PARFUM Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIKA “PARFUM”



Dosen : Prof. Dr. Teti Indrawati, MSi.Apt



DISUSUN OLEH : PUJI LESTARI



16334080



RIZKY AMELIA



16334076



Kelas : M



INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA FAKULTAS MIPA JURUSAN FARMASI 2019



1



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya , sehingga saya dapat menyelesaikan MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIKA “PARFUM”.



Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.



Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.



Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Jakarta 19 April 2019



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2 BAB I ....................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4 1.1



LATAR BELAKANG ............................................................................................. 4



1.2



RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 6



1.3



TUJUAN ................................................................................................................... 6



BAB II ...................................................................................................................................... 7 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................... 7 2.1



JENIS PARFUM ...................................................................................................... 7



2.2



KOMPONEN PARFUM ......................................................................................... 7



2.3



KARAKTERISTIK PARFUM ............................................................................... 9



2.4



Tingkatan Wangi .................................................................................................. 10



2.5



Teknik pembuatan Parfum ................................................................................... 10



2.6



Evaluasi Parfum..................................................................................................... 13



BAB III .................................................................................................................................. 15 PEMBAHASAN.................................................................................................................... 15 3.1



Ciri-ciri parfum yang baik .................................................................................... 15



3.2



Syarat kemasan dan wadah yang baik ................................................................ 15



3.3



Titik Semprot yang membuat wangi Parfum Tahan lama ................................ 17



BAB IV .................................................................................................................................. 22 PENUTUP ............................................................................................................................. 22 5.1



KESIMPULAN ...................................................................................................... 22



5.2



PENUTUP .............................................................................................................. 22



BAB V .................................................................................................................................... 23 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 23



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan kosmetik semakin komplek, dari pewangi untuk tubuh (lotion) maupun parfum (bisa untuk tubuh atau pakaian). Parfum dari bahasa Latin, yaitu "per fumum", yang berarti “melalui asap”. terbuat dari ±78-95% etil alkohol (CH3CH2OH) terdenaturasi ditambah dengan minyak esensial tertentu. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Zat pewangi bisa berasal dari minyak atsiri dan bahan sintesis. Parfum digunakan untuk memberikan keharuman pada badan dan pakaian. Parfum merupakan larutan minyak wangi dalam etanol 95% yg sudah didenaturasi. Kadar minyak wangi berkisar 5% -22,5% yang sudah didenaturasi. Sediaan parfum biasanya dalam bentuk larutan. Kosmetik pengharum tubuh (fragrance) atau parfum sudah menjadi bagian dari kehidupan umat manusia. Eau de Cologne atau Eau de toilette adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mengharumkan badan atau baju. Merupakan larutan minyak wangi dalam etanol 75% atau 85 %. Kadar minyak wangi berkisar 1,25% - 5%. Sediaan ini biasa dalam bentuk cair atau aerosol. Adapun fungsi parfum dalam kehidupan manusia yaitu dapat memberikan kesenangan hidup, dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf, memberikan wewangian kapada bahan yang tidak wangi dan menghilangkan bau yang tidak enak pada berbagai macam hasil industri textil, kulit, kertas, karet, plastik. Selain itu, parfum juga dapat melindungi manusia dari penyakit yang disebabkan bakteri, menambah selera makan, dapat meningkatkan kepercayaan diri dan dapat menarik perhatian lawan jenis. Parfum original berarti parfum asli yang dibuat dengan proses yang lama. Parfum berasal dari bahasa Latin, per fumus yang berarti melalui asap (through smoke). Seni membuat parfum pertama kali dimulai pada sejak era Mesopotamio dan Mesir kuno yang kemudian disempurnakan oleh bangsa Romawi dan Persia. Meskipun parfum dan wewangian juga dapat ditemukan di India, namun kebanyakan parfum dan wewangian tersebut berbentuk dupa bukanya parfum cair.



