Panduan Pengujian Individual BUSS Melon [PDF]

Citation preview

DEPARTEMEN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA



PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN



PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL KEBARUAN, KEUNIKAN, KESERAGAMAN DAN KESTABILAN GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TEST FOR DISTINCTNESS, HOMOGENEITY AND STABILITY



MELON MELON ( Cucumis melo L. ) nama lain alternative names Botanical name



English



Bahasa



Cucumis melo L.



Melon



Melon



PVT/PPI/9/1 Tanggal : 24 Maret 2006 Dengan Adendum Baru : Tidak



Panduan Pengujian ini harus dibaca bersamaan dengan dokumen Panduan Umum Pengujian BUSS, yang berisi penjelasan mengenai prinsip umum mengenai panduan yang telah diterbitkan These test guidelines should be read in conjunction with Panduan Umum Pengujian BUSS document, which contains explanatory notes on the general principles on which the guidelines have been established.



Kata Pengantar Dok. PVT/PPI/9/1



Buku Panduan Pengujian Individual (PPI) untuk spesies Melon disusun dalam rangka memberikan pedoman pelaksanaan pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan (BUSS) bagi para penguji dan para pemeriksa PVT serta para pihak yang memerlukan informasi ini.



Penggunaan dan penerapan buku panduan ini mengacu kepada Buku Panduan Umum Pengujian BUSS yang dikeluarkan oleh Pusat PVT dengan nomor dokumen: Dok.PVT/PP/1/1. Kepada para penguji dan para pemeriksa diwajibkan untuk mengacu pada Buku Pandum tersebut dan PPI spesies Melon dalam melakukan tugasnya untuk menguji BUSS spesies Melon.



PPI spesies Melon disusun mengacu kepada Guidelines for The Conduct of Test of DUS (GCT) spesies Cucumis melo L. yang dikeluarkan oleh UPOV dengan nomor dokumen: TG/104/4 ++ Add.



Penyesuaian PPI spesies Melon dengan Panduan dari UPOV tersebut dilakukan oleh Komisi PVT dan Tim Teknis ahli di bidang tanaman Melon. Pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada para penyusun.



Kritik dan saran perbaikan sebagai umpan balik dari penerbitan buku panduan ini sangat kami harapkan terutama dari para pengguna buku panduan ini, sehingga akan memberikan kemudahan bagi para pengguna maupun pembaca lainnya dalam melakukan pengujian dan pemeriksaan BUSS spesies Melon.



Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kepala,



Ir. Hindarwati. MSc. NIP. 080 037 383



DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS



[Bahasa]



Halaman I. Subjek Panduan



1



II. Bahan yang Dibutuhkan



1



III. Pelaksanaan Pengujian



2



IV. Metoda dan Pengamatan



2



V. Pengelompokkan Varietas



3



VI. Karakteristik dan Simbol



4



VII. Tabel Karakteristik



5



[English]



Page I. Subject of these Test Guidelines II. Material Required



1 1



III. Conduct of Test



2



IV. Method and Observation



2



V. Grouping of Varieties VI. Characteristics and Symbols VII. Table of Characteristics



3 4 5



PANDUAN PENGUJIAN INDIVIDUAL (PPI) TANAMAN MELON GUIDELINES FOR THE CONDUCT OF TESTS (GCT/PPI) MELON



I. Subjek Panduan Subject of these Test Guidelines Panduan pengujian ini digunakan untuk semua varietas Cucumis melo L. These Test Guidelines apply to all varieties of Cucumis melo L.



