Narasumber - Final - Paparan Diskusi Diagnosis TBC Pada Anak Dan Dewasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STUDI KASUS DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PADA ANAK DAN DEWASA



Tata Tertib Pengerjaan Studi Kasus 1. 2.



3. 4.



5.



Peserta duduk sesuai dengan provinsi masing-masing Latihan soal dapat dikerjakan bersama dengan peserta berasal dari wilayah yang sama pada kelompok tersebut. Peserta akan mendapatkan 10 soal studi kasus dan dikerjakan di power point. Jika sudah selesai dapat dikumpulkan bahannya pada link yang sudah disediakan panitia (Rename nama file dengan Nama Provinsi_Modul Diagnosis TBC) Peserta diberikan waktu: a. Pembacaan Tata tertib dan studi kasus: 10 menit b. Diskusi: 30 menit c. Paparan diskusi: 20 menit (akan ada kelompok yang memberikan paparan hasil diskusi dan kelompok lain yang memberikan tanggapan) d. Bedah Studi Kasus oleh Narasumber: 20 menit e. Simpulan Fasilitator: 10 menit Setiap kelompok akan didampingi oleh fasilitator, tiap fasilitator akan membantu mengarahkan jalannya diskusi hingga selesai.



Latihan Soal



Studi Kasus TBC



Apa saja gejala klinis khas TBC? Siapa saja populasi berisiko tinggi TBC?



Bagaimana cara mendiagnosis TBC di fasyankes yang belum mempunyai fasilitas TCM? Apa saja data yang perlu dilengkapi dalam penulisan diagnosis TBC?



Studi Kasus 1 Diagnosis TBC Dewasa •



Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan batuk 2 bulan, badan semakin kurus, meriang selama 1 bulan dan keringat malam. Apa yang Anda lakukan jika didapatkan hasil sputum TCM negatif ( MTB Not Detected )?



Kasus 2 Diagnosis TBC Dewasa •







Pasien perempuan 50 tahun, dengan batuk lama, bb turun, nafsu makan turun dan keringat malam. Hasil sputum TCM “MTB detected low, rifampisin resisten not detected”. Pasien juga ada benjolan di leher kanan bergerombol, dengan hasil FNAB radang chronic granulomatosa, terdapat sel datia Langhan. Pasien belum pernah berobat TBC sebelumnya. Saat diperiksa status HIV nya ternyata pasien dengan HIV reaktif. Bagaimana penulisan diagnosis yang tepat untuk pasien ini?



Kasus 3 Diagnosis TBC Dewasa • Pasien laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak kuning sejak 2 minggu , demam sejak 3 hari dan sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tampak kurus, nafsu makan menurun, keringat malam kadang-kadang. Pasien memiliki riwayat TBC paru 5 tahun yang lalu sudah berobat rutin selama 6 bulan. Tindakan apa yang dilakukan pada pasien untuk menentukan adanya TBC kambuh atau tidak?



Kasus 1 Diagnosis TBC Anak ANAMNESIS •







A, anak laki-laki 13 bulan dibawa ke IGD dengan keluhan batuk 17 hari, disertai demam 2 minggu, batuk 3 minggu,. keluhannya penderita sudah berobat ke 2 orang dokter umum, diberi antibiotika namun keluhan tidak berkurang. berat badan turun 1 kilogram selama 2 bulan terakhir. batuk pagi/siang/malam intensitas sama, semakin lama cendrung memberatRiwayat alergi : tidak ada. Ayah pasien diketahui menderita TBC paru BTA (+) dan sedang mendapat pengobatan TBC 2 minggu . Imunisasi dasar lengkap, scar BCG ada. Pasien tinggal bersama ibu, ayah, 2 kakak ( 3 dan 6 tahun). Kakak sehat tidak ada keluhan.



