PEDOMAN Asma 'Abdul Jabar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

    



1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].



[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenarbenarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. 1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1]. [1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenarbenarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.



PEDOMAN



PENGALAMAN DAN PENGAJARAN ASMA ‘ABDUL JABBAR



KETERANGAN PEMILIK No. Reg Buku : Nama : No. Anggota : Alamat Rumah Telepon



:



Tanda tangan pemilik



( ……………….. )



:



DAFTAR ISI o Kata Pengantar o BAB 1 Pengertian, Dasar dan Tujuan Asma ‘Abdul Jabbar 1. Pengertian 2. Tujuan dan Dasar Asma ‘Abdul Jabar 3. Alloh Memiliki 4.000 Nama 4. Zakat Pembersih Diri o BAB II Pengamalan 5. Keterangan Doa Hikam 6. Ayat-ayat Rangkuman 7. Do’a Hikam 8. Ayat Alat 9. Ayat Kebutuhan 10. Do’a Masalah 11. Ayat Penetapan 12. Do’a IKRAR a. Wind IKRAR b. Penafasan Tiga Belas Titik 13. Anta Muwtu Qoblal Mautu o BAB III Pengajaran 14. Taum 15. Zakat Kifarat Pembersihan Diri 16. Penambahan Ayat dan Tata Cara Do’a 17. Pelekotan Ayat Alat ( 15 Ayat ) 18. Ayat Kebutuhan 19. Tata Cara Pelekotan Ayat 20. Ayat Masalah Tata Cara Sedekah 3 (tiga) gelas susu 21. Ayat Do’a Hikam Tata Cara Pelekotan Hikam 22. AYat Penatapan 23. Peningkatan IKRAR o BAB IV Keterangan Doa Hikam (Kitab Merah) o BAB V Pesan dan Kesan o BAB VI Penutup



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin Washsholatu Wassalamu ‘ala Sayyidina muhammadin Wa’ala Aalihi Washohbihi Ajma’in. Berkat rahmat dan pertolongan serta izin-Nya juga kami berhasil menghadirkan rangkuman beberapa sumber risalah untuk dijaikan buku/kitab yang diberi nama Pedoman Pengamalan dan Pengajaran Asma ‘Abdul Jabbar, yang telah lama terkandung niat menyusun dan menerbitkan buku ini, namun karena berrbagai kendala, baru sekaranglah niat itu terwujud. Pertama kali menyusun buku/kitab ini mencari berkah dan ridlo-Nya dari Alloh SWT yang Maha Pengasih dan Pemurah di dunia kepada makhlik-Nya, serta penyayang di akhirat kepada semua makhluk-Nya yang mu’min. Sebagaimana kita ketahui bahwa sasaran utama ulama dalam mempelajari pengertian “Asma ‘Abdul Jabbar” itu tidak lain untuk meningkatakan iman islam dan ketaqwaan kepada Alloh Subhaanahu Wata’ala yang akan melahirakan akhlak dan budi pekerti yang luhur, sesuai dengan bunyi hadistnya “Innama Bu’itsu Li Utammima Makaarimal Akhlak”. Refleksi dari makin meningkatnya iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT antara lain adalah makin luasnya penyampain, bimbingan dan penyuluhan kepada ummat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Maksud dari penyusunan buku/kitab ini tidak lain untuk menyatukan kesatuan paham dalam penyampaian maupun dalam pengamalan praktek pengajaran khususnya. Karena adanya usulan-usulan yang selama ini, ada sedikit perbedaan di dalam tata cara penyampaian dan prakteknya sehingga membawa dampak yang akan menimbulkan keraguan dan kegoncangan pada keyakinan akan kebanarn ilmu Asam ‘Abdul Jabbar yang mempunyai tujuan meningkatkan iman islam kepada Allah SWT dan mewujudkan akhlak budi pekerti. Kami menyadari sepenuhnya, baha penyajian dalam buku/kitab ini belum lengkap masih ada kekurangan dan kelebihannya. Tapi yakin sangat berguna dan bermanfaat untuk dibaca dan dipelajari sebagai bahan acuan dan pedoman dalam mempelajari pengertian Asma ‘Abdul Jabbar. Kepada penyumbang sumber ini yang telah berpartisipasi untuk suksesnya dalam penyusunan buku/kitab ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Akhirnya kepada Allah jua-lah kami memanjatkan do’a semoga di dalam buku/kitab ini tercatat sebagai salah satu yang berguna dan bermanfaat bagi diri, keluarga dan orang-orang yang membutuhkan. Serta mencapai kesempurnaan dalam meningkatkan keimanan keislaman ketaqwaan kepada Allah SWT. Amin Yaa Robbal ‘Alamiin. Wassalam, Sudirman S Tirtawijaya Guru Besar Asma ‘Abdul Jabbar



BAB I PENGERTIAN, DASAR DAN TUJUAN ASMA ‘ABDUL JABBAR 1. Pengertian Pengertian asma berasal dari bahasa arab, yang berarti nama. Secara bahasa, kata tersebut merupakan kalimat jamak dari kata ismun. Jadi dlam pelajaran asma ini kita belajar beberapa nama atau banyak nama. Asma atau nama adalah ilmu pertama kali yang diajarkan oleh Allah SWT kepada Nabi Adam AS. Hal ini dapat kita lihat pada firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 31 :



               



WA’ALLAMA AADAMAL ASMAA,A KULLAHAA TSUMMA ‘ARODLOHUM ‘ALAL MALAAIKATI FAQOOLA AMBIUNII BI ASMAA,I HAA ULAA,I INKUNTUM SHOODIQIIN



Artinya : Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya (yang baik dan buruk), kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama bendabenda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" Nama terbagi menjadi dua, yaitu nama yang baik dan nama yang buruk. Contoh nama yang baik dapat kita jumpai dalam kehidupan kita seharihari, contohnya : adil, dermawan, jujur, dsb. Sedangkan contoh nama yang buruk, misalnya kikir, pendusta, pencuri, dsb. Semua nama-nama tersebut merupakan atas diri kita dan tentu saja atas tingkah laku yang kita kerjakan. Setiap nama ada zat dan fungsi. Contoh yang kita ambil adalah gelas. Namanya jelas gelas untuk sebutan orang Indonesia, zatnya jelas kelihatan, ada yang terbuat dari beling, plastik dan sebagainya. Kemudian apakah fungsinya ?. Fungsinya tergantung kepada seseorang tersebut yang menggunakan. Bila gelas tersebut digunakan untuk manfaat, maka fungsinya alat untuk minum, bila tidak digunakan untuk manfaat, maka dapat saja digunakan untuk mencelakakan orang lain, misalnya dapt dilempar ke kepala, hidung atau lain sebagainya. Begitu juga halnya dengan ilmu, hanya digunakan untuk manfaat dan bukan untuk mencelakakan orang lain. Begitu juga halnya dengan Allah, ada nama, ada zat dan ada fungsinya. Allah mempunyai nama yang banyak , hanya segelintir kita manusia yang baru tahu nama Allah tersebut. Bahkan di salah satu ayat menyatakan bahwa seandainya seluruh daun-daun yang ada di muka bumi ini dijadikan kertas, serta air yang di lautan dijadiakan tintanya, niscaya belumlah cukup untuk menulis kalimat Allah itu. Kemudian apakah zatnya Allah Ta’ala itu ?. Zat-Nya Allah Ta’ala itu terdapat pada ciptaan-Nya yang ada di langit dan bumi serta segala isinya.



Bagaimanakah cara kita mencari zatnya Allah ?. sanggupkah kita mempelajari segala yang ada di langit ?. berapa jenis langit, banyaknya makhluk di langit untuk mencari zatnya Allah ?. Tentu tidak. Sanggupkah kita pelajarai segala makhluk yang ada di atas langit dan bumi seluruhnya dari hewan yang terlihat sampai terkecil dan beribu ribu jenis tumbuhan ?. Tentu bisa, namun agak sulit karena memerlukan waktu yang lama. Bagaimanakah cara yang mudah menemukan dan mengenali zatnya Allah Ta’ala ?. Yaitu dengan mempelajari diri kita sendiri bagaimana sebagai manusia. Dengan singkat kata adanya Allah Ta’ala adalah tempan menyembah dan memohon pertolongan. Karena Allah Ta’ala mempunyai janji kepada manusia bahwa barang siapa yang berbuat munkar adalah neraka. Itulah janji Allah. Sebagian Hukam (Ulama yang arif tentang keagungan dan kebesaran Allah dan tahu tentang sifat-sifat yang berkaitan dengan ketuhanan) mengatakan bahwa :



MAN TAWAHHAMA ANNA LAHU WALIYYAN AULAA MINALLAHI QOLAT MA’RIFATUHU BILLAHI WAMAN TAWAHHAMA ANNA LAHU ‘ADUWWAN A’DAA MINNAFSIHI QOLAT MA’RIFATUHU BINAFSIHI



Artinya : Siapa yang mengira bahwa ia memiliki penolong lebih utama dari pada Allah, berarti ia belum mengenal Tuhannya dengan baik. Dan barangsiapa yang mengira ia mempunyai musuh yang lebih hebat dari dirinya, maka berarti ia belum mengenal dirinya dengan baik. (sumber : Terjemah Kitab Syarah Nashaihul Ibad, karya Syekh Nawawi Al Bantani, penterjemah : H. Ahmad Abdul Majid). Untuk mengenal diri kita sendiri, maka akan kita bahas satu persatu lebih lanjut. Dalam diri manusia ada tiga factor yaitu nama, jasad dan kehidupan. Ketiganya tersebut merupakan hak dari Allah Ta’ala sehingga manusia itu disebut makhluk yang paling sempurna. Nama dan jasad pada dasarnya merupakan pemberian dari kedua orang tua kita. Sejak lahir nama sudah disiapkan dan akan diberikan kepada kita. Untuk perkembangan jasad kita diberi makan, diurus dan dijaga siang malam hingga besar dan terbentuk jasad yang baik lengkap dengan organ tubuh yang baik. Kemudian siapakah yang memberikan kehidupan ?. Jawabannya adalah Allah Ta’ala. Hal ini kita mulai dengan membahas asal usul kejadian manusia. Pertama dimulai dari perkawinan ibu bapak. Dengan terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Proses ini terkembang menjadi segumpal darah. Kemudian berkembang lagi menjadi segumpal daging (janin). Setelah 120 hari (± 4 ulan) ditiupkan ruh atau kehidupan oleh yang maha kuasa. Setelah itu janin berkembang di dalam rahim hingga sempurna menjadi seorang bayi manusia selama 5 bulan, hingga proses perkembangan keseluruhan janin tersebut menjadi 9 bulan, ini menurut ukuran normal pada umumnya. Setelah itu lahirlah soerang manusia dalam keaadan fitrah (suci).



Ruh atau kehidupan tersebut secara fitrahnya menghendaki hal yang baikbaik saja atau dalam segi ibadah saja. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi :



      



WAMA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’BUDUUN



Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Ketiga factor tersebut di atas (nama, jasad dan kehidupan) dikatakan bahwa manusia itu telah sempurna secara logis kita ambil contoh :  Ada nama dan ada jasad namun tidak ada kehidupan, maka disebut mayat. Mayat tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga dikatakan tidak sempurna.  Ada nama dan ada kehidupan namun tidak ada jasad, maka disebut ghaib. Contohnya, jin, syetan dan malaikat. Dikatakan ini juga tidak empurna. Pada manusia ketiga factor tersebut telah dimiliki, namun karena satu dan lain hal mereka menambahkan factor lain dari luar, misalnya sesambatan atau kesurupan, maka manusia tersebut menjadi tidak sempurna, karena pada dirnya ada empat faktor atau lebih yaitu ada nama, jasad, kehidupan dan kehidupan (misalnya jin atau syetan). Pada dasarnya mereka tidak sadar dengan mempelajari atau mengamalkan satu ilmu yang menggunakan syetan atau jin. Sehingga akan berpengaruh pada tingkah laku an moral pada kehidupan sehari-hari manusia tersebut. Pengertian secara bahasa/lughah ‘Abdul berarti makhluk atau ghaib, sedangkan “Jabbar” adalah nama Allah termasuk dalam Asmaul Husna yang artinya Maha Perkasa. Namun bila kata ‘Abdul dan Jabbar disatukan mempunyai arti baru. ‘Abdul Jabbar adalah salah satu nam Allah terdapat dalam Asmaul Adzom atau nama yang agung. Adapun pengertian ‘Abdul Jabbar kepada kadar keimanan diri kita masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa ‘Abdul Jabbar nama syekh atau wali, berarti orang tersebut men-imani (percaya) bahwa ‘Abdul Jabbar adalah syekh atau wali. Namun kita menyadari bahwa ‘Abdul Jabbar adalah sebuah nama yang agung, maka kita akan coba menanyakan kepada diri kita sendiri. Siapakah yang maha agung itu ?. Tentu jawabannya adalah Allah Ta’ala. Berarti bila kita menyebut ‘Abdul Jabbar berarti menyebut Allah. Kalau boleh diartikan bahwa ‘Abdul Jabbar itu adalah makhluk yang menjadikan segala makhluk atau ghaib yang hidup, yang menjadikan segala yang hidup. Untuk meresepsi pengertian di atas, kita ulangi dengan pertanyaan. Siapakah yang menjadikan segala makhluk ?. Siapakah yang menjadikan segala yang hidup ?. Jawabannya adalah Allah. Mengapa kita mesti menyebut Allah itu ‘Abdul Jabbar ?. Karena pada dassarnya kita belajar nama atau sebutan dan pelajaran in merupakan pelajaran pribadi. Sebutan Allah dapat dipahami dan dimengerti oleh



setiap manusia. Mulai dari anak-nak ampai yang tua. Namun pengertia ‘Abdul Jabbar jarang sekali orang yang memahami dan mengetahi pengertian tersebut. ‘Abdul Jabbar disebut Isim Adzom Isim Sujud artinya Allah dapat diletakkan dimana saja tergantung keimanan seseorang. Dimana seseorang tersebut selalu mengerjakan kebaikan dalam iman dan taqwa berarti orang tersebut meletakkan sebutan Allah itu diagungkan (Adzom). Tetapi bila seseorang tersebut mengerjakan pekerjaan syirik, keji dan munkar berarti seseorang tersebut telah meletakkan sebutan Allah di bawah (sujud) atau boleh dikatakan bahwa meletakkan atau menginjak segala aturan Allah di bawah telapak kakinya. Na’udzu Billahi min dzalik (semoga Allah melindungi kita dari perbuatan yang demikian). 2.



Pengertian dan Dasar Asma ‘Abdul Jabbar



Tujuan dari Asma ‘Abdul Jabbar adalah meningkatkan iman islam dan mewujudkan akhlak budi pekerti. Kenapa dikatakan meningkatkan iman dan islam ?. Karena pada dasarnya kita ini umumnya sudah beriman dan tahu rukun iman dan rukun islam, hanya saja tingkat kesadaran akan keimanan dan keislaman yang perlu ditingkatkan lagi. Kita percaya bahwa di dunia ini ada yang menciptakan dan ada yang Maha Kuasa, dan banyak yang mengerjakan ibadah dan berbuat kebaikan. Dalam pelajaran asma ini kita tidak lagi diajarkan tata cara sholat, puasa dan sebagainya, sebagaimana pelajaran tersebut dapat dojumpai pada malis’ ta’lim atau madraasah. Alasannya adalah karena pelajaran asma ini merupakan pelajaran pribadi. Yaitu pelajaran pengenalan diri kita sendiri dan Tuhan kita. Kenapa mewujudkan akhlak budi pekerti ?. Karena kita adalah generasi penerus Nabi Muhammad SAW. Dimana misinya adalah menyempurnakan akhlak yang mulia sehingga tercipta rohmatan lil ‘alamin ata rahmat bagi seluruh alam semesta. Sebagaimana tertera dalam hadits yang berbuny :



INNAMA BU’ITSTU LIUTAMMIMAA MAKAARIMAL AKHLAQ



Artinya : Sesungguhnya Aku (Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Dari akhlak dapat dikupas banyak hal dan mencakup pengertian yang luas. Mulai dari akhlak sesame mnusia, sesame makhluk, dan kepada Maha Pencipta. Akhlak kepada manusia misalnya dengan bersikap rasa rumasa atau saling merasakan satu dengan yang lain tanpa keluar dari jalur keimanan dan keislaman. Contohnya kita akan berbuat jahat pada orang lain, maka kita harus merasakan bagaimana seandainya kita dijahati orang lain. Dengan sikap demikian maka segala tindakan akn lebih dipikir, ditimbang di hati sebelum dikerjakan.