II. Bahan yang Dibutuhkan Material Required 1. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memutuskan kapan, dimana, kualitas dan kuantitas benih yang dibutuhkan untuk pengujian varietas yang harus diserahkan. Pemohon yang menyerahkan material pengujian dari Negara lain di luar negara tempat pelaksanaan pengujian, harus menjamin semua formalitas pabean dilengkapi dan dilampirkan. Jumlah minimum benih yang dianjurkan untuk setiap tahun pengujian adalah : 20 gram The competent authorities decide on the quantity and quality of the plant material required for testing the variety and when and where it is to be delivered. Applicants submitting material from a state other than that in which the testing takes place must ensure that all customs formalities and phytosanitary requirements are complied with. As minimum, for each year of test the following quantity of seed is recommended: 20 g 2. Bahan tanaman tidak boleh mendapat perlakuan apapun kecuali mendapat izin dari pihak PVT atau permintaan perlakuan tertentu. Bila terlanjur mendapat perlakuan, berikan rincian perlakuan tersebut. The plant material should not have undergone any treatment which would affect the expression of the characteristics of the variety, unless the competent authorities allow or request such treatment. If it has been treated, full details of the treatment must be given.



1



III. Pelaksanaan Pengujian Conduct of Test 1. Lamanya waktu pengujian minimum 2 (dua) siklus pertumbuhan. The minimum duration of tests should normally be two independent growing cycles. 2. Pengujian biasanya cukup dilakukan pada satu tempat saja. Bila ada karakter penting suatu varietas yang tidak dapat dilihat pada tempat tersebut, maka varietas dapat diuji pada tempat lain (dijelaskan di TGP/9 ”Pengujian keunikan”). Tests are normally conducted at one place. In the case of tests conducted at more than one place guidance is provided in TGP/9 “Examining Distinctness”. 3. Pengujian harus dilakukan dalam kondisi dimana tanaman dapat tumbuh normal. Ukuran plot harus memungkinkan untuk setiap tanaman atau bagiannya untuk dapat dipindahkan saat pengukuran dan penghitungan tanpa merusak pengamatan yang harus dilakukan hinggan periode pertumbuhan. Setiap pengujian harus mencakup minimum 40 tanaman untuk uji lapang tunggal, atau 20 tanaman pada rumah kaca dan 20 tanaman di lapangan, atau 30 tanaman pada uji di rumah kaca saja. Untuk semua kasus tanaman harus dibagi dalam dua ulangan atau lebih. Plot terpisah untuk pengamatan dan pengukuran hanya dapat dilakukan jika lingkungan sama. The tests should be carried out under conditions ensuring normal growth. The size of the plots should be such that plants or parts of plants may be removed for measurement and counting without prejudice to the observation which must be made up to the end of the growing period. As a minimum, each test should include a test of 40 plants in the case of open test alone, or of 20 plants in the glasshouse and 20 plants in the open, or in the case of glasshouse alone of 30 plants in the glasshouse. In all cases the total number of plants should be divided between two or more replicate. Separate plots for observation and for measuring can only be used if they have been subject to similar environmental conditions. 4. Pengujian tambahan dapat dilakukan untuk karakter-karakter yang berkaitan. Additional tests, for examining relevant characteristics, may be established.



IV. Metoda dan Pengamatan Methods and Observations 1. Seluruh pengamatan ditentukan dengan pengukuran dan penghitungan pada 20 tanaman atau bagian dari 20 tanaman tersebut, kecuali ada ketentuan lain.



2



Unless otherwise indicated, all observations determined by measurement or counting should be made on 20 plants or parts of 20 plants. 2. Seluruh pengamatan pada daun harus dilakukan pada saat daun berkembang penuh. All observation on the leaf should be recorded on fully developed leaves. 3. Seluruh pengamatan pada buah harus dilakukan pada saat buah matang. Informasi tentang tahapan pengamatan pada kematangan buah untuk tipe buah yang berbeda-beda disajikan pada bab VIII, kecuali ada ketentuan lain. Unless otherwise indicated, all observations on the fruit should be made on mature fruits. Information on how to determinate the exact stage of maturity of fruits for the different types of fruits is given at the end of chapter VIII. 4. Seluruh pengamatan biji harus dilakukan pada biji matang dan kering, setelah dicuci dan dikeringkan dibawah naungan. All observations on the seed should be made on mature and dry seeds after washing and drying in the shade.



