6 0 320 KB
MAKALAH PEMANTAUN PERSALINAN DALAM PARTOGRAF DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BERSALIN SKALA II
DISUSUN OLEH : NAMA NIM
: STEVANIA L. EFRUAN ; P07120219090 TINGKAT
: 2B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga
mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh
komponen yang telah membantu
dalam
penyelesaian tugas mata kulia
keperawatan MATERNITAS berjudul “PEMANTAUN PERSALINAN DALAM PARTOGRAF DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BERSALIN KALA II” Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Langgur, 14 februari 2021
penulis
ii
DAFTAR ISI HALAMAN DEPA..................................................................................................i KATA PENGANATAR..........................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................... 1 1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................................. 1 1.3. TUJUAN.......................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3 2.1. PARTOGRAF............................................................................................... 3 A. devinisi partograf................................................................................... 3 B.Tujuan partograf...................................................................................... 3 C. penggunaan partograf............................................................................ 4 D. Cara pengisian partograf KALA II......................................................... 6 3.1. PERSALINAN NORMAL.............................................................................. 6 A. Pengertian persalinan normal............................................................... 7 B. Sebab-sebab persalinan........................................................................ 7 C. Kala II persalianan..................................................................................7 D. Manifestasi klinik kala II......................................................................... 8 E. Komplikasi.............................................................................................. 8 f. Penatalaksananan................................................................................... 8 G. patofisiologi.......................................................................................... 10 BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU BERSALIN NORMAL KALA II.. 4.1 Pengkajian...................................................................................................11 4.2 analisa data dan diagnose keperwatan ....................................................17 4. intervensi keperwatan..................................................................................18 4.4 implementasi keperawatan.........................................................................20 4.5 evaluasi........................................................................................................21 BAB IV PENUTUP..............................................................................................22 5.1.Kesimpulan .................................................................................................22 5.2.Saran............................................................................................................ 22 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam kejadiankejadian pada perjalanan persalinan (Farrer, 2001). Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan
klinik.
Partograf
merupakan
alat
untuk
mencatat
informasi
berdasarkan observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan dan sangat penting khususnya untuk membuat keputusan klinis selama kala I persalinan (PUSDIKNAKES-WHO, 2003). Kala II merupakan kala persalinan yang dimulai ketika pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi. Tanda pasti kala II apabila: 1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi; 2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan/atau vaginanya; 3) perineum menonjol; 4)vulva-vagina dan sfingter ani membuka; dan 5) meningkatnya pengeluaran darah dan lendir. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian partograf ? 2. Apa itu tujuan partograf? 3. Cara penulisan partograf ? 4. Pemantauan persalinan dalam partograf kala II? 5. Apa pengertian persalinan ? 6. Apa pengertian dari kala II? 7. Bagaimana manifestasi klinis dari kala II? 8. Bagaimana komplikasi dari kala II? 9. Bagaimana penatalaksanaan dari kala II? 10. Bagaimana patofisiologi dari kala II ? 11. Bagaimana askep kala IV ? 1.3 Tujuan Tujuan umum :
Mahasiswa
dapat
mengetahu
partograf kala IV
1
pemantauan
persalinan
daalam
Mahasiswa mampu mengetahui dan melaksanakan konsep serta askep persalinan kala IV.
