diantaranya Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan, Gili Gede, Gili Nanggu, Gili Tangkong, Pulau Moyo, Pulau Bungin, Pulau Satonda, Pulau Kaung, dan Pulau Panjang.Panjang Pulau Lombok dari barat ke timur sekitar 80 km sedangkan Pulau Sumbawa dari barat ke timur sepanjang 300 km dan dari utara ke selatan sekitar 100 km.3 Secara geografis, Pulau Lombok terletak pada segitiga emas destinasi pariwisata utama di Indonesia yakni Pulau Bali di sebelah barat, Tana Toraja dan Bunaken di sebelah utara, dan Pulau Komodo di sebelah timur. Lombok juga berada pada segitiga emas pelayaran lintas nasional dan internasional yakni Surabaya di sebelah barat, Makassar di utara dan Darwin Australia di timur. Posisi ini memberikan berkah kepada Pulau Lombok karena tidak hanya strategis sebagai destinasi wisata tetapi juga tempat transit kapal-kapal layar dari Darwin. Disamping itu, Lombok dilalui oleh garis Wallace, yakni garis pemisah antara kelompok spesies flora dan fauna Benua Asia dan Australia. Akibatnya, Lombok memiliki spesies flora dan fauna yang unik, karena menjadi titik pertemuan pengaruh kedua benua



14.



1



Aditya Rasdi. 2013. Pengertan Geostrategi. Bandung: Universitas Padjajaran. Hlm. 4.



2



Sumarsono S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. .Jakarta: Gramedia PustakaUtama. Hlm. 35.



3



Edi Kurniawan. 2007. Potensi Sumbar Daya Alam Nusa Tenggara Barat. Mataram: Tanah Air. Hlm.



tersebut. Posisi ini menjadikan Lombok tempat yang menarik untuk melakukan penelitian dan studi tentang alam dan biologi.4



Potensi Pariwisata Lombok Sebagai sebuah destinasi pariwisata, pulau Lombok memiliki dua atraksi wisata andalan, yakni keindahan wisata alam dan keunikan budaya masyarakatnya. Lombok memiliki wisata alam yang tersebar di seluruh bagian pulau, mulai dari ketinggian Gunung Rinjani hingga hamparan pantai di sekelilingnya. Alam Lombok tidak hanya menyajikan pemandangan dan topografi seperti pantai, gunung, air terjun, sungai, dan danau, tetapi juga peristiwa alam yang tidak ditemukan di destinasi lain. Peristiwa alam unik yang hanya terjadi di Lombok antara lain munculnya nyale, sejenis cacing laut, setiap musim hujan di pantai; wisata laut dengan terumbu karang, maupun perkembangbiakan ikan dan mutiara laut; wisata budidaya kerang dan penyu; wisata kuliner dengan keindahan pantai diberbagai pulau kecil kawasan Lombok Utara.5 Lombok selatan memiliki hamparan pantai pasir putih sejauh lebih dari 90 km, yang memanjang dari timur sampai ke barat daya. Hamparan pantai tersebut berada di antara lekukan kaki gunung dan cerukan bukit yang menghadirkan pemandangan yang mempesona. Keistimewaan pantai di Lombok tak hanya pada pasir putihnya yang kadang diselingi warna lainnya, namun juga pada keheningan yang masih terpelihara. Di beberapa tempat, topografi pantai yang sedemikian rupa menciptakan arus dan gelombang yang tepat untuk olahraga selancar, menyuguhkan lebih dari sekedar sand and sun. Dengan cuaca yang relatif stabil dan matahari yang bersinar sepanjang tahun, pantai-pantai di kawasan selatan Lombok sangat layak dijadikan produk wisata unggulan dan berdaya saing bagi kepariwisataan Lombok. Sebagai contoh adalah wisata Gili Trawangan, Gili Menu, Gili Air, dan lainnya. Lombok memiliki ratusan pulau kecil dengan pantai berpasir putih, dan air yang sejernih kristal. Setiap pulau kecil memiliki titik penyelaman dengan jenis karang dan ikan yang unik, selain untuk melakukan aktivitas sand, sun, surfing and fishing. Selain kesempatan untuk melakukan berbagai kegiatan wisata laut dan pantai, pulau-pulau kecil tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi destinasi olahraga air. 6 4



Akhmad Saufi. 2013. Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan Pulau Lombok. Mataram: BPD NTB.