Pemeriksaan Fisik BB: 7.5 kg, TB: 72 cm (BB/TB -2SD sampai -3SD) Tampak sakit sedang, composmentis, anak tampak tidak aktif RR= 58 x/m; S: 37,9oC; N: 180 x/m; CRT < 2” SpO2 room air 89-90%; dengan oksigen 1lt/mnt/nasal: 97% Tanda dehidrasi tidak ada, Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, sklera tak ikterik, retraksi ada (subcostal), pada auskultasi toraks didapatkan crackles, Hepar: 2 cm bac, Lien tidak teraba, dan tidak dapatkan acrosianosis, pembesaran sendi (-) Baggy pant (-), dermatosis (-)



Pemeriksaan Penunjang •



• • • • • • •



TCM sputum: terdeteksi M. tuberculosis, sensitif rifampisin BTA sputum: -/-/Tes tuberkulin : diameter indurasi 11 mm Hb: 10 g/dL, L: 10.700/mm3, Ht: 36%, T: 420.000/mm3 DC: 0/0/2/70/25/3 CRP: 25 mg/dL SGOT : 35 mg/dl SGPT : 48 mg/dl Urine rutin normal



RADIOLOGIS



Pertanyaan 1.



2. 3. 4. 5. 6. 7.



Apa saja masalah yang terjadi pada pasien? Dengan keterangan diatas berapa skor TB anak tersebut? Apa Diagnosis anak tersebut? Apa dasar diagnosis? Bagaimana tatalaksana pasien ini? Pemeriksaan penunjang apa lagi yang diperlukan? Hal apa lagi yang harus dilakukan?



Kasus 2 Diagnosis TBC Anak •



Seorang anak perempuan, usia 2 tahun berat badan 7 kg, TB 75 cm, masuk IGD dengan keluhan kejang disertai penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk RS. Kejang seluruh tubuh 1x, kejang +10 menit berhenti sendiri kemudian anak tidak sadar. Demam hilang timbul, tidak terlalu tinggi sejak 5 hari yang lalu, demam terutama malam hari, tidak menggigil. Pasien terihat tidak aktif sejak 1 bulan terakhir. muntah ada sejak 2 hari yang lalu. Berat badan turun 1 kg dalam 1 bulan terakhir, nafsu makan berkurang 2 minggu terakhir. Kontak TB disangkal. Diare tidak ada. Riwayat kontak dengan penderita TB : kakek baru 1 bulan meninggal kareana TB, BTA tidak diketahui tinggal disebelah rumah. Imunisasi tidak lengkap, ibu lupa sudah imunisasi apa saja.



PEMERIKSAAN FISIK •



• •



Keadaan umum sedang, kesadaran E3V2M3, TD 110/70 mmHg, Nadi 120x /menit, reguler, kuat angkat. Napas 20x/menit, Suhu 38,3 C, Saturasi 96%. Pupil isokor, Rc +, Kaku kuduk positif, Brudzinski I positif, Brudzinski II negatif. Kelenjar getah bening 2 buah ukuran 1 cm pada leher kanan. Scar BCG tidak ada Pembengkakan sendi tidak ada Old man face (+), Baggy pant (+), dermatosis (-), edema (-)



Pemeriksaan Penunujang •



• • •



• • • • •



Hb: 9,8 g/dL, L: 2.700/mm3, Ht: 36%, T: 120.000/mm3 MCH : 76 MCV : 25 DC: 0/0/2/35/60/3 CRP: 20 mg/dL SGOT : 35 mg/dl SGPT : 48 mg/dl Tes tuberkulin : diameter indurasi 6 mm TCM : MTB not detected, Rifampisin resisten not detected



TUGAS •



• •



Apa diagnosis kerja anda? Apa dasar diagnosis? Bagaimana tatalaksana anda untuk pasien ini? Pemeriksaan apalagi yang dapat dilakukan?