Tujuan khusus : 1. Mahasiswa mengetahui dan memahami partograf 2. Mahasiswa mengetahui dan memahami tujuan partograf 3. Mahasiswa mengetahui dan memahami Cara penulisan partograf 4. Mahasiswa mengetahui dan memahami
Pemantauan persalinan
dalam partograg kala II ? 5. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian dari persalinan 6. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian dari kala II 7. Mahasiswa mengetahui dan memahami manifestasi klinis dari kala II 8. Mahasiswa mengetahui dan memahami komplikasi dari kala II 9. Mahasiswa mengetahui dan memahami penatalaksanaan dari kala II 10. Mahasiswa mengetahui dan memahami patofisiologi dari kala II 11. Mahasiswa
mengetahui
dan
persalinan kala II
2
memahami
asuhan
keperawatan
BAB II PEMBAHASAN 2.1. PARTOGRAF A. Definisi Partograf Partograf atau partogram adalah metode grafik untuk merekam kejadiankejadian pada perjalanan persalinan (Farrer, 2001). Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin, menemukan adanya persalinan abnormal, yang menjadi petunjuk untuk melakukan tindakan bedah kebidanan dan menemukan disproporsi kepala panggul jauh sebelum persalinan menjadi macet (Sumapraja, 1993). Partograf dipakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan dalam mengambil keputusan dalam penatalaksanaan. Partograf dimulai pada pembukaan 4 cm (fase aktif) yang digunakan pada setiap ibu bersalin tanpa memandang apakah persalinan itu normal atau komplikasi (Saifuddin, 2002). Partograf merupakan lembaran form dengan berbagai grafik dan kode yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan persalinan. Gambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap parameter (vertikal) terhadap garis perjalanan waktu (horisontal). B. Tujuan Partograf Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk: 1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam. 2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian, juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama (Depkes RI, 2007). 3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan k1inik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu
3
dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibubersalin dan bayi baru 1ahir. Jika digunakan secara tepat dan konsisten, maka partograf akan membantu penolong persalinan untuk: 1. Mencatat kemajuan persalinan. 2. Mencatat kondisi ibu dan janinnya. 3. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran. 4. Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini mengidentifikasi adanya penyulit. 5. Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu Dengan menggunakan partograf, semua hasil pemeriksaan berkala dicatat pada bentuk grafik. Partogaf membantu bidan atau perawat memonitor proses persalinan dan kelahiran serta mendeteksi dengan cepat komplikasi-komplikasi
agar
petugas
kesehatan dengan
cepat
dapat
membuat intervensi yang perlu serta memastikan kesejahteraan ibu dan bayi (PUSDIKNAKES-WHO, 2003). Bahaya / komplikasi persalinan sulit / abnormal 1. Kematian ibu atau kematian bayi atau keduanya 2. Rupture uteri 3. Infeksi / sepsis puerperal 4. Perdarahan postpartum 5. Fistel C. Penggunaan Patograf 1. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sebagai elemen penting asuhan persalinan. Partograf harus digunakan, baik tanpa ataupun
adanya
penyulit.
Partograf
akan
membantu
penolong
persalinan dalam memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik baik persalinan normal maupun yang disertai dengan penyulit. 2. Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah, puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit, dll).
4
3. Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan kepada ibu selama persalinan dan kelahiran (Spesialis Obgin, bidan, dokter umum, residen dan mahasiswa kedokteran). 4. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan para ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu, juga mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka (Prawirohardjo, 2002). Partograf mulai diisi bila : 1. Ibu yang masuk dalam persalinan : a) fase laten (pembukaan < 3 cm), his teratur, frekuensi min.2x/10’, lamanya3cm), his teratur, frekuensi min.1x/10’, lamanya 9 cm
Akan dilakukan seksio sesar elektif
Pada saat MRS akan dilakukan seksio sesar darurat
Bekas seksio sesar 2 kali
Bekas seksio sesar klasik
Kasus preeklampsia dan eclampsia
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secara seksama, yaitu: 1. Denyut jantung janin setiap 1/2 jam 2. Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 1/2 jam
5
3. Nadi: setiap 1/2 jam 4. Pembukaan serviks setiap 4 jam 5. Penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam 6. Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam 7. Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam Jika ditemui gejala dan tanda penyulit, penilaian kondisi ibu dan bayi harus lebih sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai apabila pada diagnosis disebutkan adanya penyulit dalam persalinan. Jika frekuensi kontraksi berkurang dalam satu atau dua jam pertama, nilai ulang kesehatan dan kondisi aktual ibu dan bayinya. Nilai suatu partograf meliputi : a. Pencatatan yang jelas b. Urutan waktu yang jelas c. Diagnosis suatu kemajuan persalinan yang abnormal d. Memudahkan saat penggantian staf atau gilliran dinas e. Untuk pendidikan f.