Akhlak kepada sesame makhluk misalnya, tidak berbuat aniaya terhadap makhluk lain yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, misalnya hewan dan jin. Akhlak kepada Maha Pencipta, misalnya dalam beribadah kita harus dalam keadan suci dan bersih baik lahir maupun batin. Karena Firman Allah menyatakan bahwa baik dan buruk sekecil apapun perbuatan akan ada balasannya. Sesuai dengan Firman-Nya dalam QS Al-Zalzalah ayat 7 – 8 yang berbunyi :



             



FAMAN YA’MAL MITSQOOLA DZARROTIN KHOIRON YAROH {7}. WAMAN YA’MAL MITSQOOLA DZARROTIN SYARRON YAROH {8}



Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)ny {7}. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula {8}. Dasar pelajaran Asma ‘Abdul Jabbar ini ada empat, yaitu : 1. Kalamullah, artinya kalam Allah dengan rupanya Al-Qur’an 2. Asma’ul Husna, artinya nama-nama yang halus 3. Asma’ul ‘Adzom, artinya nama-nama yang agung 4. Asma’ul Jami, artinya nama-nama yang kumpul 3. Allah memiliki 4.000 nama Allah memiliki 4.000 nama Di dalam kitab tafsir Yasin hal. 3 barisan ke-7 :



Tulisan Arab



INNALLAHA TA’ALA ARBA’ATUN AALAFI ISMI WA ALFU MINHAA LAA YA’RIFUHU GHOIRILLAHI WA ALFU MINHAA LAA YA’RIFUHU GHOIROL MALAAIKATI WA ALFU FILLAUHIL MAHFUDZ. WA TSALATSU MIATIN FITTAUROOTI WA TSALATSU MIATIN FIL INJIILI WA TSALATSU MIATIN FIZZABURO WA MIATU MINHAA FIL QU’ANI TIS’ATUN WATIS’UUNA DZOOHIROTUN WAWAHIDUN MINHAA KHOFI WAHUWAL ISMUL A’DZOM LAA YA’RIFUHU ILLAL ANBIYAAI WAL MURSALUUN.



Artinya : Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki 4.000 nama antara lain : Hak Allah ada 1.000 nama __________ 1.000 nama Hak malaikat ada 1.000 nama __________ 1.000



Di lauhil mahfudz ada 1.000 nama __________ Di Kitab Taurat ada 300 nama __________ Di Kitab Injil ada 300 nama __________ Di Kitab Zabur ada 300 nama __________ Di Al-Qur’an ada 100 nama __________ (termasuk 99 nama/Asma’ul husna nyata dalam Al-Qur’an)



1.000 300 300 300 100



4.000 nama Dan 1 nama rahasia yaitu “ISMUL ‘ADZOM” yang hanya diketahui oleh para Nabi & Rosul. 4.



Zakat Pembersih Diri



Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 103 :



          KHUDZ MIN AMWALIHIM SHODAQOTAN TUTHOHHIRUHUM WA TUZAKKIIHIM BIHAA WA SHOLLA ‘ALAIHIM



Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Firman Allah dalam surat Al-A’la ayat 14 – 15 : QOD AFLAHA MAN TAZAKKA



    



Artinya : Sesungguhnya beruntunglah (bahagia) orang yang membersihkan (mensucikan) diri (dengan beriman),



    



WADZAKAROSMA ROBBIHII FASHOLLA



Artinya : Dan senantiasa mengingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Sholat Keterangan Zakat Pengobatan Nabi SAW bersabda : Tulisan Arab Artinya : Peliharalah hartamu dengan mengeluarkan zakat, dan sembuhkanlah (obatilah) para pasienmu (yang sakit dari keluargamu) dengan



bersedekah, dan atasilah, (ditolak) aneka balaak (musibah) dengan memanjatkan do’a.



BAB II PENGAMALAN 1. Keterangan Do’a Hikam Ini bacaan bagi semua yang akhirnya mendapat pangkat keluhuran dalam menjalankan Tauhid kepada Allah Ta’ala sampai kepada ma’rifat jadi likoth kepada Allah. Mengerjakan ini semua bacaan yang ditulis KITAB ini, jangan sampai ada yan dituju kepada hati, dilirik dengan mata, melainkan kepada Allah Ta’ala saja di tiap-tiap satu kalimat. Kalau ingat mengerjakan kepada-Nya saja. Kalau salah tekadnya malah sussah sendiri, maka kalau mau mengerjakan harus hati-hati jangan sampai salah, kalau salah mengerjakan tidak salah lagi di dunia dan akhiratnya mendapat penghinaan yang sehinahinanya. Kalu ada maksud lagi harus memberitahukan kepada yang mempunyai barang pemakainya. Barang Allah SWT, itu ada empat : 1. KALAM ALLAH : rupanya Al-Qur’an 2. ASMA’UL HUSNA : yaitu nama – nama yang halus 3. ASMA’UL ‘ADZOM : yaitu nama – nama yang agung 4. ASMA’UL JAMI’: yaitu nama – nama yang kumpul Yang bercampur rupa ringkasnya dua nama : 1. Kalimat di dalamnya HIJIBULLAH : Penghalangnya Allah Ta’ala 2. Kalimat di dalamnya SAYFULLAH : Pertolongan Allah Ta’ala a. Kalimat di dalamnya : HIJIBULLAHI : Perkasanya Allah Ta’ala b. Kalimat di dalamnya : SAYFULLAHI : Pedangnya Allah Ta’ala Kaliamat HIJIB dengan SAYFI dinamakan dua MAGHDUMUN, SARFIYYUN, MAGHDUM SARFI : samara-samar ghaib SUNNI. Kalimat HIJIB dengan SAYFI dinamakan dua DANUR, WAYNA SIR WAYUDA gambar LUFYAN jadinya kalimat ini ditulis secukupnya di kitab ini yaitu dua MAGHDUMUN SARFIYYUN. 2.



Ayat-Ayat Rngkuman =DO’A RANGKUMAN=



    



BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Tulisan Arab



1. Illa hadratin nabiyyil mush-thafaa shallallahu ‘alaihi wa sallama wa alihii wa-azwajihii wa aulaadihii wa-dzurriyyaatihii. Al-fatihah : Bismillahir Rohmanir Rohiim. Alhamdulillahi Rabbil’aalamiin. Ar Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihum waladhdhaaliin Amiin. 1. Kepada Nabi yang terpilih (Muhammad s.a.w), keluarganya, para istrinya, anak-anaknya, dan kepadaa semua cucunya, Al-Fatihah : Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga Allah mengabulkan. Tulisan Arab



2. Tsumma ilaa hadhraati ikhwaanihii mina ambiyaa-i wal mursaliina wal auliyaa-i wasysyuhadaa-i wash shaalihiina wash-shahaabati wattabi’iina wal’ulamaail ‘aamiliina wal mushannifiinal mukhlishiina wa jami’il malaaikatil muqarrabiina, Al-Fatihah : Bismillahir Rohmanir Rohiim. Alhamdulillahi Rabbil’aalamiin. Ar Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihum waladhdhaaliin Amiin. 2. Kemudian kepada para handai tolannya, dari para Nabi dan Utusan, para Wali, para Pahlawan (Syuhada), orang-orangn yang shaleh , para sahabat dan tabi’in (pengikut), para ‘ulama, yang mengamalkan imunya, para pengarang yang ikhlash dan kepada para malaikat yang selalu taarrub ( mendekatkan diri kepada Allah) Al-Fatihah : Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga Allah mengabulkan.



Tulisan Arab



3. Tsumma ilaa jamii’i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaati wal mu-miniina wal mu-minaati mim-masyaariqiil ardhi ilaa magharribihaa, barrihaa wa bahrihaa khushuushan aaba anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddatatinaa wa masyaayi khanaa wa masyaayikha masyaayikhanaa wa asaatidzatinaa wa asatidzati asaatidzatinaa waliman ‘ijtama’naa haa hunaa bisababihi almarhum H. Mama Amilin Bin h. Sarbin, Al-fatihah : Bismillahir Rohmanir Rohiim. Alhamdulillahi Rabbil’aalamiin. Ar Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihum waladhdhaaliin Amiin. 3. Kemudian kepada semua ahli kubur dan kaum muslimin laki-laki dan perempuan; dan kepada kaum mukminin laki-laki dan peerempuan dari dunua bagian timur sampai bagian baratnya, baik yang di darat maupun di laut; khusushnya bapak-bapak kami dan para ibu kami, para nenek kami yang laki-laki dan pperempuan, para guru besar kami dan para guru besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami, dan lebih utama lagi kebada orang yang menyebabkan kami berkumpul dii sini Almarhum : H. Mama Amilin Bin H. Sarbini



Al-Fatihah : Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga Allah mengabulkan.



                                            4. Bismillahir Rahmaanir Rahhiim. Alif Laam Miim. Dzalikak kitaabu laa riba fiihi hudal lilmuttaqiin. Alladziina yu’minuuna bil ghaibi wa



yuqiimuunash shalaata wa mimma razaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu-minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik. Wa bil aakhirati hum yuuqinuun. Ulai-ika ‘alaa hudam mir rabbihum wa ulaa-ika humul muflihuun (Al-baqaarah :1 s/d 5) 4. Dengan Nama Allah Yang maha Pengasih lagi maha Penyayang. Alif laam miim (hanya Allah yang Maha mengetahui maksudnya). Inilah kitab (Al-Qur’an) yang tidak ragu-ragu lagi di dalamnya terdapat petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang beriman dan pada berita ghaib, mendirikan shalat, dan mau mendermakan sebagian yang telah kami rezeqikan. Orang-oranng yang beriman pada kitab (AlQur’an)yang diturunkan kepadamu, pada kitab-kitab yang diturunkan sebelummu, dan pada hari akhirat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang berbahagia (QS Al-Baqarah : 1 s/d 5).



         



5. Wa ilaahukum ilaahuw-waahidul laa ilaaha illa huwar Rahmaanur Rahiim (Qs Al-Baqarah : 163) 5. Tuhan mu itu Tuhan yang maha Satu. Tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Qs Al-Baqarah : 163)



                                                         



6. Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuAllahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum, lahuu maa fis samawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illa bi-idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhituuna bisyai-im min ‘ilmihi illa bimaa syaa wasyi’a kursiyyuhus samaawati wal ardha wa laa yauuduhu hifzhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘azdiim (Qs Al-Baqarah : 255)



6. Allah; tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Maha hidup lagi Maha Tegak. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Baginya segala yanng ada di langit dan segala yang ada di bumi. Siapakah yang akan dapat memberikan pertolongan di sisi-Nya, tanpa izin-Nya ? Dia Maha mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan apa-apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak akan menjangkau ilmu-Nya sedikitpun, kecuali pengetahuan yang telah dikehendaki oleh-Nya. Singgasana-nya sangat luas, seluas semua langit dan bumi, dan tidak sulit



bagi-Nya mengatur keduanya itu. Dia maha luhur lagi Maha Agung. (Qs. Al-Baqarah : 255)



                                                                         )      X)V       7. Amanar Rasuulu bimaa unzila ilaihi mir Rabbihi wal mu’minuun, kullun aama billahi wa malaaikatihi wa kutubihii wa rusulihii laa nufarriku baina ahaddin mir rusulihii wa qaaluu sami’naa wa atha’naa ghufranaka rabbanaa wa ilaikal mashiir. Laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaiha maktasabat, rabbana laa tuakhiznaa in nasii-naa au akhtha’naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘a ‘alainaa ishran kamaa hamaltaahuu ‘alal ladziina min qablinaa, rabbanaa waa laa tuham-milnaa maa laa thaqata lanaa bihii (wa’fu annaa, waghfir lanaa warhamnaa) 7X; anta maulanaa fanshurnaa ‘alal kaumil kaafiriin (Qs. Al-Baqarah : 285-286)



7. Rasulullah telah beriman kepada apa saja yang diturunkan kepadanya, dari Rabb_Nya dan orang-orang yang beriman semuuanya telah beriman kepada Allah. Para malaikat_Nya, Kitab-kitab_Nya, dan kepada para Utusan-Nya. Kami tidak membeda-bedakan diantara satu Utusan dengan utusan-utusan lainnya. Mereka berkata : Kami mendengar dan kami mnaati ampunan Engkau yang kami harapkan. Tuhan kami, dan hanya kepada Engkau tempat kembali. Allah tidak (membebani) seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Baginya balasan apa yang dia perbuat dan bainya pula siksa dari apa yang dia lakukan. Tuhan kami, janganlah kiranya Engkau memberi beban kepada kami sebagaimana Engkau bebankan kepada mereka sebelum kami dan janganlah pula Engkau bebankan kepada kami sesuatu yang kami tidak mampu (maafkan kami, ampunilah kami, maka tolonglah kami menghadapi golongan kafir) (Qs. Al-Baqarah : 285-386 Tulisan Arab



             



    



8. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim. Qul huwallahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Walam yakul lahu kufuwan ahad. (3 X)



8. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai Muhammad) Dia Allah Maha Satu. Allah tempat tumpuan hajjat. Tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya. (3 X). Tulisan Arab



                          



9. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim. Qul ‘audzubirzbbil falaq, min syarri maa khalaq, waimn syarri ghaasiqin idzaa waqab, wamin syarrin naffatsati fil ‘uqad, wa min syarri haasidin idzaa hasad. 9. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai Muhammad) aku berlindung diri kepada Tuhan yang (memelihara) shubuh. Dari kejahatan makhluq-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap. Dari kejahatan perempuan-perempuan tukang sihir yang meniup buhul (ikatan) tali. Dan dari kejahatan orang yang dengki bila ia mendengki. Tulisan arab



                       



10. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim. Qul a’udzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khan naas. Al ladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.



11. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai



Muhammad). Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) manusia. Raja (baggi) manusia. Tuhan (sembahan) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaithan yan maju mundur. Yang membisikkan (kejahatan0 di dalam hati manusia. dari bangsa jin dan manusia.



3.



Do’a Hikam = DO’A HIKAM =



1. BISMILLAAHIR RAHMATI LILLADZIINA



Tulisan Arab



Dengan Nama Allah, kasih saying-Nya untuk . . . . . . (tak terbatas) Tulisan Arab 2. BISMILLAAHIS SAMII’IL ‘ALIIMI MINASY SYAITHAANIR RAJIIMI Dengan nama Allah yang maha mendengar lag maha mengetahui dari godaan syaithan yang terkutuk Tulisan Arab 3. BISMILLAAHI WA BILLAAHI WA MINALLAHI WA ‘ALALLAHI WA FIL LAAHI Dengan nama Allah, dan Demi Allah dari Allah dan attas Allah dan dalam lindungan allah Tulisan Arab 4. SUBHANALLOHI WALHAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLOHU WALLOHU AKBAR LA HAWLA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADZIIM KAAF HAA YAA AIN SHAAD Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah maha besar, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha agung, kaaf haa, yaa, ‘ain shad Tulisan Arab 5. BISMILLAAHI WA BILLAAHI WA MINALLAHI WA ‘ALALLAHI ‘ALIYYIL ‘ADZIIM WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM KAAF HAA YAA ‘AIN SHAAD Dengan nama Allah, dan demi Allah dan dari Allah, dan atas Allah tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izian Allah yang maha tinggi lagi mahha agung, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui, kaaf haa, yaa, ‘ain, shad. Tulisan Arab



6. BISMILLAAHI SYAAFI (3 X) BISMILLAAHI KAAFI (3 X) BISMILLAHI MU’AAFI (3 X) BISMILLAHIL LADZII LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA-I WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM Dengan nama Allah yang maha menyembuhkan (3 X) Dengan nama Allah yang maha mencukupi (3X) Dengan nama Allah yang maha memaafkan (3X) Dengan nama Allah yang tidak berbahaya, dengan nama-Nya segala sesuatu di bumi dan tidak pula di langit. Dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui. Tulisan Arab 7. BISMILLAHIS SAMII’IL LADZII LAISAKMITSLIHI SYAI-UN WA HUWAS SAMII’UL ALIIM, KAAF HAA YAA ‘AIN SHAAD Dengan nama Allah yang maha mendengar , yang tidak ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui, kaaf, haa, yaa, ‘ain, shad Tulisan Arab 8. BISMILLAHI KHOIRIL ASMAA-I, BISMILLAHIL LADZII LA YADURRU MA ‘ASSMIHII DAA-UN, BISMILLAHI IFTATAHTU WA ‘ALALLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAHU RABBIL ‘ARSYIL ‘ADZIIM Dengan nama Allah yang sebaik-baiknya nama, dengan nama Allah Tuhan bumi dan langit, dengan nama Allah yang tidak berbahaya dengan nama-Nya seegala penyakit, dengan nama Allah akau membuka dan kepada Allah aku berserah diri, Allah, Tuhanku yang tidak aku mensekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.



