5 0 356 KB
NASKAH ROLEPLAY TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK/ TAK STIMULASI PERSEPSI
Di sebuah Rumah Sakit Jiwa Grashia tepatnya di ruang elang tampak terlihat tim perawat akan melaksanakan terapi aktivitas kelompok kepada kelompok pasien dengan perilaku kekerasan dengan berbagai macam sebab,adapun latar belakang pasien-pasien itu adalah pasien pertama Ny.V berumur 28 tahun dengan latar belakang pasien suka marah-marah dan berbicara kasar, Ny.K berumur 30 tahun dengan latar belakang pasien dibawa karena sering melempar batu kepada ibunya, Ny.J berumur 32 tahun dengan latar belakang pasien suka melempar barang ke orang yang meng-ganggunya, Ny.S berumur 24 tahun dengan latar belakang pasien sering memukuli ibunya tanpa sebab, Ny.M berumur 27 tahun dengan latar belakang pasien suka ngedumel sendiri dan berbicara kasar, Nn.O berumur 20 tahun dengan latar belakang pasien sering mengamuk dan berkelahi dengan kakanya, Ny. R berumur 48 tahun dengan latar belakang pasien suka memukul orang lain ketika dirinya merasa terganggu, Tn. R berumur 33 tahun dengan latar belakang pasien suka melukai dirinya sendiri dengan membenturkan kepalanya ke tembok, dan terakhir Tn.A berumur 28 tahun dengan latar belakang pasien suka merusak lingkunganya saat marah. Perawat sudah memilah dan memilih klien yang sesuai dengan indikasi dan membuat kontrak dengan klien tim terapis sudah mempersiapkan materi yang akan disampaikan serta alat dan bahan untuk melakukan terapi. Kemudian perawat terapis memasuki ruangan yang sudah ditetapkan dan memulai aktivitas kelompok pasien dengan perilaku kekerasan. Leader
: Selamat pagi semuanya,
Px
: Pagi sus…..
Leader
: saya perawat (nama leader) yang akan memimpin jalannya TAK pada pagi ini. Saya ditemani oleh perawat-perawat lainya disini yang akan membantu dalam TAK hari ini, kenalan dulu ya bapak-bapak dan ibu dari perawat yang disini nih.
(Semua Perawat di ruangan memperkenalkan nama) Leader
: bisakah bapak dan ibu disini masing-masing memperkenalkan diri kepada kami dan senangnya di panggilnya apa? Dari sini yuk coba
Px 1
: nama saya Valerie Aghata,bisa di panggil Valerie
Px 2
: nama saya Kimberly,bisa di panggil Kim
Px 3
: nama saya Jessy Laura,bisa dipanggil Jessy
Px 4
: nama saya Sarah Mayestika, bisa dipanggil sarah
Px 5
: nama saya Merrisa, bisa dipanggil risa
Px 6
: nama saya Olivia, bisa dipanggil oliv
Px 7
: nama saya Ran Shafira bisa dipanggil ran
Px 8
: nama saya Radith
Px 9
: nama saya Azzra
Leader
: baik bapak-bapak dan ibu-ibu bagaimana perasaannya hari ini ?
Px
: baik sus *serentak*
Leader
: apakah bapak atau ibu disini masih ada yang mempunyai rasa kesal dan jengkel yang masih terpendam serta masih merasa ingin mengamuk ?
Px 1
: kadang-kadang ada sus.
Px 2
: masih ada rasa kesal sus tapi kadang kadang.
Px 3
: hemm kadang kadang memang masih ada sus
Px 9
: saya sering
Px 7
: saya juga
Leader
: Baiklah bapak dan ibu jadi terapi aktivitas kelompok yang kita akan laksana kan ini yang pertama bertujuan untuk mengetahui tanda –tanda yang muncul ketika marah, apa saja hal yang menyebabkan bapak/ibu marah, lama kegiatannya kira kira kurang lebih 30 menit dan jika nanti bapak/ibu mau meninggalkan ruangan diharapkan bapak meminta ijin terlebih dahulu ya, disamping ibu dan bapak ada perawat fasilitator ibu/bapak bisa bilang ke perawatnya ya, serta bapak-bapak diharapkan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir apakah bapak/ibu bersedia ?