Untuk penelitian
D. Pengisian Lembar Partograph KALA II Pengisian kala ii terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat janin, distosia bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya 3.1.PERSALINAN NORMAL A. Pengertian Persalinan normal Persalinan normal adalah persalinan lewat vagina. Pada persalinan normal, proses persalinan diawali dengan rasa mulas dan keluarnya lendir bercampur darah dari vagina. Rasa mulas dan nyeri (his) biasanya datang secara teratur, semakin lama semakin kuat dan semakin nyeri, sampai anak berhasil dilahirkan. Proses kelahiran anak diikuti oleh kelahiran ari-ari. Seringkali jalan lahir mengalami robekan(ruptur perineum) dan butuh beberapa jahitan untuk memperbaikinya. (Paisal, 2007). Persalinan adalah persalinan pada presentasi belakang kepala dengan lama kala I antara 8 – 14 jam dan berakhir dengan kelahiran bayi tanpa memerlukan bantuan alat (vakum atau cunam). (Faris Afansa M, 2003)
6
B. Sebab-sebab Persalinan 1. Teori Penurunan Hormon 1-2 minggu sebelum partus terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone turun. 2. Teori Oksitosin Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior. Penurunan hormone progesterone akibat tuanya kehamilan akan meningkatkan oksitosin, sehingga persalinan dapat dimulai. 3. Teori Prostaglandin Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan. 4. Teori Plasenta Menjadi Tua Plasenta menjadi tua dengan tuanya kehamilan, villi koriales mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesterone menurun dan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim 5. Teori Distensi Rahim Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otototot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenter. Rahim akan berkontraksi untuk mengeluarkan isi rahim 6. Teori Iritasi Mekanik Dibelakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus Frakenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus. C. Kala dua Persalinan Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut juga dengan kala pengeluaran bayi. Pada kala dua persalinan his/kontraksi yang semakin kuat dan teratur. Umumnya ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap
7
dengan diikuti keinginan meneran. Kedua kekuatan, his dan keinginan untuk meneran akan mendorong bayi keluar. Kala dua berlangsung hingga 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. Pada kala dua, penurunan bagian terendah janin hingga masuk ke ruang panggul sehingga menekan otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran, karena adanya penekanan pada rektum sehingga ibu merasa seperti mau buang air besar yang ditandai dengan anus membuka. Saat adanya his ba gian terendah janin akan semakin terdorong keluar sehingga kepala mulai terlihat, vulva membuka dan perineum menonjol D. Manifestasi Klinik Kala dua Tanda dan gejala kala dua adalah: 1. ibu me rasa ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi. 2. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya. 3. Perineum menonjol. 4. Vulva-vagina dan spingter ani membuka. 5. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah. E. Komplikasi Komplikasi pada ibu melahirkan kala II adalah distosia atau persalinan kala II yang memanjang. Di mana waktu persalinan pada primipara lebih dari 2 jam, atau pada multipara lebih dari 1 jam, tanpa anestesi epidural anestesi. Kondisi ini dapat menyebabkan risiko korioamnionitis, endometritis, infeksi saluran kemih, dan retensi urin. Distosia dapat terjadi akibat lilitan tali pusat atau bayi besar/makrosomia. Setelah lahir, kepala bayi perlu diperiksa apakah ada lilitan tali pusat di leher, karena dapat menyebabkan komplikasi pada janin seperti hipovolemia, anemia, syok hipoksik-iskemik, bahkan ensefalopati. Janin makrosomia dapat menyebabkan distosia bahu. F. Penatalaksanaan Proses fase ini normalnya berlangsung maksimal 2 jam pada primipara, dan maksimal 1 jam pada multipara. Tindakan persalinan normal pada kala II adalah: 1. Persiapan melahirkan kepala bayi
8