Kasus 3 Diagnosis TBC Anak Seorang anak perempuan, usia 5 tahun, datang dengan keluhan berat badan sulit naik sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat batuk 1 bulan semakin lama semakin parah. demam lama disangkal. Anak makan 3x sehari, porsi cukup. Berat badan tidak naik. 2 bulan terakhir. Riwayat kontak dengan penderita TB disangkal. Pembengkakan sendi tidak ada, pembesaran KGB ada. Bapak pasien perokok aktif, kurus, sering batuk, riwayat batuk berdarah 1 tahun yang lalu, namun belum pernah diperiksakan ke dokter. .



Pemeriksaan Fisik •



Sadar, status gizi pasien gizi kurang, tanda vital dalam batas normal, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Teraba kelenjar multiple ukuran diameter 2 cm pada leher kiri. Pemeriksaan paru ditemukan “crackles’ pada paru kiri dan wheezing minimal pada paru kanan. Tidak terdapat pembengkakan pada sendi serta kelainan kulit. Tidak ada desaturasi. Frekuensi napas semenit normal. Suhu tubuh normal. Tes tuberkulin



Pemeriksaan penujang •



• •



Darah rutin normal Thorak foto normal Tes tuberculin menunjukan hasil indurasi diameter 5 mm.



Tugas •







Berdasarkan keterangan di atas, Berapa skor TB anak itu? Tindakan dan apa yang anda lakukan?



Kasus 4 Diagnosis TBC Anak Anak 4 tahun, BB 16 kg, dibawa orangtua nya datang ketempat saudara, karena ingin mendapat second opinion dengan menunjukkan hasil uji tuberkulin yang baru dilakukan 3 hari yl 18 mm, hasil foto thoraks terbaru menyatakan infiltrat paru stq dari foto thoraks sebelumnya, pemeriksaan darah rutin menunjukkan LED 30. Oleh SpA sebelumnya sudah diberikan pemberian OAT selama 6 bulan, akan diberikan lagi OAT bulan ke ke 7 karena hasil uji tuberkulin pada awalnya 6 bulan yang lalu 12 mm dan foto foto thoraks menunjukkan hasil stq, meskipun BB Anak naik 2 kg selama pengobatan dan gejala klinis batuk kearah TB yang terdapat pada awal sakit saat ini sudah menghilang Bagaimana komentar saudara ?



Pembahasan



Latihan Soal



• Gejala utama pasien TBC paru adalah batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. • Batuk dapat diikuti gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Gejala TBC ekstraparu tergantung dari organ yang terlibat.



Apa saja gejala klinis khas TBC?



Latihan Soal Siapa saja populasi berisiko tinggi TBC?



● ODHIV ● Kontak erat dengan pasien TBC ● Tinggal di daerah padat penduduk, wilayah kumuh, daerah pengungsian ● Orang yang bekerja dengan bahan kimia yang berisiko menimbulkan paparan infeksi paru ● Pasien immunokompromais



Latihan Soal



Surat Edaran Nomor HK.02.02/III.1/936/2021 tentang Perubahan Alur Diagnosis dan Pengobatan TBC di Indonesia



Bagaimana cara mendiagnosis TBC di fasyankes yang belum mempunyai fasilitas TCM? ● Tes Cepat Molekuler (TCM) adalah alat utama penegakan diagnosis TBC. ● Jika fasyankes mengalami kendala mengakses layanan TCM berupa kesulitan transportasi, jarak dan kendala geografis maka penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopis ( BTA ).



Algoritma Diagnosis TBC Jika TCM Tidak Tersedia



Latihan Soal



Apa saja data yang perlu dilengkapi dalam penulisan diagnosis TBC?



Penulisan diagnosis TBC: ∙ ∙ ∙ ∙ ∙



Terkonfirmasi bakteriologis/ terdiagnosis klinis Lokasi: paru/ekstraparu Kasus Baru/ Riwayat pengobatan sebelumnya Uji kepekaan obat Status HIV



Studi Kasus 1 •



Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan batuk 2 bulan, badan semakin kurus, meriang selama 1 bulan dan keringat malam. Apa yang Anda lakukan jika didapatkan hasil sputum TCM negatif ( MTB Not Detected )?