Px
: bersedia sus
Co Leader
: Baiklah bagaimana kalau kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah bapak/ibu ?
Px
: iyaa sus.
Core leader
: nah bapak dan ibu sebelumnya saya bertanya dulu, biasanya tanda-tanda apa saja yang muncul ketika bapak dan ibu mau marah atau sedang marah
Px 1
: saya biasanya, dada saya berdebar debar sus
Px 2
: kalau saya bisanya tangan saya mengepal sus
Px 3
: kalau saya sus, mata saya melotot,
Px 4
: muka saya terasa panas
Px 5
: mulut saya ingin sekali berkata kasar
Px 6
: saya sama dengan Ny.Kim
Px 7
: saya sama dengan Ny.Valerie
Px 8
: saya hampir merasakan semua yang dibicarakan
Px 9
: saya juga begitu ditambah mulut saya terasa tertutup
Core leader
: iya benar sekali, tanda – tanda marah itu seperti yang sudah bapak/ibu sebutkan tadi, muka terasa panas, tangan mengepal, rahang atau mulut tertutup, mata melotot, dan juga dada berdebar-debar, jadi bapak dan ibu sekalian sudah dapat mengenali dan mengetahui tanda-tandanya bukan?
Px
: iya sus, sudah bisa
Co Leader
: kita masuk ketujuan kedua ya, kami ingin mengetahui penyebab kemarahan bapak dan ibu yang mengarah ke perilaku kekerasan, Kalau boleh tau apa yang menyebabkan bapak-bapak marah?
Px 1
: karena saya diselingkuhi
Px 2
: karena saya terlalu dituntut
Px 3
: karena ada yang hilang dalam hidup baru saya sus
Px 4
: kalau saya karena tidak suka dipaksa-paksa
Px 5
: saya tidak suka dengan hidup saya yang sekarang
Px 6
: karena perlakuan kaka saya yang selalu mencemooh saya terus menerus sus
Px 7
: karena pembagian warisan saya mah
Px 8
: istri yang sangat saya cintai meninggalkan saya untuk selamanya
Px 9
: saya tidak suka dengan semua perilaku keluarga saya yang hanya bisa menuntut saya saja
Co Leader
: Apakah sebelumnya Bapak pernah marah? Apakah penyebabnya sama dengan sekarang?. Terus apa yang bapak/ibu lakukan ketika bapak mengalami marah tersebut?
Px 1
:*mengangguk* pernah sus,entah kenapa saya slalu merasa kesal terhadap orang lain karena saya ingat dengan suami saya yang selingkuh jadi saya teriaki mereka dan memaki mereka sus.
Px 2
: tentu saja pernah bahkan sering,iya sus sama seperti sekarang saya melihat ibu saya seakan-akan menuntut saya terus menerus,jadi saya lempari dia dengan barang barang yang ada sus.
Px 8
: saya sangat sering marah sus,iya penyebabnya karena isteri saya yang sangat saya cintai meninggalkan saya untuk selamanya jadi saya melihat semua ini tidak adil mengapa orang lain bahagia sedangkan saya tidak.
Leader
: yang lain apakah ada yang ingin disampaikan lagi ?
(semuanya menggeleng) Fasilitator 1
: coba sekarang ada yang bisa contohkan bagaimana bapak/ibu memaki orang ketika sedang marah?
Px 2
: saya sus
Fasilitator 2
: coba ibu tunjukkan pada kita
Px 2
: Ibu ini ya selalu saja nuntut aku, hidup kita sudah susah bu jangan dibuat tambah susah emang ibu ya kerjanya Cuma bisa nuntut aja (sambil berteriak kencang)
Fasilitator 3
: ayo coba ada yang bisa contohkan lagi ?