)١( ‫يم‬ ِ ‫ن ال َّر‬ ِ َّ‫م الل‬ َ ‫ح‬ ْ ‫ه ال َّر‬ ْ ِ‫ب‬ ِ ‫ح‬ ِ ‫س‬ ِ ‫م‬ 1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1]. [1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.



Tulisan Arab 9. BISMILLAAHI JABBARUL ASMAA-I, BISMILLAHIJADDIIRUL ARDHI WAS SAMAA-I, BISMILLAHIL LADZI LA YADHURRU



MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA-I, WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM. Dengan nama Alllah, nama yang maha perkasa, dengan nama Allah yang maha pasti keputusan-Nya, di bumi maupun di langit, dengan nama Allah yang tidak berbahaya, dengan nama-Nya segala sesuatu baik di bumi dan tidak pula di langit, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui. Tulisan Arab 10. BISMILLAHI ‘ALAA QALBI HATTA YURWAA, BISMILLAHI ‘ALAA RUKKABI HATTA TAQWA, BISMILLAHI ‘ALLAL ARDHI HATTA TUTHWA, KASADDIL KAAFI WA JADDIL KAAFI, YAA KAAFI YAA MU;AAFI Dengan nama Allah, atas hatiku sampai diceritakan, dengan nama allah atas kendaraanku sampai muat, dengan nama Allah atas bumi sampai dilewatkan, wahai Zat yang merahaisiakan kecukupan, wahai Zat yang menemukan kecukupan, wahai Zat yang maha mencukupi, wahai Zat yang maha memaafkan segala kesalahan. Tulisan Arab 11. ALLAHUMMMA HASHANTU NAFSI BIL HAYYIL QOYYUMIL LADZII LA YAMUUTU ABADA WA DAFA’TU ‘ANIS SUU-A BI ALFI ALFI ALFI LAA HAULA WA LAA KUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM Ya Allah, bentengilah diriku dengan zat yang maha hidup lagi maha berdiri sendiri yang tidak mati selama-lamana dan cegahlah diriku dari segala kejahatan yang tak terhitung nilainya, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin allah yang maha tinggi (kedudukannya) lagi maha agung Tulisan Arab 12. A’UUDZU BIWAJHIKAL KARIIMIL LAADZII LAA YAMUUTU ABADA YAA HAYYU YAA QOYYUMU BIRAHMATIKA ASTHAGITSU BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN Aku berlindung dengan Zat yang maha mulia yang tidak mati selamalamanya, wahai Zat yang maha hidup agi maha berdiri sendiridengan kasih sayang-Mu, aku mohon pertolongan, dengan kasih saying-Mu, wahai Zat yang maha mengasihi. Tulisan Arab 13. ALLAHU HAFIIDZUN, ALLAHU LATHIIFUN, QODIIMUN AZALIYYUN HAYYUN QOYYUUMUN LAA YANAAMU



Allah itu maha menjaga, Allah itu maha halus (lembut), Zat yang terdahulu, yang tidak ada mulanya, hidup, berdiri sendiri, tidak pernah tidur. Tulisan Arab 14. YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AW HAAMU KULLA KUNHI TSANAA IHI MA MAJDIHI Wahai Muhammad tidak akan sampai kepadamu kebingungan yang besar, semuanya akan memuji dan mengagungkan-Mu Tulisan Arab 15. YA MUNTQIIMU YAA BAA’ITSU SHOLLALLAHU ‘ALAA MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH Wahai Zat yang maha benar, wahai Zat yang maha membangkitkan. Allah senantiasa membrikan rahmat-Nya atas Nabi Muhammad, aku mohon ampun kepada Allah.



16. YAA MAN TAQAMNAA YAA SYADIIDAL BATHSYI



Tulisan Arab



Wahai Zat yang membalas kebaikan kami, wahai Zat yang amat dahsyat amukan-Nya Tulisan Arab 17. YAA BARIIUN NUFUUSI BILAA MATSAALIN MIN GHAIRIHI Wahai yangn membebaskan jiwa-jiwa tanpa perumpamaan (contoh) dari yang lainnya Tulisan Arab 18. BIHAQQI KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD, WA BIHAAKI HAA MIIM ‘AIIN QOOF THOO HAA YAA SIIN WAA SHOOD AKFINAA SYARRODZ DZAA LIMIINA WAL HAASIDIIN. Dengan kebenaran kaaf haa yaa ‘aiin shood dengan kebennaran haa miim ‘aiin siin qoof thoo haa dan yaa siin dan shood. Cegahlah kami dari kejahatan orang-orang yang ingin berbuat zalim dan orang-orang yang ingin berbuat dengki. Tulisan Arab 19. YAA JABBARU YAA QOHHAARU YAA DZAL BATHSYIS SYADIIDI KHUDZLII BIHAQQII MAN DZOLAMANII



Wahai Dzat yang maha perkasa, Wahai Dzat yang maha mengalahkan, Wahai Dzat yang maha dahsyat amukannya, berilah aku dengan kebenaran-Mu, tehadap orang yang menganiyayaku. Tulisan Arab 20. ASHSHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA ROSUULALLAH KHUDZ BIYADI QOLLT HILLATI ADRIKNII Sholawat serta salam semoga untukmu wahai bagindaku, waha utusan Allah, ambillah kekuasaanku, teteap sedikit rahasiaku yang akan kau temukan. Tulisan Arab 21. ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD SHOLATUN TAKUUNU LANAA ‘ALALLAHI BAA BAN MASYHUUDAN WA’AN A’DAAIHII HIJAABAN MASDUUDAN WA’ALAA AALIHI WASOHBIHI WASALLAM. Yaa Allah semoga sholawat tercurah kepada baginda kami nabi Muhammad, satu do’a yang menjadikan untuk kami atas Allah pintu yang menjadi saksisaksi, dan penghalang-Nya menutupi musuh-musuh, dan atas keluarganya dan sahabat keselamatan. Tulisan Arab 22. YAA ALLAHU YAA SAMII’U YAA QORIIBU YAA MUJIIBU YAA SARII’U YAA MUNTAQIIMU YAA SYADIIDAL BATSYI Wahai Allah, Wahai Dzat yang maha mendengar, Wahai yang maha dekat, Wahai Dzat yang maha mengabulkran, Wahai Dzat yang maha cepat penghitungannya, Wahai Dzat yang maha membalas, Wahai Dzat yang maha dahsyat amukannya. Tulisan Arab 23. YAA HAYYU YAA ‘ALIYYU YAA MALIYYU YAA WAFIYYU YYAA QOWIYYU YAA WAA QIYYU YAA GHONIYYU YAA BAQIYYU WASHOLLALLAHU ‘ALAA MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH Wahai Dzat yang maha hidup, Wahai Dzat yang maha tinggi, Wahai Dzat yang maha memenuhi janji-janjinya, Whai Dzat yang maha kuat, Wahai Dzat yang maha memelihara, Wahai Dzat yang maha kaya, Wahai Dzat yang maha kekal, dan Allah senantiasa memberikan Rahmat-Nya kepada baginda kami Nabi Muhammad aku mohon ampun kepada Allah Tulisan Arab 24. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA SYAFII YAA MU’AAFII YAA ILAAHI YAA ASAFI



Wahai Dzat yang maha mencukupi, Wahai Dzat yang maha menyempurnakan janji-janji-Nya, Wahai Dzat yang maha menyembuhkan, Wahai Dzat yang maha memaafkan kesalahan, Yaa Tuhanku, Wahai Dzat yangn maha menyayangi. Tulisan Arab 25. YAA KAAFII YAA WAAFII YAA SYAAFII YAA MU’AAFII YAA MUJIIBA DA’WATAL MUDDHTHORRIINA YAA HAADII YAA GHIYAATSAL MUSTAGHIITSIINA AGHITSNAA AGHITSNAA AGHITSNAA Wahai Dzat yang maha mencukupi, Wahai Dzat yang maha menyempurnakan janji-janji-Nya, Wahai Dzat yang maha menyembuhkan, Wahai Dzat yang maha memaafkan, Wahai Dzat yang maha mengabulkan do’a orang-orang yang terdesak, Wahai Dzat yang maha memberi petunjuk, Wahai Dzat yang maha menolong orang yang membutuhkan pertolongan, tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami Tulisan Arab 26. KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD KIFAA YATUNAA HAA MIIM ‘AIIN SIIN QOOF HIMAA YATUNAA YAA BUNAA TABAAROKA HITHOONUNAA YAA SIIN SAKFUNAA WALLAHU MIN WARAAIHIM MUHIITH BAL HUWA QUR’AANUM MAJIID FII LAUHIMM MAHFUUDZ Kaaf haa yaa ‘aiin shood yang mencukupi kami, haa miim ‘ain siin qoof pelindung kami, pintu kami berkahkanlah perjalanan kami, yaa siin atap kami dan Allah mengawasi dari belakan mereka, yang maha adil, yang mempunyai Qur’an yang mulian di lauhim mahfudz.



Tulisan Arab 27. YAA HANAANU YA MANAANU YAA DAYYANU YAA BURHAANU YAA BADII’AS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA HAYYU YAA QOYYUUMU YAA ARHAAMAR ROOHIMIIN Wahai Dzat yang maha mengasihani, Wahai Dzat yang memberi kurnia, Wahai Dzat yang maha melunasi hutang, Wahai Dzat yang maha membri alas an, Wahai Dzat pencipta langit dan bumi, Wahai Dzzt yang maha hidup, Wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, Wahai Dzat yang maha mengasihi orng-orang yang dikasihi Tulisan Arab



28. ALMUHIITHUL ‘ALIIMUR ROBBUSY SYAHIIDUL HASIIBUL FA’AALUL KHOLLAAQUL KHAALIQUL BAARI-UL MUSHOWWIRU Wahai dzat yang maha mengawasi lagi maha mengetahui, Tuhan yang menyaksikan serta menghitung lagi melakukan, yang maha mebuat serta menciptakan, yang maha membentuk serta membebaskan Tulisan Arab 29. ALLAHUMMA ANTA ROBBUL ‘ARSYIL ‘ADZIIM MAA SYAA ALLAHU KAANA WAMAA LAM YASYA LAM YAKUN LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM INNALLAHA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR WA INNALLAHA TA’AALA QOD AHAATHO BIKULLI SYA-IN ‘ALIIMA Ya Allah, Engkau Tuhan ‘arasy yang agung, apa-apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan ap-pa yang idak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha agung, sesungguh-Nya Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhNya pula Allah telah mengelilingi sesuatu dengan ilmu pengetahuan. Tulisan Arab 30. YAA NUURON NUURI YAA NUURO KULLAN NUURI YAA KHOOLIQON NUURI YAA MAN LAIA KAMISLIHI NUURU SUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL GHOUTSUL GHOUTSU KHOLLISHNAA MINAN NAAR Wahai cahaya di atas cahaya, wahai cahaya untuk semua cahaya, wahai pencipta cahaya, wahai Dzat yang tidak ada sesuatu cahaya apaun menyerupai-Nya, maha suci Engkau, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, yang menolong melepaskan kami dari api neraka Tulisan Arab 31. YAA ALLAHU NI’MAL QORIIBU MUNIIBUS SARIII’U AJIBNAA Wahai allah sebaik-baiknya Dzat yang sangat dekat, yang menngabulkan do’a, yang maha cepat hitungan_Nya, kabulkanlah do’a kami



Tulisan Arab 32. YAA ROBBANAA YAA ILAAHANAA YAA SAYYIDANAA YAA MAULANAA YAA NAASHIRONAA YAA HAFIIDZONAA YAA QODIIRONAA YAA DALIILANAA YAA MUGHIITSANAA YAA HABIIBANAA SHUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL GHOUTSUL GHOUTSU KHOLLISHNAA MINAN NAAR



Wahai tuhan kami, wahai Tuhan kami, wahai baginda kami, wahai raja kami, wahai penolong kami, wahai pelindung kami, wahai yang menguasai kami, wahai yang memberi petunjuk kami, wahai penolong kami, wahai kekasih kami, maha suci Engkau, tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau, yang menolong kami melepaskan dari api neraka. Tulisan Arab 33. WA AS-ALUKA BI ASMAAIKA YAA JABBAARU YAA GHOFFARU YAA QOHHARU YAA ROZZAAQU YAA ‘ALLAAMU YAA ‘ALIIMU SHUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL GHOUTSUL GHOUTSU KHOLLISHNAA MINAN NAAR Aku mohon kepada Mu dengan nama-nama_Mu, waqhai Dzat yang maha perkasa,wahai Dzat yang maha pengampun, wahai Dzat yang maha mengalahkan, wahai Dzat yang maha memberi rezeqi, wahai Dzat yang maha mengetahui, maha suci Engkau, tiada Tuhan selain Engkau, lepaskanlah kami dari api neraka Tulisan Arab 34. MAN YAQUULU ILAIHI SYAIUN KUN FAYAKUUN IF ALLIF YAA KADZAA WA KADZAA Dzat berfirman kepada sesuatu, jadi maka jadilah, lembutkanlah yang itu dan yang itu Tulisan Arab 35. ALLAHU JABBAARU ALLAHU JADDIIRU JABBAARULLAHU JADDIIRULLAHU YAA MU’IIZU YAA ‘AZIIZU Allah itu Dzat yang maha perkasa, Allah itu Dzat yabg maha layak, Allah itu Dzat yang maha layak, Wahai Dzat yang maha menolong, Wahai Dzat yang maha mulia Tulisan Arab 36. ILAAHI LAYYIN QOLBA MAN RO-AANII WARHAM QOLBA MAN ROO-AANII WARZUQNII MAA FII QOLBII WA NAJJINII MIN HAADZAL GHOMMI BIROHMTIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN Yaa Tuhanku, lembutkanlah hati orang-orang yang melihatku, kasihanilah hati orang-orang yang melihatku dan berilah aku rizqi apa yang ada di hatiku sekamatkanlah aku dari kebingungan ini dengan kasih sayan_Mu, Wahai Dzat yang sangat mengasihi Tulisan Arab



37. YA ALLAH (3 X), HUWAL JALIILUL AKBARI WAL MUHIBBATU ‘ALAL MAKHLUUQI BIL AJHAARI WAKFINAA SYARRODZI KULLI SYARRI BIHAULIKA WA QUWWATIKA FIL AKBAARI BIHAQQI ISMIL ‘ADZOMIL AKBARI LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL ‘ADZIIM Yaa Allah, Yaa Allah, Yaa allah, Allah yang maha besar dan cinta kepada makhluk_Nya yang amat jelas, cegahlah kami akan kejahatn dari tiap-tiap orang yang berbuat jahat kepada kami, dengan daya upaya_Mu dan kekuatan_Mu yang amat besar, dang dengan hak kebesaran nama_Mu yang amata agung lagi maha besar, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin allah yang maha tinggi lagi maha agung.