5



Akhmad Saufi. 2013. Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan Pulau Lombok. Mataram: BPD NTB.



6



Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. 2005. Rencana Strategis Pembangunan Kebudayaan dan



Hlm. 19.



Hlm. 20.



Atraksi budaya Lombok terdiri dari tempat, benda dan gelaran acara budaya. Walaupun masyarakat Lombok mayoritas beragama Islam, namun budayanya banyak dipengaruhi pula oleh budaya Hindu. Ini terlihat dari peninggalan bangunan tempat ibadah. Terdapat banyak pura dan masjid tua peninggalan abad ke 16 dan 17 di Lombok yang hingga kini masih dijadikan tempat ibadah oleh masyarakat sekitar. Pengaruh Hindu dan Islam juga terlihat pada berbagai ritual gelaran acara budaya yang dilakukan oleh masyarakat Lombok dari waktu ke waktu. Berbagai jenis tarian, permainan, musik tradisional, serta filosofi yang dimiliki masyarakat Lombok merupakan refleksi dari ajaran Hindu dan Islam yang dipelihara secara harmonis oleh masyarakat Lombok secara turun temurun. Keunikan budaya Lombok merupakan keunggulan lain yang patut dibanggakan. Desa-desa tradisional yang masih terjaga keasriannya di bagian selatan dan utara pulau Lombok masih menerapkan gaya hidup bersahaja seperti yang diwariskan oleh generasi terdahulu mereka, termasuk dalam menyajikan berbagai tarian tradisional, musik, permainan dan karnaval tradisional, seperti nyongkolan.



Keadaan Penduduk dan SDM Lombok Suku Sasak adalah penduduk asli Lombok yang mendiami lebih dari 2/3 pulau ini. Juga terdapat suku Samawa dan Mbojo yang berasal dari Pulau Sumbawa, suku Bali yang sudah berada di Lombok sejak permulaan abad ke 15, dan sekelompok kecil keturunan Cina dan Arab yang diperkirakan telah mendiami pulau Lombok sejak ratusan tahun silam. Mayoritas penduduk Lombok, terutama suku Sasak, Samawa, dan Mbojo, beragama Islam. Walaupun demikian, seni budaya masyarakat di pulau Lombok, seperti musik dan tarian, lebih banyak dipengaruhi kebudayaan Hindu dari pada Islam. Jumlah penduduk Pulau Lombok pada tahun 2013 tercatat sebanyak 3,2 juta jiwa atau 70% dari jumlah penduduk Provinsi NTB, yang terbagi menjadi 1,5 juta laki-laki dan 1,7 juta perempuan. Persebaran penduduk menurut jenis kelamin seperti yang terjadi di Pulau Lombok sangat mendukung pengembangan industri pariwisata, mengingat pengembangan industri pariwisata yang merupakan industri berbasis layanan hospitality sangat membutuhkan tersedianya tenaga kerja perempuan. Saat ini, industri pariwisata di Lombok menyerap lebih banyak tenaga kerja perempuan dibandingkan tenaga kerja laki-laki, yang terlihat dari serapan tenaga kerja per-sektor di Lombok di mana proporsi tenaga kerja perempuan yang



Pariwisata Nasional 2005 – 2009. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. Hlm. 67.



bekerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 28,86 %, sementara tenaga kerja laki-laki hanya sebesar 12,30 %. Beberapa penelitian mengindikasikan tantangan pembangunan pariwisata di Lombok berasal dari lemahnya peran serta masyarakat lokal dalam pembangunan pariwisata. Hal ini dikarenakan pengetahuan dan keterampilan kepariwisataan yang rendah serta kurangnya pemberdayaan oleh pemerintah setempat. Akibatnya, sektor pariwisata di daerah ini, terutama investasi pariwisata, masih didominasi oleh pendatang dari luar Lombok. Hal-hal yang menjadi isu sosial dalam pengembangan pariwisata antara lain mengenai kepemilikan lahan. Selain itu kepemilikan usaha wisata dan aktivitas wisata yang mayoritas dilakukan oleh para pendatang sangat rentan terhadap gesekan sosial di masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan. Masyarakat di sekitar destinasi pariwisata pulau Lombok memiliki antusiasme yang tinggi dalam melihat sektor pariwisata sebagai peluang ekonomis. Antusiasme tersebut menjadi modal yang sangat berharga dalam membenahi dan membangun destinasi pariwisata Lombok. Meski demikian masyarakat tetap perlu dididik agar mampu menjadi motor penggerak aktivitas dan bisnis kepariwisataan di tempat masing-masing. Pendidikan kepariwisataan bagi masyarakat Lombok membutuhkan strategi khusus, misalnya dengan melibatkan pemimpin informal seperti ketua adat, ulama, dan tokoh masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat Lombok memiliki karakteristik paternalistik yakni kecenderungan mengikuti arahan dan rekomendasi pemimpin non formal atau orang yang dituakan di wilayah masing-masing. Di samping itu pendidikan pariwisata tersebut juga membutuhkan dukungan para pendidik di sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar, menengah maupun atas. Mereka, perlu mengikutsertakan pariwisata dalam kurikulum muatan lokal (mulok) di sekolah masing-masing, agar dapat memberikan informasi dan pengajaran awal kepada peserta didik guna mendorong peserta didik membangun karier yang berkaitan dengan pariwisata.7



Peran Pemerintah Dalam Peningkatan Wisata Lombok Dan Bentuk Wisata KLU Dunia pariwisata di Pulau Lombok memang semakin mendapat perhatian khusus dari para wisatawan. Mulai dibangunnya berbagai fasilitas pendukung pariwisata di Lombok 7



Sapta Nirwandar. 2016. Pembangunan Sektor Pariwisata Di Era Otonomi Daerah. Lombok:



Universitas Mataram. Hlm. 10.



membuat para wisatawan tidak lagi khawatir tentang berbagai kebutuhan terkait dengan perjalanan wisata. Pemerintah di masing-masing kabupaten di Lombok juga menyadari pentingnya sarana pendukung ini guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Salah satu infrastruktur yang paling penting adalah jalan yang menghubungkan antar objek wisata yang ada di Lombok. Kondisi jalan yang semakin baik juga membuat perjalanan semakin mudah dan cepat. Akses menuju ke lokasi wisata yang lebih mudah ini tentu saja menjadi pertimbangan utama bagi para wisatawan. Keberadaan



Bandara



Internasional



Lombok



(BIL)



juga



sangat



membantu



perkembangan pariwisata di Pulau Lombok. Dengan adanya bandara ini, maka wisatawan yang datang dari berbagai negara tidak perlu lagi transit di bandara internasional lainnya yang berada di Lombok. Sebaliknya, para wiatawan bisa dengan mudah datang ke Lombok langsung dari negaranya masing-masing. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan, tidak hanya bagi para wisatawan tetapi juga bagi perkembangan pariwisata di Pulau Lombok. Fasilitas utama pendukung wisata lombok lainnya adalah hotel. Di Lombok telah dibangun berbagai tipe hotel untuk memenuhi kebutuhan akomodasi bagi para wisatawan. Mulai dari hotel kelas melati hingga hotel mewah bertaraf internasional pun telah tersedia di berbagai wilayah di Lombok. Sehingga Anda tidak perlu khawatir tidak mendapatkan tempat istirahat yang nyaman saat berada di Lombok.8 Di samping itu, keadaan penduduk Lombok Utara dengan potemsi yang dimiliki masih perlu pengembangan. Hal ini didukung peran pemerintah melalui jalur pendidikan, dengan mengembangkan sekolah pariwisata berupa SMK. Terdapat SMKN 1 Pemenang yang yang bertanggung jawab atas pendidikan dasar teori maupun praktik kerja lapangan di dunia pariwisata. Dengan jurusan tata boga, pariwisata, pelayanan kerja, hingga penerapan system belajar yang memberi peluang pelajar dalam berkerja aktif dalam wisata Lombok Utara.9 Dalam pengambangan budaya di Lombok, pemerintahan juga memberikan sarana dan prasarana bagi desa wisata yang menjadi target wisatawan. Bantuan tersebut berupa, penyediaan tour guide, alat tenun sebagai komoditi utama, dan lainnya. Hal ini telah dilakukan di desa tradisional Senaru, Segenter, Suwela, dan Penakak. Banyak upaya telah dicanangkan pemerintah seperti dalam kutipan surat kabar atau media cetak, berikut :



8



Syaiful Amin. 2017. Tour Bersama Paket Wisata Lombok. Lombok: Grand Lombok. Hlm. 5.



