OPERAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

OPERAN



A. Pengertian Operan Operan



merupakan



sistem



kompleks



yang



didasarkan



pada



perkembangan sosio-teknologi dan nilai-nilai yang dimiliki perawat dalam berkomunikasi. Operan shif berperan penting dalam menjaga kesinambungan layanan keperawatan selama 24 jam (Kerr, 2002). Tujuan



komunikasi



selama



operan



adalah



untuk



membangun



komunikasi yang akurat, reliabel (Lardner, 1996), tentang tugas-tugas yang akan dilanjutkan oleh staf pada shif berikutnya agar layanan keperawatan bagi pasien berlangsung aman dan efektif, menjaga keamanan, kepercayaan, dan kehormatan pasien, mengurangi kesenjangan dan ketidak akuratan perawatan, serga memberi kesempatan perawat meninggalkan pelayanan langsung. (Achmad, dkk, 2012). Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Operan pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Operan dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan. (Nursalam, 2011).



Menurut Keliat, 2009. Operan adalah komunikasi dan serah terima pekerjaan antara shift pagi , sore dan malam. Operan dari shif malam ke shif pagi dan dari shif pagi ke shif sore dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari shif sore ke shif malam dipimpin oleh penanggung jawab shif sore.



B. Tujuan Operan 1.



Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien



2.



Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.



3.



Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya.



C. Langkah-Langkah Operan 1.



Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.



2.



Petugas Shift yang akan mengoperkan mempersiapkan hal-hal yang akan disampaikan.



3.



Perawat primer atau ketua tim menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang selanjutnya.



4.



Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas & tidak terburuburu.



5.



Perawat primer atau ketua tim & anggota kedua shift observasi langsung kondisi klien.



D. Prosedur Operan 1.



2.



Persiapan a.



Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.



b.



Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.



Pelaksanaan a.



Operan dilaksanakan setiap pergantian shift.



b.



Dari Nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan operan dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah & yang belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.



c.



Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap



sebaiknya



dicatat



secara



khusus



untuk



kemudian



diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya. d.



Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan : 1) Identitas pasien & diagnosa medis 2) Masalah keperawatan yang muncul 3) Tindakan keperawatan yang sudah dan yang belum 4) Intervensi kolaboratif dan dependensi 5) Rencana umum & persiapan lain.



e.



Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang dioperkan.



f.



Penyampaian pada operan secara singkat & jelas.



g.



Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada kondisi khusus.



h.



Pelaporan untuk operan dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh Perawat primer.



E. Dokumentasi dalam Operan 1.



Identitas klien



2.



Diagnosa medis klien



3.



Dokter yang menangani



4.



Kondisi saat klien ini



5.



Masalah Keperawatan



6.



Intervensi yang sudah dilakukan



7.



Intervensi yang belum dilakukan



8.



Tindakan kolaborasi



9.



Rencana umum dan persiapan lain



10. Tanda tangan dan nama terang



F.



Proses Operan Tahap



Persiapan



Kegiatan



Waktu



1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/ operan 2. Prinsip timbang terima timbang



Ners station



semua



pasien baru masuk dan pasien yang dilakukan



5 menit



Tempat



terima



Pelaksan a PP dan PA



Tahap



Kegiatan



Waktu



Tempat



Pelaksan a



khususnya pasien yang memiliki permasalahan belun/ dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut 3. PP menyampaikan timbang terima pada PP berikutnya, hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima: a. Jumlah pasien b. Identitas klien dan diagnosis medis c. Data (keluhan/ subjektif dan objektif) d. Masalah



keperawatan



yang



masih muncul e. Intervensi keperawatan yang belum f.



dilaksanakan



umum). Intervensi



(secara



kolaboratif



dan



dependen. g. Rencana umum dan persiapan yang



perlu



dilakukan



(persiapan Pelaksanaan



operasi,



pemeriksaan penunjang, dll). 1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga) 2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan. 3. Kepala ruang membuka



acara



timbang terima. 4. Perawat yang melakukan timang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya



jawab,



dan



melakukann



validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan an berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas. 5. Kepala ruangan/ PP menanyakan



20 menit



Ners



KARU,



station



PP dan PA



Ruang perawatan



Tahap



Kegiatan



Waktu



Tempat



Pelaksan a



kebutuhan dasar pasien 6. Penyampaian yang jelas, singkat, dan padat. 7. Perawat yang



melaksanakan



timbang terima mengkaji secara penuh



terhadap



keperawatan, tindakan



masalah



kebutuhan,



yang



telah/



dan belum



dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan. 8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya. 9. Lama timbang terima hntuk tiap pasien tidak lebih dari lima menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit 1. Diskusi. 2. Pelaporan untuk timbang terima