2. Jaga perineum dengan cara menekannya menggunakan satu tangan yang dilapisi dengan kainkering dan bersih 3. Jaga kepala bayi dengan tangan sebelahnya agar keluar dalam posisi defleksi, bila perlu dilakukan episiotomi 4. Periksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher, jika terdapat lilitan maka dicoba untuk melepaskannya melalui kepala janin, jika lilitan terlalu ketat maka klem dan potong tali pusat 5. Persiapan melahirkan bahu bayi setelah kepala bayi keluar dan terjadi putaran paksi luar 6. Posisikan kedua tangan biparietal atau di sisi kanan dan kiri kepala bayi 7. Gerakkan kepala secara perlahan ke arah bawah hingga bahu anterior tampak pada arkus pubis 8. Gerakkan kepala ke arah atas untuk melahirkan bahu posterior 9. Pindahkan tangan kanan ke arah perineum untuk menyanggah bayi bagian kepala, lengan, dan siku sebelah posterior, sedangkan tangan kiri memegang lengan dan siku sebelah anterior 10. Pindahkan tangan kiri menelusuri punggung dan bokong, dan kedua tungkai kaki saat dilahirkan[1-3,11,17] 11. Saat proses melahirkan kala II ini, dilarang mendorong abdomen ibu karena dapat menyebabkan komplikasi ruptur uteri
9
G. Patofisiologi . Kala II
Kontraksi uterus
Kelelahan Pada ibu pada kala I
Dorongan fetus ke uterus dan serviks
Dorong kuat pada janin ke arah serviks dan perinium
regangan pada uterus dan serviks ↑
Terjadi peregangan yang sangat besar di daerah serviks&perinium
Tahanan serviks terhadap janin
Perangansangan reseptor nyeri pada uterus dan serviks
Resiko Kerusakan Integritas Kulit (Ibu)
Janin terjepit di jalan lahir
Upaya meneran lemah dan terputus putus
Risiko Cidera Janin Nyeri
10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA IB BERSALIN NORMAL KALA II 4.1 Pengkajian 1. IDENTITAS Identitas Pasien Nama
: KS
Umur
: 33 tahun
Pendidikan
: Tidak sekolah
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status perkawinan : Kawin Agama
: Hindu
Suku
: Bali
Alamat
: Jl. Padma 53B, Denpasar Timur
No. CM.
: 471657
Tanggal MRS
: 17 April 2013
Tanggal pengkajian : 18 April 2013 Sumber informasi
: Pasien, anamnesa, dan catatan medik
Identitas Penanggung/Suami Nama
: KW
Umur
: 35 tahun
Pendidikan
: Tamat SD
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Jl. Padma 53B, Denpasar Timur
2. ALASAN DIRAWAT a. Keluhan Utama Ibu datang dengan rujukan dari bidan dengan keluhan nyeri pada perut dan denyut jantung janin tachikardi. b. Riwayat Persalinan Sekarang Ibu mengatakan perutnya mulas sejak tanggal 16 April 2013, kemudian ibu memeriksakan ke bidan dan dinyatakan ibu mengalami gawat janin (DJJ tachikardi). Kemudian ibu dirujuk ke RSUD Wangaya pada tanggal 17 April 2013. Pasien datang melalui UGD RSUD Wangaya kemudian mendapatkan terapi IVFD RL 20 tetes / enit, O2 3 L / menit. Pasien kemudian dibawa ke ruang VK (Elang) RSUD Wangaya pukul 19.15 WITA. Pasien dilakukan observasi terhadap kemajuan persalinan dan DJJ janin.
11
3. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI a. Riwayat menstruasi
Menarche
: Umur 14 tahun
Siklus : teratur ( √ ) tidak ( )
Banyaknya
: 3 kali ganti pembalut
Lamanya : 3 – 4 hari
Keluhan
: Terasa nyeri di hari pertama
HPHT
: 29 Juli 2012
b. Riwayat pernikahan
Menikah : 1 (satu) kali
Lama : 16 tahun
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Anak ke N
Tahu
o
n
1.
1997
Kehamilan U.K
Penyulit
Persalinan Jenis
Penolon
Anak Penyulit
J.K
BB
-
Perempua
3300
n
gram
Perempua
3300
n
gram
g Aterm
-
SptB
Bidan
/ 16 tahun 2.
2000
Aterm
-
SptB
Bidan
-
/3 tahun 3.
Ini
d. Riwayat Kehamilan Saat Ini Status Obstetri :
G3P2A0H2
TP : 6 Mei 2013
UK
: 37 – 38 minggu
ANC kehamilan sekarang Pasien mengatakn rutin memeriksakan kehamilannya ke Bidan tiap bulannya (total kunjungan ANC 9 kali selama kehamilan). Pasien mengatakan mendapat imunisasi TT4 dan TT5 pada saat usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan. Pasien melakukan USG pada tanggal 3 dan 12 April, dari hasil pemeriksaan dinyatakan keadaan janin baik.
e. Riwayat Keluarga Berencana
12
Akseptor KB
: jenis KB Suntik 3 bulan selama 3 bulan, KB Suntik 1 bulan
selama 1 tahun, dan saat ini menggunakan KB Pil.