9



www.profil-SMKN-1-Pemenang-Lombok-Utara.co.id



Sementara itu, Bupati Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH, dalam sambutannya menyampaikan pariwisata di Lombok Utara perlu dimanfaatkan dan dikelola dengan sebaikbaiknya, pariwisata tak boleh berdiri sendiri dan manfaatnya harus dirasakan masyarakat Lombok Utara. Dilanjutkan bupati, pariwisata menopang ekonomi masyarakat. Terkait pemerintah daerah menjadikan pariwisata sebagai penopang utama ekonomi bisa melihat dari formasi APBD yang kita anggarkan cukup untuk membangun dunia pariwisata. Dalam konteks pengembangan pariwisata, bupati menyampaikan pula peningkatan layanan kepada masyarakat dengan peningkatan pendapatan mesti seiring menyejahterakan masyarakat. "Banyak program yang dilakukan untuk pengembangan kepariwisataan, diantaranya memperbaiki destinasi wisata dan mempromosikan pariwisata Lombok Utara dengan anggaran yang terus meningkat dan terintegrasi dengan sektor lainnya. Semisal Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mendukung dengan cara pasokan sayur-mayur ke tiga Gili. Semua fungsi kedinasan terkait perlu dimaksimalkan dalam mendukung kemajuan pariwisata," jelas bupati.10 Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, melakukan berbagai pembenahan di sektor pariwisata untuk mewujudkan daerahnya sebagai destinasi wisata dunia. "Insya Allah pada 21 Juli 2016, kami akan meresmikan tagline Lombok Utara sebagai destinasi wisata dunia pada hari ulang tahun Kabupaten Lombok Utara nanti," kata Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar, di Mataram, Kamis (9/6/2016). Selain dari sisi kebijakan pembangunan, sambung Najmul, pihaknya juga akan melakukan upaya penertiban terhadap bangunan-bangunan yang melanggar garis pantai, terutama di perairan Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Upaya penertiban tersebut dimaksudkan untuk menjaga kawasan tiga gili tersebut agar tetap indah dan nyaman, sehingga terus dikunjungi para wisatawan. Bangunan yang akan ditertibkan bukan milik hotel, tetapi sejenis kafe dan bangunan bongkar pasang yang menyalahi aturan. 11 Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu daerah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bergantung pada sektor pariwisata. Keberadaan tiga gili atau pulau kecil, seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno menjadi andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara dalam mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD). 10



Tioq Tata Tunaq. 2018. Bupati Buka Rakor Pariwisata KLU 2018. Pemenang: Pemkot KLU.



11



www.kompas.com (diakses 22 Oktober 2018, 10.00).