5 menit



Ners



KARU,



station



PP dan PA



dituliskan secara langsung pada format



timbang



terima



yang



ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang



jaga



berikutnya diketahui oleh kepala ruang. 3. Ditutup oleh kepala ruang



G. Alur operan Alur dan format pedoman operan di ruang MPKP menurut (Achmad, dkk., 2012) adalah sebagai berikut : Nurse Station:



1. Operan dipimpin kepala ruangan 2. Ketua Tim melaporkan secara verbal dan tertulis kondisi pasiennya berdasarkan dokumentasi keperawatan. 3. Ketua Tim/Penanggung jawab sif dan perawat pelaksana dalam tim mencatat hariannya 4. Proses klasifikasi informasi.



Bedside 1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur pasien 2. Validasi data pasien.



Nurse Station 1. Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan balik dan saran tidak lanjut. 2. Menutup operan (doa dan bersalaman).



Nurse Station Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan pre-conference bersama anggota tim/perawat pelaksana.



H. Format Operan



Nama Pasien Umur Tanggal



: : :



_____________________ _____________________ _____________________



Kamar Dx. Medis



: ________________ : ________________



Operan



Asuhan Keperawatan



Sift Pagi



Sift Sore



Sift Malam



Masalah Keperawatan Data Fokus (Subyektif & Obyektif) Intervensi yang



S O A P



: : : :



S O A P



: : : :



S O A P



: : : :



sudah dilakukan Intervensi yang belum dilakukan Hal-hal yang perlu diperhatikan (Lab, Obat, Advis Medis) Tanda Tangan PP



PP Pagi : PP Sore : Karu :



I.



PP Sore : PP Malam :



PP Malam : PP Pagi : Karu :



Konsep SBAR Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat terstruktur SBAR untuk mencapai keterampilan berfikir kritis serta menghemat waktu. (Rina, 2012) Menurut Rina, 2012 konsep SBAR yaitu sebagai berikut; 1.



2.



S (Situation) Situation merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi pada pasien. - Mengidentifikasi diri, unit, pasien, dan nomor kamar. - Nyatakan masalah secara singkat: apa, kapan dimulai, dan tingkat keparahan. B (Background) Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi, meliputi: - Daftar pasien



-



-



Nomor medical record Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan Daftar obat terkini, alergi, dan hasil labor. Hasil terbaru tanda-tanda vital pasien Hasil laboratorium, dengan tanggal dan waktu pengambilan serta



hasil dari tes labor sebagai pembanding - Informasi klinik lainnya Background merupakan informasi penting tentang apa yang berhubungan 3. 4.



dengan kondisi pasien terkini. A (Assessment) Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien yang terkini R (recommendation) Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien pada saat ini.



ROLE PLAY OPERAN SKENARIO OPERAN



A. Pemeran Karu Katim



: Attih Hartini Sutisna , S.Kep : Deni Herdyana, S.Kep



Perawat Sift Malam: 1.



Lalan Herdiwan , S.Kep (Pj Shift Malam)



2.



Wiwin Widaningsih, S.Kep



Perawat Sift Pagi: 1.



Taufik AR , S.Kep



2.



Ibnu M Abduh, S.Kep



B. Naskah Drama Operan Pagi pukul 7.45 wib, tiba lah perawat Sift Pagi beserta Karu, Perawat pagi : Assalamualaikum,, Perawat malam : Walaikumsalam Wiwin : ehh,, sudah datang... Taufik AR : iya, , , alhamdulillah tepat waktu... Lalan H : ya sudah, letakkan dulu tasnya di ruangan... Taufik AR : baiklah,,



Detik-detik Proses Operan pun tiba pada jam 08.00 Wib, setelah lengkap Karu, Katim dan perawat shift pagi datang... Attih (Karu ) : (melihat jam) sudah jam 08.00 nih, sudah waktunya operan sift malam dengan shift pagi... Lalan : baik pak,, mari kita mulai saja operan pagi ini Attih (karu ) : ya sudah, langsung saja...



Assalamualaikum,,, (membuka acara operan) Sebelum memulai operan ini alangkah baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.. do’a dimulai... selesai... Baik, untuk Pj malam, Pa Lalan bisa disampaikan laporan pagi ini,.silahkan... Lalan : baik, terimakasih.. Untuk operan pagi ini ada 4 pasien.. nah dari ke empat ini ada 2 pasien baru.. di kelas 2 & kelas 3...



