Paper Analisis Kinerja Dan Postur Strategik [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nasha
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Kinerja dan Postur Strategik



Kelompok 1 : Anggota : Karina Aprillia (1701103010059) Nasha Risma Humaira (1701103010060) Muhammad Imam Sidhdky (1701103010063)



Dosen Pengajar : Dr. Mulia Saputra, S.E., M.Si., Ak



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah terkait Analisis Kinerja dan Postur Strategik. Makalah yang telah kami susun ini telah dikerjakan dengan semaksimal mungkin dan dengan sebaik mungkin Kami juga menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang belum sempurna dan belum bisa kami atasi sepenuhnya, misalnya dalam segi bahasa, kalimat, dan kata yang masih belum sempurna. Maka dari itu dengan lebar membuka pintu kritik dan saran agar dapat memperbaiki diri dan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.



Banda Aceh, 11 Juli 2019



Penyusun



2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................. 1 KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2 BAB I ...................................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4 1.1



Latar Belakang ........................................................................................................................ 4



BAB II .................................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5 2.1 Pengertian dan Tujuan Manajemen Strategik .............................................................................. 5 2.2.



Pengertian dan Tujuan Analisis Kerja .................................................................................... 5



2.3.



Macam-Macam Rasio ............................................................................................................. 6



2.4.



Pengertian Postur Strategik ................................................................................................... 12



BAB III................................................................................................................................................. 13 KESIMPULAN ................................................................................................................................... 13 3.1



Kesimpulan ........................................................................................................................... 13



DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi melalui industrialisasi, perdagangan, real estate, asuransi, perbankan, bisnis jasa maupun pengembangan agrobisnis yang berorientasi pada akumulasi modal, ataupun pembangunan di sektor lainnya dan pemerataan pendapatan tercermin diantaranya dalam produktivitas nasional sebagai salah satu indikator kinerja sebuah bangsa. Dalam kaitan itu, orang-orang mulai melihat pentingnya melakukan usaha nyata secara produktif, efisien, dan efektif dalam setiap kehidupan. Oleh karena itu, orang-orang mulai memikirkan cara-cara yang benar dalam berkarya atau bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat sesuai dengan harapan mereka masing-masing. Mengingat pentingnya sumber daya manusia (SDM) di antara faktor-faktor produksi lain, perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan demi tercapainya kinerja yang diharapkan. Dengan kinerja karyawan yang tinggi diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan kemajuan perusahaan. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam berbagai bidang sudah merupakan tuntutan dunia global yang tidak dapat ditunda. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, justru kita seharusnya lebih menyadari bahwa kita dituntut untuk memiliki kemampuan dalam membuat rencana pengembangan SDM yang berkualitas. Bila saatnya nanti kita berhasil mengatasi krisis moneter, SDM kita hendaknya telah siap untuk memasuki era persaingan bebas sebagai era pertukaran barang dan jasa tanpa batas sehingga SDM yang ada telah siap bersaing dengan SDM negara-negara tetangga serta SDM dari negara-negara ekonomi maju. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang kompleks ini, manajemen dapat melakukan perbaikan ke dalam, yang salah satunya melalui pengembangan SDM. Perbaikan kondisi internal ini sekaligus bertujuan untuk memperkuat diri dan meningkatkan daya tahan dalam menghadapi persaingan lokal dan global yang pasti akan semakin ketat. Ini artinya perusahaan harus memperbaiki kinerja perusahaannya melalui perbaikan kinerja karyawannya. Maka dari itu didalam makalah ini akan dijabarkan tentang analisis kinerja beserta rasio-rasionya dan postur strategik untuk mengatasi permasalah yang kompleks tersebut.