38. YAA LATHIIFU (3 X) ULTHUF BINA FII KULLI MAA QODDARTAHU



Tulisan Arab



Wahai Dzat yang maha lembut (3 X), lembutkanlah untuk kami pada tiap-tiap apa yang Engkau kegendaki Tulisan Arab 39. A’UUDZU BINNUURI WAJHIKAL KARIIMIL LADZII ADHOO-AN LAHUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA ASROQOT LAHUDZ DZULUMAATU WASHOLUHA ILAIHI AMRUD DUNYAA WAL AAKHIROTI Aku berlindunng dengan cahaya kekuasaan_Mu yang mulia yang menerangi langit-langit dan bumi, dan menghilangkan pada_Nya kegelapan dan memperbaiki pada_Nya segala urusan dunia dan akhirat Tulisan Arab 40. ALLAHUMMA INNII ASALUKA BIHAQQI LUTHFIKA WA BILUTHFI SHON’ILLAHI WA BILJAMIILI SYARRILLAHI WA DAKHOLTU MAA FII KUN FILLAHI WA SYAAFA’ATU ROSUULILLAHI SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM BIYAAHIM (2 X) AHILIN (2 X) AHYASIN (2 X) HUJJIBAT NAFSI BIHIJAABILLAHI WA NA’TUHAA BIAAYATILLAHI WABIL AYAATIL BAYYINATI WA BIHAQQI MAN YUHYIIL ‘IDZOOMI WAHIA ROMIIM Yaa Allah, aku mohon pada_Mu dengan kebenaran kelembutan/kehalusan_Mu dan kehalusan ciptaan Allah, dari kebagusan rahasia Allah, Allah telah masuk pada semua yang ada pada Allah dan Rosulullah, Sholawat Allah atas_Nya (pada Beliau) dan salam sejahtera biyahin (2 X), ahilin (2 X), ahyasin (2 X) , halangilah diriku dengan penghalang Allah dan cegahlah diriku dengan ayat-ayat Allah, dan dengan



ayat yang jelas den dengan kebenrana Dzat yang menghidupka tulang-tulang yang telah hancur Tulisan Arab 41. ALLAHUMMADFA’ ‘ANNAL GHOLAA-A WAL WABAA-A WA KAIDAL KHOOSIRIINA WAL HAASIDIINA WAHJIBNA MAN GHOLABANAA MINAL JINNI WAL INSI WAS SULTHOONI WASY SYAYAATHIINI WAHFINAA ‘AN A’YUUNIN NAADZIRIINA KAMA AHFAITA RUUHA FII JASADINAA WAHFADZNAA FII LIAANIHIM WA QUWWATIHIM KAMAA AHFADZTA WA MUHAMMADAN SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM MIN JAMII’IL KAAFIRIINA WALHAASIDIINA Yaa Allah, cegahlah kami dari berlebih-lebihan dan penyakit menular dan dari tipu daya orang yang merugi dan dengki. Dan menangkanlah dari orangorang yang mau mengalahkan kami, dari sebangsa jinm manusia, raja, serta setan-setan. Dan sembunyikanlah kami dari pandangan orang yang melihat, seperti Engkau menyembunyikan ruh pada tubuh kami, dan jagalah kami pada lidah-lidah mereka dan kekuatan meereka , seperti Engkau telah menjaga Nabi Muhammad SAW, dari sejumlah orang-orang kafir dan orang-orang yang dengki Tulisan Arab 42. ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA BI ’ADAADI KHOLKIKA BI ’IZZATI ‘ARSYIKA BI RIDHAA-I NAFSIKA BI NUURI WAJHIKA BI MABLAGHI ‘ILMIKA BI GHOOYATI QUDROTIKA BI BASTHI QUDROTIKA BI HAQQI HAQIIQOTI SYUKRIKA BI MUNTAHAA ROHMATIKA BI IDROOKI MASYII-ATIKA BI KULLIYATI DZAATIKA BI KULLI SIFAATIKA BI ITMAAMI WASFIKA BI NIHAAYATI ASMAAIKA BI MAKNUUNI SIRRIKA BI JAMIILI SIRRIKA BI JAZIILI SIRRIKA BI KAMAALI MINKA BI GHOIDI JUUDIKA BI SYADIIDI ‘ADHBIKA BI SAABIQI ROHMATIKA BI A’DAADI KALIMAATIKA BI GHOOYATI BULUUGHIKA BI TAFRIIDHI FARDAN NIYYAATIKA BI TAUHIIDI WAAHIDAN NIYYATIKA BI BIQAA-I BAQAAIKA BI SARMADIYYATI AU QOOTIKA BI ’IZZATI RUBUU BIYYATIKA BI ’UDZMATI KIBRIIYATIKA BI JAAHILIKA BI JAALIKA BI AF’AALIKA BI AN’AAMIKA BI SIYAADATIKA BI MALKUU NIYYATIKA BI JABBARIYYATIKA BIMANNAA NIYYATIKA BI ‘UTHFIKA BI LUTHFIKA BI BARRIKA BI IHSAANIKA BI HAQQIKA WA BIHAQQI HAQQIKA AN TAJ’AL LANA FARJAN WA MAHROJAN WA SYIFAA-AN MINAL HUMUUMI WAL GHUMUUMI WAL WABAA-I WAL BALAA-I WAL ‘ANAA-I WA JAMII’AL AAFAATI WAL ‘AAHAATI FIDDUNYA WAL AAKHIROTI BIHAQQI KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD WABIHAQQI THOO HAA WA YAA SIINWA SHOO WA BIHAQQI HAA MIIM ‘AIIN SIIN QOOF WA BIHAQQI INNA FATAHNA LAKA FATHAM MUBIINA BIROHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN



Yaa Allah, sesungguhnya saya mohon pada_Mu pertolongan sejumlah ciptaan_Mu, dengan kemulyaan Arsy_Mu, dengan keridhoan_Mu, dengan cahaya Dzat_mu, dengan keinggian ilmu_Mu yang tak terbatas, dengan kekuasaan_Mu yang luas, denngan kebenaran_Mu aku besyukur kepada_Mu, dengan kemurahan rahmat_Mu dengan memperolehkehendak_Mu, dengan semua Dzat_Mu, dengan semua sifat_Mu, dengan kesempurnaan sifat_Mu, dengan ketinggian nama_Mu, dengan segala rahasia_Mu, dengan tutupan rahasia_Mu, denngan kebagusan rahasia_Mu, dengan banyak rahasia_Mu, dengan kesempurnaan diri_Mu, dengan sedikit kebagusan dari pada_Mu, denngan dahsyat angkara murka_Mu (kebencian_Mu), denngan limpahan kemurahan kasih syang_Mu, dengan sejumlah firman-firman_Mu, dengan ketinggia_Mu yang tak terbatas, dengan keputusan_Mu, dengan keEsaan_Mu, dengan kekkekalan sifat_Mu, dengan tidak terbattas waktuwaktu_Mu, dengan kemulyaan sifat ke-Tuhanan_Mu dengan kebesaran sifat kesombongan_Mu, dengan pangkat_Mu, dengan ketinggian_Mu, dengan perbuatan_Mu, dengan nikmat-nikmat_Mu, dengan keagunagan_Mu, dengan kepemimpinan_Mu, dengan kerajaan_Mu, dengan pembinaan_Mu, dengan kemurahan_Mu, dengan kelembutan/kehalusan_Mu, dengan kebaikan_Mu, dengan kebenaran_Mu agar Engkau jadikan kepada kami sebagai kelapangan, dan mempunyai jalan keluar sebagai penawar/obat dari kessahan, kebingungan, bala dan semua bahaya di dunia maupun di akhirat, dengan kebenaran kaaf haa yaa ‘aiin shood dan dengan kebenaran thoohaa dan yaasiin dan shood dan dengan kebenaran inna fatahna laka fathum mubiina dengan kasih saying_Mu, wahai Dzat yang maha menyayangi. Tulisan Arab 43. ALLAHUMMA BITALA’ LUU-I NUURI BIHAA-I HUJUUBI ‘ARSYIKA MIN A’DAA-I IHTAJABTU WA BISYATHWAATIL JABBARU MIMMAN YAKIIDUUNII ISTATARTU WA BITHOULISY SYADIIDI QUWWATIKA MIN KULLI SULTHOONI TAHOSKHSHONTU WA BISAIMUUMI QOYYUMI DAWAAMI ABADIYYATIKA MIN KULLI SYAITHOONII ISTA’ADTU WA BIMAKNUUNI SIRRI MIN SIRRIKA MIN KULLI HAMMIN WA GHOMMA TAKHOLLASHTU YAA HAMALATAL ‘ARSYI ‘AN HAMALATAL ‘ALRSYI YAA SYADIIDAL BATHSYI YAA HABISAL WAHSI IHBIS ‘ANNI MAN DZOLAMANII WAGHLIB MAN GHOLABANII KATABALLAHU LAA AGHLIBANAA ANAA WA ROSULII INNALLAHA QOWIYYUN ‘AZIIZ. ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA BISYIRRI DZAATI WA BIDZAATIS SIRRI HUWA ANTA ANATA HUWA LAA ILAAHA ILLA ANTA IHTAJABTU BINUURILLAHI WA BINUURI ‘ARSYILLAHI WA BIKULLI ASMILLAHI MIN ‘ADUWWI WA ‘ADUWWILLAHI WA MIN KULLI SYARRI KHOLKQILLAHI BIMAA-ATI ALFI ALFI ALFI LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI KHOTAMTU ‘ALAA NAFSI WALLADZIINA WA AHLII WAWAA LIDII WA JAMII’I MAA A’THONII ROBBI BIKHOTAMILLAHI ‘AN KUDDUUSIL MAANI’IL LADZII KHOTAMA BIHII AFTHOOROS SAMAAWAATI WAL



ARDHI HASBUNALLAHU WA NIMAL WAKIIL LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM Yaa Allah, dengan sinar chaya_Mu dan dinding arsy_Mu yang tetap untuk musuh-musuh_Mu, aku mohon pelindung dan dengan keperkasaan_Mu dari orang-orang yang ingin menipuku, aku mohon kepada_Mu tutupan yang kuat dengan kekuatan_Mu, dari semua raja-raja yang dzolim, aku bentengi diriku dengan sifat_Mu yang terus menerus dan berdiri selama-lamanya dari pada syaithan, aku mohon bantuan-Mu dengan tutupan rahasia dari pada rahasia_Mu, dari segala kesedihan dan kebingungan, aku ikhlashkan diriku, wahai penjaga arsy, wahai pemukul yang keras, wahai yang memenjarakan makhluk yang jahat, tolonglah aku dari orang-prang yang mendzolimi aku, dan kalahkanlah orang yang mengalahkan aku. Allah teleh menetapkan dengan pasti orang-orang yang aku dengan rosulku telah kalahkan. Sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha perkasa. Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon pada_Mu dengan rahasia Dzat_Mu, dan dengan asmaasma_Mu (asma Allah) dari semua musuh-musuhku, dari semua musuhmusuh Allah dan dari segala keburukan/kejahatan makhluk-makhluk_Mu dengan 1.000.000.000 tiada daya dan upaya kecualli dengan kekuatan_Mu Yaa Allah. Aku tutup atas diriku, anak-anakku, para ahli-ahliku, dan orang tuaku dan para kepada semua orang yang Engkau berikan kepadaku. Tuhanku dengan tutupan_Mu tentang larangan kesucian-Mu yang akhir padanya memerintah langit dan bumi, cukup kepada_Mu Yaa Allah, aku berserah diri dan Engkaulah sebaik-baiknya tempat berserah. Tiada daya dan upaya kekuatan melainkan dengan izin Allah yang maha tinggi dan maha agung. Tulisan Arab 44. YAA DAA FI’U YAA MAANI’U YAA HAAFIIDZU YAA KAIIMU Wahai Dzat yang maha menolak, wahai Dzat yang maha mencegah, wahai Dzat yang maha menjaga, wahai Dzat yang maha mulia Tulisan Arab 45. ALLAHUMMA YAA ‘ALIYYU YAA ‘ADZIIMU YAA HALIIMU YAA ‘ALIIMU ANTA ROBBII WA ‘ILMUKA HASBII FANI’MAR ROBBU ROBBI WA NI’MAL HASBU HASBII TANSURU MAN TASYAA-U WA ANTAL ‘AZIIZUL ROHIIM Yaa Allah Dzat yang maha tinggi, wahai Dzat yang maha agung, wahai Dzat yang maha shabar lagi maha mengetahui Engkau Tuhanku, ilmuku tempat berserahku dan sebaik-baiknya Tuhan, Tuhanku dan sebaik-baiknya tempat berserah, berserahku. Engkau menolong orang-oraang yang Engkau kehendaki, dan Engkau yang maha mulia lagi mha penyayang. Tulisan Arab 46. ALLAHUMMA AHRUSNAA BIAINIKAL LATII LAA TANAAMU WA AKNUFNAA BIKANAFIKAL LADZII LAA YUROOMU



WARHAMNAA BIKUDROTIKA INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR Yaa allah, jagalah kami dengan Dzat_Mu yang tidak tudur dan peliharalah kami dengan pemeliharaan_Mu yang tidak pernah meleset dan kasihanilah kami dengan kekuasaan_Mu. Sesungguhnya engkau maha kuasa ataas segala sesuatu Tulisan Arab 47. YAA SYADIIDAL BATHSYI YAA JABBARU YAA QOHHARU YAA SAIFAL HAIBATI WAS SIDATI W WAAL QUWWATI WAL ‘ANAMATI MIN BA-SI JABBAARUUTI ‘IJJATI WWA MAN NASHRU ILLAA MIN INDILLAH Wahai Dzat pemukul yang palling keras, wahai Dzat yang paling kuat, wahai Dzat yang maha perkasa, wahai pedang kewibawaan senjata yang paling hebat, dan mencegah dari kerusakan denngan kekuasaan-Nya yang paling mulia, dan tidak ada ppertolongan kecuali dari Allah Tulisan Arab 48. LAA TUDRIKUHUL ABSHOORU WAHUA YUDRIKUL ABSHOORU WAHUAL LATHIIFUL KHOBIIRU ALIF LAAM ROO KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD HAA MIIM ‘AIIN SIIN QOOF ROBBIHKUM BIL HAQQI WA ROBBUNAAR ROHMAANUL MUSTA’AANU ‘ALAA MAA TASIFUUN Dan tidak dapatt dicapai dengan penglihatan, sedangkan Dia dapat mencapai segala penglihatan, karena Dia-lah yang maha halus lagi maha mengetahui, Alif Laam Roo Kaaf Haa Yaa ‘Aiin Shood Haa Miim ‘Aiin Siin Qoof. Tuhanku , adillah dengnan benar, dan Tuhan kami maha penyayang lagi maha penolong atas apa-apa yang kamu gariskan Tulisan Arab 49. YAA HAYYU YAA QOYYUMU TAKHOSSUNAA BIKA FAA HAMNAA BIHIMAA YATIKA YAA HALIIMU YAA SATTARU WADKHILNAA YAA AWWALU YAA AAKHIRU MAKNUUNI GHOBIS SIRRI MAA SYAA ALLAHU LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM Wahai Dzat yang maha hidup, wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, kami mohon penjagaan dari-Mu, tetapkanlah kami dengan perlindungan_Mu. Wahai Dzat yang maha shabar, wahai Dzat yang maha menutupi dan memasukkan kami, wahai Dzat yang maha awal, wahai Dzat yang maha akhir, pada tutupan rahasia ghaib_Mu, apa-apa yang Allah kehendaki tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha agung



Tulisan Arab 50. YAA HAYYU YAA QOYYUMU YAA DZAL JALAALI WAL IKROOMI YAA NUUROS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA ZAINAS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA JABBAROS SAMAAWAATI WALARDHI YAA ‘AMIIDAS SAMAAWAATI WALARDHI YAA BADII’AS SAMAAWAATUI WAL ARDHI YAA QOYYAMAS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA DZAL JALAALI WAL IKROOMI YAA SARIIKHOL MUSTASHRI KHIINA WAMUNTAHAL ‘AA-IDIINA WAL MUFARRIJA ‘ANIL MAKRUUBIINA WAL MUROWWIHA ‘ANIL MAHMUUMIINA WA YAA KAASIFAL KURBI YAA ILAAHAL ‘AALAMIINA WA YAA ARHAMARROOHIMIIN Wahai Dzat yang maha hidup, wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, wahai Dzat yang maha mulia, wahai Dzat cahaya langit dan bumi, wahai Dzat yang maha perkasa atas langit dan bumi, wahai Dzat sebagai sandaran langit dan bumi, wahai Dzati pembagus langit dan bumi, wahai Dzat yang mulia, wahai Dzat yang maha mendengar terhadap teriakan orang yang meminta pertolongan, dan sebagai akhir tempat kembalinya orang-orang, wahai Dzat yang membebaskan orang-orang yang dalam kesusahan, dan yang menggembirakan orang-orang yang dalam ke-adaan sedih/bingung, wahai penerima do’a orang-oraang yang dalam ke-adaan bahaya, wahai pembuka kesukaranku, wahai Tuhan semesta alam, wahai Dzat yang maha pengasih Tulisan Arab BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN ‘ABDUL JABBAR



4.