4



Tercatat pembuat parfum original pertama adalah seorang wanita Mesopotamia yang bernama Tapputi pada SM milinium ke-2. Parfum hasil ciptaannya disebut tablet runcing. Parfum ini adalah hasil penyulingan dari bunga, minyak dan calamus dengan aromatic lain yang dilakukan beberapa kali. Ahli kimia Arab yang bernama Al-Kindi menuliskan sebuah buku mengenai parfum original yang diberi nama ‘Buku Kimia dan Penyulingan Parfum’ (Book of the Chemistry of Perfume and Distillations). Buku ini dibuat pada abad ke-9. Buku ini berisi lebih dari 100 resep minyak wangi, salep, aromatik cair dan obat. Selain resep, buku ini juga menggambarkan 107 metode dan resep untuk pembuatan parfum serta alat yang dibutuhkan. Persia pun tidak ketinggalan. Alhli kimia Persia yang bernama Ibnu Sina memperkenalkan proses ekstraksi minyak dari bunga dengan distilasi atau penyulingan yang digunakan hingga sekarang. Sebelum ada penemuan ini, kebanyakan parfum original aroma bunga dibuat dengan memasukan kelopak bunga yang sudah dihancurkan / ditumbuk. Pada tahun 2005, para arkeolog menemukan parfum original yang dianggap sebagai parfum tertua di dunia di daerah Pyrgos, Cyprus. Para arkeolog yakin bahwa parfum ini dibuat pada 4.000 tahun silam. Dari parfum ini, para arkeolog menemukan bahwa parfum zaman dulu dibuat dengan menggunanan herba dan rempah– rempah. Seni pembuatan parfum original akhirnya dikenal oleh negara – negara Eropa barat pada tahun 1221. Pada tahun ini, para biarawati dari Santa Maria delle Vigne atau Santa Maria Novella di Florence, Italia berhasil membuat resep parfum. Di timur, negara Hungaria memproduksi parfum dengan campuran alkohol atas perintah Ratu Elizabeth Hungaria pada tahun 1370. Parfum ini kemudian dikenal sebagai ‘Hungary Water’ atau air Hungaria. Pada abad ke-16, semua seni pembuatan parfum original Italia dibawah ke Perancis oleh pembuat parfum Catherine de’ Medici yang bernama Rene (Renato il fiorentino). Rene kemudian meneliti dan membuat parfum untuk negara Perancis berdasarkan bahan dan resep yang dibawa dari Italia. Dia kemudian membangun jalan rahasia yang 5



menghubungkan laboratorium dengan apartemennya sehingga tidak ada resep yang bisa dicuri selama perjalanan pulang pergi. Berkat Rene, Perancis dengan cepat menjadi pusat penghasil parfum dan kosmetik. Dikarena parfum original menjadi salah satu mata pencarian utama bagi Perancis maka budidaya bunga sebagai esensi parfum pun dimulai pada abad ke-14. Pembudidayaan ini dilakukan pada bagian selatan negara Perancis. Antara abad 16-17, parfum original banyak digunakan oleh orang kaya untuk menutupi bau badan akibat jarang mandi. Di negara Jerman, seorang tukang cukur berkebangsaan italia yang bernama Giovanni Paolo Feminis berhasil menciptakan parfum original cair yang dinamai “Aqua Admirabilis” pada tahun 1732. Sekarang “Aqua Admirabilis” dikenal dengan nama “Eau de Cologne”.



1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana karakteristik parfum yang baik? 2. Apa saja komponen parfum? 3. Bagaimana pemakaian parfum yang benar? 4. Bagaimana persyaratan kemasan parfum? 5. Bagaimana wadah parfum yang baik?



1.3 TUJUAN 1. Menjelaskan definisi, persyaratan dan sejarah parfum. 2. Memahami karakteristik parfum. 3. Memahami pemakaian parfum yg benar. 4. Memahami komponen yg ada di parfum. 5. Memahami wadah yg baik untuk parfum



6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 JENIS PARFUM



Ada dua kategori utama produk wewangian, perlengkapan mandi, dan produk rumah tangga. Perlengkapan mandi didefinisikan sebagai wewangian halus, produk perawatan pribadi, kosmetik, dan deodoran. Produk rumah tangga dianggap sebagai penyegar udara, produk binatu, pembersih permukaan, dan disinfektan. Fungsi parfum adalah untuk memberikan aroma yang menyenangkan, menutupi aroma dasar produk, memberikan identitas pada suatu produk, memberikan dukungan konsep produk, dan menandakan perubahan dalam suatu produk. Ada tiga jenis wewangian: eau de toilette, eau de parfum, dan parfum. Jenis parfum ditentukan berdasarkan komposisi minyak, alkohol dan air. Rentang komposisi untuk setiap jenis parfum didefinisikan dalam Tabel 1 di bawah ini.