V. Pengelompokkan Varietas Grouping of Varieties 1. Koleksi yang ditanam seharusnya dibagi-bagi dalam kelompok-kelompok untuk memudahkan penilaian keunikkan. Karakter yang cocok untuk tujuan pengelompokkan adalah karakter yang diketahui dari pengalaman tidak terlalu bervariasi, atau sedikit bervariasi di dalam satu vaietas dan dalam berbagai tahapan pertumbuhan terdistribusi secara merata di dalam koleksi. The collection to be grown should be divided into groups to facilitate the assessment of distinctness. Characteristic which are suitable for grouping purposes are those which are known from experience not to vary, or to vary only slightly, within a variety and which in their various states are fairly evenly distributed within the collection. 2. PPVT merekomendasikan untuk menggunakan karakter berikut dalam pengelompokkan varietas: PVP office recommended to the use the following characteristics for grouping varieties: a) Kuntum bunga Inflorescence



: Ekspresi kelamin (karakter 14) Sex expression (characteristic 14)



b) Buah Fruit



: Warna dasar kulit buah sebelum matang (karakter 15) Ground color of skin before maturity (characteristic 15) 3



c) Buah Fruit



: Bentuk penampang membujur (karakter 21) Shape of longitudinal section (characteristic 21)



d) Buah Fruit



: Rongga buah (karakter 25) Grooves (characteristic 25)



e) Buah Fruit



: Warna utama daging buah (karakter 48) Main color of flesh (characteristic 48)



VI. Karakteristik dan Simbol Characteristics and Symbols 1. Penilaian keunikan, kebaruan, keseragaman dan stabilitas serta karakteristik dan sifat yang ditentukan diberikan dalam Panduan Umum (Pandum) BUSS dan PPI ini. The assess distinctness, homogeneity and stability, the characteristic and their states as given in General Introduction (Pandum) BUSS and this PPI. 2. Notasi (1-9), untuk tujuan proses data elektronik, diberikan disamping sifatsifat untuk karakteristik yang berbeda. Notes (1 to 9), for the purpose of electronic data processing, are given opposite the states of the different characteristics: 3. Legenda Legend (*)



Karakteristik yang harus diamati dalam setiap periode pertumbuhan untuk pemeriksaan terhadap semua varietas dan harus selalu dimasukkan dalam deskripsi varietas, kecuali jika kondisi ekpresi karakteristik tersebut tidak memungkinkan untuk muncul pada lingkungan tertentu. Characteristics that should be used every growing period for the examinations of all varieties and should always be included in the description of the variety, except when the state of expression of a preceding characteristics or regional environmental conditions render this impossible.



(+)



Lihat penjelasan pada Tabel Karakteristik di Bab VII See explanation on the Table of Characteristics in Chapter 7.



* * * * * * * * * * *



4



VII. Tabel Karakteristik / Table of Characteristics



No.



Karakteristik / Characteristics



Bahasa



English



Varietas Contoh / Example Varieties



Notasi / Note



1. (*) QN



Kecambah: Panjang hipokotil Seedling: Hypocotyls length



Sangat pendek Pendek Sedang Panjang Sangat panjang



Very short Short Medium Long Very long



1 3 5 7 9



2. (*) QN



Kecambah: Ukuran kotiledon Seedling: Size of cotyledons



Sangat kecil Kecil Sedang Besar Sangat besar



Very small Small Medium Large Very large



1 3 5 7 9



3. (*) QN



Kecambah: Warna hijau Kotiledon Seedling: Green color of cotyledons



Hijau Muda Hijau Sedang Hijau Tua



Light green Medium green Dark green



3 5 7



4. (*) QN



Tanaman: Jumlah buku Pada batang utama Plant: Number of nodes on main Stem (up to end including 1st tendril)