Ayat Alat Setelah selesai membaca do’a hikam dilanjutkan dengan do’a alat sambil mengangkat tangan



1. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM 2. BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X)



Tulisan Arab Tulisan Arab



Tulisan Arab 3. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOH 4. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN 5. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU 6. YAA JABBARU YAA QOHHARU 7. YAA JABBARU YAA JADDIRU 8. ALLAHU JABBARU ALLAHU JADDIIR 9. YAA HANNANU YAA MANNANU YAA BURHAAM



Tulisan Arab Tulisan Arab Tulisan Arab Tulisan Arab Tulisan Arab Tulisan Arab



Tulisan Arab 10. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA MU’AAFI ALLAHU KAAFI ALLAHU WAAFI 11. YAA MAN TAQOMNAA YAA SYADIIDAL BATHSYI



Tulisan Arab



Tulisan Arab 12. YAA MUNTAQIIMU YAA BA’IITSU ASTAGHFIRULLAH Tulisan Arab 13. YAA MUHAMMAD FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA KUNHI TSANAA IHI WA MAJDIH Tulisan Arab 14. BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X) YAA MUHAMAD (4 X)



Tulisan Arab 15. YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD (47 X) LAA ILAAHA ILLALLAH (3X) ‘ABDUL JABBAR



Tulisan Arab Tulisan Arab



Do’anya : Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya . . . saya mohon hijib Allah, saifullah, hijbullah, saifullah, mohon syafa’at dan manfa’at dari nabi – nabi dan rosul – rosul, dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat –sahabatnya, Sayyidina Abu Bakkar, Sayyidina ‘Ummar, Sayyidina Utsman, dan Sayyidina ‘Ali, mohon karomahnya daripada guru – guru saya, ibu bapak saya serta leluhur – leluhur saya melalui Asma ‘Abdul Jabbar, supaya nyata buktui atas diri saya karena ‘Abdul Jabbar (sedot melalui mulut tahan di dada sejenak turunkan ke perut dan dilepas perlahan-lahan)



5.



Ayat Kebutuhan



Tulisan Arab YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA KUNHI TSANAA IHI QA MAJDIH BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X) YAA MUHAMMAD (3 X) Dibaca sebanyak 101 kali yaitu denggan cara diwirid biasa dan 11 kali dengan angkat tanggan (do’a) Do’anya : Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya . . . mohon . . . (niat/hajat kita supaya nyata bukti atas diri saya melalui asma ini ) Tulisan Arab YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD (47 X 7) Di baca sebanyak 47 kali X 7 kali dengan cara di wirid biasa sebanyak 47 kali X 6 dan 47 kali X 1 dengan angkat tangan (do’a). *do’anya sama yang di atas 6.



Do’a Masalah



Posisi tangan tapak jala Tulisan Arab YAA JABBARU YAA QOHHARULLAHU JADDIIRU YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X) Di baca 3 kali, sebut maslah . . . sedot dari mulut, tahan sambil niat. Mohon . . . (niat/hajat kita) supaya nyata bukti atas diri saya melalui asma ‘Abdul Jabbar. LAA ILAAHA ILLALLAH . . . 3 X (kepalan tangan dikuatkan), lepas perlahan (kepalan tangan dibuka) sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH . . . (baca dalam hati, supaya nyata bukti atas diri saya*) dilakukan terus berulang-ulang sampai merasa cukup/puas. Sedot . . . tahan (posisi tangan mengepal). “supaya nyata buktu atas diri saya” . . . ‘ABDUL JABBAR 3 X (kepalan dikuatkan), lalu lepas perlahan-lahan dengan dikasih hawa, setelah selesai langsung membaca ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘AALAMIIN, ARROHMAANIR ROHIIM, MAALIKI YAU MIDDIIN, IYYAAKA NA’’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN, angkat tangan/baca diteruskan . . . IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM, SHIROOTHOL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHOIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALLADH DHOOOLLLIIN. ALIF LAAM MIIM tangan lebih dikencangkan, rasakan getarannya . . . sedot dari hidung . . . tahan (posisi tangan diletakkan di atas dada) baca DZAALIKAL KITAABU LAA RIBA FIIHI HUDAL LIL MUTTAQIIN. ALLADZIINA YU-MINUUNA BIL GHOIBI WA YUQIIMUUNASH SHOLAATA WA MIMMAA ROZAQNAAHUM YUNFIQUUN. WALLADZIINA YU-MINUUNA BIMAA UNZILA ILAIKA WAMAA UNZILA MIN QOBLIK. WA BIL AAKHIROTI HUM



YUUQINUUN. ULAA IKA ‘ALAA HUDAMMIR ROBBIHIM WA ULAA-IKA HUMUL MUFLIHUUN . . . napas ke perut . . . lepas perlahan-lahan. Catatan : Do’a/niat maslah sebaiknya pada 4 waktu sholat diperuntukkan untuk kebutuhan orang lain atau keluarga serta orang-orang yang membutuhkan. Satu waktu lagi untuk kebutuhan pribadi. 7.



Ayat Penetapan



Tulisan Arab ASH SHOLAATU WASSALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA ROSUULALLAH KHUD BIYADII QOLLAT HILLATII ADRIKNII Caranya : Diwirid sebanyak 13 kali, kemudian dibaca kembali sebanyak 3 kali sambil angkat tangan/do’a. Tahan . . . dan rasakan gerakannya . . . sedot melalui mulut . . . tahan . . . sambil membaca ayat penetapan sekali lagi . . . kemudian tekan. Tulisan Arab MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-IN KUN FAYAKUUN IF ALLIU YAA KADZAA WA KADZAA Caranya : Diwirid sebanayk 13 kali, kemudian dibaca kembali sebanyak 3 kali, sambil angkat tangan/do’a. Tahan . . . dan rasakan getarannya. Sedot melalui mulut . . . tahan . . . baca MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-IN KUN FAYAKUUNU . . . tekan/pompa. Tahan . . . IF ALIF . . . kepalan tangan sambil nafas dibuka perlahan . . . baca YAA KADZAA WA KADZAA 8.



Do’a IKRAR



Posisi jari tangan menyatu A’UUDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X) ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH INNAA LILLAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN



Tulisan Arab Tulisan Arab Tulisan Arab



Tulisan Arab Tulisan Arab Tulisan Arab



YAA JABBAARU YAA QOHHARULLAHU JABBAARULLAHU JADDIIRU (3 X) YAA ‘ABDUL JABBAAR (3 X) LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X)



Tulisan Arab Tulisan Arab



Caranya :



a. Wirid Ikrar (selama 7 hari) Diwirid sebanyak 13 kali, caranya setiap awal hitungan sebut “IKRAR” kemudian baca yat IKRAR. Setelah selesai, baca kembali sebanyak 3 kali dengan menyebut IKRAR pada setiap awal hitungan dibaca sambil angkat tangan/do’a. Do’anya : Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon kekuatan, keimanan, perezeqian, hokum-hukum atau hikmah, janji-janji allah atas diri saya. Tahan . . . ikuti gerakan tangan, kemudian disedot melalui mulut. Tahan, baca kembali permohonan di atas dallam hati (mengharap janji-janji allah Ta’ala kepada diri kita) tahan sekuatnya. Hisap melalui hidung, tahan nafas (niat dalam hati untuk hasil, setelah Allah penuhi janji-janji kita pada diri sendiri, keluarga dan orang yang membutuhkan), lepas perlahan-lahan. b. Penafasan Tiga Belas Titik (selama 40 hari tanpa putus) Bacaan IKRAR di atas diwirid 13 kali, caranya sama dengan di atas dengan menyebut “IKRAR” setiap awal hitungan wirid. Kemudian baca 3 kali lagi sambil angkat tangan/do’a, MOHON RAHMAT DAN PERTOLONGAN ATAS DIRI SAYA, mohon : 1. KEKUATAN Tahan . . . ikuti gerakan tangan . . . sedot/hisap melalui mulut . . . tahan nafas . . . salurkan ke 13 titik pernafasan yang mulai dari : KEPALA/OTAK, TELINGA, MATA, HIDUNG, MULUT, TENGGOROKAN, TANGAN (s/d lengan), DADA, HATI, PERUT, PAHA, (s/d lutut), KAKI (dari lutut s/d jari jempol), sedot/hisap kembali melalui hidung, tahan dan slurkan kembali ke 13 titik pernafasan mulai dari UJUNG JARI JEMPOL sampai dengan ke KEPALA/OTAK, kemudian lepas perlahan-lahan. 2. KEIMANAN 3. PEREZEKIAN 4. HUKUM-HUKUM dan HIKMAH KETERANGAN : Untuk permohonan/do’a berikutnya, dilakukan satu persatu dengan cara yang sama dengan permohonan pertama (KEKUATAN). 9.



ANTA MUWTU QOBLAL MAUTU (AMQM)



Posisi jjari tangan menyatu. Bacaan ayat alat : 1. A’UUDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM 2. BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM 3. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA SYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH 4. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN 5. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU 6. YAA JABBARU YAA QOHHAARU 7. YAA JABBARU YAA JADDIIRU 8. ALLAHU JABBARU ALLAHU JADDIIR 9. YAA HANNANU YAA MANNAANU YAA BURHAAMU 10. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA MU’AAFI ALLAHU KAAFI ALLAHU WAAFI 11. YAA MANTAQOMNA YAA SYADIIDAL BATHSI 12. YAA MUNTAQIIMU YAA BA’ITSU ASTAGHFIRULLAH 13. YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA KUNHI TSANAA-IHI WA MAJDIIHI 14. BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X), YAA MUHAMMAD (3 X) 15. YAA ALLAH YAA MUHAMMAD YAA ROSUULALLAH (47 X) o Dzikir 5 x nafas Sedot malalui hidung, lepas melalui mulut sambil mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH, sedot melalui hidung, lepas melalui mulut sambil mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH. Ulangi sampai 5 kali, setelah selesai, pada hitungan ke-5, sedot/hisap kembali melalui mulut (sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH di dalam hati sebanyak 5 kali), tahan nafas (tidak boleh bocor), baca ayat no 3,5,7,9,11,13,15       



ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU YAA JABBARU YAA JADDIIR YAA HANNANU YAA MANNANU YAA BURHAAMU YAA MANTAQOMNA YAA SYADIIDAL BATHSYI YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA KUNHI TSANAA IHI WA MAJDIHI YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD 47 X



o Dzikir 10 x nafas Sama seperti cara 5 x nafas (di ulang 10 x) o Dzikir 15 x nafas Sama seperti cara 5 x nafas (di ulang 15 x) Kemudian membaca do’a di bawah ini :  BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM -> 1 kali  YAA MU’IZZU YAA AZIIZ -> 2 kali



  



YAA JABBAAR YAA QOHHAR -> 2 kali YAA JABBAAR YAA JADDIR -> 2 kali ANTAL MUUTU QOBLAL MAUTU



Tahan, ikuti gerakan tangan, sedot pakai mulut (posisi tangan mengepal di atas dada, sambil niat ANTA MUUTU QOBLAL MAUTU ‘MATI SEBELUM MATI HARUS MI’RAJ DULU’. Tahan, baca ALLAHU JABBAARU ALLAHU JADDIRU (3 X), sedot pakai mulut sambil baca ‘LAA ILAAHA ILLALLAH’. Kemudian sedot/hisap lagi melalui hidung, tahan dan dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH (50 X), (nafas jangan sampai bocor). Nafas perlahan-lahan. Jika kurang puas ulangi kembali dari atas hingga 13 x.



BAB III PENGAJARAN 1. Ta’uth Setelah disampaikan mengenai dasar, tujuan dan pengertian Asma ‘Abdul Jabbar, calon murid yang ingin belajar siap untuk di “Ta’uth” Niat Untuk petunjuk, membaca do’a maslah. YAA JABBARU YAA QOHHAARU ALLAHU JABBAR ALLAHU JADDIIR YAA ABDUL JABBAAR, YAA ‘ABDUL JABBAR, YAA ‘ABDUL JABBAAR. Di ulang 3 x Masah. Sedot tangan mengepal. Laporan maslah si A bi si dalam tekad niatnya mempelajari Asma ‘Abdul Jabbar, mohon diturunkan dn dinyatakan besar kecilnya zakat kifarat pembersihan dirinya si A bin si B (tahan sejenak/konsentrasi), kepalan dikuatkan. Mohon kekuatan, ke-imanan, perezekian dan hokum-hukum/hikmah pada dirinya. Mohon izinnya kepada yang mempunyai H. Mama Amilin bin H. Sarbini, Sukirman bin Suta Tirta Wijaya (sebut silsilah guru masing-masing). AL FATIHAH LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X), sambil kepalan dilepas, kasih hawa. ASH SHOLAATU WASSALAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI . . .ADRIKNI. MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN . . . tiup. IF ALIF sedot tangan mengepal, lepas kasih hawa, YAA KADZA WA KADZA. A. ANGAT TANGAN KE 1 (IKRAR) Posisi guru berhadapan denngan murid denngan posisi tangan berbentuk TAPAK JALA (memencar). Murid mengikuti ucapan guru : Dengan ridho ikhlash penuh ketekatan saya niat mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR pada diri saya, saya mohon apa yang menjadi halangan, hambatan dan gangguan pada diri saya da’jal – da’jal dunia, saya mohon dibersihkan sebersih-bersihnya dan apa tekad niat saya dallam permohonan saya supaya nyata bukti atas diri saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR. Guru : Baca maslah 1 X Maslah. Tangan mengepal, mohon apa yang menjadi halangan, hambatan dan ganggguan atas diri saya A bin si B dari da’jal-da’jal dunia dalam tekad niatnya mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR, mohon dibersihkan dengan sebersih-bersihnya, dan apa tekad niatnya dalam permohonannya supaya nyata bukti atas ddirinya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR. LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X) lepas kasih hawa, baca ASH SHOLAATU . . . MAN YAKUULU ILAIHI SYAIUN KUN FAYAKUN, tiup . . .IF ALIF, sedot tangan mengepal. Lepas YAA KADZA WA KADZA.



B. ANGKAT TANGAN KE 2 (TA’UTH) A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN YAA JABBAR, YAA QOHHAR, ALLAHU JABBAR ALLAHU JADDIR (3 X) YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X) Do’anya : Saya mohon rahmat dan pertolongan ataas diri saya. Saya mohon apa yang menjadi halangan, hambatan dan gangguan dari da’jal-da’jal dunia. Saya mohon dibersihkan dengan sebersih-bersihnya dan apa segala dosadosa saya senngaja atau tidak sengaja mohon diampunkan karena ‘ABDUL JABBAR. Sedot. Guru : Baca maslah 1 X. Niat sama dengan yang di atas. Caranya sama dengan angkat tangan ke 1. C. ANGKAT TANGAN KE 3 (TA’UTH II) A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA KUNHI TSANAA IHI WA MAJDIHI BISMILLAHI ALLAHUMMA, YAA ALLAH, (4 X), YAA MUHAMMAD (3 X) YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X) Do’anya : Saya mohon rahmat dan pertolongan ataas diri saya. Mohon dijembarkan dan diluaskan pikiran saya, dilapangkan hati saya, dan saya mohon dimudahkan, ditingkatkan dan dilimpahkan upaya perizqian saya dalam limpahan Rahmat_Mu. Saya mohon diselamatkan dari dunia sampai akhirat serta kedua orang tua saya, karena ‘ABDUL JABBAR. Sedot. Guru : Baca maslah 1 X. Niat diulangi kembali seperti di atas, caranya sama dengan ta’uth ke I. D. ANGKAT TANGAN KE 4 (TA’UTH III) A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH



INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMADU (3 X) YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X) Do’anya : Saya mohon rahnat pertolongan atas diri saya, saya mohon diselamatkan ibu bapak saya, ahli-ahlli saya serta sudara-saudara saya dari dunia sampai akhirat karena ‘ABDUL JABBAR *) sedot. (khusus bila murid masih bujanngan dan orang tua lengkap). Guru : Baca maslah 1 X. Niat diulangi kembali seperti di atas. Caranya sama dengan ta;uth I. AL FATIHAH (untuk murid) Guru : (sedot) berdo’a untuk si murid lepas baca : Tulisan Arab LAA FATAA ILLAA ‘ALAA WALAA SAIFA ILLAA DZULFAQQOR *) bila si murid telah berkeluarga do’anya sebagai berikut : Saya mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon diselamatkan ibu bapak saya, anak serta istri saya, ahli-ahli saya serta saudara-saudara saya dari dunia sampai akhirat karena ‘ABDUL JABBAR. *) bila si murid yatim (orang tuanya telah almarhum), do’anya sebagia berikut : Saya mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya , saya mohon diampuni dosa-dosa kedua ibi bapak saya dan angkat derajat mereka setinggi-tingginya, diselamatkan anak istri saya, saudara-saudara saya serta ahli-ahli saya dari dunia sampai akhirat karena ‘ABDUL JABBAR. 2. Zakat Kifarat Pembersihan Diri Zakat kifarat bukan merupakan suatu syarat dalam mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR, tetapi merupakan suatu kesadaran akan kewajiban antara si murid dengan guru. Zakat kifarat disampaikan besar kecilnya dan berdasarkan kesanggupan murid atau tekadnya. Do’a menerima zakat : Posisi uang dipegang pada kedua ujungnya. Baca do’a maslah 1 X, niatnya : ‘Saya terima denngan ridho ikhlash zakat kifarat pembersihan diri si A bin si B sebesar . . . sebagai . . . (tanda sanggup atau pelunasan), supaya nyata bukti atas diri saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR. LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X), lepas kasih nyawa, ASH SHOLAATU WASSALAAMU . . . MAN YAQUULU. Angkat tangan. Dengan ridho ikhlash penuh ketekatan, saya niat mengeluarkan zakat kifarat pembersihan diri saya sebesar . . . sebagai tanda sanggup saya mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR kepada diri saya supaya nyata bukti dalam tekad saya dan permohonan saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR.