2.2 KOMPONEN PARFUM Ada empat bagian dasar untuk parfum yang membentuk komponen untuk formulasi: • Dasar-dasar - Bahan dalam parfum yang hadir dengan persentase lebih tinggi, dan terdiri komposisi dasar bau. Modifikasi pangkalan, dengan penambahan aroma 7



dengan volatilitas yang lebih tinggi, menciptakan aroma yang unik. Basis adalah yang paling penting komponen parfum apa pun. Dasar bisa berupa aroma atau aroma apa pun yang bukan volatile. Aroma ini dapat ditambahkan ke parfum yang akan menghasilkan produk itu memenuhi keinginan konsumen. • Fiksatif - Fiksatif adalah bahan dalam parfum yang memperpanjang efek bau dan menunda laju penguapan bahan volatil. Komponen cenderung tidak memiliki bau, larut dalam larutan polar dan non-polar, dan berada pada titik didih yang lebih tinggisuhu titik. Ikatan fiksatif pada senyawa polar di dalam parfum melalui ikatan hidrogen, mengurangi tekanan uap keseluruhan campuran. Mereka mempertahankan konsentrasi tinggi dari nada atas dan tengah, dan lepaskan secara perlahan waktu. Contoh-contoh fiksatif adalah vetyver, dipropylene glycol, dan dietil phthalate. • Pelarut - Pelarut adalah bagian dari parfum di mana semua komponen berada larut. Pelarut digunakan untuk mengencerkan campuran untuk meningkatkan luas permukaan aplikasi tanpa menghasilkan aroma yang berlebihan. Ini juga digunakan untuk mengurangi intensitas aroma larutan. Pelarut menurunkan harga parfum per mililiter sambil meningkatkan jumlah aplikasi per botol. Etanol adalah pelarut yang paling umum.



8



2.3 KARAKTERISTIK PARFUM Karena kelarutan minyak esensial dalam air, Ambisi Murni bertekad untuk menjadiemulsi. Di bawah ini adalah tabel kelarutan relatif masing-masing minyak dalam air, diukur dalam bagian perjuta. Tabel 2: Tabel ini menunjukkan kelarutan dan persen kelarutan aroma parfum dalam air



Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak ada minyak esensial yang lebih dari 2% larut dalam air, dan sebagian dari minyak tersebutbahkan kurang larut dari 2%. Berdasarkan data ini, Pure Ambition dianggap sebagai emulsi. Sebuahemulsi adalah campuran dua fase yang tidak tercampur dengan baik. Dua fase dalam emulsi adalah dikenal sebagai fase tersebar dan kontinu. Fase terdispersi adalah fase yang mudah tersebar ke fase kedua, yang dikenal sebagai fase kontinu. Dalam kasus Ambisi Murni,fase terdispersi adalah larutan minyak sedangkan fase kontinu adalah larutan berair, etanoldan air. Fase air terdiri dari campuran air dan etanol, sedangkan fase minyak adalahcampuran minyak esensial yang digunakan dalam parfum. Emulsi bisa stabil di manasolusi tidak terpisah dengan mudah, atau tidak stabil, di mana solusi tersebut terpisah dengan cepat. Emulsibiasanya tampak keruh karena antarmuka beberapa fase yang menyebarkan cahaya yang melewati emulsi. Karena Pure Ambition adalah emulsi, pertimbangan harus diambil untuk memastikan stabilitascair. Agitator kecepatan tinggi pada awalnya digunakan untuk menggabungkan fase. Cairan tersebut kemudian dilewatkan melalui pengemulsi yang dihomogenisasi untuk meningkatkan stabilitas parfum. Dalam analisis inidiasumsikan bahwa parfum akan mencapai stabilitas relatif tanpa penambahan pengemulsi .



9



2.4 Tingkatan Wangi Parfum umumnya memiliki tingkatan dan dapat digambarkan seperti piramida dengan tiga tingkatan dari atas kebawah. Tingkatan ini disebut "note/notes" (eng:nada), kenapa disebut notes? karena setiap tingkatan aroma akan menimbulkan harmoni aroma yang akan tercium secara berangsur-angsur. Berikut ketiga note/notes tersebut: • Top notes: merupakan aroma yang tercium pertama kali sesaat setelah disemprotkan, sensasi aroma yang ditimbulkan biasanya segar, fruity dan aroma citrus. • Heart notes/middle notes: merupakan aroma yang tercium beberapa saat setalah top notes dan merupakan inti dari aroma parfum tersebut. Aroma yang biasanya digunakan adalah aroma floral, dan aromatik seperti lavender, cinamon, aroma rempah dan lainlain. • Base notes/bottom notes: merupakan aroma yang mencakup keseluruhan aroma parfum dari top notes dan juga heart notes. Aroma yang biasa digunakan seperti musky, woody, chypre dan aroma oriental (manis).