Sedikit Sedang Banyak



Few Medium Many



3 5 7



5. (*) PQ



Helai daun: Ukuran daun Leaf blade: Size



Kecil Sedang Besar



Small Medium Large



3 5 7



6. PQ



Helai daun: Warna Hijau Leaf blade: Green Color



Hijau muda Hijau sedang Hijau tua



Light green Medium green Dark green



3 5 7



3 Lemah/Weak 7. QL



Lembaran daun: Perkembangan cuping Leaf blade: development of lobes



5 Sedang/Medium Lemah Sedang Kuat



3 Pendek/Short 8. (*) QN



Helai daun: Panjang cuping terminal Leaf blade: Length of terminal lobe



7 Kuat/Strong Weak Medium Strong



5 Sedang/Medium Pendek Sedang Panjang



3 5 7



7 Panjang/Long Short Medium Long



3 5 7



5



9. (*) QN



Helai daun: Gerigi pada tepi daun Leaf blade: Dentation of margin



Lemah Sedang Kuat



Weak Medium Strong



3 5 7



10. (*) (+) PQ



Helai daun: Gelombang tepi daun Leaf blade: Undulation of margin



Lemah Sedang Kuat



Weak Medium Strong



3 5 7



11. QN



Helai Daun: Berbingkul daun Leaf blade: Blistering



12. QL



Petiole: Ketegakan pada stadia berdaun tiga Petiole: Attitude (at 3 leaf stage)



Lemah Sedang Kuat Tegak Agak tegak Datar



Weak Medium Strong Erect Semi- erect Horizontal



3 5 7 3 5 7



13. (+) QL



Tangkai daun: Panjang Petiole: Length



Pendek Sedang Panjang



Short Medium Long



3 5 7



14. QL



Kuntum bunga: Ekspresi Kelamin Inflorescence: Sex e xpression



Monoecious Andromonoecious Gynomonocious Androgynomonocious



Monoecious Andromonoecious Gynomonocious Androgynomonocious



1 2 3 4



15. QL



Buah: Warna Kulit Sebelum Matang Fruit: Ground color of skin before maturity



Putih Kuning Hijau Hijau abu-abu



White Yellow Green Grey Green



1 2 3 4



16. QL



Buah: Intensitas warna Kulit buah Sebelum Matang Fruit: Intensity of ground color Before maturity



Muda Sedang Tua



Light Medium Dark



3 5 7



17. (*) QL



Buah: Panjang Fruit: Length



Sangat pendek Pendek Sedang Panjang Sangat panjang



Very Short Short Medium Long Very Long



1 3 5 7 9



18. (*) QL



Buah: Diameter Fruit: Diameter



Sangat sempit Sempit Sedang Lebar Sangat lebar



Very Narrow Narrow Medium Wide Very Wide



1 3 5 7 9



19. (*) QN



Buah: Nisbah Panjang/Diameter Fruit: Ratio length/Diameter



Sangat kecil Sangat kecil hingga kecil Kecil Kecil hingga sedang Sedang Sedang hingga besar Besar Besar hingga sangat besar Sangat besar



Very small Very small to small Small Small to medium Medium Medium to large Large Large to very large Very large



1 2 3 4 5 6 7 8 9



1 Mengarah keujung buah Toward blossom end



2 Ditengah At center



3 Mengarah ke pangkal buah Toward stem end



6



20. (*) (+) QN



Buah: Posisi dari lebar buah maksimum Fruit: Position of maximum width



1 Oblat Oblate



Menuju ke ujung buah Di tengah Menuju pangkal buah



2 Bundar Circular



Toward blossom end At center Toward stem end



3 Bulat telur Ovate



4 Jorong Elliptic



1 2 3



5 Lonjong Elongated



21. (*) QN



Buah: Bentuk irisan membujur Fruit: Shape of longitudinal section



Oblat Bundar Bulat telur Jorong Lonjong



Oblate Circular Ovate Elliptic Elongated



1 2 3 4 5



22. (*) PQ



Buah: Warna buah saat matang Fruit: Ground color of skin at maturity



Putih Kuning Kuning Hijau Hijau Oker



White Yellow Green Yellow Green Ochre



1 2 3 4 5



23. (*) (+) QN



Buah: Intensitas warna kulit saat matang Fruit: Intensity of ground color Of skin at maturity