Guru : Baca maslah 1 X, niatnya sama dengan di atas. Saya terima. 3. Penambahan Ayat dan Tata Cara Do’a Setelah selesai di ta’uth, diberikan ayat ‘alat. Caranya sebagia berikut : A. Pemberian ayat alat secara bertahap (dua ayat atau sesuai kebutuhan) dalam satu minggu (7 hari), didzikir 13 X setiap satu ayat. Setelah selesai didzikir, angkat tanngan seperti posisi orang berdo’a dan membaca kembali ayat yang telah diberikan. B. Untuk pertama kali diberikan empat ayat dari ayat ‘alat (ayat ta’uth) yaitu : a. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONOR ROJIIM b. BISMILLLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X) c. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH d. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X). Diwirid 13 X 7 hari. Penambahan ayat selanjutnya sebanyak dua ayat. 1. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU 2. YAA JABBARU YAA QOHHAARU Diwirid 13 X, kemudian dibaca kembali dari ayat ke 1 sambil angkat tangan/do’a. Ditutp dengan YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X). Contoh : a. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONOR ROJIIM b. BISMILLLAHIR ROHMAANIR ROHIIM c. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH d. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN e. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU f. YAA JABBARU YAA QOHHARU YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X). Do’anya : Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon . . . (sebut niat/hajat kita) supaya nyata bukti atas diri saya karena ‘ABDUL JABBAR, sedot melalui mulut lwpas kasih hawa. Menambahkan ayat selanjutnya sama dengan di atas, ayat kewajiban dulu, kemudian dibaca 1 kali lagi dimulai dari ayat ke 1 ditutup dengan YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X). C.



Do’a Untuk Ayat Alat (15 Ayat) Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, mohon . . . (niat kita) supaya nyata bukti pada diri saya karena ‘ABDUL JABBAR.



D.



Gabungan Ayat Alat (15 Ayat)



1. Di-dzikir dari ayat prtama sampai terakhir (15 ayat) satu persatu sebanyakk 13 kali selama satu minggu (7 hari) 2. Diwaktu angkat tangan (permohonan) ditambah LAA ILAAHA ILLALLAH (dibaca 3 X) dan ditutup dengan ‘ABDUL JABBAR (3 X). 3. Diperagakan gerakannya setiap satu ayat, satu persatu (1-15) 4. Peragaan tersebut dilaporkan dan diperagkan ke petunjuk. 4. Pelekotan Ayat Alat (15 ayat) 1. Tujuannya, melekotkan atau menyatukan uyat-ayat yang telah diamalkan supaya menjadi satu pada diri si murid untuk dipunyai sendiri, dan bertanggung jawab dari dunia sampai akhirat atau dari yaqin menjadi ‘ainal yaqin. 2. Laporkan maslah (tata cara pelekotan) 3. Ssanggup mengeluarkan zakat pelekotan pembersihan dirinya antara si murid dengan si guru, dipegang tanda sanggupnya. 4. Mengikuti tata cara pelekotan tersebut. 5. Ayat Kebutuhan a. Bacaannya i. Yaa Muhammad falaa tablughul auhaamu kulla kunhi tsanaa ihi wa majdihi bismillahi Allahumma Yaa Allah (4 X), Yaa Muhammad (1 X) dengan cara 90 X diwirid, 11 X angkat tangan dan ditutup do’a. ii. Yaa Allah Yaa Rosuulullah Yaa Muhammad dengan cara 47 X 6 diwirid, 47 X 1 sambil angkat tangan dan ditutup do’a. Do’anya : Mohon rahmat pertolongan atas diri saya, mohon . . . (niat/hajat kita) supaya nyata bukti atas diri saya, melalui asma ini. iii. Mengerjakan amalan dianjurkan di satu waktu saja. Waktu yang paling baik dikerjakkan pada waktu ashar, selama satu minggu tidak boleh putus. b. Tujuannya i. Untuk meningkatkan apa segala niat hajat dalam mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR meningkat dalam bidang yang diinginkan (kebutuhan untuk keluarga, pribadi umum, dll) ii. Untuk diberikan orang diluar yang mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR (contoh : unruk orang yang berobat, baru ingin belajar, dll). TATA CARA PELEKOTAN ALAT Membaca maslah Sebut maslah. Laporan maslah tekad niatnya si A bin si B melekotkan menyatukan ayat-ayat yang telah diamalkan melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR, supaya nyata dapat menjadi satu bias menyelamatkan dari dunia sampai akhirat, saya mohon diturunkan zakat kifarat pelekotannya (tahan), supaya nyata bukti dalam hidupnya. Mohon diturunkan, ditingkatkan kekuatan, keimanannya, mohon rahmat dan pertolongan, syafa’at, manfa’at,



karomah dan mu’jizat atas dirinya dan mohon izin kepada yang mempunyai Mama H. Amilin bin H. Sarbini (al fatihah), terus baca LAA ILAAHA ILLALLAH 3 X, lepas kasih hawa. Angkat tangan (si A bin si B) Dengan ridho ikhlash penuh ketekatan saya niat melekotkan dan menyatukan daripada ayat-ayat yang telah saya amalkan melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR supaya lekot menjadi satu, bias menyelamatkan dari dunia sampai akhirat. Apa tekad dan permohonan saya, supaya nyata bukti dalam hidup saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR, sedot . . . . Untuk Guru : Baca maslah 1 X dibarengi niat di atas, kirim LAA ILAAHA ILLALLAH 1 X, baca ASH SOLAATU . . .s/d selesai, lepas kasih hawa. Dilanjutkan, baca MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN IF ALIF (sedot, tahan) kemudian lepas YAA KADZA WA KADZA. Angkat tangan (si A bin si B) Baca ayat satu persatu dari ayat alat 1 s/d 15/ masing-masing tiga kali di akhiri ucapan mohon masuk likot atas diri saya, tangan ditegakkan, rasakan getarannya, sedot melalui mulut, tekan. Untuk Guru ; Baca lagi ayat yang disebut 1 X. Lalu baca LAA ILAAHA ILLALLAH 1 X. Niat di atas, baca maslah 1X, baca ASH SHOLAATU WASSALAAMU . . . ADRIKNI (tiup, gentak), lepas baca MAN YAQUULU ILIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN, IF SLIF (sedot, tahan), YAA KADZA WA KADZA (tiup, gentak). Baca : LAA ILAAHA ILLALLAH 3 X, mohon masuk, selanjutnya ASH SHOLAATU . . . (tiup, gentk), MAN YAUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN IF ALIF (sedot, tahan) YAA KADZA WA KADZA (tiup, gentak). Al fatihah untuk murid, guru membaca maslah 1 X niatkan, lalu tiup lepas kasih hawa. 



Penyampaian zakat kifarat pelekotan alat kepada si murid berdasarkan kesanggupannya. Adapun do’anya sama dengan do’a menerima zakat kifarat pembersihan diri.



6. Ayat Masalah Diberikan kepada murid yang telah selesai ayat alat dan memang sasuai atau pantas unttuk menerima ayat maslah. Posisi tangan seperti tapak jala. YAA JABBARU YAA QOHHARU, ALLAHU JABBAR, ALLAHU JADDIIR, YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X). Caranya :  Diwirid sebanyak 13x6, padda sat do’a dibaca 13x1 dengan focus yang berbeda setiap satu minggu.



     



Lama pengamalan selama 21 hari, tidak boleh putus, dibagi dengan tiga fokus untuk tiap minggunya. Fokus-1, fokus-2 dan fokus-3. Dua fokus dengan niat bebas sesuai dengan kebutuhan/maslah yang dihadapi. Salah satu fokus dari tiga fokus harus diniatkan untuk KESELAMATAN DUNIA AKHIRAT. Setiap minggunya diadakan selamatan/sedekah. Fokus-1, sedekahnya tiga gelas susu putih, dilakukan sehabis sholat maghrib. Fokus-2, sedekahnya 13 (tiga belas) gelas susu, dilakukan sehabis sholat maghrib. Fokus-3, sedekahnya tumpengan terbuat dari beras ketan dilakukan sehabis sholat asshar. Cara do’anya : Maslah . . . mohon . . . (fokus ke . . . ) supaya nyyata bukti atas diri saya dalam hidup saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR.



I. II.



Tata Cara Sedekah 3 (tiga) gelas susu Tiga gelas susu telah ada/siap di hadapan Posisi tangan disatukan, kemudian membaca rangkuman, dan alat.



Do’a ini dibaca setelah kita sholat, membaca rangkuman dan membaca alat. Do’anya : Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya mohon syafa’at, mana’at dari nabi-nabi dan rosul-rosul, dari nabi Muhammad dan para sahabt-sahabatnya, sayyidina Abu Bakkar, Umar, Usman dan Ali. Mohon karomahnya dari para guru-guru saya, ibu bapak saya serta leluhurleluhur saya, supaya dinyatakan kemu’jizatan atas diri saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR, supaya nyata bukti pada diri saya karena ‘ABDUL JABBAR. Sedot melalui mulut dalam-dalam dibarengi niat/do’a di atas, tahan, sedot lagi melalui hidung dibarengi dengan niat tersebut di atas, lallu dilepas perlahan-lahan. Posisi tangan membentuk tapak jala. Baca ayat maslah 3x, sebut maslah, sedot dalam-dalam melelui mulut dibarengi tangan kanan mengepal, ditahan dan baca niat “saya niat sedekah tiga gelas susu putih dalam hal . . . .(niat fokus-1), supaya nyata bukti atas diri saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR (kepalan diikutkan) baca LAA ILAAHA ILLALLAH 3x, lalu lepas perlahan dibarengi denngan kepalan terbuka sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH 3x dibarengi niat “saya niat sedekah tiga gelas susu putih dalam hal . . . (fokus-1) LAA ILAAHA ILLALLAH, supaya nyata bukti atas diri saya, (dilakukan terus berulang-ulang sampai puas), kemudian sedot sambil mengepal dan dikeraskan “supaya nyata bukti atas diri saya ‘’ABDUL JABBAR 3x, lepas kasih hawa kemudian membaca surat al fatihah, ALHAMDULILLAHI . . . WA IYYAKA NASTA’IIN, angkat tangan/do’a . . . IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM WALADH DHOOOLLLIIN . . . ALIF



LAAM MIIM (tangan lebih dikeraskan) ikuti geraknya, sedot melalui hidung kepalan tangan diletakkan di dada, lalu membaca DZAALIKAL KITAABU LAA ROIBA FIIHI HUDAL LIL MUTTAQIIN s/d HUMUL MUFLIHUUN. Tata cara sedekah 13 (tiga belas) susu dan nasi tumpeng sama dengan tata cara sedekah tiga gelas susu, hanya fokusnya yyang diganti/beda. Pada sedekah tumpeng, pada niat sedekahnya, niat fokus-1, fokus-2 dan fokus3 dibaca kembali. 7.



Ayat Do’a Hikam (50 ayat) I. Tujuannya Untuk meningkatkan dan menyempurnakan pelajaran supaya mencapai apa yang dicita-citakan dan memperoleh pangkat keluhuran dalam ketauhdian kepada Allah SWT. II.



Pemberian Ayat Pemberian Ayat Hikam sebanyak 5 ayat setiap satu minggu sekali atau setiap menambah ayat ini disesuaikan dengan kemampuan murid dan panjang pendeknya ayat hingga ayat 50.



III.



Pengamalan Ayat hikam diamalkan sebanyak 13x balik. Kemudian diulang satu kali lagi dari awal, lalu do’a angkat tangan dengan membaca ayat 15 setiap pengamalan ayat hikam atau kewajiban selama satu minggu. Caranya adalah membaca rangkuman, kemudian kewajiban hikam dulu lalu alat, ayat kebutuhan, dan masalah (lihat BAB PENGAMALAN). Bila telah sampai pengamalan ke ayat 50, digerakkan ayat hikam satu per satu setiap habis wirid. Untuk kemudian dilikhot hikam.



IV.



Pelikhotan ayat hikam Tujuan : Untuk melikhotkan/menyatukan ayat hikam di dalam dirinya, bisa menyelamatkan dari dunia sampai akhirat kepada dirinya, keluarganya dan orang yang membutuhkannya. Tata Cara Pelekotan Hikam



I. Baca maslah (3x). Sebut maslah si A bin si B sedot dalam-dalam. Tekad niatnya si A bin si B melekotkan menyatukan do’a hikam yang telah diamalkannya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR supaya nyata likhot menjadi satu, bias menyelamatkan dari dunia sampai akhirat, mohon diturunkan zakat perizqiannya (tahan), supaya nyata bukti dalam hidupnya mohon diturunkan, ditingkatkan kekuatannya, keimanannya, perizqiannya, hokum-hukum dan hikmah-hikmahnya. Mohon rahmat pertolongan, syafa’at, manfa’at, karomah dan kemukjizatannya, mohon hizbullah, mohon syaifullah, mohon izik kepada yang mempunyai para rasul-rasul, nabi-nabi, nabi Muhammad dan para sahabatnya dan Mama Amilin bin H. Sarbini, baca AlFatihah lalu baca LAA ILAAHA ILLALLAH 3x, kasih hawa.



II.



Angkat tangan ikut membaca : Dengan ridho ikhlash penuh ketekadan saya niat melekotkan menyatukan dari pada do’a hikam yang telah saya amalkan melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR supaya mohon masuk menjadi satu, bias menyelamatkan dari dunia sampai akhirat, apa tekad niat saya dalam permohonan saya supaya nyata bukti dalam hidup saya, keluarga saya, orang yang membutuhkan pada diri saya, mohon hizbullah, syaifullah, hizbullahi, syaifullahi.



III.



Angkat tangan (si A bin si B) ikut baca : Baca ayat satu per satu dari ayat 1 sampai ayat 50 sebanyak satu kali, diakhiri dengan baca mohon masuk, sedot. Baca ayat tersebut satu kali lagi dibarengi baca LAA ILAAHA ILLALLAH 1x, niat diturunkan hizbullah, syaifullah, hizbullahi, syaifullahi, kalamullah, asma’ul husna, asma’ul adzom, asma’ul jammi, sedot. Baca maslah 1x lanjut baca ASH SHOLAATU s/d selesai (tiup, gentak). MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUUN IF ALIF (sedot, tahan) YAA KADZAA WA KADZA (tiup, gentak) seterusnya sampai 50 ayat sama dengan di atas



IV.



Angkat tangan (si A bin si B) ikut baca : Baca alat, mohon hizbullah, syaifullah, hizbullahi, syaifullahi turun zat dua danur weinda sir weinda pada dirinya, sedot, baca LAA ILAAHA ILLALLAH 3 kali, tiup sambil sebut nama si A bin si B, niatkan hizbullah, syaifullah, hizzbullahi, syaifullahi, (baca al-fatihah si A bin si B) baca maslah 1 kali dan diniatkan. Tiup, lepas pelan-pelan. Setelah selasai 50 ayat, wajib pula disampaikan zakat perizqian atas diri si murid. Penyerahan zaqat perizqian bias untuk siapa saja namun terlebih dahulu melapor kepada guru.