2.5 Teknik pembuatan Parfum



Ada 6 teknik untuk memproduksi parfum, yaitu :



1.Maceration Merupakan teknik yang paling kuno, yaitu penyatuan antara wewangiandan lemak melalui pemanasan. Pada proses ini, absorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan dalam keadaan hangat .Kelebihan pembuatan parfum dengan cara ini yaitu daya absorbsi lemak terhadap bau bertambah besar. Sedangkan kelemahannya yaitukemungkinansebagian komponen minyak mengalamikerusakan akibat panas, sehingga cara ini jarang digunakan.



Teknik pembuatan parfum maceration ini dilakukan terhadap beberapa jenis bunga, seperti : mawar, orange, yg kegiatan fisiologisnya terhenti setel ah pemetikan. Bunga tersebut jika disuling hanya menghsilkan sejumlah minyakyang



10



diproduksi oleh bunga pada saat ekstraksi dan seterusnya akan mati jadi tidak akan memproduksi minyak.



2.Enfleurage Menyatukan wewangian dan minyak tapi dengan cara yang berbeda,yaitu penyerapan wewangian melalui lemak dan benzoin. Cara ini dapatmenghasilkan parfum setara bunga. Pada proses ini absorbsi minyak atsiri olehlemak dilakukan pada suhu rendah, sehingga minyak terhindar dari kerusakanyang disebabkan oleh panas.Metode ini banyak diterapkan untuk mengekstraksi beberapa jenisminyak bunga, seperti: melati, sedap malam, mawar, yang masih melanjutkankegiatan fisiologisnya dan memproduksi minyak setelah bunga dipetik.Proses ini menghasilkan rendemen minyak lebih tinggi tetapi prosesmemakan waktu yang lama dan membutuhkan orang yang terampil dan sudah berpengalaman untuk melakukannya.



3.Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari 2 macam campuran atau lebih berdasarkan titiku apnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yg tidak larut dalam airdan tidak rusak oleh uap.



Berbagai bahan wewangian dilumatkan dan dimasukkan kedalam mesin penyuling, la lu dicampur dengan air dan dipanaskan hingga mendidih. Melalui pipa leher angsa, ua pnya didinginkan dan menjadi cairan. Air terletak dibagian bawah, sedangkan essence nya yang berupa minyak mengambang dibagian atas.Dari essence itu, biasanya kemudian dipisahkan. Namun kadang-kadang air bercampur essence itu dijual dalam bentuk murni.Didunia komersil, metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat dilakukandengan 3 cara, antara lain :



a. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation) Cara penyulingan dengan sistem ini adalah dengan memasukkan bahan baku, baik yang sudah dilayukan, kering ataupun bahan basah ke dalam ketel penyulin gyang telah berisi air kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkandengan pipa yang dihubungkan dengan kondensor. Uap yang merupakan campuranuap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung dalam 11



wadah.Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan separator pemisahminyak untuk diambil minyaknya saja.Cara ini biasa digunakan untuk menyuling minyak aromaterapi seperti mawardan melati. Tetapi, mawar, melati dan sejenisnya akan lebih cocok dengan sistemenfleurasi, bukan destilasi..



b. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation) Penyulingan dengan air dan uap ini biasa dikenal dengan sistem kukus. Cara inisebenarnya mirip dengan syisstem rebus, hanya saja bahan baku dan air tidak bersinggungan langsung karena dibatasi dengan saringan diatas air.Cara ini adalah cara yang paling banyak dilakukan pada dunia industri karenamembutuhkan sedikit air sehingga bisa menyingkat waktu proses produksi. Metodekukus ini biasa dilengkapi sistem kohobasi yaitu air kondensat yang keluar dari



separator masuk kembali secara otomatis ke dalam ketel agar meminimkan kehilanganair. Sistem kukus kohobasi lebih menguntungkan karena terbebas dari proses hidrolisaterhadap komponen minyak atsiri dan proses difusi minyak dengan air panas. Selainitu dekomposisi minyak akibat panas akan lebih baik dibandingkan dengan metodeuap langsung (Direct Steam Distillation).Metode penyulingan dengan sistem kukus ini dapat menghasilkan uap dan panasyang stabil oleh karena tekanan uap yang konstan



c, Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation) Pada sistem ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namunhanya uap bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerjametode ini adalah membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uaptersebut dialirkan melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan baku. Uap yangkeluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor. Cairan kondensat yang berisicampuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang sesuai berat jenis minyak.Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku yang membutuhkantekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman, misalnya gaharu,cendana, dll.Kelemahan distilasi adalah: 