Muda Sedang Tua



Light Medium Dark



3 5 7



24. (*) QN



Buah: Warna kulit sekunder (diluar warna alur) Fruit: Secondary colors of skin (Excluding groove color)



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



25. (*) PQ



Buah: Sebaran warna sekunder (seperti pada 24) Fruit: Distribution of secondary colors of skin (as for 24)



Dalam bentuk noktah Dalam bentuk noktah dan bercak-bercak



In dots In dots and in patches



1 2



26 QN



Buah: Kerapatan noktah Fruit: Density of dots



Jarang Sedang Rapat



Sparse Medium Dense



3 5 7



27.(*) (+) QN



Buah: Kepadatan potonganpotongan Fruit: Density of patches



Jarang Sedang Rapat



Sparse Medium Dense



3 5 7



28. (*) (+) QN 29. QL



Buah: Panjang tangkai bunga Fruit: Length of peduncle



Pendek Sedang Panjang



Short Medium Long



3 5 7



Buah: Ketebalan Tangkai bunga, 1 cm dari buah Fruit: Thickness of Peduncle, 1 cm from fruit



Tipis Sedang Tebal



Thin Medium Thick



3 5 7



30. (*)



Buah: Absisi tangkai buah Fruit: Abscission of peduncle



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



7



QN 31. (*) QN



Buah: Kekuatan absisi tangkai buah Fruit: Ease of abscission of peduncle



Lemah Sedang Kuat



Weak Medium Strong



3 5 7



32. (*) QN



Buah: Bentuk dasar buah Fruit: Shape of base



Runcing Bulat Datar



Pointed Rounded Flattened



3 5 7



33. (*) (+) PQ 34. (*) (+) QN 35. (*) QN 36. (*) QN



Buah: Bentuk apex Fruit: Shape of apex



Runcing Bulat Datar



Pointed Rounded Flattened



3 5 7



Buah: Ukuran bekas pistil Fruit: Size of pistil scar



Kecil Sedang Besar



Small Medium Large



3 5 7



Buah: Alur buah Fruit : Grooves



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



Buah: Lebar maksimum antar alur Fruit: Maximum width between grooves



Sempit Sedang Lebar



Narrow Medium Broad



3 5 7



37. (*) QN



Buah: Lebar alur Fruit: Width of grooves



Sempit Sedang Lebar



Narrow Medium Broad



3 5 7



38. (*) QN



Bus: Kedalaman alur Bush: Depth of grooves



Sangat dangkal Dangkal Sedang Dalam Sangat dalam



Very Shallow Shallow Medium Deep Very deep



1 3 5 7 9



1 Tidak ada atau sangat lemah Absent or very weak



3 Lemah Weak



5 Sedang Medium



7 Kuat Strong



9 Sangat kuat Very strong



39. (*) QN



Buah: Kekeriputan permukaan Fruit: Creasing of surface



Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat



Very weak Weak Medium Strong Very strong



1 3 5 7 9



40. (*) (+) PQ 41. (*) (+) QN



Buah: Pembentukan gabus Fruit: Cork formation



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



Buah: Ketebalan lapisan gabus Fruit : Thickness of cork layer



Sangat tipis Tipis Sedang Tebal Sangat tebal



Very thin Thin Medium Thick Very thick



1 3 5 7 9



Buah: Pola pembentukan gabus Fruit: Pattern of cork formation



Titik-titik kecil Garis Jaring



In small dots Linier Netted



1 2 3



42. (*) QN



8



43. (*) QN



Buah: Kepadatan pola gabus Fruit: Density of pattern of cork formation



Sangat tipis Tipis Sedang Padat Sangat padat



Very sparse Sparse Medium Dense Very dense



1 3 5 7 9



44. (*) QL



Buah: Warna alur Fruit::Color of grooves



Putih Kuning Oranye Hijau



White Yellow Orange Green



1 2 3 4



45. (*) QL



Buah: Intensitas warna alur Fruit: Intensity of color of grooves



Muda Sedang Tua



Light Medium Dark



3 5 7



46. PQ



Buah: Lebar maksimum daging pada irisan melintang Fruit: Maximum width of flesh in cross section