8. Ayat Penetapan Bacaannya : 1. ASH SHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA RASUULULLAH KHUDZ BIYADI QOLLAT HILLATI ADRIKNI Diwirid 13 kali, 3 kali dibaca sambil angkat tangan/do’a selama satu minggu. 2. MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUUN IF ALIF YAA KADZA WA KADZA. Diwirid 13 kali, 3 kali dibaca sambil angkat tangan/do’a selama satu minggu. 9. Peningkatan IKRAR  DO’A IKRAR Pengamalan ini dilakukan selama satu minggu berturut-turut tidak boleh putus. Tata cara pengamalan lihat BAB II.8.a  DO’A IKRAR dengan pernafasan titik 13 Pengamalan dilakukan selama 40 hari berturut-turut tidak boleh putus.







Tata cara pengamalan lihat BAB II.8.b Peningkatan akhir, anta muwtu qoblal mautu Tata cara pengamalan lihat BAB II.9.



Bila telah selesai pada ini murid atau penuntut diperbolehkan untuk mengjar.



BAB IV KETERANGAN DO’A HIKAM (KITAB MERAH) Do’a kesemuanya yang mau mempelajari hal ini KITAB HIKAM, sebenarnya kitab ini dipakai lahir dan bathin, untuk keterangan yang sebagian saja. Tambahan kata-kata ini bukan ilmu jin atau syetan, padahal memang yang dipakai Nabi, kalau memang ada maksud lagi bias mi’raj sesudah Nabi Muhammad SAW. Dalilnya juga sabda Nabi Muhammad SAW. AGAMA HADI HADALLAHU WA ISMUHU ISLAMUHU Artinya : Memang kamu sudah tahu kepada kebaikan harus menurut kepada petunjuk dan lagi harus saling menyelamatkan sesama hidupnya dan kawan-kawan, kepada Allah diberikan ke islaman. Umpama kamu belum islam, baru pada mengaku saja. Siapa saja yang bias mi’raj, terus alasannya baru Firman Allah kamu bias islam namanya. Maka kita harus mengerti semua kebenarannya Firman Allah yaitu ilmu dunia akhirat samppai lahir dan bathin. Seandainya kita kurang faham mesti yakin dan shabar mengerjakannya, andai kata kita kurang teliti, misalnya kurang mengertinya sebab kurang shabar dalam prakteknya. Tanyakan terus nasihat dari bapak, mudah-mudahan selamat dunia dan akhirat. Apabila menanyakan kepada orang lain akan menghabiskan ongkos. Bagaimana umpamanya kalau menanyakan kepada Allah atau Nabi yang diper-Agung oleh kita semua. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Allah = No. 1 yang islam Arham Musarrof Jibril Aksara Kalimah Ayat Jud



1. 2. 3. 4.



Nabi Sayyid Babaib Sahabat



= No. 2 yang islam



1. 2. 3. 4.



Wali Kiyai Santri Ummat



= No. 3 yang islam



1. 2. 3. 4.



QUR’AN NUL HAKIM Hak ALLAH QUR’AN NUL ADZIM Hak NABI QUR’AN NUL MAJID Hak MAHDI QUR’AN NUL KARIM Hak KAIRO



1. 2. 3. 4.



Hijib BANTEN Hijib BETAWI Hijib CIREBON Hijib HUFRONI



1. 2. 3. 4.



INJIL = Pikiran TAURAT = Tulisan ZABUR = Omongan QUR’AN = Tutup



1. 2. 3. 4.



Ilmu Hayat Bassar Kallam



1. 2. 3. 4.



Jibril Izrail Mikail Isrofil



1. 2. 3. 4.



Mu’min Muslimin Muslim Taslim



= Orang mengerti = Orang pandai = Orang punya pengetahuan tidak tua tidak muda = Orang mati, tidak tua tidak muda



1. 2. 3. 4.



Iman Tauhid Ma’rifat Islam



= Sebenarnya = Jujur = Awas = Bagus



1. 2. 3. 4.



Guru = yang memberi petunjuk Ratu = yang wajib disembah Orang Tua = Ibu dan bapak Karo



1. 2. 3. 4.



Dzat Sifat Asma Af’al



= ada = bukti = nama = pekerjaan



1. 2. 3. 4.



Badan Nyawa Raga Sukma



= yang kasar = yang kasar = yang kasar = yang kasar



1. 2. 3. 4.



Rohmat Manfa’at Karomah Mu’jizat



= dari Allah = dari Nabi = dari yang mati = dari pada kita



= Pengetahuan = Hidup = Awas benar = Omongan



1. 2. 3. 4.



Fatabirul li ulil abshor = awas dari dunia sampai akhirat Dassar = awas benar Ma’rifat = awas segala rupa Abshoruhum = was umum



1. 2. 3. 4.



Mim = untuk manusia Nun = di huruf Sin = yang empat Ha



1. 2. 3. 4.



Rukun = akur Rukun Sujud Rukun Iman Rukun Islam



1. 2. 3. 4.



Benar Baik Sehat Napas



1. Munmadhorroh = periksa ayat ‘Ainal Yaqin 2. Munatoqoh = benar-benar yaqin 3. Munnadhoqqoh = tidak salah,, haqqul yakin 1. Hidup 2. Benar 3. Cukup



= tidak benar salah = tidak benar tidak cukup salah = baru bener tiga bagian



1. Tanda 2. Bukti 3. Saksi    



QUR’AN NUL HAKIM tidak adanya dari ± tahun 1265 = Hak Allah. QUR’AN NUL ADZIM tidak adanya dari ± tahun 1265 = Hak Nabi. QUR’AN NUL MAJID mendapat MERJA GULAM AHMAD = Hak Mahdi Imam Mahdi adanya Qur’an Nul Majid orang kelinng 1-11265 QUR’AN NUL KARIM adanya dari tahun 2-2-1842 = Hak Kairo.



QUR’AN yang benar tidak adanya sudah ± 637 tahun sampai sekarang sudah 9 turunan. Sekiranya semua sudah faham hokum islam hak dari Allah, kepada ummat islam yang harus dipegang kepada semuanya, kata-katanya sama buktinya lahir bathin. Lahir susah maka tidak ada ketentuannya. Memang umat islam tidak cina, tidak belanda yaitu sama saja, memang islam tidak ada tandanya. TUNGGAL seadonan dan yang ada di dunia dua rupa. 1. Islam 2. Kafir



Di antara se-dunia dua rupa, manusia ada empat bagian : 1. Mu’min 2. Muslimin 3. Muslim 4. Taslim Kalau memang ini kitab bukan campuran kata-katanya kita sudah mengerti semuanya, sudah mempelajari kepada kebathinan haka dari Allah yaitu Allah, kalau Allah pujian nama_Nya, Muhammad pekerjaan kita yang benar, kalau ‘abdul mahluq, memang jabbar – Allah maka kita harus menyebut kepada Allah ‘ABDUL JABBAR memang Allah makhluq yaitu ISIM ADZOM ISIM SUJUD. Allah adzom jadi kita harus sujud kepada allah yang menjembarkan kita. 1. BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIIM Artinya : Ingatan Allah saying dari dunia, ingatan allah kasih di bathin 2. sabda Nabi Muhammad kepada shabatnya ; INNAMA BU’ITSU LI UTAMMIMA MAKAARIMAL AKHLAQ Artinya : Saya diutus kepada Allah, tandanya Qur’an. Yaitu supaya Saya bisa menyempurnakan Qur’an, akhlaq budi pekerti kepada keadaan Qur’an bisa membedakan akhwal manusia dengan sato/hewan. 3. Firman Allah, kalau pekerti kurang halus budi bahasanya. FABIMAA ROHMATI MINALLAHI LINTA LAHUM Artinya : kalau dari allah petunjuk itu halus, memangny juga Muhammad harus lemah lembut budi kamu, supaya mengurus manusia semuanya. 4. Firman Allah kepada Nabi Muhammad. LAU KUNTA FADZDZON GHALIDZOL QOLBI LAN FADHDHUU MIN HAULIKA Artinya : kalu Kamu Muhammad keadaan menjalankan keras, paksa, harus tentu tidak mungkin mau menurut kepadamu Muhammad. 5. Firman Allah di surat Kaaf WA MAA ANTA ‘ALAIHIM BI JABBARIN Artinya : seandainya kamu Muhammad bukan harus memaksa kepada manusia untuk iman islam, semua makhluq tidak boleh dipaksa. 6. Firman Allah kepada nabi Muhammad. FADZAKKIR BIL QUR’ANI YAHFADZUN NAAS Artinya : yaitu kamu harus sebenarnya Muhammad mmengingatkan saja kepada keadaan Qur’an kepada semua manusia. 7. Firman allah di dalam surat adz-dzariyat ayat 55 FADZAKKIR FAINNADZ DZIKO TANFA’UL MU’MINIIN Artinya : kalau kamu Muhammad memberitahukan kepada manusia yang sebenarnya pemberitahuan kamu, yang harus ada manfa’at kepada semua manusia yang percaya kepada kamu.



8. Firman Allah kepada nabi Muhammad. INNAMAA ANTA MUDZAKKIR Artinya : seharusnya kamu Muhammad itu hanya mengingatkan saja kepada manusia. 9. Firaman Allah kepada Nabi Muhammad TU’MINU AULA TU’MINU Artinya : merekanya ber-iman atau tidak, kalau tidak iman tegasnya tidak percaya kepada nasehat kamu 10. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAMAA ‘ALAIKA ILLAL BALAGHUL MUBIINN Artinya : tidak jadi berat kepada kamu Muhammad dan tidak percaya, kepada merekanya. 11. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAMAA ‘ALAIKA ‘ALAIHIM BI HAAFIDZIIN Artinya : tidak diwajibkan kapada kamu Muhammad, tidak jadi berat kepada kamu kepada keterangan Qur’an maka jagalah akhwal kamu sendiri. 12. Firman Allah kepda Nabi Muhammad ‘ALAIKUM ANFUSUKUM Artinya : wajib kamu Muhammad yang dijaga badan kamu sendiri 13. Firman Allah kepada Nabi Muhammad KUU ANFUSAKUM WAHLIKUM NAAROO Artinya : sebenarnya kamu Muhammad merasa kepada diri kamu sendiri dan lagi rasa ahli-ahli kamu, yaitu anak dengan istri disegala kelakuan yang bisa menjengkelkan. 14. Firman Allah kepada Nabi Muhammad FASDA’ BIMAA TU-MARUUN Artinyy : kamu Muhammad wajib mengabarkan kepada semua manusia sebagaimana yang diperintahkan kepada kamu, yaitu menyebarkan keterangan Qur’an. 15. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WA AN LAISA LI INSAANI ILLA MASYAA Artinya : seandainya tidak bisa memilih semua menusia kepegang memilihnya kepada tingkah lakunya di dunia dan akhirat 16. Firman Allah kepada Nabi Muhammad SUMMA YUDROKU ADROKA LAKA Artinya : terus dibalas usahanya merekanya kepada pembelasannya yang sempurna yang seimbang dengan dosanya. 17. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAKULLU SHOFIRIN WA KABIIRIN MUSTADIRUN



Artinya : semua amal-amal manusia semua sudh ditulis di LOHMAHFUDNA yang di siksa. 18. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WA ANNAHHU HUWA ASMAKA WA ABKA Artinya : yaitu rahasianya Allah itu yang membahagiakan dan lagi yang melaratkan jadi sensing dengan susahnya manusia kepadanya sendiri, maka harus merasa rumasa. 19. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WA ANNAHU HUWA AMATA AHYA Artinya : seandainya Allah yang mematikan dan menghidupkan semua makhluk 20. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WA BATSUL WAJHI WA THOYYIBUL KALAAMI YAZIIDU FIR RIZQI Artinya : kalau kamu berbudi kepda semua makhluk dan lagi halus bahasa kepada semua manusia maka ditambah rezeqinya 21. Firman Allah kepada Nabi Muhammad AL HAQQU MIR-ROBBIKA FALA TAKUU NANNA MINAL MUMTARIIN Artinya : kalau kebenaran itu dari Allah kamu ingat, kamu jangan menggerutu 22. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAL HAQQU AHAQQU YU’TABBA WALAW MIN KILAABIN Artinya : kalau kebenaran itu lebih haq dituruti biarpun kebenaran itu keluarnya dari anjing (misalnya) 23. Firman Allah kepada Nabi Muhammad KHAIRIHI WA SYARRIHI MINALLAHI Artinya : perkara yang bagus dan yang jelek tetap dari Allah 24. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WA MAY YAT TAKILLAHA YAJ ‘ALLAHUMMAAKHROJA Artinya : siapa-siapa yang menurut sebagaimana Firman Allah harus rapih, bersih, yang sedang mengerjakan di tempat yang leluasa yang tidak ada gangguannya. 25. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAYARZUQHU MIN HAYTSU LAA YAHTASIB Artinya : serta allah memberi perezeqian kepada mereka tempat rezeqi yang tidak disangka-sangka datangnya. 26. Firman Allah kepada Nabi Muhammad FALAA TAF’AL AMMAN SIYATUKA BIYADIHI



Artinya : ingat kamu jangan lupa, jangan berhenti mengingatkan kepada yang mempunyai kepada diri kamu, sedang jiwa raga kamu ada dalam pengawasan Allah. 27. Firman Allah kepada Nabi Muhammad ANNIS KURLI WALI WALIDAYKA Artinya : mereka semuanya harus bersyukur kepada Allah dan bersyukur kepada Ibu Bapak yaitu yang mengurusnya 28. Firman Allah kepada Nabi Muhammad LAA YASYKURULLAHA MAN LAA YASYKURUN NAAAS Artinya : tidak disebut syukur orang yang tidak bersyukur pada manusia sebab merekanya tidak rumasa jadi manusia 29. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WA TA’AMANU ‘ALAL BIRRI WATTAQWA Artinya : mereka semua harus bertolongan dengan sesama hidupnya kepada kawan-kawan kepada kebagusan dan lagi harus taqwa kepada Allah yaitu menurut petunjuk_Nya. 30. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WALAA TA’AWANU ‘ALAL ISMI ‘UDWAN Artinya : mereka semua jangan saling bertolongab kepada kedurhakaan dan lagi kepada kekeliruan atau musuh. 31. Firman Allah kepada Nabi Muhammad ISTAWADHDHU ‘ALAIHI MUSYSYAIYTHOONU FA’ANSAAKUM DZIKRULLAH Artinya : syetan itu melupakan kamu supaya mereka jangan sampai ingat Allah, begitu yang dimaksud. 32. Firman Allah kepada Nabi Muhammad INNAL LADZIINA YUHAADUUNA WARROSUULAHU ULAAIKA FIL ADHOLLIINA Artinya : seandainya semua orang yang ingkar sebagaimana firman Allah dan lagi sebagaimana sabda Nabi (Rosul) disebut orang yang sehinahinanya. 33. Firman Allah kepada Nabi Muhammad IRHAMU MAN FIL ARDDHI YARHMUKUM MAN FISSAMAA-I Artinya : mereka semua haarus berbaik budi kepada orang yang ada di bumi, nanti mendapat balasan kebaikan kepada mereka semua kepada orang yang ada di langit bangsa Jibril. 34. Firman Allah kepada Nabi Muhammad AFDHOLUL ‘ILMU ‘ILMULLAHI Artinya : kalau yang pertamanya ilmu yaitu pengetahuan kepada kenyataaan bukan cerita saja. 35. Firman Allah kepada Nabi Muhammad