Masalah
: Pasien menyatakan ketika menggunakan KB Suntik tidak
pernah mendapatkan haid, jadi pasien menggantinya dengan KB Pil. 4. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan Pasien mengatakan selama ini bila ia sakit biasanya memeriksakan diri ke Bidan, dan sempat memeriksakan diri ke Puskesmas 1 kali saat meminta rujuksn.
2. Nutrisi / Metabolik Pasien mengatakn biasa makan 3 kali sehari dan habis 1 porsi. Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan sudah makan dan habis ½ porsi dari porsi yang disediakan dan sudah minum 2 botol (1200 cc). Pasien tidak mual dan muntah.
3. Pola Eliminasi Pasien mengatakan tidak pernah mengalami masalah pada saat berkemih sebelumnya. Nyeri saat berkemih tidak ada. Dan pada saat pengkajian pasien mengatakn sudah BAK 6 kali dan BAB 1 kali tadi pagi.
4. Pola Aktivitas dan Latihan ADL
0
Makan / minum
√
Mandi
√
Toiletting
√
Berpakaian
√
Mobilisasi di tempat tidur
√
Berpindah
√
1
2
3
4
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
5. Pola Tidur dan Istirahat Pasien mengatakan biasa tidur selama 7 jam. Pada ssat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan tidak bisa tidur karena perutnya terasa sakit.
6. Pola Perseptual Pasien mengatakan menerima kehamilannnya saat ini.
7. Pola Persepsi Diri 13
Pada ssat dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak merasa malu dengan pekerjaannya yang hanya berjualan dan tidak pernah mengecap bangku sekolah.
8. Pola Seksual dan Reproduksi Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan kegiatan seksual dan reproduksinya. Pasien mengatakan sudah tidak melakukan hubungan seksual semenjak dia dinyatakan hamil.
9. Pola Peran – Hubungan Pada saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik. Pasien dan keluarga juga tampak kooperatif dengan pasien lain dan petugas kesehatan.
10. Pola Manajemen Koping Stress Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan sedikit merasa cemas tentang kehamilannya, karena denyut jantung janinnya cepat. Namun dalam menghadapi proses persalinannya pasien mengatakan dirinya merasa tenang karena ini sudah kehamilan yang ketiga.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan Pasien dan keluarga beragama Hindu. Pasien rajin melaksanakan ibadah setiap hari. Selama MRS, pasien mengatakan hanya berdoa di dalam hati saja. 5. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
GCS
: 15 (E4V5M6)
Tingkat Kesadaran : CM (Compos Mentis) Tanda-tanda vital
: TD: 120/80mmHg, N: 80x/ menit, RR: 20x / menit, S:36,8oC
BB
: 64 kg (sebelum hamil 60 kg), TB: 156 cm
1)
Head to Toe : Kepala Wajah Kepala simetris, kebersihan kepala cukup, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan. Wajah simetris, mata simetris, konjungtiva anemis, tidak ada edema.
2)
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid han kelenjar limfe, ROM baik, tidak ada nyeri telan.
3)
Dada Mamae simetris, putting susu menonjol, tungkai simetris, areola hiperpigmentasi, kolostrum (-), refleks (+), tidak ada edema.
4)
Abdomen 14
Inspeksi: a. Linea :
Nigra
b. Striae : Livida c. Luka bekas operasi : Tidak ada d. Kontraksi : 3 x / 10 menit selama 15” e. Pembesaran sesuai UK : + f.
Gerakan Janin : Ada Palpasi :
a. Leopold I : TFU : 3 jari bawah Px, McD : 32 cm b. Leopold II : Teraba sebelah kanan datar, memanjang, dan ada tahanan. Di sebelah kiri teraba bagian kecil janin. c. Leopold III : Bagian bawah teraba bagian kepala, tidak bisa digoyangkan. d. Leopold IV : Tangan konvergen e. Penurunan kepala : 4/5 f.
Kontraksi : 3 x/10 menit
Durasi: 15”
g. Auskultasi : DJJ : 177x / menit 5)
Genetalia Kebersihan
: Cukup
Bloody show : Keluar lendir bercampur darah dari vagina ibu ketika dilakukan pemeriksaan dalam VT
: v/v normal, portio lunak, Ø 5cm, eff 75%, ket (+), teraba kepala,
penurunan HII, ttbk/tp. 6)
Anus dan Perineum Kebersihan cukup, terdapat penonjolan pada bagian anus dan perineum.