Px 3
: saya sus
Fasilitator 4
: yuk coba tunjukkan pada kita semua disini bu
Px 3
: biasanya saya melempar barang sus
Fasilitator 5
: coba kalau seperti itu, gunakan botol ini saja
Px 3
: seperti ini sus (membanting barang yang sudah disiapkan)
Fasilitator 5
: nah sekarang apa yang ibu-ibu rasakan setelah memaki-maki seperti tadi?
Px 2
: saya merasa tidak nyaman , tenggorokan saya sakit Karen teriak-teriak
Px 3
: kalau saya, barang barang saya pada rusak karena banyak saya lempar
(Setelah selesai melakukan stimulasi perilaku kekerasan perawat pun melakukan evaluasi kepada klien.) Leader
: nah hal-hal yang bapak dan ibu rasakan tadi merupakan dampak yang ditimbulkan karena perasaan marah yang tak terkendali tersebut, dari ibu Kimberly karena teriak-teriak bisa kehilangan suara , ibu jessy karena marahmarah barang-barang ibu banyak yang rusak rusak dan tak bisa digunakan lagi, dan yang lain yang kalau memukul bisa saja tanganya menjadi sakit kan,apakah bapak dan ibu sekalian merasa rugi?
Px
: iya sus
Leader
: nah jadi jangan diulangi lagi ya, sekarang bagaimana ibu setelah ibu melakukan simulasi perilaku kekerasaan tadi ?
Px 2
: rada sedikit lega an sus
Px 3
: merasa sedikit lebih nyaman sus.
Leader
: nah ini jadi contoh ya buat bapak dan ibu bahwa masalah akan dapat bisa diatasi tanpa melakukan kekerasan.
Leader
: saya ingin bertanya, apa saja tadi tanda-tanda yang ditimbulkan ketika marah, apakah bapak-bapak masih ingat?
Px
: ingat sus
Leader
: bisa disebutkan bapak dan ibu? Dari ibu Valerie
(pasien menjawabnya satu-satu) Co leader
: nah bapak dan ibu kan sudah mengatahui tanda gejala serta akibat dari perilaku bapak/ibu tadi, saya ingin sedikit menambahkan dari Ny.Valerie berteriak tadi tidak hanya menyakiti untuk ibu sendiri tapi bagi orang lain juga berdampak misalnya istirahat orang lain terganggu ibu di jauhi orang lain, dan ibu jessy juga pasti merasa rugi selain untuk ibu sendiri orang lain yang ibu lempari juga akan terluka oleh benda benda yang ibu lempar, dan untuk yang sering memukul pasti juga merasakan sakitkan ditangan, orang lain yang dipukul pun juga pasti merasa sakit, bapak dan ibu sudah bagus bisa menyampaikan penyebab marah tanda dan gejala marah dan sudah dapat mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dan sering bapak dan ibu lakukan.
Leader
: kita sudah 30 menit melaksanakan TAK, baiklah bapak dan ibu hari kamis nanti kita akan melakukan kegiatan TAK lagi dengan topic yang berbeda ya
px
: topiknya apa suster?
Leader
: yaitu bapak dan ibu belajar cara mencegah perilaku kekerasan fisik. kegiatannya akan kita mulai pukul 09.00 WIB diruangan ini lagi selama kurang lebih 30 menit.baiklah bapak dan ibu karena waktunya sudah habis,sekarang kita tutup kegiatan ini dan bapak ibu bisa melanjutkan kegiatan yang lain. terimakasih atas kerja samanya sekalian, mohon maaf jika kami ada salah kata-kata, Wasalamualaikum wr.wb selamat pagi semuanya.
HARI SELANJUTNYA Leader
: selamat pagi semuanya,
Px
: Pagi sus…..
Leader
: baiklah bapak ibu sekalian , kemaren kan kita sudah belajar ,apa saja tandatanda yang muncul ketika marah dan dampaknya, nah apakah bapak dapat menyebutkan kembali tanda-tanda dan dampaknya ketika marah, apakah bapak ibu masih ingat?