Algoritma Diagnosis TBC



Kasus 2 •







Pasien perempuan 50 tahun, dengan batuk lama, bb turun, nafsu makan turun dan keringat malam. Hasil sputum TCM “MTB detected low, rifampisin resisten not detected”. Pasien juga ada benjolan di leher kanan bergerombol, dengan hasil FNAB radang chronic granulomatosa, terdapat sel datia Langhan. Pasien belum pernah berobat TBC sebelumnya. Saat diperiksa status HIV nya ternyata pasien dengan HIV reaktif. Bagaimana penulisan diagnosis yang tepat untuk pasien ini?



Latihan Soal



Penulisan diagnosis TBC untuk kasus diatas: ∙ Lokasi : Paru/Ekstraparu🡪 TB paru dan limfadenitis tb 🡪 termasuk TBC paru



∙ Terkonfirmasi bakteriologis/ terdiagnosis klinis🡪 terkonfirmasi bakteriologis ∙ Kasus Baru/ Riwayat pengobatan sebelumnya🡪 kasus baru ∙ Uji kepekaan obat🡪 TBC sensitive obat ∙ Status HIV🡪 positif TBC PARU KASUS BARU SENSITIF OBAT TERKONFIRMASI BAKTERIOLOGIS DENGAN STATUS HIV POSITIF



Kasus 3 • Pasien laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak kuning sejak 2 minggu , demam sejak 3 hari dan sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tampak kurus, nafsu makan menurun, keringat malam kadang-kadang. Pasien memiliki riwayat TBC paru 5 tahun yang lalu sudah berobat rutin selama 6 bulan. Tindakan apa yang dilakukan pada pasien untuk menentukan adanya TBC kambuh atau tidak?



• •











1. Periksa sputum TCM🡪 jika positif didiagnosis sebagai TBC kasus kambuh, jika negatif lanjutkan dengan pemeriksaan foto toraks 2. jika didapatkan foto toraks suggestive TBC 🡪 jangan buru buru didiagnosis dengan TBC relaps 🡪 bandingkan dengan foto toraks post pengobatan OAT sebelumnya. ( seringkali fibrotik/sequele TBC dibaca oleh expertise sebagai TB paru aktif ) 3. jika tidak ada perbedaan antara foto toraks saat ini dengan foto toraks post OAT sebelumnya maka kemungkinan saat ini pasien dengan sequele TBC/ TBC inaktif dan gejala yang ada sekarang disebabkan oleh infeksi sekunder lainnya. Obati dengan antibiotik non OAT terlebih dahulu dan lihat ada tidaknya perbaikan gejala. Jika terdapat penambahan infiltrate /fibroinfiltrat pada foto toraks yang baru maka dapat dicoba diobati dengan antibiotik non OAT terlebih dahulu. Jika tidak ada perbaikan gejala dan foto toraks evaluasi 2 minggu setelahnya🡪 dapat didiagnosis sebagai TBC paru relaps secara klinis



Pemeriksaan Fisik BB: 7.5 kg, TB: 72 cm (BB/TB -2SD sampai -3SD) Tampak sakit sedang, composmentis, anak tampak tidak aktif RR= 58 x/m; S: 37,9oC; N: 180 x/m; CRT < 2” SpO2 room air 89-90%; dengan oksigen 1lt/mnt/nasal: 97% Tanda dehidrasi tidak ada, Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, sklera tak ikterik, retraksi ada (subcostal), pada auskultasi toraks didapatkan crackles, Hepar: 2 cm bac, Lien tidak teraba, dan tidak dapatkan acrosianosis, pembesaran sendi (-) Baggy pant (-), dermatosis (-)