7)
Ekstremitas Atas : lengan simetris, reflek (+), edema (-), tidak ada nyeri tekan, terpasang infus pada tangan kanan pasien. Bawah : tungkai simetris, reflek (+), edema (-), tidak ada nyeri tekan.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium : Hasil pemeriksaan hematologi pada tanggal 17 April 2013 No.
Parameter
Hasil
1
WBC
11,47
2
RBC
3,92
Satuan 10^3/uL
10^6/uL
15
Nilai Rujukan
Remark
4,10 - 11,00
Tinggi
4,50 - 5,90
Rendah
3
HGB
12,2
g/dL
13,50 - 17,50
4
HCT
35,6
%
41,00 - 53,00
5
MCV
91,3
fL
80,00 - 100,00
6
MCH
31,1
pg
26,00 - 34,00
7
MCHC
34,1
g/dl
31,00 - 36,00
8
RDW
14,4
%
11,60 - 14,80
9
PLT
259
10^3/ul
150,00 - 440,00
10
MPV
11,4
fL
6,80-10,00
Tinggi
Pemeriksaan serologi tanggal 17 April 2013 No
Parameter Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
1.
HBsAg
Negatif (-)
Negatif (-)
2.
Protein Urin
Negatif (-)
Negatif (-)
Partograf
: Terlampir
16
7. Diagnosa Medis G3P2002 UK. 37 – 38 minggu, pres letkep U , PK I Fase Laten + Fetal Distress 8. Pengobatan
IVFD RL 20 tpm,
NST ulang,
Observasi lanjut,
Amoxilin 3 x 500 mg,
Asam mefenamat 3 x 500mg,
SF 2 x 1,
Pitogin 1 amp,
Lidocain inj 1 amp,
Metroragine 1 amp.
4. 2 Analisa Data Dan Diagnosa Keperawatan Kala II N O 1.
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
DS : Pasien mengatakan Tekanan mekanis pada bagian Nyeri akut nyeri
pada
perutnya
bagian presentasi janin
dan
ingin
Pasien
tampak
mengedan DO
:
meringis, skala nyeri 8 ( 0 2.
– 10 skala nyeri) DS : Pasien mengatakan Penekanan dan iritasi pada Risiko tinggi kerusakan vaginanya terasa sakit
vulva
vagina
dan
pola integritas kulit
DO : Terlihat penonjolan kontraksi kepala bayi pada lubang vagina ibu.
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS :
Nyeri berhubungan dengan tekanan mekanis pada bagian presentasi janin ditandai dengan pasien mengatkan nyeri pada perutnya dan ingin mengedan, pasien tampak meringis, skala nyeri 8 ( 0 – 10 skala nyeri ).
Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penekanan dan iritasi pada vulva vagina dan pola kontraksi ditandai dengan pasien mengatakan vaginanya terasa sakit, terlihat penonjolan kepala bayi pada lubang vagina ibu.
4.3 RENCANA KEPERAWATAN KALA II 17
RENCANA KEPERAWATAN
NO. DX. 1.
Tujuan
Intervensi
Setelah diberikan askep 1. Identifikasi selama
2
jam
diharapkan kontraksi
nyeri
Rasional derajat 1. Mengklarifikasi kebutuhan
ketidaknyamanan dan sumbernya
maksimal 2. Pantau
dan
2. Memberiakn catat
informasi
dokumentasi
legal
/
tentng
dengan kriteria hasil:
aktivitas uterus pada
kemajuan kontinue; membantu
- Menggunakan tekhnik
setiap kontraksi
mengidentifikasi pola kontraksi
yang
tepat
untuk 3. Berikan
dukungan
abnormal,
mempertahankan
dan informasi yang
pengkajian
kontrol
berhubungan dengan
segera.