Tdk baik digunakan utk jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh



panasdan air. 12







Minyak atsiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisa karena



adanyaair dan panas 



Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat diekstraksi







Komponen minyak dengan titik didih tinggi, sebagian tidak ikut tersuling



dantetap tinggal di dalam bahan.



5.Ekstraksi



Mengingat tidak semua bunga atau tanaman dapat didistilasi, misalnyamawar centifolia, narcissus, atau mimosa, maka para ahli mengembangkanteknik ekstraksi. Bahan-bahan parfum tidak dilumatkan tapi dicampur denganair dan diputar berulangulang hingga mengeluarkan pelarut. Pelarut inikemudian ke ruang hampa udara, dipanaskan, dijadikan uap dan seterusnyasama dengan proses distilasi.



Hasil ekstraksi dengan pelarut menguap inimasih memiliki bau asli bunga alamiah dan lebih baik mutunya dibandingkandengan bunga hasil penyulingan.



6.Ekspresi/Pengepresan Ekspresi atau pengepresan adalah teknik terakhir. Cara ini digunakanuntuk mengekstraksi minyak citrus dan buah-buahan semacam jeruk orange,lemon, dan mandarin. Dengan tekanan pengepresan, sel--sel yg mengandungminyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke permukaan bahan. Minyakalami dari buah-buahan ini terdapat dalam kelenjar kecil dibagian kulitnya.Dengan pengupasan dan pemerasan, minyak yang merupakan essencewewangian dan air itu dapat keluar. Prinsip yang sama diterapkan dalam pabrikasi parfum.



2.6 Evaluasi Parfum o UjiSperaedibility Kertas saring disiapkan lalu satu tetes parfum dituang keatas kertas saring teteskan diamati diameter, bau, danwarna yang terbentuk. o



Uji Spot



13



Kertas saring disiapkan lalu satu tetes parfum dituang.Kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama 10menit. Hasil tetesan diamati (diameter, bau, warna. o



Uji Kelekatan



Prosedur awal sama seperti uji spot, lalu hasil tetesan dicelupkan ke dalam aquades selama 5 menit dan dikeringkan kembali. Hasil di amati terhadap bau danperubahan bau, warna dan perubahan warna, serta dibandingkan hasilnya dengan uji spot. o



Uji Daya TahanWangi



Prosedur awal sama seperti uji spreadibility, lalau di simpandalam suhu ruang. Hasil di amati dan catat perbahan warna dan bausetiap 1 jam hingga bau dan wangi hilang. o



Uji intensitas bau



Bau yang dihasilkan parfum diamati, kemudian diberikan skor terhadap bau yang dirasakan (dengan skala yang telah ditentukan) •Amat Sangat intensif •Sangat intensif •Intensif •Sedikit •Sangat sedikit o



Uji Kesegaran



Rasa segar yang di hasilkan parfum diamati, kemudin diberikan skor terhadap kesegaran yang (dengan skala yangtelah di tentukan). •Amat Sangat Segar •Sangat Segar •Segar •Sedikit Segar •Menyengat •Sangat menyengat



14



BAB III



PEMBAHASAN



Parfum yang baik atau ideal untuk digunakan adalah parfun yang tahan lama wanginya dan parfum yang tidak meninggalkan noda bekas pada baju ketika disemprotkan, oleh dari itu kita juga harus mengetahui cara pemakaiannya agar tidak berbekas dibaju dan pada bagian tubuh mana yag harus dipakaikan parfum agar wanginya tahan lama. 3.1 Ciri-ciri parfum yang baik - Punya jenis keharuman (biasanya disebut note) yang berbeda-beda. Note ini bergantung dari tingkat penguapan si parfum tersebut. Parfum yang bagus biasanya terdiri dari beberapa note. Note pertama, yang penguapannya paling cepat, biasanya akan timbul segera setelah parfum disemprotkan. Setelah penguapannya berkurang, akan muncul note (wangi) kedua yang berbeda, dan begitu seterusnya sampai muncul last note yang tingkat peguapannya paling akhir.