Kasus 1 Diagnosis TBC Anak ANAMNESIS •







A, anak laki-laki 13 bulan dibawa ke IGD dengan keluhan batuk 17 hari, disertai demam 2 minggu, batuk 3 minggu,. keluhannya penderita sudah berobat ke 2 orang dokter umum, diberi antibiotika namun keluhan tidak berkurang. berat badan turun 1 kilogram selama 2 bulan terakhir. batuk pagi/siang/malam intensitas sama, semakin lama cendrung memberatRiwayat alergi : tidak ada. Ayah pasien diketahui menderita TBC paru BTA (+) dan sedang mendapat pengobatan TBC 2 minggu . Imunisasi dasar lengkap, scar BCG ada. Pasien tinggal bersama ibu, ayah, 2 kakak ( 3 dan 6 tahun). Kakak sehat tidak ada keluhan.



Pemeriksaan Penunjang •



• • • • • • •



TCM sputum: terdeteksi M. tuberculosis, sensitif rifampisin BTA sputum: -/-/Tes tuberkulin : diameter indurasi 11 mm Hb: 10 g/dL, L: 10.700/mm3, Ht: 36%, T: 420.000/mm3 DC: 0/0/2/70/25/3 CRP: 25 mg/dL SGOT : 35 mg/dl SGPT : 48 mg/dl Urine rutin normal



RADIOLOGIS



Pertanyaan 1.



2. 3. 4. 5. 6. 7.



Apa saja masalah yang terjadi pada pasien? Dengan keterangan diatas berapa skor TB anak tersebut? Apa Diagnosis anak tersebut? Apa dasar diagnosis? Bagaimana tatalaksana pasien ini? Pemeriksaan penunjang apa lagi yang diperlukan? Hal apa lagi yang harus dilakukan?



Jawaban no 1 •



• • • • •



Batuk lebih 2 minggu 🡪 Batuk kronik Demam lebih 2 minggu Batuk tidak berkurang, walaupun diberi antibiotik Penurunan berat badan 1 kg dalam 2 bulan terakhir Ada kontak TB (Ayah) dangan BTA (+) Gizi kurang (moderate malnutrition)



Jawaban 2: SKOR TB 0



1



2



3



Kontak



Tidak jelas



-



Laporan ortu, BTA (-)



BTA (+)



TST



negatif



-



-



positif



Berat badan



-



BB/U < 80% GIZI KURANG



BB/U < 60% GIZI BURUK



-



Demam



-



> 2 minggu



-



-



Batuk



>2minggu



>2 minggu



-



-



Pembesaran limfonodi



-



multipel , >1cm, nyeri (-)



-



-



Sendi



-



bengkak



-



-



Rontgen dada



normal



sugestive



-



-



Total score



7



Jawaban no. 3 •







Diagnosis TBC milier terkonfirmasi bakteriologis DD Bronkopneumonia Gizi kurang (moderate malnutrition)



Jawaban no.4 Dasar Diagnosis TB terkonfimasi bakteriologis • TB milier • Batuk > 2 minggu • Panas badan ≥ 2 minggu • Penurunan berat badan 1 kg dalam 2 bulan terakhir • Kontak penderita TBC BTA (+) • Foto toraks: gambaran miler • PPD: 11 mm • TCM: + MTB sensitif rifampicin



Jawaban no.4 •



Dasar diagnosis suspek bronkopneumonia • Napas cepat • desaturasi • Lekositosis, shift to the left, dan peningkatan CRP



Jawaban dasar diagnosis Gizi kurang



BB/U : -2SD sampai -3SD



Jawaban dasar diagnosis Gizi kurang



Jawaban No.5 •



Tatalaksana • TB : KDT anak fase intensif 1 x 2 tablet (Etambutol 15-20mg/kgbb) • Terapi antibiotik • Terapi Nutrisi