istirahat
diantara kontraksi - Pasien tampak rileks - Bayi lahir spontan
kemajuan persalinan 4. Ajarkan
ibu
memungkinkan dan
intervensi
3. Pertahankan agar pasangan /
tetap
mendapat
informasi
pasangan
untuk
tentag perkiraan kelahiran
mengatur
upaya 4. Upaya mengejan spontan yang
mengejan
dengan
spontan,
daripada
efek negatif di valsava manufer
dilakukan
terus
berkenaan dengan penurunan
–
menerus, mendorong selama kontraksi 5. Pantau
terus-menerus
menghindari
kadar oksigen ibu dan janin. 5. Pemutaran anal kearah luar
penonjolan
dan penonjolan perineal terjadi
perineal dan rektal,
saat
pembukaan
menandakan kebutuhan untuk
muara
vagina dan tempat janin
verteks
janin
persiapan kelahiran. 6. Posisi
yang
dengan
jaringan
prineal
pasien
memilih
posisi
mengoptimalkan
optimal
untuk
mengejan,
7. Anjurkan relaksasi kontraksi.
relaksasi
tepat
6. Pantau
mengedan. /
memudahkan
diantara
persalinan,
menurunkan ketidaknyamanan dan
menurunkan
kebutuhan
terhadap penggunaan forsep.
8. Pantau DJJ tiap 5-10 7. Menghemat menit
upaya
kemajuan
istrahat
turun,
dibutuhkan
energi untuk
yang upaya
mendorong dan melahirkan. 8. Mengetahui kondisi janin 18
2.
Setelah diberikan askep 1. Anjurkan selama
2
jam
diharapkan tidak terjadi kerusakan kulit
dengan
mengejan
dengan benar
kriteria
robekan perineum
tepat
adanya
kemajuan
persalinan, posisi yang tepat
3. Lakukan
Tidak
membantu mengurangi adanya
integritas 2. Berikan posisi yang 2. Memudahkan
hasil : -
untuk
pasien 1. Mengejan yang benar dapat
stenden
ruptur perineum.
posisi
dengan
relaksasi
jaringan
perineal mengoptimalkan upaya mengejan. 3. Mengurangi
adanya
risiko
robekan perineum
4.4 IMPLEMENTASI KALA II Tanggal /
No.D
jam
x
IMPLEMENTASI
19
Evaluasi / Respon Klien
Paraf/nama
18
April 1
2013 13.00 WITA
1,2
Mengajarkan pasien untuk
Pasien mampu
bernapas dalam
melakukan
Membantu pasien untuk memilih posisi persalinan Memantau DJJ dan
1
Pasien tampak menyukai posisi dorsal recumbent
penonjolan vulva dan vagina Mengajarkan pasien untuk mengedan dengan benar
reguler. Vulva vagina
2 2 15.00 WITA
1 1,2
DJJ 141 x / menit, terbuka, perineum
Melakukan posisi stenden
menonjol.
Memotivasi pasien untuk
Pasien mengedan tiap
bernapas dalam
ada his
Menolong persalinan
Dilakukan oleh bidan
15.05WIT
Pasien mampu
A
melakukan Bayi lahir normal, JK ♂, A – S : 8 – 9, BB : 3150gr, PB : 48cm, hecting pada daerah perineal, perdarahan normal, kontraksi uterus baik.
20
4.5. EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN KALA II Tanggal / jam 18 April 2013
No. Dx. 1
Evaluasi S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
15.10 WITA O : Pasien tampak meringis, skala nyeri 5 ( 0 – 10 skala nyeri) A : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi
21
BAB III PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Partograf merupakan alat untuk mencatat informasi berdasarkan observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan dan sangat penting khususnya untuk membuat keputusan klinis selama kala I persalinan (PUSDIKNAKES-WHO, 2003). Kala II merupakan kala persalinan yang dimulai ketika pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi. Tanda pasti kala II apabila: 1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi; 2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan/atau vaginanya; 3) perineum menonjol; 4)vulva-vagina dan sfingter ani membuka; dan 5) meningkatnya pengeluaran darah dan lendir. 5.2 SARAN Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan dengan penatalaksaan
yang lebih
efektif pad persalinan
penatalaksaannya masih banyak kekurangan.
22
karena di dalam makalah ini
DAFTAR PUSTAKA Jaringan Nasional Pelatihan Klinik –Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR). (2014). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR. Johnson, R. & Wendy, T. (2005). Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC. Kemenkes RI. (2014). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI. Mochtar, R. (2011). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Pathologi. Jakarta: EGC. Pusdiknakes, WHO, JNPK-KR (2017). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-K
23
24
i