Pasien Pertama (PJ lalan ) S



:



B :



Tn. R (49 Tahun) Kamar 1 Dx: Colic Keadaan komposmetis Klien masih nyeri Pernapasan 18 x /mnt Skala nyeri 5 (rentang 0-10) klien kesakitan Telah diberikan kompres hangat Telah tindakan kolaborasi tehrapi analgetik



A : o o o o



Pemeriksaan TTV TD : 130/90 mmHg P : 80 x/m R : 18 x/m T : 37 oC Diet TKTP Terapi IVFD RL 20 tts/m



R :



Lakukan pemeriksaan TTV setiap 5 jam Lakukan pemberian terapi analgetik Pantau reaksi pemebrian analgetik



Ibnu M abduh : ada yang perlu di cek lagi ? cek Urin? Lalan : tidak ada..pa Ibnu..,,tinggal tunggu hasil saja,... Taufik AR



: masih sering kesakitan bapak ini??



Lalan : bapak ini masih kesakitan,, jadi terapi analgetiknya tolong nanti di pantau. Ibnu M abduh : oh iyaa pak....



Pasien Kedu (PJ lalan H) S



:



B : A : o o o o



Tn. B (40 Tahun) Kamar 2 Dx: GE Pasien mengatakan badannya masih lemas Turgor kulit jelek Kekurangan cairan Telah diberikan terapi IVFD RL 20tts/m Pemeriksaan TTV TD : 130/80 mmHg P : 80 x/m R : 22 x/m T : 36 oC Diet rendah serat



R :



Lanjutkan pemberian terapi IVFD RL 20tts/m Diet rendah serat



Ibnu : bapak ini ada muntah Pak? Lalan: ada tadi malam.. pantau intake & output nya yaa..



Pasien Ketiga (Perawat wiwin) S



:



B : A : o o o o



Tn. I (48 Tahun) Kamar 3 Dx: Ulkus DM + selulitas pada tungkai sebelah kiri. Hb 10 GD 230 Pemeriksaan TTV TD : 120/90 mmHg P : 70 x/m R : 22 x/m T : 37 oC Diet DM Urine pekat



R :



Cek Hb Kontrol intake & output Kontrol TTV setiap 3 jam Cek GD setiap 2 jam Taufik : iya bg,,Hb terakhir berapa td bu win ? Wiwin : terakhir HB nya 10, cek Hb nya lagi nanti jangan lupa. Taufik : baik bu..,,



Pasien Keempat (perawat wiwin) S



:



Tn. S (35 Tahun) Kamar 3 Dx: Hepatitis Pasien lemas, kurang nafsu makan Kelihatan kuning



B :



A : o o o o



R :



Bilirubin 2,1 mg/dl (N= 0,1 – 1,2 mg/dl) Tidak memiliki riwayat alergi Pemeriksaan TTV TD : 110/90 mmHg P : 60 x/m R : 24 x/m T : 36,7 oC Diet Rendah Minyak Terapi IVFD RL 20 tts/m Cek Bilirubin Cek Hb



Taufik : ini HB nya berapa bu?.... Wiwin : hasilnya belum keluar, nanti di ambil ya.. Baik,, itu saja.. ada yang kurang jelas ??? Taufik : ya sudah...., sudah... Attih (karu )



: langsung aja kepasiennya.. bawa statusnya



Lalan : (Pasien kelolaan ) siang bapak,, kami mau operan, ini teman saya Pak Taufik AR, dan Pak Ibnu M Abduh yang nanti akan merawat bapak sampai jam 14.00 siang.. dan ada juga Karu di pagi ini pak, ini Bu Attih.. Lalan : baik,, sudah selesai, Attih (karu )



: mari kita kembali keruangan...



Dan menandatangani hasil operan dinas malam.. selanjutnya..... Attih : operannya sudah selesai, pasti sudah lengkap semua. Nah bagi yang dinas pagi selamat bertugas. Dan yang shift malam kalau mau pulang silahkan, dan yang lain menyesuaikan. Dan sebelum mengakhiri hasil operan ini,,



kita berdo’a dulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing, supaya selamat sampai tujuan, berdo’a dimulai.. berdo’a selesai..



Untuk acara selanjutnya, silahkan untuk menyesuaikannya masing-masing.. terimakasih... assalamualaikum.. Perawat : Walaikumsalam.. Lalan & Wiwin : kalau begitu kami pulang dulu ya.. assalamualaikum... Perawat : walaikumsalam.. Deni



: iya, hati-hati dijalan..



DAFTAR PUSTAKA



Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika Rostandi Purba, Juli. Achmad fathi. 2012. Jurnal Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Koflik Kepala Ruangan di Instalasi Rindu A RSUP H. Adam Malik Medan



Rina. 2012. Tesis... Sugiharto, A. S, Dkk. 2012. Manajemen Keperawatan Aplikasi MPKP di Rumah Sakit. Jakarta: EGC