Jawaban No. 6 •



Pemeriksaan tambahan lain • Lumbal pungsi, analisis LCS, BTA • Mencari adanya tubercle choroid (konsul mata) • Pemeriksaan HIV • Kultur darah dan sensitifitas obat



jawaban No.7 •







Hal lain yang harus dilakukan Investigasi kontak dan TPT • Ibu dan ayah 🡪 diinvestigasi / kontak investigaton • Pada kakak 3 dan 6 tahun 🡪 investigasi kemungkinan TB dan TPT



Kasus 2 Diagnosis TBC Anak •



Seorang anak perempuan, usia 2 tahun berat badan 7 kg, TB 75 cm, masuk IGD dengan keluhan kejang disertai penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk RS. Kejang seluruh tubuh 1x, kejang +10 menit berhenti sendiri kemudian anak tidak sadar. Demam hilang timbul, tidak terlalu tinggi sejak 5 hari yang lalu, demam terutama malam hari, tidak menggigil. Pasien terihat tidak aktif sejak 1 bulan terakhir. muntah ada sejak 2 hari yang lalu. Berat badan turun 1 kg dalam 1 bulan terakhir, nafsu makan berkurang 2 minggu terakhir. Kontak TB disangkal. Diare tidak ada. Riwayat kontak dengan penderita TB : kakek baru 1 bulan meninggal kareana TB, BTA tidak diketahui tinggal disebelah rumah. Imunisasi tidak lengkap, ibu lupa sudah imunisasi apa saja.



PEMERIKSAAN FISIK •



• •



Keadaan umum sedang, kesadaran E3V2M3, TD 110/70 mmHg, Nadi 120x /menit, reguler, kuat angkat. Napas 20x/menit, Suhu 38,3 C, Saturasi 96%. Pupil isokor, Rc +, Kaku kuduk positif, Brudzinski I positif, Brudzinski II negatif. Kelenjar getah bening 2 buah ukuran 1 cm pada leher kanan. Scar BCG tidak ada Pembengkakan sendi tidak ada Old man face (+), Baggy pant (+), dermatosis (-), edema (-)



Pemeriksaan Penunujang •



• • •



• • • • •



Hb: 9,8 g/dL, L: 2.700/mm3, Ht: 36%, T: 120.000/mm3 MCH : 76 MCV : 25 DC: 0/0/2/35/60/3 CRP: 20 mg/dL SGOT : 35 mg/dl SGPT : 48 mg/dl Tes tuberkulin : diameter indurasi 6 mm TCM : MTB not detected, Rifampisin resisten not detected



TUGAS •



• •



Apa diagnosis kerja anda? Apa dasar diagnosis? Bagaimana tatalaksana anda untuk pasien ini? Pemeriksaan apalagi yang dapat dilakukan?



Jawaban No.1 Diagnosis •



• •



Suspek meningoensefalitis TB Gizi buruk marasmik Anemia hipokrom mikrositer



Jawaban No.2 : Dasar Dianosis •











Skor TB = 9 ( kontak 2, tuberculin 3, Gizi 2, thoraks foto 1, pembesaran KGB 1 ) ; ada bukti infeksi TB (tes tuberkulin walaupun diameter 6mm tapi karena pasien gizi buruk/imunokompromais maka interpretasnya positif). Adanya kejang dan tanda brudzinki (tanda meningeal) mendasari, disertai penurunan kesadaran mendukung ke diagnosis meningoensefalitis TB. Gizi buruk marasmik 🡪 Klinis: Oldman face baggy pant dan antropometris Anemia hipokrom mikrositer 🡪 Hb : 9,8 ; MCV / MCH rendah



Jawaban No.2 : Tatalaksana •



• •



KDT anak fase intensif 1 x 1 tablet Etambutol 1 x 125 mg (karena meningitis TB) Tatalaksana gizi buruk



Jawaban No.3 •







Pemeriksaan analisa cairan sereborospinal Pemeriksaan CT scan kepala (dengan atau kontras), untuk mencari “penyangatan (enhanced) di basal cranial, tuberculoma, hidrosefalus.