Px
: ingat sus
Leader
: bisa disebutkan coba dari ibu
(menyebutkan lagi tanda gejala marah) Leader
: wah bapak ibu hebat, masih ingat apa kegiatan yang kita lakukan kemarin, Alhamdulillah, bapak-bapak sudah memahami terapi yang kita jalankan kemarin, nah iya bapak hari ini sesuai dengan kesepakatan kemaren bahwa hari ini kita akan melakukan kegiatan TAK tentang mencegah perilaku kekerasan fisik dan waktunya 30 menit kurang lebih
, yang akan kita
lakukan sekarang ditempat ini apakah bapak ibu bersedia ? Px
: bersedia
Fasilitator 2
: kurang semangat ayo coba sekali lagi
Px
: bersedia (serentak)
Leader
: baiklah bapak ibu selanjutnya disini kami akan mengajarkan kepada bapak ibu cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan
Co leader
: begini saya akan mengajarkan beberapa cara untuk mengatasi emosi dan perilaku kekerasan yang bapak ibu alami, yang pertama Begini Pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah dirasakan maka Bapak ibu berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Kalau masih belum bisa sekarang didepan bapa ibu sudah ada bantal ibu bapak bisa meremas bantal itu sesekali, kita coba ya
Px
: iya sus,
(lalu pasien mencobanya dan fasilitator serta observer mengobservasi terapi yang sedang dijalani klien) Co leader
: wah bapak ibu bagus sekali, bapak ibu sudah bisa melakukannya dengan baik bersama perawat-perawat yang lain, nah bagaimana perasaan bapak ibu setelah bapak diajarkan tekhnik ini ?
Px 2
: saya merasa lebih tenang sus, daripada saya melempar barang, lebih baik saya meremas bantal ini atau memukulnya dengan perlahan itung2 sekalian bersihbersih
(Dan yang lain pun mengungkapkan perasaanya) (ps : bagian ini buat pasien harus jawab semua –bebas- contoh seperti px 2) Core Leader
: bagus kalau begitu pak bu nanti bisa coba melakukan sendiri ya, selain memukul bantal, ibu bapak juga bisa melakukan aktivitas lainya untuk mengatasi emosi seperti
menjemur atau memukul kasur, menyikat kamar
mandi, main bola, senam, memukul gendang ataupun menyanyi. Nah dari beberapa pilihan ini bapak atau ibu bisa memilih salah satunya. Px
: iya suster
( setelah 30 menit , kegiatan selesai, dan perawat melakukan evaluasi secara keseluruhan ) Co leader
: nah kita sudah selesai melakukan TAK hari ini, bagaimana perasaan bapabapak setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok ini ?
Px 1
: saya merasa lebih baik dan bisa lebih mengendalikan rasa marah saya agar lebih terarah
Px 2
: begitu juga dengan saya, saya merasa lebih tenang dan mulai mengerti apa yang harus saya lakukan
(ps : bagian ini juga ya sampe pasien ke 9 harus jawab contohnya yang kaya px 1 / 2) Core leader
: nah bapak ibu setelah mengikuti kegiatan ini,bapak bapak sekalian bila ada perasaaan ingin marah atau rasa kesal maka bapak bisa melakukan cara pencegahan perilaku kekerasan yang sudah kita lakukan tadi dan bapak sebaiknya melakukan kegiatan tadi secara teratur tidak hanya pada saat marah atau kesal saja.setelah itu masukkan kedalam jadwal harian bapak masing-masing.
Px
: iya sus.
Leader
: baiklah, kita sudah 30 menit melakukan TAK pada hari ini, hari berikutnya nanti kita akan melakukan kegiatan TAK lagi dengan topic yang berbeda yaitu bapak belajar cara social untuk mencegah perilaku kekerasaan. kegiatannya akan kita mulai pukul 09.00 WIB diruangan ini lagi selama kurang lebih 30 menit.baiklah karena waktunya sudah habis, terimakasih atas kerja sama bapak ibu sekalian, mohon maaf jika kami ada salah kata-kata, sekarang kita tutup kegiatan ini dan bapa-bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lain. Wasalamualaikum wr.wb selamat pagi semuanya.
___ THE END ___