- Yang jarak antara first note dengan last note-nya paling lama (dengan kata lain, parfum ini punya banyak sekali note sehingga campurannya biasanya cukup rumit). Pada parfum2 kelas atas yang sering saya semprotkan di baju, bahkan setelah bajunya dicuci dan ketika saya setrika, sering last notenya masih tercium.



- Tingkat penguapan parfum tergantung dari suhu tubuh si pemakai. Makin tinggi suhu tubuh si pemakai, makin cepat penguapannya, makin sering harus disemprotkan ulang



3.2 Syarat kemasan dan wadah yang baik



15



Sediaan parfum merupakan sediaan kosmetika yang dalam hal penandaan sudah diatur dalam PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA,sehingga penandaan parfum harus sesuai degan peraturan tersebut. Sebagaimana yang tercantum dalam dalam PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA dalam pasal 1 ayat 4 yang bertuliskan : “Penandaan adalah setiap informasi mengenai Kosmetika yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada Kosmetika, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan, serta yang dicetak langsung pada produk Kosmetika.” Dan didalam Pasal 7 (1) dijelaskan tentang informasi apa saja yang tercantum pada penandaan kemasan parfum/kosmetika lainnya yang bertuliskan : Penandaan harus mencantumkan informasi, paling sedikit: a) Nama Kosmetika b) Kemanfaatan/Kegunaan c) Cara penggunaan d) Komposisi e) Nama dan negara produsen f) Nama dan alamat lengkap Pemohon Notifikasi g) Nomor bets h) Ukuran, isi, atau berat bersih i) Tanggal kedaluwarsa j)



Nomor notifikasi



k) Peringatan/perhatian dan keterangan lain, jika dipersyaratkan



Parfum mengandung zat pewangi yang pada dasarnya memiliki sifat yang muda menguap,oleh karena itu penyimpanan parfum harus di dalam wadah/botol yang baik. Wadah Wadah adalah barang yang memuat zat dan yang langsung berhubungan dengan zat tersebut. Tutup adalah bagian dari wadah. Sebelum diisi, wadah harus dibersihkan 16



dan dikeringkan. Mungkin diperlukan cara pembersihan dan tindakan pencegahan khusus untuk menjamin agar zat tidak tercemar benda asing. Wadah tidak boleh mempengaruhi zat yang ditempatkan di dalamnya, baik secara fisik maupun secara kimia, sehingga membah kadar, kualitas atau kemurnian dari zat tersebut menjadi tidak memenuhi persyaratan resmi. Wadah tidak /embus cahaya Wadah tidak tembus cahaya melindungi isi dari efek cahaya, karena sifat khusus komposisi bahan yang dipergunakan untuk membuat wadah, termasuk pemberian lapisan pada wadah tersebut. Wadah yang bening dan tidak berwarna dapat juga dibuat tidak tembus cahaya dengan jalan membungkus dengan bungkus yang tidak tembus cahaya. Pada etiket wadah harus dicantumkan bahwa bungkus yang tidak tembus cahaya tersebut diperlukan sampai isi habis dipergunakan. Jika dalam monografi dinyatakan "terlindung dari cahaya" dimaksudkan disimpan di dalam wadah tidak tembus cahaya. Wadah perlu tertutup baik Wadah tertutup baik melindungi isi terhadap benda padat dari luar dan terhadap kehilangan isi pada penanganan, pengapalan, penyimpanan, dan peredaran. Wadah tertutup rapat Wadah tertutup rapat melindungi isinya dari kontaminasi cairan, benda padat, atau uap dari luar, dari kehilangan isi, dan dari perapuhan, pencairan, atau penguapan pada waktu penanganan, pengapalan, penyimpanan dan peredaran, dan dapat ditutup kembali dengan rapat. Wadah tertutup kedap Wadah tertutup kedap tidak dapat ditembus oleh udara atau gas lain pad a waktu penanganan , pengapalan, penyimpanan dan peredaran. Pada parfum wadah yang umum nya digunakan adalah wadah tertutp rapat dan wadah tertutup kedap.



3.3 Titik Semprot yang membuat wangi Parfum Tahan lama



Belakang Telinga Daerah ini tergolong bagian tubuh yang bertemperatur hangat sehingga cocok untuk disemprotkan parfum agar wanginya menyebar dan bertahan lama. Area ini juga termasuk yang paling efektif karena sejajar dengan wajah, yang mudah tercium saat berinteraksi dengan orang lain sehingga lebih percaya diri.