Pelaksana tugas (plt) Kabag Humas Setda Kabupaten Lombok Utara Mujadid Muhas menyebutkan, pariwisata merupakan sektor dengan kontribusi sumbangan PAD terbesar hingga 60 persen. "PAD kita (Lombok Utara) itu paling besar dari pariwisata setiap tahunnya," ujar Mujadid kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (10/6) malam. Ia menyampaikan, dari 60 persen PAD yang disumbangkan sektor pariwisata, 80 persennya berasal dari aktivitas yang ada di tiga gili tersebut, seperti pajak hotel dan restoran, serta berbagai retribusi lain. "Kalau dirata-ratakan, sumbangan tiga gili terhadap PAD Lombok Utara itu mencapai 40 persen hingga 45 persen," lanjut dia. Sepasang wisatawan memperhatikan siluet Gunung Rinjani saat Sunrise (matahari terbit) di pinggiran pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat (24/2). Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu daerah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bergantung pada sektor pariwisata. Keberadaan tiga gili atau pulau kecil, seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno menjadi andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara dalam mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD). Pelaksana tugas (plt) Kabag Humas Setda Kabupaten Lombok Utara Mujadid Muhas menyebutkan, pariwisata merupakan sektor dengan kontribusi sumbangan PAD terbesar hingga 60 persen. "PAD kita (Lombok Utara) itu paling besar dari pariwisata setiap tahunnya," ujar Mujadid kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (10/6) malam. Ia menyampaikan, dari 60 persen PAD yang disumbangkan sektor pariwisata, 80 persennya berasal dari aktivitas yang ada di tiga gili tersebut, seperti pajak hotel dan restoran, serta berbagai retribusi lain. "Kalau dirata-ratakan, sumbangan tiga gili terhadap PAD Lombok Utara itu mencapai 40 persen hingga 45 persen," lanjut dia. Mujadid meyakini, kontribusi pariwisata akan terus meningkat ke depannya. Hal ini ditandaskan masih banyaknya potensi destinasi wisata menarik lain yang ada di Lombok Utara seperti kampung adat di Bayan hingga sejumlah air terjun. "Potensinya (jumlah) air terjun di Lombok Utara bisa sampai 70 air terjun, kalau digabung dengan air terjun kecil-kecil. Menariknya, bule-bule yang justru pada semangat mendatangi air terjun, bahkan ke tempat air terjun yang akses jalannya belum begitu baik," kata Mujadid. Setelah pariwisata, sumbangan PAD terdiri atas Dinas Tenaga Kerja, Perijinan Penanaman Modal dan Investasi, itu pun berkutat di Gili juga. Lalu, ada perhubungan, dan baru pertanian.



Mujadid menyebutkan, target dan realisasi PAD Lombok Utara selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada 2016, dari Rp 115 miliar yang ditargetkan, pada tataran realisasi PAD meraup angka Rp 104 miliar atau 90 persen. Pencapaian ini meningkat pada 2017, dengan target sebesar Rp 157 miliar dan realisasi sebesar Rp 121 miliar atau 77 persen. Sedangkan, target PAD Lombok Utara pada 2018 diharapkan mampu menyentuh Rp 200 miliar.12



Partisipasi Masyarakat Begitu banyak upaya masyarakat dalam peningkatan mutu dan kualitas pariwisata di Lombok Utara, hal ini dapat dibuktikan dalam partisipasi masyarakat menajga dan ikut serta dalam penertiban kebijakan pemerintah.



PENUTUP Pemahaman daerah akan wawasan nusantara mengantarkan kebijakan geopolitik dalam pengembangan dan kesejahteraan daerah berdasarkan geostrateginya. Hal ini ditunjukan kawasan witasa Lombok Utara yang menjadi geopolitik pemerintahan untuk meningkatkan APBD dan kualitas daerah. Banyak bentuk cara dan geostrategic dilakukan untuk kepentingan ini. Hingga pemerintah dan masyarakat yang berkolaborasi menciptakan kemajuan daerah Lombok Utara. Tidak hanya dampak positif tapi pengembangan ini menjadi angka pariwisata mendunia yang menarik daya saing Indonesia sebagai surge wisata di kancah internasional.



DAFTAR PUSTAKA Amin, Syaiful. 2017. Tour Bersama Paket Wisata Lombok. Lombok: Grand Lombok. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. 2005. Rencana Strategis Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Nasional 2005 – 2009. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI. Kurniawan, Edi. 2007. Potensi Sumbar Daya Alam Nusa Tenggara Barat. Mataram: Tanah Air. Nirwandar, Sapta. 2016. Pembangunan Sektor Pariwisata Di Era Otonomi Daerah. Lombok: Universitas Mataram. Rasdi, Aditya. 2013. Pengertan Geostrategi. Bandung: Universitas Padjajaran. 12



www.republika.com (diakses 22 Oktober 2018, 10.15).



S, Sumarsono. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. .Jakarta: Gramedia PustakaUtama. Saufi, Akhmad. 2013. Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan Pulau Lombok. Mataram: BPD NTB. Tata Tunaq, Tioq. 2018. Bupati Buka Rakor Pariwisata KLU 2018. Pemenang: Pemkot KLU. www.kompas.com. www.profil-SMKN-1-Pemenang-Lombok-Utara.co.id www.republika.com.