WATAWA SAUBIL HAQQI WATAWA SAUBISH SHOBRI Artinya : mereka semua harus saling nasehat kepada kebenaran dan lagi harus memberi kepada kesabaran. 36. Firman Allah kepada Nabi Muhammad YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANU DZA NADAYTUMUR ROSUULA FAQODDIMU BAINA YADAINA WAKUNTUM SHODAQTUM Artinya : kalau semua orang yang beriman kepada Allah waktunya ada maksud mereka apa saja, harus dibarengi dengan keselamatan diwaktunya ada maksud. 37. Firman Allah kepada Nabi Muhammad DZALIKA KHOIRUL LAKUM WA ATH-HAR Artinya : nah kalau begitu lebih baik dan lagi bersih untuk mereka semua di masyarakat dunia. 38. Firman Allah kepada Nabi Muhammad A’ASFAKTU MAN RUQODDIMU BAINA YADAIKUM SHODAQTUM Artinya : bagaimana kamu tidak takut kepada kemelaratan harusnya harus selamatan dulu, sebab dimana kita punya maksud haruss dibarengi dengan hajjat kepada apa saja sekiranya pantasnya. 39. Firman Allah kepada Nabi Muhammad MA ADHOLLA SHOHHIBUKUM WAMA GHOWA Artinya : kawan-kawan kamu semua tidak sembarangan dan juga Nabi Muhammad juga tidak sembarangan lagi tidak bodoh. 40. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAMA YANTIQU ‘ANIL HAWAA Artinya : dan nabi Muhammad belum pernah menurutkan hawa nafsu. 41. Firman Allah kepada Nabi Muhammad INNA HUWA ILLA WAHYUY YUUHA Artinya : tiada lain Nabi Muhammad hanya bisa menceritakan wahyu yang diwahyukan kepadanya saja, belum pernah menceritakan di agama. 42. Firman Allah kepada Nabi Muhammad KULLUM RI-IN BIMAA KASABA ROHINUN Artinya : semua manusia itu bermacam-macam kemauannya, kalau pekerjaannya bagus tentu harus bagus, kalau pekerjaannya jelek tentu jelek. 43. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WALA TUJ’AUNA ‘ALAA MAA KUNTUM TA’MALUUN Artinya : tidak dibalas kepada kebagusan atau kepada kejelekan kalau memang dengan amalnya sendiri. 44. Firman Allah kepada Nabi Muhammad



WAA JAAHILUN SAHIYYUN AHABBA ILALLAHI MIN ‘AABIDIN BAAKHILIN Artinya : kalau yang bodoh mempunyai kebaikan itu lebih disenangi kepada Allah kalau memang orang yang ibadah kepada Allah tidak tahu caranya, maka jadi susah dan pelit kepada rezqi. 45. Firman Allah kepada Nabi Muhammad AKSARUN NAASI DZUNUBAN YAUMAL QIYAAMATI AKTSARUHUM KALAAMAN FILHAYAATIHI Artinya : orang-orang sebanyak-banyaknya dosa dihari kiamat itu orang yang suka menambahkan omongan tiada faedahnya, bohong banyak omong kosong. 46. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAL ARDHO MADAD NAHAA WAL QOINAA FIIHAA ROWAA SIYA Artinya : Firman Allah, kami sudah menghamparkan bumi untuk diam kemu semua makhluk, terus kami tancapkan sebanyak banyaknya gunung serta tanah yang subur. 47. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAL ARDHO FARASY NAA HAA FANI’MAL MAA HIDUUN Artinya : kami sudah hamparkan bumi yang sangat indah hamparannya. 48. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAL ARDHO WAJA’ALNAAHAA FIROOSYA Artinya : kami adakan bumi ini untuk hamparkan makhluk semua. 49. Firman Allah kepada Nabi Muhammad FAHKUM BIDHOWAHHIM WALAATAHKUM BISOR’IN Artinya : seharusnya menghukum manusia yang bukti, jangan menghukum yang samar yaitu omongan yang tidak benar, yang diam disebut jalan, yang jalan disebut diam, rasakan ke hati piker ke hati. 50. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WA KUNTUM AZWAA JAN TSALAA TSATA Artinya : keadaan kamu manusia, firman Allah itu tiga bagian untuk : undang-undang, kenegaraan. 51. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAL ‘ALALLAHU TSALAA TSATA AQSAAMIN Artinya : Allah sudah membuat hal tiga bagian seperti Negara dibagi tiga. 52. Yang dipegang undang-undang :  Negara  Yang tengah pegang keuangan  Yang akhir pegang logam



53. Yang pertama arhumsi : Program pemerintah, pegang undang-undang Negara, pekerjaannya impor dan ekspor. Yang tengah urhumsi : Program tambang dengan keuangan. Yang akhir urhumsi : 1. Tani dengan produksi : Hutan dengan kontraakan 2. Logam 3. Arang batu 4. Garam 5. Tani sampai kepada produksi yang ada selainnya tanah yang akan ditambang. 54. Firman Allah ATII’ULLAHA WA ATHUR-RUULA WA ULIL AMRI MINKUM Artinya : kamu semuanya harus menurut sebagaimana Firman Allah harus tauhid dan lagi harus menurut kamu semua kepada semua Rosul utusan Allah dan lagi harus menurut kamu semua kepada Negara yang pegang pemerintahan banggsa kamu semua yang sedang kuasa di masyarakat dunia. 55. Firman Allah WAMAA DZOLAMNAA HUMULLAHU SYAI-A Artinya : Allah tidak menganiaya kepada kamu semua sedikitpun juga tidak membalas baik kepada yang jelak dan tidak membalas jelek kepada yang bagus. 56. Firman Allah ASH SODAQOTU TADHFA’UL BALAA Artinya : memang sedekah itu mungkin bisa menunjang bala dunia. 57. Firman Allah WALLAHU MUKHRIJUN BIMAA KUNTUM TAKTUMUUN Artinya : kalau sudah dari Allah, itu yang mengeluarkan atau memperlihatkan kepada segala macam perkara keadaan kamu yang meniadakan atau menyembunyikan. 58. Firman Allah WA MALLAHU BIGHAFILIN ‘AMMA TA’MALUUN Artinya : subhana wata’ala yang tidak mungkin kehilangan disegala rupa perkara yang diperbuat kepada kamu semua. 59. Firman Allah WALTAKUM MINKUM UMMATUY YAD’UUNA ILAL KHOIRI Artinya : wajib semua manusia harus mengajak-ajak kebagusan, yaitu kepada oraqngn yang rusak. 60. Firman Allah WAYAN BIFIFIL KALAAMI TA AMULU BIQOLBI QOLBI WAIN JALAKAT LISANUHU FALA DAWAKA



Artinya : wajib diceritakan, harus di angan-angan dulu, piker di hati kalau salah lisan lebih tambahnya anggur menambahkan pati makanya harus piker di dalam hati. 61. Firman Allah INNA KULLA SYAI-IN KHOLAQNAAHU BI QODIRIN Artinya : seandainya kami menjadikan kepada kamu semua perkara sama kepada ketentuannya dengan pasti. 62. Firman Allah WA KULLU SYAI-IN FA’AALAHU FIL ZUBURI Artinya : dan semua perkara yang dikerjakan kepada kamu semua juga dicatat ditempat kitab yang diraksa kepada kami. 63. Sabda Nabi di akhir zaman tandanya masjid MASA IIDUHUM AMIRROTUN KHOLIJATUN ANNIL HUDA Artinya : isinya masjid semua kaum yang pegang agama yang ngajinya diukir-ukir dibagus-bagus, robohnya petunjuk islam jadinya. 64. Firman Allah kepada Nabi Muhammad ‘ULAMA UHUM SYARRU MAN TAHTA ADIMIL ADIMILSAMA’I MINHUM TAHUJUL FITNATTUM Artinya : kalau ulama merekanya itu penjahat-penjahat orang yang ada dibawah langit ini, mereka yaitu ulama pekerjaannya membohongkan, fitnah saja. 65. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WALAA MINAL QUR’AANU ILLA ROHMAN Artinya : kalau di Qur’an sama sekali hokum-hukumnya mereka tidak diturut, tidak diatur hanya yang diatur barisnya saja dan membaca saja dibagus-baguskan. 66. Firman Allah kepada Nabi Muhammad WAYAKSIRUL NISAU HATTA YAKUNALIH LIHAMSINA ROATAN ALQOYYUMUL WAHIDI Artinya : nanti berbaris banyak benar perempuan sampai sebanyak lima puluh perempuan yang sebaris memegang satu laki-laki sambil menginjak-injak merekanya. ALHAMDU ............................................... alam itu LILLAHI ............................................... yang tetap ROBBI ............................................... yang bersih dalam dirinya ‘ALAMIN ............................................... yang akan mengalaminya ARROHMAN ............................................... bagian dunia ARROHIM ............................................... bagian akhirat MALIKI YAUMIDDI ............................................... harus tahu kebalikannya IYYAKA NA’BUDU ............................................... puguh lahi diam (tetap pendiriannya)



WAIYYAKA NASTA’IN ............................................... dan lagi harus tahu batas IHDINASH SHIROTHOL MUSTAQIM ............................................... harus tahu hukumnyaa surat-surat SHIROTHOL LADZIINA ............................................... kamu harus tahu suratnya AN’AMTTA ‘ALAIHIM ............................................... itu orangg, kamu orang GHAIRIL MAGHDHUBI ............................................... yang akan dihukum ‘ALAIHIM ............................................... orang WALADH DHOLLIN ............................................... yang nyasar/sesat ALIF LAAM MIIM ............................................... alam ini DZALIKAL ............................................... yang ada KITAABU LAA RIBAFIHI ............................................... di dalamnya kitab HUDAN ............................................... ditunjukkan LIL MUTTAQIIN ............................................... diketemukan ALLADZIINA YU-MINUUNA ............................................... orang yang halus budi BIL GHOIBI WA YUQIIMUUNASH SHOLAATA ............................................... sebab di kamu ada ghaib yang sholat, makanya orang harus membersihkan diri WAL LADZIINA YU-MINUUNA ............................................... dan lagi kalau orang harus mengerti BIMAA UNZILA ILAIKA ............................................... orang yang bisa bolak balik WA BIL AKHIROTIHUM YUUQINUUN ............................................... dan lagi akhirat puguh rupanya



TAMAT BILA SUDAH MENGERTI TINGGAL MENGERJAKAN YANG NYATA DAN BUKTI HASILNYA.



BAB V PESAN DAN KESAN PESAN 1. Apa yang didapat dari guru/petunjuk agar dipatuhi, karena guru/petunjuk tidak mungkin mencelakakan kepada murid, sebaliknya ingin supaya lebih baik baik dari pada gurunya. 2. Jangan pernah berhenti mambaca apa yang selama ini diamalkna walaupun sudah selesai atau sudah berhaasil dalam bidang masing-masing, bila mungkin ditingkatkan lebih banyak bilangannya, sehingga selalu mensyukuri yang Allah berikan kepada kita “enak tidak enaknya” menjadi nikmat yang dirasakan dan bila Allah sudah mengabulkan do’a kita dan kita sudah meningkatkan kadar iman, terasa untuk diri kita manfa’at yang besar sekali untuk ahli keluarga, maupun orang lain yang disebabkan hasil pelajaran, pengamalan, sholat dan dzikir kita. 3. Walau sudah ucapan kita diturutui atau dipatuhi/dilaksanakan oleh mereka yang membutuhkan khususnya, namun demikian isnya Allah kadar iman dan ikhlas kita maksimal. 4. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang patuh, taqwa, ikhas dan bersih hati sehingga nanti Allah memberi kehendak_Nya kepada kita, apa-apa yang Allah kehendaki, siapapun tidak ada yang bisa menghalangi_Nya. 5. Jangan memutuskan hubungan silaturrahmi di dalam kemanfa’atan dan kebaikan 6. Kalau ada niat hajjat (kebutuhan) harus disertakan dengan zakat besar atau kecilnya.



KESAN “SATU HILANG DUA TERBILANG” 1. Dan Allah akan menggantikan yang lebih baik lagi, mennambahkan pengetahuan yang lebih luas lagi dan bertambah kesabaran di dalam menghadapi masalah-masalah senag maupun susah, terus dan terus lagi tiada batas seperti matahari tiada hentinya tetap besar menjadi kecil dan kecil menjadi besar. Itulah yang dirasakan kepada orang yang mengerti. Tiada hari, detak jam, tanpa kesan innngat Allah, lalu ucap selalu baik dan manfaat bagi pribadi, keluarga dan masyarakat sekitar kita dan berdo’a untuk norang lain dan keselamatan orang banyak 2. Bersyukur bagi orang yang masih mengamalkan dan mengingat bacaannya walaupun tidak pernah bertemu karena keberhasilannya, itu semacam kehendak Allah SWT dan usaha yang diberikan ikhlash dan kesadaran yang tinggi dan tanggung jawab ada. Mudah-mudahan kita semua termasuk orangorang yan mendapat ke-ridhoan dari Allah SWT.



BAB VI PENUTUP KODE ETIK DEWAN GURU IKRAR Kode etik adalah segala tingkah laku yang berpengaruh terhadap kesopanan/adab pada umumnya. Kode etik dewan guru sebagai berikut : 1. Seorang murid boleh meminta bantuan kepada dewan guru yang lain selai gurunya/petunjuknya dalam hal masalah. Namun, dewan guru yang diminta tolong tidak boleh memberikan satu ayatpun kepada yangn meminta tolong, hanya arahan-arahan saja untuk lebih meningkatkan apa=apa yang telah diajarkan si murid oleh gurunya masing-masing. Murid diperbolehkan mengeluarkan zakat kebutuhan/karena ada masalah kepada dewan guru yang lain dan dewan guru yang diminta tolong diperbolehkan menerima zakat urusan tersebut. 2. Seorang murid boleh pindah belajar/menuntut ilmu kepada guru/petunjuk yang lain dengan alasan-alasan yang tepat dan masuk akal. Contohnya : karena jarak yang terlalu jauh dsb. Dengan catatan harus dengan persetujuan si dewan guru/petunjuk itu sendiri . bila alas an tidak tepat dan tidak msuk akal, pindah guru/petunjuk dapat ditolak. 3. Seorang murid boleh menanyakan sesuatu masalah dalam hal pengamalan dan pengajaran kepada dewan guru yang lain yang dipercaya, yang tetap berpedoman pada buku biru. 4. Seseorang dewan guru tidak boleh mempengaruhi atau memberikan tanggapan yang negative atas penagajaran dan pengamalan anggota dewan guru yang lain di depan murid-muridnya atau di depan murid orang lain. Bila terjadi perbedaan pendapat dalam hal pengamalan dan pengajaran dikembalikan kepada buku pedoman atau forum komunikasi dewan guru (majlis ta’lim, dsb). 5. Pihak dewan guru boleh menegur langsung atau meluruskan murid dewan guru yang lain apabila terdapat penyimpangan atau salah penggertian mengenai sejarah, pengamalan dan pengajaran ASMA ‘ABDUL JABBAR yang kemudian diteruskan informasinya kepada guru yang bersangkutan. 6. Seseorang murid dewan guru boleh mengeluarkan zakat perezekian kepada siapapun, kecuali zakat kifarat pembersihan diri hanya kepada guru/petunjuknya saja. 7. Yang disebut dewan guru telah terdaftar di puusat dan telah menebus dan membeli buku biru “Pedoman Pengamalan dan Pengajaran Asma ‘Abdul Jabbar”. = SANGSI = Bila terjadi pelanggaran, dewan guru akan mendapatkan sangsi Berupa teguran, peringatan atau dibawa ke siding dewan guru. TUGAS DAN KEWAJIBAN DEWAN GURU 1. Dewan guru wajib memberi contoh perilaku yang baik terhadap muridnya dan anggota IKRAR pada umumnya.



2. Berpegang teguh kepada buku biru “Pedoman dan Pengajaran Asma ‘Abdul Jabbar” dalam hal pengajaran dan penyebaran Asma ‘Abdul Jabbar. 3. Mendukung, mengawasi dan berpartisipasi dalam program kerja IKRAR sebagai wadah/organisasi Asma ‘Abdul Jabbar. 4. bertanggung jawab terhadap Pengamalan dan Pengajaran Asma ‘Abdul Jabbar terhadap diri sendiri, keluarga dan muridnya dari dunia sampai akhirat sesuai dengan buku pedoman. 5. Sanggup mengatasi dan membantu penyelesaian segala permasalahan yang terjadi dalam dewan guru itu sendiri, IKRAR dan kondisi masyarakat social di lingkungan sekitarnya. 6. Dewan guru wajib menyampaikan dan memotivasi anggota-anggotanya untuk membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) serta membantu dalam penyebaran atribut-atribut pengajaran dan pengurus pusat IKRAR. 7. Mambayar setiap bulannya iuran atau angket yang telah disepakati bersama pada musyawarah dewan guru IKRAR. HAK DEWAN GURU Berhak memberikan saran, koreksi serta kritik yang sifatnya membangun terhadap jalannya kegiatan dalam kepengurusan dewan guru IKRAR untuk kemajuan kita bersama.