Kasus 3 Diagnosis TBC Anak Seorang anak perempuan, usia 5 tahun, datang dengan keluhan berat badan sulit naik sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat batuk 1 bulan semakin lama semakin parah. demam lama disangkal. Anak makan 3x sehari, porsi cukup. Berat badan tidak naik. 2 bulan terakhir. Riwayat kontak dengan penderita TB disangkal. Pembengkakan sendi tidak ada, pembesaran KGB ada. Bapak pasien perokok aktif, kurus, sering batuk, riwayat batuk berdarah 1 tahun yang lalu, namun belum pernah diperiksakan ke dokter. .



Pemeriksaan Fisik •



Sadar, status gizi pasien gizi kurang, tanda vital dalam batas normal, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Teraba kelenjar multiple ukuran diameter 2 cm pada leher kiri. Pemeriksaan paru ditemukan “crackles’ pada paru kiri dan wheezing minimal pada paru kanan. Tidak terdapat pembengkakan pada sendi serta kelainan kulit. Tidak ada desaturasi. Frekuensi napas semenit normal. Suhu tubuh normal. Tes tuberkulin



Pemeriksaan penujang •



• •



Darah rutin normal Thorak foto normal Tes tuberculin menunjukan hasil indurasi diameter 5 mm.



Tugas •







Berdasarkan keterangan di atas, Berapa skor TB anak itu? Tindakan dan apa yang anda lakukan?



Jawaban no. 1 : skor TB 4 0



1



2



3



Kontak



Tidak jelas



-



Laporan ortu, BTA (-)



BTA (+)



TST



negatif



-



-



positif



Berat badan



-



BB/U < 80% GIZI KURANG



BB/U < 60% GIZI BURUK



-



Demam



-



> 2 minggu



-



-



Batuk



>2minggu



>2 minggu



-



-



Pembesaran limfonodi



-



multipel , >1cm, nyeri (-)



-



-



Sendi



-



bengkak



-



-



Rontgen dada



normal



sugestive



-



-



Total score



Tindakan yang dilakukan •











• •



Anamnesis ulang ada atau tidak kontak dengan pasien TB dewas Berikan obat antibiotik non spesifik dan asma, lihat respon setelah 2 minggu. Tes tuberkulin ulang, minimal 2 minggu setelah tes tuberkulin sebelumnya. Pemeriksaan TCM/BTA sputum Biopsi limfonodi leher



Kasus 4 Diagnosis TBC Anak Anak 4 tahun, BB 16 kg, dibawa orangtua nya datang ketempat saudara, karena ingin mendapat second opinion dengan menunjukkan hasil uji tuberkulin yang baru dilakukan 3 hari yl 18 mm, hasil foto thoraks terbaru menyatakan infiltrat paru stq dari foto thoraks sebelumnya, pemeriksaan darah rutin menunjukkan LED 30. Oleh SpA sebelumnya sudah diberikan pemberian OAT selama 6 bulan, akan diberikan lagi OAT bulan ke ke 7 karena hasil uji tuberkulin pada awalnya 6 bulan yang lalu 12 mm dan foto foto thoraks menunjukkan hasil stq, meskipun BB Anak naik 2 kg selama pengobatan dan gejala klinis batuk kearah TB yang terdapat pada awal sakit saat ini sudah menghilang Bagaimana komentar saudara ?



Jawaban •



• •







Bila sudah pernah dilakukan uji tuberkulin jangan diulangi lagi Bila Hasil foto thoraks nya non spesifik tidak perlu diulang LED tidak pernah dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis TB Kriteria sembuh pada pasien ini : keluhan pertama berobat menghilang, BB naik, klinis membaik.



TERIMA KASIH



TERIMA KASIH