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Tujuan Manajemen Strategik Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. o Tujuan utama dari manajemen strategik  merealisasikan daya saing (competitive advantage) perusahaan.  Pengukuran daya saing perusahaan menggunakan kinerja akuntansi (accounting performance) dan kinerja ekonomis (economic performance).  Kinerja akuntansi mengukur daya saing menggunakan rasio yang dihitung dari laporan laba rugi dan neraca perusahaan.  Kinerja ekonomis membandingkan tingkat pengembalian biaya modal perusahaan.  Biaya modal perusahaan (afirm’s cost of capital) adalah tingkat pengembalian yang dijanjikan harus dibayar atas hutangnya kepada investor ekuitas dalam rangka merangsang mereka menginvestasikan kepada perusahaan. 2.2. Pengertian dan Tujuan Analisis Kerja Analisis kinerja adalah penilaian terhadap hasil kerja individu/karyawan yang dihasilkan yang dibandingkan dengan standar yang ada baik kualitas maupun kuantitas yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini diterapkan untuk mengetahui kualitas kinerja karyawan dan untuk memotivasi karyawan agar lebih produktif. Penilaian kinerja karyawan ini juga mampu bermanfaat bagi organisasi/perusahaan dalam menentukan keputusan di masa mendatang. Analisis kinerja ini dihitung dengan menggunakan rasio keadaan keuangan perusahaan. Analisis kinerja perusahaan dilakukan dengan memetakan keadaan keuangan perusahaan di masa yang lalu, saat ini dan kemungkinan dimasa yang akan datang.



5



Analisiks Kinerja ini bertujuaan untu memetakan kinerja perusahaan dari aspek keuangan untuk melihat kondisi perusahaan yang sebenarnya secara komprehensif, sehingga tahap selanjutnya dalam perencanaan strategi dapat dilakukan secara terarah. 2.3. Macam-Macam Rasio Analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan bagian dari analisis kinerja perusahaan melalui perhitungan rasio-rasio keadaan keuangan perusahaan. Ada beberapa cara yang digunakan di dalam menganalisa keadaan keuangan perusahaan. 1. Liquidity Ratio/Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid, sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut ilikuid. Dengan mengetahui rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan, Anda bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti: Mengantisipasi dana yang diperlukaan saat ada kebutuhan mendesak, Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau Bank) yang ingin melakukan penarikan dana dan sebagai poin penentu bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi atau bisnis lain yang menguntungkan. a) Current Ratio/Rasio Lancar Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka artinya semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban utang lancarnya. Tingginya Rasio lancar dapat menunjukkan adanya uang kas berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu besarnya keuntungan yang telah diperoleh atau akibat tidak digunakannya keuangan perusahaan secara efektif untuk berinvestasi. Kemampuan membayar hutang lancar dengan aset lancar dapat dihitung dengan : Current Ratio =



𝐶𝐴 𝐶𝐿



b) Quick Ratio/ Rasio Cepat Rasio ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan 6



persediaan karena persediaan akan membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibanding dengan aset lainnya. Quick Ratio ini terdiri dari piutang dan surat-surat berharga. Jadi semakin besar rasio, semakin baik juga posisi keuangan perusahaan. Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100%, maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi karena perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya. Quick Ratio =



𝐶𝐴−𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝐶𝐿



c) Cash Ratio/ Rasio Kas Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukan dari tersedianya dana kas atau setara kas, contohnya rekening giro. Jika hasil rasio menunjukkan 1:1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang maka akan semakin baik . Kemampuan membayar hutang lancar dengan kas atau setara kas bisa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Cash Ratio =



𝐶𝑎𝑠ℎ+𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝐶𝐿



d) Cash Turnover Ratio/Rasio Perputaran Kas Rasio ini akan menunjukkan nilai relatif antara nilai penjualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja bersih merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar. Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai penjualan bersih dengan modal kerja. Rasio ini menunjukkan seberapa besar penjualan untuk modal kerja yang dimiliki perusahaan. Efisiensi Perusahaan dalam menggunakan kas untuk menghasilkan penjualan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Cash Turnover Ratio =



𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐶𝑎𝑠ℎ



e) Inventory to Net Working Capital Ratio Kemampuan membiayai persediaan dari moda kerja bersih yang tersedia ITNWCR =



𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑖𝑒𝑠 𝐶𝐴−𝐶𝐿



7



2. Leverage Ratio Rasio Leverage (Leverage Ratio) adalah suatu rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya seperti pembayaran bunga atas hutang, pembayaran pokok akhir atas hutang dan kewajiban-kewajiban tetap lainnya. Hutang Jangka Panjang biasanya didefinisikan sebagai kewajiban membayar yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Sejauh Mana Perusahaan didanai oleh utang. Ada lima cara penting dalam pengkuran tingkat aktivitas secara menyeluruh, yaitu: a) Debt to Asset Ratio Banyaknya pinjaman yang sudah dimanfaatkan untuk membiayai aset perusahaan. Debt Ratio atau Rasio Hutang adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang untuk membiayai asetnya. Debt Ratio atau Rasio Hutang ini dihitung dengan membagikan total hutang (total liabilities) dengan total aset yang dimilikinya. Debt Ratio ini sering juga disebut dengan Rasio Hutang Terhadap Total Aset (Total Debt to Total Assets Ratio). Berikut ini adalah rumus rasio hutang (debt ratio) : DAR =



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠



b) Debt to Equity Ratio Perbandingan hutang dengan modal perusahaan. Debt to Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas adalah rasio keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara Ekuitas dan Hutang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) atau Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ini dihitung dengan cara mengambil total kewajiban hutang (Liabilities) dan membaginya dengan Ekuitas (Equity). Berikut dibawah ini adalah Rumus Debt to Equity Ratio (DER). DER =



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦



c) LTD to Equity Ratio Komposisi LTD terhadap aset bersih yang dimiliki perusahaan 𝐿𝑇𝐷



LTDER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦



8



d) Times Interest Earned Ratio/Coverage Ratio/Rasio Kelipatan Bunga Dapat Dibayarkan Mengukur berapa kali besar laba bisa menutupi beban bunga yang harus dibayar. Times Interest Earned adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar atau menutupi beban bunga di masa depan. Times Interest Earned Ratio ini juga sering disebut juga Interest Coverage Ratio. Cara menghitungnya adalah dengan membagi laba sebelum pajak dan bunga dengan Biaya Bunga. Berikut ini adalah rumus Times Interest Earned Ratio : 𝐸𝐵𝐼𝑇



TIER = 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 e) Fixed Payment Average Ratio/Fixed Charge Coverage/Fixed Payment Coverage Ratio/Rasio Pembayaran Tetap Rata-Rata Kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban tetapnya tepat waktu 𝐸𝐵𝐼𝑇+𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥



FPAR = 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥+𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒 3.



Activity Ratio Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya



yang dimilikinya. Ada tujuh cara penting dalam pengkuran tingkat aktivitas secara menyeluruh, yaitu: a) Receivable Turnover/Perputaran Piutang Rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Mengukur efektivitas penjualan yang dihasilkan oleh setiap rupiah piutang perusahaan RT =



𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐴𝑅



b) Inventory Turnover/Perputaran Persediaan Efektivitas distribusi persediaan, kemampuan persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien. 𝐶𝑂𝐺𝑆



IT = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 9



c) Working Capital Turnover/Perputaran Modal Kerja Rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan. Penjualan yang dihasilkan dari setiap rupiah modal kerja bersih perusahaan 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠



WCT = 𝐶𝐴−𝐶𝐿 d) Fixed Asset Turnover/Perputaran Aset Tetap Rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan. Kemampuan menggunakan FA dalam menghasilkan penjualan/berapa banyak penjualan yang dihasilkan dari setiap rupiah FA FAT =



𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝐴



e) Total Asset Turnover/Perputaran Total Aset Kemampuan menggunakan seluruh aset dalam menghasilkan penjualan/berapa banyak penjualan yang dihasilkan dari setiap rupiah total aset 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠



TAT = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 f) Average Period/Rata-Rata Periode Pembayaran Jumlah hari untuk membayar pembelian kredit 𝐴𝑃



APP = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/𝐻𝑎𝑟𝑖 g) Average Collection Period/Waktu Penagihan Rata-Rata Rasio untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen. Waktu rata-rata untuk menerima pembayaran piutang, makin lama makin tidak efisien ACP =



𝐴𝑅 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/ ℎ𝑎𝑟𝑖



10



4.



Profitability Ratio Mengukur



efektivitas manajemen



secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan



oleh pengembalian dari penjualan dan investasi a) Gross Profit Margin adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan. b) Return on Investment adalah rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih. c) Return on Equity, rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan bersih. d) Earning per Share, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang saham e) Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan. f) Operating Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan. g) Return on Assets, rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham. 5.