17



2. Rambut Semprotkan sedikit parfum ke rambutmu atau ke sisir yang akan kamu gunakan. Rambut juga bisa mengunci wangi parfum lebih lama. 3. Ketiak Salah satu bagian lipatan tubuh yang tepat untuk dikenakan parfum adalah ketiak. Selain karena sebagian besar waktu, ketiak akan terlipat sehingga menghasilkan banyak keringat, ketiak juga merupakan bagian tubuh yang mudah tercium. Gunakan deodoran dahulu pada ketiak, lalu tepuk-tepuk sedikit parfum ke ketiakmu. 4. Belakang dan lipatan Siku Salah satu area denyut nadi adalah lipatan siku yang akan menjaga aroma wangi parfummu lebih lama. Temperaturnya termasuk hangat karena kamu akan sering menggunakan sikumu untuk berbagai aktivitas, sehingga parfummu akan lebih menyebar. Jangan lupa, hanya semprot sedikit saja di bagian belakang lipatan siku. 5. Lipatan Lutut Sama halnya dengan lipatan siku, lipatan lutut juga merupakan area nadi yang akan menjaga aroma wangi parfum lebih tahan lama. Area ini juga membantu menyebarkan aroma wangi parfummu dengan mudah. Heran kenapa bagian bawah tubuh juga harus disemprot? Siapa tahu si dia tiba-tiba mengambil koinnya yang jatuh dan disambut dengan aroma wangi parfummu yang memikat. Pemakaian Parfum yang Benar Setiap orang umumnya menyukai aroma yang harum. Itulah sebabnya, sebelum pergi ke kantor atau ke pesta, menggunakan parfum mungkin menjadi hal yang wajib bagi Anda. Dengan tubuh yang harum, akan meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri dari si pemakai. Menggunakan parfum dengan baik, tentu akan meningkatkan rasa percaya diri. Selain menikmati harum parfum untuk diri sendiri, orang-orang di sekitar Anda juga dapat menikmati keharumannya juga dan mereka akan senang saat 18



dekat dengan Anda. Dengan menggunakan parfum secara tepat juga menyimpannya secara benar, Anda dapat menghemat penggunaan parfum Anda. Ketika akan menggunakan parfum, Anda dapat memperhatikan hal-hal berikut: 1) Sesuaikan dengan body lotion Setelah mandi, mungkin Anda terbiasa menggunakan body lotion. Bila akan memakai parfum, sesuaikan wangi dari body lotion agar sesuai agar wanginya tidak saling "bertabrakan". Selain itu, sebaiknya menggunakan body lotion terlebih dahulu sebelum menyemprotkan parfum karena body lotion dapat mengurangi aroma harum dari parfum.



2) Semprotkan parfum pada kulit Sebaiknya, parfum tidak disemprotkan pada pakaian. Pada jenis parfum tertentu, bila menyemprotkan pada pakaian dapat menimbulkan noda, meninggalkan tanda seperti terkena tetesan air dalam waktu yang lama.



3) Semprotkan parfum pada bagian tubuh yang tepat Bagian tubuh yang sebaiknya disemprotkan parfum adalah pergelangan tangan bagian dalam, siku lengan bagian dalam, belakang telinga, dada dan leher. Menggunakan parfum di tempat-tempat tersebut membuat harum dari parfum tahan lebih lama. 4) Jangan menggosokkan kulit selesai menyemprot parfum Kebiasaaan sebagian orang adalah menggunakan parfum pada pergelangan tangan bagian dalam lalu menggosok-gosokkan kedua pergelangan tangan. Cara ini sebenarnya akan menghilangkan aroma dari parfum. Jadi, biarkan parfum mengering dengan sendirinya. 5) Jangan menggunakan aksesoris atau perhiasan sebelum menggunakan parfum Bila terkena semprotan parfum, dapat membuat aksesoris atau perhiasan yang Anda kenakan menjadi berubah warna. Hasilnya aksesoris Anda tidak lagi terlihat menarik. 6) Gunakan parfum sewajarnya 19