Tipis Sedang Tebal



Thin Medium Thick



3 5 7



47. QN



Buah: Lebar maksimum irisan melintang lapisan luar buah Fruit: Maximum width outer layer of flesh in cross section



Tipis Sedang Tebal



Thin Medium Thick



3 5 7



3 Tipis/Thin



7 Tebal/Thick



5 Sedang/Medium



48. QN



Buah: Warna utama daging buah Fruit: Main color of flesh



Krem Hijau Oranye



Cream Green Orange



1 2 3



49. PQ



Buah: Intensitas warna utama daging buah Fruit: Intensitity of main color of flesh



Muda Sedang Tua



Light Medium Dark



3 5 7



Position of outer layer



50. PQ



Buah: Warna daging buah paling luar Fruit: Color of flesh of outer layer



Krem Hijau Oranye



Cream Green Orange



1 2 3



51. PQ



Biji: Ukuran Seed: Size



Sangat kecil Kecil Sedang Besar Sangat besar



Very Small Small Medium Large Very large



1 3 5 7 9



52. PQ



Biji: Bentuk ujung hilum Seed: Shape at hilum end



Ujung meruncing Ujung tumpul



Sharply pointed Bluntly pointed



1 2



53. (*) QN



Biji: Bentuk potongan melintang Seed: Shape of cross section



Jorong Sempit Jorong



Narrow elliptic Elliptic



1 2



9



54. (*) QN 55. (*) QN



Biji: Warna Seed: Color



Gading Kuning Krem



Ivory Cream-Yellow



1 2



Waktu berbunga (50% tanaman paling tidak satu bunga betina) Time of flowering (50% of plants with at least one female flower)



Genjah Sedang Dalam



Early Medium Late



3 5 7



56. (*) (+) PQ



Umur panen buah ( 50% tanaman paling tidak satu buah masak) Time of ripening (50% of plants with at least one ripe fruit)



Genjah Sedang Dalam



Early Medium Late



3 5 7



57. (*) (+) QN



Resistensi terhadap ras 0 (+) Fusarium oxysporum f. sp. melonis Resistance to race 0 (+) of Fusarium oxysporum f.sp.melonis



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



58. (*) QN



Resistensi terhadap ras 1 (+) Fusarium oxysporum f. sp. melonis Resistance to race 1(+) Fusarium oxysporum f.sp.melonis



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



59. (*) QN



Resistensi terhadap ras 2 (+) Fusarium oxysporum f. sp. melonis Resistance to race 2(+) Fusarium oxysporum f.sp.melonis



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



60. (*) QL



Resistensi terhadap ras 1-2 (+) Fusarium oxysporum f. sp. melonis Resistance to race 1-2 (+) Fusarium oxysporum f.sp.melonis



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



61. (*) QL



Resistensi terhadap kolonisasi Aphis gossypii Resistance to colonization by Aphis gossypii



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



62. PQ



Resistensi terhadap ras F. Zucchini Yellow Mosaic Virus (ZYMC) Resistance to race F. Zucchini Yellow Mosaic Virus (ZYMC)



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



63. QN



Resistensi terhadap ras GVA Papaya Ring Spot Virus (PRV) Resistance to race GVA Papaya Ring Spot Virus (PRV)



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



64. PQ



Resistensi terhadap ras E2 Papaya Ring Spot Viths (pk V) Resistance to race E2 Papaya Ring Spot Viths (pk V)



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



65. PQ



Resistensi terhadap ras E8 Muskmelon Necrotic Spot Virus (MNSV) Resistance to race E8 Muskmelon Necrotic Spot Virus (MNSV)



Tidak ada Ada



Absent Present



1 9



10



11