Book to Market Ratio Market To Book Ratio adalah ratio dari nilai perlembar saham biasa atas nilai buku



perlembar ekuitas. Nilai pasar perlembar saham mencerminkan kinerja perusahaan di masyarakat umum, dimana nilai pasar pada suatu saat dapat dipengaruhi oleh pilihan dan tingkah laku dari mereka yang terlibat dipasar, suasana psikologi yang ada dipasar, sengitnya perang pengambilalihan, perubahan ekonomi, perkembangan industri, kondisi politik, dan sebagainya. Sedangkan nilai buku perlembar ekuitas mencerminkan nilai ekuitas pemilik yang tercatat pada neraca perusahaan, dan mencerminkan klaim pemilik yang tersisa atas suatu aktiva. Market to Book Ratio (P/B) merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara nilai/harga pasar saham terhadap nilai buku perusahaan yang diperoleh dari selisih antara nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dengan nilai kewajiban. o Price /Earning Ratio o Market /Book Ratio o Economic Value Added o Market Value Added



11



6.



Growth Ratio Mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya di



tengah pertumbuhan ekonomi dan industri. Menurut Kasmir (2012:107) rasio pertumbuhan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: o Pertumbuhan penjualan. o Pertumbuhan laba bersih. o Pertumbuhan pendapatan per saham. o Pertumbuhan dividen per saham. 2.4. Pengertian Postur Strategik Postur perusahaan secara strategik yaitu visi dan misi perusahaan saat ini, tujuan perusahaan saat ini, strategi yang diterapkan oleh perusahaan saat ini, dan kebijakan perusahaan yang ada. Visi organisasi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan stakeholders pada masa mendatang. Misi organisasi adalah alasan mengapa organisasi ada. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mengidentifikasikan ruang lingkup operasi perusahaan dalam produk atau jasa yang ditawarkan serta pasar yang dilayani yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Postur Strategik bertujuan sebagai suatu pernyataan yang menunjukkan harapanharapan yang ingin dipenuhi organisasidalam jangka menengah sampai dengan jangka panjang. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan diselesaikan, dan sebaiknya dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur jika memungkinkan Penetapan Tujuan harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timebound), artinya penetapan tujuan harus spesifik, harus dapat diukur, harus dapat dicapai, harus realistis dan harus tersturktur dalam waktu. Selanjutnya, strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.



12



BAB III KESIMPULAN 3.1



Kesimpulan Analisis kinerja perusahaan dilakukan dengan memetakan keadaan keuangan



perusahaan di masa yang lalu, saat ini dan kemungkinan dimasa yang akan datang. Analisis kinerja ini bertujuan untuk memetakan kinerja perusahaan dari aspek keuangan untuk melihat kondisi perusahaan yang sebenarnya secara komprehensif, sehingga tahap selanjutnya dalam perencanaan strategi dapat dilakukan secara terarah. Sedangkan Postur perusahaan secara strategik yaitu visi dan misi perusahaan saat ini, tujuan perusahaan saat ini, strategi yang diterapkan oleh perusahaan saat ini, dan kebijakan perusahaan yang ada. Postur Strategik bertujuan sebagai suatu pernyataan yang menunjukkan harapan-harapan yang ingin dipenuhi organisasidalam jangka menengah sampai dengan jangka panjang. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan diselesaikan, dan sebaiknya dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur jika memungkinkan. Penetapan Tujuan harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Timebound), artinya penetapan tujuan harus spesifik, harus dapat diukur, harus dapat dicapai, harus realistis dan harus tersturktur dalam waktu. Ada beberapa Jenis Rasio dalam menganalisis kinerja yaitu Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio, Profitability Ratio, Book to Market Ratio dan Growth Ratio.



13



DAFTAR PUSTAKA o Rufaidah, Popy. 2014. Manajemen Strategik Bandung: Universitas Padjadjaran. o Mangkuprawira, Sjafri., 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta:Ghalia o Rivai, Veithzal, dkk., 2008. PERFORMANCE APPRAISAL : Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta:Raja Grafindo Persada o Benazir Walida. 2016. Analisis Formulasi Dan Implementasi Strategi Dalam Membangun Eksistensi Perusahaan. Jurnal Ilmiah Magister Managemen. 9(2): 1-10.



14