Menggunakan parfum secara berlebihan dapat membuat orang yang tidak suka menjadi pusing. Penggunaan parfum dapat disesuaikan dengan jenis kulit. Untuk Anda yang berkulit kering membutuhkan semprotan parfum lebih banyak. Sedangkan bila kulit Anda berminyak, cukup semprotkan parfum sedikit saja 7) Simpan parfum di tempat yang tepat Harga parfum tidaklah murah sehingga tentu akan disayangkan bila parfum Anda menguap karena tidak ditutup dengan benar. Jadi, pastikan parfum Anda tertutup dengan rapat. Simpan parfum di tempat yang kering dan sejuk serta terhindar dari sinar matahari. Perlu diketahui bahwa dalam jangka waktu lama aroma parfum dapat berubah. Maka sesuaikan ukuran isi parfum dengan kebutuhan Anda, agar parfum tidak tersimpan terlalu lama dan mengubah aroma menjadi tidak lagi harum. 8) Tidak disarankan untuk menyemprotkan parfum di udara dan berjalan melewatinya. Itu akan membuat Anda membersihkan noda berminyak di bawah Anda, dimana sejumlah kecil parfum akan turun ke lantai. 9) Jangan pernah menyemprotkan parfum ke sutra. Ini akan merusak sutra tersebut. Orang dengan kulit berminyak cenderung memiliki aroma kuat dibandingkan dengan mereka yang memiliki kulit kering.Karena aroma parfum menempel pada kulit berminyak, oleskan sedikit pelembab kulit alami berbasis minyak ke kulit sebelum memakai parfum. 10) Untuk memperpanjang usia botol parfum, tempatkan di tempat kering yang sejuk. Paparan sinar matahari atau lampu bisa menyebabkan perubahan warna, bau dan penguapan. 11) Jika Anda telah sangat jatuh cinta dengan parfum yang membuat kulit Anda alergi, mengapa tidak menggunakannya untuk aroma tas, dompet, rambut, jaket (atau pakaian yang tidak langsung kontak dengan kulit Anda). Ini akan membuat Anda terhibur! 12) Untuk menguji apakah kulit alergi terhadap parfum tertentu, cobalah cara ini: oleskan sedikit pada pergelangan tangan, atau siku bagian dalam atau bagian belakang tangan / lengan dan jika ada reaksi setelah 1 jam, maka parfum tersebut mungkin tidak cocok untuk Anda.



20



13) Uji hanya 4 jenis parfum yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Terlalu banyak variasi dapat membingungkan hidung Anda. Atau Anda dapat mencium bubuk kopi untuk menetralkan dan kemudian lanjutkan pengujian. Anda juga harus menguji bagaimana aroma ternyata setelah sekitar 10 menit, setelah alkohol menguap dan parfum akan bercampur dengan minyak alami dari kulit Anda. 14) Bila cuaca panas, hindari menerapkan aroma pada daerah yang terkena sinar matahari karena reaksi panas dapat menyebabkan iritasi kulit. 15) Sinar matahari dapat bereaksi dengan bahan kimia dalam parfum yang dapat menyebabkan pigmentasi seperti terlihat pada leher orang-orang setelah bertahuntahun menerapkan parfum di tempat yang sama.



21



BAB IV PENUTUP



5.1 KESIMPULAN  Parfum dari bahasa Latin, yaitu "per fumum", yang berarti “melalui asap”. terbuat dari ±78-95% etil alkohol (CH3CH2OH) terdenaturasi ditambah dengan minyak esensial tertentu. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.  Ada tiga jenis wewangian: eau de toilette, eau de parfum, dan parfum. Jenis parfum ditentukan berdasarkan komposisi minyak, alkohol dan air.  Komponen parfum yaitu bahan dasar parfum,fiksatif dan pelarut.  Kemasan dan wadah parfum yang baik harus seperti apa yang kodeks kosmetika indonesia dan peraturan kepala BPOM tetap kan.



5.2 PENUTUP



Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.



22



BAB V DAFTAR PUSTAKA  Anonim, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Depkes RI Jakarta.  Balsam MS and Sagarin E (ed), 1972, Cosmetics, Science and Technology, 2nd ed., Wiley-Interscience, New York..  Flick EW, 1966, Cosmetics abd Toiletry Formulations, Vol.5, Noyes Publ., Westwood, New Jersey.  Wade, Ainkey, Paul, J.Walker.1994. Handbook of Pharmaceutical Excipients Second Edition. London: Pharmaceutical Press.  Wasitaatmadja SM. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press. 266300.  PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS KOSMETIKA  123dok_Kodeks+Kosmetika+Indonesia+Edisi+II+volume+III+(2012).pdf



23